BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini perkembangan industri asuransi sangat pesat. Kehadiran industri

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi semakin pesat khususnya dalam lembaga keuagan syariah yang. semakin gencar dipromosikan oleh pemerintah.

INDUSTRI ASURANSI INDONESIA DAN POSISI BUMN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manfaat adanya usaha asuransi tidak hanya dirasakan oleh mereka yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip

KATA PENGANTAR. serta salam tak henti tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jaminan finansial bagi dirinya sendiri dan atau ahli warisnya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB 4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...v DAFTAR GAMBAR.viii DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS STRATEGI PROMOSI PRODUK TAKAFUL UKHUWAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ekonomi syariah yang dibawa oleh pedagang Eropa sekitar abad ke-17. Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. industri asuransi untuk tumbuh dan berkembang. Masih besarnya potensi. persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2014.

Data Bisnis Asuransi dan Reasuransi Syariah TW IV 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin membaik,lembaga keuangan seperti Bank, Pasar Modal dan Asuransi

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran di dalam dunia usaha merupakan sesuatu yang sangat

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Produk asuransi unit link mulai diperkenalkan di Inggris pada

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik diantaranya iklim usaha yang kondusif, situasi ekonomi nasional yang stabil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah merupakan bisnis yang menjanjikan dan semoga bukan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I. A. Latar belakang. semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam industri jasa semakin meningkat di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomian, politik, sosial dan budaya. Bidang yang juga terkena dampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia telah menjajaki suatu masa kemajuan ekonomi, dimana Perkembangan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini mendorong perusahaan untuk memenuhi akan permintaan suatu. kebutuhan. Dalam memenuhi perusahaan tersebut perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perbankan untuk dapat berpikir secara kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. tentunya fenomena ini harus disikapi dengan bijak oleh setiap elemen yang

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun 1980-an

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Krisis keuangan yang terjadi di Eropa dan beberapa negara Asia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi risiko yang mungkin dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahaya.resiko yang mengancam manusia sangatlah beragam, mulai dari kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya hal-hal yang tidak diketahui dalam kehidupnya. Hal-hal yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 81 perusahaan asuransi umum (General Insurance) bersaing dengan ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kondisi pasar Indonesia yang akan memasuki era

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang barang maupun jasa. Ditengah ketatnya persaingan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala global, regional maupun nasional adalah industri jasa perbankan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia akan dihadapkan pada ketidakpastian di masa yang akan datang. Ketidakpastian ini sewaktu-waktu dapat memberikan keuntungan dan juga kerugian. Risiko kerugian merupakan sesuatu yang tidak diharapkan akan tetapi pasti akan terjadi pada manusia itu sendiri. Risiko tersebut diantaranya adalah hari tua, kematian, kecelakaan, kerugian akibat kehilangan seluruh atau sebagain harta benda, dan lain-lain. Segala risiko tersebut merupakan kehendak Allah SWT akan tetapi manusia harus berusaha untuk memperkecil timbulnya risiko tersebut. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memperkecil risiko yang terjadi di masa depan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan berasuransi. Asuranasi merupakan salah bentuk jasa finansial yang proteksi jiwa, harta benda yang kita miliki. Perlindungan terhadap harta benda yang dimiliki oleh seseorang seperti motor, mobil, rumah, kantor, dan lain-lain dapat mengunakan asuransi kerugian. Sedangkan untuk perlindungan terhadap diri sendiri seperti kematian, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain dapat digunakan asuransi jiwa. Ada dua bentuk perusahaan yang bergerak di bidang asuransi di Indonesia. Bentuk perusahaan tersebut adalah perusahaan asuransi konvensional dan perusahaan asuransi syariah. Perusahaan asuransi konvensional merupakan perusahaan asuransi yang dijalankan dengan menitikberatkan pada keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Sedangkan asuransi syariah merupakan bisnis asuransi yang dijalankan berdasarkan ajaran syariah Islam dalam setiap aspek kegiatannya. Asuransi syariah dalam praktek bisnisnya harus menghindari segala sesuatu yang mengandung riba, gharar (ketidakpastian), dan maisir (spekulasi). Oleh karena itu diperlukan suatu lembaga independent sebagai dewan pengawas praktek bisnis yang dilakukan. Di Indonesia lembaga tersebut adalah Dewan Pengawas Syariah yang berada langsung di bawah naungan Dewan Syariah Nasional MUI (Majelis Ulama Indonesia). 1

2 Perusahaan yang bergerak dibidang asuransi syariah semakin meningkat dari tahun ke tahun (Tabel 1.1). Bentuk lembaga asuransi syariah yang berkembang di Indonesia ada tiga macam yaitu perusahaan asuransi yang pure syariah, perusahaan asuransi yang memiliki cabang syariah, dan perusahaan reasuransi. Ketiga lembaga ini semakin bertambah jumlah perusahaan yang dikategorikan ke dalamnya. Yang paling pesar perkembangannya dari tahun 2006 sampai 2007 adalah perusahaan asuransi jiwa syariah baik perusahaan asuransi full syariah maupun perusahaan asuransi yang memiliki cabang syariah yaitu bertambah empat perusahaan. Pada tahun 2007, perusahaan yang bergerak di asuransi jiwa syariah ada 15 perusahaan. Perusahaan tersebut adalah perusahaan asuransi jiwa full syariah seperti PT. Asuransi Takafuk Keluarga dan PT. Asuransi Mubarakah, dan perusahaan asuransi jiwa konvesional yang memiliki cabang asuransi syariah seperti PT. MAA Life Assurance, PT. Great Eastern Life Indonesia, PT. A. J. Bringin Jiwa S., AJB Bumiputera 1912, PT. A. J. BNI Life Indonesia, PT. A. J. Sinar Mas, PT. Asuransi AIA Indonesia, PT. Asuransi Panin Life, PT. Allianz Life Indonesia, PT. Equty Life, PT. Asuransi Mega Life, PT. Asuransi Central Asia Raya, serta PT. Asuransi Jiwa Prudential. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Perusahaan yang Menyelenggarakan Usaha dengan Prinsip Syariah Tahun 2002-2007 Keterangan 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Perusahaan asuransi jiwa syariah 2 2 2 2 2 2 Perusahaan asuransi kerugian syariah 1 1 1 1 1 1 Perusahaan asuransi Jiwa yang memiliki 1 2 3 8 9 13 kantor cabang syariah Perusahaan asuransi kerugian yang 1 6 11 13 15 19 memiliki kantor cabang syariah Perusahaan reasuransi yang memiliki - - 1 2 3 3 kantor cabang syariah Total 5 11 18 26 30 38 Sumber : Biro Asuransi, Bapepam LK (2008) Perkembangan industri asuransi jiwa syariah juga dapat dilihat dari perkembangan nilai premi, investasi, dan total aset seluruh perusahaan asuransi syariah (Tabel 1.2). Nilai premi industri mengalami peningkatan dari tahun 2002 samapai dengan 2007. Nilai premi mengalami sedikit peningkatan pada tahun 2007 yaitu sebesar 3,6 persen dibanding 2006 akan tetapi dari sisi nilai investasi industri mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2007 yaitu

3 sebesar 27 persen dari tahun 2006. Selain itu, total aset industri asuransi jiwa syariah pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 24 persen dari tahun 2006. Tabel 1.2 Perkembangan Asuransi Jiwa Syariah 2002-Sept 2007 (dalam milyar rupiah) No. Keterangan 2002 2003 2004 2005 2006 Sept 2007 1 Premi 75.6 92.7 148.7 199.1 282.09 292.27 % Kenaikan 12 % 23 % 60 % 34 % 42 % 3.6 % 2 Investasi 228 256 340.2 407.9 419.7 535.6 % Kenaikan 7 % 12 % 33 % 20 % 3 % 27 % 3 Klaim 28 37 71.9 83.4 99.76 139.44 % Kenaikan 25 % 32 % 94 % 16 % 20 % 40 % 4 Aset 225 275.6 401.7 491.4 614.39 763.98 % Kenaikan 9 % 8 % 46 % 22 % 25 % 24 % 5 Rasio Klaim 37 % 40 % 48 % 42 % 35 % 48 % Sumber : Biro Asuransi, Bapepam LK (2008) Peningkatan jumlah perusahaan, premi, serta investasi perusahaan yang bergerak di bidang asuransi syariah akan menimbulkan persaingan yang ketat dalam indutri asuransi jiwa syariah. Persaingan akan terjadi antar sesama perusahaan asuransi syariah dalam industri asuransi jiwa syariah. Persaingan juga datang dari perusahaan asuransi jiwa konvensional sebagai pilihan lain dalam konsumen dalam memilih produk asuransi. Untuk itu, perusahaan memerlukan strategi pemasaran yang efektif dalam memenangkan persaingan. Pemasaran berfungsi sebagai alat yang menghubungkan perusahaan dengan lingkungan luar perusahaan seperti konsumennya. Pemasaran merupakan suatu filosofi bisnis dimana seseorang melakukan aktivitas bisnisnya melalui pandangan konsumennya. Sehingga apa yang dipasarkan dapat memberikan suatu keuntungan dan kepuasan kepada konsumennya. Setiap perusahaan akan berusaha untuk menerapkan bauran pemasaran seperti penetapan produk, harga, saluran distribusi, serta promosi yang terbaik dalam memasarkan produknya dan memenuhi kepuasan konsumen.

4 Peran promosi pemasaran sebagai salah satu bauran pemasaran semakin penting. Hal ini dikarenakan promosi pemasaran yang efektif merupakan salah satu kunci kesuksesan perusahaan. Adapun perangkat-perangkat promosi pemasaran meliputi iklan, publikasi/public relation (PR), personal selling, pemasaran langsung, sales promosition, serta internet / media interaktif lainnya. Perusahaan harus mengembangkan dan mengimplementasikan perangkatperangkat promosi pemasaran tersebut agar dapat melaksanakan suatu integrated marketing communications (IMC) dalam mencapai kepuasan konsumen karena IMC sendiri berawal dari konsumen atau calon konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak hanya menggunakan satu perangkat promosi pemasaran saja. Strategi promosi pemasaran memegang peranan penting dalam industri asuransi syariah. Hal ini disebabkan karena produk asuransi syariah masih baru bagi masyarakat Indonesia. Salah satu perusahan yang bergerak di sektor asuransi jiwa syariah adalah PT. Asuransi Takaful Keluarga (ATK). ATK adalah perusahaan asuransi jiwa syariah pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1994. Sebagai perusahaan pioneer asuransi jiwa syariah, ATK menyadari sulitnya menjual produk asuransi jiwa bagi masyarakat Indonesia, yang tidak hanya karena uniknya karakteristik produk asuransi jiwa syariah namun juga karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi jiwa serta pandangan negatif masyarakat mengenai perusahaan asuransi jiwa. Pada bulan Oktober 2007, ATK secara resmi meluncurkan produk baru yaitu Takaful Ukhuwah. Produk ini ditujukan kepada sektor mikro masyarakat Indonesia. Peluncuran produk ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah mahalnya biaya pengurusan jenazah terutama di perkotaan. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat kelas menengah bawah dalam pengurusan jenazah. Untuk itu, ATK melalui produk Takaful Ukhuwah ini ingin meringankan beban keluarga yang ditinggalkan oleh seseorang yang meninggal. Menyadari bahwasanya produk Takaful Ukhuwah merupakan produk baru, ATK sudah seharusnya menyusun dan melakukan strategi promosi yang efektif. Dengan demikian, diharapkan produk tersebut dapat dijual kepada target konsumen yang diinginkan. Selain itu, dengan produk baru ini dapat menjadikan

5 ATK memiliki keunggulan bersaing dan mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam industri asuransi jiwa syariah. 1.2 Perumusan Masalah Dari sisi jumlah perusahaan, sudah banyak perusahaan yang beroperasi di sektor asuransi syariah. Dari sisi lain yaitu pasar asuransi syariah, pasar asuransi syariah memang mengalami pertumbuhan tetapi pertumbuhan ini sangat lambat bila dibandingkan dengan potensial pasar di Indonesia. Pada tahun 2006, persentase premi, klaim, serta total aset pada tahun 2007 masing-masing sebesar 0.89, 0.97, serta 0.89 persen (Tabel 1.3). Para ahli syariah berpendapat, pertumbuhan market share premi dan total aset asuransi syariah terhadap industri asuransi jiwa hanya akan berkisar 0.8-1 persen. Padahal pasar syariah di Indonesia sangat potensial karena Indonesia memiliki penduduk dengan mayoritas beragama Islam sekitar 200 juta jiwa. Tabel 1.3 Market share Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 2006-Sept 2007 (dalam milyar rupiah) Keterangan Premi Bruto (Rp) Klaim (Rp) Aset (Rp) 2006 Sept 2007 2006 Sept 2007 2006 Sept 2007 Seluruh asuransi jiwa Asuransi jiwa syariah Persentase asuransi syariah 29 197.8 32 951.6 15 166.7 14 323.3 70 926.4 85 638.5 282.09 292.27 99.76 139.44 614.39 763.98 0.97 % 0.89 % 0.66 % 0.97 % 0.87 % 0.89 % Sumber : Biro Asuransi, Bapepam LK (2008) Lambatnya pertumbuhan industri asuransi syariah di Indonesia disebabkan oleh dua faktor. Kedua faktor tersebut adalah kurangnya edukasi pasar dan masyarakat yang memilih syariah hanya baru sebatas mengutamakan kepentingan emosional daripada rasional. Kepentingan emosional berarti konsumen memilih asuransi syariah karena menjalankan perintah agama yaitu agama Islam.

6 Sedangkan kepentingan rasional berarti konsumen memilih asuransi syariah karena pertimbangan keuntungan yang dia peroleh. Sebagai pemimpin pasar, ATK dihadapkan dengan tantangan yaitu persaingan yang semakin ketat dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan asuransi yang masuk ke dalam industri asuransi syariah. Oleh sebab itu, ATK selalu mengadakan inovasi terhadap produknya. Produk yang baru ATK produksi salah satunya adalah produk Takaful Ukhuwah. Keberhasilan produk baru memasuki pasar tergantung pada ATK dalam melakukan promosi dan edukasi pasar. Berdasarkan pemaparan diatas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi lingkungan eksternal perusahaan sehingga perusahaan dapat memanfaatkan peluang dan meminimalisasi ancaman yang dihadapi? 2. Bagaimana strategi ATK dalam melakukan promosi produk Takaful Ukhuwah yang merupakan produk micro insurance? 3. Apakah promosi yang dilakukan ATK efektif atau sesuai dengan STP produk Takaful Ukhuwah? 1.3 Tujuan penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah: 1. Mengetahui kondisi lingkungan eksternal perusahaan. 2. Mengetahui media promosi yang dilakukan perusahaan. 3. Menganalsis keefektifan media promosi berdasarkan STP produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 1.4 Sistematika Penulisan Secara garis besar, penyusunan karya akhir ini akan mengacu pada sistematika penulisan sebagai berikut:

7 Bab I : Pendahuluan Bab pendahuluan ini membahas mengenai dasar pemikiran yang melatarbelakangi penulisan, permasalahan yang akan dibahas, tujuan penulisan, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan karya akhir. Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini membahas mengenai landasan teori yang mendasari penulisan ini, yaitu pengertian asuransi konvensional dan syariah, strategi promosi, serta teori-teori yang berhubungan dengan strategi promosi seperti teori STP (segmenting, Targeting, and Positioning), lingkungan eksternal perusahaan, dan sebagainya. Bab III : Metode Penelitian Bab ini membahas tentang metode penelitian apa yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, juga dijelaskan waktu dan siapa saja yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Bab IV : Gambaran Umum Industri Asuransi Syariah dan Profil Perusahaan Bab ini membahas tentang gambaran umum industri asuransi syariah di Indonesia. Selain itu, pada bab ini juga dibahas tentang profil ATK dan strategi promosi yang telah dilakukan dalam rangka mengembangkan asuransi berbasis syariah. Bab V : Pembahasan dan Analisis Pada bab ini membahas dan menganalisis tentang strategi promosi yang telah dilakukan perusahaan berdasarkan STP produk. Bab VI : Kesimpulan dan Saran Pada bab ini membahas tentang inti sari dari pembahasan permasalah yang telah dilakukan. Dari kesimpulan tersebut, akan diberikan saransaran untuk perbaikan yang dilakukan untuk menjadi lebih baik.