Layout MANAJEMEN PRODUKSI-OPERASI. Pertimbangan2 Desain Layout. Tipe2 Layout

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS


Mengapa tata letak dipandang sebagai sebuah strategi?

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Operasional TATA LETAK FASILITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI LINE BALANCING

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Perancangan Tata Letak

MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RPW DAN KILLBRIDGE-WESTERN

BAB 2 TELAAH KEPUSTAKAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Tata Letak

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

BAB II LANDASAN TEORI

GRUP TEKNOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO DISUSUN OLEH : NELA RESA PUDIN RIFAN FATURAHMAN SOBANA SUPIANTO

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Strategi Proses. Definisi. Tujuan. Pilihan. Sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI

Line Balancing (Keseimbangan Lini Produksi)

BAB II LANDASAN TEORI

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo

PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT

ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric

Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT UNTUK MEMINIMASI WASTE

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB VI LINE BALANCING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah:

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

Operasional. Disampaikan Oleh : Kristian Suhartadi WN, SE., MM

PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN LINE BALANCING DALAM UPAYA PERBAIKKAN LINI PRODUKSI DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT CATERPILLAR INDONESIA

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET

BAB 1 PENDAHULUAN. rupa sehingga tidak ada waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia sehingga dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

Ratih Wulandari, ST., MT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK...

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Keseimbangan Lintasan pada Lantai Produksi CV. Bobo Bakery

Jakarta, 30 Maret Penulis

BAB 2 LANDASAN TEORI

Systematic Layout Planning

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Mempertimbangkan Keseimbangan Lintasan (Studi Kasus)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ASPEK TEKNIS / OPERASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri manufaktur yang begitu pesat menuntut perusahaan

BAB 2 STUDI LITERATUR. Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh

SISTEM PENANGANAN MATERIAL

BAB VII SIMULASI CONVEYOR

BAB IV STRATEGI TATALETAK (LAYOUT) OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Yunanto (1998) dalam skripsinya yang berjudul Perencanaan Layout

TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #11 Genap 2015/2016. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas

Perencanaan Fasilitas

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN METODE LINE BALANCING PADA PT. XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki implikasi strategis bagi perusahaan. Keputusan tata letak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R

3. Masukkan alasan setiap pasangan departemen pada peta keterkaitan yang. didasarkan pada informasi karyawan dan pihak manajemen atau

ABSTRAK. Kata kunci : tata tetak (layout), penataan mesin, meminimumkan jarak perpindahan, load distance. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

ABSTRACT. Keywords: Efficiency, Productivity, Line Balancing, Idle Time. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat

LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing

Transkripsi:

MANAJEMEN PRODUKSI-OPERASI Strategi Layout Layout Adalah pengaturan secara fisik terhadap orang dan sumberdaya. Tujuan strategi layout adalah menetapkan layout dengan biaya efektif yang sesuai dengan kebutuhan kompetitif perusahaan. 2 Pertimbangan2 Desain Layout Tipe2 Layout Peningkatan utilisasi ruang, peralatan, dan orang Peningkatan aliran informasi, material, dan orang Peningkatan moral pekerja dan kondisi kerja yang aman Peningkatan interaksi pelanggan/klien Fleksibilitas 1. Office layout 2. Retail layout. Warehouse layout. Fixed-position layout. Process-oriented layout 6. Work-cell layout 7. Product-oriented layout 1

1. Office layout: menempatkan pekerja, perlengkapan kerja, dan ruang kerja untuk memudahkan pergerakan informasi. 2. Retail layout: mengatur ruang rak dikaitkan dengan respon terhadap perilaku pelanggan. Warehouse layout: mencapi trade-off antara ruang dan penanganan material. Fixed-position layout: kebutuhan ruang yang besar, untuk proyek ukuran besar seperti kapal atau bangunan. Process-oriented layout: berhubungan dengan produksi low-volume, highvariety (job shop) 6 6. Work cell layout: mengatur mesin dan perlengkapan lain untuk fokus pada produksi produk tunggal atau kelompok produk yang berkaitan (batch). 7. Product-oriented layout: Menentukan personil dan utilisasi peralatan produksi terbaik untuk produksi berulang (repetitive) atau kontinu. Layout yang baik mempertimbangkan: 1. Peralatan penanganan material 2. Kebutuhan kapasitas dan ruang. Lingkungan dan estetika. Aliran informasi. Biaya pemindahan antar area kerja yang bermacam-macam 7 8 2

Office Layout Supermarket Retail Layout Pengelompokan pekerja, perlengkapannya, dan ruang untuk kenyamanan, keamanan dan kemudahan pergerakan informasi. Tujuan: memaksimalkan profit per meter persegi ruang Penjualan dan profit tergantung langsung pada ekspos pelanggan 9 10 Warehousing and Storage Layouts Tujuan: optimisasi trade-off antara biaya penanganan dan biaya ruang Memaksimalkan total ruang simpan biaya penanganan material yang rendah Biaya Penanganan Material Semua biaya yang berhubungan dengan transaksi Transport datang Penyimpanan Menemukan dan memindahkan material Transport keluar Peralatan, orang, material, supervisi, jaminan, depresiasi Meminimalkan kerusakan dan kebusukan 11 12

Customization Warehouse Layout Traditional Layout Kepadatan ruang simpan akan semakin masif jika barang yang disimpan variasinya semakin rendah, demikian sebaiknya Storage racks Automated Storage and Retrieval Systems (ASRS) dapat secara signifikan meningkatkan produktifitas ruang simpan hingga 00%. Lokasi dok adalah salah satu elemen kunci dari desain layout ruang simpan Staging Conveyor Office 1 1 Shipping and receiving docks Fixed-Position Layout Produk diletakkan secara menetap di suatu tempat Pekerja dan peralatan produksi mendatangi produk Faktor kompleksitas Keterbatasan ruang Bahan yang berbeda perlu penaganan beda Volume bahan yang diperlukan bersifat dinamik Process-Oriented Layout Mesin dan perlengkapan dikelompokkan bersama Fleksibel untuk menanganai produk atau jasa yang beraneka ragam (job shop). Penjadwalan lebih sulit, dan biaya besar untuk setup, penanganan material, dan tenaga kerja Mengatur pusat kerja yang meminimalkan biaya penaganan material 1 16

Work Cells Keuntungan Work Cells Mengorganisir orang dan mesin ke dalam grup untuk fokus pada produk tunggal atau kelompok produk Teknologi grup akan mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik sama untuk sel tertentu. Volume produksi harus sesuai dengan selnya Sel dapat dikonfigurasi ulang disesuaikan dengan desain atau perubahan volume 1. Mengurangi persediaan work-in-process 2. Memerlukan ruang yang lebih sedikit. Mengurangi bahan mentah dan persediaan finished goods. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung. Meningkatkan rasa partisipasi pekerja 6. Meningkatkan penggunaan mesin dan peralatan kerja 7. Mengurangi investasi mesin dan peralatan kerja 17 18 Perbaikan Layouts Menggunakan Work Cells Layout awal pekerja di area kerja tertutup yang kecil. Tidak bisa meningkatkan hasil tanpa pekerja dan peralatan lain (tambahan). Perbaikan layout pekerja yang dapat saling membantu. Layout awal garis lurus membuat pekerjaan sulit imbang karena yang dikerjakaan tidak selalu sama rata Layout setelah diperbaiki- Bentuk U, pekerja mempunyai akses yang lebih baiks. pekerja terlatih lintas jenis tugas akan terkurangi. Alur bentuk U dapat mengurangi pergerakan perkerja dan kebutuhan ruang karena komunikasi meningkat, pekerja berkurang, dan pemeriksaan terfasilitasi 19 20

Kebutuhan Work Cells Layout Repetitive dan Product-Oriented 21 1. Identifikasi keluarga produk 2. Pelatihan, fleksibilitas, dan pemberdayaan pekerja tingkat tinggi. Menggunakan peralatan dan sumberdaya sendiri. Pengujian dilakukan di setiap sel 22 Mengorganisir produk2 atau keluarga produk yang mempunyai high-volume, low-variety 1. Volume cukup untuk untuk utilisasi peralatan yang tinggi 2. Permintaan produk cukup stabil dikarenakan harus mempertimbangkan investasi yang besar terhadap peralatan khusus. Produk terstandarisir atau sesuai dengan daur hidup produk yang dikaitkan dengan besarnya investasi. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas yang sama. 2 Layout Product-Oriented Lini Fabrikasi Membuat komponen pada sederetan mesin produksi Mesin yang bergerak Memerlukan perubahan mekanik atau rekayasa untuk menyeimbangkan Lini Perakitan Meletakkan komponen2 yang telah dibuat secara bersamasama pada sederetan workstation Pergerakan sesuai dengan pekerjaan Penyeimbangan dengan memindahkan pekerjaan Kedua lini tersebut harus seimbang sehingga waktu pengerjaan pada masing-masing stasiun menjadi sama 2 Product-Oriented Layouts Keuntungan 1. Biaya variabel per unit rendah 2. Biaya penanganan material rendah. Mengurangi persediaan work-in-process. Pelatihan dan supervisi mudah. Waktu penyelesaian cepat Kekurangan 1. Perlu volume produksi besar 2. Penghentian di suatu titik akan berpengaruh terhadap operasi keseluruhan. Fleksibilitas rendah dalam hal produksi maupun tingkat produksi 6

Relationship Chart Analisis Layout 2 26 Contoh Layout Analisis layout meliputi tahap dasar: 1.Mengumpulkan informasi 2.Mengembangkan rencana blok.mendesain layout detail Mengumpulkan informasi tentang kebutuhan ruang, ruang yang tersedia dan faktor kedekatan Department Area Needed (ft 2 ) 1. Administration,00 2. Social services 2,600. Institutions 2,00. Accounting 1,600. Education 1,00 6. Internal audit,00 Total 1,000 27 28 7

Rencana Blok Matrik Kedekatan 6 Faktor Kedekatan Department 1 2 6 100 1. Administration 6 6 10 2. Social services 8 1 1 1 2 10. Institutions 9. Accounting 2. Education 1 6. Internal audit Current Block Plan for the Office of Budget Management 29 0 Kebutuhan Membuat Rencana Blok 1 2 Departemen yang harus dipertahankan posisinya pada layout yang baru: 1. Education 2. Administration Faktor Kedekatan Department 1 2 6 1. Administration 6 6 10 2. Social services 8 1 1. Institutions 9. Accounting 2. Education 1 6. Internal audit 2 Contoh 1 Buat rencana blok untuk kantor Manajemen Anggaran yang menempatkan departemen departemen dengan interaksi terbesar sedekat mungkin dengan yang lain. SOLUSI Gunakan tingkat kedekatan 8 atau lebih, buat alokasi departemen sebagai berikut:: a. Departments 1 dan 6 saling berdekatan b. Departments dan saling berdekatan c. Departments 2 dan saling berdekatan Department 1 dan harus dipertahankan di lokasi semula Faktor Kedekatan Department 1 2 6 1. Administration 6 6 10 2. Social services 8 1 1. Institutions 9. Accounting 2. Education 1 6. Internal audit 8

Membuat Rencana Blok Metode Weighted-Distance (WD) a. Departments 1 dan 6 saling berdekatan b. Departments dan saling berdekatan c. Departments 2 dan saling berdekatan 6 2 1 10 Proposed Block Plan 100 Metode WD dapat digunakan untuk membandingkan rencana2 blok alternatif berdasarkan lokasi relatif Jarak Euclidian adalah jarak garis lurus antara 2 titik sebagai berikut: d AB Di mana x x y y 2 A 2 B A B d AB = distance between points A and B x A = x-coordinate of point A y A = y-coordinate of point A x B = x-coordinate of point B y B = y-coordinate of point B Metode Weighted-Distance (WD) Aplikasi 1 Jarak Rectilinear mengukur jarak antara 2 titik dengan persamaan sebagai berikut: d AB x A x B y A y B Berapa jarak antara (20,10) dan (80,60)? Jarak Euclidian d AB = (20 80) 2 + (10 60) 2 Tujuannya adalah meminimalkan total skor WD Skor WD suatu pasangan diperoleh dengan mengalikan skor jarak (nilai pendekatan) dengan skor faktor kedekatan (atau loading) Total Skor WD dihitung dengan menjumlahkan skor WD masing-masing pasangan. 6 = Jarak Rectilinear d AB = 20 80 + 10 60 = 9

Menghitung Skor WD Menghitung Skor WD Contoh 2 Seberapa baik blok yang diusulkan dibandingkan sebelumnya? Department Pair Closeness Factor (w) 1, 2 Distance (d) Current Plan Weighted-Distance Score (wd) Distance (d) Proposed Plan Weighted-Distance Score (wd) SOLUSI Tabel berikut adalah daftar pasangan departemen yang mempunyai tingkat kedekatan tidak nol serta jarak rectilinear antara department, baik untuk rencana awal maupun rencana usulan 1, 6 1, 1, 6 1, 6 10 2, 8 2, 1 6 6 2 2, 1,, 9 1 2 1, 2, 6 1 Rencana Blok Awal Blok Usulan 7 8 Menghitung Skor WD OM Explorer Analysis Department Pair Closeness Factor (w) 1, 2 1, 6 1, 1, 6 1, 6 10 2, 8 2, 1 2, 1,, 9, 2, 6 1 Distance (d) Current Plan Weighted-Distance Score (wd) 1 1 6 1 2 12 2 20 2 16 2 2 1 1 2 6 27 1 2 2 2 Total 112 Distance (d) Proposed Plan Weighted-Distance Score (wd) 2 6 18 1 2 12 1 10 1 8 1 1 2 2 2 6 1 9 1 2 Total 82 Second Proposed Block Plan (Analyzed with Layout Solver) 9 0 10

Aplikasi 2 Aplikasi 2 Lengkapilah kolom jarak (WD rectilinear) dan skor pada tabel di bawah berdasarkan rencana blok di samping kanan cells. Lengkapilah kolom jarak (WD rectilinear) dan skor pada tabel di bawah berdasarkan rencana blok di samping kanan cells. Department Pair Closeness Factor Distance Score 6 1 Department Pair Closeness Factor Distance Score 6 1 1, 6 16 1 16 2, 12, 6 12 2, 10 1 10, 6 10 1 10 1, 90 1, 2 2 7, 2 1 2 Total 100 Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, buat usulan rencana blok yang lebih baik dan lakukan evaluasi berdasarkan skor WD. 1, 6 16 1 16 2, 12, 6 12 2, 10 1 10, 6 10 1 10 1, 90 2 20 1 12 2 180 1, 2 2 7, 2 1 2 Total 100 Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, buat usulan rencana blok yang lebih baik dan lakukan evaluasi berdasarkan skor WD. 1 2 Aplikasi 2 Aplikasi 2 Department Pair Closeness Factor Distance Score 6 1 1, 6 16 2, 12, 6 12 2, 10, 6 10 1, 90 1, 2 2, 2 Total Department Pair Closeness Factor Distance Score 6 1 1, 6 16 1 16 2, 12, 6 12 2, 10, 6 10 1, 90 1, 2 2, 2 1 12 2 20 1 10 1 10 1 90 7 2 0 Total 96 11

Layout Process-Oriented Layout Process-Oriented Mengatur pusat kerja sedemikian rupa sehingga meminimalkan biaya penanganan material Meminimalkan biaya= X ij C ij n i = 1 n j = 1 Elemen biaya dasar: Banyaknya muatan barang (atau orang ) yang dipindahkan dari satu pusat kerja ke pusat kerja yang lain Jarak pemindahan 6 dimana n = jumlah total pusat kerja atau departemen i, j = departemen individual X ij = banyaknya muatan (barang) yang dipindahkan dari departemen i ke departemen j C ij = biaya untuk memindahkah satu muatan (barang) dari departemen i ke departemen j Contoh Layout Proses Contoh Layout Proses 7 Aturlah 6 buah departemen dalam suatu pabrik untuk meminimalkan biaya penanganan material. Masing-masing dependen berukuran 20 x 20 feet, dan luas bangunan 60 feet x 0 feet. 1. Buat matriks dari-ke 2. Tentukan kebutuhan ruang. Buat diagram skematik awal. Tentukan biaya untuk layout awal ini. Upayakan untuk memperbaiki layout 6. Siapkan rencana detil 8 Department Assembly Painting Machine Receiving Shipping Testing (1) (2) Shop () () () (6) Assembly (1) Painting (2) Machine Shop () Receiving () Shipping () Testing (6) Banyaknya muatan per pekan 0 100 0 0 20 0 0 10 0 20 0 100 0 0 0 12

Contoh Layout Proses Area 1 Area 2 Area Assembly Painting Machine Shop Department Department Department (1) (2) () 0 Contoh Layout Proses Grafik Aliran Antar Departemen 100 1 0 2 0 Receiving Shipping Testing Department Department Department () () (6) 10 100 9 Area Area Area 6 60 0 6 0 Contoh Layout Proses Contoh Layout Proses n Biaya = X ij C ij n i = 1 j = 1 Revisi Grafik Aliran Antar Departemen 0 Biaya = $0 + $200 + $60 (1 dan 2) (1 dan ) (1 dan 6) + $0 + $100 + $10 (2 dan ) (2 dan ) (2 dan ) + $60 + $100 + $0 ( dan ) ( dan 6) ( dan ) = $660 2 0 1 100 0 100 0 6 1 2 1

Contoh Layout Proses n Biaya = X ij C ij Biaya = $0 + $100 + $0 (1 dan 2) (1 dan ) (1 dan 6) n i = 1 j = 1 + $60 + $0 + $20 (2 dan ) (2 dan ) (2 dan ) + $60 + $100 + $0 ( dan ) ( dan 6) ( dan ) Contoh Layout Proses Area 1 Area 2 Area Painting Assembly Machine Shop Department Department Department (2) (1) () Receiving Shipping Testing Department Department Department () () (6) 0 = $0 Area Area Area 6 60 Software untuk Analisis Layout Layout Solver CRAFT ALDEP CORELAP Factory Flow Assembly-Line Balancing Objective is to minimize the imbalance between machines or personnel while meeting required output Starts with the precedence relationships 1. Determine cycle time 2. Calculate theoretical minimum number of workstations. Balance the line by assigning specific tasks to workstations 1

Wing Component Example Wing Component Example Performance Task Must Follow Time Task Listed Task (minutes) Below A 10 B 11 A C B D B E 12 A F C, D G 7 F H 11 E I G, H Total time 66 This means that tasks B and E cannot be done until task A has been completed Performance Task Must Follow Time Task Listed Task (minutes) Below A 10 B 11 A C B D B E 12 A F C, D G 7 F H 11 E I G, H Total time 66 10 A C 11 B F 12 D 11 E H 7 G I Figure 9.1 Wing Component Example Performance Task Must Follow Time Task Listed Task (minutes) Below A 10 B 11 A C B 80 available mins per day 0 units required Production time available per day Units required per day D Cycle B time = E 12 A = 80 / 0 F C, D = 12 minutes per unit G 7 F C 10 n 11 7 H 11 E A B F G I Minimum Time for task i G, H number of Total time 66 workstations = i = 1 Cycle D time 12 11 I = 66 / 12 E H =. or 6 stations Figure 9.1 Wing Component Line-Balancing Example Heuristics 1. Longest task time Choose the available Performance Task Must Follow 80 task available with the longest task time Time Task Listed mins per day Task 2. Most (minutes) following tasks Below Choose the available 0 task units required A 10 with the largest Cycle number time of = 12 mins B 11 A following tasks Minimum C B workstations =. or 6. Ranked positional Choose the available task for D weight B which the sum of following E 12 A task times is the longest F C, D G. Shortest 7 task time F Choose the available C task with the 10 shortest 11 task time 7 H 11 E A B F G I. Least number of G, Choose H the available task Total following time 66 tasks with the least number D of following tasks 12 11 I E H Table 9. Figure 9.1 1

Wing Component Example Performance Task Must Follow Time Task Listed Task (minutes) Below Station Station 80 available mins per day 0 units required A 10 Cycle time = 12 mins B 11 A Station C 2 B Minimum workstations =. or 6 D C B E 10 12 11 A 7 F A B C, D F G G 7 F H 11 D E Station I I 12 G, H 11 Total Station time 66 1 E H Station 6 Figure 9.1 Wing Component Example Performance Task Must Follow Time Task Listed Task (minutes) Below A 10 B 11 A C B D B E 12 A F C, D G 7 F Efficiency = H 11 E I G, H Total time 66 = 91.7% Task times 80 available mins per day 0 units required Cycle time = 12 mins Minimum workstations =. or 6 (Actual number of workstations) x (Largest cycle time) = 66 minutes / (6 stations) x (12 minutes) 16