PENGATUR POLA MENU MAKANAN BALITA UNTUK MENCAPAI STATUS GIZI SEIMBANG MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) METODE SUGENO DALAM MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN PADA BALITA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

KONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

APLIKASI BASISDATA FUZZY UNTUK PEMILIHAN MAKANAN SESUAI KEBUTUHAN NUTRISI. Rani Putriana 1*, Sri Kusumadewi 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

KUESIONER PENELITIAN

Serealia, umbi, dan hasil olahannya Kacang-kacangan, bijibijian,

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

2015 IPLEMENTASI FUZZY SUGENO DAN FORWARD CHAINING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGATURAN NUTRISI DAN MAKANAN ATLET

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SILABUS. Nama Mata Kuliah: Kesehatan dan Gizi II. : Cucu Eliyawati, M.Pd

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Oleh karena itu setiap makanan yang kita makan akan berubah menjadi

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMENUHAN NUTRISI BERDASARKAN STATUS GIZI BALITA MENGGUNAKAN FUZZY SUGENO

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Peta Konsep. Hal yang harus kamu tahu mengenai Pertumbuhan Makhluk Hidup ini antara lain. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

KUESIONER PENILAIAN DAYA TERIMA MAKANAN PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. Pola konsumsi pangan di Indonesia saat ini belum sesuai dengan. Harapan (PPH) merupakan rumusan komposisi pangan yang ideal yan g

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POLA PANGAN HARAPAN (PPH)

BAB II DATA DAN ANALISA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola


Peran Perempuan Pada Upaya Penganekaragaman Pangan Di Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009).

MENGOPTIMALKAN GIZI BALITA DENGAN HARGA MINIMUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha

BAB I LATAR BELAKANG

Dengan ini saya bersedia mengikuti penelitian ini dan bersedia mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan dibawah ini.

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akhiran pe dan an. Imbuhan pe-an berarti menunjukkan adanya proses. Jadi

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu (Baliwati, dkk,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Persepsi Ibu Pada Penyuluhan Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat

Hasil Studi Biaya Pangan. Kerjasama BAPPENAS & WFP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

19/02/2016. Siti Sulastri, SST

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN

POLA MAKAN DAN STATUS GIZI SISWA KELAS X JASA BOGA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup

BAB III PEMBAHASAN. kali makanan utama dan tiga kali makanan antara/kudapan (snack) dengan jarak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ruang perawatan kelas III, dan data-data terkait antara lain standar

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

BAB I PENDAHULUAN. bahan makanan sayuran, 4. bahan makanan buah-buahan, 5. susu dan telur

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan Bagi Anak

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN

B A B II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PENGATUR POLA MENU MAKANAN BALITA UNTUK MENCAPAI STATUS GIZI SEIMBANG MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO Rosida Wachdani 1, Zainal Abidin 2, M. Ainul Yaqin 3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jl Gajayana No 50 Malang 65144 Telp/Fax (0341) 558933 Email: 1 red_rocy@yahoo.co.id, 2 zainal@ti.uin-malang.ac.id, Abstrak-Pemenuhan pola menu makanan merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan balita yang sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Dalam menyusun pola menu makanan, seseorang perlu memperhatikan menu seimbang dan variasi hidangan. Menu yang dihidangkan meliputi keanekaragaman bahan makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi balita guna pemeliharaan sel-sel tubuh dan proses pertumbuhan. Pada penelitian ini, dibangun perangkat lunak yang dapat memudahkan seseorang dalam menentukan kebutuhan energi, karbohidrat, lemak dan protein untuk balita usia 36-59 bulan. Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak adalah fuzzy sugeno, yaitu aturan yang direpresentasikan dalam bentuk IF-THEN dengan output berupa konstanta untuk melakukan perhitungan terhadap kebutuhan energi dan protein. Pengujian terhadap fuzzy sugeno menunjukkan bahwa nilai yang dihasilkan metode ini memiliki analisis kebenaran yang mendekati kebutuhan standar ideal apabila dibandingkan dengan hasil metode manual. Oleh karena itu, kebutuhan energi, karbohidrat, lemak dan protein yang dihasilkan metode fuzzy sugeno dapat diterapkan dalam menentukan pola menu makanan. Kata kunci : balita, gizi, analisis bahan makanan, fuzzy sugeno 1. Pendahuluan Pola menu makanan adalah cara memilih hidangan yang terdiri dari olahan bahan pangan untuk dikonsumsi. Dalam menentukan pola makan balita, seseorang harus memiliki pengetahuan mengenai bahan makanan, jumlah kalori yang dikandung setiap makanan, pengetahuan hidangan dan kebutuhan harian balita terhadap energi, karbohidrat, lemak dan protein (Santoso, 1999). Dalam hal kesehatan, pemilihan menu makanan harus meliputi semua golongan bahan makanan yang dibutuhkan dengan memperhatikan keseimbangan unsur-unsur gizi yang terkandung didalamnya. Keadaan tubuh sebagai akibat keseimbangan antara konsumsi makanan yang seimbang dengan penggunaan zat-zat gizi disebut sebagai status gizi seimbang atau biasa disebut dengan status gizi normal. Kebutuhan gizi harian balita yang tidak seimbang dengan makanan yang dikonsumsinya menyebabkan malnutrisi atau gizi salah sehingga dapat berdampak buruk dalam perkembangannya, baik secara fisik maupun mental. Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka dibuatlah perangkat lunak

yang dapat membantu dalam mengatur pola menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan balita sehingga memperoleh status gizi seimbang. Penentuan kebutuhan energi dan protein dalam menyusun menu makanan balita menggunakan sistem inferensi fuzzy metode sugeno yang telah dibahas dalam jurnal aplikasi fuzzy inference system (FIS) metode sugeno dalam menentukan kebutuhan energi dan protein dalam balita. Dengan dasar penentuan kebutuhan energi dan protein tersebut dapat dikembangkan dalam menentukan pola menu makanan sehingga bahan makanan yang terkandung didalamnya mengandung energi, karbohidrat, lemak dan protein yang dibutuhkan tubuh balita. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Penggolongan Bahan Makanan Gambar 1 Pedoman piramida makanan Pengetahuan tentang bahan makanan diperlukan sebagai dasar untuk menyusun hidangan. Dengan mengetahui komposisi dan penggolongan berbagai macam bahan makanan, seseorang dapat memilih jenis bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan suatu zat gizi tertentu. Perbandingan jumlah setiap penggolangan bahan makanan yang perlu dikonsumsi untuk mencapai status gizi seimbang dapat dilihat pada Gambar 1. Minarno dan Hariani (2008:20) menjelaskan bahwa makanan pokok (staple food) adalah bahan makanan utama yang dianggap paling penting dan harus selalu ada dalam hidangan sehari-hari. Bahan makanan pokok terdiri dari serelia, umbi-umbian dan ekstrak tepung. Bahan makanan ini terdapat pada lapisan pertama dan paling banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Oleh karena itu, Allah SWT telah mengubah tanah yang tandus menjadi tanah yang subur untuk memberikan hasil bumi yang berlimpah berupa bahan makanan biji-bijian untuk kebutuhan manusia. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS.Yasin : 33. Pada lapisan kedua terdapat sayur mayur dan buah-buahan. Kebutuhan sayur mayur yang perlu dikonsumsi memiliki jumlah lebih besar daripada buah-buahan. Kedua bahan makanan ini berasal dari tumbuhan dengan kandungan karbohidrat yang sedikit. Tetapi tumbuhan mengandung kadar yang menonjol dalam hal karotin, asam askorbat, vitamin A dan zat besi. Beberapa jenis tumbuh-tumbuhan dapat digolongkan ke dalam bahan makanan sayuran karena kandungan zat gizinya, sedangkan yang lain dapat digolongkan ke dalam bumbu dapur. Buah-buahan memiliki kandungan sumber vitamin dan mineral yang berbedabeda menurut jenisnya. Pada jenis buahbuahan tertentu dihasilkan juga cukup banyak energi karena sebagian besar berasal dari karbohidrat. Semua bahan makanan ini berasal tumbuh-tumbuhan yang diciptakan

Allah SWT dengan berbagai manfaat untuk kesejahteraan manusia. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. An Nahl : 11 dan QS. 'Abasa : 27-32 yang menjelaskan bahwa Allah SWT menurunkan air hujan dan mengeluarkan tanaman dan buah-buahan dengan segala perbedaan baik macam, rasa, warna, bau dan bentuknya dari bumi. Pada lapisan ketiga terdapat susu dan lauk pauk. Lauk pauk sangat penting karena memiliki fungsi untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan. Lauk pauk terbagi atas dua golongan, yaitu lauk pauk nabati dan hewani. Bahan makanan lauk pauk nabati lebih dikenal sebagai sumber protein nabati dan terdiri atas golongan kacangkacangan dan hasil olahannya, seperti tahu dan tempe. Sedangkan lauk pauk hewani mencakup semua bahan makanan yang berasal dari hewan, terutama hewan piaraan dan sebagian lagi ternak, unggas, ikan dan telur. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. An Nahl ayat:5 yang menganjurkan kita untuk mengkonsumsi sebagian binatang ternak yang merupakan makanan sumber protein. Allah juga menciptakan binatang ternak dengan berbagai manfaat bagi hidup manusia. Selain memanfaatkan binatang ternak sebagai lauk pauk, beberapa jenis binatang dapat dimanfaatkan air susunya untuk dikonsumsi manusia sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al Mu'minun ayat:21. Setiap hewan memiliki komposisi susu yang berbeda-beda menurut spesiesnya Susu mengandung laktosa yang sangat bermanfaat bagi manusia dan berperan penting dalam pertumbuhan sehingga sering dijadikan menu makanan tambahan. 2.2 Penyusunan Menu Suatu menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari (Almatsier, 2004:285). Dalam menyusun pola menu makanan, seseorang perlu memperhatikan menu seimbang, anekaragaman hidangan dan kondisi orang tersebut. Pada anak balita, kondisinya adalah dalam periode transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa, jadi masih memerlukan adaptasi (Santoso, 1995:71). Pada umur dua tahun ASI dihentikan dan makanan anak diganti dengan jenis makanan orang dewasa yang dikonsumsi oleh keluarga pada umumya. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu makanan keluarga yaitu kandungan gizi harus lengkap sesuai dengan kebutuhan anggota keluarga dan semua bahan makanannya termasuk empat sehat (Santoso, 1995:129). Empat sehat pada bahan makanan meliputi makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur dan buah. Pemenuhan bahan makanan tersebut dalam penyusunan menu keluarga merupakan upaya dalam penganekaragaman konsumsi makanan. Walaupun balita usia 3-5 tahun telah dapat menkonsumsi makanan yang diperuntukkan untuk seluruh keluarga, tetapi makanan tersebut tidak boleh yang merangsang lambung, seperti pedas dan asam (Sutomo, 2010:45). 3. Metode Penelitian

masakan tersebut. Apabila hasil dari jumlah total tersebut sesuai dengan kebutuhan gizi tubuh balita maka sistem akan menampilkan pola menu makanan. Apabila tidak sesuai maka sistem akan kembali untuk mengacak resep masakan dan berat dari setiap resep hingga jumlah total yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan gizi balita. Gambar 2 Activity Diagram Penetuan Menu Makanan Balita 3-5 Tahun Dalam menentukan pola menu makanan yang mengandung energi, lemak, karbohidrat dan protein yang dibutuhkan balita, input yang digunakan meliputi jenis kelamin, umur, berat badan dan tinggi badan. Keempat input tersebut digunakan untuk mengetahui status gizi balita serta menentukan kebutuhan energi, karbohidrat, lemak dan protein yang sesuai dengan status gizinya. Proses untuk menentukan pola menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan balita dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 menjelaskan bahwa sistem akan memilih beberapa resep masakan untuk menyusun pola menu makanan dalam sehari dengan merandom seluruh resep masakan di database. Resep-resep masakan yang terpilih akan ditentukan beratnya secara acak dalam satuan gram. Setelah itu, sistem akan menghitung jumlah total energi, protein, lemak dan karbohidrat dari resep-resep 4. Pengujian dan Analisa Pengujian bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat menentukan kebutuhan energi, protein, lemak dan karbohidrat sesuai dengan status gizi balita dan dapat diterapkan pada pola menu makanan dalam sehari. Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan membandingkan hasil metode fuzzy dan hasil metode manual terhadap nilai yang dihasilkan dari kebutuhan standar ideal. Dari pengujian tersebut, nilai yang dihasilkan metode fuzzy sugeno dalam menentukan kebutuhan energi, karbohidrat, lemak dan protein mendekati kebutuhan standar ideal sehingga digunakan dalam menentukan pola menu makanan. Pengujian 1 Kebutuhan energi, karbohidrat, lemak dan protein pada anak perempuan berumur 47 bulan dengan berat badan 11.9 Kg dan 92 Cm dapat dilihat pada Tabel 4.1. Pengujian 2 Kebutuhan energi, karbohidrat, lemak dan protein pada anak laki-laki berumur 59 bulan dengan berat badan 15.6 Kg dan 104 Cm dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Menu Makanan Makan Pagi Tim Telur Mata Bola Susu Sapi Cokelat Almond Makan Siang Orak Arik Jagung Jeruk Kue Lumpur Makan sore Sop Jagung Sawo Tabel 4.1 Pola Menu Makanan Berat 18 150 Energi (Kkal) 18.64 91.04 347.87 96.98 55.88 123.94 Protein 1.02 4.78 5.23 5.13 1.02 1.57 Lemak 0. 5.22 15. 3. 0.38 2.55 Karbohidrat 1.7 6.42 46.46 10.16 13.84 13.53 28.79 116.84 1.58 1.4 1.25 1.4 3.21 29.08 Kalori Total 1558.17 29.71 31.66 279.08 Menu Makanan Makan Pagi Goreng Susu Kental Kue Lumpur Kentang Makan Siang Sayur Labu Pisang Uli Bolu Pisang Makan sore Cah Jagung Mangga Tabel 4.2 Pola Menu Makanan Berat 145 150 Energi (Kkal) 247.03 205.97 123.94 30.10 185.42 170.19 Protein 4.89 10.45 1.57 2.32 2.54 2.12 Lemak 3.29 11.79 2.55 1.62 0.25 11.44 Karbohidrat 47.91 14.78 13.53 1.35 48.51 10.78 141.09 74.93 3.59 0.51 12.78 0.51 4.04 19.18 Kalori Total 1630.79 33.32 44.48 263.20 5. Kesimpulan dan Saran Pada penelitian yang dilakukan pada balita usia 36-59 bulan, nilai dari kebutuhan energi, protein, lemak dan karbohidrat yang dihasilkan oleh metode fuzzy sugeno lebih mendekati kebutuhan sesuai standar ideal bila dibandingkan dengan metode manual. 5 Oleh karena itu, metode fuzzy sugeno dapat menjadi alternatif dalam menentukan kebutuhan energi, protein, lemak dan karbohidrat sesuai dengan status gizi balita. Hasil dari penentuan tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan pola menu

makanan yang akan dikonsumsi dalam sehari, sehingga kebutuhan tubuh balita terhadap energi, protein, lemak dan karbohidrat dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi menu makanan tersebut. 6.Daftar Pustaka 1. Anonim. Logika Fuzzy. http://www.google co.id/m?q=logkia%20fuzzy%20bent uk%20ppt. Diakses tanggal 15 November 2009. 2. Almatsier, Sunita. 2004. Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum 3. Depkes, RI, 2004, Analisis Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta 4. Kusumadewi, Sri dan Hari Purnomo. 2004. Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu 5. Santoso, Soegeng dan Anne Lies. 1995. Kesehatan dan Gizi.Jakarta: Rineka Cipta 6

7