ARRAY Terurut Homogen

dokumen-dokumen yang mirip
ARRAY. Vektor adalah bentuk yang sederhana dari array, yang merupakan array dimensi satu. Array N dapat kita bayangkan :

BAB 2 ARRAY. Array adalah suatu himpunan hingga elemen, terurut dan homogen.

BAB 2 ARRAY & RECORD

Array. Array mempunyai dimensi : 1. Array Dimensi Satu (Vektor) 2. Array Dimensi Banyak. - Dimensi Dua (Matriks/Tabel) - Dimensi Tiga (Kubik).

Struktur dan Organisasi Data 2 ARRAY

ARRAY (LARIK) DAN RECORD

Quis. Contoh. Definisi Konsep Part 1,2 Part 3 Part 4. Oleh : Hasan Sanlawi, S.Kom. STMIK Pranata Kampus E : Materi Kuliah STRUKTUR DATA

ARRAY. Array atau Larik merupakan Struktur Data Sederhana yang dapat didefinisikan sebagai pemesanan alokasi memory sementara pada komputer.

ARRAY. Array atau Larik merupakan Struktur Data Sederhana yang dapat didefinisikan sebagai pemesanan alokasi memory sementara pada komputer.

ARRAY DIMENSI 1 & 2. Array dapat didefinisikan sebagai suatu himpunan hingga elemen yang terurut dan homogen.

Pertemuan 2 ARRAY DIMENSI 1 & 2

Pertemuan 2 ARRAY DIMENSI 1 & 2

Pert 2 Struktur Data (mengajarkomputer.wordpress.com) ARRAY DIMENSI 1 & 2

1 Array dan Tipe Data Bentukan

BAB 2. STRUKTUR DATA

LOGIKA ALGORITMA. Pertemuan 9 By: Augury

Pertemuan - 3. Array dan Matriks (Bab 2) Oleh : Boldson Herdianto. S., Skom., MMSI.

Algoritme dan Pemrograman

Bab 5 Array (Variabel Berindeks)

PERTEMUAN 8 MATRIX. Introduction Definition How is matrix stored in memory Declaration Processing

Aljabar Linier Sistem koordinat, dimensi ruang vektor dan rank

Larik/ Array int a1, a2, a3, a4, a5;

Matriks. Algoritma Pemrograman. Definisi Matriks

Operasi perkalian skalar merupakan suatu aturan yang mengasosiasikan setiap skalar k dan setiap objek u pada v dengan suatu objek ku, yang disebut

MATRIKS P E N G E N A L A N P R O G R A M S T U D I. Institut Teknologi Sumatera

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

MATEMATIKA. Sesi MATRIKS A. DEFINISI MATRIKS B. UKURAN ATAU ORDO SUATU MATRIKS

Makalah. STRUKTUR DATA ( Array )

a[0] a[1] a[2] a[3] a[4] a[5] x

Pengenalan Algoritma & Struktur Data. Pertemuan ke-1

ARRAY. Pertemuan 2. Array dapat didefinisikan sebagai suatu himpunan hingga elemen yang terurut dan homogen.

ARRAY (LARIK) Altien Jonathan Rindengan, S.Si., M.Kom.

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

Identitas dosen POKOK BAHASAN. Suherman,, ST Address. : Cilegon Mobile : Ym Blog

Data Array dalam C Suyanto BAB 4 ARRAY (LARIK)

BAB VI ARRAY PADA PEMROGRAMAN JAVA

MATRIK dan RUANG VEKTOR

:Mahasiswa dapat mempraktekkan penggunaan array

Algoritme dan Pemrograman


Bentuk Umum : Penjelasan : DATA DIVISION DATA DIVISION. FILE SECTION. [ file description entry] [ record description entry]...]

Data Structures. Class 4 Arrays. Pengampu : TATI ERLINA, M.I.T. Copyright 2006 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

MODUL. Array (Larik) Modul Praktikum C++ Dasar Pemrograman Komputer JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Pertemuan 7. REVIEW dan QUIS

MATRIKS Nuryanto, ST., MT.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Seluruh elemen di dalam struktur array mempunyai tipe data yang sama. Random Access

Array Multidimensi. Pemrograman Dasar. Java

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-2 Array (Larik)

A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Algoritma & Pemrograman #10

MATRIKS. Dapat disimpan secara linier dan kontigu dengan dua alternatif sebagai berikut : a. Per baris

Course of Calculus MATRIKS. Oleh : Hanung N. Prasetyo. Information system Departement Telkom Politechnic Bandung

BAB XI ARRAY (LARIK)

Array dan Matriks. IF2121 / Algoritma dan Struktur Data Sem / /7/2017 IF2121/sem /2018 1

Pemrograman Dasar A R R A Y

ALGORITMA & PEMROGRAMAN II ARRAY

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE 2 MATRIX

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ALGORITMA PEMROGRAMAN MODUL V ARRAY

BAB I. LARIK (ARRAY) Array (larik) ialah penampung sejumlah data sejenis (homogen) yang menggunakan satu identifier (pengenal).

Operasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)

OPERASI MATRIKS. a 11 a 12 a 13 a 14 A = a 21 a 22 a 23 a 24 a 31 a 32 a 33 a 34 a 41 a 42 a 43 a 44

Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE Row Space, Column Space, Nullspace 5.6. Rank & Nullity

MATRIK DAN KOMPUTASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Pertemuan 2 Matriks, part 2

BAB IX OPERASI MATRIK

Struktur Data. PDE - Struktur Data 1

Algoritma Pemrograman

Silabus Struktur Data. Bandung 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Algoritma dan Struktur data

Pointer. Pointer adalah variabel yang menyimpan alamat dari variabel yang lainnya. Deklarasi pointer : datatype *ptr_name; Contoh:

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 2

ARRAY PENGANTAR PROGRAM STUDI. Institut Teknologi Sumatera

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS

Algoritma Pemrograman

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

BAB IV MATRIKS (ARRAY MULTI DIMENSI)

Gaya 1 berisi seni neoplastic modern. Misalnya: Gaya 2 berisi lansekap impresionis. Misalnya: Gaya 3 berisi lukisan aksi ekspresionis.

Algoritma & Pemrograman #9. by antonius rachmat c, s.kom, m.cs

= himpunan tidak-kosong dan berhingga dari simpul-simpul (vertices) = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY

Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks

Pertemuan 14. persamaan linier NON HOMOGEN

Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Pertama, daftarkan kedua himpunan vektor: himpunan yang merentang diikuti dengan himpunan yang bergantung linear, perhatikan:

ARRAY / LARIK. Oleh : Agus Priyanto, M.Kom SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM. Smart, Trustworthy, And Teamwork

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Ruang Baris Ruang Kolom Ruang Nol TIM KALIN

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

MODUL PRAKTIKUM 6. Determinan dan Sistem Persamaan Linier. cukup dengan perintah det(a). Coba lihatlah contoh di bawah ini

BAB I PENGANTAR Pendahuluan Penyajian 1.1 Latar Belakang 1.2 Algoritma dan Struktur Data

ARRAY. contoh : A[1] := 10; var A : array[1..10] of integer; A[nomer_indeks]

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (TEKNIK KOMPUTASI)

BAB 2 ARRAY, OPERATOR DAN FORMAT DALAM FORTRAN

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN

Algoritma Pemrograman

ARRAY. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Transkripsi:

STRUKTUR DATA

ARRAY Bagian dasar pembentukan suatu struktur data yang lebih kompleks. Hampir setiap jenis struktur data kompleks dapat disajikan secara logis oleh array. Suatu himpunan hingga elemen yang terurut dan homogen, atau dapat didefinisikan juga sebagai pemesanan alokasi memory sementara pada komputer.

ARRAY Terurut: elemen tersebut dapat diidentifikasi sebagai element pertama, kedua, dan seterusnya sampai elemen ke-n. Homogen : setiap elemen data dari sebuah array tertentu haruslah mempunyai tipe data yang sama.

KARAKTERISTIK ARRAY a. Mempunyai batasan dari pemesanan alokasi memori (bersifat statis) b. Mempunyai type data sama (homogen) c. Dapat diakses secara acak. d. Berurutan (terstruktur).

DIMENSI ARRAY a. Satu (Vektor) b. Banyak Dimensi: 1. Dua (Tabel/Matriks) 2. Tiga (Kubus)

DIMENSI SATU Keterangan: A adalah nama array 1,2,3,4,... adalah indeks (subscript)

DIMENSI SATU: DEFINISI Array Dimensi Satu A dengan tipe T dan indeks bergerak dari L sampai U ditulis: A(L:U) = (A(I)); I =L, L+1, L+2,, U Keterangan: L: batas bawah indeks (Lower bound) U: batas atas indeks (Upper Bound) A: nama array

DIMENSI SATU: RENTANG (RANGE) Banyaknya elemen array Rentang khusus untuk array Dimensi Satu yang mempunyai batas bawah indeks L=1 dan batas atas U=N, maka Rentang A adalah: A(1:N) =( N 1) + 1 = N

DIMENSI SATU: CONTOH nama arraynya Suhu, berarti elemennya dapat kita tulis sebagai Suhu(I), dengan batas bawah 1 dan batas atas 24. Suhu(I): menyatakan suhu pada jam ke-i dan 1<=I<=24 Rentang Suhu (1:24) = (24-1) + 1 = 24

DIMENSI BANYAK Suatu array yang memiliki elemen berupa array juga. Array Dimensi Dua perlu dua indeks: a. Indeks pertama untuk menyatakan posisi baris b. Indeks kedua untuk menyatakan posisi kolom

DIMENSI DUA: DEFINISI Array Dimensi Dua B dengan elemen-elemen bertipe data T dinyatakan sebagai: B(L1:U1,L2:U2)={B(I,J)} L1<=1<=U1, L2<=1<=U2, dan setiap elemen B(I,J) bertipe data T B = nama array L1 = batas bawah indeks baris, L2 = batas bawah indeks kolom U1 = batas atas indeks baris, U2 = batas atas indeks kolom

DIMENSI DUA: DEFINISI Jumlah elemen baris dari array B adalah (U2 - L2 + 1) Jumlah elemen kolom dari array B adalah (U1 L1 + 1) Jumlah total elemen array adalah: (U2 L2 + 1) * (U1 L1 + 1)

Suatu array B yang terdiri atas M elemen dimana elemennya berupa array dengan N elemen, maka dapat digambarkan sebagai:

DIMENSI DUA: CONTOH Array diatas dituliskan: B(1:M, 1:N) = B(I,J) Untuk I = 1, 2, 3,..., M dan J = 1, 2, 3,, N Jumlah elemen array B : M * N (nominal) Array B memiliki order: M * N (3X4, 2X3,...)

DIMENSI DUA: CROSS SECTION Suatu himpunan yang anggotanya adalah elemen dalam satu baris saja atau satu kolom saja. Notasi: *

DIMENSI DUA: CROSS SECTION Array B(1:M ;1:N) = {B(I,J)} ; I = 1, 2, 3,, M dan J = 1, 2, 3,, N Maka suatu Cross Section : B(5,*) = { B(5,1), B(5,2), B(5,3),, B(5,N) } B(*,5) = { B(1,5), B(2,5), B(3,5),, B(M,5) }

DIMENSI DUA: TRANSPOSE Menukar posisi indeksnya menukar posisi baris menjadi kolom menukar posisi kolom menjadi baris Notasi: Transpose suatu array dari B dinotasikan B T B adalah array dua dimensi, B(I,J) maka B T (J,I)

DIMENSI TIGA Banyak indeks yang diperlukan: 3 Suatu array berdimensi N memerlukan N indeks untuk setiap elemennya. Secara acak array berdimesi N ditulis sebagai: A(L1:U1, L2:U2,..., LN:UN ) = (A(I1, I2,, IN)) dengan LK <= IK<=UK, k = 1, 2, 3,, N

DIMENSI TIGA: CONTOH Penyajian data mengenai jumlah mahsiswa jurusan Manajemen Universitas Gunadarma berdasarkan: a. Tingkat, b. Kelas pagi dan malam, c. Jenis kelamin.

DIMENSI TIGA: CONTOH MHS = nama array I = 1, 2, 3, 4, 5 (tingkat 1-5) J = 1, 2 (1 = Pagi; 2 = Malam ) K = 1, 2 (1 = Laki-laki; 2= Perempuan) MHS (1:5, 1:2, 1:2)

DIMENSI TIGA: CONTOH MHS (3,2,2): jumlah mahasiswa tingkat 3 Manajemen, kelas malam, untuk jenis kelamin Perempuan Cross Section MHS (1,*,2): jumlah mahasiswa tingkat 1 Manajemen, kelas pagi atau malam, dan berjenis kelamin Perempuan.

PEMETAAN (MAPPING) KE STORAGE Skema penyajian dapat dievaluasi berdasarkan 4 karakteristik: 1. Kesederhanaan dari akses elemen 2. Mudah ditelusuri 3. Efisiensi dari utilitas storage 4. Mudah dikembangkan

PEMETAAN: DIMENSI SATU Diberikan array dengan nama B yang mempunyai indeks 1 s/d N yaitu A(1:N). Cara untuk menyimpan array tersebut adalah sedemikian sehingga urutan secara fisik dari elemen adalah sama dengan urutan logik dari elemen.

PEMETAAN: DIMENSI SATU Untuk mengetahui Address Awal ( Starting Address) dari elemen suatu array A(I) perlu diketahui: 1. Address Awal dari array yang bersangkutan 2. Ukuran dari masing-masing elemen array Address Awal dari array dinyatakan dengan notasi Address Awal yaitu B ( Base Location) Masing-masing elemennya menggunakan ruang sebanyak S Byte Address awal dari elemen ke-i dari array A(1:N) adalah: B + (I 1) * S Byte Address Awal yang mempunyai batas bawah <> 1, elemen ke-i dari array A(L:U) adalah: B + (I L) * S Byte

PEMETAAN: DIMENSI SATU Misal : A (1:7), address awal dari elemen A(5) adalah: B + (5 1) * S Byte, dimana L=1, U=3 A (3:8), address awal dari elemen A(6) adalah: B + (6-3 ) * S Byte, dimana L=3, U=8 A (-3:4), address awal dari elemen A(2) adalah: B + (2 - (- 3) ) * S Byte, dimana L = -3, U=4

PEMETAAN: DIMENSI BANYAK Memori komputer linier, maka untuk memetakan array dimensi banyak ke storage harus dilinierkan. Alternatif untuk pelinieran tersebut adalah: Row Major: menyimpan pertama kali baris pertama dari array, kemudian baris kedua, ketiga,... Bahasa pemrograman: COBOL, Pascal Column Major: menyimpan Kolom pertama dari array kemudian kolom kedua, ketiga,... Bahasa pemrograman: Fortran

PEMETAAN: ROW MAJOR

PEMETAAN: ROW MAJOR Array A(I,J) dari array yang didefinisikan sebagai array A(L1:U1, L2:U2) memiliki Address Awal: B + (I L1) * (U2 L2 +1) * S + ( J L2) * S

PEMETAAN: ROW MAJOR Array A(1:3, 1:5) dan elemen A(2,3) mempunyai address awal: B + (2-1) * (5-1+1) * S + (3-1) * S Byte B + 5 * S + 2 * S B + 7 * S Array A(2:4, 3:5) dan elemen A(3,4) mempunyai address awal: B + (3-2) * (5-3+1) * S + (4-3) * S Byte B + 1 * 3 * S + 1 * S B + 4 * S

PEMETAAN: COLUMN MAJOR

PEMETAAN: ROW MAJOR Array A(I,J) dari array yang didefinisikan sebagai array A(L1:U1, L2:U2) memiliki Address Awal: B + (J L2) * (U1 L1 +1) * S + ( I L1) * S

PEMETAAN: ROW MAJOR Array A(1:3, 1:5) dan elemen A(2,3) mempunyai address awal: B + (3-1) * (3-1+1) * S + (2-1) * S Byte B + 6 * S + 1 * S B + 7 * S Array A(2:4, 3:5) dan elemen A(3,4) mempunyai address awal: B + (4-3) * (4-2+1) * S + (3-2) * S Byte B + 1 * 3 * S + 1 * S B + 4 * S