Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

HIBAH RISET PROGRAM DOKTOR UNTUK SARJANA UNGGUL PMDSU BATCH IV TAHUN

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Oleh: Pembantu Rektor II UB

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PANDUAN BEASISWA PENDIDIKAN MAGISTER MENUJU DOKTOR UNTUK SARJANA UNGGUL

HIBAH RISET PROGRAM DOKTOR UNTUK SARJANA UNGGUL TAHUN

Smart, Innovative, Professional

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

HIBAH RISET PROGRAM DOKTOR UNTUK SARJANA UNGGUL TAHUN 2017 (PMDSU Batch III-2017) CALL FOR PROPOSALS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA PMDSU TAHAP III

REGULASI DAN IMPLEMENTASI BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

SISTEM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPMENKOWASBANGPAN NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 )

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERUBAHAN LANDASAN KONSEP

PANDUAN PENDAFTARAN DAN SELEKSI MAHASISWA

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOSIALISASI BEASISWA UNGGULAN DOSEN INDONESIA (BUDI) DALAM NEGERI TAHUN 2016

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

Wassalamu alaikum wr. wb.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI. 2 Desember Dec-15 2:42 PM

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, intelektual dan teknologi. Ini merupakan aset untuk meningkatkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Direktorat Jenderal Sumberdaya IPTEK dan Dikti Kementerian Ristek Dikti. Kiat Sukses Belajar Di Pascasarjana dan Aspek Kepegawaiannya

HIBAH RISET PROGRAM DOKTOR UNTUK SARJANA UNGGUL TAHUN 2013 CALL FOR PROPOSALS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEBIJAKAN MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI

RUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Lampiran Pengumuman Rektor tentang Peogram Beasiswa Doktoral Proyek IDB tahap II

USULAN PEMERINTAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI (VERSI 4 APRIL 2012)

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

RUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

RENCANA STRATEGIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Matrik RUU Pendidikan Tinggi Hasil Panja RUU DIKTI 22 Februari 2012 dan Masukan dari Uji Publik

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 32500/UN4.1/OT.10/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERAN STRATEGIS PENINGKATAN TERBITAN BUKU UI DAN PENGARUHNYA BAGI INDONESIA

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Undiksha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PETUNJUK TEKNIS (STRATA 3/DOKTOR) BAGI DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

PANDUAN PENELITIAN PENINGKATAN KAPASITAS DI PERGURUAN TINGGI TAHUN 2017 (EDISI XI) DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN BEASISWA KUALIFIKASI S2 GURU PAI CALON PENGAWAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR ISI PENELITIAN

PANDUAN P2M STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENGANTAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

Transkripsi:

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Panduan Penulisan Rencana Implementasi

Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan 1 Latar Belakang 1 Tujuan Error! Bookmark not defined. Kebutuhan dan Penyediaan Tenaga Pendidik _ Error! Bookmark not defined. Aspek Kebutuhan Tenaga Pendidik Error! Bookmark not defined. Keberadaan Program Studi Error! Bookmark not defined. Jumlah Mahasiswa Error! Bookmark not defined. Parameter Demografi dan Pendugaan Jumlah Mahasiswa Error! Bookmark not defined. Angka partisipasi kasar pendidikan tinggi _ Error! Bookmark not defined. Parameter daya tampung perguruan tinggi Error! Bookmark not defined. Aspek Penyediaan Tenaga Pendidik Error! Bookmark not defined. Skenario Pengembangan dan Simulasi 7 Simulasi Kebutuhan Tenaga Pendidik Error! Bookmark not defined. Jumlah Tenaga Pendidik yang dibutuhkan Error! Bookmark not defined. Jumlah yang direkrut per tahun Error! Bookmark not defined. Tindak Lanjut untuk Kebijakan Error! Bookmark not defined. Sistem Penunjang Pengambilan Keputusan _ Error! Bookmark not defined. Bidang Studi Strategis Error! Bookmark not defined. Pendugaan Kebutuhan Tenaga Pendidik _ Error! Bookmark not defined. Penyediaan Tenaga Pendidik Error! Bookmark not defined. Nomenklatur Bidang Studi dan Keahlian sebagai jembatan Error! Bookmark not defined. Penutup Error! Bookmark not defined. Acuan 12

Daftar Isi Lampiran Error! Bookmark not defined.

Hal. 01 Pendahuluan Pendahuluan Latar Belakang Sebagaimana termaktub di dalam UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Berbeda dari pendidikan dasar dan menengah, pendidikan tinggi memiliki fungsi yang lebih beragam yaitu : a. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; b. mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma; dan c. mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora. Jika fungsi tersebut dijalankan dengan optimal maka akan dapat dicapai tujuan pendidikan tinggi yaitu : a. berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa; b. dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa; c. dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan d. terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat

Hal. 02 Pendahuluan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa tenaga pendidik di perguruan tinggi yang sering diistilahkan dengan dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama menstransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya. Lebih jauh peran dosen dijabarkan lebih lanjut di dalam pasal 12 sebagai berikut: a. Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya. b. Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya. c. Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika. Melalui kegiatan Tridharma, dosen berperan penting dalam transfer ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta pembawa pesan moral bagi mahasiswa dan masyarakat yang membutuhkannya. Terlihat dengan jelas betapa strategisnya peran dosen dalam lanskap pendidikan tinggi di Indonesia.

Hal. 03 Pendahuluan Dalam rangka mewujudkan peran dan fungsinya tersebut, dosen harus memiliki kualifikasi akademik minimum dan Sertifikasi Pendidik Profesional sesuai dengan jenjang kewenangan mengajarnya. Amanat tersebut secara jelas tertuang dalam pasal 46 ayat 2 Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yaitu bahwa dosen harus memiliki kualifikasi akademik minimum: (a) lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan (b) lulusan program doktor untuk program pascasarjana. Komposisi dosen berdasarkan jenjang pendidikan terakhir disajikan pada gambar berikut ini. 140000 126749 120000 100000 80000 60000 56387 40000 20000 0 23827 822 4208 2090 467 1715 D 3 D 4 S 1 S 2 S 3 Sp 1 Sp 2 Profesi Gambar # Sebaran dosen berdasarkan jenjang pendidikan terakhir, Diunduh dari http://forlap.dikti.go.id/dosen/homegraphjenjang pada tanggal 13 Desember 2014 Terlihat dari gambar di atas masih rendahnya proporsi dosen berpendidikan S3 yaitu hanya 12.48%. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah tersendiri dalam

Hal. 04 Pendahuluan pengembangan program studi di perguruan tinggi. Pada sisi lain, lebih dari 55 % dosen yang masih berpendidikan S1 dan S2 telah berusia minimal 55 tahun. Oleh karena itu dibutuhkan langkah strategis untuk menyiapkan dosen muda yang memiliki wawasan tri-dharma yang luas. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi terus berupaya untuk mendorong dan meningkatkan kuantitas dosen yang memiliki kualifikasi akademik minimal magister melalui beragam pendekatan. Berbagai langkah sistematis dan perbaikan berkelanjutan selalu dilaksanakan baik pada era TMPD, BPPS hingga BPPDN pada saat ini. Program-program ini telah memiliki beberapa varian untuk segmen-segmen mahasiswa dan bidang studi tertentu. Berbagai upaya tersebut di atas ternyata masih belum dapat mempercepat laju pertambahan jumlah doktor sebagaimana yang direncanakan oleh Kemendikbud. Oleh karena itu pada tahun 2012 telah dibuka koridor baru penyelenggaraan pendidikan doktor yang dinamakan Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Mahasiswa angkatan pertama program ini telah memulai menjalani pendidikan pada tahun ajaran 2013 dan saat ini sedang berada di penghujung semester kedua. Hasil monitoring dan evaluasi (monev) menunjukkan bahwa terobosan ini cukup berhasil menarik lulusan-lulusan S1 unggul untuk berpartisipasi dalam program PMDSU di bawah bimbingan para Profesor handal dengan track record penelitian dan publikasi internasional. Tampak bahwa program PMDSU dapat meningkatkan sinergi antara pendidikan dan penelitian. Dengan cara ini maka penambahan jumlah doktor yang memiliki pengalaman menikmati atmosfer penelitian yang unggul juga dapat dipercepat. Tentu saja berbagai penyempurnaan dalam pencarian calon mahasiswa, proses seleksi dan proses penerimaan masih perlu dilakukan. Berangkat dari pengalaman

Hal. 05 Pendahuluan penyelenggaraan PMDSU tahun 2013 dan hasil Monev oleh Tim Dikti, maka berbagai penyempurnaan dilakukan pada tahun seleksi 2014 dan penyiapan rencana implementasinya. Selain dari itu, terbitnya Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) juga perlu diperhatikan untuk kelanjutan penyelenggaraan program PMDSU. Pada intinya SNPT mensyaratkan dipenuhinya 8 standar: Standar kompetensi lulusan; Standar isi pembelajaran; Standar proses pembelajaran; Standar penilaian pembelajaran; Standar dosen dan tenaga kependidikan; Standar sarana dan prasarana pembelajaran; Standar pengelolaan pembelajaran; dan Standar pembiayaan pembelajaran. Dalam hal ini, upaya penyesuaian pelaksanaan program PMDSU pada PERMENDIKBUD No 49 Tahun 2014 tersebut diatas dapat dilakukan mengacu pada Surat Edaran DIRJEN DIKTI No : 526/E.E3/MI/2014 tentang Penjelasan tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk Program Pascasarjana. Tujuan Berangkat dari latar belakang di atas, tujuan program PMDSU adalah memberi kesempatan kepada perguruan tinggi untuk mengeksplorasi dan merealisasi peluang untuk mendidik sarjana unggul melalui pendidikan magister menuju doktor. Prosesnya adalah dengan memberikan kesempatan kepada peneliti/kelompok peneliti yang telah memiliki rekam jejak panjang dan memiliki reputasi penelitian internasional. Dengan cara ini diharapkan, seperti yang diamanahkan UU, mahasiswa unggul dapat menyelesaikan program doktor dengan lebih cepat, memiliki wawasan penelitian yang luas, mempunyai networking internasional dan menghasilkan produktivitas akademik yang bermutu tinggi. Kegiatan ini dilakukan dengan model pembelajaran program pendidikan Doktor yang kreatif sehingga secara simultan menghasilkan lulusan bermutu tinggi dengan masa studi optimal. Kegiatan ini diharapkan akan

Hal. 06 Pendahuluan mempercepat laju penambahan dosen bergelar doktor untuk perguruan tinggi di Indonesia.

Hal. 07 Format Rencana Implementasi Format Rencana Implementasi Sebagaimana tercantum dalam panduan penulisan proposal, perguruan Tinggi pengusul dipersyaratkan telah memiliki program studi S3 (program doktor) dengan akreditasi minimal B. Rencana implementasi terdiri dari informasi umum, Informasi Umum Tujuan dari bagian ini adalah untuk menunjukkan kecocokan antara karakteristik institusi dengan kegiatan PMDSU. Pada bagian ini disajikan berbagai penciri penting perguruan tinggi yang dapat dijadikan landasan untuk merumuskan pelaksanaan kegiatan di perguruan tinggi. Bagian ini diharapkan memuat informasi ringkas tentang rencana strategis pengembangan perguruan tinggi yang saat ini dijalankan dan dijadikan landasan untuk penyusunan rencana program pengembangan pendidikan Pascasarjana. Bagan Alir Keseluruhan Proses Pendidikan Mahasiswa Gambarkan proses yang harus dilalui oleh mahasiswa sejak diterima hingga menyelesaikan proses pendidikan. Berikut adalah salah satu contoh (HARAP SESUAIKAN DENGAN ATURAN AKADEMIK DI MASING-MASING PERGURUAN TINGGI).

Hal. 08 Format Rencana Implementasi Peta Jalan Pendidikan Mahasiswa Bagian ini memuat urutan kegiatan yang harus ditempuh oleh mahasiswa sejak yang bersangkutan mendaftar, diseleksi, diterima sebagai mahasiswa, melaksanakan PBM, riset, ujian, kelulusan hingga wisuda. Lengkapi tabel berikut ini untuk setiap promotor dan program studi yang relevan. Semester Mata Kuliah yang diambil Kegiatan Riset yang dilakukan Tempat kegiatan Sandwich Mahasiswa Tempat kegiatan SAME Dosen Keterangan 1 2 3

Hal. 09 Format Rencana Implementasi 4 5 6 7 8 Rencana Riset Informasikan rencana riset yang akan dikerjakan oleh mahasiswa di setiap promotor dengan melengkapi tabel berikut. No. Nama Jumlah Judul Penelitian Judul Riset yang Promotor Mahasiswa Mahasiswa sedang berlangsung (maks 3) (isikan sesuai yang terkait dengan jumlah judul penelitian mahasiswa) mahasiswa 1 2. n

Hal. 10 Format Rencana Implementasi Dukungan untuk Mahasiswa Tuliskan tempat mahasiswa dan promotor akan berinteraksi dengan melengkapi tabel berikut ini. No. Nama Kode Ruang Kode Ruang Mahasiswa (Isikan Promotor Promotor) sesuai dengan jumlah mahasiswa) 1 2. n Strategi Promosi untuk Promotor dan Program Bagian ini memuat langkah-langkah yang direncanakan oleh PT untuk mempromosikan para promotor dan program PMDSU yang akan dijalankan

Hal. 11 Format Rencana Implementasi dengan menggunakan berbagai media promosi. Target langkah-langkah ini adalah menarik sebanyak mungkin sarjana unggul untuk mendaftar sehingga sasaran tingkat keketatan seleksi 1:3 dapat dicapai. Lengkapi tabel berikut. No. Nama Promotor Jejaring Ilmiah yang akan digunakan Alamat untuk promosi web Modus Promosi lain yang akan dilaksanakan 1. 2. n Indikator Keberhasilan / Indikator Kinerja Pada bagian ini diuraikan usulan indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk mengukur tingkat keberhasilan/ketercapaian tujuan kegiatan. Indikator tersebut harus dapat mengukur dampak pelaksanaan aktivitas (outcome) dan apabila sulit, paling tidak harus dapat mengukur keluaran aktivitas (output). Indikator keberhasilan yang dicantumkan harus mengacu dan sesuai dengan tujuan aktivitas yang telah ditetapkan di bagian Tujuan. Metoda yang digunakan untuk mengukur indikator kinerja, perlu dijelaskan secara rinci. Lengkapi tabel berikut ini. No. Indikator 1. 2... n Cara Pengukuran/Penghitungan

Hal. 12 Acuan Acuan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi UNESCO. 1988. Proposed International Standard Nomenclature for Fields of Science and Technology. http://www.unesco.org