Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian secara langsung. DALY (disability-adjusted adjusted li

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

PROSES TERJADINYA MASALAH

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah

Materi ini merupakan salah satu Bahan kuliah online gratis Bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa Dan perawat pendamping. Anxiety (kecemasan)

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial

BAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual

Pengobatan Gangguan Ansietas di Klinik

BAB I PENDAHULUAN. xiv

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

IPAP PTSD Tambahan. Pilihan penatalaksanaan: dengan obat, psikososial atau kedua-duanya.

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

Terapi Kognitif dan Perilaku Untuk Penderita Hipomania dan Mania

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa

Strategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model

WITHDRAWAL SYNDROME BY : KELOMPOK 4

2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013

BAB 1. PENDAHULUAN. Agitasi adalah gejala perilaku yang bermanifestasi dalam penyakit-penyakit psikiatrik yang luas.

GANGGUAN TIDUR. Dr. Moetrarsih SKF, DTM&H, Sp.KJ

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari

Konsep Krisis danangsetyobudibaskoro.wordpress.com

BAB III METODE PENELITIAN

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

REFERAT Gangguan Afektif Bipolar

Universitas Sumatera Utara

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

Dua komponennya yaitu kesadaran akan sensasi fisiologis dan kesadaran bahwa ia gugup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

NAPPING DALAM KEPERAWATAN / KESEHATAN. Elly Nurachmah Departmen Keperawatan Medikal Bedah - FIKUI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

Gangguan tidur LAMIA ADILIA DITA MINTARDI FEBRYN PRISILIA PALIYAMA DR. SUZY YUSNA D, SPKJ

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang menyebabkan penderitaan dan

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Farmakoterapi Obat Gangguan Mental

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi

Jeritan Jiwa dari Kursi Roda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016

Farmakoterapi Obat Gangguan Mental. Alfi Yasmina

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia (lansia)

GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hospitalisasi anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

Transkripsi:

Gangguan Mental Terkait Trauma Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

Gangguan Mental setelah Trauma Trauma 2 minggu 1 bulan 2 bulan 6 bulan Reaksi stres akut Berkabung Depresi Gangguan anxietas Psikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolar Gangguan penyesuaian Eksaserbasi gangguan mental sebelumnya Gangguan stres pasca trauma/ptsd Penyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidur (Maramis A, 2005)

Yang akan Dibahas 1. Gangguan stres akut 2. Gangguan stres pasca trauma 3. Gangguan depresi 4. Gangguan fobik 5. Gangguan panik 6. Gangguan anxietas menyeluruh 7. Gangguan tidur 8. Psikosis akut

Gangguan Stres Akut F43.0 Setelah trauma penderita tampak berfluktuasi kondisi mentalnya yang jelas terkait dengan peristiwa itu. Gejala akan mereda dalam waktu beberapa hari sampai 4 minggu Gejala tersebut bukan merupakan eksaserbasi gangguan mental sebelumnya

Gangguan Stres Akut F43.0 Gejala: Kebingungan Agitasi atau sangat reaktif Menarik diri Gejala anxietas: misalnya berkeringat, berdebar, muka merah Disorientasi Depresi Amnesia

Gangguan Stres Akut F43.0: Mengurangi distres Penatalaksanaan Bicarakan apa yang telah terjadi Beri penjelasan tentang respon fisik terhadap peristiwa traumatik dan apa yang dapat dilakukan Jelaskan bahwa reaksi stres akut kemungkinan besar akan mereda dalam waktu singkat

Gangguan Stres Akut F43.0: Penatalaksanaan Dukungan sosial penting dalam menolong individu untuk mengatasi traumanya Nasihatkan: jangan menggunakan alkohol atau narkoba untuk mengatasi keadaan Gunakan metoda relaksasi sederhana Yakinkan bahwa individu itu mendapatkan monitoring dan pengobatan lanjutan

Gangguan Stres Akut F43.0: Penatalaksanaan Medikasi: Medikasi digunakan: Jika psikoterapi berorientasi krisis atau terapi kelompok tidak efektif Jika individu itu berbahaya, sangat agitatif atau psikotik

Gangguan Stres Akut F43.0: Medikasi: Penatalaksanaan Benzodiazepin: Efektif dan cepat mengurangi anxietas dan ketegangan serta memperbaiki tidur. Misalnya: diazepam 5 10 mg malam hari Penggunaan jangka pendek. Alternatif untuk insomnia: trazodon dan amitriptilin dosis rendah.

Gangguan Stres Akut F43.0: Medikasi: Antiadrenergik: Penatalaksanaan Klonidin, Propranolol Dapat berguna untuk mengatasi keterjagaan berlebihan, agresivitas, iritabilitas, memori yang intrusif dan insomnia. Hati-hati pada penyakit kardiovaskuler dan diabetes

Gangguan Stres Akut F43.0: Medikasi: Penatalaksanaan SSRI Untuk pengingatan kembali, penghindaran, keterjagaan berlebihan dan depresi. Berguna untuk mengontrol anxietas dan iritabilitas. Mulai dengan dosis kecil, tingkatkan perlahan hati-hati kemungkinan terjadi anxietas, agitasi, psikosis atau mania. Misalnya: sertralin 25 mg atau fluoxetin 10 mg sekali sehari, dapat dinaikkan perlahan

Gangguan Stres Pasca Trauma F43.1 Ini adalah respon anxietas yang berkepanjangan terhadap peristiwa traumatik Gejala-gejala paling tidak harus dialami selama 1 bulan

Gangguan Stres Pasca Trauma F43.1 Gejala tersebut adalah: Bayangan, mimpi atau kilas balik peristiwa traumatik Menghindari hal-hal yang mengingatkan akan peristiwa itu Amnesia terhadap aspek penting peristiwa itu Timbul anxietas dan kesiagaan yang hebat jika terpapar pada hal-hal yang mengingatkan akan peristiwa itu Mood yang depresif atau iritabel Menarik diri Sulit berkonsentrasi Mudah tertegun Mimpi buruk dan tidur yang terganggu

Gangguan Stres Pasca Trauma F43.1 Pada sebagian orang gejala tersebut berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah trauma Mengganggu kehidupan sehari-hari Dapat mengarah pada masalah lain: Penyalahgunaan zat Masalah relasi dengan orang lain

Gangguan Stres Pasca Trauma F43.1: Penatalaksanaan GSPT/PTSD adalah gangguan yang kronik Bantu penderita untuk menghadapi pengalaman, memori dan situasi yang diasosiasikan dengan peristiwa traumatik Rujukan ke ahli yang berpengalaman mengatasi GSPT sering diperlukan

Gangguan Stres Pasca Trauma F43.1: Penatalaksanaan Medikasi: SSRI: Mulai dengan dosis rendah dan naikkan perlahan Sertralin 25 mg atau fluoxetin 10 mg per hari dan dinaikkan Dapat berguna untuk mengatasi kilas balik, ketakutan, pikiran yang intrusif, anxietas umum, penumpulan emosi, iritabilitas, dan kesulitan konsentrasi Obat-obat lain sesuai dengan gejala penyerta yang mengganggu.

Depresi F32# Pasien datang dengan 1 atau lebih keluhan fisik Jika ditanyai lebih lanjut terungkap depresi atau kehilangan minat

Depresi F32# Gejala utama: Mood sedih atau murung Kehilangan minat & kesenangan Gejala penyerta yang sering didapatkan: Tidur terganggu Rasa bersalah atau kehilangan percaya diri Perlambatan gerak atau bicara; atau sebaliknya malah agitasi Gangguan nafsu makan Konsentrasi buruk Pikiran atau tindakan bunuh diri

Depresi F32#: Penatalaksanaan Tanyakan tentang risiko bunuh diri Apakah sering berpikir untuk mati? Apakah mempunyai rencana yang spesifik? Apakah pernah mencoba bunuh diri sebelumnya? Apakah dapat diyakinkan untuk tidak melaksanakan ide bunuh dirinya? Apakah mempunyai keinginan mencederai orang lain?

Depresi F32#: Penatalaksanaan Buat rencana jangka pendek untuk melakukan aktivitas yang dapat dinikmati atau membangun rasa percaya diri. Dorong penderita untuk melawan rasa pesimis dan pikiran mengkritik diri sendiri Yakinkan penderita untuk tidak melaksanakan ide yang pesimistik

Depresi F32#: Penatalaksanaan Identifikasi masalah atau stres sosial yang ada Konsentrasi pada langkah kecil yang spesifik yang dapat diambil oleh penderita untuk mengurangi atau mengatasi masalah tersebut Hindari pengambilan keputusan atau perubahan hidup yang besar

Depresi F32#: Penatalaksanaan Informasikan: Depresi adalah penyakit yang lazim ada pengobatan yang efektif Depresi bukanlah kelemahan atau kemalasan. Penderita sebenarnya berusaha untuk mengatasinya. Jika ada gangguan fisik, diskusikan tentang hubungan antara gangguan fisik dan mood.

Depresi F32#: Penatalaksanaan Medikasi: Pertimbangkan obat antidepresan jika mood sedih atau kehilangan minat dialami lebih dari 2 minggu disertai 4 atau lebih gejala berikut: Kelelahan atau kehilangan tenaga Konsentrasi buruk Agitasi ATAU perlambatan gerak dan bicara Tidur terganggu Pikiran tentang kematian atau bunuh diri Rasa bersalah atau rendah diri Nafsu makan terganggu

Depresi F32#: Penatalaksanaan Pilihan obat antidepresan: Jika penderita dahulu pernah berespon baik terhadap obat antidepresan tertentu gunakan obat itu lagi Jika penderita lansia atau sakit fisik obat antidepresan yang efek samping antikolinergik dan kardiovaskulernya sedikit Jika penderita juga cemas atau tidak dapat tidur antidepresan yang lebih sedatif

Depresi F32#: Penatalaksanaan Pemberian obat antidepresan: Antidepresan harus ditingkatkan sampai dosis efektif Amitriptilin dapat dimulai dengan 25 50 mg tiap malam tingkatkan sampai 100 150 mg dalam 10 hari Pasien usia lanjut atau sakit fisik dosis lebih rendah Lanjutkan pemberian antidepresan setidaknya 3 bulan setelah kondisi membaik

Depresi F32#: Penatalaksanaan Informasi tentang obat: Obat harus diminum tiap hari Perbaikan akan mulai dirasakan 2-3 minggu setelah minum obat Efek samping ringan dapat terjadi dan biasanya menghilang dalam 7-10 hari Harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan obat

Depresi F32#: Penatalaksanaan Konsultasi: Jika ada risiko bunuh diri atau mencelakakan orang lain Jika ada gejala psikotik Jika depresi yang signifikan berlanjut meskipun telah dilakukan cara-cara di atas Jika tersedia, rujukan psikoterapi yang lebih intensif

Gangguan Fobik F40 Penderita menghindari atau membatasi aktivitas karena takut Mungkin: kesulitan untuk pergi ke dokter, berbelanja atau berkunjung Penderita kadang-kadang datang dengan keluhan gejala fisik: Palpitasi Napas pendek/sesak, asma Jika ditanyai lebih lanjut ditemukan ketakutan yang spesifik

Gangguan Fobik F40 Gejala: Ketakutan yang hebat dan tidak masuk akal terhadap tempat atau kejadian tertentu: Meninggalkan rumah Tempat terbuka Bicara di depan umum Keramaian atau tempat umum Bepergian di bis, mobil, KA atau pesawat Peristiwa sosial Penderita sering menghindari situasi ini

Gangguan Fobik F40 Informasikan: Fobia dapat diobati Menghindari situasi yang ditakuti akan membuat ketakutan bertambah kuat Menjalani langkah-langkah spesifik dapat membantu untuk mengatasi ketakutan

Gangguan Fobik F40: Penatalaksanaan Teknik pemaparan (exposure): Tahap mudah Tahap sedang Tahap sulit Berjalan sendiri Makan siang bersama teman Berbelanja dengan teman Gunakan napas lambat untuk mengontrol anxietas Jangan pindah ke tahap berikut sampai anxietas berkurang ke tingkat yang dapat diterima

Gangguan Fobik F40: Penatalaksanaan Medikasi: Dengan konseling banyak penderita tidak memerlukan obat Jika ada depresi, obat antidepresan dapat menolong Jika gejala terbatas dan jarang obat antianxietas (misalnya benzodiazepin) sekalisekali dapat menolong. Penggunaan reguler ketergantungan Anxietas performans pemblok beta

Gangguan Fobik F40: Penatalaksanaan Konsultasi: Jika ketakutan menetap dan menimbulkan hendaya Jika tersedia, rujukan untuk terapi perilaku

Gangguan Panik F41.0 Serangan anxietas atau ketakutan yang tidak dapat dijelaskan, timbulnya mendadak, menghebat dengan cepat dan sering hanya berlangsung beberapa menit saja. Sering disertai gejala fisik berupa: Palpitasi Nyeri dada Rasa seperti tercekik Perut seperti terbakar Pusing Perasaan tidak nyata Atau merasa ada bencana pribadi: kehilangan kontrol, menjadi gila, serangan jantung, akan mati

Gangguan Panik F41.0 Informasikan: Panik itu lazim dan dapat diobati. Anxietas sering menimbulkan perasaan tubuh yang menakutkan. Anxietas panik juga menyebabkan pikiran yang menakutkan. Anxietas psikis dan fisik saling memperkuat. Berkonsentrasi pada gejala fisik akan menambah ketakutan. Orang yang lari atau menghindar dari situasi tempat terjadinya serangan anxietas hanya akan memperkuat kecemasannya.

Gangguan Panik F41.0: Penatalaksanaan Nasihatkan penderita untuk melakukan langkah berikut jiwa terjadi serangan panik: Tetap tinggal di tempat sampai serangan berlalu. Pusatkan perhatian untuk mengendalikan anxietas, bukan pada gejala fisik. Bernapas dengan lambat dan relaks. Napas yang terlalu dalam dan cepat (hiperventilasi) gejala fisik panik.

Gangguan Panik F41.0: Penatalaksanaan Medikasi: Jika serangan itu parah dan sering terjadi atau jika penderita menunjukkan gejala depresi yang signifikan antidepresan dapat menolong. Imipramin 25 mg malam, dinaikkan sampai 100 200 mg waktu malam.

Gangguan Panik F41.0: Penatalaksanaan Medikasi: Untuk serangan yang terbatas dan jarang terjadi antianxietas jangka pendek dapat membantu. Lorazepam 0,5 1 mg sampai 3 kali sehari. Penggunaan yang rutin dapat menimbulkan ketergantungan dan jika dihentikan kemungkinan gejala akan kembali lagi. Hindari pemeriksaan laboratorium atau obat yang tak perlu.

Gangguan Panik F41.0: Penatalaksanaan Konsultasi: Jika serangan yang parah tetap berlangsung meskipun telah dilakukan cara-cara di atas Jika tersedia, rujukan untuk psikoterapi kognitif dan perilaku Panik sering menimbulkan gejala fisik hindari konsultasi medis yang tidak perlu

Gangguan Anxietas Menyeluruh F41.1 Penderita mungkin datang dengan keluhan fisik yang berhubungan dengan ketegangan atau dengan insomnia

Gangguan Anxietas Menyeluruh F41.1 Gejala anxietas atau ketegangan yang multipel Ketegangan mental: Kawatir, merasa tegang atau was-was, konsentrasi buruk Ketegangan fisik: Tidak tenang, nyeri kepala, tremor, tak bisa relaks Keterjagaan fisik (physical arousal): Pusing, berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, nyeri perut

Gangguan Anxietas Menyeluruh F41.1 Informasikan: Stres dan kekawatiran mempunyai efek pada mental dan fisik Belajar cara untuk mengurangi efek stres adalah cara paling efektif untuk mengatasi, bukan dengan obat sedativa.

Gangguan Anxietas Menyeluruh F41.1: Penatalaksanaan Anjurkan penderita untuk berlatih metoda relaksasi tiap hari mengurangi gejala fisik ketegangan Mengidentifikasi dan melawan kekawatiran yang berlebihan Metoda pemecahan masalah terstruktur dapat membantu penderita untuk mengatasi masalah atau stres kehidupan yang mempengaruhi gejala anxietas.

Gangguan Anxietas Menyeluruh F41.1: Penatalaksanaan Medikasi: Obat merupakan hal sekunder Digunakan jika gejala anxietas yang signifikan tetap ada meskipun telah mendapat konseling Obat antianxietas digunakan tidak lebih dari 2 minggu Diazepam 5 10 mg malam Penggunaan yang lebih lama dapat menimbulkan ketergantungan

Gangguan Anxietas Menyeluruh F41.1: Penatalaksanaan Medikasi: Pemblok beta dapat membantu mengendalikan gejala fisik Obat antidepresan dapat menolong (terutama jika ada gejala depresi) dan tidak menyebabkan ketergantungan atau gejala rebound

Gangguan Anxietas Menyeluruh F41.1: Penatalaksanaan Konsultasi: Jika anxietas yang hebat berlangsung lebih dari 3 bulan

Gangguan Tidur (Insomnia) F51 Penderita dalam keadaan distres dan kadang-kadang sangat terganggu di siang hari akibat kurang tidur Gejala: Sulit untuk jatuh tertidur Tidur yang gelisah atau tidak menyegarkan Sering terbangun dan sulit tidur kembali

Gangguan Tidur (Insomnia) F51 Masalah tidur dapat disebabkan oleh: Peristiwa kehidupan yang menimbulkan stres Penyakit fisik/kondisi medis: gagal jantung, penyakit paru, kondisi nyeri Perubahan jadwal Gangguan lain: depresi atau anxietas Penyalahgunaan zat Obat-obat: steroid, teofilin, dekongestan Apnea tidur

Gangguan Tidur (Insomnia) F51 Informasikan: Masalah tidur yang sementara itu lazim pada saat ada stres atau penyakit fisik. Perbaikan kebiasaan tidur merupakan pengobatan terbaik, bukan obat tidur. Kawatir tidak bisa tidur akan menyebabkan insomnia makin parah. Alkohol akan menyebabkan tidur yang gelisah. Stimulan (termasuk kopi dan teh) dapat menyebabkan atau memperburuk insomnia.

Gangguan Tidur (Insomnia) F51: Penatalaksanaan Pertahankan pola tidur yang reguler Lakukan relaksasi di malam hari Pergi tidur dan bangun pagi pada jam yang sama Hindari tidur siang Hindari kafein dan alkohol Jika tidak jatuh tertidur dalam waktu 20 menit bangun dan kalau mulai mengantuk pergi tidur kembali Olah raga dapat membantu, tapi jangan waktu malam

Gangguan Tidur (Insomnia) F51: Penatalaksanaan Konsultasi: Jika dicurigai ada gangguan tidur yang kompleks, misalnya narkolepsi atau apnea tidur Jika insomnia yang signifikan tetap berlanjut meskipun telah dilakukan cara-cara di atas

Gangguan Psikotik Akut F23 Penderita mungkin mengalami: Mendengar suara-suara Mempunyai keyakinan atau ketakutan yang aneh Kebingungan Keluarga mungkin minta tolong karena perubahan perilaku yang tidak dapat diterangkan

Gangguan Psikotik Akut F23 Gejala Halusinasi: sensasi yang keliru atau imajiner, misalnya mendengar suara orang meskipun tidak ada siapa pun di dekatnya. Waham: ide yang dipertahankan yang tidak benar yang tidak dimiliki oleh orang lain dalam kelompok sosial yang sama Agitasi atau perilaku kacau yang aneh Pembicaraan yang kacau atau aneh Kondisi emosi yang ekstrem dan labil

Gangguan Psikotik Akut F23 Gangguan fisik dapat menyebabkan gejala psikotik: Epilepsi Intoksikasi atau lepas obat/alkohol Penyakit infeksi atau febris

Gangguan Psikotik Akut F23 Informasikan: Agitasi dan perilaku aneh adalah gejala penyakit mental Episode akut sering mempunyai prognosis baik Pengobatan perlu dilanjutkan sampai beberapa bulan setelah gejala mereda

Gangguan Psikotik Akut F23: Penatalaksanaan Menjaga keselamatan penderita dan orang yang merawatnya: Keluarga atau teman harus menjaga penderita Pastikan kebutuhan dasar terpenuhi Jangan sampai mencederai penderita

Gangguan Psikotik Akut F23: Penatalaksanaan Mengurangi stres dan stimulasi: Jangan mendebat pikiran psikotik Hindari konfrontasi dan kritik, kecuali hal itu perlu untuk mencegah perilaku yang membahayakan Agitasi yang membahayakan penderita dan keluarga atau masyarakat memerlukan hospitalisasi atau pengamanan

Gangguan Psikotik Akut F23: Penatalaksanaan Medikasi: Pemberian antipsikotik akan mengurangi gejala psikotik Haloperidol 2 5 mg, sampai 3 kali sehari Klorpromazin 100 200 mg, sampai 3 kali sehari Gunakan dosis terendah yang dapat mengatasi gejala

Gangguan Psikotik Akut F23: Penatalaksanaan Medikasi: Obat antianxietas dapat digunakan bersama dengan antipsikotik untuk mengontrol agitasi akut Lorazepam 1 2 mg, sampai 4 kali sehari Lanjutkan pemberian antipsikotik setidaknya sampai 3 bulan setelah gejala mereda. Monitor efek samping pengobatan

Gangguan Psikotik Akut F23: Penatalaksanaan Konsultasi: Pada kasus efek samping yang berat atau ada demam, rigiditas dan hipertensi, stop semua obat antipsikotik dan pertimbangkan konsultasi Jika mungkin pertimbangkan konsultasi untuk semua kasus baru gangguan psikotik