BAB II TEORI DASAR METODE GRAVITASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORITIS PERMASALAHAN

MAKALAH GRAVITASI DAN GEOMAGNET INTERPRETASI ANOMALI MEDAN GRAVITASI OLEH PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN MIPA FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 2 TEORI DASAR. Gambar 2.1. Sketsa gaya tarik dua benda berjarak R.

commit to user 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEORI DASAR (3.1-1) dimana F : Gaya antara dua partikel bermassa m 1 dan m 2. r : jarak antara dua partikel

BAB III PENGUKURAN DAN PENGOLAHAN DATA. Penelitian dilakukan menggunakan gravimeter seri LaCoste & Romberg No.

BAB 2 TEORI DASAR 2.1 Metode Geologi

BAB I PENDAHULUAN. Gayaberat merupakan salah satu metode dalam geofisika. Nilai Gayaberat di

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III. TEORI DASAR. benda adalah sebanding dengan massa kedua benda tersebut dan berbanding

Geodesi Fisis. Minggu II,III : Review Medan Gayaberat Bumi Metode Pengukuran Gayaberat. Isna Uswatun Khasanah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian survei metode gayaberat secara garis besar penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMETAAN ANOMALI BOUGUER LENGKAP DAN TOPOGRAFI SERTA PENENTUAN DENSITAS BOUGUER BATUAN DAERAH PANAS BUMI PAMANCALAN

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Metode Gayaberat

EKSPLORASI GAYA BERAT, oleh Muh Sarkowi Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp: ; Fax:

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian

III. TEORI DASAR. Dasar dari metode gayaberat adalah hukum Newton tentang gayaberat dan teori

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi

Pengantar Praktikum Metode Gravitasi dan Magnetik

KOREKSI-KOREKSI KONVERSI HARGA BACAAN KOREKSI PASANG SURUT KOREKSI DRIFT

III. TEORI DASAR. kedua benda tersebut. Hukum gravitasi Newton (Gambar 6): Gambar 6. Gaya tarik menarik merarik antara dua benda m 1 dan m 2.

TEORI DASAR. variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah. eksplorasi mineral dan lainnya (Kearey dkk., 2002).

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha.

Pemodelan Gravity Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul Provinsi D.I. Yogyakarta. Dian Novita Sari, M.Sc. Abstrak

III. TEORI DASAR. variasi medan gravitasi di permukaan bumi. Metode gayaberat dilandasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah. Reservoir panas bumi yang dieksploitasi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas

PEMODELAN DINAMIKA MASSA RESERVOIR PANAS BUMI MENGGUNAKAN METODE 4D MICROGRAVITY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang ditempuh dalam

BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Geologi

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah data gayaberat daerah

PRESENTASI SIDANG SKRIPSI. 23 Juli 2012 Lutfia P.I.A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data gayaberat. Adapun metode penelitian tersebut meliputi prosesing/

PENGUKURAN GAYA BERAT DI G. BATUR PEBRUARI - MARET 2009

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

2 1 2 D. Berdasarkan penelitian di daerah

Pembahasan Soal Gravitasi Newton Fisika SMA Kelas X

Identifikasi Struktur Lapisan Bawah Permukaan Daerah Potensial Mineral dengan Menggunakan Metode Gravitasi di Lapangan A, Pongkor, Jawa Barat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gaya berat adalah salah satu metode dalam geofisika. Metode gayaberat

Identifikasi Zona Patahan di Sebelah Barat Gunung Api Seulawah Agam Berdasarkan Nilai Anomali Gravitasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi

r 21 F 2 F 1 m 2 Secara matematis hukum gravitasi umum Newton adalah: F 12 = G

K13 Antiremed Kelas 10 Fisika

ISSN No Jurnal Sangkareang Mataram 63 INVERSI DATA GAYA BERAT 3D BERBASIS ALGORITMA FAST FORIER TRANSFORM DI DAERAH BANTEN INDONESIA

Gambar 3.1. Daerah Penelitian (Sumber : Google Earth)

MONITORING PERGERAKAN FLUIDA PANAS BUMI MENGGUNAKAN METODE 4D MICROGRAVITY PADA LAPANGAN PANAS BUMI KAMOJANG

ANALISIS REDUKSI TOPOGRAFI DATA GAYABERAT DENGAN PENDEKATAN METODE LA FEHR DAN WHITMAN PADA PENENTUAN ANOMALI BOUGUER

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dengan batas koordinat UTM X dari m sampai m, sedangkan

= = 100 N = = 200 N. Apabila konstanta pegas diperbesar, maka akan mempengaruhi gaya pegas = = 50 N = = 140 N. Apabila panjang pegas

Studi Anomali Gayaberat Free Air di Kota Surabaya

2014 INTERPRETASI STRUKTUR GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN DAERAH LEUWIDAMAR BERDASARKAN ANALISIS SPEKTRAL DATA GAYABERAT

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

BAB VI Usaha dan Energi

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

SASARAN PEMBELAJARAN

Analisis Fisika Mekanis Sederhana pada Permainan Billiard

INVERSI DATA GAYA BERAT 3D BERBASIS ALGORITMA FAST FORIER TRANSFORM DI DAERAH BANTEN INDONESIA

Kenapa begini? Kenapa bola berperilaku seperti itu? Kenapa suatu benda dapat bergerak? Sebuah benda akan terus diam jika tidak ada gaya yang bekerja p

BAB V USAHA DAN ENERGI

Dari data soal. Pembahasan Data dari soal di atas: r 1 = R r 2 = 2R g 1 = 10 m/s 2 g 2 =...

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan antara tiga

GRAVITASI B A B B A B

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

Gambar 4.1. Peta penyebaran pengukuran gaya berat daerah panas bumi tambu

ANALISIS KETELITIAN PENGUKURAN GAYABERAT MENGGUNAKAN METODE GRID TERATUR DAN GRID ACAK

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

Unnes Physics Journal

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

BAB II SURVEI LOKASI UNTUK PELETAKAN ANJUNGAN EKSPLORASI MINYAK LEPAS PANTAI

BAB III METODE PENELITIAN

Latihan Soal UN SMA/MA. Fisika. Latihan Soal. Mata Pelajaran. Fisika. Program IPA Oleh Team Unsma.com

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

BAHAN AJAR FISIKA GRAVITASI

MEKANIKA BENDA LANGIT MARIANO N., S.SI.

GEODESI FISIS Isna Uswatun Khasanah

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

RINGKASAN MATERI GRAVITASI. Newton mengusulkan hukum gaya yang kita sebut dengan Hukum Gravitasi. Gambar 2 Hukum Gravitasi Newton

PENYELIDIKAN GAYA BERAT UNTUK PEMETAAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI DAERAH KARANGANYAR BAGIAN BARAT FATHONI SUKMA HIDAYAT M

ANALISIS PENURUNAN MUKA AIR TANAH DI SEKARAN DAN SEKITARNYA BERDASARKAN DATA ANOMALI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU PERIODE 2013

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

NASKAH SOAL POST-TEST. Mata Pelajaran: Fisika Hari/Tanggal : Kelas : XI/IPA Waktu :

BAB GETARAN HARMONIK

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

GRAVITASI. Gambar 1. Gaya gravitasi bekerja pada garis hubung kedua benda.

SOAL TRY OUT FISIKA 2

PEMODELAN BAWAH PERMUKAAN GUNUNG MERAPI DAN MERBABU BERDASARKAN ANALISIS DATA GRAVITASI

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

PENENTUAN MODEL GEOID LOKAL DELTA MAHAKAM BESERTA ANALISIS

2014 PROGRAM PEMBUATAN KONTUR ANOMALI GAYABERAT MENGGUNAKAN METODE MESH POLYGON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAYABERAT (GRAVITY)

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

Transkripsi:

BAB II TEORI DASAR METODE GRAVITASI 2.1 Teori Gravitasi Newton 2.1.1 Hukum Gravitasi Newton Metode gravitasi atau gaya berat bekerja berdasarkan Hukum Gravitasi Newton yang menyatakan bahwa gaya antara dua benda bermassa m yang dipisahkan pada jarak r akan berbanding lurus dengan perkalian massa dua benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari kedua pusat massa dari kedua benda tersebut. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : dengan F = Gaya tarik antara M dengan m (Newton) m 1,m 2 = Massa benda (kg) r = Jarak antara kedua benda (m) = (2.1) G = Konstanta gravitasi, 6,672 x 10-11 Nm 2 /kg 2 = unit vektor dengan arah dari m 2 menuju m 1 Tanda negatif menandakan bahwa gaya bekerja pada arah yang berlawanan terhadap gaya tarik kedua massa. 6

Gambar 2.1, Gaya gravitasi antara dua buah benda Gaya pada m 2 dinyatakan dengan Hukum II Newton = (2.2) Dengan menstubtusikan persamaan 2.1 ke persamaan 2.2 dapat diperoleh persamaan percepatan (g). = (2.3) Percepatan (g) sebanding dengan gaya gravitasi per unit massa. Jika m 1 merupakan massa bumi, M e, g akan menjadi percepatan gravitasi bumi dan dituliskan : = (2.4) 7

2.1.2 Potensial Gravitasi Potensial gravitasi merupakan energi potensial dari unit massa dari gaya tarik gravitasional. Tuliskan potensial dengan lambang Ug. Energi potensial Ep dari massa m dalam medan gravitasi sebanding dengan (mug). Maka perubahan energi potensial dapat dituliskan m dug = F dr = -m a G dr (2.5) melihat pada persamaan ini, dapat diketahui persamaan percepatan gravitasi = (2.6) Secara umum persamaan ini merupakan vektor tiga dimensi. Jika digunakan koordinat kartesian (x,y,z), maka percepatan akan mempunyai komponen (a x,a y,a z ). Dapat dituliskan = = = (2.7) Maka potensial gravitasi dari massa M = (2.8) Maka didapatkan solusi untuk potensial gravitasi = (2.9) 8

2.2 Metoda Gravitasi Metode gravitasi disebut juga metode gaya berat. Metode ini termasuk ke dalam metode tak langsung dalam kegiatan survey geofisika. Metode ini digunakan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan pada area tempat dilakukannya survey, yaitu dengan cara mengamati variasi lateral dari densitas batuan bawah permukaan. Telah diketahui bahwa gaya gravitasi adalah suatu gaya yang bekerja antara dua benda, seperti gaya yang bekerja antara tubuh manusia dengan bumi atau antara planet bumi dengan planet lain. Besarnya gaya akan berbanding lurus dengan massa kedua benda dan berbanding terbalik secara kuadrat dengan jarak antara kedua benda tersebut. Interaksi antara benda-benda yang ada di sekeliling area pengukuran akan berpengaruh terhadap nilai pengukuran. Survey dengan menggunakan metode gravitasi memanfaatkan nilai percepatan gravitasi di area survey tersebut. Perubahan percepatan pada satu titik dengan titik lain disekitarnya dapat menandakan adanya perbedaan kandungan yang ada di bawah permukaan bumi. Namun, perubahan yang terjadi relatif kecil sehingga dalam pengukuran dengan metode gravitasi memerlukan alat ukur yang memiliki kepekaan yang sangat tinggi, dan alat tersebut adalah gravimeter. Bahkan sekarang telah dikembangkan alat mikrogravimeter. 9

Gambar 2.2, LaCoste Romberg Gravimeter Sumber : www.galitzin.mines.edu Dalam gravimeter terdapat massa yang tergantung pada sebuah pegas, sehingga jika densitas batuan bawah permukaan berbeda akan menyebabkan tarikan atau gaya yang berbeda pula. Pada tempat yang memiliki kandungan batuan bawah permukaan dengan densitas yang lebih tinggi akan menyebabkan nilai gravitasi yang terukur lebih besar pula dan begitu pula sebaliknya untuk densitas yang lebih rendah. 10

Gambar 2.3, Model sederhana dari metode gravitasi Sumber : www.galitzin.mines.edu Informasi yang didapatkan dari suvey adalah untuk mengetahui efek dari sumber yang tidak diketahui yang ada di bawah permukaan terhadap perubahan nilai gravitasi atau variasi nilai gravitasi. Untuk mengetahui efek dari sumber tersebut 11

terhadap nilai gravitasi diperlukan proses-proses koreksi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai gravitasi, diantaranya : Efek kemuluran alat (drift) Efek pasang surut (tidal) Efek topografi Efek lintang, dll. Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi nilai pengukuran gravitasi, maka dalam metode gravitasi dilakukan koreksi-koreksi di dalam proses pengolahan datanya, koreksi-koreksi tersebut selanjutnya dijelaskan di bawah ini. 2.3 Koreksi-koreksi Metode Gravitasi 1. Drift and Tidal Correction (Koreksi Kemuluran dan Pasang Surut) Koreksi drift dilakukan karena adanya kemuluran alat (pegas) ketika dilakukan pengukuran. Setelah dipakai berulang-ulang pada satu hari survey maka pegas tersebut akan mengalami kemuluran, untuk koreksinya adalah dengan kembali melakukan pengukuran di titik base sesering mungkin. Pengukuran kembali di titik base dapat dilakukan setiap satu jam sekali atau dua jam sekali tergantung kondisi yang terjadi di lapangan. Namun, semakin sering melakukan pengukuran kembali maka akan semakin baik dalam mendapatkan data untuk koreksi. 12

Koreksi tidal merupakan koreksi yang dilakukan untuk menghilangkan efek tarikan gravitasi dari benda-benda ruang angkasa yang berubah terhadap waktu. Biasanya koreksi ini dilakukan bersamaan dengan koreksi drift. Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut. dengan = gravitasi pada titik survey ke-i = + (2.10) = gravitasi pada titik base pada akhir pengukuran di hari tersebut = gravitasi pada titik base pada awal pengukuran di hari tersebut = waktu pengukuran pada titik sutvey ke-i = waktu pengukuran pada titik base pada awal pengukuran di hari tersebut = waktu pengukuran pada titik base pada akhir pengukuran di hari tersebut Gambar 2.4, Koreksi drift dan tidal 13

Gambar 2.5, Mekanisme kerja gravimeter Sumber : www.galitzin.mines.edu 2. Latitude Correction (Koreksi Lintang) Koreksi ini dilakukan untuk mengkoreksi nilai gaya berat pada setiap lintang geografis yang disebabkan oleh bentuk bumi yang ellipsoid dan adanya gaya sentrifugal yang disebabkan oleh rotasi bumi. Persamaan untuk koreksi lintang adalah, g n = 978031.85 (1+5.278895x10-3 sin 2 (lat) + 2.3462x10-5 sin 4 (lat)) (mgal) (2.11) 14

Gambar 2.6, Pengaruh bentuk bumi terhadap percepatan gravitasi Sumber : www.galbitzin.mines.edu Gambar 2.7, Pengaruh rotasi bumi menyebabkan gaya sentrigal yang berpengaruh terhadap percepatan gravitasi Sumber : www.galitzin.mines.edu 15

3. Free Air Correction (Koreksi Udara Bebas) Koreksi ini untuk menghilangkan pengaruh dari ketinggian terhadap nilai pengukuran pada suatu titik pengamatan. gfa = gobs - gn+ 0.3086h (mgal) (2.12) dengan h adalah ketinggian stasiun titik pengamatan dari permukaan laut. Gambar 2.8, Perbedaan nilai pengukuran percepatan gravitasi pada permukaan bumi dengan pengukuran pada ketinggian tertentu Sumber : www.galitzin.mines.edu 16

4. Bouger Slab Correction (Koreksi Bouger) Koreksi ini merupakan koreksi pertama yang dilakukan untuk perhitungan kelebihan massa pada titik observasi terhadap permukaan laut. Selain itu, koreksi ini menghitung defisiensi massa pada titik observasi yang terletak di bawah permukaan laut. Bentuk persamaan dari koreksi ini adalah: GB = gobs - gn + 0.3086h - 0.04193rh (mgal) (2.13) dengan r adalah densitas rata-rata dari batuan di sekitar area survey. a) b) Gambar 2.9, a). Kelebihan massa (di atas garis biru), b). Kelebihan massa dapat diaproksimasi dengan garis lurus dari material permukaan dengan densitas ρ b Sumber : www.galitzin.mines.edu 17

5. Terrain Correction (Koreksi Topografi) Koreksi ini menghitung variasi percepatan gravitasi yang disebabkan variasi dari topografi pada setiap titik observasi. Bentuk dari persamaannya adalah GB = gobs - gn + 0.3086h - 0.04193r h (mgal) (2.14) Besarnya nilai gravitasi yang benar-benar ditimbulkan oleh sumber batuan bawah permukaan dikenal dengan anomali gravitasi atau disebut juga anomali Bouger. Anomali gravitasi menggambarkan variasi lateral dari densitas batuan yang secara tidak langsung menggambarkan struktur geologi bawah permukaan. Hal ini menyebabkan metoda gravitasi digunakan sebagai survey geofisika tahap awal dalam eksplorasi minyak, tambang maupun panas bumi. 18