penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

dokumen-dokumen yang mirip
URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

Ukuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12. Target Kinerja B03, B06, B09 dan B12

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

14. Anggaran program dan kegiatan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Mukomuko

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

URAIAN sebelum perubahan

KATA PENGANTAR. Blitar, 17 Juni 2015 KEPALA DINAS KOPERASI DAN UKM DAERAH KOTA BLITAR

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

PERSEN TASE (%) Dinas Tata Kota dan Perumahan ,82 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287)

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai.

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN

Evaluasi Hasil Renja SKPD Perangkat Daerah : Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Bima Periode Pelaksanaan: 2016

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Tripandita No.15 Magetan. (0351)

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2017

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN. Jl. Kom. Yos Sudarso No.52 Magetan. (0351)

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

: KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ORGANISASI URUSAN PEMERINTAHAN DINAS KOPERASI, UMKM DAN PASAR JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB I PENDAHULUAN RENJA DISKOP.UKM LATAR BELAKANG

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD )

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 16,244,287, BELANJA LANGSUNG 29,878,722,000.00

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD )

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2017

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

1.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Hasil Program Program Pelayanan Meningkatnya 1 Tahun - 988,843, ,843,000 1,076,354,895

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN DINAS SOSIAL KOTA SALATIGAA TAHUN 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KOTA BANDUNG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM

: KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Halaman. 135.

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

Awal Program (outcome) / desa 13,35. Meningkatnya pengetahuan aparatur pemerintahan desa. Desa dan pengelolaan keuangan desa yang akuntabel

RENCANA KERJA TAHUN 2017

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

Transkripsi:

4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH 4.1.15.1 KONDISI UMUM Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat yang telah banyak diterapkan dalam rangka mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil, maju dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional, yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam menggerakan perekonomian nasional guna mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Peranan strategis tersebut di antaranya adalah peningkatan pendapatan nasional melalui peningkatan ekonomi lokal, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Keberadaan Koperasi dan UMKM yang terdapat hampir di seluruh wilayah dan bergerak hampir pada semua jenis usaha, serta keunggulannya dalam bertahan menghadapi gunjangan krisis ekonomi mampu memberikan dukungan yang besar kepada pengusaha menengah dan pengusaha besar. Oleh karenanya, Koperasi dan UMKM memiliki potensi yang lebih besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Semangat kekeluargaan yang di dalam koperasi harus terus dikembangkan sehingga pemerataan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat dapat terwujud. Koperasi dan UMKM harus berdaya saing yang baik agar dapat bertahan menghadapi era Free Trade. Tanpa daya saing yang baik, tidak mustahil bahwa Koperasi dan UMKM di suatu saat akan lenyap. Daya saing adalah suatu konsep yang umum digunakan di dalam budaya ekonomi, yang biasanya merujuk pada komitmen terhadap persaingan pasar, seiring dengan globalisasi perekonomian dunia dan persaingan bebas, daya saing telah menjadi satu dari konsep-konsep kunci bagi perusahaan-perusahaan termasuk Koperasi dan UMKM untuk mencapai keberhasilan dalam partisipasinya di dalam dunia persaingan. Koperasi yang berazaskan kekeluargaan merupakan wujud dari ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi kerakyatan memiliki fungsi yang kuat H a l - 282

dalam membantu masyarakat karena langsung berhubungan dengan urat nadi kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi kerakyatan perlu lebih diberdayakan agar mampu menjadi salah satu mesin bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan pembangunan sejalan dengan program pengentasan kemiskinan. Sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia memang masih belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan untuk mendirikan koperasi sebagai wadah dalam memperlancar perekonomian rakyat. Kontribusi serapan tenaga kerja pada lapangan kerja yang diciptakan dari Koperasi dan UMKM juga sangatlah besar. Pada tahun 2013 terdapat 20.234 orang yang terserap sektor Koperasi dan UMKM, dimana pada akhir tahun 2012 serapannya sebanyak 19.223 orang. Oleh karena itu, pemerintah dalam perannya terhadap Koperasi dan UMKM sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, secara berkesinambungan melakukan pembinaan baik itu berupa ketrampilan usaha, manajemen, pemasaran maupun permodalan. Hal tersebut dimaksudkan agar Koperasi dan UMKM dapat maju, berkembang dan mempunyai daya saing yang tinggi. Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih terdapat keterbatasan dalam rangka memberdayakan Koperasi dan UMKM agar lebih produktif. Di sinilah peran pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Semarang dituntut untuk lebih bisa memaksimalkan eksistensi sektor Koperasi dan UMKM dengan harapan nantinya mereka yang ada di Kota Semarang mampu mendukung terwujudnya kemandirian dan daya saing daerah. 4.1.15.2 KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui (1) pemberdayaan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (2) fasilitasi akses permodalan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (3) peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; (4) pengembangan sistem pendukung usaha, keunggulan kompetitif dan kewirausahaan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (5) serta mendukung terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah. Program H a l - 283

yang dilaksanakan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Tahun Anggaran 2013 beserta tujuannya adalah sebagai berikut: Program-program penunjang, yang meliputi: 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran. 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini bertujuan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik. 3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel. Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi: 1) Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil Menengah yang Kondusif. Program ini diarahkan untuk memfasilitasi terselenggaranya lingkungan usaha yang efisien, sehat dalam persaingan dan non diskriminatif bagi peningkatan kinerja UMKM, sehingga dapat mengurangi beban administratif, hambatan usaha dan biaya usaha, meningkatkan skala usaha, mutu layanan perijinan/pendirian usaha dan partisipasi stakeholders dalam pengembangan kebijakan UMKM. Realisasi pelaksanaan diharapkan dapat mendukung penyusunan rencana kegiatan dalam rangka peningkatan dan pengembangan KUMKM. 2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Program ini dimaksudkan untuk mengembangkan jiwa dan semangat kewirausahaan serta meningkatkan daya saing UKM, sehingga pengetahuan dan sikap kewirausahaan dapat semakin berkembang, produktivitas meningkat, jumlah wirausaha baru bertambah, serta ragam produk unggulan UKM semakin berkembang. Realisasi pelaksanaan program ini adalah untuk memfasilitasi KUMKM dalam H a l - 284

peningkatan kemitraan usaha, pengembangan jaringan pemasaran, dan peningkatan SDM bagi KUMKM. 3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM Program ini ditujukan untuk mempermudah, memperlancar dan memperluas akses UMKM kepada sumberdaya produktif, seperti sumber daya manusia, modal, pasar, teknologi, informasi, termasuk mendorong peningkatan fungsi intermediasi lembaga-lembaga keuangan bagi UMKM agar mampu memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumberdaya lokal. Dalam pelaksanaannya adalah untuk memfasilitasi UMKM dalam mengakses permodalan, pengembangan jaringan pemasaran melalui promosi/pameran, bantuan peralatan produksi dan pengelolaan usaha. 4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi agar mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif. Dengan demikian, kelembagaan dan organisasi koperasi diharapkan akan lebih tertata dan berfungsi dengan baik, berkualitas, efektif dan mandiri. Realisasi pelaksanaan program ini adalah untuk memfasilitasi koperasi agar tertib dalam mengelola kelembagaan dan usahanya, dapat meningkatkan kualitas, serta sinergi dengan peningkatan usaha anggota koperasi, yang didukung partisipasi aktif anggota koperasi, sehingga koperasi dapat semakin tumbuh, berkembang dan mandiri. 4.1.15.3 PELAKSANAAN PROGRAM DAN 4.1.15.3.1 PENDANAAN Program/kegiatan dalam urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah pada tahun 2013 dilaksanakan dengan alokasi dana yang disediakan sebesar Rp. 7.000.294.000,- dengan perincian Rp. 705.234.430,- untuk program penunjang Rp 6.295.059.570,- untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis Urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Koperasii dan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah sebagai berikut : H a l - 285

Anggaran Program Penunjang Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan jasa komunkasi, sumber data air dan listrik 2 Pemeiharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional 10.500.000 9.739.844 92,76 10.000.000 3.943.650 39,44 3 Penyediaan alat tulis kantor 52.300.000 52.300.000 100 4 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 32.000.000 32.000.000 100 5 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan 1.500.000 1.500.000 100 Pembersih 6 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan 9.000.000 9.000.000 100 perundang-undangan 7 Penyediaan makanan dan minuman 35.000.000 35.000.000 100 8 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 210.000.000 209.957.455 99,98 JUMLAH PROGRAM 360.300.000 353.440.949 98,10 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 56.000.000 54.762.000 97,79 2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 20.000.000 18.000.000 90,00 3 Pengadaan Mebelair 48.000.000 39.200.000 81,67 4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 5 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor 143.660.000 114.019.245 79,37 31.400.000 31.400.000 100,00 JUMLAH PROGRAM 299.060.000 257.381.245 86,06 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1 Penyusunan laporan keuangan semesteran 2.755.500 2.755.500 100,00 2 Penyusunan laporan keuangan akhir ahun 2.857.000 2.857.000 100,00 3 Penyusunan RKA dan DPA 4.426.680 4.425.500 99,97 4 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu 5 Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) 6 Penyusunan Laporan RENJA (Rencana Kinerja) 28.695.000 27.900.000 97,23 2.148.000 2.148.000 100,00 2.250.250 2.250.000 99,99 H a l - 286

7 Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja 2.742.000 2.742.000 100,00 Pertanggungjawaban) JUMLAH PROGRAM 45.874.430 45.078.000 98,26 Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 1. Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil dan Menengah yang Kondusif 1 Sosialisasi kebijakan tentang Usaha Kecil Menengah 2 Fasilitasi kemudahan formalisasi bada usaha kecil menengah 3 Perencanaan, koordinasi & pengembangan UKM 4 Penerapan Penilaian Dampak Regulasi/kebijakan nasional 54.803.000 54.175.400 98,85 74.047.000 66.999.500 90,48 118.000.750 115.997.900 98,30 37.900.000 37.334.200 98,51 JUMLAH PROGRAM 284.750.750 274.507.000 96,40 2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM 1 Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM 529.230.000 472.619.600 89,30 2 Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan 1.269.030.000 1.218.936.100 96,05 3 Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/kud 338.233.000 317.575.600 93,89 4 Sosialisasi dan Pelatihan Pola Pengelolaan Limbah Industri dlm menjaga kelestarian kawasan 56.580.000 49.548.800 87,57 5 Peningkatan dan Pengembangan OVOP 100.000.000 94.961.200 94,96 JUMLAH PROGRAM 2.293.073.000 2.153.641.300 93,92 3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM 1 Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 28.000.000 27.660.000 98,79 H a l - 287

2 Penyelenggaraan pembinaan industri RT, 33.500.000 33.175.000 99,03 industri kecil dan industri menengah 3 Penyelenggaraan promosi produk UMKM 1.049.370.000 865.017.005 82,43 4 Fasilitasi Akses Permodalan KUMKM 67.000.000 56.252.500 83,96 5 Peningkatan Pengelolaan Usaha Simpan 318.063.000 293.014.400 92,12 Pinjam 6 Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro 1.352.000.000 1.263.384.100 93,45 JUMLAH PROGRAM 2.847.933.000 2.538.503.005 89,13 4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 1 Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian 2 Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi 3 Peningkatan & pengembangan jaringan 47.969.000 47.746.000 99,54 235.250.000 223.492.000 95,00 250.116.320 234.328.700 93,69 kerjasama usaha kop. 4 Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi 335.967.500 325.387.500 96,85 JUMLAH PROGRAM 869.302.820 830.954.200 95,59 4.1.15.3.2 HASIL YANG DICAPAI Hasil pembangunan di bidang Koperasi dan UMKM tahun 2013 menunjukkan perkembangan yang positif, hal ini ditunjukkan dengan: 1) Pada Tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Semarang tercatat sebanyak 1.057 unit, dimana 78,62 % atau 831 Unit adalah koperasi aktif. Setelah dilakukan validasi data, terdapat 6 koperasi berskala besar berpindah ke tingkat Provinsi dan Nasional dan 94 koperasi tidak aktif dibubarkan sehingga jumlah koperasi di Kota Semarang pada Tahun 2013 tercatat sebanyak 987 unit, dimana 78,72 % atau 777 unit adalah koperasi aktif. 2) Sejalan dengan penurunan jumlah koperasi tersebut, maka berdampak pada asset dan omset koperasi sebagai berikut : Jumlah omzet Koperasi tahun 2012 sebesar Rp.1.432.265.000.000,- menjadi Rp.1.074.469.839.000,- pada tahun 2013 atau menurun 24,98% dan jumlah asset Koperasi pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.801.128.858.000,- menjadi Rp. 1.270.760.670.000,- pada tahun 2013 atau menurun 29,44 %. Akan tetapi sisa hasil usaha (SHU) pada tahun 2012 diketahui sebesar Rp. 99.977.427.000,- dan pada tahun 2013 justru meningkat menjadi Rp. 106.323.547.000,- atau naik 6,35%. H a l - 288

3) Jumlah UMKM pada tahun 2012 sebesar 11.208 unit menjadi 11.383 unit pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 1,56 %, hal ini berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah sebesar 2,91%, dimana jumlah tenaga kerja yang diserap pada tahun 2012 sebanyak 17.428 orang menjadi 17.756 orang pada tahun 2013. 4) Jumlah omzet UMKM tahun 2012 sebesar Rp 314.184.000.000,- menjadi Rp. 330.291.000.000,- Pada tahun 2013 atau meningkat 5,13 %. 5) Fasilitasi permodalan Koperasi dan UMKM dari Pemerintah pada tahun 2012 sebesar Rp. 861.000.000,- diberikan kepada 87 Koperasi dan UMKM, kemudian pada tahun 2013 sebesar Rp. 569.000.000,- yang diberikan kepada 43 Koperasi dan UMKM. Sedangkan dari program KUR yang dikucurkan oleh Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, dan Bank Jateng diberikan kepada 200 Koperasi dan UMKM. Secara lebih lengkap, pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan UMKM selama tahun 2013 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA CAPAIAN TAHUN 2012 CAPAIAN TAHUN 2013 1 Jumlah koperasi (koperasi aktif) 1.057 unit (78,62%) 987 unit (78,72%) 2 Omset koperasi Rp. 1.432.265.000.000 Rp. 1.074.469.839.000 3 Aset koperasi Rp. 1.801.128.858.000 Rp. 1.270.760.670.000 4 Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Rp. 99.977.427.000 Rp. 106.323.547.000 5 Jumlah peserta penyuluhan koperasi 1.560 orang 1.400 orang 6 Jumlah koperasi yang mendapat konsultasi / 350 koperasi 118 koperasi advokasi 7 Jumlah peserta Diklat Perkoperasian 280 orang 320 orang 8 Jumlah pemberian legalitas badan hukum 51 koperasi 40 koperasi 9 Jumlah peserta seminar / lokakarya yang 4 orang 35 orang berkaitan dengan koperasi 10 Jumlah seluruh UMKM 11.208 unit 11.383 unit 11 Jumlah Tenaga Kerja yg terserap UMKM 17.428 orang 17.936 orang 12 Jumlah peserta Diklat ketrampilan bagi UMKM 930 1.350 13 Jumlah UMKM yang dibina 2.372 2.846 14 Persentase UMKM binaan 21,2% 25% 15 Omset UMKM 314.184.000.000 330.291.000.000 16 Fasilitas permodalan Koperasi dan UMKM 861.000.000 569.000.000 Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang (2013) 4.1.15.4 PERMASALAHAN 1) Belum diterbitkannya Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 yang H a l - 289

menyebabkan Koperasi mengalami kesulitan dalam melaksanakan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. 2) Belum semua pengelola Koperasi Simpan Pinjam memiliki sertifikat kompetensi sebagaimana diatur melalui UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. 3) Kurangnya kesadaran pengelola Koperasi dan UMKM terhadap tertib administrasi dalam hal penyampaian laporan perkembangan usahanya secara berkala, sehingga menyulitkan dalam updating data. 4.1.15.5 RENCANA TINDAK LANJUT 1) Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) masih berpedoman pada peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012. 2) Melaksanakan pelatihan KSP berbasis kompetensi. 3) Meningkatkan frekuensi pembinaan, pelatihan kompetensi dan manajemen perkoperasian secara sistematis dan terarah berbasis pengetahuan, teknologi, serta inovasi. 4.1.15.8 PRESTASI/PENGHARGAAN Pada tahun 2013 dalam rangka Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Kota Semarang berhasil memperoleh beberapa Penghargaan yaitu : Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Tahun 2013 Kepada Walikota Semarang. H a l - 290