BAB II KAJIAN TEORI. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika. Mengajarkan matematika tidaklah mudah, oleh karena itu tidak

TINJAUAN PUSTAKA. A. Metode Demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

BAB II KAJIAN TEORI. Hisyam Zaeni menyebutkan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ahmadi dalam Ismawati (2007) mengatakan bahwa Inkuiri berasal dari kata

BAB I PENDAHULUAN. adanya jembatan yang dapat menetralisir perbedaan atau pertentangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem pendidikan nasional, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM SETIAP KEGIATAN PEMBELAJARAN. T. Pramono Universitas Terbuka UPBJJ Yogyakarta

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Kemampuan Mengenal Bentuk Bangun Datar Sederhana

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

rangka perkembangan manusia (Hidayat dan Machali, 2010: 32). maka manusia dapat berkembang lebih jauh daripada mahluk-mahluk lainnya.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH TENTANG ZAKAT MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VIII-A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik Pembelajaran Matematika SD. Pembelajaran matematika pada tingkat SD berbeda dengan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. siswa sangat rendah. Hasil penelitian Suryanto dan Somerset terhadap 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diungkapkan Sardiman (2004 : 95) bahwa didalam belajar diperlukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam pendidikan matematika yang pertama kali diperkenalkan dan

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

YUNITA DAMAR Mahasiswa Jurusan PG - PAUD Dra. Dajani Suleman, M. Hum, Nunung Suryana Jamin, SE, M.Si ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Konsep merupakan prinsip dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mella Pratiwi, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kualitas dan martabat kehidupan manusia Indonesia sehingga dapat mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: AMBAR SUSILOWATI A

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seseorang akan mengetahui hal-hal baru serta dapat mengerti dan memahami

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1. I. Identitas Mata Pelajaran SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI 1 GEDONGTATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

STRATEGI-STRATEGI YG MEMADUKAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) RAYON UIN ALAUDDIN MAKASSAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Realistic Mathematics Education (RME) Secara harfiah realistic mathematics education diterjemahkan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. berhubungan dengan variabel-variabel pada penelitian ini. Teori-teori tersebut

BAB I PENDAHULUAN. disiplin. Hal ini memberikan anggapan bahwa komunikasi dalam. komunikasi memiliki peranan penting bagi siswa antara lain dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan Realistic Mathematics Education atau Pendekatan Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

berubah tidak pasti dan kompetitif.

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat menuju kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV

BAB II KAJIAN TEORETIS. A. Kemampuan Komunikasi Matematis, Pembelajaran Matematika. Realistik, Pembelajaran Ekspositori, dan Sikap.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika. Melalui pemecahan masalah siswa dapat. memahami masalah dari soal yang ada dengan benar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

Panduan Belajar. Selamat Belajar. iii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI DIKELAS I SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup pengertian-pengertian dari judul penelitian agar didapat satu pengertian yang utuh dan

PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sutikno

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

20 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Metode Demontrasi Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Metode Demonstran cukup baik apabila di gunakan dalam penyampaian bahan pelajaran geografi, misalnya bagaiamana cara membuat peta menggunakan kompas dan meteran, bagaimana proses kerja pengindraan jauh sehingga menghasilkan data, dan yang lainnya. B. Penerapan Metode Demontrasi Dalam mengajar anak lebih mudah diberikan pelajaran dengan cara menirukan seperti apa yang dilakukan gurunya. Dalam hal ini, guru mengajar melalui demonstrasi.demonstrasi berarti menunjukkan, mengerjakan dan menjelaskan. Sementara itu menurut Diah Harianti, menyatakan bahwa 20

21 demonstrasi juga diartikan sebagai suatu metode dimana guru mempertunjukkan atau memperagakan suatu objek, benda atau proses dari suatu kejadian atau perisitiwa. Dari pengertian di atas terungkap bahwa terdapat tiga komponen yang paling penting pada metode demonstrasi yakni menunjukkan, mengerjakan dan menjelaskan. Dalam penerapannya ketiga hal tersebut dipadukan dengan penemuan sehingga guru memberikan pertanyaan yang mengarahkan misalnya bila seorang kakek akan menyeberangi jalan,maka apa yang siswa lakukan. Metode demonstrasi yang dipadukan dengan penemuan, memungkinkan guru membimbing anak untuk menemukan hal hal yang baru berdasarkan praduga atau hipotesis yang disusun oleh anak. Metode demonstrasi perlu dilakukan dalam rangka pengembangan motivasi anak peserta didik karena mengingat kecenderungan anak untuk mencontoh atau meniru orang lain sebagai salah satu naluri yang sangat kuat. Sifat anak tersebut sangat konstruktif dan memiliki manfaat sebab guru dapat memotivasikan anak didik untuk melakukan segi segi yang berguna dari kehidupan, seperti bagaimana cara makan, berpakaian dan lain lain. Hal-hal yang diperlu diperhatikan guru, dalam menggunakan metode Demontrasi. 1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.

22 2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga. 3. Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas. 4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis 5. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang akan di demonstrasikan. Dan adapun sebaiknya dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk. Adapun dalam metode demonstran ini memiliki kelebihan dan ada juga kekurangannya sebagaimana yang akan di paparkan di bawah ini. Kelebihan metode demonstrasi: a. Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap penting oleh guru dapat di amati. b. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.

23 c. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar. d. Dapat menambah pengalaman anak didik. e. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan. f. Dapat mengurangi kesalah pahaman karna pengajaran lebih jelas dan kongkrit. g. Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karna ikut serta berperan secara langsung. Setelah melihat beberapa keuntungan dari metode demonstransi tersebut, maka dalam bidang setudi geografi, banyak hal-hal yang dapat di demonstrasikan seperti pembuatan peta menggunakan kompas dan meteran. Apabila teori pembuatan peta menggunakan kompas dan meteran yang betul dan baik telah di miliki oleh anak didik, maka guru harus mencoba mendemonstrasikan di depan para murit. Dan apabila anak didik sedang mendemonstrasikan ibadah, guru harus mengamati langkah dari langkah dari setiap gera-gerik murid tersebut, sehingga apabila ada kesalahan atau kekurangannya guru berkewajiban memperbaikinya. Tindakan mengamati segi-segi yang kurang baik lalu memperbaikinya akan memberikan kesan yang dalam pada diri anak didik, karna guru telah memberi pengalaman kepada anak didik baik bagi anak didik yang menjalankan Demonstrasi ataupun bagi yang menyaksikannya. Kekurangan Metode Demonstrasi:

24 a. Memerlukan waktu yang cukup banyak b. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efesien. c. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahanbahannya. d. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit. e. Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran menjadi tidak efektif. C. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penggunaan metode demonstrasi Dalam menggunakan metode demonstrasi, guru perlu memperhatikan beberapa hal-hal sebagai berikut : Rumuskan secara spesific yang dapat di capai oleh siswa. Susun langkah-langkah yag akan dilakukan dengan demontrasi secara teratur sesuai dengan skenario yang telah di rencanakan. Menyipkan peralatan yang di butuhkan sebelum demonstrasi dimulai. Usahakan dalam melakukan demonstrasi tersebut sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Metode demonstrasi merupakan salah satu metode dalam pembelajaran yang pelaksanaannya dilakukan melalui penyajian bahan

25 pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik dalam bentuk alamiah (asli) maupun dalam bentuk buatan (tiruan), yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Melalui metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian yang baik dan sempurna. menguraikan bahwa metode demonstrasi mempunyai peran, di antaranya dapat membuat pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat), siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, proses pembelajaran lebih menarik, siswa dirangsang untuk lebih aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri. Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa metode demonstrasi merupakan metode yang sangat membantu siswa untuk meningkatkan daya khayal, daya pikir, sehingga sesuatu yang diajarkan mudah dipahami dan dimengerti. Dengan demikian, materi bagaimana pun bentuknya, siswa akan lebih mudah memahami jika diajarkan melalui metode demonstrasi. Berdasrkan uraian di atas, penulis termotivasi meneliti pembelajaran puisi melalui metode demonstrasi. Hal ini dilakukan dengan pemahaman bahwa pembelajaran deklamasi puisi saat ini sangatlah rendah intensitasnya. Padahal, aspek ini telah menjadi bagian penting dalam kurikulum yang berlaku dalam dunia pendidikan di sekolah.

26 Sejalan dengan hal tersebut mengemukakan bahwa kondisi pembelajaran sastra sejauh ini sangatlah kurang memuaskan. Hal ini dirasakan oleh banyak kalangan seperti: sastrawan, pemerhati sastra, masyarakat, siswa, dan bahkan juga kalangan guru sastra sendiri. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta didik. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan yaitu demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah ; dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses. Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta didik sendiri. Sebagai hasil, peserta didik akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan. D. Metode Demonstrasi dalam pembelajaran Fiqih materi sholat Karakteristik adalah ciri khas yang membedakan dengan yang lain. Ada beberapa ciri khas yang ada pembelajaran matematika yang menggunakan metode demonstrasi : 1) Digunakannya masalah atau soal-soal konkret atau yang ada dalam pikiran siswa. Yang disebut dengan masalah realistik sebagai titik awal proses pembelajaran. Diharapkan dapat membuat siswa berfikir aktif sejak awal dan siswa sendiri menemukan konsep yang akan dipelajari,

27 peran guru hanya sebagai fasilitator. Peran guru sebagai fasilitator antara lain adalah memberikan kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu siswa dalam mengungkapkan gagasannya, menunjukkan pemikiran siwa dapat sejalan atau tidak untuk menghadapi persoalan baru yang ditemui. Setelah siswa menyelesaikan masalah menurut cara berfikir siswa maka guru bersama siswa membahas konsep yang dipelajari. 2) Siswa didorong untuk menemukan atau memunculkan suatu cara. Alat atau model sistematis sehingga diperoleh pemahaman tentang hal yang dipelajari dari masalah atau suatu realistic yang dihadapi. 3) Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran Selain diusahakan siswa sendiri yang menemukan cara atau model dan pemahaman konsep juga dapat dengan berdiskusi dengan temannya atau dengan bantuan guru sehingga pemberian pemahaman yang sudah jadi sebaiknya dihindari. Sehubungan dengan hal tersebut maka interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa menjadi penting, sebaliknya belajar berkelompok karena biasanya siswa akan tidak sungkan bertanya pada temannya yang sebaya. Cirri berikut adalah siswa diberi kesempatan untuk melakukan refleksi yaitu berfikir dengan hal-hal yang baru dipelajari. Siswa dapat mengendap hal yang baru dipelajarinya sehingga merupakan pengetahuan baru atau merupakan pengayaan pengetahuan ataupun revisi terhadapp enegtahuan yang sudah dimiliki siswa. Cara melakukan refleksi anatara siswa menjawab pertanyaan dari guru

28 tentang hal yang baru saja dipelajari, menyampaikan gagasan, membuat kesimpulan. Dari beberapa karakteristik atau ciri khas uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaranmatematika yang menggunakan metode demonstrasi realistic adalah: (a) (b) Disampaikan masalah realistis untuk diseslsaikan oleh siswa. Digunakan model realistis sebagai jembatan antara dunia real dan abstrak. (c) Adanya interaksi antara guru dengan siswa (demokratis). (d) Proses belajar berlangsung seimbang antar a dunia riil dan abstrak. Pembelajaran tidak hanya menekankan pada langkah-langkah penyelesaian soal tetapi adanya penekanan pada pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Berdasarkan karakteristik tersebut dalam pembelajaran matematika kontektual adalah guru memberikan masalah yang nyata atau dapat dibayangkan oleh siawa, menjelaskan masalah konstektual, siswa menyelesaikan masalah konstektual secara individu ataupun kelompok dengan cara mereka sendiri. Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan, petunjuk atau saran. Guru memberika waktu dan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mendiskusikanjawaban secara kelompok. Dari hasil diskusi gurumengarahkan untuk menarik kesimpulan suatu konsep. E. Aspek Pembelajaran Fiqih materi Sholat Menggunakan Metode Demonstrasi Realistik.

29 Rancangan pembelajaran yang konstektual langkahnya harus mencerminkan karakteristik dari pembelajaran realistik. Menurut samsul hadi dalam Panduan Pelaksanaan PKG SJ (2002) menyatakan bahwa pembelajaran matematika yang menggunakan metode demonstrasi atau realistic meliputi aspek-aspek sebagai berikut : Pendahuluan Melalui pelajaran dengan mengajukan masalah (soal) riil bagi siswa Sesuai pengalaman dan tingkat pengetahuannya, Pelibatan dalam pembelajaran secara bermakna, Diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut. Pengembangan Siswa mengembangkan atau menciptakan model simbolik secara informal, Model disesuaikan dengan persoalan atau permasalahan yang diajukan. Pengajaran dilakukan secara interaktif,.siswa diberi kesempatan menjelaskan, Memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikan., memahami jawaban temannya, Menyatakan setuju tehadap jawaban temannya.lain, Menyatakan tidak setuju, mencari alternative jawaban Penerapan Melakukan refleksi terhadap setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pembelajaran, Penutup Merangkum hal-hal yang merupakan inti dari materi bahasan, Guru membimbing dan memberikan kesempatan kepada siswa.

30 Kegiatan pembelajaran yang menggunakan pembelajaran matematika menggunakan metode demonstrasi, diharapkan perilaku siswa memiliki ciri-ciri : a) Siswa aktif dalam diskusi (mengajikan pertanyaan, mencari bahan pelajaran. b) Mampu bekerja sama dengan membuat kelompok-kelompok belajar. c) Bersikap demokratis. d) Berani menyampaikan gagasan. e) Mempertahankan gagasan. f) Menerima gagasan orang lain. Metode demonstrasi atau realistic adalah pembelajaran yang bertolak dari masalah realistic, siswa aktif, guru berperan sebagai fasilitator, guru membantu siswa membandingkan ide-ide itu dan membimbing mereka untuk mengambil keputusan tentang ide mana yang baik untuk mereka. Dalam pembelajaran perlu ditekankan pada keterkaitan antara kehidupan sehari-hari anak atau pengalaman anak dengan konsep-konsep matematika. Bila anak belajar matematika terpisah dari pengalaman seharihari maka anak-anak cepat lupa dan tidak dapat mengaplikasikan konsep matematika. Perlu juga anak haru sdiberi kesempatan untuk menemukan kembali ide tau konsep matematika yang berasal dari pengalaman pribadi siswa dalam kehidupan sehari-hari atau dari lingkungannya. Dalam menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika, yang saya ketahui dapat dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :

31 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan: a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentu. b) persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk menghindari kegagalan. c) Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperlukan. 2. Tahap Pelaksanaan a) Langkah Pembukaan 1) Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya: Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memerhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oelh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi. b) Langkah pelaksanaan demonstrasi Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung

32 teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi. 2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan Yakinkan ahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa. 3. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari peruses demonstrasi itu. c) Langkah mengakhiri metode demonstrasi 1. Apabila demonstrasi selesai delakukan, proses pebelajran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan peruses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa mamahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakuan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya. 3. Hasil Belajar Apabila demonstrasi selesai delakukan, proses pebelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan peruses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa mamahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakuan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya Apabila demonstrasi selesai delakukan, proses

33 pebelajran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan peruses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa mamahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakuan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.