ATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

Transkripsi

1 ATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM - MANDIRI PERKOTAAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) TAHUN 2014

2 A. KESEPAKATAN UMUM Aturan Bersama merupakan konsensus Warga Desa Bakipandeyan dalam menyikapi kegiatan Program PLP BK yang ada di Desa Bakipandeyan. Maksud dan tujuan diadakannya ketentuan Aturan Bersama ini adalah : Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dibidang hukum / aturan Sebagai media kontrol antar warga dalam pelaksanaan program Sebagai media kontrol Aparat Desa Bakipandeyan dalam memantau pelaksanaan program Lingkungan Hidup Dan Tata Ruang Setiap pembangunan harus disesuaikan dengan area peruntukannya berdasarkan RPLP/RTPLP Warga tidak diperkenankan menebang pohon tanpa ijin, khususnya pada area yang dalam RPLP/RTPLP diperuntukkan untuk konservasi air, kawasan lindung dan jalur hijau. Seandainya penebangan terpaksa harus dilakukan, harus dengan alasan yang kuat dan dengan seijin UPL dan Pemdes, serta diwajibkan untuk menggantinya dengan menanam sekurangnya 3 batang pohon sejenis yang tingginya minimal telah mencapai 2 meter. Warga sanggup untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sampah dibuang dengan memisahkan antara sampah organik dan anorganik, sesuai dengan pedoman dalam RPLP/RTPLP. Warga sanggup turut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui prinsip 3R (Reuse, Reduce dan Recycle). Tidak diperkenankan untuk membuang limbah (keluarga dan industri), baik yang be rujud limbah cair maupun padat, langsung ke saluran atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu karena akan mencemari lingkungan. Tidak diperkenankan untuk memburu dan membunuh binatang liar, kecuali yang bersifat hama (tikus, wereng). Aturan Bersama Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis 1

3 Sarana dan prasarana Pembangunan harus dilaksanakan dengan mengacu pada RPLP/RTPLP yang telah disusun. Warga harus bersedia untuk berkoordinasi dengan UPL di bawah lembaga BKM dan Pemdes untuk setiap pembangunan sarana dan prasarana baru. Warga bersedia untuk merawat dan tidak merusak secara sengaja sarana/prasarana umum yang ada. Apabila terjadi kerusakan karena faktor diluar kesengajaan, maka menjadi tanggung jawab bersama untuk memperbaikinya. Perumahan dan bangunan Pembangunan harus dilaksanakan dengan mengacu pada RPLP/RTPLP yang telah disusun. Warga harus bersedia untuk berkoordinasi dengan UPL di bawah lembaga BKM dan Pemdes untuk setiap pembangunan perumahan dan bangunan baru. Apabila rumah atau bangunan yang telah ada ternyata tidak sesuai dengan RPLP/RTPLP atau standar kelayakan dan kesehatan, warga bersedia untuk mengadakan perbaikan secara bertahap melalui mekanisme yang akan disepakati kemudian, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada Setiap mendirikan / merehab bangunan harus memperhatikan aspek kesehatan seperti sirkulasi udara, dan pencahayaan. Setiap mendirikan / merehab bangunan harus membangun saluran drainase rumah secara permanen dan terpisah dengan saluran pembuangan limbah Saluran Drainase harus dialirkan ke saluran drainase lingkungan terdekat dengan mempertimbankan faktor efektitifitas dan kemiringan Saluran drainase, atau irigasi yang terdapat didepan rumah tidak boleh ditutup dengan plat beton semua, kecuali hanya untuk akses masuk secukupnya Saluran Pembuangan Limbah rumah tangga tidak boleh dibuang ke saluran Drainase, Saluran Irigasi atau Sungai, tetapi harus dibuatkan Saluran peresapan Pembuangan Sampah harus dipisahkan antara Sampah Organik, dan Sampah Non Organik yang kemudian akan dikelola oleh lingkungan sebagai Bank Sampah Setiap unit rumah wajib mengeluarkan penerangan jalan sebesar minimal 7 watt lampu SL Aturan Bersama Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis 2

4 Setiap warga harus selalu menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan dengan mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan secara periodik Kelembagaan Bersedia aktif dalam kegiatan lembaga yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan RPLP/RTPLP o Pengelolaan lingkungan hidup bertumpu pada masyarakat (Community Based Environmental Management) di bawah UPL o Pengelolaan konstruksi bertumpu pada masyarakat (Community Based Construction Management) dibawah UPL o Community Based Entrepreneurship Development o Community Based Funding Management Mendukung tercapainya Pemerintahan Desa yang Bersih dan Berwibawa dengan menjujung tinggi prinsip transparansi dan akuntabiitas. Pengembangan ekonomi Warga bersedia untuk memanfaatkan pekarangannya untuk ditanami tanaman produktif sesuai dengan konsep RPLP/RTPLP (tanaman obat/empon-empon dan tanaman buah/sawo) Apabila diadakan pelatihan-pelatihan ketrampilan dalam rangka pengembangan ekonomi keluarga, warga bersedia untuk berpartisipasi Industri kecil-menengah harus bersedia untuk mengutamakan, mendukung dan mengoptimalkan pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lokal, sehingga tercipta lapangan kerja yang luas yang akan bermuara pada peningkatan pendapatan warga. Peningkatan layanan publik Sanggup untuk turut aktif saling menjaga ketenangan dan ketertiban lingkungan. Apabila terjadi perselisihan, akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat. Bersedia untuk saling berbagi secara adil akses pada air bersih melalui mekanisme yang disepakati sesuai dengan RPLP/RTPLP. Aturan Bersama Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis 3

5 Pertanian Sanggup untuk melakukan perubahan pola tanam berselang Sanggup untuk menjaga area pertanian sebagai area konservasi yang tidak bisa dialihfungsikan Sanggup untuk tidak menggunakan pupuk kimia, dan beralih menggunakan pupuk organik Seni budaya dan olahraga Warga bersedia untuk mendukung pengembangan seni budaya setempat Keagamaan dan pendidikan Apabila diadakan pelatihan-pelatihan dalam rangka pengembangan potensi dan keahlian/ketrampilan, warga bersedia untuk berpartisipasi. B. MEKANISME PENGAWASAN DAN SANKSI Pengawasan Pimpinan administratif wajib mengawasi pelaksanaan kesepakatan bersama yang terangkum dan disepakati dalam Aturan Bersama Apabila ada warganya yang tidak bersedia melaksanakan Aturan Bersama tersebut, maka menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan administratif untuk memberi peringatan, ingát maksimal 3x Apabila pemberian peringatan tersebut tetap tidak diindahkan hingga ketigakalinya, maka menjadi sah untuk menerapkan sanksi kepada yang bersangkutan Aturan Bersama Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis 4

6 Aturan Bersama Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis 5