ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DOKUMEN ATURAN BERSAMA

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

BAB II ATURAN BERSAMA A. ATURAN BERSAMA DALAM MEMBANGUN DAN MENATA (RENOVASI) RUMAH

ATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tabel VIII. 1 Aturan Bersama Desa Kemasan KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

B. SUBSTANSI ATURAN BERSAMA

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANUWATA ALA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 6

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

ruo tar qtu -a Gt i* n c L (E(u xro & o (} td fem T'E cl l- as ff o, ; tj o- Y {,/r} fuffi :s it -, I {} stl (} ra -{t .ts, -{J -6 o, ={E F E 'ci

BAB IV PANDUAN KONSEP

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETERTIBAN JALAN, FASILITAS UMUM DAN JALUR HIJAU

ATURAN BERSAMA KONDISI FAKTUAL I. TATA RUANG DAN LINGKUNGAN

Aturan Bersama. DOKUMEN ATURAN BERSAMA ( AB ) Kelurahan Karatuang, KEC. Bantaeng, KAB. Bantaeng

BAB 4 PENYUSUNAN KONSEP. Hirarki Penyusunan Arahan Perancangan. 4.1 Visi pembangunan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

95 Tabel 6.2 Pengetahuan Warga Mengenai Akibat Membuang Sampah Secara Sembarangan Sebelum Adanya Kelembagaan Partisipatoris, Sub DAS Cikapundung, Band

TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2011 NOMOR 10

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM

BAB. II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991)

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA

Rencana Tahapan Pelaksanaan Siklus PLPBK Lanjutan. Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN

USULAN ATURAN BERSAMA

: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 58 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2001

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

BAB VII RENCANA INVESTASI KAWASAN PRIORITAS

Disajikan oleh: 1.Michael Ario, S.H. 2.Rizka Adellina, S.H. (Staf Bagian PUU II Subbagian Penataan Ruang, Biro Hukum, KemenPU)

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

MACAM-MACAM KOLAM IKAN DIPEKARANGAN

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG

GAMBARAN UMUM DESA DONOROJO

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

I. PENDAHULUAN. Kelurahan Purus merupakan salah satu kelurahan di kota Padang yang relatif berkembang

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA

P E R A T U R A N D A E R A H

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

ATURAN BERSAMA (AB) BKM KAHANJAK TENTANG PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

BAB I PENDAHULUAN. dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh. pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB IV Strategi keberlanjutan layanan sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

Transkripsi:

RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO 1

LEMBAR PENGESAHAN Aturan Bersama Penataan Lingkungan Permukiman Desa Kedungsarimulyo telah dirumuskan secara partisipatif melalui siklus Perencanaan Pertisipatif Program PLPBK Tahun 2014. Selanjutnya, hasil Aturan Bersama ini dapat disepakati dan dijadikan pedoman untuk dilaksanakan sebagai Peraturan Desa Kedungsarimulyo dalam mewujudkan Desa Kedungsarimulyo sebagai Desa Swasembada Pangan yang Asri Berbasis Religi,Manunggal Ing Makaryo Disahkan di : Kedungsarimulyo, Kabupaten Jepara Tanggal : 2014 Mengetahui Oleh : BKM Karya Maju Disusun Oleh : TIPP Kedungsarimulyo Disetujui dan Disahkan Oleh : Petinggi Desa Kedungsarimulyo Machmud Reza Fachrizal H. Zaenuri, S.Pd Kunzaini 2

LINGKUNGAN PERMUKIMAN 1. Jaringan jalan dan drainase 2. Jaringan air bersih dan Sanitasi Terdapat beberapa ruas jalan berlubanglubang/rusak Masih ada jalan yang tidak memiliki saluran drainase Saluran drainase,irigasi dan sungai yang tidak mengalir serta tersumbat oleh sampah Jalur pejalan kaki yang berlubang/rusak dan terhalang tanaman/pohon Di jalan yang padat aktivitasnya, hal ini menjadikan terhambatnya lalu lintas di kawasan tersebut. Ada beberapa wilayah yang kering selama musim Masyarakat wajib ikut menjaga dan merawat jaringan jalan saluran dranise yang ada. Dilarang untuk membuang sampah ke saluran drainase maupun tepi jalan Adanya gotong royong untuk membersihkan lingkungan rumah, jalan dan saluran drainase masing-masing setiap bulannya. Adanya penambahan sarana jalan, seperti lampu penerangan, di setiap jalur jalan. Pemeliharaan bersama saluran drainase,irigasi dan sungai untuk kolam-kolam pemancingan Dilarang menimbun atau menutup saluran drainase secara sepihak untuk kepentingan pribadi Masyarakat bersama-sama wajib dan saling menjaga kelestarian lingkungan hidup. Sanitasi harus dijauhkan dari sumur atau sumber air bersih Masyarakat Desa yang melanggar Aturan bersama akan dilaporkan ke pemerintah Desa, dan jika benar diputuskan melanggar, maka 1) Diberikan surat teguran Petinggi dan atau pemerintah Desa untuk pertama kali. 2) Diberikan teguran langsung oleh Petinggi dan pemerintah Desa untuk kedua kali. 3) Dihadapkan pada forum Desa yang melibatkan seluruh 3

kemarau Jangkauan pelayanan air bersih tidak dapat diakses dengan baik oleh seluruh masyarakat Saluran pembuangan dari WC langsung dibuang ke sungai Belum semua warga mempunyai septictank Sungai/saluran irigasi sebagai tempat buang air besar warga yang tidak memiliki WC Tidak semua rumah/bangunan memiliki saluran pembuangan yang berhubungan dengan Saluran Pembuangan Air Limbah Lingkungan (SPAL) 3. Persampahan Pembuangan sampah di lahanlahan kosong, di tepian dan di saluran Warga wajib mengelola dan menjaga sumber-sumber air bersih yang ada Setiap rumah yang memiliki jamban wajib tersedia jaringan air limbah Limbah padat tidak boleh dibuang di selokan (SPAL) ataupun di kebun dan wajib menyediakan wc dan septiktank Jaringan air limbah yang ada dapat melayani beberapa rumah tinggal (septic tank communal), sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk persyaratan teknis dan jumlah rumah tinggal yang dilayani. Warga mengelola dan merawat fasilitas MCK umum, Saluran Pembuangan Air Limbah di wilayah masingmasing. Dilarang buang sampah sembarangan Sampah yang dibuang wajib dipisahkan terlebih dahulu menjadi sampah organik dan anorganik. pihak yang berkepentingan di Desa untuk diberikan sanksi yang sepadan, jika masih melakukan pelanggaran ke tiga kali Misalkan: Buang sampah sembarangan denda Rp 10.000 / wajib menyediakan bibit tanaman Gorong-gorong dikotori denda Rp 10.000 wajib / menyediakan bibit tanaman 4

drainase, irigasi dan sungai. Sampah tidak boleh dibakar. Sampah disalurkan ke tempat pengumpul sampah kemudian disalurkan ke bank sampah Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos. Setiap wilayah wajib memiliki koordinasi pembuangan sampah dari rumah-rumah ke tempat pembuangan sampah RW. 4) Sanksi menggunakan asas praduga tidak bersalah dan menjunjung tinggi musyawarah Sampah-sampah tersebut diangkut dari rumah-rumah dengan gerobak sampah. Kapasitas bak sampah minimal 6 m³ (kecil). Setiap hari minggu pada akhir bulan diadakan kerja bakti massal bersih-bersih desa mufakat, sehingga dianjurkan segala bentuk pelanggaran diselesaikan secara 4. Ruang terbuka hijau Kurangnya ruang terbuka yang digunakan untuk kegiatan masyarakat Sanksi diberikan kepada warga yang membuang sampah sembarangan Lahan-lahan kosong tidak boleh dibiarkan tidak terawat dan digunakan sebagai ruang terbuka hijau Pemilik dari lahan kosong wajib menanam tanamantanaman yang bermanfaat dan atau yang memberikan keindahan lingkungan. kekeluargaan melalui musyawarah mufakat terlebih dahulu. 5

Ruang terbuka hijau yang tidak tertata dan terawat sehingga menjadi sumber penyakit Masyarakat wajib merawat fasilitas ruang terbuka di wilayahnya. Penebangan pohon yang sudah mengganggu kenyamanan Setiap rumah wajib ditamani tanaman obat keluarga/palawija (baik di pekarangan/pot) atau jambu di halaman rumah Tanggul bantaran sungai tidak boleh ditanami tanaman pertanian Apabila ada tumbuhan yang sudah menempel di kabel listrik harap ditebang Kerja bakti bersama, tanaman/tumbuhan yang dianggap akan merugikan lingkungan sekitar harus dirawat dan dikelola dengan baik, melalui koordinasi antara masyarakat dengan pemerintah desa. 5. Fasilitas Ekonomi Pedagang yang berjualan di sepadan sungai Serang: Terdapat sampah yang belum terkelola dengan baik Penataan area untuk berjualan di sepadan sungai Serang. Para pedagang (pemilik toko/kios) wajib untuk menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan Kondisi fisik bangunan pasar yang nampak kumuh 6

6. Mitigasi bencana Sebagian wilayah Desa Kedungsarimulyo terendam banjir bila hujan terus menerus (banjir kiriman) Masing-masing masyarakat memiliki tanggung jawab untuk merawat dan menjaga kebersihan saluran di wilayah masing-masing. Tanggul bantaran sungai tidak boleh ditanami tanaman pertanian Penanaman tanaman penguat tanggul sungai,berupa: pohon bambu, pohon buah-buahan agar tanggul tidak longsor. Masyarakat dilarang untuk menebangi pohon di dekat alur sungai, sehingga daerah dekat alur sungai dibiarkan alami dengan berbagai macam pohon tumbuh di daerah tersebut 7. Keamanan lingkungan Belum adanya fasilitas penanggulangan di setiap lingkungan Belum adanya pos keamanan di setiap wilayah RT Di setiap jalan lingkungan (RT) tersedia minimal satu unit sumur pemadam kebakaran. Di setiap wilayah RW tersedia minimal 1 unit pos keamanan. Penyediaan dan perawatan untuk pos keamanan dan sumur pemadam kebakaran dilaksanakan secara swadaya 7

BANGUNAN 1. Jarak antar bangunan Jarak antar bangunan terlalu rapat, atau tidak ada jarak antar bangunan Garis tritisan bangunan jika ditarik ke bawah harus jatuh di lahan bangunan tersebut. Air (hujan) dari atap jatuh ke halaman atau bangunan tetangga BANGUNAN LUASAN LAHAN BANGUNAN BANGUNAN Dalam kondisi tertentu di mana tritisan bangunan masuk dalam ke halaman/bangunan tetangga dan tidak memungkinkan untuk diundurkan, maka dibuat talang yang mengalirkan air hujan masuk ke selokan pembuangan pada lahan bangunan tersebut. Jarak bangunan dengan batas persil adalah minimum 1 m. 2. Bangunan dan pekarangan Pembuangan sampah di pekarangan rumah sehingga menjadi tempat yang tidak sehat dan tidak terawat Setiap sampah rumah tangga yang dibuang wajib dipisahkan terlebih dahulu menjadi sampah organik dan anorganik. Dilarang buang sampah sembarangan sampah tidak boleh dibakar. Setiap rumah wajib ditamani tanaman obat keluarga/palawija (baik di pekarangan/pot) atau jambu 8

di halaman rumah Jika kondisi dan luas lahan rumah tinggal tidak memungkinkan, maka dapat diganti dengan pot- pot tanaman diletakan atau digantung. Terdapat genangan air drainase/irigasi yang mengenai pekarangan rumah warga Masyarakat secara swadaya membangun pagar pekarangan menanggulangi erosi pekarangan dengan membuat tanggul pekarangan rendah setinggi 20 50 cm dari susunan batu kosong, batubata, genteng bekas, dan pagar tanaman pelindung pekarangan - Jenis tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai pembatas sekaligus penguat tanggul pekarangan adalah tanaman duranta (Duranta erecta) dan serut (Streblus aspe 3. Bangunan di bantaran sungai/salura n irigasi Terdapat bangunan di tepi sungai/saluran irigasi adalah bangunan permanen Sungai/saluran menjadi daerah belakang bangunan sehingga menjadi tempat yang tidak sehat dan tidak terawat Penataan daerah sepanjang sungai Serang menjadi : - Penanaman daerah sepanjang jalan inspeksi sepadan sungai Serang dengan tanaman penguat tanggul dan tanaman yang menambah keindahan kawasan (tanaman bunga) - Penempatan fasilitas pembuangan sampah untuk menjaga kebersihan kawasan tersebut. Warga berhak dan bertanggung jawab untuk memelihara dan merawat kawasan Sungai Serang Warga berkoordinasi dengan Aparat Desa,PSDA dan SKPD terkait untuk pengembangan dan pemeliharaan pemanfaatan kawasan Sungai 9

EKONOMI Pertanian dan Usaha Kecil dan Menengah Kurang tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pertanian dan UMKM Keterbatasan modal untuk investasi dan modal kerja Kurangnya informasi/penguasa an pasar Peralatan kerja masih tradisional/ sederhana Terbentuknya dan peningkatan keaktifnya kegiatan kelompok-kelompok usaha masyarakat, termasuk kelompok tani, produksi dan kelompok pemasaran. Masyarakat pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) secara proaktif terlibat dalam program kemitraan yang terbentuk untuk mengembangkan kegiatan usaha. Pembentukan dan mengembangkan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa Ikut serta dan berpartisipasi secara aktif dalam pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan pertanian, UMKM dan pengelolaan sampah Belum adanya pengembangan pola kemitraan (pemerintah, swasta dan masyarakat) 10