ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM PROPINSI (UMP) TERHADAP INVESTASI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) JAWA BARAT Oleh : ROLAS TE SILALAHI A14304008 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN ROLAS TE SILALAHI. Analisis Pengaruh Kebijakan Upah Minimum Propinsi (UMP) terhadap Investasi Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Jawa Barat. Dibawah bimbingan DEDI BUDIMAN HAKIM. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan industri andalan bagi Indonesia. Keunggulan industri TPT terlihat dari kontribusinya terhadap pembentukan PDB nasional, besarnya penyerapan tenaga kerja serta kontribusi TPT dalam surplus perdagangan Indonesia. Disamping itu, industri TPT Indonesia memiliki fundamental yang kuat karena memiliki struktur industri yang lengkap, vertikal dan terintegrasi dari hulu sampai hilir atau mulai dari sektor industri man made fiber sampai sektor industri garment. Keunggulan tersebut menjadikan industri TPT Indonesia sebagai industri yang kuat serta memiliki kemampuan daya saing global. Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (2007), Jawa Barat merupakan sentral pabrik tekstil di Indonesia dengan distribusi perusahaan sebesar 57 persen. Pada tahun 2006, jumlah perusahaan TPT di Jawa Barat mencapai 1.384 unit sedangkan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh sektor tersebut sekitar 419.349 orang. Selain itu, komoditi TPT merupakan salah satu komoditi ekspor terbesar Jawa Barat, selama periode 2003-2007 nilainya mencapai angka rata-rata 4,0454 milyar US Dollar. Industri TPT merupakan salah satu subsektor dari industri pengolahan nonmigas yang memiliki peranan cukup besar dalam perekonomian Jawa Barat. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi industri TPT dalam pembentukan PDRB Jawa Barat. Investasi memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan kegiatan ekonomi. Demikian juga halnya pada industri TPT, investasi berperan untuk mendorong daya saing dan meningkatkan produktivitas (API, 2008). Potensi Jawa Barat sebagai sentral industri TPT Indonesia serta adanya ketersediaan infrastruktur yang mendukung menjadikan Jawa Barat sebagai wilayah investasi TPT yang menjanjikan. Investasi atau penanaman modal terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Keinginan para investor untuk menanamkan modalnya di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Dinas Perindustrian (2007), iklim ketenagakerjaan termasuk faktor yang mempengaruhi investasi pada industri TPT. Hal tersebut dikarenakan industri TPT merupakan industri padat karya. Selain itu, penetapan nilai upah minimum sebagai salah satu kebijakan dibidang ketenagakerjaan juga mempengaruhi pertumbuhan investasi industri TPT. Pada kenyataannya, nilai upah minimum yang ditetapkan diberbagai propinsi sangat bervariasi dan cenderung mengalami peningkatan. Sejak tahun 2001 hingga tahun 2006, perkembangan rata-rata tingkat UMP di Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif dengan rata-rata 14,46 persen per tahun. Sejalan dengan peningkatan UMP setiap tahunnya, nilai investasi industri TPT Jawa Barat justru dihadapkan pada pertumbuhan yang fluktuatif. Padahal berdasarkan teori, peningkatan UMP akan menurunkan investasi.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perkembangan kebijakan upah minimum propinsi (UMP) di Jawa Barat dan untuk menganalisis pengaruh nilai upah minimum propinsi (UMP) terhadap investasi industri TPT di Jawa Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series (deret waktu) dari tahun 1994 sampai tahun 2006. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan perkembangan UMP Jawa Barat sedangkan metode kuantitatif melalui analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh nilai UMP terhadap investasi industri TPT Jawa Barat. Model investasi terdiri dari model investasi dalam negeri (PMDN) dan investasi asing (PMA). Model yang digunakan adalah model dengan fungsi Double Log dan diestimasi dengan metode Ordinary Least Squares (OLS), kemudian diolah dengan menggunakan software E-views 4.1. Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, maka gubernur berwenang menetapkan upah minimum yang sebelumnya ditetapkan oleh menteri yang membidangi ketenagakerjaan. Demikian juga halnya dengan upah minimum Propinsi Jawa Barat ditetapkan oleh gubernur dan dibantu oleh Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah. Berdasarkan hasil estimasi diperoleh bahwa nilai UMP secara signifikan berpengaruh negatif terhadap investasi dalam negeri (PMDN) industri TPT Jawa Barat. Nilai UMP berpengaruh signifikan terhadap PMDN secara negatif dengan dugaan parameter untuk nilai UMP sebesar 10,06549, asumsi cateris paribus. Artinya bahwa apabila nilai UMP meningkat sebesar 1 persen maka akan menurunkan PMDN sebesar 10,06549 persen. Hal ini menunjukkan bahwa nilai UMP menentukan keinginan para investor dalam negeri untuk menanamkan modalnya pada industri TPT di Jawa Barat. Pada model PMDN, variabel PDRB per kapita berpengaruh nyata secara positif sedangkan suku bunga tidak berpengaruh nyata. Pengaruh nilai UMP terhadap investasi asing (PMA) industri TPT Jawa Barat tidak signifikan. Para investor asing bersedia membayar upah di atas equilibrium karena di Indonesia, termasuk Jawa Barat memiliki turnover labour yang rendah. Artinya, para pekerja di sektor TPT cenderung tetap atau tidak sering berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Hasil estimasi model PMA juga menunjukkan bahwa variabel suku bunga berpengaruh negatif secara signifikan sedangkan PDRB per kapita dan laju nilai tukar tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka saran yang dapat diberikan adalah pemerintah propinsi Jawa Barat sebaiknya tetap melibatkan para pengusaha dalam perundingan penetapan nilai upah minimum propinsi. Selain itu, pemerintah sebaiknya meningkatkan kerjasama dengan pihak perbankan untuk menciptakan kebijakan ekonomi dalam upaya mempertahankan keberadaan dan mengembangkan potensi industri TPT nasional. Upaya peningkatan investasi industri TPT Jawa Barat dapat dilakukan melalui perbaikan iklim usaha yang kondusif.
ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM PROPINSI (UMP) TERHADAP INVESTASI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) JAWA BARAT Oleh : ROLAS TE SILALAHI A14304008 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kebijakan Upah Minimum Propinsi (UMP) terhadap Investasi Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Jawa Barat Nama : Rolas TE Silalahi NRP : A14304008 Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, M.Ec NIP. 131 846 871 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019 Tanggal Kelulusan :
PERNYATAAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM PROPINSI (UMP) TERHADAP INVESTASI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) JAWA BARAT ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN UNTUK SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA APAPUN. Bogor, Agustus 2008 ROLAS TE SILALAHI A14304008
RIWAYAT HIDUP Penulis memiliki nama lengkap Rolas Theresia Elisabeth Silalahi dan lahir di Pangururan, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara, pada tanggal 3 Juli 1987. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara keluarga Bapak Daulat Silalahi dan Ibu Berliana Sitanggang. Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri Pardomuan I pada tahun 1992 dan diselesaikan pada tahun 1998. Kemudian jenjang pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2001 di SLTP Budi Mulia Pangururan. Pendidikan menengah umum diselesaikan pada tahun 2004 di SMU Negeri 1 Pangururan. Pada Juni 2004, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor sebagai mahasiswa tingkat sarjana Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya melalui jalur USMI. Selama kuliah penulis aktif dalam UKM KEMAKI-IPB dan kegiatan kepanitiaan. Kepanitiaan yang pernah diikuti adalah Misa Awal Tahun Ajaran IPB tahun 2007 dan perayaan Natal Civitas Akademika IPB tahun 2007. Penulis juga menjadi asisten mata kuliah Ekonomi Umum Tahun Ajaran 2007/2008.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Kebijakan Upah Minimum Propinsi (UMP) terhadap Investasi Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Jawa Barat. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Program Sarjana Pertanian, Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan kebijakan upah minimum propinsi (UMP) di Jawa Barat dan pengaruh nilai upah minimum propinsi (UMP) terhadap investasi industri TPT di Jawa Barat. Namun penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penelitian ini. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan penelitian ini. Akhir kata, semoga skripsi ini berguna untuk kegiatan penelitian upah minimum propinsi dan investasi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) selanjutnya.
UCAPAN TERIMAKASIH 1. Kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa mencurahkan kasih dan berkat kepada penulis. 2. Kepada kedua orangtua penulis, Bapak Daulat Silalahi dan Ibu Berliana Sitanggang. Terimakasih atas kasih, doa, dukungan, bimbingan, dan motivasi yang selalu diberikan. Kepada kedua adik penulis, Adonia dan Felix. Terimakasih atas doa, kasih, dan semangat yang selalu diberikan kepada kaka. 3. Kepada Bapak Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, M.Ec sebagai dosen pembimbing skripsi. Terimakasih atas bimbingan, kesabaran, pengertian, dan semangat yang telah diberikan kepada penulis. 4. Kepada Ibu Tanti Novianti, S.P, M.Si sebagai dosen penguji utama. 5. Kepada Bapak Adi Hadianto, S.P sebagai dosen penguji wakil departemen. 6. Kepada Bapak Benny Setiawan, Ibu Priyana, dan Ibu Sri dari Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Jawa Barat, pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, serta pihak Badan Pusat Statistik Jawa Barat. Terimakasih atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis. 7. Kepada sahabat-sahabat penulis, Marlina, Merika, Eva, Tata, Natalia, Martyanti, Lenny, Estu, Jimmy, Rocky, Kristian, Rianti, Laura, Martha, Lena, dan Lambok. Terimakasih atas bantuan, doa, dan dukungan yang diberikan. 8. Kepada teman-teman seperjuangan penulis, Marlina, Santi, Ismail, Fitria, dan Nisa. Terimakasih atas kerjasama, bantuan, semangat, dan doa yang diberikan. 9. Kepada Ribkha, Trista, Grista, Wida, Liana, Kak Dina, Bang Agus, EPS 41, BIA dan Umat Ciampea, serta semua pihak yang telah membantu penulis. Terimakasih banyak atas bantuan, doa, dan dukungannya. Tuhan Memberkati.
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN.... xii I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Perumusan Masalah.... 8 1.3 Tujuan Penelitian.... 11 1.4 Kegunaan Penelitian... 12 1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 12 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori... 13 2.1.1 Teori Upah... 13 2.1.2 Teori Upah Minimum... 17 2.1.3 Teori Investasi... 18 2.1.4 Suku Bunga... 22 2.1.5 Nilai Tukar... 22 2.1.6 Produk Domestik Bruto (PDRB)... 23 2.1.7 OLS... 24 2.2 Penelitian Terdahulu... 26 2.2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)... 26 2.2.2 Penelitian Terdahulu Mengenai Investasi... 28 2.2.3 Penelitian Terdahulu Mengenai Upah Minimum... 29 III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis... 31 3.1.1 Hubungan Upah Minimum, Suku Bunga, dan Investasi... 31 3.1.2 Hubungan Nilai Tukar, PDRB, dan Investasi... 33 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional... 36 3.3 Hipotesis Penelitian... 39 IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 40 4.2 Jenis dan Sumber Data... 40 4.3 Metode Analisis... 40 4.4 Model Estimasi... 41 4.5 Metode Estimasi... 42 4.5.1 Uji Kriteria Statistik... 42 4.5.2 Uji Ekonometrika... 45 4.6 Asumsi yang Digunakan... 47 4.7 Batasan Operasional Variabel... 47