PEMANFAATAN BUAH TOMAT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN NATA DE TOMATO

dokumen-dokumen yang mirip
putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR

BAB I PENDAHULUAN. selulosa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum (Alwani et al., 2011).

khususnya dalam membantu melancarkan sistem pencernaan. Dengan kandungan

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN NATA DE CITRULLUS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu pencernaan. Kandungan kalori yang rendah pada Nata de Coco

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

BAB I PENDAHULUAN. Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfaatkan secara luas. Hasilnya 15,5 miliar butir kelapa per tahun

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga

KUALITAS NATA DE CASSAVA LIMBAH CAIR TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN GULA PASIR DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II. latin menjadi natare yang berarti terapung-apung (Susanti,2006). Nata termasuk

PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN AMONIUM SULFAT TERHADAP KUALITAS NATA DE SOYA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP KUALITAS BIOPLASTIK DARI AIR CUCIAN BERAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Ketebalan dan Rendemen pada Nata

BAB I PENDAHULUAN. produk makanan yang digemari masyarakat. Selain karena tekstur nata yang

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE LERI DI KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG

PEMANFAATAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU SEBAGAI SUMBER NITROGEN ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN NATA DE LERRY

BAB IV HASIL PENELITIAN. ketebalan (dengan satuan mm). Tingkat ketebalan adalah ukuran dari tinggi zona

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAPIOKA DAN EKSTRAK TAUGE SEBAGAI MEDIA PEMBUATAN NATA DE CASSAVA. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

PENGARUH KETINGGIAN MEDIA DAN WAKTU INKUBASI TERHADAP BEBERAPA KARAKTERISTIK FISIK NATA DE SOYA

Pemanfaatan Limbah Cair Produksi Pati Kasava Sebagai Substrat Pembuatan Nata De Cassava

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, umumnya daerah sepanjang pesisir pantai di

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran produk makin terbuka luas. 1. buah-buahan sampai saat ini masih sangat sederhana (tradisional) dan pada

6 AgroinovasI Nata de Cassava sebagai Pangan Sehat

BAB I. PENDAHULUAN. Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale) adalah sejenis tanaman dari

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN NITROGEN PADA PRODUKSI NATA DE COCO

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

BAB IV HASIL PENELITIAN

Kata kunci: nata de coco, gula, sumber nitrogen, medium

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian. Tabel 3. Pertumbuhan Aspergillus niger pada substrat wheat bran selama fermentasi Hari Fermentasi

Pengaruh Media Starter Dari Daging Nanas, Bonggol Nanas Dan Kulit Nanas Terhadap Kualitas Nata De Coco

IV. Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. komersial dilakukan secara setahap dengan hasil samping berupa dedak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Minuman Disperindag dan SMA Negeri 6 Pekanbaru serta SMA Negeri 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hylocereus polyrhizuz kulit dan buahnya berwarna merah, Hylocereus

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

PEMBUATAN NATA DE RICE DARI AIR CUCIAN BERAS DALAM BEBERAPA KONSENTRASI DENGAN BAKTERI Acetobacter xylinum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

BAB VI PEMBUATAN NATA DE BANANA MENGGUNAKAN Acetobacter sp.

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PEMBUATAN NATAA DE IPOMOEA DARI CAMPURAN KULIT UBI JALAR PUTIH DAN MERAH ( Ipomoea batatas ) MENGGUNAKAN Acetobacter xylinum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, pembuatan nata de coco, telah menyebar ke

Kajian Variasi Kadar Glukosa Dan Derajat Keasaman (Ph) Pada Pembuatan Nata De Citrus Dari Jeruk Asam (Citrus Limon. L)

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

LAPORAN TUGAS AKHIR. PEMBUATAN PERMEN JELLY DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava L.)

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

EXPLOITING A BENEFIT OF COCONUT MILK SKIM IN COCONUT OIL PROCESS AS NATA DE COCO SUBSTRATE

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

BAB III METODE PENELITIAN. dengan persoalan yang diteliti, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh perlakuan

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

BAB I PEMBUATAN NATA DE COCO MENGGUNAKAN Acetobacter xylinum

PENINGKATAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMA MELALUI PELATIHAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN NATA DE COCO

PENGARUH PENAMBAHAN GULA, ASAM ASETAT DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP KUALITAS NATA DE CORN

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari sumber daya manusia tentang perkembangan sektor industri di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK PENGARUH KONSENTRASI ZWAVELZURE AMONIAK ( ZA ) TERHADAP KUALITAS NATA DE COCO

PENGARUH KONSENTRASI SUKROSA DAN EKSTRAK KHAMIR TERHADAP SIFAT FISIKO- KIMIA NATA SARI BUAH NENAS (nata de pinna) SKRIPSI 0 L E H : YULIA.

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PEMANFAATAN BUAH TOMAT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN NATA DE TOMATO Rahardyan Dina Natalia(L2C307052) dan Sulvia Parjuningtyas(L2C307061) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax : (024)7460058 Pembimbing : Ir. Hantoro Satriadi, MT Abstrak Buah tomat merupakan buah yang tidak tahan lama (mudah busuk) sehingga perlu alternatif lain dalam pemanfaatannya. Alternatif tersebut adalah menjadi produk makanan melalui proses fermentasi menggunakan bakteri Acetobacter Xylinum yang disebut nata. Pembuatan nata dengan bahan baku buah tomat, maka hasil fermentasinya disebut nata de tomato. Hal ini dikarenakan tomat memiliki karbohidrat sebagai substrat pembentuk nata. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui variabel yang berpengaruh dan menentukan kondisi optimum pada proses pembuatan nata de tomato dari buah tomat secara fermentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah factorial design dengan 3 variabel dan 2 level. Dalam penelitian ini digunakan variabel tetap yaitu volum media 650 ml, suhu fermentasi 30 ºC dan konsentrasi starter ( 10% dari media fermentasi). Sedangkan variabel berubahnya yaitu konsentrasi gula ( 5 % dan 8 % ), tingkat keasaman (3 dan 5) dan waktu fermentasi ( 12 dan 14 hari ). Respon yang diamati adalah besarnya yield dari setiap variabel. Dari hasil penelitian diperoleh data variabel yang berpengaruh adalah konsentrasi gula, tingkat keasaman dan waktu fermentasi. Kondisi optimal pada konsentrasi gula 5 %, ph 3 dan lama fermentasi 14 hari dengan yield sebesar 60,18 %. Sedangkan uji kimia diperoleh hasil berupa kadar karbohidrat 7,25 % ; kadar protein 0,11 % ; kadar sukrosa 1,96 % dan kadar air 97,20 %. Kata kunci : nata, fermentasi, Acetobacter Xylinum Pendahuluan Nata adalah sejenis makanan hasil fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum, membentuk gel yang mengapung pada permukaan media atau tempat yang mengandung gula dan asam yang berbentuk padat, kokoh, kuat, putih, kenyal dan mirip kolang- kaling. Pembentukan nata terjadi karena proses pengambilan glukosa dari larutan gula atau dalam penelitian ini adalah gula dalam buah tomat oleh sel- sel Acektobacter xylinum. Kemudian glukosa tersebut digabungkan dengan asam lemak membentuk bahan lemak membentuk bahan pendahulu nata pada membran sel. Yang kemudian membentuk glukosa menjadi selulosa diluar sel. Selulosa ini akan membentuk jaringan mikrofibril yang panjang dalam cairan fermentasi. Gelembung - gelembung CO 2 yang dihasilkan selama proses fermentasi mempunyai kecenderungan melekat pada jaringan ini, sehingga menyebabkan jaringan tersebut cenderung terangkat ke permukaan cairan. Buah tomat merupakan sayuran bergizi tinggi yang mepunyai banyak kegunaan. Selain sebagai buah segar yang langsung dapat dikonsumsi, buah tomat juga sering digunakan sebagai bahan penyedap berbagai masakan seperti sup, gado gado, sambal dan sebagainya. Selain itu, buah tomat juga sering digunakan sebagai bahan dasar industri makanan dan minuman, seperti sari buah tomat, es jus, saos tomat, puree dan pulp. Karena buah tomat tidak tahan lama (mudah busuk) maka diperlukan alternatif lain dalam pemanfaatannya. Alternatif tersebut diantaranya adalah mengolah buah tomat menjadi produk fermentasi yang disebut nata de tomato, sehingga buah tomat mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan nata de tomato adalah Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh dan berkembang membentuk cream (krim) karena di dalam buah tomat mengandung bahan - bahan seperti gula, senyawa nitrogen, vitamin dan mineral sehingga merupakan suatu medium yang baik untuk pertumbuhan tersebut, karena bahan - bahan itu merangsang pertumbuhan Acetobacter xylinum untuk membentuk nata. Agar dapat menghasilkan nata yang maksimal maka kondisi optimum pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum perlu dijaga, baik mengenai nutrisi, ph, medium maupun suhu inkubasinya.

Fermentasi mempunyai arti yang berbeda bagi ahli biokimia dan mikrobiologi industri. Arti fermentasi pada bidang biokimia dihubungkan dengan pembangkitan energi oleh katabolisme senyawa organik. Pada bidang mikrobiologi industri, fermentasi mempunyai arti yang lebih luas yang menggambarkan setiap proses untuk menghasilkan produk dari pembiakan mikroorganisme.penelitian di bidang fermentasi makanan telah mengungkap bahwa melalui proses fermentasi, bahan makanan akan mengalami perubahan perubahan fisik dan kimia yang menguntungkan seperti flavor, aroma, tekstur, daya cerna dan daya tahan simpan. Makanan - makanan yang mengalami fermentasi biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi daripada bahan asalnya. Dalam pembuatan nata, fermentasi adalah suatu reaksi oksidasi didalam sistem biologi yang menghasilkan energi, dimana sebagai donor dan aseptor digunakan karbohidrat dalam bentuk glukosa dan tetes yang diubah menjadi lapisan tebal dan kenyal berupa gel atau membran selulosa pada permukaan cairan. Tahapan tahapan dalam pembuatan nata adalah penyiapan biakan murni, penyiapan larutan fermentasi, penyiapan starter dan fermentasi nata. Sedangkan faktor faktor yang berpengaruh terhadap fermentasi nata adalah tingkat keasaman (ph), temperatur, waktu fermentasi, nutrient, umur bakteri inokulen dan jumlah larutan starter. Bahan dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, pada bulan Oktober - November 2008. Adapun buah tomat dibeli dari pasar. Variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah konsentrasi gula, tingkat keasaman dan waktu fermentasi. Percobaan dilakukan sebanyak delapan kali, dengan variasi sesuai tercantum di Tabel 1, untuk mengetahui efek dari tiap variabel. Langkah pertama adalah buah tomat yang telah dihaluskan ditambahkan air dan dipanaskan sampai suhu 100 C. Setelah dipanaskan larutan ditambahkan gula, ammonium sulfat dan asam cuka sambil diaduk dan didinginkan sampai suhu kamar ( 25 30 ºC ). Kemudian ditambah starter (Acetobacter xylinum) dan difermentasi sesuai dengan variabel yang diinginkan. Setelah waktu fermentasi selesai nata dicuci, direndam selama 2 hari ( air rendaman diganti setiap hari), direbus dan ditambahkan gula kemudian siap untuk dikomsumsi. Respon yang diamati adalah besarnya yield dari setiap variabel. Analisa yang dilakukan adalah uji organoleptik, kadar air dan uji kimia. Kertas koran Beaker glass Gambar 1 Rangkaian Alat Penelitian

Hasil dan Pembahasan Hasil analisa penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1. Data hasil penelitian nata de tomato Variabel Gula Berat nata Tebal Yield ph Hari (%) (gr) (cm) (%) 1 8 5 14 222,44 1,5 34,32 2 5 5 14 265,43 1,6 40,95 3 8 3 14 321,04 2,0 49,53 4 5 3 14 390,10 2,5 60,18 5 8 5 12 275,09 1,7 42,44 6 5 5 12 281,42 1,8 43,42 7 8 3 12 315,29 1,9 48,64 8 5 3 12 280,70 1,8 43,31 Dengan menggunakan metode Factorial Design diperoleh hasil perhitungan efek dan % Probabilitas. Tabel 2. Harga Efek dan Normal Probability No Order 1 2 3 4 5 6 7 Identitas efek A B C AB AC BC ABC Besar efek - 3,23-10,13 1,79-0,57-5,41-7,09 2,58 éi - 0,5 ù %P = ê x 100 % ë n ú û 7,14 21,43 35,71 50 64,28 78,57 92,86 Tabel harga efek dan normal probability di atas selanjutnya didapat grafik yang akan menentukan variabel yang berpengaruh dengan melihat titik terjauh pada gambar 2. Gambar 2. Hubungan Interaksi vs Probability Penentuan Variabel yang Berpengaruh Gambar 1 menunjukkan bahwa titik IABC merupakan titik terjauh dari persamaan pendekatan dibandingkan dengan titik titik yang lain sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh dalam penelitian ini adalah konsentrasi gula, tingkat keasaman dan waktu fermentasi. Efek IABC merupakan variabel yang berpengaruh yaitu dengan penembahan konsentrasi gula 5 %, ph 3 dan waktu fermentasi 14 hari akan diperoleh nata yang paling tebal. Karena dengan kondisi tersebut bakteri Acetobacter Xylinum tumbuh dan bekerja secara optimal sehingga nata yang dihasilkan maksimal.

Hubungan waktu fermentasi terhadap ketebalan nata Tabel 3. Data Peningkatan Ketebalan Nata Hari Var 1 Var 2 Var 3 Var 4 Var 5 Var 6 Var 7 Var 8 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0.1 0.1 0 0 0.1 3 0 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.1 4 0.2 0.4 0.4 0.5 0.3 0.5 0.3 0.3 5 0.3 0.5 0.6 0.7 0.5 0.7 0.5 0.5 6 0.5 0.5 0.7 0.9 0.7 0.8 0.6 0.6 7 0.7 0.6 0.8 1 0.9 1 0.8 0.8 8 0.9 0.8 1 1.3 1 1.3 1 1.1 9 1 1 1.2 1.6 1.2 1.4 1.3 1.2 10 1.1 1.1 1.3 1.8 1.4 1.6 1.5 1.5 11 1.2 1.3 1.5 2.1 1.5 1.7 1.7 1.7 12 1.3 1.4 1.7 2.3 1.7 1.8 1.9 1.8 13 1.4 1.5 1.9 2.4 - - - - 14 1.5 1.6 2 2.5 - - - - Gambar 3. Hubungan Waktu vs Tebal Nata Berdasarkan tabel 3 dan gambar 3 maka pada variabel 4 diperoleh nata yang paling tebal dibandingkan dengan ketebalan nata yang dihasilkan variabel lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nata yang paling tebal dibuat dengan penambahan konsentrasi gula 5 %, tingkat keasaman (ph) 3 dan lama waktu fermentasi 14 hari. Dari variasi tersebut dapat diperoleh yield yang paling besar. Kesimpulan dan Saran Variabel yang berpengaruh dalam pembuatan nata de tomato adalah konsentrasi gula, tingkat keasaman (ph) dan waktu fermentasi. Kondisi optimum yang digunakan dalam pembuatan nata de tomato adalah dengan penambahan gula sebesar 5 %, tingkat keasaman (ph) sebesar 3 dan waktu fermentasi selama 14 hari. Dari uji organoleptik dengan parameter warna, tekstur, kekenyalan dan bau dengan responden 20 orang maka hampir semua responden menyukai nata de tomato. Dari analisa kimia terhadap nata de tomato diperoleh dari formula

yang terbaik didapat hasil berupa kadar karbohidrat 7,25 % ; kadar protein 0,11 % ; kadar sukrosa 1,96 % dan kadar air 97,20 %. Dalam pembuatan nata de tomato hendaknya semua bahan dan alat yang digunakan untuk fermentasi harus benar benar steril sehingga media tidak terkontaminasi dengan bakteri lain dan nata yang dihasilkan dapat maksimal. Ucapan Terima Kasih 1. Bapak Ir. Abdullah, MS, selaku ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro. 2. Bapak Ir. Hantoro S., MT, selaku dosen Pembimbing 3. Bapak Ir. Herry Santosa selaku Koordinator penelitian 4. Bapak Untung dan Bapak Murdiono selaku Laboran Laboratorium Penelitian. DAFTAR PUSTAKA 1. Haryoto, (1998), Membuat Saus Tomat, Kanisius, Jakarta. 2. Sih Handayani, (2002), Penanganan Air Limbah Melalui Usaha Industri Nata de Soya, UNS, Surakarta. 3. Said, E.G., (1987), Mikrobiologi Penerapan Teknologi Fermentasi, PT. Medyatama Perkasa, Jakarta. 4. www.hanyawanita.com 5. www.shantybio.transdigit.com 6. www.meditech.co.id