KATA PENGANTAR. Jayapura, Januari Kepala Dinas, Ir. Semuel Siriwa, M.Si NIP

dokumen-dokumen yang mirip
TEMA PEMBANGUNAN TPH DAN KOMODITAS UNGGULAN DI 5 WILAYAH PENGEMBANGAN

KATA PENGANTAR. Kami menyambut baik era pembangunan Indonesia Timur yang di mulai dari Tanah Papua. Sekian dan terima kasih Jayapura, Januari 2014

Jayapura, 30 Desember 2015 Kepala Dinas, Ir. SEMUEL SIRIWA, M.Si Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA, TAHUN 2014

Jayapura, 30 Desember 2015 Kepala Dinas, Ir. SEMUEL SIRIWA, M.Si Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan.

Jayapura, 31 Desember 2014 Kepala Dinas, Ir. SEMUEL SIRIWA, M.Si Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHALUAN. Lakip Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Prov. Papua, Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Lakin Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Prov. Papua, Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumberdaya Lokal Menuju Masyarakat Papua Sejahtera

Seuntai Kata. Jayapura, Desember 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Ir. Didik Koesbianto, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. LPPD Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Prov. Papua, Tahun

SAMBUTAN GUBERNUR PAPUA PADA FORUM SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SE PROVINSI PAPUA TANGGAL, 7 MARET 2016

A. CABAI BESAR C. BAWANG MERAH

Paparan Progres Implementasi 5 Sasaran Kegiatan Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Minerba di Provinsi Papua PEMERINTAH PROVINSI PAPUA 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Provinsi Kabupaten/kota Laki-laki Perempuan Total

Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Papua. UNITED NATIONS POPULATION FUND JAKARTA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PAPUA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun. Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2014

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA

PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PINGGIRAAN MELALUI SAGU

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

Bidang Tanaman Pangan

PEDOMAN UMUM KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA MENDUKUNG GERBANGMAS HASRAT PAPUA

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

PROFIL PEMBANGUNAN PAPUA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Papua Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Drg. Josef Rinta R, M.Kes.MH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua

MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

SOSIALISASI PROGRAM/KEGIATAN BIDANG PRODUKSI TANAMAN PANGAN TA. 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI PAPUA 2015

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)

BAB I PENDAHULUAN. Papua merupakan provinsi paling timur di Indonesia, memiliki luas wilayah

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia DI PROVINSI PAPUA

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

POTENSI PRODUK PANGAN UNGGULAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROVINSI PAPUA BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERBANDINGAN ANTAR DAERAH

TUJUAN & SASARAN 4/26/17 PENDEKATAN PEMBANGUNAN. Misi 2 :

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VISI PAPUA TAHUN

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

1. RENSTRA SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh Ir. Hi. FENNY MONOARFA, MSi Kepala Dinas Pangan

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

2. RENSTRA SKPD (Ringkasan) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

Pemutahiran Basis Data Terpadu (PBDT) Tahun 2015 di Kabupaten Asmat

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA. dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program

STRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN. (agribisnis) terdiri dari kelompok kegiatan usahatani pertanian yang disebut

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan

PENDAHULUAN Latar Belakang

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA Tahun Visi : " Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk Kesejahteraan Petani "

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, Indonesia merupakan bagian dari negara

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA 2014

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

1. Pengembangan Komoditas Unggulan 2. Pengembangan Kawasan dan Sentra Produksi 3. Pengembangan Mutu Produk 4. Pengembangan Perbenihan

PENGANTAR. Surabaya, Desember 2015 Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan

sinergi program direktorat jenderal pengembangan daerah tertentu di wilayah papua

tersebut hanya ¼ dari luas lahan yang dimiliki Thailand yang mencapai 31,84 juta ha dengan populasi 61 juta orang.

MENDORONG KEDAULATAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA UNGGUL LOKAL. OLEH : GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Dr.

Transkripsi:

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA, TAHUN 2015

KATA PENGANTAR Tantangan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Papua adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Papua yang berkualitas dan meningkatkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani. Saat ini tantangan tersebut ingin dijawab oleh Pemerintah Provinsi Papua melalui berbagai kebijakan Gubernur Papua yang termuat dalam RPJMD Provinsi Papua, Tahun 2013-2018. Provinsi Papua memiliki potensi lahan, air dan agro ekologi yang memungkinkan usaha pertanian berkembang secara baik. Keunggulan komparatif ini perlu didukung oleh semua pihak, baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun masyarakat luas. Sudah saatnya industri pertanian baik yang bergerak di sisi hulu, maupun hilir dari sistim agrbisnis berkembang di Provinsi Papua. Kebijakan yang pro pada peningkatan investasi melalui berbagai perbaikan regulasi perijinan agar selalu di dorong oleh pemerintah Kami menyambut baik era pembangunan Indonesia Timur yang hendaknya di mulai dari Tanah Papua. Sekian dan terima kasih Jayapura, Januari 2015 Kepala Dinas, Ir. Semuel Siriwa, M.Si NIP. 19650707 198903 1 015

SISTEMATIKA RENCANA PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI PROVINSI PAPUA, TAHUN 2014-2018 I II III IV PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI PROVINSI PAPUA, TAHUN 2008-2012 POTENSI LAHAN DAN AIR DALAM RANGKA PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI PROVINSI PAPUA KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI PROVINSI PAPUA RENCANA PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA, TAHUN 2014-2018 V. PENINGKATAN INVESTASI SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI PROVINSI PAPUA

GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Administrasi Pemerintahan Total : 322.476 Km 2 Daratan : 317.062,05 Km 2 Laut : 5.413,95 Km 2 Administrasi Pemerintahan Kota : 1 Kabupaten : 28 Distrik : 389 Kampung : 3.619 Penduduk (2012, data BPS): Total : 3,1 Juta Jiwa Penduduk Asli : 2,3 Juta Jiwa Bahasa Lokal : 275 Kepadatan Penduduk : 9 jiwa/km 2

PDRB dan Pendapatan Perkapita

orang Kondisi Tenaga Kerja Pertanian 1.200.000 1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000-2008 2009 2010 2011 2012 Pertanian 746.786 803.843 1.133.98 1.036.52 1.112.81 Non Pertanian 281.237 278.185 322.563 439.707 415.119 Pertanian Non Pertanian

Kondisi Nilai Tukar Petani (NTP) 140,00 130,00 120,00 110,00 100,00 90,00 2008 2009 2010 2011 2012 NTP Tanaman Pangan NTP Hortikultura

Axis Title PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI, UBIKAYU DAN UBIJALAR, TAHUN 2011-2013 Perkembangan Produksi, Tahun 2011-2013 450,000 400,000 350,000 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 - Padi Ubikayu Ubijalar 2011 113,393 34,899 348,438 2012 138,032 36,679 345,094 2013 169,799 38,900 405,521

Axis Title PERKEMBANGAN PRODUKSI JAGUNG, KEDELAI, KACANG TANAH DAN KACANG HIJAU, TAHUN 2011-2013 Perkembangan Produksi, Tahun 2011-2013 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 - Jagung Kedelai Kacang Kacang hijau tanah 2011 6,885 3,958 2,105 762 2012 6,393 4,136 2,094 841 2013 7,034 4,610 2,045 682

POTENSI LAHAN BERDASARKAN PETA AGRO EKOLOGI ZONE (AEZ) ZONA LAHAN NO. KABUPATEN Pert. Lahan Pert. Lahan Pert. Lahan Basah Pert. Lahan Kering Tan. Pangan Lahan Basah Kering Dat. Tinggi Dat. Tinggi Kering dgn Kelem JUMLAH (IVax1) (IV ax2) (IVbx1) (IVbx2) baban kering (IVay2) 1 ASMAT 145.069 224.578 - - - 369.647 2 BIAK BUMFOR - - - - - - 3 BOVEN DIGUL 239.087 40.490 - - 109.823 389.400 4 JAYAPURA 70.703 183.972 - - - 254.675 5 JAYAWIJAYA 62.091 2.700 48.328 - - 113.119 6 KEROM 12.984 208.912 - - - 221.896 7 MAPPI 650.069 9.091 - - 156.952 816.112 8 MERAUKE 2.019.475 - - - 1.632.777 3.652.252 9 MIMIKA 51.519 232.641-409 - 284.569 10 NABIRE 117.847 122.605 6.549 41-247.042 11 PANIAI 2.223 37.940 13.866 681-54.710 12 PEG. BINTANG 7.885 77.020 - - - 84.905 13 PUNCAK JAYA 128.676 106.075 229 - - 234.980 14 SARMI 438.535 284.235 - - - 722.770 15 TOLIKARA 112.743 17.618 - - - 130.361 16 WAROPEN 343.143 259.872 - - 605 603.620 17 YAHUKIMO 13.393 260.555 - - - 273.948 18 KEP. YAPEN 982 20.242 - - - 21.224 JUMLAH 4.416.424 2.088.546 68.972 1.131 1.900.157 8.475.230

POTENSI LAHAN BERDASARKAN PERDASI NO. 27 TAHUN 2013 TENTANG LP3B LP2B Cadangan LP2B (Ha) No. Kabupaten/Kota (Ha) Lahan Basah Lahan Kering Lahan Basah Lahan Kering Dat Rendah Dat Rendah Dat Tinggi Jumlah 1 Asmat 7,00 8,96 8,96 2 Biak Numfor 13.293,00-3 Boven Digul 5,00 9.500,20 9.500,20 4 Dogiyai 12.962,97 359,86 1.037,49 14.360,32 5 Intan Jaya 6.869,00 2.179,32 2.560,81 4.740,13 6 Jayapura 29.205,00 2.831,93 4.309,03 7.140,96 7 Jayawijaya 8.372,00-8 Keerom 17.582,00 3.940,37 2.516,81 6.457,18 9 Kep. Yapen 1.286,00 876,07 2.851,46 3.727,53 10 Lanny Jaya 16.917,00 11 Mamberamo Raya 5.008,00 22.298,49 3.397,74 25.696,23 12 Mamberamo Tengah 457,00 89,30 89,30 13 Mappi 1.279,00 55.541,38 106,04 96.496,00 152.143,42 14 Merauke 82.346,00 73.701,02 34.865,54 108.566,56 15 Mimika 2.495,00 3.479,24 40.006,47 43.485,71 16 Nabire 37.938,00 19.240,94 13.863,37 33.104,31 17 Paniai 853,00 89,30 89,30 18 Peg. Bintang 815,00-19 Puncak 6.254,00 909,42 5.975,60 6.885,02 20 Puncak Jaya 12.081,35 7.789,99 19.871,34 21 Sarmi 2.053,00 15.428,67 4.887,56 20.316,23 22 Supiori 10.363,00 23 Tolikara 4.725,00 24 Waropen 13.456,00 7.460,06 1.579,55 9.039,61 25 Yahukimo 285,00 14.304,14 14.304,14 26 Yalimo 1.730,00 27 Kota Jayapura 1.694,00 565,15 1.985,34 2.550,49 Jumlah 265.287,00 242.996,58 106.502,73 1.216,09 131.361,54 482.076,94

LUAS BAKU LAHAN SAWAH DI PROVINSI PAPUA, TAHUN 2014 No Kabupaten/Kota Lokasi dan Luas Distrik Kampung Ha 1. Jayapura 6 distrik 18 kampung 1.620 2. Kota Jayapura 1 distrik 2 kampung 740 3. Mimika 3 distrik 5 kampung 795 4. Keerom 3 distrik 1.150 5. Waropen 4 distrik 8 kampung 550 6. Nabire 4 distrik 11 kampung 2.164 7. Merauke 20 distrik 126 kampung 26.250 8. Sarmi 2 distrik 276 9. Jayawijaya 5 distrik 304 Jumlah 33.849

POTENSI DAERAH IRIGASI DAN DAERAH RAWA DI PROVINSI PAPUA, Tahun 2013 No. Kabupaten / Kota Jumlah Daerah Irigasi /Daerah Rawa Luas Lahan Potensial (Ha) Luas Lahan yang sudah Dikembang-kan menjadi Sawah (Ha) Keterangan 1. Kota Jayapura 1 daerah irigasi 5.000 950 Irigasi Teknis 2. Jayapura 3 daerah irigasi 3.979 1.830 Irigasi Teknis 3. Keerom 2 daerah irigasi 320 320 Irigasi Teknis 4. Sarmi 2 daerah irigasi 3.220 230 Tahap perenc. 5. Nabire 6 daeerah irigasi 13.700 2.174 4 Irigasi Teknis 2 tahap perenc 6. Mimika 1 daerah irigasi 300 300 Irigasi teknis 7. Yahukimo 1 daerah iriasi 3.200 0 Irigasi teknis 8. Jayawijaya 14 daereah irigasi 1.522 330 Irigasi teknis 9. Merauke 10 daerah rawa 829.222 30.880 JUMLAH 9 Kab/Kota; 30 D.I dan 10 D.R. 830.639 36.561

TEMA PEMBANGUNAN TPH DAN KOMODITAS UNGGULAN DI 5 WILAYAH PENGEMBANGAN Wilayah Pembangunan Mamta Tema Pembangunan TPH: Membangun Agroindustri Berbasis Tanaman Pangan dan Hortikultura Komoditas Unggulan: Padi, Kedelai dan Buah-buahan Wilayah Pembangunan La Pago Tema Pembangunan TPH: Membangun Kawasan Agribisnis TPH Yang Terintegradi Dengan Home Industru Komoditas Unggulan: Ubijalar, Sayuran Organik dan Buah Merah Wilayah Pembangunan Mee Pago Tema Pembanguan TPH: Membangun Wilayah Mee Pago Sebagai Lumbung Pangan di Utara Papua Komoditas Unggulan: Padi, Kedelai dan Buah Merah Wilayah Pembangunan Ha Anim Tema Pembangunan TPH: Memperkuat Wilayah Ha Anim Sebagai Lumbung Pangan Regional Komoditas Unggulan: Padi, Kedelai dan Buah-buahan Wilayah Pembangunan Saereri Tema Pembangunan TPH :Membangun Agroindustri Tanaman Pangan dan Hortikultura Komoditas Unggulan: Jagung, Keladi dan Buah-buahan

Komoditas Unggulan Unggulan Nasional Tanaman Pangan 1. Padi 2. Jagung 3. Kedelai 4. Kacang Tanah 5. Kacang Hijau 6. Ubikayu 7. Ubijalar Unggulan Nasional Tanaman Sayuran 1. Cabe Merah 2. Bawang Merah 3. Bawang Putih 4. Kentang 5. Wortel 6. Kubis 7. Petsai granat dll

Komoditas Unggulan Unggulan Nasional Tanaman Buah-buahan 1. Jeruk 2. Mangga 3. Pisang 4. Rambutan 5. Nenas 6. Salak Spesifik Papua 1. Keladi/talas 2. Gembili 3. Buah Merah 4. Sagu 5. Anggrek Papua

Komoditas Unggulan Kabupaten/Kota di Wilayah Pengembangan Mamta No. Kabupaten/ Kota Tanaman Pangan Buah- Buahan Sayuran Spesifik Papua 1. Kota Jayapura Padi Jagung Rambutan Mangga Cabe Merah Sayuran Anggrek Papua 2. Jayapura Padi Kedelai Durian Rambutan Cabe Sayuran Buah Merah Matoa 3. Keerom Padi Kedelai Jeruk Salak Bawang Merah Sayuran Buah Merah 4. Sarmi Padi Kc. Tanah Rambutan Jeruk Cabe Merah Sayuran 5. Mamberao Raya Padi Ubijalar Pisang Jeruk Sayuran Sagu

Komoditas Unggulan Kabupaten/Kota di Wilayah Pengembangan Saireri No. Kabupaten Tanaman Pangan Buah- Buahan Sayuran Spesifik Papua 1. Biak Numfor Jagung Kc. Hijau Durian Jeruk Cabe Merah Sayuran Lain Keladi Anggrek Papua 2. Supiori Ubijalar Ubikayu Durian Sayuran Lain Keladi Sagu 3. Kep. Yapen Kc. Tanah Ubikayu Durian Jeruk Cabe Merah Sayuran Matoa 4. Waropen Padi Kedelai Jeruk Rambutan Cabe Merah Sayuran Sagu

Komoditas Unggulan Kabupaten/Kota di Wilayah Pengembangan Ha Anim No. Kabupaten Tanaman Pangan Buah- Buahan Sayuran Spesifik Papua 1. Merauke Padi Kedelai Mangga Rambutan Cabe Merah Bawang Merah Sagu 2. Mappi Padi Kc. Tanah Durian Pisang Sayuran Sagu 3. Boven Digul Ubikayu Kc. Tanah Durian Jeruk Sayuran 4. Asmat Ubikayu Kc. Tanah Pisang Jeruk Sayuran Sagu

Komoditas Unggulan Kabupaten/Kota di Wilayah Pengembangan La Pago No. Kabupaten Tanaman Pangan 1. Jayawijaya Ubijalar Padi Buah- Buahan Sayuran Spesifik Papua Jeruk Sayuran Buah Merah 2. Lanny Jaya Ubijalar Bawang Putih Buah Merah 3. Tolikara Ubijalar Nenas Sayuran Buah Merah 4. Yahukimo Ubijalar Padi 5. Yalimo Ubijalar Durian Rambutan Sayuran Sayuran Buah Merah Buah Merah 6. Mamteng Ubijalar Sayuran Buah Merah 7. Puncak Jaya Ubijalar Kc. tanah Jeruk Sayuran Buah Merah 8. Puncak Ubijalar Jeruk Sayuran Buah Merah 9. Peg. Bintang Ubijalar Sayuran Buah Merah 10. Nduga Ubijalar Pisang Sayuran Buah Merah

Komoditas Unggulan Kabupaten/Kota di Wilayah Pengembangan Mee Pago No. Kabupaten Tanaman Pangan Buah- Buahan Sayuran Spesifik Papua 1. Nabire Padi Kedelai Jeruk Durian Cabe Merah Sayuran 2. Dogiyai Ubijalar Kc. Tanah Nenas Markisa Sayuran Buah Merah 3. Intan Jaya Ubijalar Kc. Tanah Nenas Jeruk Sayuran Buah Merah 4. Paniai Ubijalar Kc. Tanah Nenas Markisa Sayuran Buah Merah 5. Mimika Padi Jagung Pisang Rambutan Cabe Merah Sayuran Sagu 6. Deiyai Ubijalar Kc. Tanah Nenas Markisa Sayuran Buah Merah

VISI, MISI, TUJUAN GUBERNUR VISI PAPUA TAHUN 2013-2018 PAPUA PAPUA BANGKIT PRINSIP DASAR: Kasih Menembus Perbedaan PAPUA SEJAHTERA PAPUA MANDIRI

VISI PAPUA 2013-2018 PAPUA BANGKIT Adalah Orang Papua mampu berdiri tegak dengan harkat dan martabat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa menghilangkan identitas diri dan kekhususan ke-papuaan.kebangkitan rakyat Papua terjadi dilevel individu, keluarga, komunitas, maupun regional. Identitas diri orang Papua diakui dan dihormati dalam berbagai Level dan Bidang Pembangunan. Dimana orang Papua mampu mengaktualisasikan diri dan mengambil peran di berbagai sektor Pembangunan PAPUA MANDIRI Adalah kondisi masyarakat Papua mampu mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan kemajuan ekonomi. Dengan didukung Generasi baru Papua yang memiliki jiwa Kewirausahaan (entrepreneurship) serta Ekonomi kampung tumbuh dan berkembang. PAPUA SEJAHTERA Adalah semua masyarakat Papua tanpa terkecuali dapat memenuhi hak-hak dasarnya di bidang sosial, ekonomi dan budaya terutama pangan, sandang, dan papan secara merata, serta memiliki rasa aman dan kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah sehingga menikmati kehidupan yang lebih bermutu dan maju serta memiliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya.

MISI PEMBANGUNAN MEWUJUDKAN SUASANA AMAN, TENTRAM DAN NYAMAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK, BERSIH DAN BERWIBAWA SERTA PENGUATAN OTONOMI KHUSUS KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PAPUA YANG SEHAT, BERPRESTASI DAN BERAHLAK MULIA PENINGKATAN TARAF EKONOMI MASYARAKAT YANG BERBASIS POTENSI LOKAL PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN KONEKTIVITAS DAERAH

No TARGET MAKRO PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA, TAHUN 2013-2018 Indikator Indikator Makro Pembangunan Tahun 2013-2018 Kondisi Awal (2011) Target Tahun 2018 1. IPM 65,36 70.00 2. Persentase penduduk Miskin 31,98% < 25% 3 Laju pertumbuhan ekonomi riil 9,27% > 7% 4 PDRB Perkapita 24,54 Jt >30 Jt 5 Tingkat Konektivitas Antar Daerah - Meningkat

VISI Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua (2014-2018) TERWUJUDNYA PERTANIAN MANDIRI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL MENUJU MASYARAKAT PAPUA YANG SEJAHTERA PAPUA SEJAHTERA PANGAN YANG CUKUP, BERAGAM, SEIMBANG, BERIGIZI & AMAN PERTANIAN MANDIRI SUMBERDAYA LOKAL 30

MISI 1) Meningkatkan prasarana dan sarana tanaman pangan dan hortikultura 2) Meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura berbasis sumberdaya lokal yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan 3) Meningkatkan nilai tambah dan pasar produk tanaman pangan dan hortikultura 4) Meningkatkan peran serta stokeholder dan masyarakat dalam pembangunan tanaman pangan dan hortikultura

TUJUAN 1) Meningkatkan ketersediaan pangan untuk mengurangi ketergantungan pangan dari luar Papua 2) Meningkatkan daya serap pasar domestik dan regional produk tanaman pangan dan hortikultura Papua 3) Meningkatkan pendapatan petani

KEBIJAKAN 1) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2) Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian 3) Pengembangan Usaha Pertanian

TARGET UTAMA PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA, TAHUN 2014-2018 1. Meningkatkan pencapaian swasembada pangan a. Indeks swasembada beras 60 persen b. Indeks swasembada kedelai 30 persen 2. Mempertahankan swasembada jagung dan ubijalar 3. Memgembangkan kawasan sentra hortikultura berskala agribisnis 4. Mengembangkan kawasan sentra tanaman pangan dan hortikultura spesifik Papua 5. Mengembangkan agroindustri tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya saing 6. Mengembangkan sistem perbenihan yang mandiri 7. Mengembangkan kualitas SDM pertania

Kebutuhan Pangan Provinsi Papua, Tahun 2014-2018 No Komoditas 2014 2015 2016 2017 2018 Pening Katan (%/thn) 1. Padi (GKG) 356.515 374.949 394.342 414.736 436.184 5,17 Beras (ton) 231.504 243.474 256.066 269.309 283.236 5,17 2. Jagung (ton) 3.189 3.353 3.527 3.709 3.901 5,17 3. Kedalai (ton) 22.077 24.435 27.371 30.552 33.997 11,31 4. Kc. Tanah (ton) 13.483 14.923 16.716 18.659 20.762 11,31 5. Kc. Hijau (ton) 2.052 2.271 2.544 2.840 3.160 11,31 6. Ubikayu (ton) 66.710 68.818 71.112 73.454 75.642 3,19 7. Ubijalar (ton) 327.405 337.754 348.012 360.506 372.224 3,25 8. Buah-buahan 208.771 223.444 239.391 256.408 274.565 7,08 9. Sayuran (ton) 86.478 92.554 99.160 106.209 113.730 7,08

No Sasaran Indeks Swasembada Pangan di Provinsi Papua, Tahun 2014-2018 Komoditas Tahun 2014 (%) Tahun 2015 (%) Tahun 2016 (%) Tahun 2017 (%) Tahun 2018 (%) Pening Katan (%/thn) 1. Padi 52,78 55,09 57,04 58,67 60,00 3,68 2. Jagung 231,60 231,28 230,87 230,52 230,13 (0,16) 3. Kedalai 25,95 28,02 29,10 29,73 30,00 5,38 4. Kc. Tanah 18,29 19,35 19,79 19,98 20,00 3,55 5. Kc. Hijau 40,45 43,06 44,26 44,86 45,00 4,11 6. Ubikayu 61,39 62,49 63,36 64,14 65,00 1,55 7. Ubijalar 130,05 132,37 134,89 136,73 139,05 1,70 8. Buah-buahan 32,99 33,87 34,46 34,82 35,00 1,92 9. Sayuran 38,01 38,93 39,51 39,86 40,00 1,69

Sasaran Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Tahun 2014-2018 No Komoditas Tahun 2014 (Ton) Tahun 2015 (Ton) Tahun 2016 (Ton) Tahun 2017 (Ton) Tahun 2018 (Ton) Pening Katan (%/thn) 1. Padi 188.179 206.562 224,949 243.328 261.711 9,04 2. Jagung 7.386 7.755 8.143 8.550 8.977 5,00 3. Kedalai 5.728 6.846 7.964 9.082 10.200 17,29 4. Kc. Tanah 2.466 2.887 3.308 3.729 4.150 15,25 5. Kc. Hijau 830 978 1.126 1.274 1.422 15,89 6. Ubikayu 40.953 43.006 45.059 47.112 49.165 4,80 7. Ubijalar 425.797 447.087 469.441 492.913 517.559 5,00 8. Buah-buahan 28.533 31.351 34.169 36.987 39.805 9,14 9. Sayuran 79.364 86.979 94.594 102.209 109.824 8,89

STRATEGI PENGEMBANGAN TPH S T R A T E G I Peningkatan Produktivitas Perluasan Areal Tanam dan Peningkatan IP Pengamanan Produksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Integrasi Tanam, Petik, Olah Jual Regulasi, Pelayanan dan Fasilitasi Perbaikan Teknologi Budidaya Penambahan Baku Lahan dan Irigasi Pengendalian OPT Agroindutri TPH dan Tataniaga Hulu, Produksi dan Hilir dalam kawasan Peraturan yang Mendukung Investasi

KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan Padi Pengembangan Kedelai Pengembangan Ubijalar Pengembangan Buah-buahan Pengembangan Sayuran Pengembangan Buah Merah Pengembangan Perbenihan Pengembangan Sumberdaya Manusia

Pengembangan Padi Tujuan memenuhi kebutuhan beras masyarakat Papua kurang lebih 60 persen Difokuskan di Wilayah Pembangunan Ha Anim, Mamta dan Mee Pago Target Pengembangan Padi Di Wilayah Ha Anim adalah sebagai lumbung pangan di kawasan regional. Target Pengembangan Padi di Wilayah Mee Pago adalah sebagai lumbung pangan di utara Papua

Skenario Pengembangan Padi 1 Penambahan baku lahan 2 Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) 3 Peningkatan Produktivitas 4 Pengembangan pemasaran

Rencana Aksi Penambahan Baku Lahan Padi No Aktifitas Tahun 1. Baku Lahan sawah :31.349 ha 2. Target penambahan baku lahan Seluas 6.458 ha 3. Pembangunan saluran irigasi primer dan sekunder oleh Balai Wilayah Sungai Papua dan Dinas Pekerjaan Umum 2014 2015 2016 2017 2018 900 1.683 1.478 1.287 1.110 Nabire: Daerah Irigasi Kalibumi Bagian Kiri Jayapura: Daerah Irigasi Lereh II Merauke: Daerah Rawa 4. SID (ha) - 3.000 2.000 2.000-5. Optimalisasi lahan di lahan sawah baru (ha) 6. Pengembangan jaringan irigasi tertier lahan sawah baru 1.600 900 1.683 1.478 1.287-900 1.683 1.478 1.287

Rencana Aksi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Padi No Aktifitas Tahun 1. Indeks Pertanaman: 131 % 2014 2015 2016 2017 2018 2. Target peningkatan IP 135 138 142 146 150 3. Lahan sawah yang ber IP 200 11.533 13.387 15.314 17.301 19.339 4. Optimalisasi lahan sawah yang ber IP 0 atau 100 5. Pengembangan jaringan irigasi tertier 6. Rehabilitasi jaringan primer dan sekunder oleh Bawali Wilayah Sungai dan Dinas Pekerjaan Umum 5.070 9.470 10.000 12.000 15.000 4.000 5.150 7.657 8.651 9.670 Nabire: Daerah Irigasi Kalibumi Bagian Kiri Jayapura: Daerah Irigasi Lereh II Merauke: Daerah Rawa Kota Jayapura: Daerah Irigasi Muara Tami Keerom: Daerah Irigasi Skamto

Rencana Aksi Peningkatan Produktivitas Padi No Aktifitas Tahun 1. Produktivitas : 41,30 kw/ha 2014 2015 2016 2017 2018 2. Target peningkatan produktivitas 42,02 42,74 43,48 44,24 45,00 3. GP PTT padi (ha) 5.000 6.000 7.000 8.000 4. Kebutuhan pupuk urea (ton) 6.718 7.249 7.759 8.251 8.723 5. Kebutuhan pupuk SP 36 (ton) 4.479 4.833 5.173 5.500 5.815 6. Kebutuhan pupuk KCl (ton) 2.239 2.416 2.586 2.750 2.908 7. Mekanisasi a. Pengadaan traktor b. Pengadaan RMU c. Pengadaan combine d. Pengadaan rice pranter n

Rencana Aksi Pengembangan Pemasaran Beras 1. Memperluas pasar beras Merauke di wilayah lain di Provinsi Papua, seperti Pegunungan Tengah, Kabupaten lain di wilayah Ha Anim, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku dll. 2. Membangun kerjasama dengan Bolug, Angkatan Udara dan Operator Penerbangan lain yang ada di Papua untuk memasarkan beras Merauke. 3. Mengupayakan skema pembiayaan lain, apabila harga beras di bawah harga ke ekonomian.

Skenario Pengembangan Kedelai 1 2 3 Penambahan baku lahan Peningkatan produktivitas Pengembangan Pengolahan hasil dan pemasaran

Rencana Aksi Pengembangan Kedelai No Aktifitas Tahun 1. Penambahan baku lahan melalui perluasan areal/optimalisasi lahan kedelai (ha) 2 Peningkatan prduktivitas melalui GP PTT dan pengembangan kedelai 3 Pengembangan pengoalahan hasil dan pemasaran 4. Wilayah Pengembangan Wialayah Mamta Wilayah Mee Pago Wilayah Ha Anim 2014 2015 2016 2017 2018 655 604 559 518 2.700 3.380 4.070 4.760 Membangun kerjasama dengan industri kecil tahu tempe untuk menggunakan kedelai lokal Melaksanakan temu pemasaran dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan serapan pasar kedelai lokal Membangun kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam penyediaan kredit pemasaran hasil kedelai

Skenario Pengembangan Ubijalar Penambahan baku lahan dan konservasi lahan ubijalar Peningkatan produktivitas Pengembangan agroindustri dan pemasaran

Rencana Aksi Pengembangan Ubijalar No Aktifitas Tahun 1. Optimaliusasi dan konservasi lahan ubijalar 2014 2015 2016 2017 2018 100 813 854 897 942 2 Pengembangan ubijalar 975 1.626 1,.708 1.793 1.883 3 Pengembangan agroindustri dan pemasaran hasil Bekerjasama dengan Dinas Perindag Provinsi Papua untuk membangun pabrik tepung ubijalar Mengembangkan agroindustri ubijalar yang berskala home industri Mnegikuti pameran pada berbagai even baik dtingakat nasional maupun regional Bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menyediakan kredit 4, Wilayah Pengembangan La Pago Mee Pago

Skenario Pengembangan Sayuran Penambahan baku lahan Peningkatan produktivitas dan kualitas Pengembangan pemasaran

Rencana Aksi Pengembangan Sayuran No Aktifitas Tahun 1. Penambahan baku lahan melalui perluasan areal/optimalisasi lahan sayuran (ha) 2 Peningkatan prduktivitas dan kualitas produk melalui Penerapan GAP dan pengembangan sayuran 2014 2015 2016 2017 2018 40 190 200 200 200 185 288 264 250 237 3 Pengembangan pemasaran Membangun kerjasama dengan Angkatan Udara, Operator Penerbangan lain untuk distribusi sayuran Melaksanakan temu pemasaran dengan berbagai pelaku tataniaga untuk meningkatkan serapan pasar sayuran di Kota Jayapura dan PT. Freeport Membangun kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam penyediaan kredit pemasaran hasil sayuran 4, Wilayah Pengembangan La Pago Mee Pago

Skenario Pengembangan Buah-buahan Penambahan baku lahan Peningkatan produktivitas dan kualitas Pengembangan agroindustri dan pemasaran

No Rencana Aksi Pengembangan Buah-buahan Aktifitas 1. Penambahan baku lahan melalui perluasan areal dan optimalisasi lahan buah-buahan (ha) 2 Peningkatan prduktivitas dan kualitas produk melalui Penerapan GAP dan pengembangan buah-buahan 3 Pengembangan agroindustri dan pemasaran 2014 2015 2016 2017 2018 76 280 179 40 4, Wilayah Pengembangan Ha Anim Mamta Mee Pago Saireri 50 324 265 15 100 317 217 100 100 311 211 150 Membangun agroindutri yang berbasis produk buah- buahan lokal Papua, seperti agroindustri jeruk di Nabire, agroindustri Pisang di Mimika, agroindustri Nenas di Tolikara dll Membangun pecking house dalam rangka pemasaran produk olahan buah-buahan Mengikuti pameran hasil produk olahan buahbuahan 100 304 204 200

Skenario Pengembangan Buah Merah Pengembangan buah merah Pengembangan bibit buah merah Pengembangan agroindustri dan pemasaran buah merah

No Rencana Aksi Pengembangan Buah Merah Aktifitas 2014 2015 2016 2017 2018 1. Pengembangan buah merah (ha) 40 266 500 500 500 2. Pengembangan pusat perbenihan buah merah 3. Pengembangan agroindustri dan pemasaran 4. Wilayah Pengembangan Mee Pago La Pago Menggidentifikasi varietas buah merah uamnh unggul dan bila memungkinkan di lepas oleh Lementerian Pertanian sebagai varietas unggul buah merah Mengembangkan teknologi kultur jaringan buah merah dalam penyediaan benih Mengembangkan Balai Benih Buah Merah di Wilayah La Pago untuk aklimatisasi buah merah hasil kultur jaringan Membangun agroindustri berskala home industri buah merah di setiap kawasan Bekerjasama dengan pihak swasta (Holding Compony) untuk penyediaan bahab baku produk turunan merah yang dihasilkan oleh Holding Compony

Skenario Pengembangan Sistem Perbenihan Yang Mandiri Penelitian dan pemasyarakatan benih unggul Pengembangan dan peningkatan kapasitas Balai Benih Provinsi, Kab/Kota dan BPSB Penumbuhan penangkar benih yang berkualitas

Rencana Aksi Pengembangan Sistem Perbenihan Yang Mandiri No Aktifitas Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 1. Penelitian dan pemasyarakatan benih unggul Bekerja sama dengan Litbang Pertanian (BPTP Papua) melaksanakan penelitian varietas unggul lokal, sepeerti varietas unggul ubijalar, varietas unggul buah merah dll Meningkatkan penggunaan benih unggul di petani melalui berbagai kegiatan seperti demonstrasi benih unggul (dembul) 2. Pengembangan dan peningkatan kapasitas Balai Benih Induk (BBI) dan Balaii Benih di kab/kota serta BPSB TPH Meningkatkan sarana dan prasarana BBI dan BPSB TPH Membangun Balai Benih di kabupaten/kota Penyiapan benih sumber di BBI Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia BBI 3. Penumbuhan penangkar benih Menyiapakan sarana perbanyakan benih di penangkar Meningkatkan teknologi produksi benih di penangkar melalui pelatihan dan temu penangkar

Skenario Peningkatan SDM Peningkatan Sarana dan Prasarana Diklat Pertanian dan SMK Pertanian Kampung Harapah Peningkan Kualitas dan Kuantitas Widaiswara Diklat Pertanian dan Guru SMK Pertanian Kampung Harapan Meningkatkan akreditasi SMK Pertanian Kampung Harapan Melaksanakan pelatihan dan temu teknologi di tingkat kabupaten/kota dan petani

STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 1 2 Implementasi Perdasi No. 27 Tahun 2013 Tentang Perlindungan LP3B Mengembangkan kawasan strategis nasional maupun provinsi 3 4 Perbaikan regulasi perijinan Promosi investasi dalan skala nasional maupun internasional 5 Pembangunan infrastruktur

Rencana Aksi Peningkatan Investasi Tanaman Pangan dan Hortikultura No Aktifitas Tahun 1. Implementasi Perdasi No. 27 Tahun 2013 Tentang Perlindungan LP3B 2. Mengembangkan kawasan strategis nasional 2014 2015 2016 2017 2018 Berdasarkan Perdasi No. 27 Tahun 2013 Perlindungan LP3B, terdapat lahan cadangan seluas 482.076 ha yang terdapat kawasan HPK yang direncanakan dimanfaatkan untuk investasi Penyusunan Pergub tentang tata cara pemanfaatan lahan cadangan Berdasarkan RTRW Pulau Papua terdapat 3 (tiga) kawasan strategis nasional (KSN), yaitu KSN Timika, KSN Kapet Biak dan KSN Perbatasan. Sektor pertanian merupakan sektor andalan dari 3 (tiga) KSN ini Di KSN Kapet Biak dapat dikembangkan industri pakan ternak, yang bahan bakunya berasal dari tepung ikan (hasil samping dari industri perikanan) dan jagung (komoditas unggulan di wilayah Saireri). Pengembangan jagung dalamn skla luas di wilayah Saireri Di KSN Timika, peran sub sektor tanaman pangan da hortikultura adalah mensuplay kebutuhan pangan khususnya sayuran ke PT. Freeport.

Rencana Aksi Peningkatan Investasi Tanaman Pangan dan Hortikultura No Aktifitas Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 3. Perbaikan regulasi perijinan Saat ini terdapat 5 (lima) investasi di sub sektor tanaman pangan dan hortikultura yang berlokasi di wilayah Ha Anim dan ada belum selesai proses ijinnya. Semua instansi terkait yang berkepentingan dalan proses perijinan agar duduk bersama menyusun perbaikan regulasi perijinan termasuk ijin lingkungan 4. Promosi investasi Promosi invsitasi perlu di bangun dalam skala yang lebih besar di tingkat nasional maupun internasional. 5. Pembangunan infrastruktur Infrastruktur jalan dan perhubungan yang dibangun harus menghubungkan antara kawasan-kawasan produksi dengan konsumen. Pembanguna jalan nasional dan provinsi di prioritaskan pada kawasan pertanian.