UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR"

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( CLASSROOM ACTION RESEARCH ) Disusun oleh : BUDIYANTI ELIZABETH, S. Pd NIP : DINAS PENDIDIKAN DASAR PROVINSI DKI JAKARTA 2011

2 ABSTRAKSI BUDIYANTI. ELIZABETH, S.Pd.,., NIP : , Upaya Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar IPS Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta : Desember Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas III SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Cawang 07 Pagi Kecamatan Makasar Jakarta Timur Tahun ajaran 2010 / 2011 yang terdiri dari 30 siswa. Jenis penelitian ini termasuk penelitian pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui tindakan kelas, baik data kualitatif (minat/suasana kelas) dan kuantitatif (nilai) dimanfaatkan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi yaitu perubahan pada kinerja guru, hasil prestasi siswa perubahan kinerja siswa dan perubahan suasana kelas. Dari hasil penelitian sebelum tindakan (pra siklus) kegiatan pembelajaran IPS dicoba dengan teknik ceramah kemudian diamati dan diberi ulangan untuk diambil hasilnya. Kemudian di refleksi pada siklus pertama dicoba dengan pendekatan realistik yang menggunakan metode demonstrasi, sebagian siswa belum memahami proses belajar dengan metode demonstrasi sehingga dilakukan tindakan dengan memberi penjelasan kepada siswa tentang prinsip-prinsip pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

3 Dalam siklus kedua siswa dan guru (kolaborator( kolaborator) sudah mulai memahami, mengimplementasikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi sehinga mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan pada peningkatan aktivitas hasil rata-rata minat siswa dari 23,33 % sebelum ada tindakan (pra siklus) menjadi 50 % pada siklus pertama dan menjadi 83,33 % pada siklus kedua. Sementara itu hasil ketuntasan belajar siswa sebelum ada tindakan (pra siklus) yaitu rata-rata hasil belajar siswa sebesar 26,67% (sebelum( menggunakan metode demonstrasi), pada siklus pertama rata-rata hasil belajar siswa menjadi 50% dan pada siklus kedua hasil belajar siswa menjadi rata-rata 83,33%, (sesudah( menggunakan metode demonstrasi). Dari hasil penelitian tindakan kelas, pra siklus, siklus pertama, dan kedua dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPS, selain untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu materi serta dapat melatih siswa untuk memiliki tanggungjawab, solidaritas, kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapat, ide dan wawasan dalam kelompok.. Hal tersebut dapat merangsang minat belajar siswa sehingga kemampuan siswa untuk memahami suatu materi lebih mudah dan terarah.

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi yang dirancang untuk membawa siswa pada proses belajar, di bawah pengawasan guru atau tenaga pendidik profesional. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik dik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

5 Berdasarkan pengamatan dan pengalaman mengajar guru berbagai permasalahan yang dapat berpengaruh terhadap minat belajar peserta didik, khususnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) antara lain strategi pembelajaran yang digunakan kurang sesuai. Hal ini mengakibatkan peserta didik merasa jenuh atau bosan dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat menyebabkan menurunnya minat belajar. Materi yang dirasa terlalu banyak juga dapat menyebabkan siswa malas m untuk mempelajari materi tersebut. Metode yang kurang tepat dan bersifat monoton juga dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik. d Terkait dengan kondisi tersebut, untuk menciptakan suasana belajar yang disukai oleh peserta didik, guru perlu melakukan suatu inovasi-inovasi agar peserta didik dapat lebih antusias dan memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat t lebih memahami materi ajar yang disampaikan sehingga kompetesi dapat tercapai. Berdasarkan pada masalah di atas maka perlu kiranya diadakan suatu tindakan melalui penelitian pendidikan. Dalam hal ini, penulis mengangkat satu topik yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi saat s ini, yaitu : Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar IPS Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur.

6 B. Identifikasi Masalah Dengan adanya latar belakang di atas diidentifikasikan berbagai permasalahan-permasalahan sebagai berikut : 1. Model pembelajaran yang kurang tepat. 2. Kurangnya antusias siswa dalam proses pembelajaran IPS. 3. Penerapan strategi pembelajaran yang kurang tepat. 4. Materi yang cukup banyak. 5. Penggunaan metode yang kurang tepat dan bersifat monoton dalam pembelajaran. 6. Guru dalam menggunakan media masih kurang maksimal dan media yang digunakan kurang menarik. C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang diidentifikasi, penelitian ini i dibatasi pada penerapan Metode Demonstrasi Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur.

7 D. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat penulis kemukakan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : Bagaimanakah peningkatan minat belajar IPS dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas III SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur? Bagaimanakah pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas III SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian adalah untuk : Mengetahui peningkatan minat belajar IPS setelah menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas III SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur. Menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran IPS dalam meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas III SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur.

8 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya, sebagai bahan acuan dan sumber rujukan pihak-pihak terkait (Dinas Pendidikan, sekolah, dan institusi pendidikan lainnya) dan bermanfaat dalam peningkatan minat belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPS.

9 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Menurut Sapriya (2009:43) khusus IPS Sekolah Dasar (SD), materi pelajaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu materi sejarah dan materi pengetahuan sosial. Materi pengetahuan sosial meliputi lingkungan sosial, geografi, ekonomi,, dan politik atau pemerintahan sedangkan cakupan materi sejarah meliputi sejarah lokal l dan sejarah nasional. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pengetahuan siswa dan keterampilan dasar yang akan digunakan dalam kehidupannya serta meningkatkan rasa nasionalisme dari peristiwa masa lalu hingga masa sekarang agar para siswa memiliki rasa kebanggaan dan cinta tanah air. Menurut Nu man Soemantri (Sapriya, 2009:11) Pendidikan IPS (PIPS) adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagosis/psikologis untuk tujuan pendidikan. Gagasan tentang PIPS PS ini membawa implikasi bahwa PIPS memiliki kekhasan dibandingkan mata pelajaran an lain sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat terpadu (integrated( integrated), interdisipliner, multidimensional bahkan cross-disipliner disipliner.

10 Dalam pembelajaran IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian Pendidikan IPS harus diformulasikan pada aspek kependidikannya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi dan Ekonomi yang bertujuan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap seseorang yang sesuai dengan realitas kehidupan lingkungannya serta membentuk manusia yang memiliki rasa nasionalisme.

11 2. Belajar Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau au perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir dan bahkan ada yang berpendapat at sebelum lahir. Bahwa antara belajar dan perkembangan sangat erat kaitannya. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh individu. Sedangkan pengalaman merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Slameto (2010:2) menyatakan bahwa belajar adalah : Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai ai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

12 3. Minat Menurut Slameto (2010:180) minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. uh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. a. Minat menurut Djaali (2009:122) memiliki unsur-unsur yaitu afeksi, kesadaran sampai pilihan nilai, pengerahan perasaan, seleksi, dan kecenderungan hati.

13 4. Metode Demonstrasi a) Pengertian Metode Demonstrasi Beberapa pengertian metode menurut para ahli, salah satunya adalah ah menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,, adalah bahwa : Metode secara harfiah berarti cara.. Dalam pemakian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara ra-cara melakukan kegiatan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis [1] Dari uraian dan definisi di atas, dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah dimana seorang guru memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau keterampilan yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing murid. [1] Muhibbin Syah,, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), h. 201

14 b) Langkah-langkah Dalam Mengaplikasikan Metode Demonstrasi Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik atau efektif, ada a beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri i dari : perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh murid dan diakhiri d dengan adanya evaluasi.[2] Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan. 2) Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, sungguh, apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan. 3) Alat-alat alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, m dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal. g 4) Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas. 5) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya. [2] J.J Hasibuan dan Mujiono, Proses Belajar Mengajar,, (Bandung: PT. Rosdakarya), 1993, h. 31

15 6) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi. 7) Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan : - Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa. - Alat-alat alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas. - Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya. 8) Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa mencoba melakukan demonstrasi.

16 c) Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi Dalam Proses Belajar Mengajar Penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar-mengajar memiliki arti penting. Banyak keuntungan psikologis-pedagogis pedagogis yang dapat diraih dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain : 1) Perhatian siswa lebih dipusatkan. 2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. 3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat t dalam diri siswa.[3] Kekurangan metode demonstrasi : 1) Dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi memerlukan waktu dan persiapan yang matang, sehingga memerlukan waktu yang bayak. 2) Demonstrasi dalam pelaksanaannya banyak menyita biaya dan tenaga (jika memakai alat yang mahal). 3) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas. 4) Metode demonstrasi menjadi tidak efektif jika siswa tidak turut aktif dan suasana gaduh. [3] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), 1995, h. 209

17 B. Kerangka Berpikir Upaya dalam meningkatkan minat belajar IPS dengan menggunakan metode demonstrasi kerangka pemecahan masalah dan gambaran pola pemecahannya annya adalah melalui tahapan sebagai berikut : Keadaan sekarang Perlakuan Hasilan Pembelajaran monoton. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat. Metode ceramah. Rendahnya kualitas pembelajaran Rendahnya hasil pembelajaran Situasi belajar yang menegangkan Tidak ada media 1. Penjelasan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi 2. Proses pembelajaran dilakukan melalui metode demonstrasi, siswa dibagi menjadi 5 kelompok 3. Siswa dapat membuat denah dan peta lingkungan rumah maupun sekolah Guru mampu menerapkan pembelajaran dengan metode demonstrasi Kualitas dan motivasi pembelajaran meningkat Hasil pembelajarn meningkat suasana belajar lebih fun learning Siswa dapat memahami pembelajaran secara mandiri. Diskusi Pemecahan Masalah Penerapan pembelajaran melalui metode demonstrasi Evaluasi Awal Evaluasi Efek Evaluasi Akhir

18 C. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar IPS dengan Menggunakan Metode Demonstrasi pada siswa kelas III SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur. Penelitian tersebut terdiri dari dua d siklus dan pada tiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari Pra Siklus hasil rata-rata aktivitas siswa 45,67 peningkatan terjadi pada siklus I yaitu diperoleh rata-rata aktivitas siswa 61,66 dan hasil silkus II diperoleh rata-rata aktivitas 72. Hasil perkembangan minat belajar siswa dari Pra P Siklus diperoreh rata-rata 23,33%, pada siklus I mengalami peningkatan diperoleh rata-rata minat siswa menjadi 50% dan pada siklus II diperoleh rata-rata minat belajar siswa sebesar 83,33%. Perkembangan presentase hasil belajar siswa pada pra siklus sebanyak 26,67%, dan hasil presentase siklus I sebanyak 50%, siklus II sebanyak 83,33% dari jumlah seluruh siswa sebanyak 30. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. D. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi dan diteliti, kebenarannya perlu dibuktikan. Berdasarkan kajian teori di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran dengan menggunakan an metode demonstrasi dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas III SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur.

19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian ini diselenggarakan di SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur Tahun Pembelajaran 2011 / 2012, yang berjumlah 30 orang siswa. 2. Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pembelajaran IPS melalui strategi pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. C. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan menekankan kepada tindakan mengujicobakan suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala mikro, yang diharapan an kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan menigkatkan kualitas PBM.

20 D. Prosedur Penelitian Langkah-langkah operasional yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah h : 1. Tahap Perencanaan ( Planning ) 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Action ) 3. Tahap Observasi ( Observation ) Tahap Refleksi ( Reflection ) 4. Tahap Refleksi 5. Akhir Tindakan E. Teknik Pengumpulan Data Prinsip pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas tidak jauh j berbeda pada jenis penelitian yang lain. Dengan kata lain, prinsip pengumpulan data pada penelitian formal dapat diterapkan pada penelitian tindakan kelas, baik data kualitatif (minat/suasana kelas) dan kuantitatif (nilai) dimanfaatkan untuk menggambarkan G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Data yang diperoleh dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dianalisis dengan analisis deskriptif. Analisa deskriptif kualitatif akan dijadikan metode dalam menganalisa data yang sudah terkumpul. Analisis pada siklus pertama hasilnya akan dipakai untuk kegiatan n pada siklus selanjutnya. Jenis data yang diperoleh dan dianalisis ialah ah data kualitatif yang berupa informasi berbentuk kalimat yang terdiri atas hasil observasi, wawancara, w angket, dan catatan- catatan di lapangan.

21 2. Penyajian Data Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. H. Indikator Keberhasilan Keberhasilan ditandai dengan adanya perubahan kearah kebaikan, yaitu adanya peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran. Siklus ini dihentikan apabila minat siswa pada pelajaran IPS mencapai 75%. Sedangkan hasil belajar siswa dinyatakan tuntas jika 75% dari seluruh siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal 65.

22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus,, dan setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan. Hasil refleksi dari siklus I digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus II. Sebelum melaksanakan siklus I dilakukan perhitungan data awal yang diambil dokumen guru, yaitu nilai hasil ulangan siswa yang kemudian dijadikan sebagai nilai atau skor dasar siswa. Setiap akhir siklus diadakan kuis untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa terhadap materi yang telah diberikan. 1. Sebelum ada tindakan (Pra Siklus) Sebelum siklus I dilaksanakan, peneliti melakukan wawancara dengan guru,, dari hasil wawancara bahwa mata pelajaran IPS kurang diminati siswa sehingga minat belajar menjadi kurang, materi yang cukup banyak serta waktu yang terbatas menjadi beban guru dalam menyampaikan materi. Wawancara dengan siswa juga dilakukan oleh peneliti,, dari wawancara diketahui bahwa sebagian siswa kurang begitu suka terhadap mata pelajaran IPS karena materi yang terlalu banyak dan metode pembelajaran serta suasana kelas yang kurang menyenangkan menyebabkan siswa merasa bosan dan kurang berminat terhadap pembelajaran di kelas.

23 b. Hasil Belajar Berdasarkan nilai siswa sebelum dilakukannya pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dari jumlah seluruh siswa kelas III SDN Cawang 07 Jakarta Timur yaitu dengan jumlah 30 siswa,, 22 siswa atau 74% belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan yang telah mencapai KKM adalah 8 siswa atau hanya 26% yang telah mencapai KKM. Nilai tertinggi sebelum dilakukan tindakan 70 dan nilai terendah 25. Nilai kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah Hasil siklus I a. Perencanaan Hasil dari kegiatan perencanaan dalam siklus ini dihasilkan : 1) Strategi pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setiap materi pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. 3) Media pembelajaran yaitu gambar lingkungan alam dan buatan serta denah maupun peta, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar kuis (alat evaluasi). 4) Lembar observasi siswa dan lembar observasi aktivitas guru. 5) Lembar angket minat belajar siswa.

24 b. Pelaksanaan Tindakan c. Observasi Kegiatan observasi pada penelitian ini adalah mengamati minat dan hasil belajar siswa. 1) Minat Siswa Hasil angket respon terhadap minat siswa terhadap pembelajaran IPS I pada siklus I yang diberikan kepada siswa diperoleh jumlah siswa yang berminat sesuai klasifikasi yang telah ditentukan adalah sebanyak 15 (50%) siswa dan 15 (50%) siswa yang minatnya masih kurang dari jumlah seluruh siswa yaitu 30. Maka pada siklus I kriteria minat siswa sedang. 2) Hasil Belajar Siswa Hasil perhitungan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPS pada siklus I dari hasil kuis I yang telah diberikan pada siswa diperoleh jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 50% dengan kriteria sedang, yang belum tuntas belajar sebesar 50%, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 35, serta diperoleh rata-rata nilai siklus I sebesar 61,66.

25 d. Refleksi 1) Minat belajar Siswa Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa diperoleh persentase p minat pada pra siklus sebesar 23,33% dan meningkat pada siklus I sebesar 50% siswa yang memiliki minat terhadap pembelajaran IPS dengan kriteria sedang. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada 50% siswa yang masih belum memiliki minat belajar tinggi. Hal tersebut dikarenakan siswa masih perlu penyesuaian dengan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode demonstrasi. 2) Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil penilaian terhadap kuis I yang telah diberikan pada siswa, diperoleh jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 50% atau 15 siswa, s yang belum tuntas sebesar 50% atau 15 siswa, nilai tertinggi 80, nilai terendah 35, serta diperoleh rata-rata nilai kuis I sebesar 61,66. Dari jumlah siswa yang tuntas belajar b maka kriteria ketuntasan hasil belajar siswa sedang. Meski sudah menunjukkan peningkatan persentase ketuntasan belajar dari 25% menjadi 50%, namun hasil tersebut masih dirasa belum memuaskan. Berdasarkan hasil dari refleksi pada siklus I, diperoleh kesimpulan bahwa minat belajar dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Walaupun sudah menunjukkan peningkatan tetapi masih perlu adanya peningkatan minat dan hasil l belajar siswa agar memenuhi indikator yang telah ditentukan, untuk itu penelitian dilanjutkan d ke siklus II.

26 3. Hasil siklus II a. Perencanaan Hasil dari kegiatan perencanaan dalam siklus ini adalah : 1) Strategi pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setiap materi pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. 3) Media pembelajaran yaitu gambar lingkungan alam dan buatan serta denah maupun peta, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar kuis (alat evaluasi). 4) Lembar observasi siswa dan lembar observasi aktivitas guru. 5) Lembar angket minat belajar siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran IPS pada siklus II guru berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada pertemuan pertama, guru memberikan materi lingkungan alam dan buatan.

27 c. Observasi Kegiatan observasi pada penelitian ini adalah mengamati minat dan hasil belajar siswa. 1) Minat Siswa Hasil angket respon terhadap minat siswa terhadap pembelajaran IPS pada siklus II yang diberikan kepada siswa diperoleh jumlah siswa yang berminat sesuai klasifikasi minat yang telah ditentukan adalah 25 (83,33%) siswa dan 5 (16,67%) siswa yang minat belajarnya masih kurang dari jumlah seluruh siswa yaitu 30. Maka pada siklus II kriteria minat siswa adalah baik sekali atau tinggi. gi. 2) Hasil Belajar Siswa Hasil perhitungan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPS pada siklus II dari hasil kuis II yang telah diberikan pada siswa diperoleh jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 83,33% dengan kriteria baik sekali atau tinggi, yang belum tuntas belajar sebesar sar 16,67%, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 55, serta diperoleh h rata- rata nilai pada siklus II sebesar 72.

28 c. Refleksi 1) Minat Siswa Berdasarkan hasil angket minat yang diberikan kepada siswa diperoleh jumlah siswa yang berminat sesuai klasifikasi minat yang telah ditentukan adalah 25 (83,33%) siswa dan 5 (16,67% ) siswa yang minat belajarnya masih kurang dari jumlah seluruh siswa yaitu 30. Minat pada siklus II telah mengalami ami peningkatan yang lebih baik dari siklus I. ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya ngkatnya jumlah presentase siswa yang memiliki minat belajar yaitu dari 50% (siklus I) dengan kriteria minat siswa sedang menjadi 83,33% (siklus II) dengan kriteria minat siswa adalah baik sekali atau tinggi. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah terbiasa menyesuaikan diri dengan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, disamping itu kinerja guru juga sudah lebih baik lagi. 2) Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil perolehan siklus II diperoleh jumlah siswa yang g tuntas belajar sebesar 83,33% dengan kriteria baik sekali atau tinggi, yang belum tuntas belajar sebesar 16,67%, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 55, serta diperoleh rata-rata nilai pada siklus II sebesar 72. Hasil ini lebih baik dari siklus s I yag ditunjukkan dengan meningkatnya presentase ketuntasan belajar siswa dari 50% menjadi 83,33%. Hal ini dikarenakan perhatian siswa terhadap penjelasan guru sudah lebih baik, keaktifan siswa selama pembelajaran sudah meningkat dari siklus I, serta kinerja guru sudah lebih baik dari siklus I.

29 3) Hasil Wawancara Berdasarkan dari wawancara dengan siswa yang dilakukan, bahwa sebagian besar siswa menyukai pembelajaran IPS menggunakan metode demonstrasi. Menurut para siswa bahwa belajar dengan bekerja sama dalam kelompok itu menyenangkan dan lebih mudah dalam mempelajarai dan memahami materi yang tentunya dibantu bimbingan guru. Dari rasa suka siswa terhadap pembelajaran IPS maka minat belajar pada mata pelajaran IPS juga meningkat. Berdasarkan hasil dari refleksi pada siklus II, diperoleh kesimpulan bahwa minat belajar dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. n. Peningkatan minat dan hasil belajar dari siklus I ke siklus II mengalami m peningkatan. Peningkatan minat belajar siswa mencapai 83,33% dan telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75%. Dengan tercapainya indikator keberhasilan tersebut maka penelitian ini dihentikan pada siklus II.

30 B. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian dari siklus I sampai dengan siklus II sebagai berikut b : 1. Minat Belajar Siswa Data minat belajar siswa diperoleh dengan memberikan lembar angket kepada siswa. Berikut perkembangan minat belajar siswa dapat dilihat ihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3 Hasil Minat Belajar Siswa Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah Berminat Presentase 23,33% 50% 83,33% Kurang Berminat Jumlah Presentase 76,67% 50% 16,67% Kriteria Minat Kurang Sedang Baik Sekali/Tinggi

31 Gambar 2 : Grafik Minat Belajar Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Berminat Kurang Berminat Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa minat belajar siswa meningkat dari silkus I ke siklus II. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai percaya diri terhadap kemampuanya dalam menyampaikan pendapat (berinisiatif), siswa sudah banyak yang memperhatikan penjelasan guru dan mengikuti pelajaran dengan baik, siswa sudah merespon pertanyaan baik dari guru maupun pertanyaan temannya, siswa sudah mau bertanya pada guru tentang materi yang dianggap kurang jelas, siswa juga mengerjakan sendiri tiap soal yang ada.

32 2. Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, peneliti menggunakan kuis yang dibagikan kepada siswa disetiap akhir siklus. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4 Perkembangan Hasil Belajar Siswa Siklus Pra Siklus Siklus I Siklus II Persentase 26% 50% 83,33% Kriteria Kurang Sedang Baik Sekali Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan/pra siklus sebanyak 26%, pada siklus I diperoleh 50%, sedangkan pada siklus II sebanyak 83,33%. Hal ini menunjukkan bahwa dari sebelum ada tindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II hasil belajar siswa meningkat. Hal ini dikarenakan minat belajar siswa semakin lebih baik dari tiap siklusnya, serta guru juga sudah menguasai materi dengan menggunakan metode demonstrasi.

33 Hasil perolehan ketuntasan belajar siswa menggunakan metode demonstrasi dapat disajikan dalam gambar berikut ini. Gambar 3: Grafik Perkembangan Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Tuntas Belum Tuntas Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar siswa, dengan meningkatnya minat belajar siswa maka meningkat pula hasil belajar siswa kelas III SDN Cawang 07 Jakarta Timur.

34 3. Hasil Wawancara Wawancara dengan guru dilakukan sebelum dilakukan penelitian dan wawancara dengan siswa dilakukan baik sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Dari hasil wawancara dengan guru dan siswa sebelum dilakukan penelitan dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran IPS masih sangat rendah atau kurang, hal tersebut disebabkan karena materi yang terlalu banyak sedangkan waktu terbatas, terciptanya suasana belajar yang menyenangkan masih kurang. Setelah dilakukan penelitian peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui apakah minat siswa dapat meningkat siswa mengikuti pelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Dari wawancara dihasilkan bahwa siswa mulai menyukai pembelajaran IPS melalui pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, dari hasil wawancara dengan siswa yang dilakukan peneliti maka dapat disimpulkan bahwa rasa suka terhadap pembelajaran IPS meningkat dan dengan adanya rasa suka tersebut maka minat siswa terhadap pembelajaran meningkat setelah dilakukannya pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.

35 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Minat belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi berdasarkan pada angket minat mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus I dan siklus I ke siklus II, hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan perolehan persentase minat pada pra siklus sebesar 33,33% dengan kriteria kurang, siklus I sebesar 50% dengan kriteria sedang dan pada siklus II sebesar 83,3% dengan kriteria baik sekali atau tinggi. 2. Minat belajar siswa juga akan berpengaruh pada hasil belajarnya, jika minat siswa meningkat maka hasil belajar juga akan meningkat. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari pra siklus ke sklus I dan siklus I ke siklus II, hal tersebut ditunjukkan dengan perolehan persentase pada pra siklus sebesar 25% dengan kriteria kurang, siklus I sebesar 50% dengan kriteria sedang, dan siklus II diperoleh 83,33% dengan kriteria baik sekali.

36 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka dengan kerendahan hati peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Agar minat belajar siswa meningkat maka pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat menjadi alternatif untuk digunakan oleh guru dalam pembelajarannya. 2. Agar pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat meningkat, sebaiknya guru mengembangkan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.

37

NASKAH PUBLIKASI OLEH : A54B111048

NASKAH PUBLIKASI OLEH : A54B111048 NASKAH PUBLIKASI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI SRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD ) PADA PEMBELAJARAN IPS DOKUMEN DIRI DAN KELUARGA SISWA KELAS II SD NEGERI 4 BARENG LOR KLATEN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik secara

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 3 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar...

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat, sehingga peajaran Bahasa Indonesia sangat penting bagi kehidupan siswa sekarang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diupayakan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan budaya, adat hingga kualitas pendidikan masing-masing daerah di Indonesia. Pendidikan yang

Lebih terperinci

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN GADINGREJO 01 KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Sri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGADIREJO KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh:

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney Fadly, Charles Kapile, dan Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta Saud G. Rabo Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi bangsa yang dapat membuat bangga negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. generasi bangsa yang dapat membuat bangga negaranya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah cara untuk memajukan suatu negara menjadi lebih baik. Dengan adanya pendidikan yang baik, maka akan tercipta generasi bangsa yang dapat membuat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan 1. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri

Lebih terperinci

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER Suparmini 31 Abstrak. Hasil belajar IPS siswa kelas 4 A SDN

Lebih terperinci

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian. Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS Nela Rofisian PGSD Universitas Widya Dharma Klaten rofisian@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh : MARYUNINGSIH K8411045

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Sitti Rahmah 1 1 SMPN 6 Kota Bima Email: 1 sittirahmah@gmail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar Marlina, Charles Kapile, dan Imran Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH

Lebih terperinci

TRI PURNAWATI NIM. A54B111010

TRI PURNAWATI NIM. A54B111010 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE KELAS V SD NEGERI 2 GEDAREN KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( CLASSROOM ACTION RESEARCH ) Disusun oleh : BUDIYANTI ELIZABETH, S. Pd NIP :

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( CLASSROOM ACTION RESEARCH ) Disusun oleh : BUDIYANTI ELIZABETH, S. Pd NIP : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( CLASSROOM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau mundurnya perkembangan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Triyatno 1, John Sabari 2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 NGUTER

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Kelas V SDN Unu Kecamatan Bulagi Selatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Kelas V SDN Unu Kecamatan Bulagi Selatan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Kelas V SDN Unu Kecamatan Bulagi Selatan Nolpin Sunggudek, Bonifasius Saneba, dan Jamaludin Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

A ABSTRAK

A ABSTRAK A005 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN Talking Stick DISERTAI DENGAN Concept Map UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN SISWA KELAS XI IPA I SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Diskripsi Per siklus Berdasarkan identifikasi analisis dan perumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka pada bagian ini akan dipaparkan mengenai program

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENINGKATAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 WATANGREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: EKO

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi keberlangsungan hidup manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses kearah yang lebih baik, menghadapi

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan ilmu pengetahuan. Proses pendidikan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA Dinamika Vol. 4, No. 4, April 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA SDN Pangkah 01 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN Raihanah Sari Universitas Lambung Mangkurat Email: reyhana89.rss@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB Oleh: Ian Trianti, Widayati Pujiastuti, Rizal Abstrak Permasalahan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis oleh karena proses

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA DAN GERAK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER Kanti Sukowati 9 Abstrak. Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam pasal 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang disengaja untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VI DI SD NEGERI CINANGSI KECAMATAN CIBOGO KABUPATEN SUBANG 2016 Cucu Suaedah, S.Pd. SD NIP.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota Kasmiati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 25 BANDA ACEH 54 Nina Aryani Guru SD Negeri 25 Banda

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Putu Ayu Puspayanti, Lilies, Bustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI TAMBAKBOYO 01 TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI Mhd. Jamil Sutarni Guru SDN 135/V Makmur Jaya Tanjung Jabung Barat, Jambi Abstrak: Setiap

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN Nur Hadiyanta MAN Popongan Kabupaten Klaten email: hadiyantonur94@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 39

ISSN No Media Bina Ilmiah 39 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 39 PENERAPAN MDEL PEMBELAJARAN TIPE CPERATIVE INTEGRATED READING AND CMPSITIN (CIRC) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BERTANYA PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS V SD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang. Menurut

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu rumusan masalah,

I. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu rumusan masalah, I. PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok yang berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Untuk memberikan arah pembahasan yang lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima

Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima Nurrahmah STKIP Taman Siswa Bima ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Undang undang Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:

Lebih terperinci

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

Linda Ratnaningtyas D.W. 34 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MATA PELAJARAN IPS MATERI DOKUMEN DAN BENDA PENTING KELUARGA PADA SISWA KELAS II SDN TANGGUL WETAN 02 JEMBER Linda Ratnaningtyas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang Rahmawati, Nadjamuddin, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa yang dapat membentuk masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang lebih baik. Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan ialah sebuah proses yang terus menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang terjadi sebagai perkembangan IPTEK, perubahan nilai budaya, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia dalam memperoleh bekal dalam kehidupan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) peningkatan aktivitas pembelajaran peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci