WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 butir 9, maka perlu melakukan pemberian Bantuan Alokasi Dana Desa dalam lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih; b. bahwa untuk melaksanakan Pemberian Bantuan Alokasi Dana Desa sebagaimana dimaksud huruf a diatas, perlu ditetapkan Peraturan Walikota Prabumulih tentang Pemberian Bantuan Alokasi Dana Desa. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Prabumulih (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4113); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Penggganti Undang Undang Nomor 2 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

2 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094); 10. Peraturan Daerah Kota Prabumulih Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Prabumulih (Lembaran Daerah Kota Prabumulih Tahun 2014 Nomor 13). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Prabumulih. 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Prabumulih. 3. Walikota adalah Walikota Prabumulih. 4. Camat adalah Perangkat Daerah Kota Prabumulih yang wilayah kerjanya meliputi beberapa Kelurahan / Desa. 5. Desa adalah kesatuan Masyarakat Hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Daerah. 7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Desa. 8. Alokasi Dana Desa selanjutnya disingkat ADD adalah bagian dana perimbangan yang diterima Pemerintah Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. 9. Alokasi Dana Desa Minimal ( ADDM ) adalah bagian alokasi dana desa dengan pembagiannya sama untuk masing-masing desa. 10. Alokasi Dana Desa Proporsional ( ADDP ) adalah bagian alokasi Dana Desa yang pembagiannya secara Proporsional untuk masing-masing desa berdasarkan nilai bobot desa. 11. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa selanjutnya disingkat PTKD adalah unsur perangkat desa yang membantu Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa.

3 BAB II BANTUAN ALOKASI DANA DESA Pasal 2 Bantuan Alokasi Dana Desa diberikan kepada Desa untuk dipergunakan : (1) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa antara lain : a. penetapan dan penegasan batas Desa; b. pendataan Desa; c. penyusunan tata ruang Desa; d. penyelenggaraan musyawarah Desa; e. pengelolaan informasi Desa; f. penyelenggaraan perencanaan Desa; g. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa; h. penyelenggaraan kerjasama antar Desa; i. pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa; dan j. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa. (2) Pelaksanaan Pembangunan Desa antara lain : 1. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan lingkungan Desa antara lain : a. jalan pemukiman; b. jalan Desa; c. drainase Desa; d. infrastruktur Desa lainnya yang sesuai kondisi Desa. 2. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan antara lain : a. sanitasi lingkungan; b. air bersih berskala lingkungan; c. pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; d. sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa. 3. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan antara lain : a. taman bacaan masyarakat; b. pendidikan anak usia dini; c. balai pelatihan / kegiatan belajar masyarakat; d. pengembangan dan pembinaan sanggar seni; e. sarana dan prasarana lainnya sesuai kondisi Desa. 4. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara lain : a. pasar Desa; b. pembentukan dan pengembangan BUM Desa; c. pembibitan tanaman pangan; d. pembukaan lahan pertanian / perkebunan; e. pengelolaan usaha hutan Desa; f. kolam ikan dan pembenihan ikan; g. kandang ternak; h. sarana dan prasarana lainnya sesuai kondisi Desa. 5. Pelestarian lingkungan hidup antara lain : a. penghijauan; b. pemeliharaan hutan bakau;

4 c. pembersihan daerah aliran sungai; d. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa. (3) Pembinaan Kemasyarakatan antara lain : 1. pembinaan lembaga kemasyarakatan; 2. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban; 3. pembinaan kerukunan umat beragama; 4. pengadaan sarana dan prasarana olah raga; 5. pembinaan lembaga adat; 6. pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; 7. kegiatan lain sesuai kondisi Desa. (4) Pemberdayaan Masyarakat antara lain : 1. pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan; 2. pelatihan teknologi tepat guna; 3. pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa, dan Badan Pemusyawaratan Desa; 4. peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain : - kader pemberdayaan Desa; - kelompok usaha ekonomi produktif; - kelompok perempuan; - kelompok tani; - kelompok masyarakat miskin; - kelompok pengrajin; - kelompok lain sesuai kondisi Desa. BAB III TUJUAN DAN PRINSIP ALOKASI DANA DESA Pasal 3 Tujuan Alokasi Dana Desa adalah sebagai berikut : - Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa dalam rangka pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat desa. - Meningkatkan pemerataan pembangunan, kesejahteraan, kesempatan berpartisipasi dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa. - Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat - Meningkatkan partisipasi masyarakat dan lembaga masyarakat dalam perencanaan pengendalian pembangunan. Pasal 4 Prinsip Pengelolaan Alokasi Dana Desa adalah : a. Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan Daerah. b. Seluruh kegiatan yang didanai Alokasi Dana Desa direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat di Desa. c. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi, teknis dan hukum.

5 d. Terarah dan terkendali. Pasal 5 (1) Bantuan Alokasi Dana Desa sebagaimana dimaksud Pasal 2 ditetapkan berdasarkan azas adil dan merata, dengan prosentase perbandingan antara azas adil dan merata dengan Rumus ADD tiap Desa adalah sebagai berikut : - ADDx = ADDM + ADDPx - ADDx = ADD Desa x - ADDM = ADD minimal yang diterima Desa - ADDPx = ADD proporsional untuk Desa x - misalnya ADD minimal 60% dan ADD Proporsional 40% (2) Ketentuan tentang penetapan Alokasi Dana Desa untuk masing-masing Desa ditetapkan dengan keputusan Walikota. BAB IV MEKANISME PENCAIRAN Pasal 6 (1) Rencana Penggunaan Alokasi Dana Desa dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang merupakan forum rapat pertemuan Kepala Desa dan perangkat, pengurus BPD, Lembaga Masyarakat Desa dan Tokoh Masyarakat dan dituangkan dalam APBDesa. (2) Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa dilakukan agar pengajuan Alokasi Dana Desa melalui proses perencanaan partisipasi masyarakat dan sesuai arah peruntukan ADD. (3) Hasil Musyawarah sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan kepada Badan Permusyawaratan Desa guna mendapat persetujuan dan setelah disetujui BPD kemudian ditandatangani oleh Kepala Desa dan disampaikan kepada Walikota melalui Camat. (4) Berkas Usulan Rencana Kegiatan ADD diteliti oleh Tim Pengendali tingkat Kecamatan dari aspek persyaratan administrasi dan kelayakan penggunaannya. (5) Hasil Penelitian pengendalian tingkat Kecamatan dituangkan dalam berita acara penelitian dan Pemeriksaan sebagai rekomendasi Camat kepada Walikota. (6) Rekomendasi Camat sebagaimana dimaksud ayat (5) diteliti oleh Tim Pengendali tingkat Kota dan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan Walikota dalam pencairan Alokasi Dana Desa. BAB V PERANGKAT PELAKSANA Pasal 7 (1) Perangkat Pelaksana untuk Tingkat Desa adalah sebagai berikut : a. Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan.

6 b. Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantu oleh PTKD. c. PTKD berasal dari unsur perangkat desa yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Seksi, dan Bendahara. d. PTKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. e. Tugas PTKD sebagai berikut : 1. Sekretaris Desa selaku koordinator pelaksana teknis pengelolaan keuangan desa; 2. Kepala Seksi selaku pelaksana teknis operasional kegiatan pengelolaan keuangan desa; dan 3. Bendahara selaku pelaksana teknis administrasi kegiatan pengelolaan keuangan desa. (2) Perangkat Pelaksana untuk Tingkat Kecamatan adalah sebagai berikut : a. Pengendali tingkat Kecamatan ditetapkan oleh Camat. b. Camat sebagai pembina dan beranggotakan urusan Kepala Seksi dan Perangkat Daerah di Kecamatan. c. Tugas Tim Pengendalian tingkat kecamatan adalah sebagai berikut : 1. Membina dan pendamping perencanaan penggunaan Alokasi Dana Desa; 2. Melakukan penelitian terhadap Usulan Rencana Kegiatan Alokasi Dana Desa; 3. Melakukan pengendalian dan monitoring serta melaporkan pelaksanaan tugas pengendalian kepada Walikota. (3) Perangkat Pelaksana untuk Tingkat Kota adalah sebagai berikut : a. Tim pengendalian tingkat Kota ditetapkan oleh Walikota, sebagai tim koordinasi yang terdiri dari Bappeda, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Pengawasan, Bagian Pemerintahan, Bagian Keuangan, Bagian Hukum. b. Tugas Tim Koordinasi 1. Melaksanakan sosialisasi tentang Alokasi Dana Desa 2. Melakukan kegiatan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan bersama Tim Pengendali tingkat Kecamatan dalam setiap proses kegiatan 3. Mensosialisasi pemecahan masalah berdasarkan pengaduan masyarakat dan pihak lain serta mengkoordinasi pada Badan Pengawas 4. Menyampaikan laporan pengelolaan Alokasi Dana Desa kepada Walikota. BAB VI SYARAT DAN TATA CARA PENYALURAN ALOKASI DANA DESA Pasal 8 (1) Syarat Penyaluran Alokasi Dana Desa ke Rekening Desa adalah sebagai berikut : a. Kepala desa mengajukan usulan kepada Tim Pengendali Kecamatan;

7 b. Tim pengendali kecamatan melakukan verifikasi terhadap usulan kepala desa; c. Kepala desa menetapkan penanggung jawab operasional kegiatan dan penanggungjawab administrasi kegiatan; d. Telah menyelesaikan Laporan Pertanggung Jawaban Penggunaan Alokasi Dana Desa periode sebelumnya. (2) Alokasi Dana Desa disalurkan kepada Pemerintah Desa melalui Rekening Desa dan merupakan bagian dari Pendapatan Desa yang dimasukkan dalam Kas Desa. (3) Penyaluran dana sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (2) dilakukan dalam 3 (tiga) tahap sebagai berikut: a. Tahap I dicairkan sebesar 40% (empat puluh perseratus) dengan ketentuan persyaratan sebagaimana pada ayat (1) telah dipenuhi; b. Tahap II dicairkan sebesar 40% (empat puluh perseratus) dengan ketentuan Laporan Penggunaan Tahap I telah dipertanggungjawabkan; c. Tahap III dicairkan sebesar 20% (dua puluh perseratus) dengan ketentuan Laporan Penggunaan Tahap II telah dipertanggungjawabkan. (4) Walikota berhak menunda penyaluran Alokasi Dana Desa kepada Kepala Desa apabila tidak memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (3). BAB VII PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA Pasal 9 (1) Pelaksanaan penggunaan Alokasi Dana Desa dilakukan oleh Tim Pelaksana; (2) Tim pelaksana sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Desa; (3) Kepala Desa selaku Pembina dan Pengendali mengadakan rapat, menyusun jadwal kegiatan dan mengkoordinir kegiatan pelaksanaan dengan melibatkan unsur terkait Pengelola Alokasi Dana Desa. (4) Penggunaan Alokasi Dana Desa dimusyawarahkan antara Pemerintah Desa, BPD, dan Masyarakat dan Di tuangkan Dalam Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) tahun berjalan. (5) Teknis pelaksanaan ADD dapat diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa. BAB VIII PENGELOLA KEUANGAN Pasal 10 (1) Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa tidak terpisahkan dari anggaran belanja dan Keuangan Desa dan dilakukan oleh Bendahara Desa. (2) Bendahara Desa melaksanakan pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

8 BAB IX PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN Pasal 11 (1) Pengendalian, pengawasan dan pengelolaan Alokasi Dana Desa dilaksanakan oleh Kepala Desa, Tim Pengendali tingkat Kecamatan dan Tim Pengendali tingkat Kota. (2) Penanggung jawab Operasional kegiatan dan Penanggung jawab administrasi kegiatan melaporkan pelaksanaan kegiatan baik fisik maupun keuangan kepada Kepala Desa setiap bulan dan Kepala Desa melaporkan kepada Camat per Triwulan. (3) Camat melaporkan pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa kepada Walikota baik fisik atau keuangan setelah diteliti oleh Tim Pengendali tingkat Kecamatan. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Walikota ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Prabumulih. Ditetapkan di Prabumulih pada tanggal 16 Februari 2015 WALIKOTA PRABUMULIH, ttd. Diundangkan di Prabumulih pada tanggal 17 Februari 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA PRABUMULIH, H. RIDHO YAHYA ttd. H. DJOHARUDDIN AINI BERITA DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2015 NOMOR 16