BAB. 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERUMAHAN BTN BAUMATA, KOTA KUPANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat LKM Sidomulyo Barat Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

I. PENDAHULUAN. penerima program pembangunan karena hanya dengan adanya partisipasi dari

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; Mengingat : 1. Undang-Undang N

Permasalahan Perumahan dan Permukiman di Indonesia

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

ATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016

BAB V PENUTUP. Sebagaimana dirumuskan dalam fokus penelitian, studi ini ingin. mengetahui apa dan bagaimana kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tahun-2008-penduduk-miskin-turun-221-juta-.html (diakses 19 Oktober 2009)

RANCANGAN PERDA KUMUH KOTA YOGYAKARTA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

SUKARLAN BIRRO ALLO ( )

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

KKPP Perumahan & PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK REHABILITASI PERMUKIMAN PASKA-BENCANA DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKAT

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PRT/M/2015 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

Jurnal EMPOWERMENT Volume 1, Nomor 2 September 2012, ISSN No Sutaryat Trisnamansyah, 2 Tri Jeni Fitriani

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG,

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk belanja rutin maupun pembangunan. Tetapi banyak masyarakat yang belum

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Tahun Anggaran 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

LEMBAR FAKTA Hasil Penyerapan Aspirasi Warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Pola Asuh Orang Tua Anak Usia Dini Di Kampung Adat Benda Kerep

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. semarang utara yang memiliki luas Ha. Kecamatan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 1999 TENTANG PEMBINAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 8 Tahun : 2017

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah beberapa kali diubah, tera

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB. 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan serangkaian tahapan penelitian ini dapat dirumuskan beberapa kesimpulan, antara lain : I. Faktor-faktor yang berpengaruh pada lingkungan sekitarnya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan perumahan BTN Baumata adalah : A. Faktor Karakteristik Sosial dan Budaya Masyarakat: a. Jenis kelamin laki-laki yang dominan, berpengaruh dalam upaya peningkatan kualitas karena mempunyai potensi yang besar dalam melaksanakan suatu kegiatan fisik maupun non fisik. Peran serta juga melibatkan semua masyarakat yang ada secara keseluruhan, termasuk juga para wanita. Jenis keterlibatan wanita untuk berperan serta dalam tahap perencanaan dan atministrasi seperti proses sosialisasi, pengumpulan data kebutuhan, pengumpulan dana dan keterlibatan menyediakan kebutuhan makan minum. b. Usia produktif berpengaruh positif dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan, karena usia yang produktif antara 20-40 tahun berpengaruh dalam merealisasi jenis kegiatan yang membutuhkan bantuan berupa tenaga manusia untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan tentunya mendapatkan hasil yang lebih maksimal lagi. c. Dengan kondisi keberagaman suku/etnis, budaya dan agama yang ada dalam lingkungan tersebut, maka perlu mengoptimalkan potensi dari para tokoh-tokoh masyarakat/ketua adat dari suku/etnis serta tokoh agama yang ada, karena mereka lebih punya pengaruh terhadap masyarakat yang berasal dari daerahnya masingmasing. B. Faktor Karakteristik Ekonomi Masyarakat: a. Tingkat penghasilan masyarakat mempengaruhi peran serta masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungan, karena segala bentuk peran serta masyarakat 99

tentunya memerlukan peran serta berbentuk biaya sehingga tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaan peningkatan kualitas lingkungan perlu adanya peran serta masyarakat dalam bentuk dana. Sedangkan untuk masyarakat yang mempunyai penghasilan yang hanya mencukupi/kurang turut berperan serta dengan ikut terlibat langsung untuk membantu menyumbang tenaganya dalam menyumbangkan waktunya bekerja sesuai kebutuhan penyelesaian permasalahan yang ada. C. Faktor ketersediaan sarana prasarana dalam peningkatan kualitas lingkungan: a. Jarak tempuh masyarakat dari rumahnya ke tempat kerja yang relatif jauh, sehingga waktu masyarakat untuk berperan serta dalam menyelesaikan permasalahan yang ada secara bersama-sama tidak dapat terlaksana. Dengan demikian maka perlu penyesuaian waktu berperan serta dalam lingkungan tersebut lebih difokuskan dengan waktu libur masyarakat, yaitu pada hari sabtu, minggu dan hari-hari libur lainnya. b. Sarana dan Prasarana, yang berpengaruh di jadikan faktor dalam mendukung upaya peningkatan kualitas masyarakat adalah sarana transportasi yang berfungsi sebagai akses keluar masuk ke lingkungan perumahan tersebut, begitu juga dengan sarana lainnya seperti air bersih, drainase, listrik dan sarana telpon. Ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan akan selalu menunjang aktifitas dari penghuninya, dengan demikian upaya penyelesaian masalah penurunan kualitas hidup dapat terselesaikan. II. Konsep peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan lingkungan perumahan BTN Baumata yang dihasilkan dari tahapan analisis dalam penelitian ini, antara lain : A. Terkait Faktor Karakteristik Sosial dan Budaya Masyarakat: 1. Optimalisasi potensi yang dimiliki masyarakat berdasarkan karakteristik yang ada (faktor umur produktif, jenis kelamin yang dominan untuk terlibat langsung/aktif dalam kegiatan- kegiatan fisik maupun non fisik, sedangkan warga perempuan terlibat peran serta berupa administrasi, pendataan, mensosialisasikan, mengurus kebutuhan makan & minum. 100

2. Peningkatan kebersamaan masyarakat untuk berperan serta dalam bentuk sumbangan materi maupun keterlibatan langsung dalam kegiatan perbaikan lingkungan fisik maupun non fisik. 3. Peningkatan potensi/peranan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Peran tokoh masyarakat yang dimaksud adalah untuk memasukkan unsur budaya lokal agar masyarakat dapat lebih berpartisipasi. 4. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bentuk peran serta yang dapat diterapkan dalam bentuk keagamaan, seperti kelompok doa, pengajian dan lain-lain. Sehingga dapat berperan serta dalam penyelesaian masalah yang ada. 5. Pembentukan dan penguatan organisasi masyarakat/keagamaan agar dapat mewakili warga dalam mengenali permasalahan, serta berkoordinasi dengan pemerintah setempat dalam penyelesaian masalah yang terjadi (wadah rembuk warga, kelompok swadaya masyarakat/ksm, kelompok kesenian dan kelompok pembinaan kepemudaan). 6. Penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan- kegiatan peran serta guna meningkatkan kualitas lingkungan dengan waktu masyarakat berada dalam lingkungannya/waktu libur kerja yaitu, hari sabtu, minggu dan hari libur lainnya. 7. Penambahan kegiatan-kegiatan yang lebih melibatkan masyarakat secara penuh agar masyarakat lebih terlatih untuk ikut dalam proses peningkatan kualitas lingkungan. Dengan semakin banyaknya program sejenis, maka masyarakat akan lebih terampil dalam pelaksanaan program sejenis. B. Terkait Faktor Karakteristik Ekonomi Masyarakat: 1. Turut andil berperan serta dalam memberi sumbangan sukarela dan mencari dana dengan melibatkan organisasi masyarakat maupun organisasi/wadah keagamaan sehingga memperoleh dana yang selanjutnya dapat digunakan untuk membangun serta meningkatkan kualitas lingkungan perumahan yang ada. 2. Aktif melakukan mobilisasi dan peningkatan swadaya yang bertumpu kepada kekuatan masyarakat sendiri/ kelompok sasaran (self-reliant development). 101

Kenyataan banyak sekali bentuk kemampuan yang bisa diswadayakan oleh masyarakat misalnya: tenaga, ide dan pemikiran, uang, dan kepemilikan (tanah dan harta lainnya). C. Terkait Faktor ketersediaan sarana prasarana dalam peningkatan kualitas lingkungan Peningkatan kualitas sarana & prasarana yang ada dalam lingkungan agar dapat menunjang aktifitas masyarakatnya, seperti perbaikan jalan, drainase yang rusak dan sarana penunjang lainnya, disesuaikan dengan kelebihan yang dimiliki alam di lingkungan tersebut, seperti perbaikan sarana jalan dengan mempergunakan material lokal (berbatuan karang/pasir sirtu batu karang) menjadi jalan dengan konstruksi jalan sirtu batu karang, pembuatan saluran drainase menggunakankonstruksi dinding batu karang, pembuatan tempat sampah komunal dengan membuat lubang dengan konstruksi dinding batu saja. 5.2 Rekomendasi 1. Sesuai dengan kondisi kualitas lingkungan perumahan semakin menurun dengan perilaku masyarakat yang tidak peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang diakibatkan kurangnya peran serta masyarakatnya, maka perlu adanya peningkatan potensi yang dimiliki sesuai dengan karakteristik masyarakatnya untuk dapat meningkatkan kepedulian masyarakat tentang penyelesaian permasalahan yang terjadi. Sosialisasi mengenai bentuk permasalahan yang terjadi serta dampak yang akan terjadi akibat turunnya kualitas lingkungan tersebut dalam kelangsungan hidup di kemudian hari, membentuk suatu wadah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat serta penguatan kelembagaan/organisasi atau forum keagamaan. Adanya kebijakan/ petunjuk tentang proses dan cara peningkatan lingkungan, keterlibatan masyarakat untuk berperan serta sejak tahap perencanaan sampai dengan pasca pelaksanaan. Disamping itu, kebijakan tersebut juga disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masyarakat setempat. 102

2. Untuk menguji lebih lanjut tentang konsep peran serta masyarakat dengan mempertimbangkan aspek sosial, budaya dan ekonomi (karakteristik), maka diperlukan studi atau penelitian yang sejenis dengan karakteristik masyarakat perkotaan yang lainnya, sehingga konsep tersebut dapat dijadikan model untuk meningkatkan lingkungan perumahan di perkotaan akibat turunnya kualitas lingkungan. 3. Disamping itu juga diperlukan studi atau penelitian tentang keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan perumahan dengan karakteristik masyarakatnya yang beragam campuran etnis/suku, budaya yang berbeda pada wilayah lainnya di Kota Kupang. Sehingga dapat diketahui konsep penanganan yang sesuai untuk diterapkan di wilayah tersebut. Dengan konsep tersebut maka dapat disusun program yang sesuai untuk mempercepat peningkatan kualitas lingkungan di Kota Kupang. 103

Halaman ini sengaja dikosongkan 104