Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA

Preeklampsia dan Eklampsia

PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA

Hipertensi dalam kehamilan. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

11/15/2010. kejang/konvulsikonvulsi dan Koma)

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERDARAHAN ANTEPARTUM

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

Persalinan Induksi persalinan diindikasikan pada pre-eklampsia dengan kondisi buruk seperti gangguan

PENANGANAN TERKINI PREEKLAMSIA EFENDI LUKAS DIVISI FETOMATERNAL, DEPARTEMEN OBGYN FK UNHAS / RS DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

Disusun oleh : Intiyaswati. membengkak dan pada pemeriksaan laboratorium dijumpai protein didalam urine

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

LAPORAN PENDAHULUAN PREEKLAMSI

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

Prinsip Umum Kegawadaruratan Maternal Neonatal. Sendy Firza Novilia T, S.S.T.Keb

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

BAB II TINJAUAN TEORI. Hipertensi didefinisikan sebagai kenaikan secara pasti tekanan darah arteri

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

dr Agus Suhartono,SpOG (K) Bagian Kebidanan dan Kandungan RSUD Kota Malang

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dr. Hydrawati Sari, SpOG

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

KUESIONER PENELITIAN TENTANG GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MELAHIRKAN TENTANG PREEKLAMSIA DI RSUDDR. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2015

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

Pusat Hiperked dan KK

BAB I KONSEP DASAR. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama. masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1998).

SOAL KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL NISA RAHAYU NURMUSLIMAH, S.ST

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

BAB IV PEMBAHASAN. Keberadaan bidan menjadi tolak ukur kesehatan di masyarakat. Hal inilah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Preeklampsia di dalam kehidupan awam sehari-hari dikenal sebagai

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISS N KOMPETENSI BIDAN DALAM PENANGANAN AWAL PEB DAN EKLAMSIA PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : MAGDALENA AMALO NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGKAJIAN PNC. kelami

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan cukup istirahat maupun dalam keadaan tenang. 2

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

EMBOLI AIR KETUBAN. Emboli air ketuban dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba sewaktu atau beberapa waktu sesudah persalinan.

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan. terhambat di dalam Rahim, kematian janin di dalam rahim, solusio

PENATALAKSANAAN TERAPI PASIEN PREEKLAMPSIA RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2009 SKRIPSI

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

APPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA. 2 Eklampsia adalah kejang atau koma yang menyertai keadaan preeklampsia.

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

No HP ANC STATUS : Keterangan :

BAB II TINJAUAN TEORI. normal yaitu tekanan darah 140/90 mmhg (Prawirohardjo, 2008). 12 minggu pasca persalinan.

BAB II TINJAUAN TEORI

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

sekresi Progesteron ACTH Estrogen KORTISOL menghambat peningkatan sintesis progesteron produksi prostaglandin

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL. Eka Sarofah Ningsih* ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

Preeklamsia adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan

Eklampsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan, atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan saraf) dan / atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejalagejala pre-eklampsia.

Idiopatik Teori iskemia plasenta

Kehamilan pertama Riwayat keluarga dengan pre-eklampsia atau eklampsia Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun Kehamilan kembar,

Spasme pembuluh darah iskemik plasenta terjadi diseluruh tubuh pertumbuhan janin terganggu TD >> Gawat janin RAA System teraktivasi Kematian cause oksigen << Perfusi ginjal << Retensi Natrium dan air GFR << Edema Permeabilitas protein >> proteinuria

Hipertensi Edema anasarka Proteinuria KEJANG EKLAMSIA

Nyeri kepala dibagian depan atau belakang Gangguan penglihatan, pasien akan melihat kilatan cahaya (Skotoma) Iritabel atau ibu merasa gelisah Nyeri ulu hati kadang disertai muntah

Preeklamsia ringan Tekanan darah 140/90 mmhg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang; atau kenaikan diastolik 15 mmhg atau lebih; atau kenaikan sistolik 30 mmhg atau lebih.cara pengukuran sekurangkurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam. Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per minggu. Proteinuria kwantatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter atau midstream.

Preeklampsia Berat Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih. Proteinuria 5 gr atau lebih per liter. Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam. Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium. Terdapat edema paru dan sianosis.

Preeklamsia ringan Dapat dikatakan tidak mempunyai risiko bagi ibu maupun janin Tidak perlu segera diberikan obat antihipertensi atau obat lainnya, tidak perlu dirawat kecuali tekanan darah meningkat terus (batas aman 140-150/90-100 mmhg). Istirahat yang cukup (berbaring / tiduran minimal 4 jam pada siang hari dan minimal 8 jam pada malam hari) Pemberian luminal 1-2 x 30 mg/hari bila tidak bisa tidur

Bila tekanan darah tidak turun, dianjurkan dirawat dan diberi obat antihipertensi : metildopa 3 x 125 mg/hari (max.1500 mg/hari), atau nifedipin 3 x 5-10 mg/hari, Diet rendah garam dan diuretik tidak perlu

Jika maturitas janin masih lama, lanjutkan kehamilan, periksa tiap 1 minggu Indikasi rawat : jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah 2 minggu rawat jalan, peningkatan berat badan melebihi 1 kg/minggu 2 kali berturut-turut, atau pasien menunjukkan tanda-tanda pre-eklampsia berat. Berikan juga obat antihipertensi.

Jika dalam perawatan tidak ada perbaikan, tatalaksana sebagai pre-eklampsia berat. Jika perbaikan, lanjutkan rawat jalan Pengakhiran kehamilan : ditunggu sampai usia 40 minggu, kecuali ditemukan pertumbuhan janin terhambat, gawat janin, solusio plasenta, eklampsia, atau indikasi terminasi lainnya. Minimal usia 38 minggu, janin sudah dinyatakan matur.

Persalinan pada pre-eklampsia ringan dapat dilakukan spontan, atau dengan bantuan ekstraksi untuk mempercepat kala II.

Pemberian sulfas magnesium (SM) 40 % sebanyak 10 ml disuntikkan IM bokong kiri dan kanan sebagai dosis permulaan

Diuresis baik Refleks patela positif Pernafasan lebih dari 16x/i

Preeklamsia berat Aktif Konservatif

Aktif Mengakhiri kehamilan Konservatif kehamilan dipertahankan sampai aterm disertai pengobatan

Pengkajian Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida < 20 tahun atau > 35 tahun Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan TD, oedema, pusing, nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur Inspeksi tanda terkait preeklamsia

Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan Cardiac out put sekunder terhadap vasopasme pembuluh darah. Resiko terjadi gawat janin intra uteri (hipoksia) b/d penurunan suplay O2 dan nutrisi kejaringan plasenta sekunder terhadap penurunan cardiac out put.

Kelebihan volum cairan b/d kerusakan fungsi glumerolus sekunder terhadap penurunan cardiac out put Gangguan pemenuhan ADL b/d immobilisasi; kelemahan Pola nafas tidak efektif b/d penurunann ekspansi paru.

Monitor perubahan tiba-tiba atau gangguan mental kontinu ( cemas bingung, letargi, pingsan ) Obsevasi adanya pucat, sianosis, belang, kulit dingin/ lembab, cacat kekuatan nadi perifer. Kaji tanda Homan ( nyeri pada betis dengan posisi dorsofleksi ) eritema, edema Dorong latihan kaki aktif / pasif Pantau pernafasan Kaji fungsi GI, catat anoreksia, penurunan bising usus, muntah/ mual, distaensi abdomen, kontipasi Pantau masukan dan perubahan keluaran

Anjurkan penderita untuk tidur miring ke kiri Pantau DJJ, kontraksi uterus/his gerakan janin setiap hari Motivasi pasien untuk meningkatkan fase istirahat

Auskultasi bunyi nafas akan adanya krekels. Catat adanya DVJ, adanya edema dependen Ukur masukan atau keluaran, catat penurunan pengeluaran, sifat konsentrasi, hitung keseimbangan cairan. Berikan diet rendah natrium atau garam.

Kaji toleransi pasien terhadap aktifitas Tingkat istirahat, batasi aktifitas Anjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan kebutuhan ADL pasien Anjurkan pasien menghindari peningkatan tekanan abdomen, mengejan saat defekasi

Pantau tingkat pernafasan dan suara nafas. Atur posisi fowler atau semi fowler. Sediakan perlengkapan penghisapan atau penambahan aliran udara. Berikan obat sesuai petunjuk. Sediakan oksigen tambahan.

Gejala dan tanda Kejang Nyeri kepala didaerah frontal Gangguan penglihatan

Tingkat awal Berlangsung kirra-kira 30 detik Mata penderita terbuka tanpa melihat Kelopak mata bergetar dan kepala diputar ke kiri dan kanan

Kejang tonik Berlangsung kurang dari 30 detik Seluruh otot menjadi kaku Wajah kaku, tangan mengenggam, kaki membengkok ke dalam, lidah dapat tergigit

Kejang klonik Berlangsung 1-2 menit Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam tempo cepat Mulut membuka dan menutup, lidah dapat tergigit Bola mata menonjol Dari mulut keluar ludah yg berbusa Penderita menjadi tidak sadar Tingkat koma

Menghentikan kejang Mempertahankan jalan nafas bebas Menghindarkan tergigitnya lidah Pemberian oksigen Menjaga agar penderita tidak mengalami trauma (jatuh)

Penderita di rawat di ruang isolasi yg tenang Pantau TTV tiap 30 menit Sediakan suction untuk membersihkan jalan nafas Pantau intake dan output cairan Berikan oksigen bila dijumpai sianosis Pemberian magnesium sulfas

ANC teratur Pendidikan kesehatan Diet Manfaat istirahat