KARTIKA-JURNAL ILMIAH FARMASI, Des 2015, 3(2), p-issn / e-issn

dokumen-dokumen yang mirip
UJI DAYA INHIBISI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR KUKU (LAWSONIA INERMIS LINN.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM XANTIN OKSIDASE

POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN SEBAGAI ANTIASAM URAT: AKTIVITAS INHIBISINYA TERHADAP XANTIN OKSIDASE CHINTYA GALUH TRI WARDANI

POTENSI ANTIHIPERURISEMIA DARI SENYAWA HASIL FRAKSINASI FASE ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav)

DAYA INHIBISI EKSTRAK ETANOL HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCIDA.L) TERHADAP AKTIVITAS XANTHIN OKSIDASE

STEVANI LELY BEATRIC

UJI FITOKIMIA EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica) DAN BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) SERTA POTENSINYA SEBAGAI INHIBITOR ENZIM XANTIN OKSIDASE

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

I. PENDAHULUAN. berkurang disebabkan oleh adanya kelainan genetik dan metabolik. Selain

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

AKTIVITAS PENGHAMBATAN XANTHINE OXIDASE EKSTRAK ETANOL DAN AIR DARI HERBA SURUHAN (Peperomia pellucida L.)

Uji Penghambatan Xantin Oksidase secara In Vitro Ekstrak Kulit Rambutan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

Uji Aktivitas Penghambatan Xantin Oksidase secara In-Vitro oleh Isolat 6,4 -Dihidroksi-4-Metoksibenzofenon-2-O-β-D Glukopiranosida(C 20 O 10

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

INHIBISI XANTIN OKSIDASE SECARA IN VITRO OLEH EKSTRAK ROSELA (Hibiscus sabdariffa) DAN CIPLUKAN (Physalis angulata) DEDE YULIANTO

1 KARTIKA-JURNAL ILMIAH FARMASI, Des 2015, 3(2), p-issn / e-issn

BAB I PENDAHULUAN. Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme nucleic

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Spektrofotometri uv & vis

UJI DISOLUSI TABLET ALLOPURINOL YANG DIPRODUKSI OLEH PT MUTIARA MUKTI FARMA (MUTIFA) MEDAN

Penetapan Kadar Eugenol dalam Minyak Atsiri dari Daun Sirih Merah (Piper cf fragile Benth.) dan Sirih Hijau (Piper betle L.) secara Kromatografi Gas*

KONDISI OPTIMUM PENGUKURAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BERDASARKAN KAPASITAS REDUKSI Ce(1V) SERTA APLIKASINYA PADA LENGKUAS MERAH

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode Pengukuran Spektrofotometri (Bergmeyer et al. 1974) Pembuatan Media Heterotrof Media Heterotrof Padat. Pengaruh ph, Suhu, Konsentrasi dan

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

Berna Elya, Abdul Mun im, Eva Kurnia Septiana. Departemen Farmasi FMIPA-UI

BAB I PENDAHUUAN PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

PENETAPAN KADAR EUGENOL DALAM MINYAK ATSIRI DARI TIGA VARIETAS BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M. Perry) SECARA KROMATOGRAFI GAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Pati

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan 100 mg albumin dapat dicampurkan secara perlahan ke dalam 2 L larutan.

Gambar 1. Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK PERCOBAAN 2 UJI AKTIVITAS SUKSINAT DEHIDROGENASE

ANTIHYPERURICEMIA POTENTIAL OF Sida rhombifolial. AS A TREATMENT FOR GOUT

Penetapan Simultan Kadar Fenilpropanolamin Hidroklorida dan Klorfeniramin Maleat dalam Tablet secara Spektrofotometri

PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM Ca 2+ TERHADAP AKTIVITAS ENZIM PAPAIN. THE ADDITION EFFECT OF THE METAL IONS Ca 2+ ON THE PAPAIN ACTIVITIES

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DENGAN ZERO CROSSING SKRIPSI

VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK Kata kunci : Kuersetin, enzim xantin oksidase, Psidium guajava L, Pluchea indica Less. ABSTRACT

1. Filtrat enzim mananase didapatkan dari hasil produksi kapang Eupenisilium javanicum pada substrat bungkil kelapa 3%. 2. Pereaksi yang digunakan ada

PEMANFAATAN KULIT BATANG UBI KAYU SEBAGAI SUMBER ENZIM PEROKSIDASE UNTUK PENURUNAN KADAR FENOL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

THE EFFECT OF TREATMENT BY BROTH OF LEAVE AND STALK OF PIPER CROCATUM ON URIC ACID CONCENTRATION OF WHITE MICE WISTAR HIPERURICEMIA

KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS SENG-MORIN DAN POTENSINYA SEBAGAI PENGHAMBAT AKTIVITAS ENZIM LIPASE SKRIPSI

3 Metodologi Percobaan

Farmaka Volume 4 Nomor 4 1 Artikel Review AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA BEBERAPA TANAMAN INDONESIA

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

KINETIKA REAKSI ENZIMATIS

BAB IV. HASIL PENELITIAN

Kadar Xanton dalam Jus Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Efek Inhibisi Jus Kulit Buah Manggis Terhadap Aktivitas Enzim -Glukosidase

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

UJI PENGHAMBATAN AKTIVITAS ENZIM XANTHINE OXIDASE TERHADAP EKSTRAK KULIT KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.). Abstrak

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Pengaruh Boraks, Asam dan Basa Terhadap Pergeseran Panjang Gelombang Ekstrak Air Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERSEMBAHAN... v. DEKLARASI... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

KONVERSI PENISILIN MENJADI 6-APA OLEH ENZIM PENISILIN ASILASE YANG DIAMOBILKAN DENGAN K-KARAGENAN DAN KITIN

THE ADDITION EFFECT OF THE METAL ION K + ON THE PAPAIN ENZYME ACTIVITIES

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

SKRIPSI. DAY A HAM BAT ASAM-l-HIDROKSISINAMAT DAN ASAM-4-HIDROKSISINAMAT TERHADAP AKTIVITAS TIROSINASE AMANDA

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGEMBANGAN METODE ANALISIS HISTAMIN DENGAN PEREAKSI KOBALT(II) DAN ALIZARIN S SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Perolehan Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

kondisi analisis kuantitatif simultan Cr(III) dan Cr(VI) yaitu konsentrasi kuersetin sebesar 2,95 x 10-3 M, konsentrasi surfaktan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa bahan tambahanmakanan yang diizinkan (Badan Standarisasi Nasional,

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

PENETAPAN KADAR PARASETAMOL, KAFEIN DAN ASETOSAL DALAM SEDIAAN ORAL SECARA SIMULTAN DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

Transkripsi:

KARTIKA-JURNAL ILMIAH FARMASI, Des 2015, 3(2), 33-36 1 p-issn 2354-6565 / e-issn 2502-3438 PRESISI UJI ANTIHIPERURISEMIA IN VITRO BERDASARKAN PENGUKURAN SERAPAN PADA DUA PANJANG GELOMBANG Liliek Nurhidayati, Dian Ratih Laksmitawati, Riska Eka Putri Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan Corresponding author email: liliek_nurhidayati@yahoo.com ABSTRAK Metode yang digunakan dalam skrining obat antihiperurisemia in vitro berdasarkan pada kemampuan suatu bahan menghambat enzim xantin oksidase dalam mengubah substrat xantin menjadi asam urat. Para peneliti mengukur aktivitas antihiperurisemia berdasarkan asam urat yang terbentuk atau xantin yang tersisa. Untuk mengetahui presisi kedua pengukuran tersebut, telah dilakukan pengujian aktivitas antihiperurisemia alopurinol berdasarkan pengukuran serapan pada panjang gelombang 291 nm dan 268 nm. Pada kondisi optimum diperoleh simpangan baku relatif persen penghambatan berdasarkan jumlah asam urat yang terbentuk 0,24-1,30%, sedangkan berdasarkan sisa xantin adalah 0,25-2,39%. Kata kunci : pengambatan, xantin oksidase, in vitro, alopurinol, presisi ABSTRACT The method used in in vitro antihiperurisemia drug screening based on the ability of a substance to inhibit the xanthine oxidase enzyme in converting the substrate xanthine to uric acid. The researchers measured the hyperuricemia treatment activity based on the formation of uric acid or the remaining xanthine. To determine the precision of the measurements, antihiperurisemia activity of allopurinol was conducted by measuring absorption at a wavelength of 291 nm and 268 nm. At the optimum conditions, the relative standard deviation of percent inhibition based on the amount of uric acid was 0.24 to 1.30%, while based on the rest of the xanthine was 0.257 to 2.39%. Keywords : inhibition, xanthine oxidase, in vitro, allopurinol, precision PENDAHULUAN Prevalensi penyakit hiperurisemia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit ini memang tidak menyebabkan kematian namun dapat menurunkan produktivitas kerja akibat penderitanya tidak dapat beraktivitas secara maksimal. Prinsip pengobatan arthritis gout adalah menghilangkan gejala inflamasi dan mengurangi kekambuhan. Karena penyebab utamanya adalah kadar asam urat yang tinggi di dalam darah maka untuk mengurangi kekambuhan diperlukan urate lowering agent. Alopurinol merupakan satu-satunya obat yang bersifat urikostatik yaitu menghambat terbentuknya asam urat dengan jalan menghambat aktivitas enzim xantin oksidase (XO) (Gunawan, 2007). Ketersediaan alopurinol masih bergantung pada pasokan impor sehingga diperlukan bahan obat alternatif yang bekerja sebagai penghambat asam urat. Untuk melakukan pencarian obat tersebut diperlukan serangkaian penelitian baik in vitro maupun in vivo. Secara in vitro, metode yang banyak digunakan adalah metode penghambatan xantin oksidase. Xantin oksidase adalah enzim yang terdapat di semua sel terutama di hati. Metode penetapan aktivitas enzim ini dilakukan dengan penambahan substrat xantin sehingga terbentuk asam urat. Penetapan aktivitas enzim xantin oksidase dapat dilakukan dengan cara langsung mengukur produk ataupun secara tidak langsung yaitu dengan mengukur sisa substrat. Dengan menggunakan prinsip penentuan aktivitas xantin oksidase maka dapat pula ditentukan persentase penghambatan aktivitas xantin oksidase yang ada dalam bahan yang akan diteliti sebagai urikostatik. Beberapa

2 Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 33-36 penelitian menggunakan cara langsung (Umamaheswari, 2009 dan Saputra, 2012) namun beberapa penelitian lain menggunakan cara tidak langsung (Yulianto, 2009; Iswantini, 2012 dan Santi 2014). Oleh sebab itu ingin dibandingkan presisi metode langsung dengan mengukur serapan pada panjang gelombang serapan maksimum asam urat dan tidak langsung dengan mengukur serapan pada panjang gelombang serapan maksimum xantin. METODE Bahan dan Alat. Bahan penelitian yang digunakan adalah xantin oksidase bentuk suspensi dalam ammonium sulfat (Sigma), xantin (Sigma), asam urat (Merck), dan bahan kimia lain dengan kualitas proanalisis. Pengukuran serapan dilakukan menggunakan spektrofotometer Shimadzu UV 1800). Penentuan panjang gelombang serapan maksimum. Dibuat spektrum serapan xantin dan asam urat dalam dapar fosfat 50 mm ph 7,5 dengan penambahan HCl I N pada panjang gelombang 200-300 nm. Masingmasing dikerjakan pada tiga konsentrasi yang berbeda. Penentuan kondisi optimum reaksi enzimatis. Pemilihan kondisi optimum dilakukan melalui reaksi enzimatis dengan variasi konsentrasi xantin (0,1 mm, 0,2 mm dan 0,3 mm), konsentrasi enzim (0,1 U/mL, 0,2 U/mL dan 0,3 U/mL), waktu inkubasi (30 dan 45 menit), dan suhu (25 o C dan 37 o C) Pengujian metode penetapan penghambatan aktivitas XO secara langsung dan tidak langsung. Digunakan zat penghambat xantin oksidase yaitu alopurinol 0,5 ml dengan konsentrasi 0,1; 0,25; 0,5; 1,0, 2,0, dan 5,0 ppm dan ditambah larutan dapar fosfat 50 mm ph 7,5 sebanyak 1,45 ml. Campuran kemudian ditambah 1 ml larutan substrat xantin 0,3 mm dalam dapar fosfat ph 7,5. Setelah dilakukan prainkubasi pada suhu 25ºC selama 15 menit, reaksi dimulai dengan penambahan xantin oksidase 0,3 U/mL sebanyak 0,05 ml lalu diinkubasi pada suhu 25ºC selama 45 menit. Setelah diinkubasi, campuran segera ditambahkan HCl 1 N sebanyak 0,5 ml untuk menghentikan reaksinya. Sisa substrat xantin dan asam urat yang terbentuk diukur serapannya menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimum. Dilakukan juga pengujian terhadap blangko dan kontrol blangko. Blangko yang dimaksud dalam penelitian ini adalah substrat xantin dan enzim xantin oksidase tanpa penambahan inhibitor enzim. Kontrol blangko yang dimaksud dalam penelitian ini adalah substrat xantin tanpa penambahan enzim xantin oksidase dan inhibitor enzim. Konsentrasi xantin yang tersisa dan asam urat yang terbentuk ditentukan menggunakan kurva baku. Setiap konsentrasi alopurinol dikerjakan lima kali. Aktivitas xantin oksidase dihitung dengan persamaan berikut: atau (aktivitas XO blangko aktivitas XO zat uji) persen inhibisi x100% aktivitas XO blangko HASIL DAN PEMBAHASAN Asam urat merupakan hasil oksidasi xantin oleh enzim xantin oksidase. Aktivitas enzim bisa dihitung berdasarkan jumlah asam urat yang terbentuk (langsung) maupun berdasarkan sisa substrat xantin (tidak langsung). Dari spektrum serapan ditemukan bahwa panjang gelombang serapan maksimum untuk asam urat dan xantin berturut-turut adalah 291 nm dan 268 nm. Menurut Umamaheswari (2009), asam urat memiliki panjang gelombang maksimum 290 nm sedangkan menurut Saputra (2012) 281,5 nm. Panjang gelombang serapan maksimum yang diperoleh dari penelitian ini sama dengan Umamaheswari (2009). Panjang gelombang serapan maksimum xantin yang diperoleh berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yakni 265 nm (Santi, 2014), 264 nm (Yulianto, 2012). Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh serapan satu sama lain dibuat spektrum serapan xantin dan asam urat yang ditumpangtindihkan yang hasilnya disajikan pada Gambar 1.

Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 33-36 3 Gambar 1. Spektrum serapan asam urat dalam dapar fosfat ph 7,5 (a) dan xantin (b) yang ditumpang tindihkan. Spektrum serapan xantin tunggal dengan konsentrasi yang berbeda-beda menunjukkan maksimum pada panjang gelombang yang sama yakni 268 nm, begitu pula asam urat dengan panjang gelombang serapan maksimum 291 nm. Gambar 1 menunjukkan bahwa pada panjang gelombang serapan maksimum xantin, yakni 268 nm, asam urat juga memberikan serapan. Ada kemungkinan pada pengujian aktivitas antihiperurisemia serapan pada 268 nm bukan hanya serapan dari xantin tetapi juga ada tambahan serapan dari asam urat produk reaksi enzimatis. Pada panjang gelombang serapan maksimum asam urat yakni 291 nm, gangguan serapan dari xantin relatif sedikit. Untuk membandingkan presisi penentuan aktivitas penghambatan xantin oksidase berdasarkan pengukuran serapan pada panjang gelombang 268 nm dan 291 nm, dilakukan penentuan aktivitas penghambatan xantin oksidase menggunakan alopurinol enam konsentrasi. Setiap konsentrasi dikerjakan lima kali. Pengujian dilakukan pada kondisi optimum yakni menggunakan xantin dengan konsentrasi 0,3 mm, konsentrasi enzim 0,3 U/mL, suhu inkubasi 25 o C selama 45 menit. Aktivitas enzim yang dihitung berdasarkan jumlah asam urat yang terbentuk ditentukan pada panjang gelombang 291 nm. Jumlah mol asam urat akan sama dengan xantin yang bereaksi, sehingga bila berdasarkan jumlah mol xantin yang bereaksi bisa dicari dengan menghitung selisih xantin mula-mula dengan sisa xantin. Jumlah xantin yang tersisa bisa ditentukan pada panjang gelombang 268 nm Hasil pengukuran aktivitas penghambatan yang ditetapkan pada panjang gelombang 268 nm dan 291 nm disajikan pada Tabel 1. b a Rentang standar baku reatif (SBR) pada pengukuran berdasarkan serapan sisa xantin (tidak langsung) adalah 0,25-2,39 % sedangkan pada pengukuran berdasarkan asam urat yang terbentuk (langsung) sebesar 0,24-1,18%. Dengan membandingkan rentang SBR bisa diketahui bahwa presisi kedua metode hampir sama. Rentang SBR yang lebih besar pada penentuan berdasarkan pengukuran sisa xantin kemungkinan disebabkan oleh asam urat yang juga memberikan serapan pada panjang gelombang 268 nm. Tabel 1. Hasil uji penghambatan xantin oksidase berdasarkan pengukuran serapan Kons. alopurinol (bpj) λ 268m Penghambatan rata-rata SBR λ 291nm Penghambatan rata-rata SBR 0,1 19,12 2,39 19,01 1,18 0,25 26,28 1,58 27,05 0,62 0,50 40,38 1,89 35,96 0,97 1,00 51,03 0,25 46,29 1,30 2,00 61,08 0,35 61,62 0,36 5,00 94,86 0,36 91,69 0,24 KESIMPULAN Presisi penentuan persen penghambatan berdasarkan pengukuran serapan pada 268 nm dan 291 nm hampir sama dengan rentang standar baku relatif berturut-turut 0,25-2,39% dan 0,24-1,30% UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila atas dana yang diberikan melalui penelitian insentif tahun anggaran 2015. DAFTAR PUSTAKA Gunawan SG. 2007: Farmakologi dan terapi. Edisi V. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 243-44. Iswantini,D, Ramdhani TH, Darusman LK,.2012:In vitro inhibition of celery (Apium graviolens L.) extract on the activity of xanthine oxidase and determination of its compound. Indo. J. Chem. 12(3) 247-254

4 Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 33-36 Santi. 2014: Aktivitas penghambatan xantin oksidase dari lima fase ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) secara in vitro. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Saputra KA, 2012: Uji penghambatan Aktivitas Xantin Oksidase secara InVitro pada The Celup Kombinasi Daun Gandarusa (Justicia gendarussa Burm) dan Kaliks Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn).Skripsi. FMIPA Prodi Farmasi UI Umamaheswari,M, Asokkumar K, Subhadradevi V, Shivashanmugam AT, 2009: In vitro Xantine Oxidase Inhibitory Activity of The Fraction of Erytrina stricta Roxb, India: Departemen Farmakologi Institut Ilmu Paramedikal Sri Ramakrishna. Yulianto D. 2009: Inhibisi xantin oksidase secara in vitro oleh ekstrak rosela (Hibiscus sabdariffa) dan ciplukan (Physalis angulata). Skripsi. Bogor: Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor; h. 3-4, 37-41. Yumita A, Suganda AG, Sukandar EY. 2013: Xanthine oxidase inhibitory activity of some Indonesian medicinal plants and active fraction of selected plants. Int J Pharm Pharm Sci;5(2):293-96.

KARTIKA-JURNAL ILMIAH FARMASI, Des 2015, 3(2), 33-36 5 p-issn 2354-6565 / e-issn 2502-3438