IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM GREEN AND CLEAN DI KELURAHAN TANAMODINDI KECAMATAN MANTIKULORE

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian... 12

Pelaksanaan Program Pembangunan Fisik di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Anis Karnita ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengatur dan mengelola sumber daya produktif, serta melayani,

Implementasi Perda No 02 Tahun 2011 Di Kota Samarinda (Ghea)

Model van Horn & van Metter dan Marlee S. Grindle

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

PENDAHULUAN. merencanakan pertumbuhan dan perubahannya (Catanese & Snider, 1988).

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Rizal, 2012:2) yang menyatakan bahwa penerapan ilmu dan teknologi pada

BAB I PENDAHULUAN. itu merupakan suatu anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Menurut UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

PERAN SERTA WANITA DALAM MEMPELOPORI GAYA HIDUP BERWAWASAN LINGKUNGAN DI RW O2 KELURAHAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN TUGAS AKHIR

RENCANA INVESTASI 5.1. INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN LIMUSNUNGGAL

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengatur

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Fakta tersebut tidak terhindarkan juga terjadi pada Kota Yogyakarta.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG RUANG TERBUKA DI KELURAHAN TAMANSARI

I. PENDAHULUAN. barang-barang untuk memenuhi kebutuhan pokok harian, pasar juga memiliki

PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KELURAHAN WAWOMBALATA KOTA KENDARI TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA Kebijakan Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari

SOAL DAN TUGAS. Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Alam Dosen : Prof. Dr. Bambang Heru, M.S DISUSUN OLEH : IID MOH. ABDUL WAHID

PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PEMERINTAH DESA DI DESA CIMINDI KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN PANGANDARAN NENA NURHASANAH ABSTRAK

KEPALA DESA PEJAMBON KABUPATEN BOJONEGORO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Good

IMPLEMENTASI PERDA NO. 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (Penyediaan Ruang Terbuka Hijau) DI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan pusat pembangunan di Provinsi Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian rakyat pedesaan ke kota dengan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kehidupan masyarakat di perkotaan, menyebabkan bertambahnya volume

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA LAUNCHING PALU GREEN AND CLEAN TAHUN 2011 DIPANTAI TALISE SABTU, 19 PEBRUARI 2011

I. PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. mengembangkan otonomi daerah kepada pemerintah daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan

BAB 5 PENUTUP. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan selaku. Kota Surabaya sudah cukup baik. Meskipun belum maksimal, namun

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PEMBUANGAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

`````````````````` LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PELAKSANA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian program dan kegiatan DAK pada Dinas Kehutanan Pasaman

I. PENDAHULUAN. dan berwibawa dengan melibatkan peran serta swasta dan masyarakat yang

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DOKUMEN ATURAN BERSAMA

I. PENDAHULUAN. penerima program pembangunan karena hanya dengan adanya partisipasi dari

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Implementasi Kebijakan Publik. a. Konsep Implementasi:

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kesejahteraan masyarakat ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN AKTE PERKAWINAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO.

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Peran Masyarakat Tingkat Lokal dalam Perencanaan Ruang Kawasan Permukiman Kota

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

Indikator Konten Kuesioner

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB II KAJIAN TEORI. hipotesis untuk membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban, membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama

BAB I PENDAHULUAN. banyak masalah sosial diantaranya pengangguran, kriminalitas, dan kekurangan bahan pangan bahkan gizi buruk.

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN

EVALUASI DAMPAK PERA NOMOR 7 TAHUN 2010 KOTA TENTANG PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SEMARANG

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Matrik Cascading Kinerja Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan tahun 2016

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, jasa, dan industri. Penggunaan lahan di kota terdiri atas lahan

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan kampug hijau yang semakin berkembang di Indonesia tidak lepas

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan desa secara hukum diakui dalam Undang-Undang Nomor 32

penelitian 2010

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan.

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

MEMAHAMI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999 dan UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH. Dede Mariana ABSTRAK

BAB V PENUTUP. pemerintahan daerah masih cukup rendah. Komitmen Pemkab Sleman baru hanya

BAB V PENUTUP. publik dan alokasi RTH 10% untuk privat. Sekarang ini DKP dalam upaya

OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan yang

ANALISIS PERAN AKTOR IMPLEMENTASI DALAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG

Tahap penyusunan agenda Tahap formulasi kebijakan Tahap adopsi kebijakan Tahap implementasi kebijakan Tahap evaluasi kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. semestinya bukan sebagai media periklanan, isinya didominasi dari iklan motor,

ARTIKEL STRATEGI PENANGANAN KEBENCANAAN DI KOTA SEMARANG (STUDI BANJIR DAN ROB) Penyusun : INNE SEPTIANA PERMATASARI D2A Dosen Pembimbing :

UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang.

PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG. Oleh. WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)

Rencana Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2016 Kota Bandung

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM GREEN AND CLEAN DI KELURAHAN TANAMODINDI KECAMATAN MANTIKULORE 3 Oleh : Mustainah Mappatoba, Imtam Kurnia, dan Moh. Arief Bachtiar. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Implementasi kebijakan Green and Clean di Kelurahan Tanamodindi. Informan penelitian sebanyak 7 orang Metode penelitian yang digunakan adalah Motode Kualitatif dengan menggunakan informan yang berjumlah 7 orang melalui proses wawancara mandalam. Dasar penelitian yang digunakan adalah Field Researching atau penelitian lapangan yang mencakup observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan program Green and Clean di Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore telah mengalami peningkatan yang signifiakan namun masih belum terimplementasi secara menyeluruh sehingga masih ada beberapa kawasan seperti RT/RW yang belum menerapkan pola kualitas lingkungan yang hijau dan bersih. Dari segi standar dan sasaran kebijakan, program Green and Clean telah dijalankan sesuai dengan standar dan sasaran kebijakan program yang ada, namun belum dilakukan secara maksimal dibeberapa kawasan seperti RT/RW yang belum menerapkan pola kualitas lingkungan yang hijau dan bersih. Untuk sumber daya yang meliputi sarana dan prasarana telah tercukupi namun untuk pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya meningkatkan kualitas lingkungan baik dari segi penghijauan dan kebersihan masih membutuhkan banyak peran berupa sosialisasi dari pemerintah setempat. Kata Kunci: Implementasi, Green and Clean, Kebijakan PENDAHULUAN Semenjak Kota Palu hadir sebagai Ibukota Sulawesi Tengah yang merupakan wajah depan dari Provinsi Sulawesi Tengah ini, Kota Palu selama berdirinya belum pernah tersentuh atau mendapatkan piala Adipura yang merupakan penghargaan tertinggi dibidang lingkungan secara nasional. Hal ini menunjukan bahwa berarti ada indikasi akan kriteria penilaian tidak terpenuhi seperti yang nampak sebagai tampak awal fisik dan sebuah budaya bersih hijau kota belum nampak. Sebagaimana dalam penilaian ditahun 2004 hanya Kota Palu (Kota Sedang) yang pengelolaan hutan kotanya masih sangat kurang. Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup belum nampak secara signifikan. Kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup memang telah tumbuh, tetapi masih kurang proaktif untuk mempengaruhi pengambilan keputusan yang berpihak pada pelestarian lingkungan. Kolaborasi dan percepatan untuk menciptakan gerakan menjadi langkah aksi dan taktis menyelesaikan permasalahan persampahan dan membangun budaya bersih dan hijau ditiap tingkatan RW sehingga pola gerakan berasal dari komunitas berbasis RW hingga keseluruhan warga Kota. JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.05 No. 02 Oktober 2013 1071

Sala satu langkah yang ditempuh pemerintah Kota adalah melalui Program Green and Clean. Program ini merupakan program yang ditujukan untuk mewujudkan penataan RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan RTH di Kota Palu. Selain itu, program Green and Clean ini juga merupakan suatu upaya untuk menciptakan lingkungan hidup yang bersih sehingga masyarakat dapat hidup sehat di tengah lingkungan yang sejuk dan asri. Program Green and Clean telah dilaksanakan sejak setahun yang lalu dan masih berjalan hingga sekarang, seperti yang dilaksanakan di Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore merupakan salah satu wilayah di Kota Palu. Rumusan Masalah Bagaimana implementasikebijakan Program Green and Clean di kawasan Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore? METODE PENELITIAN Dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Field Research atau Riset Lapangan. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu sebuah penelitian yang berusaha memberikan gambaran mengenai objek yang diteliti agar mendapat gambaran yang jelas dengan cara melakukan wawancara secara mendalam terhadap narasumber. Kajian Pustaka Implementasi Kebijakan Publik Kebijakan adalah serangkaian yang saling berkait, yang diambil oleh seorang aktor politik atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk pencapaianya dalam situasi dimana keputusan-keputusan itu pada prinsipnya masih berada dalam batas-batas kewenangan kekuasaan dari aktor tersebut. Sedangkan Implementasi merupakan aspekpenting dari keseluruhan proses kebijakan (Merilee S. Grindle ;1980) bahwasanya implementasi memiliki tugas untuk membentuk suatu kaitan yang memungkinkan sasaran kebijakan publik dapat terealisasikan sebagai hasil dari aktivitas pemerintah. Implementasi mencakup penciptaan suatu policy delivery system dimana sarana yang spesifik dirancang dan dilaksanakan dengan harapan dapat sampai pada tujuan akhir. Dengan demikian kebijaksanaan diterjemahkan ke dalam alokasi program-program yang diarahkan pada pencapaian tujuan akhir yang dinyatakan dalam kebijaksanaan. Pelaksanaan kebijakan juga merupakan suatu konsekuensi logis dengan adanya tuntutan akan ketentuan yang ditetapkan, dan tujuan ini bukan hanya berkaitan dengan banyaknya faktor hambatan serta pengaruh dalam proses pembuatan kebijakan tersebut. Beberapa Pendapat juga dikemukakan oleh Harol D. Hasswell dan Abraham Kaplan (2001: 15) memberikan arti bahwa kebijakan sebagai suatu program pencapaian 1072 JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.05 No. 02 Oktober 2013

tujuan, nilai-nilai, dan praktek yang terarah. Carl J. Friedrick (2000: 20) mendefinisikan bahwa kebijakan adalah serangkaian tindakan yang di usulkan seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan menunjukan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulan kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mencapai tujuan tertentu dengan mengetahui hambatan-hambatannya dan kebijakan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk program-program, peraturan perundangundangan, atau tindakan-tindakan pemerintah lainnya. Model Implementasi Kebijakan Model Van Mater Van Horn Model implementasi kebijakan Van Mater Van Horn (dalam Wibawa, 1994:19-21) menandakan bahwa suatu implementasi menggambarkan proses yang begitu kompleks, dan setiap variabel mempunyai hubungan yang saling ketergantungan, implementasi kebijakan dilakukan untuk meraih kinerja yang tinggi berlangsung dalam hubungan antar faktor. Suatu kebijakan menegaskan standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana kebijakan. Kinerja kebijakan pada dasarnya merupakan penilaian atas tingkat ketercapaian standar dan sasaran tersebut. Gambar1. Model implementasi Kebijakan menurut Van Mater dan Van Horn Model Grindle Menurut Grindle ( dalam Wibawa, 1994:22 ) implementasi kebijakan pada dasarnya ditentukan oleh isi kebijakan dan konteks kebijakan atau dalam studi implementasi akan melihat adanya dimensi atau suatu organisasi, yaitu tujuan, pelaksanaan tugas dan kaitan organisasi tersebut dengan lingkungan. Adapun yang menjadi ide dasar dari pemikiran tersebut adalah bahwa setelah kebijakan ditransformasikan menjadi program aksi maupun proyek individual dan biaya telah disediakan, maka implementasi kebijakan dilakukan. akan tetapi, hal ini tidaklah selalu berjalan mulus JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.05 No. 02 Oktober 2013 1073

tergantung implemetability dari program itu yang dapat dilihat pada isi dan konteks kebijakanya Gambar. 2 Model Implementasi Kebijakan menurut Grindle Dari berbagai teori yang telah disampaikan para ahli diatas maka peneliti memilih teori implementasi kebijakan dari Van Mater Van Hornsebagai landasan penelitian. Teori ini berasumsi bahwa implementasi kebijakan pada dasarnya ditentukan olehbeberapa unsur yakni Standard dan Sasaran Kebijakan, Sumber Daya, Komunikasi, Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Politik serta Pelaksanaan Kebijakan. Program Green and Clean Program Green and Cleanmerupakan program yang ditujukan untuk mewujudkan penataan RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan RTH di Kota Palu. Selain itu, program Green and Clean ini juga merupakan suatu upaya untuk menciptakan lingkungan hidup yang bersih sehingga masyarakat dapat hidup sehat di tengah lingkungan yang sejuk dan asri. Program Green and Clean telah dilaksanakan sejak setahun yang lalu dan masih berjalan hingga sekarang. Dalam pelaksanannya, program Green and Clean menemui cukup banyak kendala, salah satunya masalah SDM masyarakat yang belum memadai. HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Kebijakan Program Green and Clean di Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore Standar dan Sasaran kebijakan. Standar dan sasaran dari kebijakan Program Green and Cleansangat berkaitan erat dengan kualitas lingkungan masyarakat, Program Green and Cleanini dibuat dengan tujuan agar dapat menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih di seluruh wilayah Kota Palu salah satunya di Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore agar masyarakat bisa mendapatkan kualitas lingkungan yang lebih bersih dan hijau. 1074 JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.05 No. 02 Oktober 2013

Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang standar dan sasaran dari program Program Green and Clean di Kelurahan Tanamodindi, peneliti mewawancarai Bapak Drs. Hardin Palisu selakulurah Tanamodindi yang yang mengatakan : Standar dan sasaran kebijakan Program Green and Cleandi Kelurahan Tanamodindisebenarnya belum tercapai 100 % sesuai dengan prosedur yang diberikan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perubahan di Kelurahan Tanamodindi dari segi kebersihan dan penghijauan yang dilakukan kian meningkat. (wawancara tanggal 27 Mei 2013 pkl. 09.15) Dari hasil wawancara tersebut Informan mengatakan bahwa bentuk implementasi dari Program Green and Cleandi kawasan Kelurahan Tanamodindi masih belum terlaksanakan sepenuhnya akan tetapi peningkatan kualitas lingkungan dari segi kebersihan dan penghijauan di Kelurahan Tanamodindi terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini jg didukung oleh hasil wawancara terhadap Bapak Ma ruf K selakusekertaris Lurah Tanamodindi yang mengatakan bahwa : Sebenarnya kami sudah banyak melakukan kegiatan seperti menanam pohon dan sosialisasi tentang pengelolaan sampah. Akan tetapi masyarakat masih belum paham betul dan turut serta dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sehingga masih banyak titik-titik pembuangan sampah liar. (wawancara tanggal 27 Mei 2013 pkl. 09.20) Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, Informan mengatakan bahwa Program Green and Cleanmasih tetap terus diusahakan untuk dapat bekerja sama secara aktif dengan masyarakat agar penghijauan serta kebersihan Kelurahan Tanamodindi dapat terlaksana sesuai Pedoman Pelaksanaan Program Green and Cleanmengenai peningkatan kualitas lingkungan yang hijau dan bersih. Begitu pun pernyataan dari Ibu Ir. Mardhiati selaku Pembina Palu Green and Cleandan PNS BLH Kota Palu yang mengungkapkan bahwa : Secara fisik, implementasi Program Green and Clean sudah terlihat dengan banyaknya penghijauan yang terus dilakukan seperti menanam pohon jenis terambesi dibeberapa ruas jalan serta beberapa RW yang sudah terlihat lebih bersih dari sebelumnya. Namun kami masih tetap berusaha agar secara keseluruhan program ini dapat diimplementasikan sesuai sasaran. (wawancara tanggal 31 Mei 2013 pkl. 15.00) Hasil wawancara dengan Informan ini semakin memperjelas bahwa standar dan sasaran dari kebijakan Program Green and Clean di Kelurahan Tanamodindi dapat dikatakan masih dalam proses pengerjaan, akan tetapi sasarannya belum terlaksana sepenuhnya. Bapak Sumardi selaku Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Palu menjelaskan lebih lanjut soal sasaran Program Green and Cleanuntuk lebih menguatkan hasil penelitian : Sampai saat ini kami terus mengamati perkembangan dan mencoba untuk turun langsung kelapangan mengingat Program Green and Clean yang masih dalam tahap proses pengerjaan dan terus mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam membantu percepatan program ini. Sehingga implementasi program dapat terwujud secepatnya. (wawancara tanggal 13 Juni 2013 pkl. 09.30) Dari hasil wawancara Informan kali ini mengungkapkan bahwa Standar dan sasaran dari kebijakan Program Green and Clean di Kelurahan Tanamodindi dapat dikatakan sudah sesuai dengan aturan yang ada, tetapi sasarannya belum terlaksana dengan JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.05 No. 02 Oktober 2013 1075

optimal. Untuk lebih menguatkan hasil penelitian, maka peneliti mewawancarai Ketua RT 03 RW 02 Bina Grenn and Clean yang bernama Bapak Arjan (42) yang mengatakan : diwilayah kami, Pelaksanaan Program Green and Clean telah dilaksanakan sesuai dengan standard yang ada mengingat kebersihan yang ada dilingkungan kami juga merupakan kesadaran dari masyarakat sekitar. Pengadaan tong sampah disetiap rumah juga merupakan salah satu inisiatif warga sekitar dengan mengumpulkan uang per kepala keluarga. Akan tetapi untuk beberapa RT/RWdi Kelurahan Tanamodindi masih belum menerapkan hal tersebut sehingga masalah sampah masih belum teratasi di RT/RW lainnya. (wawancara tanggal 14 Juli 2013 pkl. 09.30) Dari hasil beberapa wawancara yang telah dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan bahwa standar kebijakan Program Green and Clean sudah terlaksana dengan baik karena sudah sesuai dengan aturan yang ada, akan tetapi sasarannya masih belum terlaksana dengan maksimal karena masyarakat yang ada di seluruh kawasan Kelurahan Tanamodindi belum secara keseluruhan menerapkan kegiatan seperti Bina RW Green and Clean di RT 03 RW 02 yang berasal dari inisiatif warganya sendiri sehingga kawasan yang lainnya masih belum menerapkan hal yang sama. Hal tersebut membuat implementasi Program Green and Cleandiseluruh kawasan Kelurahan Tanamodindi masih belum terlaksana sepenuhnya sesuai dengan standard dan sasaran yang ada. Sumber Daya Dalam pengimplementasian program Program Green and Clean yang menjadi salah satu komponen yang sangat berperan aktif adalah Sumber daya, komponen sumberdaya ini meliputi pengetahuan masyarakat, keahlian dari para pelaksana, serta adanya fasilitas yang mendukung yang dapat dipakai untuk melaksanakan kegiatan progran seperti dana dan sarana/prasarana. Menurut Bapak Drs. Hardin Palisu selaku Lurah Tanamodindi mengatakan: Untuk sarana dan prasarana kebersihan yang kami dapatkan dari pemerintah biasanya berupa Motor Pengangkut Sampah yang cukup membantu untuk mengangkat sampah ditempat pembuangan sampah yang ada dilingkungan masyarakat sekitar. Hanya saja, masih minimnya pengetahuan masyarakat sehingga banyak titik-titik pembuangan sampah liar yang membuat sampah terlihat mengotori beberapa jalan disekitarnya. (wawancara tanggal 27 Mei 2013 pkl. 10.00) Dari hasil wawancara kali ini, Informan mengatakan bahwa untuk kebutuhan saran dan prasarana dalam pelaksanaan program ini telah mendapat bantuan dari pemerintah namun hal tersebut tidak membuat beberapa titik pembuangan sampah liar di Kelurahan Tanamodindi berkurang karena masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bapak Ma ruf K selaku Sekertaris Lurah Tanamodindi juga ikut memberikan pernyataannya : 1076 JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.05 No. 02 Oktober 2013

Sumber daya yang ada sudah cukup memadai baik dari segi sarana alat pengangkut sampah seperti motor pengangkut dan truk-truk dari Dinas Kebersihan. Tinggal bagaimana masyarakat dapat bekerjasama untuk lebih mengefektifkan terwujudnya program ini melalui sarana dan prasarana yang ada (wawancara tanggal 03 Januari 27 Mei 2013 pkl. 10.30) Dari hasil wawancara tersebut Informan mengatakan demikian karena di Kelurahan Tanamodindi telah memiliki beberapa alat Pengangkut Sampah yang merupakan bantuan dari Pemerintah setempat. Informan juga mengungkapkan agar masyarakat diharapkan bisa turut aktif mewujudkan program ini.pernyataan Bapak Ma rufjuga sama dengan hasil wawancara pada Ibu Mardiati selaku Pembina Palu Green and Clean (PNS BLH Kota Palu). Selain itu pula, Bapak Sumardi selaku Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Palu juga ikut menuturkan soal sarana dan prasarana dalam menunjang Program Green and Clean tersebut : Untuk sarana pendukung Program Green and Clean, Pemerintah biasanya memberikan bantuan operasionalnya dalam bentuk alat pengangkut sampah. Namun untuk anggarannya pada tahun 2013 ini, Pemerintah sepertinya belum memprioritaskan hal tersebut. (wawancara tanggal 13 Juni 2013 pkl. 10.30) Dari hasil wawancara peneliti, Informan membenarkan bahwa pemerintah cukup aktif dalam memberikan bantuannya berupa alat pengangkut sampah sehingga aktifitas pembersihan sampah dapat dilakukan secara optimal. PENUTUP Kesimpulan Implementasi kebijakan Program Green and Cleandi Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikuloretelah mengalami peningkatan yang cukup baik namun masih belum terimplementasikan secara menyeluruh.dari segi standard dan sasaran kebijakan, Program Green and Clean telah dijalankan sesuai dengan standar dan sasaran kebijakan program yang ada, namun belum dilakukan secara maksimal di beberapa kawasan seperti RT/RW yang belum menerapkan pola kualitas lingkungan yang hijau dan bersih. Untuk Sumber Daya yang meliputi sarana dan prasarana telah tercukupi namun untuk pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya meningkatkan kualitas lingkungan baik dari segi penghijauan dan kebersihan masih membutuhkan banyak peran berupa sosialisasi dari pemerintah setempat. Komunikasi yang terjalin dalam mensosialisasikan program ini masih dalam proses pelaksanaan yang dilakukan secara continue di Kelurahan Tanamodindi. Selain itu untuk kontribusi Lingkungan sosial, ekonomi dan politik dalam pengimplementasian program di Kelurahan Tanamodindi, pemerintah optimis bahwa dukungan akan terus ada dalam mendorong keberhasilan program Green and Clean ini. Dalam pelaksanaan implementasi program Green and Clean, Masyarakat masih mengharapkan agar pemerintah terus aktif dan optimal dalam mengimplementasikan dan mensosialisasikan Program Green and Clean diseluruh kawasan Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore. JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.05 No. 02 Oktober 2013 1077

Saran Pengembangan sumber daya manusia maupun sumber daya lainya lainya selayaknya tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan secara sinergis ditingkatkan melalui suatu perencanaan sumber daya yang saling kait satu sama lainya. Untuk itu peningkatan kemampuan sumber daya manusia harus diikutkan dengan peningkatan dan ketersediaan sumber daya lainya yakni sarana dan prasarana kebersihan disetiap RT/RW yang lebih lengkap serta adanya sosialisasi aktif kepada masyarakat mengenai program Green and Cleansehingga secara sinegris bisa berjalan baik. DAFTAR PUSTAKA Grindle, Merilee S. (1980), Political Theory and Policy Implementation in the Third World, NJ: Princeton University Press. Harold D. Laswell, Abraham Kaplan, Power and Society, New Haven: Yale University Press, 1970 M. Solly Lubis, 2007, Kebijakan Publik, Mandar Maju, Bandung (Carl J Friedrick, 2007 : 7 Pengertian Kebijakan) Wibawa, Samudra, 1994, Kebijakan Publik, Proses dan Perilaku, Jakarta: Penerbit Intermedia. Palu Green and Clean. 2011. Palu green and clean Melalui http://palugreenandclean.web.id/tentang-green-clean/ (22/03/2011) 1078 JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.05 No. 02 Oktober 2013