BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang lain, sehingga

dokumen-dokumen yang mirip
Banyak orangtua menganggap kekerasan pada anak adalah hal yang wajar. Mereka beranggapan kekerasan adalah bagian dari mendisiplinkan anak.

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan anak dan cara mendidik anak supaya anak dapat mencapai tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Mendengar terjadinya sebuah kekerasan dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. banyak anak yang menjadi korban perlakuan salah. United Nations Children s

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) prestasi belajar

STUDI DESKRIPTIF TENTANG JENIS KEKERASAN ORANG TUA PADA ANAK DI SDN 03 SIDOGEMAH SAYUNG DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbicara terkait kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergabung dengan teman seusianya, mempelajari budaya masa kanakkanak,

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

(25,5%), di sekolah (10%), tempat umum (22%), tempat kerja (5,8%), dan tempat lainnya (3 6,6%). Sedangkan berdasarkan kategori usia, kekerasan fisik t

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Perilaku Agresi sangat

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang khususnya berkaitan dengan hukum, moralitas serta ketidakadilan.

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan sebutan (misalnya bodoh, tidak berguna, jelek) (Chang et al, 2008). Noh

BAB I PENDAHULUAN. yang teridentifikasi di pelayanan kesehatan dasar dan di pusat-pusat pelayanan. kekerasan yang dialaminya karena berbagai alasan.

Faktor faktor Yang Mempengaruhi Orang Tua Melakukan Verbal Abuse Pada Anaknya Di Desa Surodadi Kecamatan Gajah Demak

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penilitian ini adalah keluarga yang tinggal di Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. dan pelanjut masa depan bangsa. Secara real, situasi anak Indonesia masih dan terus

PERILAKU AGRESIF ORANGTUA TERHADAP ANAK DITINJAU DARI RELIGIUSITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan sebuah lembaga atau tempat yang dirancang untuk

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir,

BAB I PENDAHULUAN. (usia 18 sampai 20 tahun) (WHO, 2013). Remaja merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beragam permasalahan pada perempuan seringkali muncul dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode kehidupan penuh dengan dinamika, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan child abuse disebut juga child maltreatment merupakan

BAB Ι PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap hari kasus perilaku agresi remaja selalu ditemukan di media

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada setiap pasangan. Tak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kasus-kasus kekerasan terhadap anak akhir-akhir ini menunjukkan adanya

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PRESPEKTIF HUKUM POSITIF (UNDANG-UNDANG R.I NOMOR 23 TAHUN 2004)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak mempunyai hak yang bersifat asasi sebagaimana yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Gangguan jiwa adalah sebuah penyakit dengan. manifestasi dan atau ketidakmampuan psikologis atau perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, pembahasan mengenai anak merupakan suatu kajian yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. kekerasan itu tidak jauh dari kebiasaan kita. Berdasarkan Undang-undang (UU) No. 23 Tahun

BAB VI PENUTUP. (Negeri Ini) dengan menggunakan metode semiotika Pierce. Peneliti

BAB I PENDAHULUAN. adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Menurut data yang di dapat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil proyeksi sensus penduduk 2011, jumlah penduduk Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kodrati memiliki harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus

PEREMPUAN DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

- Secara psikologis sang istri mempunyai ikatan bathin yang sudah diputuskan dengan terjadinya suatu perkawinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. batas kewajaran. Kekerasan yang mereka lakukan cukup mengerikan, baik di

manusia dimulai dari keluarga. Menurut Helmawati (2014:1) bahwa Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pembentukan dan pendidikan anak.

II. TINJAUAN PUSTAKA. psikis, seksual, dan ekonomi, termasuk ancaman dan perampasan kebebasan

BAB V HASIL PENELITIAN

Kekerasan Psikis Lebih Berbahaya daripada Kekerasan Fisik, para.

FENOMENA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

KEKERASAN BERBASIS GENDER: BENTUK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Khoirul Ihwanudin 1. Abstrak

GAMBARAN SIKAP IBU TERHADAP KEKERASAN PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik, sedangkan perkembangan merupakan segala perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan. Problematika anak dapat disebut juga sebagai unfinished agenda,

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terutama pada rentang usia pra sekolah. Masa ini merupakan periode seorang anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu tempat bertumbuh dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa dewasa (Rumini, 2000). Berdasarkan World Health. Organization (WHO) (2010), masa remaja berlangsung antara usia 10-20

BAB I PENDAHULUAN. resiko (secara psikologis), over energy dan sebagainya. Hal tersebut dapat dilihat

Call Center : 129 : tesa.bali Blog : tesabali.wordpress.com Twiter TESA 129 BALI 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. atau kurangnya interaksi antar anggota keluarga yang mengakibatkan

Lex Et Societatis Vol. V/No. 9/Nov/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki konsep diri dan perilaku asertif agar terhindar dari perilaku. menyimpang atau kenakalan remaja (Sarwono, 2007).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

Wahyu Ruby Astuti Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRACT

k. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan untuk meningkatkan wawasan, kepedulian, perhatian, kapasitas perempuan, dan perlindungan anak.

S A N T I E. P U R N A M A S A R I U M B Y

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kekerasan dalam pacaran bukan hal yang baru lagi, sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat

LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK JAWA BARAT Jl. Karang Tinggal No. 33 Bandung Telp/Fax

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesuksesan yang dicapai seseorang tidak hanya berdasarkan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya, hukuman hanya menjadi salah satu bagian dari metode

BABI PENDAHULUAN. Kekerasan da1am Rumah Tangga merupakan suatu persoa1an yang serius.

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEKERASAN VERBAL DENGAN KEJADIAN KEKERASAN VERBAL PADA ANAK DI TK RK KUNCEN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. namun saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. (Hidayat dalam Ernawati

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara

HUBUNGAN PERILAKU VERBAL ABUSE ORANG TUA DENGAN PERILAKU AGRESIF REMAJA DI SMPN 3 PRABUMULIH. Risky Amandita Putri Arie Kusumaningrum Sri Maryatun

BAB I PENDAHULUAN. bahkan menjadi tolak ukur kemajuan Negara. Secara umum, Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ibu NN, ibu SS dan ibu HT mendapatkan kekerasan dari suami. lain yaitu kakak kandung dan kakak iparnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tindakan kekerasan merupakan tindakan yang. melanggar hak asasi manusia dan di Indonesia kejadian

BAB I PENDAHULUAN. adalah aktifitas untuk mencapai tugas perkembangan melalui toilet training.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kekerasan adalah semua bentuk perilaku verbal maupun non verbal yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang lain, sehingga menyebabkan efek negatif secara fisik, emosianal dan psikologis terhadap orang yang menjadi sasarannya (Nurhayati, 2000). Child Abuse (kekerasan pada anak) merupakan perlakuan yang salah terhadap fisik dan emosi anak, menelantarkan pendidikan dan kesehatan serta penyalahgunaan seksual yang mempengaruhi perkembangan anak (Soetjiningsih, 1995). Bentuk dari kekerasan pada anak terdiri dari physical abuse, sexual abuse, emotional abuse dan neglect (Wong, 1996). Diantara bentuk-bentuk kekerasan tersebut yang paling sering di alami oleh anak-anak adalah emotional abuse. Bentuk umum dari emotional abuse adalah verbal abuse. Seiring dengan berkembangnya budaya dalam masyarakat kita saat ini menganggap bahwa proses pembelajaran kepada anak dilakukan dengan kekerasan, agar anak lebih patuh dan disiplin untuk mencapai skala keberhasilan yang diinginkan orang tua (Soetjiningsih, 1995). Padahal seharusnya setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari tindakan kekerasan, kebanyakan dari orang tua tidak mengetahui bahwa anak juga mempunyai hak dan kewajiban sesuai yang tercantum dalam Undang-Undang Perlindungan Anak No.23 tahun 2002 Pasal 13 dan 69 mengatakan bahwa 1

ada perlindungan hukum bagi anak terhadap kekerasan. Pasal 78 dan 80 juga mengatakan bahwa ada sanksi hukum bagi para pelaku tindak kekerasan pada anak, termasuk didalamnya kekerasan verbal (Martha, 2008). Komisi Perlindungan Anak mencatat, tindak kekerasan terhadap anak selama Januari-Mei 2006 mencapai 380 kasus. Dari jumlah tersebut, 70% kekerasan terjadi pada anak perempuan yang berumur 5-12 tahun. 80% dari temuan itu dilakukan oleh orang yang dekat dengan korban. Selain data yang dihimpun Komisi Nasional, juga berasal dari laporan masyarakat dan Kepolisian dari 380 kasus itu, 141 kasus diantaranya adalah kekerasan fisik, 146 kasus kekerasan seksual dan 93 kasus kekerasan psikis (Zaky, 2006). Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Jawa Tengah, jumlah anak korban kekerasan di Jawa Tengah pada tahun 2004 mencapai 2807 (Dinkes Kota Semarang, 2004). Emotional abuse (kekerasan emosional) yang biasanya juga lebih sering di sebut dengan kekerasan verbal paling banyak di dapat oleh anakanak dari orang tua mereka. Bahkan tanpa disadari, orang tua setiap hari Bentuk dari verbal abuse itu umumnya dilakukan dalam bentuk mengancam, mengkritik, membentak, mengecilkan anak, memberi julukan negatif pada anak (Choirunnisa, 2008). Verbal abuse dapat terjadi setiap harinya di rumah. Rumah yang seharusnya tempat teraman dan tempat berlindung bagi anak tidak lagi menjadi nyaman. Adanya pengertian yang salah dalam memandang anak, dimana anak masih saja dipandang sebagai objek yang wajib menurut kepada orang tua. Padahal belum tentu orang tua selamnya benar. Kebanyakan orang 2

tua terlalu berharap pada anak dan cenderung memaksa agar anak mau menuruti sepenuhnya keinginan mereka, jika tidak maka anak akan mendapat hukuman. Hal inilah yang menjadikan alasan bagi orang tua sering melakukan kekerasan pada anak. Disamping itu, bisa juga dikarenakan riwayat orang tua yang dulunya dibesarkan dalam kekerasan sehingga cenderung meniru pola asuh yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Stress, kemiskinan, isolasi sosial, lingkungan yang mengalami krisis ekonomi, tidak bekerja, kurangnya pengetahuan orang tua tentang pendidikan anak serta minimnya pengetahuan agama orang tua yang turut berperan menjadi penyebab orang tua melakukan kekerasan pada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Verbal abuse dianggap sebagai sesuatu yang lazim, namun dibalik itu semua sebenarnya verbal abuse memiliki dampak yang sangat negatif bagi anak, diantaranya : anak kurang peka terhadap perasaan orang lain, perkembangan terganggu, agresif, gangguan emosi, kepercayaan diri akan turun, menjadi penyebab bunuh diri dan menciptakan lingkaran setan kekerasan verbal dalam keluarga (Ria, 2008). Saat ini masih jarang di temukan penelitian tentang child abuse yang khusus meneliti mengenai verbal abuse pada anak. Karena fenomena membudayanya di masyarakat kita saat ini yang menganggap hal bicara kasar, mencaci, membentak, memarahi, mengancam pada anak merupakan hal wajar. Setiap hari banyak kita temui orang tua dengan mudah berbicara kasar pada anak. Padahal begitu pentingnya peran orang tua pada perkembangan masa anak-anak 3

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil area penelitian kelurahan Plamongan Sari Kecamatan Pedurungan Kota Semarang karena berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa 4 dari 6 anak di daerah ini setiap harinya medapatkan kata-kata yang tidak pantas dari orang tua mereka maupun kalimat yang bersifat mengancam dari orang tua. Orang tua menganggap hal yang biasa jika memarahi anak-anaknya dengan kata-kata yang tidak pantas. Selain alasan tersebut diatas, peneliti juga mempertimbangkan keadaan masyarakat, dimana orang tua terutama ibu yang mayoritas memiliki latar belakang pendidikan yang masih rendah yaitu tamat sekolah dasar 33,2%. Dan lebih dari setengahnya yaitu 51,58% sebagai ibu rumah tangga. Hal itu mengakibatkan stress yang disebabkan himpitan ekonomi dan himpitan hidup yang akan membuat orang tua mudah sekali meluapkan emosi, kekecewaan, kemarahan, dan ketidakmampuannya kepada orang terdekatnya, yaitu anak mereka. B. Rumusan masalah Berkembangnya budaya dalam masyarakat kita saat ini bahwa orang tua dengan mudah berbicara kasar, memarahi, memaki, dan membentak anakanak mereka dengan kata-kata yang tidak pantas dan bersifat mengacam. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor yang mempengaruhi orang tua 4

C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi orang tua 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan verbal abuse yang dilakukan orang tua. b. Mendeskripsikan pengetahuan orang tua tentang verbal abuse. c. Mendeskripsikan pengalaman orang tua tentang verbal abuse diwaktu kecil. d. Mendeskripsikan ekonomi orang tua sehingga menimbulkan verbal abuse. e. Mendeskripsikan lingkungan orang tua sehingga menimbulkan verbal abuse. f. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap perilaku orang tua g. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman orang tua pada masa kanakkanak terhadap perilaku orang tua melakukan verbal abuse pada anaknya. h. Untuk mengetahui pengaruh ekonomi terhadap perilaku orang tua i. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap perilaku orang tua 5

D. Manfaat penelitian 1. Bagi Rumah Sakit atau Puskesmas Sebagai wacana dan dasar ilmu dalam pemberian asuhan keperawatan bagi anak korban verbal abuse. 2. Bagi Masyarakat Memberikan wacana dan informasi kepada para orang tua dalam berbicara dan mendidik anak. 3. Bagi Institusi Pendidikan a. Memberikan tambahan pengetahuan dibidang keperawatan anak terutama mengenai verbal abuse. b. Memberikan gagasan untuk mengadakan penelitian tentang verbal abuse secara lebih mendalam. 4. Bagi Peneliti Memperoleh wacana dan menambah pengetahuan baru di bidang keperawatan anak mengenai verbal abuse. E. Bidang ilmu Penelitian ini termasuk dalam bidang ilmu keperawatan anak. 6