1. JUDUL PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT SPINCOATING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi peradaban

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

1. URAIAN UMUM 1.1 Judul Penelitian : PENUMBUHAN LAPISAN SEMIKONDUKTOR DENGAN TEKNIK SPIN COATING. Bidang Keahlian Fisika Semikonduktor

BAB III METODE PELAKSANAAN. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan eksperimen murni yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dikawasan Asia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material, Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

Struktur kristal dan Morfologi film tipis GaN yang ditumbuhkan dengan metoda Hot-Wire Pulsed Laser Deposition

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI 2005

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

Molekul, Vol. 5, No. 1, Mei 2010 : KARAKTERISTIK FILM TIPIS TiO 2 DOPING NIOBIUM

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM PENELITIAN HIBAH BERSAING

TEMA: ENERGI TERBARUKAN. FABRIKASI SEL SURYA BERBASIS SILIKON DENGAN LAPISAN ANTI REFLEKSI ZnO MENGGUNAKAN TEKNOLOGI THICK FILM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBUATAN SENSOR GAS HIDROGEN BERBASIS FILM TIPIS GaN DENGAN TEKNIK SOL GEL SPIN COATING UNTUK KOMPONEN PADA SISTEM PENDETEKSI KEBOCORAN GAS

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini pada dasarnya meliputi tiga tahapan proses

PENUMBUHAN FILM TIPIS SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN. disamping memberikan dampak positif yang dapat. dirasakan dalam melakukan aktifitas sehari hari, juga dapat memberikan beberapa

Bidang Keahlian Fisika Semikonduktor Fisika Instrumentasi Fisika Semikonduktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2005 sampai Juni 2006, bertempat di

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR GaN DI ATAS SUBSTRAT SILIKON DENGAN METODE SOL-GEL

PENGARUH DAYA PLASMA PADA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT OPTIK FILM TIPIS CdTe YANG DITUMBUHKAN DENGAN DC MAGNETRON SPUTTERING

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi material semikonduktor keramik,

BAB I PENDAHULUAN. Sel surya merupakan alat yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SINTESIS DAN KARAKTERISASI CORE-SHELL ZnO/TiO2 SEBAGAI MATERIAL FOTOANODA PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) SKRIPSI

2014 PEMBUATAN BILAYER ANODE - ELEKTROLIT CSZ DENGAN METODE ELECTROPHORETIC DEPOSITION

STUDI EFEK FOTOVOLTAIK DAN PIROELEKTRIK Ba 0,75 Sr 0,25 TIO 3 (BST) YANG DIDADAH GALIUM (BGST) DI ATAS SUBSTRAT SI (100) TIPE-P ERDIANSYAH PRATAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mikrostruktur Semikonduktor GaN di Atas Substrat Silikon Dengan Metode Sol-Gel

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Studi Pengaruh Temperatur Penumbuhan terhadap Struktur Kristal dan Morfologi Film Tipis TiO 2 :Eu yang Ditumbuhkan dengan Metode MOCVD

Bab III Metodologi Penelitian

4 Hasil dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis adalah suatu lapisan yang sangat tipis terbuat dari bahan organik,

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

Disusun Oleh Koordinator Kegiatan (Drs. Saeful Karim,M.Si)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bidang elektronik saat ini memegang peranan penting di berbagai sektor

KARAKTERISTIK LISTRIK KERAMIK FILM Fe 2 O 3 DENGAN VARIASI KETEBALAN YANG DIBUAT DARI MINERAL LOKAL DI ATMOSFIR UDARA DAN ATMOSFIR ALKOHOL

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPIS TIPIS BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 S 0.8 ) HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis merupakan suatu lapisan dari bahan organik, anorganik, metal,

Pengaruh ketebalan lapisan penyangga pada struktur kristal film GaN yang ditumbuhkan dengan Pulsed Laser Deposition Dadi Rusdiana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

Bab III Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

Berkala Fisika ISSN : Vol 4, No. 2, April 2001, hal 40-44

BAB I PENDAHULUAN. Telah disadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

Anisotropi Magnetik Film Tipis TiO 2 :Co yang Ditumbuhkan dengan Teknik MOCVD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan piranti optoelektronika yang berkualitas tinggi.

Deskripsi METODE UNTUK PENUMBUHAN MATERIAL CARBON NANOTUBES (CNT)

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

STUDI EFEK FOTOVOLTAIK BAHAN Ba 0,5 Sr 0,5 TiO 3 YANG DIDADAH GALIUM (BSGT) DI ATAS SUBSTRAT Si (100) TIPE-N. Abraham Marwan

Pengaruh Temperatur Penumbuhan terhadap Struktur Kristal dan Morfologi Film Tipis TiO 2 :Eu yang Ditumbuhkan dengan Metode MOCVD

The Effect of Pre-annealing Temperature on Structural Characteristics of ZnO Thin Films Deposited by Sol-Gel Method

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan panas atau annealing pada lapisan sehingga terbentuk butiran-butiran

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

3 Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. Nanopartikel saat ini menjadi perhatian para peneliti untuk pengembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SPIN COATER UNTUK PENUMBUHAN MATERIAL LAPISAN TIPIS SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian minyak, pekerjaan teknisi, dan proses pelepasan cat (Alemany et al,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Diterima Juni 2004, disetujui untuk dipublikasikan September 2004

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

BAB III METODE PENELITIAN

EFEK FOTOVOLTAIK DA PIROELEKTRIK Ba 0,25 Sr 0,7 75TiO 3 (BST) YA G DIDADAH IOBIUM (B ST) ME GGU AKA CHEMICAL SOLUTIO DEPOSITIO. Agung Seno Hertanto

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus berkembang tidak hanya berfokus

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT GELAS UNTUK JENDELA SEL SURYA

BAB I 1 PENDAHULUAN. kemampuan mengubah bentuk radiasi cahaya menjadi sinyal listrik. Radiasi yang

SINTESIS LAPISAN TiO 2 MENGGUNAKAN PREKURSOR TiCl 4 UNTUK APLIKASI KACA SELF CLEANING DAN ANTI FOGGING

Penumbuhan Lapisan Tipis µc-si:h Tipe-P dengan Metode HW-PECVD untuk Aplikasi Sel Surya

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Efek Annealing Pada Penumbuhan Film Tipis Ferroelektrik PbZr 0,625 Ti 0,375 O 3 (PZT)

Transkripsi:

1. JUDUL PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT SPINCOATING SEDERHANA UNTUK PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR (Studi eksplorasi untuk pengembangan laboratorium fisika material ) 1 2. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan kelompok bidang keahlian (KBK) fisika material terutama bidang material semikonduktor di jurusan pendidikan fisika FPMIPA UPI adalah belum tersedianya laboratorium riset untuk kepentingan penelitian mahasiswa pada saat menyelesaikan tugas akhirnya. Sampai saat ini proses penelitian mahasiswa yang mengambil bidang keahlian ini sebagian besar masih dilakukan di lembaga-lembaga riset di luar jurusan fisika yang bersedia menyediakan berbagai fasilitas untuk melakukan riset mereka. Keadaan ini tak bisa dibiarkan terus menerus terjadi. Kemitraan dengan instansi lain memang perlu terus dibina, tapi bentuk kebergantungan sedikit demi sedikit harus dikurangi. Untuk itu perlu segera dilakukan inventarisasi satu persatu peralatan laboratorium riset yang sangat diperlukan, dan biaya pengadaannya terjangkau. Sebagai langkah awal pengembangan laboratorium riset bidang fisika material dalam rangka membangun kemandirian riset, maka melalui program penelitian ini telah dikembangkan suatu alat penumbuhan lapisan tipis bahan padat dengan konstruksi sederhana dan biaya pengoperasiannya yang relatif murah, yaitu alat spin-coating. Alat ini dapat digunakan untuk mendeposisi lapisan tipis berbagai jenis bahan padat seperti bahan semikonduktor, bahan polimer, bahan keramik oksida, dan sebagainya. Uji coba penggunaan alat telah dilakukan untuk memastikan bahwa alat yang dibuat telah benar-benar siap untuk digunakan dalam kegiatan riset. 3. MASALAH YANG DITELITI Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengembangan alat spin-coating sederhana untuk penumbuhan lapisan tipis bahan padat, yang

meliputi perancangan, pembuatan serta ujicoba pengoperasiannya hingga betulbetul siap digunakan untuk keperluan riset dalam bidang rekayasa bahan. 2 4. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan alat penumbuhan lapisan tipis bahan padat seperti bahan semikonduktor, polimer, keramik, dan lainlain, dengan konstruksi dan komponen peralatan yang sederhana, biaya pengoperasiannya yang relatif murah, namun memiliki unjuk kerja yang cukup baik. B. Manfaat Alat spin-coating yang dihasilkan dari penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian mahasiswa yang mengambil KBK fisika material, khususnya yang berkaitan dengan pembuatan lapisan tipis bahan padat, yang sampai saat ini masih sangat bergantung pada laboratorium-laboratorium di instansi lain di luar FPMIPA UPI. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan KBK Fisika Material di jurusan fisika FPMIPA. 5. LOKASI PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan di beberapa laboratorium yaitu : Lab. Fisika Lanjutan dan Lab. Elektronika jurusan pendidikan Fisika FPMIPA UPI dan lab. Pencitraan scanning electron microscope (SEM) PPPGL Bandung. 6. STUDI PUSTAKA Teknik spin-coating dan teknik-teknik penumbuhan lapisan tipis semikonduktor lainnya telah dikembangkan sejak orientasi kebutuhan akan bentuk semikonduktor berubah dari bulk yang dapat dibuat melalui reaksi padatan menjadi lapisan tipis yang dapat dibentuk melalui proses deposisi (penumbuhan). Perubahan orientasi ke arah bentuk lapisan tipis ini ditujukan pada miniaturisasi divais-divais elektronik maupun optoelektronik. Bersama-sama dengan teknik

3 nebulized spray pyrolisys dan chemical solution deposition (CSD), teknik spincoating ini tergolong metode sol-gel, karena bahan yang akan dideposisi dipreparasi dalam bentuk gel. Pada umumnya penumbuhan lapisan tipis semikonduktor untuk aplikasi divais optoelektronik seperti fotodetektor dilakukan dengan menggunakan metode-metode modern seperti MOCVD (metalorganic chemical vapor deposition), MBE (Molecular Beam Epitaxy), Sputtering dan PLD (Pulsed Laser Deposition), yang telah terbukti dapat menghasilkan lapisan tipis dengan kualitas tinggi, dan jarang sekali yang menggunakan metode sol-gel seperti spin-coating. Dibanding dengan metode-metode penumbuhan lainnya, sol-gel merupakan metode penumbuhan yang paling sederhana dan paling murah biaya operasionalnya. Sehingga keberhasilan penumbuhan lapisan tipis dengan kualitas baik dengan menggunakan metode sol-gel akan sangat menguntungkan dari segi ekonomi, karena akan mereduksi biaya pembuatan. Meskipun tidak sebagus kualitas lapisan tipis yang dihasilkan dengan metode-metode modern, dengan penanganan yang baik ternyata metode sol-gel seperti nebulized spray pyrolisys (A. R. Raju, 2001), chemical solution deposition (H. Parala, 2001), dan spincoating (K. Sardar, 2003), telah dilaporkan berhasil digunakan untuk menumbuhkan lapisan tipis semikonduktor dengan kualitas cukup baik, yang ditandai dengan morfologi yang homogen dengan ketebalan cukup tipis (0,5-1,5 µm), lapisan epitaksial dengan orientasi kristal tunggal, dan sifat optik yang cukup memadai untuk aplikasi fotodetektor, apalagi sebenarnya untuk aplikasi divais optik seperti fotodetektor, tidak terlalu mempersyaratkan kualitas kekristalan dan morfologi bahan pembuat yang sangat baik, bahkan bahan dengan struktur amorf pun bisa diaplikasikan (Y. C. Lee, 2005) Spin-coating dapat diartikan sebagai pembentukan lapisan melalui proses pemutaran (spin). Bahan yang akan dibentuk lapisan dibuat dalam bentuk larutan (gel) kemudian diteteskan diatas suatu substrat yang disimpan diatas piringan yang dapat berputar, karena adanya gaya sentripetal ketika piringan berputar, maka bahan tersebut dapat tertarik ke pinggir substrat dan tersebar merata.

4 Besarnya gaya sebar ini akan ditentukan oleh laju rotasi dari putaran piringan, menurut persamaan : (Halliday dan Resnick, 1986) F sp 2 = mω r (1) di sini F sp adalah gaya sentripetal, m adalah massa partikel, ω adalah laju anguler piringan dan r adalah jarak diukur dari pusat piringan secara radial ke arah luar. ω r Gambar 1. prinsip penumbuhan lapisan dengan spin-coating Selain untuk penumbuhan bahan semikonduktor, teknik spin-coating ini juga dapat dipergunakan untuk mendeposisi lapisan tipis bahan lainnya seperti bahan polimer maupun bahan keramik oksida. H. Darmasetiawan dan kawankawan (2002) telah melaporkan keberhasilannya mendeposisi film tipis oksida keramik Ta 2 O 3 dengan menggunakan teknik spin-coating. Sementara itu A. J. Breeze dan kawan-kawan (2004) telah melaporkan keberhasilannya mendeposisi bahan polimer untuk aplikasi sel surya dengan spin-coating. 7. DISAIN DAN METODOLOGI PENELITIAN 7.1. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, yang meliputi perancangan, pembuatan dan ujicoba penggunaan alat spin-coating sederhana.

5 7.2. Disain Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan seperti berikut ini : Perancangan alat spincoating sederhana Pembuatan alat spincoating sederhana Uji coba penggunaan alat spin-coating alat spin-coating siap digunakan untuk keperluan riset Gambar 2. Peta disain penelitian 8. HASIL DAN PEMBAHASAN 8.1. Hasil perancangan alat spin-coating sederhana Prinsip dasar dari alat spin-coating sederhana yang dikembangkan adalah konversi energi listrik menjadi energi gerak (mekanik), dimana tegangan listrik input disuplai untuk mengatur laju putaran rotor. Perancangan alat spin-coating dengan sistem ini terutama diarahkan pada kemudahan dalam pengaturan laju rotasi spiner melalui pengaturan besar tegangan input. Untuk keperluan tersebut telah digunakan rangkaian-rangkaian elektronik untuk pengaturan dan pembacaan tegangan input sebagai sumber tegangan bagi

6 rotor. Dengan tegangan input yang dapat diatur maka laju rotasi rotor juga dapat di set sesuai yang dikehendaki. Rangkaian-rangkaian elektronik yang dipergunakan antara lain : - Rangkaian catu daya (0 15 V, 3A), yang berfungsi untuk mensuplai daya sehingga rangkaian elektronik voltmeter DC digital dapat beroperasi. Rangkaian catu daya yang digunakan pada penelitian ini diperlihatkan pada gambar 3. - Rangkaian voltmeter DC digital (0 99,9 Volt), yang berfungsi untuk mengatur dan membaca tegangan masukan (input) bagi rotor, sehingga laju putaran rotor dapat diatur. Rangakaian tersebut dapat dilihat pada gambar 4. Komponen rangkaian : R1.0,22R/5W R2, 6, 7.. 100K R3, 9 2K7 R4 100R R5, 8 22K VR1.B10K C1 2200 µf/25v C2...470pF C3..100µF/25V TR1 BD 140 TR2...2N3055 IC.. 723 D1,2 3A T...18V CT / 3A Gambar 3. Rangkaian catu daya 0-15 V, 3 A

7 Komponen rangkaian : R1, 5... 100K R2... 1,5K R3... 1M R4... 1K R6... 470K R7, 8, 9, 10... 20K/0,5W R11... 2,2K VR... Multiturn 1K C1... 100pF C2... 0,01µF C3... 0,1 µf C4... 0,047µF C5... 0,22µF C6... 470µF IC... ICL7107 D1... 1A 50V D2, 3, 4... LED 7 segmen C.A. Gambar 4. Rangkaian Voltmeter DC digital, 0 99,9 V

8 8.2. Hasil pembuatan alat spin-coating Potret alat spin-coating yang dikembangkan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 5. Pemegang substrat (rotor) Pengatur tegangan input Display pembaca tegangan input Gambar 5. Potret alat spin-coating yang dikembangkan pada penelitian ini

9 3500 3000 Laju rotasi spiner (rpm) 2500 2000 1500 1000 500 0 0 2 4 6 8 10 12 Tegangan input (volt) Gambar 6. Grafik fungsi laju rotasi spiner terhadap tegangan listrik input 8.3. Hasil deposisi lapisan tipis semikonduktor menggunakan alat spincoating Untuk mendeposisi lapisan tipis bahan semikonduktor dengan teknik spincoating, perlu dilakukan tiga tahapan kerja yaitu tahap preparasi substrat dan gel, tahap pelapisan substrat dengan alat spin-coating, dan tahap pasca pelapisan yaitu proses penguapan pelarut dan deposisi. Substrat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Si (Silikon). Sebelum dipergunakan substrat silikon dibersihkan terlebih dahulu melalui proses pencucian dengan Aseton, Metanol, dan DI-Water (De ionized-water) masing-masing sekitar 10 menit, dilanjutkan dengan proses etsa menggunakan larutan H 2 SO 4 : H 2 O 2 : DI-Water = 3 : 1 : 1, kemudian dicelupkan dalam campuran HF: DI-water (10 %) selama 30 detik, lalu dibilas kembali dengan DI-water, dan diakhiri dengan proses pengeringan dengan cara disemprot dengan gas N 2 (nitrogen). Proses preparasi gel dilakukan dengan cara melarutkan serbuk bahan semikonduktor (dalam hal ini serbuk titanium oksida, TiO 2 ) kedalam pelarut THF (tetrahidroufurant) dan metoksi etanol dengan

10 perbandingan diatur sedemikian rupa sehingga gel yang diperoleh relatif encer. THF dan metoksi etanol dipilih sebagai pelarut disamping karena bahan tidak mengganggu pada struktur dan stoikiometri bahan semikonduktor yang akan dideposisi, juga karena bahan ini mudah diuapkan. Setelah gel tersedia, langkah selanjutnya adalah pembentukan lapisan tipis diatas substrat dengan alat spincoating. Selain dipengaruhi oleh kekentalan gel, tipis tebalnya lapisan yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh laju rotasi spiner. Makin tinggi laju rotasi spiner maka lapisan yang dibentuk akan semakin tipis. Dan karena lapisan yang terbentuk diharapkan setipis mungkin, maka dalam eksperimen pembuatan lapisan tipis bahan TiO 2 ini digunakan laju rotasi maksimum yang dapat dicapai alat spincoating yang dibuat. Setelah proses pembuatan lapisan selesai, tahap selanjutnya adalah proses penguapan pelarut, sehingga yang tertinggal di atas substrat adalah hamparan tipis bahan semikonduktor. Proses penguapan pelarut dilakukan dengan cara memanaskan substrat menggunakan hot-plate (ganbar 7) dengan temperatur pemanasan sekitar 100 o C. Tahapan akhir dari proses ini adalah pemanasan pada temperatur tinggi sekitar 900 o C menggunakan tungku pemanas (gambar 8). Tahap ini dilakukan untuk proses kristalisasi bahan semikonduktor dan pelekatan pada permukaan substrat. Dengan berakhirnya tahap ini maka sampel lapisan tipis semikonduktor telah terbentuk dan siap untuk dikarakterisasi guna mengetahui sifat-sifat fisisnya. Gambar 7. Hotplate untuk menguapkan pelarut

11 Gambar 8. Tungku pemanas yang dapat diprogram Karakterisasi yang dilakukan terhadap sampel hanya meliputi karakterisasi kekristalan menggunakan alat XRD (X-ray diffractometer), observasi morfologi menggunakan alat SEM (scanning electron microscope). Secara ringkas tahaptahap deposisi lapisan tipis bahan semikonduktor dengan teknik spin-coating dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 10 menunjukkan pola difraksi sinar-x hasil karakterisasi sampel TiO 2 menggunakan peralatan XRD (X-Ray Diffractometer). Kekristalan film TiO 2 yang ditumbuhkan masih memiliki orientasi polikristalin yang ditandai dengan munculnya beberapa puncak orientasi bidang kristal seperti A(200), A(213), dan R(220). Morfologi permukaan dan ketebalan film TiO 2 yang ditumbuhkan diperlihatkan pada gambar 11. Dari gambar tersebut tampak bahwa ketebalan lapisan TiO 2 yang ditumbuhkan sudah cukup tipis yaitu antara 1 1,5 µm. Akan tetapi masih tampak ada daerah-daerah pada permukaan film yang belum terisi butiran kristal (kosong) dan ketebalan film juga masih tampak belum homogen. Meskipun demikian hasil-hasil ini telah menunjukkan keberhasilan penggunaan spin-coating untuk menumbuhkan film TiO 2 di atas substrat silikon.

Perbaikan kualitas film yang ditumbuhkan lebih lanjut dapat dilakukan melalui proses optimasi perlakuan pasca pelapisan, yaitu perlakuan pemanasan. 12 Preparasi gel dan substrat Pembuatan lapisan tipis diatas substrat dengan alat spin-coating Pemanasan untuk menguapkan pelarut ( ~ 100 o C) Proses pemanasan untuk deposisi lapisan tipis diatas substrat (~ 800 900 o C) Karakterisasi sampel film tipis yang ditumbuhkan Analisis data karakterisasi dan kesimpulan Gambar 9. Alur penumbuhan lapisan tipis TiO 2 dengan teknik spin-coating

13 Gambar 10. Pola difraksi sinar-x dari sampel TiO 2 1 µm (a) (b) Gambar 11. Citra SEM dari sampel TiO 2 : a) tampang lintang b) permukaan

14 9. KESIMPULAN Telah berhasil dikembangkan suatu alat spin-coating sederhana untuk deposisi lapisan tipis bahan padat. Prinsip dasar alat spin-coating yang dikembangkan adalah perubahan dari energi listrik menjadi energi mekanik. Perancangan dilakukan sedemikian rupa agar laju rotasi spiner dapat diatur melalui pengaturan tegangan listrik input. Dengan cara demikian maka dapat di set laju putaran spiner sesuai dengan yang diinginkan. Laju putaran spiner maksimum dari alat yang dibuat adalah sekitar 3000 rpm. Hasil ujicoba penggunaan alat spin-coating menunjukkan bahwa alat ini cukup memadai dipergunakan untuk mendeposisi lapisan tipis bahan semikonduktor. Hal ini ditunjukkan oleh kualitas morfologi lapisan tipis TiO 2 yang ditumbuhkan sudah cukup tipis dan homogen, serta kualitas kekristalannya yang cukup baik. Beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam penumbuhan lapisan tipis dengan teknik spin-coating adalah proses preparasi gel dan perlakuan pasca pelapisan yaitu proses pemanasan, karena kedua hal ini lah yang sangat menentukan kualitas lapisan yang dihasilkan. 10. PUSTAKA ACUAN A. J. Breeze, Z. Schlesinger, S. A. Carter, H. Tillmann, H. H. Horhold, Improving power efficiencies in polimer-polimer blend photovoltaics, Solar energy materials and solar cells, 83 (2004) pp.263-271. A. R. Raju, K. Sardar, C. N. R. Rao, Mater. Sci. Semicond. Proc. 4 (2001) D. Halliday dan R. Resnick, Fisika Jilid 1, edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, 1986. H. Darmasetiawan, Irzaman, M. Nur Indro, S. G. Sukaryo, M. Hikam, and Na Peng Bo, Optical properties of Crystalline Ta 2 O 5 Thin film, phys. Stat. sol. (a) 193, No. 1, 53-60 (2002) H. Parala, A. Devi, A. Wohlfart, M. Winter, R. Fischer, Adv. Funct. Mater. 11 (2001) K. Sardar, A. R. Raju, G. N. Subbanna, Epitaxial GaN films deposited on sapphire substrates prepared by the sol-gel method, Solid state Communications 125 (2003)

15 Y. C. Lee, Z. Hassan, F. K. Yam, M. J. Abdullah, K. Ibrahim, M. Barmawi, Sugianto, M. Budiman, P. Arifin, A comparative study of the electrical characteristics of metal-aemiconductor-metal (MSM) photodiodes based on GaN grown on silicon, Applied Surface Science (2005)

16 LAMPIRAN PERSONALIA PENELITIAN 1. Ketua Peneliti Nama dan Gelar : Drs. Saeful Karim, M.Si. Jenis Kelamin : Laki-laki Pangkat/Gol./NIP : Pembina/IV-a/131 946 758 Jabatan Fungsional : Lektor kepala Fakultas/Jurusan : FPMIPA/Pend.Fisika Universitas : Universitas Pendidikan Indonesia 2. Anggota Peneliti 2.1. Nama dan Gelar : Drs. Agus Danawan, M.Si. Jenis Kelamin : Laki-laki Pangkat/Gol./NIP : Penata/III-c/131 663 904 Jabatan Fungsional : Lektor Fakultas/Jurusan : FPMIPA/Pend.Fisika Universitas : Universitas Pendidikan Indonesia 2.2. Nama dan Gelar : Andi Suhandi, S.Pd, M.Si. Jenis Kelamin : Laki-laki Pangkat/Gol./NIP : Penata Tk. I /III-d/132 086 618 Jabatan Fungsional : Lektor Fakultas/Jurusan : FPMIPA/Pend.Fisika Universitas : Universitas Pendidikan Indonesia 3. Mahasiswa yang terlibat Nama : Abdul Rohman Jenis kelamin : Laki-laki NIM : 001432 Jurusan/Fakultas : Fisika/FPMIPA Universitas : Universitas Pendidikan Indonesia

17 Laporan Akhir Penelitian Dana Rutin UPI Tahun Anggaran 2005 RANCANG BANGUN ALAT SPIN-COATING UNTUK DEPOSISI LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR (Studi eksplorasi untuk pengembangan laboratorium fisika material) Peneliti : Drs. Saeful Karim, M.Si. Drs. Agus Danawan, M.Si. Andi Suhandi, S. Pd., M. Si. FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2005

18 RANCANG BANGUN ALAT SPIN-COATING SEDERHANA UNTUK DEPOSISI LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR (Studi eksplorasi untuk pengembangan laboratorium fisika material) Bidang/ Topik (Program payung Penelitian) Lama penelitian Peneliti Utama Unit Kerja Alamat Kantor : Bidang fisika murni/ Pengembangan bahan semikonduktor untuk divais elektronik dan optoelektronik. : 6 bulan : Drs. Saeful Karim, M.Si. : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI : Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung Tlp. 2004548 Biaya Penelitian : Rp. 3.300.000,- Sumber Dana : DIK UPI 2005 Mengetahui/Menyetujui : Dekan FPMIPA UPI, Bandung, 20 November 2005 Ketua Peneliti, Dr. Sumar Hendayana, M.Sc. Drs. Saeful Karim, M.Si. NIP. 130 608 529 NIP. 131 946 758 Mengetahui/Menyetujui : Ketua Lembaga Penelitian UPI Bandung, F u r q o n, Ph. D. NIP. 130

RANCANG BANGUN ALAT SPIN-COATING SEDERHANA UNTUK DEPOSISI LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR (Studi eksplorasi untuk pengembangan laboratorium fisika material) 19 ABSTRAK Dalam rangka mengembangkan laboratorium riset bidang fisika material di jurusan pendidikan Fisika FPMIPA UPI, telah dikembangkan suatu alat spincoating sederhana yang dapat digunakan untuk deposisi lapisan tipis bahan padat. Prinsip dasar alat spin-coating yang dikembangkan adalah perubahan dari energi listrik menjadi energi mekanik. Perancangan alat dilakukan sedemikian rupa sehingga laju rotasi spiner (rotor) dapat diatur melalui pengaturan tegangan listrik input. Untuk keperluan ini telah digunakan dua jenis rangkaian elektronik, yakni rangkaian catu daya (0-15 V, 3 A) dan rangkaian voltmeter DC digital (0 99,9 V). Sedangkan sebagai rotor digunakan kipas vent dengan tegangan 0-12 V. Dengan menggunakan kedua rangkaian tersebut, laju putaran spiner maksimum yang dapat dicapai alat yang dibuat adalah sekitar 3000 rpm. Hasil ujicoba penggunaan alat spin-coating menunjukkan bahwa alat ini cukup layak dipergunakan untuk mendeposisi lapisan tipis bahan semikonduktor. Hal ini ditunjukkan oleh kualitas morfologi lapisan semikonduktor yang ditumbuhkan cukup homogen dengan ketebalan yang cukup tipis yaitu antara 1 1,5 µm. Hasil ini menunjukkan bahwa alat spin-coating yang dibuat sudah cukup baik dan siap digunakan untuk kepentingan riset dalam bidang rekayasa material. Kata kunci : Rancang bangun, Spin-coating, lapisan tipis, semikonduktor

20 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK i DAFTAR ISI ii 1. JUDUL PENELITIAN.1 2. LATAR BELAKANG MASALAH..1 3. MASALAH YANG DITELITI 1 4. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN...2 5. LOKASI PENELITIAN...2 6. STUDI PUSTAKA..2 7. DISAIN DAN METODOLOGI PENELITIAN..4 8. HASIL DAN PEMBAHASAN..5 9. KESIMPULAN..13 10. PUSTAKA ACUAN 14 LAMPIRAN-LAMPIRAN...15

21 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kekhadirat Alloh SWT, karena hanya atas izinnya kami dapat menyusun laporan akhir hasil penelitian dana rutin UPI tahun anggaran 2005 tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Laporan ini memuat serangkaian kegiatan penelitian yang telah dilakukan serta hasil-hasil yang diperolehnya. Penelitian ini berjudul Rancang Bangun Alat Spin-coating Sederhana Untuk Deposisi Lapisan Tipis Semikonduktor, yang merupakan bagian dari program payung penelitian yang dikembangkan di program fisika jurusan pendidikan fisika FPMIPA UPI yaitu Pengembangan bahan semikonduktor untuk aplikasi divais sensor/detektor. Sesuai dengan luaran penelitian yang diharapkan, dari kegiatan penelitian ini telah dihasilkan suatu alat spin-coating sederhana untuk mendeposisi lapisan tipis bahan padat, yang sangat berguna untuk kegiatan riset para mahasiswa yang mengambil kajian tugas akhir bidang rekayasa material. Pada kesempatan ini kami ingin menghaturkan ucapan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada pengelola proyek penelitian dana rutin UPI tahun 2005 yang telah mendanai penelitian ini, serta kepada berbagai fihak yang tidak disebut satu persatu, yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan andil pada kelancaran pelaksanaan penelitian ini. Kami menyadari bahwa hasil yang diperoleh dari penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi pengembangan KBK fisika material di jurusan fisika FPMIPA UPI, terutama bidang material semikonduktor. Bandung, November 2005 Tim Peneliti

22