BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki masalah dengan modal pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk

BAB III KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. struktur permodalan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan usaha.

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS VALUASI HARGA WAJAR SAHAM PT ACSET INDONUSA Tbk TESIS IRENEA FARIA CANDRA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini bisnis di bidang jasa telekomunikasi telah

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi dalam bentuk investasi berwujud seperti emas, tanah ataupun rumah. Akan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGHITUNGAN. yang paling lazim digunakan ialah Dividend Discounted Model (DDM).Metode ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi mengindikasi kebutuhan

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar

1/45 OVERVIEW

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Saham perusahaan yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia memiliki

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bunga atau yang sering disebut Net Interest Margin (NIM), selain itu

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Indonesia, sepanjang tahun 2012, kinerja industri perbankan syariah nasional yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN. Pada tanggal 8 Juni 2010, Bisnis Indonesia menurunkan headline Telkom siap caplok Bakrie:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL iv DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti. (1) bergabung, bersama, menyatu, berkombinasi

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan

PENENTUAN HARGA WAJAR SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK DENGAN METODE DIVIDEND DISCOUNT MODEL (DDM)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penentuan nilai..., Ivalandari, FE UI, 2010.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. dengan pendekatan discounted cash flow dapat ditarik beberapa

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III KAJIAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. tumbuh berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, namun upaya ini

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Komodo, begitulah julukan yang diberikan The Economist. salah satu negara yang perekonomiannya stabil dan meningkat.

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Perusahaan sebagai salah satu penopang perekonomian baik itu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal)

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS NILAI HARGA SAHAM PERDANA PT. BANK DKI

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum para investor mengambil keputusan untuk berinvestasi saham di pasar modal,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal memiliki dua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Pakto 88), menjadi 240 bank pada tahun Sedangkan Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

Ermia Fayana/ Pembimbing : Dr. Singgih Jatmiko, M.Sc., S.Si

ANALISIS NILAI AKUISISI BANK SINAR HARAPAN BALI MENGGUNAKAN METODE DIVIDEND DISCOUNT MODEL DAN RASIO PRICE TO BOOK VALUE TESIS

BAB IV PEMBAHASAN. saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Horne

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. emas) atau berbentuk aktiva keuangan (surat-surat berharga) yang diperjual-belikan

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen

ANALISIS PENILAIAN PERUSAHAAN TARGET DALAM PROSES AKUISISI (PT BANK MUAMALAT INDONESIA TBK) TESIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN

PENENTUAN HARGA WAJAR SAHAM DENGAN METODE GORDON GROWTH MODEL PADA PT MULTI BINTANG INDONESIA, TBK. Nama : Nadia Larasati NPM : Kelas : 3EB05

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Saham / Sekuritas. untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

Bab I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu komponen pembiayaan struktur modal

BAB IV PEMBAHASAN. dan dividend discounted model. Setiap model penilaian terdapat keuntungan dan

BAB VIII ASPEK KEUANGAN SYAFRIZAL HELMI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kuantitatif adalah

TUJUAN PENILAIAN SAHAM :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

Astuti Jurnal MIX, Volume III, No. 2, Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya bagi perusahaan perusahaan yang membutuhkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tanggal 10 April 2014 PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah salah satu bank yang memiliki masalah dengan modal pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Saat ini PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) memiliki modal KPR Rp 11,5 triliun dengan Loan to deposit (LDR) lebih dari 104%. Sementara lebih dari 55% Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan dana mahal sehingga tingkat bunga KPR menjadi sangat mahal. Akan sangat bagus jika modal PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) diperkuat dan mereka dapat memperoleh sumber pendanaan yang besar, sehingga dapat mendukung pemerintah menyediakan rumah bagi masyarakat. Untuk meningkatkan permodalan maka, akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dapat menjadi solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) dan pembiayaan perumahaan masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan Indonesia sebenarnya membutuhkan satu bank besar yang mampu bersaing di kawasan Asia Tenggara, namun belum ada bank nasional yang mampu bersaing secara kompetitif menjelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. (liputan6.com, 24 april 2014 )

2 Akan diakuisisinya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ditegaskan oleh Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional tahun 2010. Dalam Inpres tersebut disebutkan berbagai program pembangunan yang salah satunya adalah right sizing BUMN. Program right sizing ini intinya adalah menyesuaikan jumlah BUMN yang saat ini berjumlah 141 menjadi jumlah yang ideal. Program ini diharapkan dapat menyesuaikan jumlah BUMN menjadi hanya 87 BUMN pada tahun 2014 dan hanya 25 BUMN pada tahun 2025. Untuk meright sizing ini BUMN pemerintah akan melakukan sejumlah langkah konsolidasi BUMN seperti merger akuisisi, pembentukan holding, privatisasi BUMN serta likuidasi. Dahlan Iskan selaku menteri BUMN menegaskan bahwa PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. akan diakuisisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) tahun 2010 dan dikuatkan lagi melalui peraturan UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN, UU No.7 Tahun 1992 yang telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UU No.21 Tahun 2011 tentang OJK, serta PP No.28 Tahun 1999 tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank. (Metrotv news.com, 05 Mei 2014) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan diakuisisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengacu pada kebijakan mengenai Single Present Policy (SPP) yang terdapat didalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.8/16/PBI/2006 dan telah diupadate menjadi Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/24/PBI/2012

3 pada pasal 3 (tiga) tentang kepemilikan tunggal pada perbankan di Indonesia. Tujuan dikeluarkannya PBI yang mengatur tentang ketentuan jumlah modal inti minimum bank umum, yaitu mengarahkan bank-bank di Indonesia agar memiliki struktur permodalan yang kuat, salah satu caranya adalah dengan cara konsolidasi (pemisahan), merger (penggabungan) atau akuisisi (pengambilalihan). Dengan akan diakuisisinya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maka akan sangat penting bagi para investor untuk mengetahui penilaian harga wajar saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Hal ini untuk menentukan keputusan bagi para investor apakah membeli atau menjual saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Ada beberapa model/pendekatan untuk melakukan valuasi suatu saham, dimana setiap model mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Menurut Damodaran dalam Hauwtan (2010) ada tiga pendekatan yang digunakan dalam penilaian harga wajar (fair value) dari suatu saham. Pertama adalah Discounted Cash Flow Valuation yang menghubungkan nilai suatu aset dengan nilai saat ini dari arus kas yang diharapkan dari aset tersebut. Kedua adalah Relative Valuation yang mengestimasi nilai suatu aset dengan melihat pada penentuan harga aset-aset yang sebanding secara relative terhadap variabelvariabel yang umum seperti laba, arus kas, nilai buku, maupun penjualan. Sementara yang ketiga adalah Contingent Claim Valuation yang menggunakan Option Pricing Model untuk mengukur nilai suatu aset yang memiliki karakteristik option.

4 Astuti (2013) menghitung dividen per tahun untuk menentukan growth dan dividen perusahaan dalam jangka waktu lima tahun kedepan sehingga didapatkan average dividen yang dibayarkan selama 5 tahun serta dividen growth rate. Dengan menggunakan Relative Valuation menghasilkan nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan metode FCFE dan Gordon Growth. Hauwtan (2010) membandingkan harga saham hasil perhitungan dengan harga pasar per tanggal 25 Mei 2010 maka saham LSIP termasuk undervalued meskipun masih dalam kisaran harga wajar. Dengan menggunakan analisis teknikal fibonacci retracement maka pada tanggal 25 Mei 2010 harga saham menyentuh titik retracement di 61,8% yang menandakan penurunan sudah memasuki golden rasio yang dalam arti kata, investor dapat melakukan pembelian pada titik tersebut. Gardner (2012:269) menjelaskan tentang We have combined the concepts of equity valuation, super-normal growth, required rate of return on equity, and sustainable growth to determine the market value of Coca-Cola Corporation (KO). The value of the equity of a firm is defined as the present value of all future cash flows from the firm to the shareholders. The value of the firm is FCFE divided by the sum of the required rate of return for equity minus the growth rate of the firm s earnings. Free Cash Flow to Equity is defined as net income minus net capital expenditures minus the change in net working capital plus the net change in long-term debt financing. The required rate of return for equity is computed using the CAPM using a five-year monthly rate of return beta relative to the S&P500 index. Sustainable growth for the super-normal growth

5 period is computed with the extended DuPont model. The long-term growth rate is assumed to be the same as the growth rate of the economy yang artinya dalam tulisan ini, kita telah menggabungkan konsep penilaian ekuitas, pertumbuhan super-normal, tingkat pengembalian ekuitas, dan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk menentukan nilai pasar Coca-Cola Corporation (KO). Nilai ekuitas perusahaan didefinisikan sebagai nilai sekarang dari semua arus kas masa depan dari perusahaan kepada pemegang saham. Nilai perusahaan yang FCFE dibagi dengan jumlah tingkat yang diperlukan pengembalian ekuitas dikurangi tingkat pertumbuhan laba perusahaan. Arus Kas Bebas terhadap Ekuitas didefinisikan sebagai pendapatan bersih dikurangi pengeluaran modal bersih minus perubahan modal kerja bersih ditambah perubahan bersih dalam pembiayaan utang jangka panjang. Tingkat pengembalian yang diperlukan untuk ekuitas dihitung dengan menggunakan CAPM menggunakan tingkat bulanan lima tahun pengembalian beta relatif terhadap indeks S & P500. Pertumbuhan yang berkelanjutan untuk masa pertumbuhan super-normal dihitung dengan model yang DuPont diperpanjang. Tingkat pertumbuhan jangka panjang diasumsikan sama dengan tingkat pertumbuhan ekonomi. Dalam penyusunan tesis ini akan menggunakan penilaian valuation (FCFE), Relative Valuation dan Gordon Growth Model, Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal Fibonacci atas PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. yang merupakan perusahaan perbankan di Indonesia. Penulis memilih PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Sebagai objek penelitian dikarenakan PT Bank

6 Tabungan Negara (Persero) Tbk akan diakuisisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.2 Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang menjadi identifikasi masalah dalam tesis ini adalah : 1. Berapa harga wajar saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. per 30 Juni 2014 terkait akan diakusisinya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk? 1.2.2 Perumusan Masalah Dalam penulisan Tesis ini Identifikasi permasalahannya adalah sebagai berikut : 1. Berapa harga wajar saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.(BBTN) per 30 Juni 2014 bila dihitung dengan Dividend Growth Model, Relative Valuation dengan menggunakan P/S Ratio, Relative Valuation dengan menggunakan PBV, metode free cash flow equity (FCFE), Relative Valuation dengan menggunakan PER, Analisis Teknikal Fibonacci, dan Analisis Fundamental serta berapa rentang harga wajar saham berdasarkan kelima metode diatas untuk batas atas dan batas bawahnya?

7 2. Berapakah harga wajar saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. per 30 Juni 2014 berdasarkan Rekonsiliasi Nilai dari kelima metode analisis diatas? 3. Berapakah rentang nilai batas atas dan batas bawah harga wajar saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. per 30 Juni 2014 berdasarkan Rekonsiliasi Nilai dan yang sesuai ketentuan Bapepam LK tentang kisaran nilai batas atas dan batas bawah? 4. Apakah harga pasar saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. per 30 Juni 2014 overvalued atau undervalued terhadap harga wajar saham yang diperoleh dari hasil rekonsiliasi nilai dengan menggunakan kelima metode tersebut pada tanggal 30 Juni 2014? 5. Kelebihan apa yang dimiliki oleh metode Analisis Fundamental, metode Free Cash Flow To Equity (FCFE), metode Relative Valuation, Gordon Growth Model, Analisis Teknikal Fibonacci? 1.2.3 Pembatasan Permasalahan Penelitian ini dibatasi pada analisis harga wajar saham PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. pada tanggal 30 Juni 2014 dengan melihat kinerja fundamental keuangan dan analisis teknikal history saham PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sebagai bahan pertimbangan bagi investor untuk menjual atau membeli saham PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Analisis harga wajar ini akan menggunakan Analisis Fundamental, metode free

8 cash flow equity (FCFE), Relative Valuation, Dividend Growth Model dan Analisis Teknikal Fibonacci. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian tesis ini adalah untuk mengetahui harga wajar saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. per 30 Juni 2014 dengan menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal serta menggunakan ketiga model penilaian harga wajar saham yaitu model Free cash Flow to Equity (FCFE) Relative Valuation dan Dividend Growth Model. 1.3.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan Perumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui harga wajar saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. per 30 Juni 2014 dengan menggunakan analisis fundamental, metode free cash flow equity (FCFE), Relative Valuation, Dividend Growth Model, Analisis Fundamental, dan Analisis Teknikal Fibonacci dan harga yang dapat dijadikan patokan dalam menentukan harga wajar saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sehingga investor akan mendapatkan harga yang sesuai, sehingga keputusan mereka akan membeli atau menjual saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sangat tepat.

9 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini juga akan bermanfaat bagi investor karena dengan mengetahui harga wajar saham bisa dijadikan pertimbangan fundamental untuk mengambil keputusan berinvestasi di saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 2. Penelitian ini juga bermanfaat bagi akademisi untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan penilaian harga wajar saham.