Jumlah Aktiva Lancar

dokumen-dokumen yang mirip
Jumlah Aktiva Lancar

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH ASET

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

Catatan 31 Maret Desember Januari 2010

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

Catatan 30 Juni Desember Januari 2010

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT Indosiar Karya Media Tbk dan Entitas Anak

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

JUMLAH ASET LANCAR

PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Auditor Independen

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 30 September 2007 (TIDAK DIAUDIT) dan 30 September 2006 (TIDAK DIAUDIT) Global Reports LLC

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

JUMLAH AKTIVA

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan


PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN


Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

30 Juni 31 Desember

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

Transkripsi:

NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2005 dan 2004 (Tidak Diaudit) Catatan 2005 2004 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2q,3 17.656.015.665 134.811.247 Investasi jangka pendek 2d,4 12.582.728.823 - Piutang Usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp10.931.618.962 pada tahun 2005 2f,5,12 241.779.347.889 - Dividen 15-4.137.815.130 Lain-lain 18.020.791.266 - Persediaan - setelah dikurangi amortisasi persediaan program sebesar Rp2.159.673.029.452 pada tahun 2005 2g,7,12,17 642.606.858.002 - Uang muka pembelian film 29.041.247.275 - Uang muka lain-lain 56.875.832.246 - Aktiva lancar lainnya 7.156.889.449 4.514.820 Jumlah Aktiva Lancar 1.025.719.710.615 4.277.141.197 AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan - bersih 2r,11 5.061.522.227 - Penyertaan saham 1a,2b,2i,8-215.712.881.972 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp394.468.262.696 2j, pada tahun 2005 9,18e,12 468.291.449.526 - Uang muka pembelian aktiva tetap 75.133.085.966 - Tagihan pajak penghasilan 2r,11 17.504.611.806 1.219.500 Beban tangguhan hak atas tanah - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp292.365.707 pada tahun 2005 2k 7.859.748.041 - Aktiva lain-lain 2e,6b 20.815.948.773 - Jumlah Aktiva Tidak Lancar 594.666.366.339 215.714.101.472 JUMLAH AKTIVA 1.620.386.076.954 219.991.242.669 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 1

NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2005 dan 2004 (Tidak Diaudit) KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Catatan 2005 2004 KEWAJIBAN LANCAR Hutang 2q Usaha 10 115.506.871.419 - Lain-lain 39.080.840.593 - Hutang pajak 2r,11 10.730.031.092 1.507.500 Hutang dividen 15 6.050.217.309 - Beban masih harus dibayar 16.195.698.716 - Pendapatan diterima di muka 2n 1.181.078.325 - Jumlah Kewajiban Lancar 188.744.737.454 1.507.500 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang obligasi - bersih 2m,12 603.816.310.320 - Hutang pemegang saham 2e,6a,13 209.000.000 209.000.000 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 604.025.310.320 209.000.000 Jumlah Kewajiban 792.770.047.774 210.507.500 HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b 77.782.007 - EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp250 per saham Modal dasar - 7.956.652.412 saham pada tahun 2005 dan 2.000.000.000 saham pada tahun 2004 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.016.739.103 saham pada tahun 2005 dan 551.712.684 saham pada tahun 2004 13 504.184.775.750 137.928.171.000 Tambahan modal disetor - agio saham - bersih 14 197.734.777.984 - Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2i,8 67.387.705.202 67.387.705.202 Opsi pemilikan saham karyawan 2p,20 9.795.492.238 - Saldo laba Ditentukan untuk dana cadangan 15 5.000.000.000 - Tidak ditentukan penggunaannya 43.435.495.999 14.464.858.967 Jumlah Ekuitas 827.538.247.173 219.780.735.169 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.620.386.076.954 219.991.242.669 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 2

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI 30 Juni 2005 dan 2004 (Tidak Diaudit) Catatan 2005 2004 PENDAPATAN BERSIH 2n,16,22 452.559.966.794 12.375.000 BEBAN USAHA 2n,2o,17 Program dan penyiaran 7,18c 261.789.719.293 - Umum dan administrasi 9,19 116.356.257.258 122.804.990 Jumlah Beban Usaha 378.145.976.551 122.804.990 LABA (RUGI) USAHA 74.413.990.243 (110.429.990) PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi 1a,2i,8-14.535.820.900 Penghasilan bunga 2.706.164.072 2.937.663 Beban bunga 18e,12 (54.912.239.066) - Rugi realisasi penjualan investasi jangka pendek 2d,4 (2.865.125.000) - Rugi selisih kurs - bersih 2q (171.483.203) - Lain-lain - bersih (369.407.619) (2.905.163) Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (55.612.090.816) 14.535.853.400 LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 18.801.899.427 14.425.423.410 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2r,11 Periode berjalan (10.088.951.800) - Tangguhan 4.001.067.174 - Beban Pajak Penghasilan - Bersih (6.087.884.626) - LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 12.714.014.801 14.425.423.410 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI (895.246) - LABA BERSIH 12.713.119.555 14.425.423.410 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2s,21 6,32 33,99 LABA BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 2s,21 6,28 - Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 3

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI 30 Juni 2005 dan 2004 (Tidak Diaudit) Selisih Nilai Modal proforma Tambahan Transaksi dari Transaksi Modal Saham Modal Disetor - Restrukturisasi Restrukturisasi Ditempatkan dan Agio Saham - Entitas Entitas Opsi Pemilikan Catatan Disetor Penuh Bersih Sepengendali Sepengendali Saham Karyawan Saldo laba Jumlah Ekuitas Saldo 1 Januari 2004 8,13 210.000.000 - - 205.314.876.203-39.435.557 205.564.311.760 Pengembalian setoran modal 6a,13 (210.000.000) - - - - - (210.000.000) Setoran modal saham 13 137.928.171.000 - - - - - 137.928.171.000 Pembukuan kembali modal proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 8 - - - (205.314.876.203) - - (205.314.876.203) Pembelian saham Anak perusahaan dari entitas sepengendali 2i,8 - - 67.387.705.202 - - - 67.387.705.202 Laba bersih Jan-Jun 2004 - - - - - 14.425.423.410 14.425.423.410 Saldo 30 Juni 2004 137.928.171.000-67.387.705.202 - - 14.464.858.967 219.780.735.169 Setoran modal saham 13,14 359.362.604.750 186.803.651.584 - - - - 546.166.256.334 Penerbitan opsi pemilikan saham karyawan 2p,20 - - - - 13.832.618.638-13.832.618.638 Dividen kas 15 - - - - - (4.137.815.130) (4.137.815.130) Laba bersih Jul-Des 2004 - - - - - 42.575.952.678 42.575.952.678 Saldo 31 Desember 2004 497.290.775.750 186.803.651.584 67.387.705.202-13.832.618.638 52.902.996.515 818.217.747.689 Pelaksanaan opsi pemilikan saham karyawan 2p,13,14,20 6.894.000.000 10.931.126.400 - - (4.037.126.400) - 13.788.000.000 Dividen kas 15 - - - - - (6.050.217.309) (6.050.217.309) Laba bersih Jan-Jun 2005 dan penyesuaian saldo laba - - - - - 1.582.716.793 1.582.716.793 Saldo 30 Juni 2005 504.184.775.750 197.734.777.984 67.387.705.202-9.795.492.238 48.435.495.999 827.538.247.173 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI 30 Juni 2005 dan 2004 (Tidak Diaudit) Catatan 2005 2004 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Pelanggan 541.467.053.126 13.612.500 Penghasilan bunga 4.126.317.228 2.937.663 Pembayaran kas untuk: Pembelian film dan swa produksi (242.051.846.404) - Gaji, kesejahteraan karyawan dan beban usaha lainnya (156.912.733.575) (123.355.990) Pajak penghasilan dan pajak lainnya (85.530.394.539) (13.221.416) Beban bunga (44.557.251.200) - Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 16.541.144.636 (120.027.243) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan investasi jangka pendek 49.001.500.000 - Hasil penjualan aktiva tetap 67.500.000 - Perolehan penyertaan saham 8 - (137.927.171.000) Pembelian aktiva tetap (66.102.113.172) - Penambahan investasi jangka pendek (7.500.000.000) - Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (24.533.113.172) (137.927.171.000) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Sumber dana: Penerimaan setoran modal 13-137.927.171.000 Hutang bank 18e - - Hasil pelaksanaan opsi 13.788.000.000 - Jumlah Sumber Dana 13.788.000.000 137.927.171.000 Penggunaan dana: Hutang bank (5.113.041.262) - Jumlah Penggunaan Dana (5.113.041.262) - Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 8.674.958.738 137.927.171.000 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 682.990.202 (120.027.243) Kas dan Setara Kas Awal Periode 16.973.025.463 254.838.490 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 17.656.015.665 134.811.247 Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi dari akun uang muka pembelian aktiva tetap ke akun aktiva tetap 9 13.091.409.455 - Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5

30 Juni 2005 dan 2004 (Tidak Diaudit) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Indosiar Karya Media Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Indovisual Citra Persada pada tanggal 19 Juli 1991 berdasarkan akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 166. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-20522 HT.01.01.TH.2003 tanggal 29 Agustus 2003 serta diumumkan dalam Tambahan No. 233 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 6 Januari 2004. Berdasarkan akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 61 tanggal 26 April 2003, nama Perusahaan PT Indovisual Citra Persada diubah menjadi PT Indosiar Karya Media. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 41 tanggal 30 September 2004 mengenai peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan Penawaran Umum Perusahaan. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-24423 HT.01.04.TH.2004 tanggal 1 Oktober 2004 serta diumumkan dalam Tambahan No. 2212 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 4 Maret 2005. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak, termasuk tetapi tidak terbatas pada kegiatan di bidang jasa penyediaan dan pemanfaatan multimedia serta kegiatan usaha terkait, jasa di bidang media massa serta kegiatan usaha terkait, jasa konsultasi, manajemen dan administrasi. Perusahaan juga menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan umum termasuk tidak terbatas pada perdagangan alat teknik, mesin-mesin dan suku cadang/alat elektronik atau alat elektrikal atau alat-alat penyiaran serta perdagangan ekspor impor internasional dan lokal, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak lain yang dipasarkan oleh Perusahaan, bertindak sebagai leverensir/supplier serta kegiatan usaha terkait, bertindak sebagai distributor, agen dan sebagai perwakilan dari pada perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri. Saat ini, Perusahaan berusaha dalam bidang jasa manajemen. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Damai No. 11, Daan Mogot, Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1997. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan tanggal 30 Juni 2003, para pemegang saham PT Indosiar Visual Mandiri, Anak perusahaan, telah menyetujui usulan rencana restrukturisasi Anak perusahaan, dimana Anak perusahaan bermaksud untuk mendirikan induk perusahaan, yaitu PT Indosiar Karya Media (Perusahaan). Anak perusahaan akan melakukan restrukturisasi dengan cara shares swap antara para pemegang saham Anak perusahaan dengan Perusahaan dengan rasio shares swap 1:1, pemegang saham Anak perusahaan akan menjadi pemegang saham Perusahaan, kemudian Perusahaan akan mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek dan menjadi perusahaan terbuka, dan Anak perusahaan akan menarik pencatatan sahamnya (delisting) di Bursa Efek. Pada tanggal 23 Januari 2004, Perusahaan telah membeli saham Anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Prima Visualindo sejumlah 551.708.684 saham dengan persentase kepemilikan sebesar 27,74%. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Juli 2004, pemegang saham Anak perusahaan menyetujui, antara lain: 1) Penghapusan pencatatan saham (delisting) Anak perusahaan dan menjadi perusahaan tertutup (go private). 6

1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan) 2) Penukaran (inbreng) saham yang dimiliki oleh pemegang saham Anak perusahaan dengan saham baru yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan melalui prosedur penawaran umum hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan. 3) Pengalihan program Opsi Pemilikan Saham Karyawan (ESOP) Anak perusahaan ke Perusahaan sebagai bagian dari restrukturisasi (Catatan 20). 4) Terminasi waran seri II Anak perusahaan dan penukaran waran seri II Anak perusahaan dengan waran seri I yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan. 5) Menyetujui perubahan anggaran dasar Anak perusahaan menjadi anggaran dasar perusahaan tertutup dalam rangka restrukturisasi tersebut, apabila jumlah pemegang saham Anak perusahaan (termasuk akibat konversi Waran Seri II) kurang dari 50 pemegang saham. 6) Pengesahan atas penunjukan penilai independen yang melakukan penilaian harga wajar saham dan pendapat kewajaran transaksi. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Agustus 2004, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain: 1) Perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. 2) Penawaran umum sebanyak 1.437.454.419 saham hanya kepada para pemegang saham Anak perusahaan dan kepada PT Prima Visualindo (PV) selaku pembeli siaga. Penyetoran saham tersebut dilakukan dengan cara penukaran dengan saham Anak perusahaan (inbreng) dan/atau dengan uang tunai oleh PV dengan harga Rp551 per saham. 3) Penerbitan Waran Seri I Perusahaan sebanyak-banyaknya 521.160.706 waran untuk menggantikan Waran Seri II Anak perusahaan yang diterbitkan kepada pemegang Waran Seri II Anak perusahaan dengan harga, syarat dan kondisi yang sama dengan Waran Seri II Anak perusahaan. 4) Penerbitan Employee Stock Option Plan (ESOP) sebanyak-banyaknya 99.458.000 saham kepada karyawan Perusahaan yang berasal dari karyawan Anak perusahaan yang berhak atas opsi dan kepada karyawan Anak perusahaan yang berhak, dengan harga, syarat dan kondisi yang sama dengan ESOP yang dikeluarkan oleh Anak perusahaan (Catatan 20). 5) Perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan, antara lain, meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp500.000.000.000 menjadi Rp551.712.684.000 yang terbagi atas 2.206.850.736 saham dengan nilai nominal Rp250 per saham. Pada tanggal 13 Agustus 2004, Perusahaan mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam rangka penawaran umum hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan. Berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-3017/PM/2004 tanggal 24 September 2004, pernyataan pendaftaran penawaran umum menjadi efektif. Perusahaan menawarkan hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan sejumlah 1.437.454.419 Saham Biasa Atas Nama yang terdiri dari 1.437.450.419 saham baru yang dikeluarkan dari portepel serta 4.000 saham lama milik Handoko dengan nilai nominal Rp250 setiap saham. Pembayaran dilakukan dengan inbreng 1.437.454.419 saham Anak perusahaan dengan rasio 1:1 dan/atau dengan uang tunai oleh Pembeli Siaga dengan harga Rp551 per saham atas sisa saham dalam penawaran umum. 7

1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan) Pada tanggal 4 Oktober 2004, Perusahaan telah melakukan pencatatan saham, waran seri I Perusahaan dan prelisting saham dari ESOP di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) dan pada tanggal yang sama Anak perusahaan, telah melakukan penghapusan pencatatan saham dan waran seri II Anak perusahaan di BEJ dan BES. b. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: 2005 Dewan Komisaris Komisaris Utama : Benny Setiawan Santoso Komisaris (Independen) : Amir Effendi Siregar Komisaris (Independen) : Teuku Iskandar Komisaris : Mohamad Jusuf Hamka Komisaris : Andru B. Subowo Direksi Direktur Utama : Handoko Direktur : Phiong P. Darma Direktur : Harry Pramono Direktur : Santoso Tandio Direktur Tidak Terafiliasi : Soejatna Soenoesoebrata 2004 Komisaris : Benny Setiawan Santoso Direktur : Handoko Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak perusahaan berjumlah Rp5.879.820.000 pada periode 2005 dan tidak ada kompensasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan pada periode 2004. Pada tanggal 30 Juni 2005, Anak perusahaan memiliki 1.781 karyawan dan pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, Perusahaan tidak memiliki karyawan. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk perusahaan publik. Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, yaitu sebagai berikut: 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasi, dinyatakan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan diukur dengan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar dan aktiva tetap tertentu yang termasuk kapitalisasi rugi kurs sesuai dengan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 4, Interpretasi atas Paragraf 32 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 10 tentang Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi, yang disusun sejak Perusahaan memperoleh pengendalian atas Anak perusahaan, meliputi laporan keuangan Perusahaan dan PT Indosiar Visual Mandiri, Anak perusahaan yang dimiliki dengan persentase kepemilikan sebesar 99,991%. Anak perusahaan berusaha dalam bidang jasa media komunikasi, khususnya dibidang pertelevisian (Catatan 1a dan 2i). Pada tanggal 30 Juni 2005, jumlah aktiva Anak perusahaan sebesar Rp1.654 miliar. Kantor pusat Anak perusahaan berlokasi di Jalan Damai No. 11, Daan Mogot, Jakarta. Anak perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan Januari 1995. Selisih lebih nilai buku atas harga perolehan ketika Perusahaan mengakuisisi Anak perusahaan dari pihak ketiga dialokasi secara proporsional untuk mengurangi aktiva non-moneter Anak perusahaan. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun Aktiva Pajak Tangguhan pada neraca konsolidasi. Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi pada neraca konsolidasi, sedangkan proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi pada laporan laba rugi konsolidasi. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. c. Setara Kas Setara kas meliputi semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan hingga jatuh tempo serta tidak digunakan sebagai jaminan. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal. 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek terdiri dari surat berharga, unit reksadana dan deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atau yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat penempatan. Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang Akuntansi Investasi Efek Tertentu, efek yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan. e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. g. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan program ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method), sedangkan biaya perolehan persediaan lainnya ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang bulanan (monthly weighted-average method). Persediaan program diamortisasi sebanyak-banyaknya dua kali dengan komposisi 75% dan 25% dari biaya perolehan, masing-masing untuk penayangan pertama dan kedua atau dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama. Penghapusan persediaan program dilakukan berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun dan dibebankan pada operasi tahun berjalan. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. i. Penyertaan Saham Penyertaan saham dimana Perusahaan memiliki saham paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method) yaitu biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dividen kas yang diterima. 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Penyertaan Saham (lanjutan) Transaksi pembelian saham PT Indosiar Visual Mandiri (Anak perusahaan) dari PT Prima Visualindo (PV) dengan persentase kepemilikan sebesar 27,736% merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang perlakuan akuntansinya diatur dalam PSAK No. 38, Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali. Berdasarkan PSAK tersebut, investasi pada saham Anak perusahaan dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku dicatat pada akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi. Sehubungan dengan transaksi pertukaran (inbreng) saham Anak perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham Anak perusahaan ke saham baru yang dikeluarkan oleh Perusahaan melalui prosedur penawaran umum hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan, maka persentase kepemilikan perusahaan berubah dari 27,736% menjadi 99,978% oleh karena itu sejak bulan Oktober 2004, Perusahaan telah mengkonsolidasi laporan keuangan Anak perusahaan (Catatan 1a dan 2b). Pada tanggal 17 Maret 2005 Perusahaan membeli saham Anak perusahaan dari PT Kharisma Mulatama dengan persentase kepemilikan sebesar 0,013%, maka persentase kepemilikan perusahaan berubah dari 99,978% menjadi 99,991%. j. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang termasuk kapitalisasi rugi kurs sesuai dengan ISAK No. 4, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan kantor, studio dan transmisi 20 Peralatan bangunan dan studio 5-20 Peralatan kantor dan perlengkapan 5 Kendaraan 5 Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16, Aktiva Tetap, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Nilai aktiva ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai ini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Beban Tangguhan Hak atas Tanah Biaya-biaya pengurusan legal hak atas tanah, sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. l. Beban Emisi Saham Sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, seluruh beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang Tambahan Modal Disetor Agio Saham yang merupakan komponen Ekuitas. m. Beban Emisi Obligasi dan Diskonto Obligasi Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi, yaitu 5 tahun. Diskonto obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode tarif bunga efektif selama jangka waktu obligasi, yaitu 5 tahun. Saldo biaya emisi obligasi ditangguhkan dan diskonto obligasi dikurangkan langsung dengan nilai nominal obligasi dan jumlah bersihnya disajikan dalam hutang obligasi. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Pembayaran iklan di muka dicatat dalam akun Pendapatan Diterima di Muka. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). o. Imbalan Kerja Pada bulan Juni tahun 2004, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK ) No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja ("PSAK 24 Revisi ), yang mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja karyawan. PSAK 24 Revisi menggantikan PSAK 24, Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun, yang diterbitkan pada tahun 1994. PSAK 24 Revisi berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Juli 2004. Penerapan awal PSAK 24 Revisi dilakukan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaian yang terjadi yang terkait dengan periode sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo awal atas saldo laba dari periode komparatif terawal yang disajikan. Anak perusahaan telah menerapkan lebih awal pernyataan ini dalam laporan keuangan. Sebelum tanggal 1 Januari 2004, Anak perusahaan menentukan kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 ( Undang-undang ) tanggal 25 Maret 2003 berdasarkan perhitungan aktuaris dan amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui selama ratarata sisa masa kerja karyawan. Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat dan memiliki kewajiban imbalan kerja, yang tidak didanai menurut Undangundang. Iuran pensiun ditanggung oleh Anak perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 5% dan 3% dari gaji pokok karyawan. Penyisihan menurut Undang-undang dihitung dengan membandingkan imbalan yang akan diterima oleh karyawan pada usia pensiun normal melalui program pensiun setelah dikurangi akumulasi iuran karyawan dan hasil pengembangannya dengan 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Imbalan Kerja (lanjutan) imbalan yang dihitung berdasarkan Undang-undang. Jika bagian iuran yang didanai Anak perusahaan melalui program pensiun kurang dari imbalan yang diwajibkan menurut Undangundang, Anak perusahaan akan melakukan penyisihan atas kekurangannya. Biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. Sesuai PSAK No. 24 Revisi, beban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti (sebelum dikurangi aktiva program) dan 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. p. Kompensasi Berbasis Saham Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 53, Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham yang mengatur perlakuan akuntansi untuk nilai wajar opsi pemilikan saham yang diberikan kepada karyawan dan instrumen ekuitas sejenis lainnya. Beban kompensasi diakui selama periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar seluruh opsi saham pada tanggal pemberian kompensasi (grant date). q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan. Kurs yang digunakan masing-masing adalah: 30 Juni 2005 30 Juni 2004 Poundsterling 17.544 17.029 Euro 11.733 11.384 Dolar Amerika Serikat 9.713 9.415 Dolar Singapura 5.764 5.485 r. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak periode berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Pajak Penghasilan (lanjutan) Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak ( SKP ) diterima atau, jika Perusahaan dan Anak perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Beda temporer antara aktiva/kewajiban konsolidasi dengan aktiva/kewajiban untuk tujuan perpajakan disajikan sebagai aktiva/kewajiban pajak tangguhan. s. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode berjalan. Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan yang telah disesuaikan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode berjalan setelah melakukan penyesuaian atas pengaruh dari efek berpotensi saham yang bersifat dilutif. t. Informasi Segmen Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), Pelaporan Segmen, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain. u. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian bawaan dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah yang diperkirakan. 3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2005 2004 Kas 2.515.917.292 4.188.226 Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 5.883.638.422 13.493.688 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 202.984.761 - PT Bank Multicor 24.649.607 117.129.333 Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (US$170.753) 1.658.527.191 - Jumlah Bank 7.769.799.981 130.623.021 14

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2005 2004 Setara kas Deposito berjangka Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 5.093.513.400 - Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (US$234.406) 2.276.784.992 - Jumlah setara kas 7.370.298.392 - Jumlah 17.656.015.665 134.811.247 Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka dalam rupiah adalah sebesar 5,5% pada periode 2005. Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat berkisar antara 0,65% sampai dengan 2,5% pada periode 2005. 4. INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek pada pihak ketiga terdiri dari: Investasi dalam efek hutang Efek yang diperdagangkan Obligasi PT Swadharma Indotama Finance 5.015.150.000 Reksadana Nikko Uang Likuid 7.567.578.823 Jumlah 12.582.728.823 2005 Rugi yang direalisasi dari penjualan investasi jangka pendek untuk periode 2005 adalah sebesar Rp2.865.125.000. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, obligasi PT Swadharma Indotama Finance mendapat peringkat id BBB (Stable Outlook) pada periode 2005. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2006. Suku bunga tahunan untuk reksadana tersebut berkisar 6,69% dan suku bunga tetap tahunan untuk obligasi adalah sebesar 18,25% pada periode 2005. 15

5. PIUTANG USAHA Pada tanggal 30 Juni 2005, akun ini merupakan piutang usaha dari pihak ketiga sebagai berikut: PT Wira Pamungkas Pariwara 23.206.509.105 PT International Matari Advertising 20.104.017.904 PT Dentsu Indonesia Inter Admark 13.827.642.400 PT Bintang Mediathama Indonesia 13.311.791.411 PT Dwi Sapta Pratama 12.705.273.607 PT Tempo Promosi 12.222.216.159 PT Initiatif Media Indonesia 10.651.862.500 PT Inpurema Konsultama 9.711.310.400 PT Fajar Cahaya Buana 8.825.256.000 PT Perada Swara Production 8.625.548.800 PT Millenium Media Komunikasi 6.923.683.200 PT Dian Mentari Pratama 6.314.324.437 PT Cursor Media 5.326.569.600 Lain-lain 100.954.961.328 Jumlah 252.710.966.851 Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (10.931.618.962) Bersih 241.779.347.889 Seluruh piutang usaha tersebut di atas adalah dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 30 Juni 2005, analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo 154.462.217.206 Telah jatuh tempo: 1-30 hari 63.808.919.474 31-60 hari 18.390.862.197 61-180 hari 4.734.826.652 > 180 hari 11.314.141.322 Jumlah 252.710.966.851 Manajemen Anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang obligasi (Catatan 12). 6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat hubungan Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pemegang saham dan karyawan kunci. 16

6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H. No. 18 tanggal 12 Februari 2004, pemegang saham Perusahaan memutuskan, antara lain: meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp210.000.000 menjadi Rp137.928.171.000. Sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut, pada tanggal 26 Januari 2004, Perusahaan telah menerima setoran modal sebesar Rp137.927.171.000 dari PT Prima Visualindo (PV). Perusahaan berkewajiban mengembalikan setoran modal awal sebesar Rp209.000.000 kepada PV. Pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, saldo hutang kepada PV sebesar Rp209.000.000 atau masing-masing pada tahun 2005 dan 2004 sebesar 0,03% dan 99,28% dari jumlah kewajiban yang disajikan sebagai Hutang Pemegang Saham pada neraca konsolidasi (Catatan 13). b. Anak perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan Anak perusahaan yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu berkisar antara 12 bulan sampai 60 bulan. Pada tanggal 30 Juni 2005, saldo piutang karyawan tersebut sebesar Rp20.145.453.010 atau 1,24% dari jumlah aktiva disajikan sebagai bagian dari Aktiva Lain-lain pada neraca konsolidasi. 7. PERSEDIAAN Pada tanggal 30 Juni 2005, persediaan terdiri dari: Program Pembelian film 1.548.963.611.530 Swa produksi 1.216.499.101.917 Lain-lain 36.817.174.007 Jumlah 2.802.279.887.454 Dikurangi amortisasi persediaan program Pembelian film 1.070.339.259.448 Swa produksi 1.089.333.770.004 Jumlah amortisasi persediaan program 2.159.673.029.452 Bersih 642.606.858.002 Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang obligasi (Catatan 12). Amortisasi dan beban langsung persediaan program yang dibebankan pada operasi berjumlah Rp259.799.284.918 untuk periode 2005 (Catatan 17). Pembelian persediaan program dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah pembelian dari PT Tripar Multivision Plus, PT Soraya Intercine Films, dan PT Gentabuana Paramita, masing-masing sebesar 19,37%, 19,05% dan 10,32% dari jumlah pembelian pada periode 2005. Persediaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program dalam bentuk hak siar dan persediaan program yang dibeli, Anak perusahaan dapat meminta copy film yang baru dari distributor yang bersangkutan. Namun demikian, manajemen telah melakukan beberapa tindakan untuk mengurangi risiko kerugian atas persediaan, antara lain dengan menempatkan persediaan program pada lokasi yang berbeda dengan sistem keamanan yang baik. 17

8. PENYERTAAN SAHAM Pada tanggal 23 Januari 2004, Perusahaan membeli saham Anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Prima Visualindo (PV), pemegang saham Perusahaan, sejumlah Rp137.927.171.000 yang terdiri atas 551.708.684 saham dengan nilai nominal Rp250 dengan persentase kepemilikan sebesar 27,736%. Selisih antara harga perolehan dan nilai buku Anak perusahaan pada saat perolehan sebesar Rp67.387.705.202 dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 30 Juni 2004, mutasi nilai tercatat penyertaan saham adalah sebagai berikut: Nilai tercatat awal periode 201.177.061.072 Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi 14.535.820.900 Nilai tercatat akhir periode 215.712.881.972 Pada bulan Oktober 2004, sehubungan dengan transaksi pertukaran (inbreng) saham Anak perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham Anak perusahaan dengan saham baru yang dikeluarkan oleh Perusahaan melalui prosedur penawaran umum hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan, sejumlah 1.423.031.919 saham dan pembelian saham Anak perusahaan sejumlah 13.990.500 saham dari pihak ketiga dengan harga perolehan sejumlah Rp547.524.826.314, maka persentase kepemilikan Perusahaan berubah dari 27,736% menjadi 99,978%, oleh karena itu sejak bulan Oktober 2004, Perusahaan telah mengkonsolidasi laporan keuangan Anak perusahaan (Catatan 2b, 2i dan 13). Selisih lebih nilai buku atas harga perolehan ketika Perusahaan mengakuisisi Anak perusahaan melalui pertukaran saham dan pembelian saham dari pihak ketiga sebesar Rp47.543.120.835 dialokasi secara proporsional untuk mengurangi aktiva non-moneter Anak perusahaan. Pada tanggal 17 Maret 2005 Perusahaan membeli saham Anak perusahaan dari PT Kharisma Mulatama dengan persentase kepemilikan sebesar 0,013%, maka persentase kepemilikan perusahaan berubah dari 99,978% menjadi 99,991%. 9. AKTIVA TETAP Pada tanggal 30 Juni 2005, aktiva tetap terdiri dari: Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir Nilai Tercatat Tanah 96.450.653.186 850.250.000-97.300.903.186 Bangunan kantor, studio dan transmisi 72.083.580.466 2.802.938.587-74.886.519.053 Peralatan bangunan dan studio 520.166.514.646 38.665.463.540-558.831.978.186 Peralatan kantor dan perlengkapan 65.484.497.866 2.360.248.494-67.844.746.360 Kendaraan 29.692.474.355 1.151.211.590 122.010.141 30.721.675.804 Sub-jumlah 783.877.720.519 45.830.112.211 122.010.141 829.585.822.589 Aktiva dalam penyelesaian 27.751.167.069 7.212.608.727 1.789.886.162 33.173.889.634 Jumlah Nilai Tercatat 811.628.887.588 53.042.720.938 1.911.896.303 862.759.712.223 18

9. AKTIVA TETAP (lanjutan) Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan Bangunan kantor, studio dan transmisi 34.893.041.343 1.550.297.326-36.443.338.669 Peralatan bangunan dan studio 258.355.584.635 31.996.289.413-290.351.874.048 Peralatan kantor dan perlengkapan 41.803.143.366 4.624.981.100-46.428.124.466 Kendaraan 19.143.524.794 2.218.652.379 117.251.660 21.244.925.513 Jumlah Akumulasi Penyusutan 354.195.294.138 40.390.220.218 117.251.660 394.468.262.696 Nilai Buku 457.433.593.450 468.291.449.526 Penambahan nilai tercatat aktiva tetap termasuk reklasifikasi dari aktiva dalam penyelesaian dan uang muka pembelian aktiva tetap masing-masing sebesar Rp1.789.886.162 dan Rp13.091.409.455 pada tahun 2005. Pada periode 2005, penyusutan yang dialokasikan ke akun persediaan dan beban usaha - umum dan administrasi adalah sebagai berikut: Persediaan 14.244.939.972 Beban usaha - umum dan administrasi (Catatan 17) 26.145.280.246 Jumlah 40.390.220.218 Aktiva tetap Anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang obligasi (Catatan 12) dan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk pada tahun 2005 (Catatan 18e). Tanah, yang terletak di beberapa kota di Indonesia, seluas sekitar 285.554 meter persegi berupa Hak Guna Bangunan (HGB) pada tahun 2005. Pada tanggal 30 Juni 2005, HGB seluas 967 meter persegi masih dalam proses balik nama menjadi atas nama Anak perusahaan. HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2010 sampai dengan 2034. Manajemen Anak perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Pada tahun 2005, perhitungan laba penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut: Hasil penjualan 67.500.000 Nilai buku 4.758.481 Laba penjualan aktiva tetap 62.741.519 Pada tanggal 30 Juni 2005, rincian aktiva dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: Peralatan bangunan dan studio 32.238.602.342 Bangunan kantor, studio dan transmisi 935.287.292 Jumlah 33.173.889.634 Pada tanggal 30 Juni 2005, ditinjau dari sudut pandang keuangan, estimasi persentase penyelesaian aktiva dalam penyelesaian sebesar 19%. 19

9. AKTIVA TETAP (lanjutan) Nilai yang dapat diperoleh kembali dari seluruh aktiva tetap Anak perusahaan, kecuali peralatan kantor dan perlengkapan, kendaraan tertentu dan aktiva dalam penyelesaian, pada tanggal 30 September 2004, yang telah ditelaah dan juga didukung oleh laporan penilaian dari penilai independen, PT Ujatek Baru, pada tanggal 9 Maret 2005 adalah sebesar Rp654.610.052.000, yang dinilai dengan menggunakan metode kalkulasi biaya (cost approach), kecuali tanah yang menggunakan metode perbandingan data pasar (market data approach). Manajemen Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aktiva tetap Anak perusahaan dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aktiva tetap tersebut. Aktiva tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kerugian karena kebakaran dan lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp55.978.541.000 dan US$91.250.724 pada tanggal 30 Juni 2005. Manajemen Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan lainnya. Manajemen menelaah nilai pertanggungan tersebut setiap tahun. 10. HUTANG USAHA Pada tanggal 30 Juni 2005, akun ini merupakan hutang usaha kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: PT Tripar Multivision Plus 46.980.540.482 PT Soraya Intercine Film 21.217.000.000 PT MD Media 9.825.400.000 PT Rapi Film 7.345.000.016 PT Parkit Film 4.261.110.220 PT MD Entertainment 3.492.400.000 PT Perdana IMMG Indonesia 2.422.795.582 Lain-lain (US$1.655.750 dan Rp3.865.660.400 dan EUR 1.250) 19.962.625.119 Jumlah 115.506.871.419 2005 Pada tanggal 30 Juni 2005, rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo 65.521.545.191 Telah jatuh tempo 1-30 hari 16.546.250.881 31-60 hari 14.278.357.748 61-90 hari 8.688.264.300 > 90 hari 10.472.453.299 Jumlah 115.506.871.419 20

11. PERPAJAKAN Hutang pajak terdiri dari: 2005 2004 Pajak penghasilan Pasal 21 1.998.670.715 - Pasal 23 366.891.464 1.507.500 Pasal 25 243.250 - Pasal 26 978.218.763 - Pajak pertambahan nilai 7.386.006.900 - Jumlah 10.730.031.092 1.507.500 Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: 2005 2004 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 18.801.899.427 14.425.423.410 Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak penghasilan (14.666.836.578) - Transaksi eliminasi 8.229.762.352 - Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan 12.364.825.201 14.425.423.410 Koreksi negatif Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi (13.346.461.660) (14.535.820.900) Penghasilan bunga (179.344.724) (2.937.663) Koreksi positif Tambahan pembayaran pajak dan denda pajak - 2.354.163 Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) (1.160.981.183) (110.980.990) Beban pajak penghasilan periode berjalan - - Pajak dibayar di muka Pasal 23 4.928.727 742.500 Pasal 25 1.290.250 477.000 Jumlah pajak dibayar di muka 6.218.977 1.219.500 Tagihan pajak penghasilan - pasal 29 - Perusahaan 6.218.977 1.219.500 Tagihan pajak penghasilan - pasal 29 - Anak perusahaan 17.498.392.829 - Jumlah tagihan pajak penghasilan pasal 29 17.504.611.806 1.219.500 21

11. PERPAJAKAN (lanjutan) Tambahan pembayaran pajak dan denda pajak Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004, sesuai dengan Surat Tagihan Pajak (STP) pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2002 sejumlah Rp321.554. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005, berdasarkan pemeriksaan untuk tahun pajak 2003 Anak perusahaan, telah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp11.713.984.903 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan pasal 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta Surat Tagihan Pajak (STP) PPN untuk tahun pajak 2003 sejumlah Rp6.471.638.240. Anak perusahaan telah mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut. Tambahan pembayaran pajak dan denda pajak Anak perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004, sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) pajak penghasilan pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun pajak 2001 serta Surat Tagihan Pajak (STP) PPN untuk tahun pajak 2002 dan 2001 sejumlah Rp257.830.823. Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan periode 2005 adalah sebagai berikut: Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum (30%) Penyusutan dan laba penjualan aktiva tetap 2.793.235.319 Lain-lain 859.537.500 Rugi fiskal 348.294.355 Manfaat pajak penghasilan tangguhan 4.001.067.174 Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan jumlah beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 adalah sebagai berikut: Laba Perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan 12.364.825.201 Ditambah (dikurangi): Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi (13.346.461.660) Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan (981.636.459) Manfaat (beban) pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 30% 294.490.938 Pengaruh pajak atas beda tetap: Penghasilan bunga 53.803.417 Manfaat (beban) pajak penghasilan Beda tetap Perusahaan 348.294.355 Beda temporer Perusahaan (1.553.905.986) Anak perusahaan (4.882.272.995) Beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi (6.087.884.626) 22

11. PERPAJAKAN (lanjutan) Pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap 19.280.902.068 Piutang usaha 3.300.248.690 Rugi fiskal 348.294.355 Jumlah aktiva pajak tangguhan 22.929.445.113 Kewajiban pajak tangguhan Persediaan 17.863.377.886 Investasi jangka pendek 4.545.000 Jumlah kewajiban pajak tangguhan 17.867.922.886 Aktiva pajak tangguhan - bersih 5.061.522.227 Manajemen berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan di atas dapat direalisasikan pada periode mendatang. 12. HUTANG OBLIGASI Pada tanggal 30 Juni 2005, hutang obligasi terdiri dari : Nilai nominal 696.207.050.000 Dikurangi: Diskonto obligasi - setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi sebesar Rp33.913.941.606 pada tahun 2005 (87.922.292.144) Tangguhan biaya emisi obligasi - setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi sebesar Rp2.777.683.596 pada tahun 2005 (4.468.447.536) Bersih 603.816.310.320 Pada tanggal 8 Agustus 2003, Anak perusahaan menerbitkan obligasi yang diberi nama Obligasi I Indosiar Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi) dengan nilai pokok sebesar Rp696.207.050.000 dan disertai pula dengan penerbitan waran seri II sebanyak 521.160.706 waran yang diberikan secara cuma-cuma. Satu satuan Obligasi yang bernilai nominal Rp175.000 ditawarkan sebesar 82,50% dari nilai pokoknya atau Rp144.375. Hasil penerbitan Obligasi adalah sebesar Rp574.370.816.250 dengan diskonto obligasi sebesar Rp121.836.233.750 dan biaya emisi obligasi sebesar Rp7.246.131.132. Obligasi berjangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Agustus 2008. Obligasi dikenakan suku bunga tetap sebesar 12,80% per tahun, yang akan dibayar secara triwulanan. Berdasarkan hasil penilaian PT Pemeringkat Efek Indonesia tanggal 17 Juni 2004, Obligasi mendapat peringkat id A- (Single A Minus: Stable Outlook). 23