Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Marine Environment Protection Committee sesi ke 70 (MEPC 70)

dokumen-dokumen yang mirip
Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Marine Environment Protection Committee sesi ke 70 (MEPC 70)

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Implementation of IMO Instrument (III 3)

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Marine Environment Protection Committee sesi ke 71 (MEPC 71)

Technical Information

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang Sesi ke2 dari SubCommittee on Implementation of IMO Instruments (III 2)

Informasi Teknik. No. : Juni Perihal : Penerapan IMO Mandatory Instrument yang akan diberlakukan 01 Juli 2016

Technical Information

No. : Juni 2016

Informasi Teknik. 2. Beberapa agenda yang didiskusikan selama pertemuan tersebut antara lain: Topik

Technical Information

Informasi Teknik. : Persyaratan terbaru Australia terkait Manajemen Air Balas untuk Kapal yang Berlayar di Perairan Internasional.

Technical Information

Informasi Teknik. No. : Juni Perihal : Penerapan IMO Mandatory Instrument yang akan diberlakukan 01 Juli 2016

Technical Information

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Implementation of IMO Instrument (III 3)

Informasi Teknik. : Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System (AIS)) Bagi Kapal Berbendera Indonesia

Informasi Teknik. : Prosedur pelaksanaan verifikasi pertengahan (Intermediate verification) ISPS Code terhadap kapal.

LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE MEI TAHUN 2013 International Maritime Organization (IMO)

Selected Updates on IMO Regulations

Informasi Teknik. 1. Berikut beberapa agenda yang didiskusikan pada sidang SDC 3 yang berkaitan dengan pekerjaan BKI:

No. : Maret : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Ship Systems and Equipment (SSE 3)

No. : Juni 2016

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke 97 (MSC 97)

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang IMO Meeting of Maritime Safety Committee (MSC) Sesi ke-95

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Technical Information

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Technical Information

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT GEDUNG KARYA LANTAI 12 S.D 17

Informasi Teknik. : Semua Pengguna jasa dan Surveyor/Auditor BKI. Perihal : Ringkasan hasil sidang Komite Keselamatan Maritim IMO ke 94 (MSC 94)

Technical Information

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke 99 (MSC 99)

Informasi Teknik. : Laporan Singkat IMO Sub Committee Carriage of Cargoes and Containers Sesi ke-3 (CCC 3)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT INTERNATIONAL MARITIME DANGEROUS GOODS (IMDG) CODE

United Nations Climate Change Conference (UNCCC Warsaw) COP19, CMP9, SBSTA39, SBI39, ADP2.3. Kantor UKP-PPI/DNPI

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

SIDANG IMO. Review Materi PPR 3. Sub-Committee on Pollution Prevention and Response (PPR) Sesi ke Februari 2015

Technical Information

Menuju Warsawa: Isu-isu Utama Negosiasi Pendanaan. Suzanty Sitorus Pokja Pendanaan Dewan Nasional Perubahan Iklim

Technical lnformation

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke 98 (MSC 98)

Reference. SOLAS Regulation VI/5-1. Note: mulai berlaku pada tanggal 1/1/2011. SOLAS regulation V/18.9. Note : mulai berlaku pada tanggal 1/7/2012

Dialog Kebijakan Indonesia Climate Action Network (ICAN) Jakarta, 30 Oktober 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2005

Technical Information

Application form. Information on your organisation:

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM

1.3 Pedoman ini harus digunakan terutama oleh kapal master, operator dan pemilik untuk mengembangkan SEEMP tersebut.

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke-96 (MSC 96)

Informasi Teknik. No. : September : Semua pihak yang berkepentingan

PROPOSAL INNOVATION AWARD Industry Engagement Framework and Surveys

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

AGENDA RAPAT DAN NOTULEN

AGENDA FULLBOARD DAN NOTULEN

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT. GEDUNG KARYA LANTAI 12 s/d 17

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DIRECTORATE GENERAL OF SEA TRANSPORTATION

LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE JANUARI DAN FEBRUARI TAHUN 2013 International Maritime

Informasi Teknik. : Tiongkok Skema penerapan Emission Control Area baru

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT ADVANCED FIRE FIGHTING (AFF)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

Technical Information

LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE JUNI TAHUN 2013

AGENDA SIDANG THE 26 TH EXCOM MEETING

AMENDEMEN MONTREAL AMENDEMEN ATAS PROTOKOL MONTREAL YANG DIADOPSI OLEH PERTEMUAN KESEMBILAN PARA PIHAK

Agenda 1.5 ini membicarakan mengenai harmonisasi frekuensi secara regional atau mendunia untuk aplikasi electronic news gathering (ENG).

KOMUNIKE BERSAMA MENGENAI KERJA SAMA UNTUK MEMERANGI PERIKANAN TIDAK SAH, TIDAK DILAPORKAN DAN TIDAK DIATUR (/UU FISHING)

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III

MANAJEMEN KOMUNIKASI

PROPOSAL INNOVATION AWARD QUPER (Quality and Performance of Lecturers)

PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE

PROSES AUDIT. Titien S. Sukamto

Tahapan pembangunan proyek dalam skema JCM. Rini Setiawati Sekretariat JCM Indonesia

LAPORAN PERJALANAN DINAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

REDDI : FCPF-Readiness Plan/Readiness Preparation

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

Presentasi Hasil TA. Estimasi Gas Buang Kapal Dengan Metode USEPA Secara Real Time Dengan Menggunakan Data Automatic Identification System (AIS)

Informasi Teknik. Informasi lebih lanjut Pertanyaan sehubungan dengan Informasi Teknik ini dapat ditujukan ke:

ISO Sistem Manajemen Lingkungan. MRY, Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB

AGENDA ITEM NO ALOKASI PRIMER UNTUK RADIO LOCATION SERVICE (RLS) PADA PITA GHz

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STUDI PENGEMBANGAN DERMAGA MUARAJATI PELABUHAN CIREBON

Lampiran Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 1998

CAKRAWALA HUKUM SIDANG UNCITRAL WORKING GROUP VI ON SECURITY INTERESTS, NEW YORK, MEI 2008

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3

ABSTRACT. Keywords: ISO 9001:2008

Pokja Broadband MASTEL Sub Pokja 2.5 GHz

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN

SERTIFIKASI GREENSHIP

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pada Halaman ini user dapat mengganti password yang sudah ada dengan melakukan :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

berkas dosen di sistem informasi.

Pengembangan g Metodologi Pembuatan Model 3D Konstruksi Kapal untuk Production Drawing Berbasis AutoCad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang

Informasi Teknik. Informasi lebih lanjut Pertanyaan sehubungan dengan Informasi Teknik ini dapat ditujukan ke:

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Telepon : (Sentral) NOMOR : KP. 365 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 T E N T A N G

Transkripsi:

Informasi Teknik No. : 076-2016 28 Oktober 2016 Kepada : Semua Pihak yang Berkepentingan Perihal : Laporan Singkat IMO Marine Environment Protection Committee sesi ke 70 (MEPC 70) Ringkasan Informasi Teknik ini merupakan ringkasan hasil pertemuan ke 70 dari IMO Marine Environment Protection Committee (MEPC 70) yang diselenggarakan dari tanggal 24 sampai dengan 28 Oktober 2016, bertempat di Kantor Pusat IMO di London. Informasi 1. Informasi yang disediakan dalam Informasi Teknik ini adalah yang berkaitan erat dengan pekerjaan BKI atau informasi yang dianggap penting untuk disampaikan. 2. Beberapa agenda yang didiskusikan selama pertemuan tersebut antara lain: Nomor Agenda Topik 3 Consideration and adoption of amendments to mandatory instruments 4 Harmful aquatic organisms in ballast water 5 Air pollution and energy efficiency 6 Further technical and operational measures for enhancing the energy efficiency of international shipping 7 Reduction of GHG emissions from ships 8 Identification and protection of Special Areas and PSSAs 9 Pollution prevention and response (report of the third session of the Sub-Committee) 10 Reports of other sub-committees 11 Technical cooperation activities for the protection of the marine environment 12 Capacity building for the implementation of new measures 13 Analysis and consideration of recommendations to reduce administrative burdens in IMO instruments as identified by the SG-RAR 14 Application of the Committees' Guidelines Halaman 1 dari 7

3. Agenda diatas adalah beberapa isu teknis yang dibahas pada saat pertemuan. Laporan singkat terkait isu teknis disampaikan pada lampiran dokumen ini. Informasi lebih lanjut Pertanyaan sehubungan dengan Informasi Teknik ini dapat ditujukan ke: BKI Statutory Division Yos Sudarso 38-40 Jakarta, 14320 Indonesia Phone : +62 21 436 1899, 436 1901, 436 1903, 436 1904 Fax : +62 21 4390 1974 Email : sta@bki.co.id Direktur Klasifikasi - TTD - Capt. Iman Satria Utama Informasi Segala informasi maupun saran yang tersedia pada dokumen ini bukan merupakan tanggung jawab BKI dan BKI tidak dapat diperkarakan oleh siapapun dari kehilangan, kerusakan atau kerugian biaya akibat ketidakakuratan informasi yang disampaikan. Halaman 2 dari 7

INFORMASI SINGKAT IMO MEETING OF MARINE ENVIRONMENT PROTECTION COMMITTEE SESI KE 70 (MEPC 70) A. DECISIONS OF OTHER BODIES INSTRUMENTS (AGENDA ITEM 2) MEPC 70 menyetujui circular sebagai berikut : MSC-MEPC.5/Circ.11 on Unified interpretation relating to the IBC Code. MSC-MEPC.2/Circ.16 on Example of a Certificate of Protection for products requiring oxygendependent inhibitors. B. CONSIDERATION AND ADOPTION OF AMENDMENTS TO MANDATORY INSTRUMENTS (AGENDA ITEM 3) Berdasarkan persetujuan dari Sesi ke 69 sidang Marine Environment Protection Committee (MEPC 69) untuk draft amandemen IMO mandatory instruments, MEPC 70 mengadopsi amandemen berikut sebagai mandatory, antara lain : 1. MARPOL Annex I Appendix II (Form B of the Supplement to the International Oil Pollution Prevention Certificate) dari bab ini diamandemen untuk mengklarifikasi isu terkait tambahan input data pada seksi 5.1 dan 5.2 dari IOPP certificate Form B dengan mempertimbangkan phase out lambung tunggal kapal oil tanker yang termasuk bagian regulasi 18 dari Annex ini. 2. MARPOL Annex V Amendemen terhadap annex ini meliputi: a. Penambahan definisi E-waste b. Kriteria terkait klasifikasi solid bulk cargoes sebagai harmful to the marine environment (HME) c. Persyaratan bagi pengirim untuk menyatakan apakah kargo mereka termasuk HME atau tidak d. Klarifikasi terkait cara pencatatan Estimated amount of Discharged or Incinerated pada Garbage Record Book e. amendmen kepada form of Garbage Record Book 3. MARPOL Annex VI Tujuan dari amendmen to MARPOL Annex VI adalah untuk melakukan data collection system for fuel oil consumption menjadi mandatory dalam annex ini. Hingga dengan adopsi amandemen ini, setiap kapal dengan 5.000 GT ke atas wajib mencatat dan melaporkan konsumsi bahan bakar mereka. Amandemen di atas dianggap telah diterima pada 1 September 2017 dan kemudian akan berlaku mulai 1 Maret 2018 setelah persetujuannya. Lampiran Informasi Teknik No: O76 2016 Halaman 3 dari 7

C. HARMFUL AQUATIC ORGANISMS IN BALLAST WATER (AGENDA ITEM 4) Konvensi Ballast Water Management akan berlaku secara internasional pada 08 September 2017. Karena demikian, diskusi terkait implementasi konvensi tersebut menjadi isu yang sangat penting, terutama terkait isu jadwal pemasangan treatment system (BWMTS) dan isu persetujuan Ballast Water Treatment System berdasarkan revisi G8. Sebuah Grup Review dibentuk untuk agenda ini dan pembahasan dalam grup tersebut dapat dilihat di bawah ini. Ballast Water Management Systems (BWMS) Approvals Hingga dengan saat ini telah terdapat 69 BWMS type Approved. Selanjutnya, komite mencatat laporan GESAMP-BWWG 33 (MEPC 70/4/6) dan menyetujui untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Sistem yang mendapatkan persetujuan dalam sesi ini adalah : - Final Approval of the ECS-HYCHEMTM System diusulkan oleh Republic of Korea - Basic Approval of the University of Strathclyde ballast water management system - the ClearBal BWMS diusulkan oleh Denmark Intersessional Working Group (IWG) Report on the Review of Guidelines (G8) Intersessional Working Group (IWG) terkait Review of Guidelines (G8) melakukan rapat pada 17 hingga 21 Oktober 2016. Working Group ditugaskan untuk melanjutkan review of the Guidelines for approval of ballast water management systems (G8) dan juga mempertimbangkan jadwal aplikasi dari revised Guidelines (G8). Pada sesi plenary terdapat perdebatan terkait jadwal aplikasi revised Guidelines (G8) yaitu Regulasi B-3 dari Konvensi BWM. Mengingat bahwa terdapat perbedaan tipis dari komentar mayoritas yang disuarakan, mengisyaratkan bahwa jadwal aplikasi tersebut memerlukan pertimbangan lebih lanjut, sehingga draft teks jadwal aplikasi tersebut disediakan dan akan dibahas lebih lanjut pada MEPC 71. Meskipun terdapat diskusi terkait pengujian pada temperatur yang berbeda-beda, IWG menyepakati bahwa tidak diperlukan untuk dilakukan perubahan dikarenakan perbedaan yang diusulkan tidak terlalu signifikan dari yang telah disetujui sebelumnya pada grup korespondensi. Isu terkait petunjuk Scaling of ballast water management systems, matrix on System Design Limitations (SDL) diteruskan kepada MEPC 71 dan PPR 4. Terkait dengan self monitoring systems BWMS, IWG menambahkan teks sebagai berikut : "Administrations should ensure that type approved ballast water management systems have a suitable self-monitoring system that will monitor and record sufficient data to verify correct operation of the system" ; and Sebagai tambahan, mengingat MEPC 68 mendukung ide bahwa Guidelines (G8) harus dapat menjadi sebuah petunjuk wajib, Komite menyetujui bahwa revised Guidelines (G8 dijadikan wajib dan diberi nama "Code for approval of ballast water management systems", dengan mempertimbangkan resolution A.911(22) terkait Uniform wording untuk mereferensikan IMO instruments. Lampiran Informasi Teknik No: O76 2016 Halaman 4 dari 7

Akhirnya, komite memutuskan untuk mengadopsi revised Guidelines (G8) bersamaan dengan draft MEPC resolution terkait, dan untuk disirkulasikan kepada the member states. Roadmap for the implementation of the BWM Convention Experience building phase Review group mendiskusikan structured plan for data gathering and analysis stages of the experience building phase of BWM Convention, grup selanjutnya menyadari waktu yang terbatas dalam menyelesaikan hal ini. Kemudian, group memutuskan untuk membentuk correspondence group dalam rangka mengembangkan rancangan untuk gathering and analyzing data during the experience building phase, mengusulkan timeline untuk the data gathering, analysis and review stages; dan membuat draft dokumen yang menjelaskan struktur dari experience building phase. Hasilnya kemudian dilaporkan ke MEPC 71. Setelah melakukan penelaahan terhadap isu perpanjangan non-penalization to all ship, grup memutuskan bahwa isu tersebut untuk diteruskan kepada grup korespondensi. Contingency measures Review group, mendiskusikan berbagai skenario yang membutuhkan contingency measures, termasuk berbagai langkah penyelesaiannya. Grup kemudian mengembangkan outline for guidance on contingency measures. Sejalan dengan kebutuhan untuk melakukan finalisasi guidance on contingency measure, group meminta Komite untuk mengundang submissi dokumen kepada MEPC 71 untuk finalisasi pada sesi tersebut. Exceptions and exemptions under the BWM Convention Regulation A-4 (Exemptions) Review group mengidentifikasi bahwa diperlukan amandemen minor terhadap Guidelines (G7) utnuk mengklarifikasi hubungan antara Guidelines (G7) dan konsep SRA. Sehingga diharapkan submisi akan hal ini dapat diperkenalkan pada MEPC 71 dan diadopsi pada sesi tersebut. Regulation A-3 (Exceptions) Terdapat isu terkait ballast water yang dibawa pada cargo tanks kapal oil tankers. Namun, group menyepakati bahwa isu ini harus diselesaikan sesuai MARPOL Annex I, bukan BWM Convention. Namun demikian, jika suatu kasus pembuangan terjadi akbiat alasan eksepsional, aktivitas tersebut juga dapat dicatat pada ballast water record book sebagai exceptional discharge. Other methods of ballast water management Isu konsep BWTBoat didiskusikan diantara review group menyepakati bahwa ianya merupakan hal yang innovative dan mendapatkan persetujuan antara group dan tidak perlu dilakukan approval sebagai other method karena ia sesuai dengan aturan Konvensi. Future work Review group akan dibentuk kembali pada MEPC 71. D. AIR POLLUTION AND ENERGY EFFICIENCY (AGENDA ITEM 5) Consideration of EEDI reduction rates and dates beyond phase 2 Working group dibentuk dalam agenda ini mengidentifikasikan bahwa diperlukan untuk melakukan penelaahan lebih mendalam terhadap persyaratan EEDI fase 3 dan implementasi lebih awalnya, juga kemungkinan membenruk fase 4, segera setelah MEPC 71. Lampiran Informasi Teknik No: O76 2016 Halaman 5 dari 7

Review tersebut harus difinalisasi bersamaan dengan adopsi dari amendments yang diperlukan bagi MARPOL Annex VI untuk implementasi lebih awal fase 3, with a view to 2022, juga terkait dengan kemungkinan implementasi lebih awal fase 4. Additional information to be included in the EEDI database for the review at the midpoint of phase 2 MEPC 69 telah mempertimbangkan proposal bagi informasi tambahan untuk disertakan pada EEDI database. Berdasarkan konsiderasi antar anggota grup, disepakati untuk menambahkan hal berikut terhadap EEDI database: 1. name, outline and means/ways of performance of technologies on innovative energy efficiency technologies; 2. dimensional parameters (Length between perpendiculars (Lpp), breadth (Bs) and draught or depth); and 3. ship speed (Vref) and power of main engine(s) (PME). Dalam rangka untuk memberikan apresiasi dari keberhasilan teknologi energy efisiensi, group menyepakati bahwa penelaahan berikutnya perlu membandingkan EEDI data kapal untuk digunakan sebagai pengembangan EEDI reference lines untuk dibandingkan dengan data fase 0, 1 dan 2 dari kapal. Grup juga menyepakati bahwa data yang telah dikirimkan untuk dimasukkan ke dalam EEDI database tidak perlu dimutakhirkan ketika data tamban dan informasi terlah disediakan dalam database. E. FURTHER TECHNICAL AND OPERATIONAL MEASURES FOR ENHANCING THE ENERGY EFFICIENCY OF INTERNATIONAL SHIPPING (AGENDA ITEM 6) Draft revision of the 2012 Guidelines for the development of a SEEMP Working group yang dibentuk dalam agenda ini telah menyepakati sebagai berikut : Grup menyepakati untuk menjelaskan "distance travelled from berth to berth" sebagai "distance travelled." Terkait hal ini, grup mencatat bahwa "distance travelled from berth to berth" tidak secara fisik berarti "berth", dan menyepakati untuk menyarankan kepada komite bahwa terminology "from berth to berth" harus dihapus dan digantikan dengan "distance travelled." Grup menyepakati bahwa "hours not at berth" harus terkait dengan jarak yang ditempuh, dan kemudian, menyepakati untuk menjelaskan "hours not at berth" sebagai "hours not at berth should be an aggregated duration while the ship is underway under its own propulsion." Dalam hal ini, grup mencatat bahwa "hours not at berth" tidak secara fisik berarti "berth" dan kemudian, menyepakati untuk menyarankan kepada komite bahwa terminology "hours not at berth" digantikan dengan "service hours." Grup juga menyepakati bahwa hanya data item yang diperlukan oleh appendix IX MARPOL Annex VI dalam standardized data reporting format untuk data collectionsystem (appendix 3 dari draft guidelines) dan menghilangkan segala voluntary entry termasuk "CO2 emissions" dan "construction year" dari format. Grup menyepakati untuk menambahkan kolom bagi other fuel oil. The group finalized the draft 2016 Guidelines for the development of a Ship Energy Efficiency Management Plan (SEEMP), together with associated draft resolution. Lampiran Informasi Teknik No: O76 2016 Halaman 6 dari 7

Draft Guidelines for Administration data verification procedures Correspondence group akan dibentuk kembali dalam rangka pengembangan, hingga finalisasi guidelines. Draft Guidelines for the development and management of the IMO Ship Fuel Consumption Database Grup menyepakati untuk menyarankan kepada komite bahwa correspondence group harus diinstruksikan untuk lebih lanjut mengembangkan preliminary draft Guidelines for the development and management of the IMO Ship Fuel Oil Consumption database. New adoption Komite menyepakati untuk mengadopsi : the amendments to the 2014 Guidelines on the method of calculation of the attained EEDI for new ships (resolution MEPC.245(66), as amended by resolution MEPC.263(68)) and the associated draft MEPC resolution; the 2016 Guidelines for the development of a Ship Energy Efficiency Management Plan (SEEMP) and the associated draft MEPC resolution F. REDUCTION OF GHG EMISSIONS FROM SHIPS (AGENDA ITEM 7) Working group yang dibentuk pada agenda ini mempertimbangkan langkah maju untuk IMO dalam rangka menyelesaikan permasalahan emisi GHG dari kapal, dengan tujuan untuk mengembangkan draft work plan atau roadmap termasuk mendefinisikan tugas dan waktu capaian. Pendekatan tiga tahap dintroduksikan untuk pembentukan draft roadmap, termasuk data collection system, development of strategy dan work by the Secretariat (termasuk IMO GHG studies lebih lanjut). Grup menyepakati untuk tidak merekomendasikan komite pembentukan fixed-term stand-alone subsidiary body pada tahapan ini, namun pada mid and long term. Komite kemudian memutuskan untuk menyetujui roadmap yang disediakan. Lampiran Informasi Teknik No: O76 2016 Halaman 7 dari 7