Nama : Eko Darma Satrio. Nim : : Sistem Informasi

dokumen-dokumen yang mirip
c. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam orga-nisasi.

STRESS DALAM PEKERJAAN. Armaidi Darmawan, dr, M.Epid Bagian Kedokteran Komunitas/Keluarga FKIK Unja

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, maka dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013

KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN. Pertemuan 9. 10/9/2016 Nova Yanti Maleha,S.E.MM 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena

2. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi sebagai berikut:

Nama : zidni karimatan nisa Nim : Prodi : system informasi

STRES DAN MANAJEMENNYA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perjanjian (Hasibuan, 2007). Sedangkan menurut kamus besar bahasa

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

Pola Tidur Diabetasi Efektif dan Konsisten

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

BABI. kehidupan yang memiliki tugas perkembangan yang berbeda-beda. Tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

FRUSTRASI & STRESS LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

KESEHATAN JIWA hari-hari produktif 'yang hilang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini banyak permasalahan yang dialami para pelaku pendidikan.

BAB II URAIAN TEORITIS. Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja

YOGA: HARMONISASI MANAJEMEN STRESS

HUBUNGAN MEDITASI DALAM YOGA DENGAN DAYA TAHAN TERHADAP STRES PADA PAGUYUBAN YOGISWARAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan

EMOSI DAN SUASANA HATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja secara bergilir biasa disebut dengan kerja shift.

PERANCANGAN DAN PENGELOLAAN TENAGA KERJA

Skala 1. Skala Pernyataan

PERIODISASI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister..

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan diperhatikan. Akhir-akhir ini masalah tersebut menjadi hangat lagi setelah

NURDIYANTO F

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

STRES DALAM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negatif timbulnya gangguan perilaku seperti gangguan tidur atau insomnia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu bekerja sehari maksimum

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Perbedaan Stres Kerja Antara Pekerja Shift I Dan Shift III Bagian Produksi Di PT. Nusantara Building Industries

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Di sebagian besar organisasi atau perusahaan terutama yang bersifat padat

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

Organisasi Kerja. Solichul HA. BAKRI Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ISBN:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula

Oleh Untung Widodo, SE, MM

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua

Strategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

Kompensasi Finansial Langsung

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA

BAB II LANDASAN TEORI. diri, motivasi yang kuat untuk meneruskan sesuatu usaha, kegembiraan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya

BAB I. Pendahuluan. melakukan pekerjaan tanpa memperdulikan kesehatan. Pekerjaan. hari dan berulang ulang akan mengakibatkan insomnia yang

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa awal adalah bekerja dan berkarier. Hal ini berarti bahwa semua

No : 12 / IV / SEMAKU / 2017 Yogyakarta, 17 April Dengan ini Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter SEMAKU mengucapkan terima kasih kepada:

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

Pengaruh Kelelahan Emosional Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Meilantifa

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB I PENDAHULUAN. karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-6 (UAS)

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

KONSELING YANG MENENANGKAN DENGAN MENGGUNAKAN RELAXATION BY IMAGINE. Oleh : Eva Imania Eliasa, SPd *

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERILAKU KEORGANISASIAN IT

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

INTERVENSI ORGANISASI PADA MASALAH KESEHATAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PERSEPSI, NILAI DAN SIKAP. DRA. SUMARNI P., Msi

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kesempatan untuk melewati masa ini. tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi Jawa Tengah meningkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kompensasi Finansial Langsung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shelly Novianti Ismanda, 2013

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS KONDISI SEBELUM DAN SESUDAH KERJA PADA OPERATOR OFFSHORE DI PT. X DENGAN METODE PSIKOFISIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut.

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI PERTEMUAN KE-4

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sumber daya pada suatu organisasi merupakan kunci dari lajunya dan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan a. Tujuan Umum b. Tujuan Khusus

Transkripsi:

Nama : Eko Darma Satrio Nim : 14121024 Prodi : Sistem Informasi 1. Jelaskan pengertian Perilaku Individu dalam organisasi? Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda. 2. Sebutkan dan jelaskan Faktor-faktor utama yang menentukan Perancangan Struktur Organisasi (5faktor)? 1. Strategi Organisasi Untuk mencapai tujuan organisasi strategi akan menjelaskan sebagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para manajer dan bawahan strategi berubah struktur organisasi berubah. 2. Teknologi yang digunakan Perbedaan terhadap yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk Organisasi 3. Anggota atau Karyawan Semua individu yang terlibat langsung dalam kegiatan organisasi. 4. Ukuran Organisasi Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. 3. Coba saudara jelaskan 3 sumber penyebab stress dan Bagaimana mengatasinya? Secara umum penyebab stres kerja terdiri atas 4 (empat) hal utama, yakni: 1. Kondisi dan situasi pekerjaan Beban kerja berlebihan secara kuantitatif Berlebihan secara kualitatif Keputusan yang dibuat oleh seseorang Bahaya fisik Jadwal bekerja 2. Pekerjaannya (faktor yang berkaitan dengan tugas) Struktur yang kaku dan tidak bersahabat Pertempuran politik Pengawasan dan pelatihan yang tidak seimbang Ketidakterlibatan dalam membuat keputusan 3. Job requirement seperti status pekerjaan dan karir yang tidak jelas Promosi ke jabatan yang lebih rendah dari kemampuannya Promosi ke jabatan yang lebih tinggi dari kemampuannya Keamanan pekerjaannya

Ambisi yang berlebihan sehingga mengakibatkan frustrasi Cara mengatasi stres Ada beberapa cara untuk mengatasi stress, yaitu : 1. Program klinis dan program keorganisasian 2. Pendekatan individual terhadap stress 3. Pengenduran (Relaxation) 4. Meditasi (Meditation) 5. Biofeedback adalah metode yang digunakan untuk menjadi individu dalam mengendalikan berbagai proses tubuh secara internal, dengan bantuan rekaman yang dapat diperagakan kepada orang yang bersangkutan untuk mengamati denyut jantung, tekanan darah, suhu dan pola gelombang otak yang secara normal tidak dapat diamati sehingga proses biologis secara terus menerus disediakan individu oleh balikan (feedback) untuk memantau apa yang terjadi secara biologis. 4. Coba saudara jelaskan strategi manajemen stress?lengkapi jawaban dengan gambar. MANAJEMEN STRESS Manajemen stress adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stress itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik. Ada dua pendekatan dalam manajemen stress, yaitu : 1. Pendekatan Individual Penerapan Menejemen Waktu Perluasan jaringan dukungan sosial Pendekatan Individual Penambahan waktu olah raga Pelatihan relaksasi

a. Penerapan manajemen waktu Pengaturan waktu yang sangat tepat akan menjamin seseorang tidak akan menjadi stress. Dikarenakan setiap orang pastinya memiliki rasa lelah yang sangat besar dan memerlukan pembagian waktu untuk istirahat dan merelaksasikan tubuh dari kepadatan jadwal kerja. Pola pembagian waktu yang baik antar waktu bekerja, beribadah, dan waktu istirahat. Waktu bekerja antara jam 7 pagi sampai jam 6 sore, setelah itu kemungkinan daya tingkat kejenuhan seseorang akan meningkat, di saat itulah diperlukan istirahat yang cukup untuk mengembalikan rasa lelah. b. Penambahan waktu olah raga Dalam tubuh manusia diperlukan olah raga yang dapat mengatur dan merangsang syaraf motorik dan otot-otot sehingga membuat badan kita menjadi bugar. Ketahanan fisik yang dimiliki pun akan semakin baik. Olah raga pun bisa dilakukan seminggu 3 kali atau 1 minggu sekali. Bisa dengan jogging di pagi atau di sore hari, cukup melakukan olah raga yang ringan. c. Pelatihan relaksasi Setelah melakukan kerja yang cukup padat dan banyak, tentunya membuat tubuh menjadi lelah dan diperlukan relaksasi yang membantu menenangkan tubuh yang tegang menjadi rileks. Menyegarkan otak yang sudah dipakai untuk bekerja setiap hari. Cara yang ampuh dalam relaksasi bisa dengan mendengarkan musik atau menonton film sambil bersantai. Namun ada juga yang melakukan meditasi atau yoga. d. Perluasan jaringan dukungan sosial Berhubungan dengan banyak orang memang sangat diperlukan. Selain dengan mempermudah dalam pekerjaan, dengan memiliki banyak jaringan pertemanan juga bisa kita manfaatkan sebagi tempat berbagi dalam memecahkan masalah yang dialami. Terkadang setiap orang hal seperti ini sangat diperlukan sekali. Karena itu manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. 2. Pendekatan Organisasional Menciptakan iklim organisasional yang mendukung. Membuat bimbingan konseling. Adanya penyeleksian personel dan penempatan kerja yang lebih baik. Perbaikan dalam komunikasi organisasi. Pendekatan Organisasional Mengurangi konflik dan mengklarifikasi peran organisasional. Pendesainan ulang pekerjaan. Penetapan tujuan yang realistis a. Menciptakan iklim organisasional yang mendukung.

Banyak organisasi besar saat ini cenderung memformulasi struktur birokratik yang tinggi yang menyertakan infleksibel. Ini dapat membawa stress kerja yang sungguh-sungguh. Strategi pengaturan mungkin membuat struktur lebih desentralisasi dan organik dengan membuat keputusan partisipatif dan aliran keputusan ke atas. Perubahan struktur dan proses struktural mungkin akan menciptakan iklim yang lebih mendukung bagi pekerja, memberikan mereka lebih banyak kontrol terhadap pekerjaan mereka, dan mungkin akan mencegah atau mengurangi stress kerja mereka. b. Adanya penyeleksian personel dan penempatan kerja yang lebih baik. Pada dasarnya kemampuan ilmu atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang mungkin akan berbeda satu dengan yang lainnya. Penempatan kerja yang sesuai dengan keahlian sangat menunjang sekali terselesaikannya suatu pekerjaan. Penyesuaian penempatan yang baik dan penyeleksian itu yang sangat diperlukan suatu perusahaan atau organisasi agar setiap tujuan dapat tercapai dengan baik. Seperti halnya seorang petani yang tidak tahu bagaimana seorang nelayan yang mencari ikan, tentunya akan kesulitan. c. Mengurangi konflik dan mengklarifikasi peran organisasional. Konflik dalam sebuah organisasi mungkin adalah hal yang wajar dan mungkin sering juga terjadi. Konflik apapun yang terjadi tentunya akan menimbulkan ketidakjelasan peran suatu organisasional tersebut. Mengidentifikasi konflik penyebab stress itu sangat diperlukan guna mengurangi atau mencegah stress itu sendiri. Setiap bagian yang dikerjakan membutuhkan kejelasan atas setiap konflik sehingga ambigious itu tidak akan terjadi. Peran organisasi itu yang bisa mengklarifikasikan suatu konflik yang terjadi sehingga terjadilah suatu kejelasan dan bisa menegosiasikan konflik. d. Penetapan tujuan yang realistis. Setiap organisasi pastinya memiliki suatu tujuan yang pasti. Baik bersifat profit maupun non profit. Namun tujuan organisasi itu harus juga bersifat riil sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Kemampuan suatu organisasi dapat dilihat dari kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang anggotanya. Dengan tujuan yang jelas dan pasti tentunya juga sesuai dengan kemampuan anggotanya maka segala tujuan pasti akan tercapai pula. Namun sebaliknya jika organisasi tidak bersikap realistis dan selalu menekan anggotanya tanpa adanya koordinasi yang jelas stress itu akan timbul. e. Pendesainan ulang pekerjaan. Stress yang terjadi ketika bekerja itu kemungkinan terjadi karena faktor pekerjaan yang sangat berat dan menumpuk. Cara menyikapi dan mengatur program kerja yang baik adalah membuat teknik cara pengerjaannya. Terkadang setiap orang mengerjakan pekerjaan yang sulit terlebih dahulu daripada yang mudah. Seseorang akan terasa malas dan enggan untuk mengerjakan pekerjaannya ketika melihat tugas yang sudah menumpuk maka akan timbul stress. Strategi yang dilakukan adalah melakukan penyusunan pekerjaan yang mudah terlebih dahulu atau pekerjaan yang dapat dikerjakan terlebih dahulu. Sedikit demi sedikit pekerjaan yang menumpuk pun akan terselesaikan. Dengan kata lain stress pun bisa dihindari dan bisa dikurangi. f. Perbaikan dalam komunikasi organisasi. Komunikasi itu sangatlah penting sekali dalam berorganisasi. Komunikasi dapat mempermudah kerja seseorang terutama dalam teamwork. Sesama anggota yang tergabung dalam satu kelompok selalu berkoordinasi dan membicarakan

program yang akan dilakukan. Komunikasinya pun harus baik dan benar. Perbedaan cara koordinasi dan instruksi ke atasan maupun bawahan. Seringkali terjadi kesalahan dan tidak mampu menempatkan posisi dan jabatan sehingga terjadi kesalahan dalam mengkomunikasikan. g. Membuat bimbingan konseling. Bimbingan konseling ini bisa dirasakan cukup dalam mengatasi stress. Konseling yang dilakukan kepada psikolog yang lebih kompeten dalam masalah kejiwaan seseorang. Psikologis seseorang terganggu sekali ketika stress itu menimpa. Rasa yang tidak tahan dan ingin keluar dari tekanan-tekanan yang dirasakan tentunya akan menambah rasa stress yang dihadapinya. Konseling dengan psikolog sedikitnya mungkin bisa membantu keluar dari tekanan stress. 5. Menurut saudara, benarkah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan? Dengan kepuasan kerja yang diperoleh. diharapkan kinerja karyawan yang tinggi dapat dicapai para karyawan. Tanpa adanya kepuasan kerja, karyawan akan bekerja tidak seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan, maka akibatnya kinerja karyawan menjadi rendah, sehingga tujuan perusahaan secara maksimal tidak akan tercapai. Sehingga dapat diketahui bahwa tidak hanya kemampuan karyawan saja yang diperlukan dalam bekerja tetapi juga motivasi dalam bekerjapun sangat mempengaruhi karyawan untuk kinerjanya lebih baik. Salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh para manajer / atasan untuk memotivasi karyawannya adalah dengan menciptakan kepuasan dalam bekerja agar tercapainya kinerja karyawan didalam perusahaan tersebut meskipun disadari bahwa hal itu tidak mudah.