BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut,

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Pengembangan organisasi (organizational development) adalah respon

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tabungan, giro, deposito dan sebagainya. Sebagai badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dikarenakan keberadaan pemimpin yang sangat penting bagi keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang begitu cepat terutama adanya persaingan yang sangat ketat antara satu

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada dengan arah strategis organisasi. Arah strategis organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, maka salah satu usaha pengembangan yang dapat dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

SKRIPSI. Oleh: ANIK SETYANINGRUM B

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan lingkup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang membawahi

Oleh : Puri Rustianingtyas Dosen Universitas Islam Jember

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi. Terlebih, kepemimpinan dari seorang pemimpin

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan tentu dibangun dengan dasar keyakinan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lingkungan ekonomi global pada era ini telah menjadi lebih dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sebagai tempat menyimpan uang, Bank juga menjadi sarana kredit bagi usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh organisasi mempunyai impian (dream) dan gambaran

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sangat menarik dalam literatur manajemen karena dapat mempengaruhi efektifitas

2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. agar sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III SOLUSI BISNIS

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk itu perusahaan harus mempunyai keunggulan untuk bisa bertahan dalam menghadapi situasi eksternal maupun kompetisi dengan perusahaan-perusahaan pesaing. Lingkungan bisnis bersifat dinamis dan kompleks, yang selalu berubah dari waktu ke waktu, sehingga lingkungan internal perusahaan dituntut untuk cepat tanggap, berinovasi dan fleksibel terhadap perubahan, dan kepemimpinan yang tepat didalam perusahaan dapat menstimulasi lingkungan internal perusahaan untuk mampu mengartikulasikan ide inovasi (Bass dan Avolio, 1999). Menurut Khan (2011), manajemen kualitas telah menjadi alat strategik untuk mencapai kinerja yang superior dan kompetitif. Untuk melaksanakannya, dukungan manajemen puncak merupakan faktor yang terutama dan paling penting dalam manajemen kualitas untuk menunjukkan arah yang jelas untuk mencapai kepuasan karyawan (Ng. Goh & Eze, 2010). Untuk menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses dan lingkungan dengan menerapkan Total Quality Management (Tjiptono dan Diana, 2001). 1

Penerapan TQM yang efektif membawa pengaruh yang positif yang akhirnya akan memberikan manfaat bagi organisasi itu sendiri. Menurut Hessel yang dikutip oleh Nasution (2002) beberapa manfaat penerapan Total Quality Management bagi organisasi antara lain: proses desain produk menjadi lebih efektif, yang akan berpengaruh pada kinerja kualitas, yaitu keandalan produk, product features, dan serviceability; penyimpangan yang dapat dihindari pada proses produksi mengakibatkan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar, meniadakan pengerjaan ulang, mengurangi waktu kerja, mengurangi kerja mesin, dan menghemat penggunaan material; hubungan jangka panjang dengan pelanggan akan berpengaruh positif bagi kinerja organisasi, antara lain dapat merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat, serta mengantisipasi perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan; sikap pekerja yang baik akan menimbulkan partisipasi dan komitmen pekerja pada kualitas, rasa bangga bekerja sehingga akan bekerja secara optimal, perasaan tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja organisasi. Untuk memastikan penerapan Total Quality Management yang telah dirumuskan oleh top management dilakukan dan berhasil sesuai yang diharapkan, diperlukan pelaksana dalam hal ini pemimpin-pemimpin unit yang ada di organisasi. Dalam dunia bisnis, gaya kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan sangat strategis dan penting dalam sebuah organisasi sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi. Maka dari itu, tantangan dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama 2

terletak pada organisasi di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan (Sunarsih, 2001). Begitu pentingnya peran kepemimpinan dalam sebuah organisasi menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian. Bass (1990) menyatakan bahwa kualitas dari pemimpin sering kali dianggap sebagai faktor terpenting yang menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan perekonomian yang tidak stabil, hal ini bisa saja menjadi sumber, kendala organisasi namun bisa juga menjadi sumber keuntungan organisasi. Kepemimpinan yang efektif bisa membantu organisasi untuk bisa bertahan dalam situasi ketidakpastian di masa datang (Katz and Khan 1978; Koh dkk. 1995; Mowday dkk. 1982). Seorang pemimpin yang efektif harus tanggap terhadap perubahan, mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan sumber daya manusianya sehingga mampu memaksimalkan kinerja organisasi dan memecahkan masalah dengan tepat. Pemimpin yang efektif sanggup mempengaruhi para pengikutnya untuk mempunyai optimisme yang lebih besar, rasa percaya diri, serta komitmen kepada tujuan dan misi organisasi (Yukl, 1994). Hal ini membawa konsekuensi bahwa setiap pemimpin berkewajiban untuk memberikan perhatian sungguh-sungguh dalam membina, menggerakkan dan mengarahkan seluruh potensi karyawan di lingkungannya agar dapat mewujudkan stabilitas organisasi dan peningkatan produktivitas yang berorientasi pada tujuan organisasi. 3

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan dengan antusias (David, 1985). Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi para bawahannya untuk bertindak sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan. Pemimpin harus mampu memberikan wawasan, membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan kepercayaan dari bawahannya. Tiap pemimpin mempunyai pendekatan tersendiri dalam memimpin bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi dalam situasi tertentu. Pendekatan ini difokuskan dalam gaya kepemimpinan yang merupakan bagian dari pendekatan perilaku pemimpin yang memusatkan perhatian pada proses dinamika kepemimpinan dalam usaha mempengaruhi aktivitas individu untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu situasi tertentu. Gaya kepemimpinan ialah pola-pola perilaku pemimpin yang digunakan untuk mempengaruhi aktivitas orang-orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan dalam suatu situasi organisasinya yang dapat berubah, selagi bagaimana pemimpin mengembangkan program organisasinya, menegakkan disiplin yang sejalan dengan tata tertib yang telah dibuat, memperhatikan bawahannya dengan meningkatkan kesejahteraanya serta bagaimana pimpinan berkomunikasi dengan bawahannya. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wen-Hai Chih dan Yu-An Lin, keduanya melakukan penelitian tentang pengaruh kepemimpinan terhadap Total Quality Management dan komitmen organizational, mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang berpengaruh terhadap Total Quality Management adalah kepemimpinan transformasional, kepemimpinan 4

transaksional, dan kepemimpinan Laissez Faire. Penelitian lain yang dilakukan oleh Mohammad Alharbi dan Prof. Dr. Rushami Zien Yussof pada tahun 2012 yang meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap manajemen kualitas di Saudi Arabia mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang berpengaruh terhadap Total Quality Management adalah kepemimpinan transformasional, kepemimpinan transaksional, dan kepemimpinan Laissez Faire. Burns (dalam Safaria, 2004) mencirikan kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang berfokus pada pencapaian perubahan nilai-nilai, kepercayaan, sikap, perilaku, emosional, dan kebutuhan bawahan menuju perubahan yang lebih baik di masa depan. Pemimpin transformasional merupakan seorang agen perubahan yang berusaha keras melakukan transformasi ulang organisasi secara menyeluruh sehingga organisasi bisa mencapai kinerja yang lebih maksimal di masa depan. Burns (dalam Safaria, 2004) mendefinisikan kepemimpinan transaksional sebagai bentuk hubungan yang mempertukarkan jabatan atau tugas tersebut. Jadi, kepemimpinan transaksional menekankan proses hubungan pertukaran yang bernilai ekonomis untuk memenuhi kebutuhan biologis dan psikologis sesuai dengan kontrak yang telah mereka setujui bersama. Menurut Robbins dan Coulter (2002), Gaya kepemimpinan Laissez Faire mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai. 5

Total Quality Management berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi, dalam hal ini karyawan. Sehingga karyawan merupakan pihak yang melaksanakan proses perbaikan berkesinambungan dalam konsep Total Quality Management. Hasil dari proses perbaikan berkesinambungan tersebut adalah kinerja dari karyawan yang bersangkutan. Baik buruknya kinerja karyawan tidak lepas dari persepsi karyawan mengenai proses perbaikan berkesinambungan sesuai dengan pendekatan Total Quality Management. Semakin persepsi karyawan terhadap proses perbaikan berkeinambungan tersebut baik, semakin karyawan mempunyai kepuasan kerja yang tinggi, mengakibatkan karyawan semakin termotivasi dan kinerjanya pun semakin baik. Salah satu peranan pemimpin yang krusial dalam organisasi adalah memotivasi dan memberikan dorongan kepada karyawannya sehingga tercipta kinerja yang diharapkan oleh perusahaan. Dalam melakukan peranan ini tiap pemimpin mempunyai pendekatan perilaku tersendiri, yang tercermin dalam gaya kepemimpinan yang digunakan. Ketidaksesuaian gaya kepemimpinan yang diterapkan dapat berpengaruh terhadap turunnya motivasi karyawan, yang mana akan mengakibatkan penurunan kinerja karyawan. Menurut wawancara terhadap top management PT. Nasmoco Pemuda Semarang, diperoleh bahwa semakin besar suatu perusahaan maka kompleksitas permasalahan yang akan dihadapi pun akan semakin besar menyangkut penggunaan dan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu diperlukan seorang pemimpin 6

yang kuat yang memiliki kemampuan manajerial dalam pelaksaan kegiatan manajemen sehingga mampu untuk menggunakan serta mengelola sumber daya perusahan secara optimal. PT. Nasmoco Pemuda Semarang sebagai pusat agen tunggal pemegang nama Toyota di Jawa Tengah, yang berperan untuk memenuhi permintaan konsumen dalam hal penjualan mobil baru, penjualan suku cadang, maupun pelayanan bengkel dalam hal service berkala, dituntut untuk selalu melayani kebutuhan pelanggan dengan menghasilkan jasa dengan kualitas sebaik mungkin. Tujuan ini dapat tercapai dengan didukung oleh upaya manajemen dalam perbaikan mutu yang dicapai melalui Total Quality Management. Strategi Total Quality Management yang dilakukan sebagai suatu proses perbaikan terus menerus ini ditetapkan oleh Manajemen puncak yang kemudian dilaksanakan seluruh personil didalam perusahaan, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan konsumen. PT. Nasmoco Pemuda Semarang selama ini melakukan pengendalian kualitas produk jasa melalui beberapa aspek, yaitu melalui aspek produksi (Quality by process), aspek produksi menitikberatkan pada kualitas pengerjaan service berkala oleh divisi bengkel secara fisik. Melalui aspek kualitas pelayanan jasa, dimana menitikberatkan pada kualitas pelayanan disaat pelanggan datang ke showroom untuk pembelian mobil ataupun disaat pelanggan datang ke bengkel untuk melakukan service berkala ataupun melakukan pembelian suku cadang. Dan pengendalian kualitas melalui penggunan SOP (standard operating procedure) yang selalu dimonitoring untuk menghindari pelanggaran SOP (standard operating procedure). 7

Praktek kepemimpinan di PT. Nasmoco Pemuda Semarang terdiri dari top management dalam hal ini adalah Kepala Cabang PT. Nasmoco Pemuda Semarang yang bertugas untuk menyusun dan merumuskan strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan, middle management dalam hal ini merupakan supervisor yang bertugas untuk mengartikulasikan strategi yang telah dirumuskan oleh top management untuk selanjutnya disusun action plan, dan lower management dalam hal ini merupakan koordinator tim yang bertugas melaksanakan action plan yang telah disusun oleh middle management. Pengambilan keputusan di dalam perusahaan dilakukan oleh top management itu sendiri berdasarkan pada analisis internal (man, facility, finance), keadaan eksternal, serta berdasarkan visi dan misi perusahaan. Tetapi ada kalanya pengambilan keputusan diserahkan kepada middle management bahkan oleh lower management disaat pengambilan keputusan tersebut tidak memerlukan pertimbangan dari top management. 1.2. Perumusan Masalah Kepuasan pelanggan sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh banyak faktor dalam kegiatan operasional perusahaan, salah satunya adalah keberhasilan perusahaan dalam menerapkan Total Quality Management. Maka dari itu, penurunan tingkat kepuasan konsumen di PT. Nasmoco Pemuda Semarang dapat menjadi salah satu indikator bahwa penerapan Total Quality Management di dalam perusahaan tidak berjalan sesuai dengan harapan. 8

Seperti yang telah dijabarkan didalam latar belakang, bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh manajer perusahaan berpengaruh terhadap pelaksanaan Total Quality Management dilapangan. Apabila terjadi penurunan kepuasan pelanggan yang disebabkan karena permasalahan didalam penerapan Total Quality Management, maka dapat diartikan bahwa kemungkinan pemilihan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh manajer perusahaan tidak sesuai dengan kebutuhan didalam pelaksanaan Total Quality Management. 1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan tersebut di atas, maka pertanyaan penelitian yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap penerapan Total Quality Management di PT. Nasmoco Pemuda Semarang? 2. Bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan transaksional terhadap penerapan Total Quality Management di PT. Nasmoco Pemuda Semarang? 3. Bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan Laissez Faire terhadap penerapan Total Quality Management di PT. Nasmoco Pemuda Semarang? 4. Variabel gaya kepemimpinan apakah yang paling dominan dalam mempengaruhi keberhasilan penerapan Total Quality Management PT. Nasmoco Pemuda Semarang? 5. Mengapa variabel gaya kepemimpinan tersebut menjadi paling dominan dalam mempengaruhi keberhasilan penerapan Total Quality Management PT. Nasmoco Pemuda Semarang? 9

1.4. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalis pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap penerapan Total Quality Management di PT. Nasmoco Pemuda Semarang. 2. Untuk menganalis pengaruh gaya kepemimpinan transaksional terhadap penerapan Total Quality Management di PT. Nasmoco Pemuda Semarang. 3. Untuk menganalis pengaruh gaya kepemimpinan Laissez Faire terhadap penerapan Total Quality Management di PT. Nasmoco Pemuda Semarang. 4. Untuk mengetahui variabel gaya kepemimpinan apakah yang paling dominan dalam mempengaruhi keberhasilan penerapan Total Quality Management di PT. Nasmoco Pemuda Semarang. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat praktis Dapat digunakan untuk tambahan referensi dan informasi bagi pengembangan kepemimpinan dan penerapan Total Quality Management. Terutama bagi PT. Nasmoco Pemuda Semarang dalam mengambil kebijakan dalam pengembangan penerapan Total Quality Management. 10

2. Manfaat akademis Sebagai landasan penelitian yang akan datang, selain itu dapat menambah pengetahuan dalam mengidentifikasi permasalahan serta dapat memberikan usulan mengenai pemecahan masalah yang sedang dihadapi sekaligus menambah wawasan tentang kepemimpinan penerapan Total Quality Management. 1.6. Batasan Penelitian Agar penelitian ini tidak menyimpang terlalu jauh dari masalah yang hendak diteliti, maka dibutuhkan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian hanya akan berfokus meneliti gaya kepemimpinan yang terdiri dari gaya kempemimpinan transformasional, gaya kepemimpinan transaksional, dan gaya kepemimpinan laissez faire terhadap total quality management di PT Nasmoco Pemuda Semarang. 2. Alat penilaian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen kuesioner multilevel leadership questionaire yang dikembangkan oleh Bass dan Avolio, serta menggunakan SPSS. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan thesis akan terbagi menjadi lima bab, yakni: I PENDAHULUAN Bagian ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 11

II LANDASAN TEORI Bagian ini berisi tinjauan pustaka dan landasan teori yang mendasari pembahasan secara mendetail. III METODE PENELITIAN Bagian ini berisi desain penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, pengumpulan data, serta metode analisis data. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi deskripsi data penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan. V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini berisi simpulan, keterbatasan, implikasi, dan saran. Bagian akhir terdiri dari: 1. Daftar pustaka/referensi 2. Lampiran 12