BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE

BAB II URAIAN TEORITIS

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bauran promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, mendorong semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di antaranya melalui promosi terhadap produk-produk yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kunci penting bagi perusahaan untuk menawarkan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kebutuhannya (Schiffman dan Kanuk, 2008). Perilaku konsumen adalah studi. dan kebutuhan mereka (Kotler dan Keller, 2008).

dengan memberikan kepuasan pada konsumen. Hal ini dilakukan jika usahanya ingin

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

PENGARUH VISIBILITY, CREDIBILITY, ATTRACTION DAN POWER PADA CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU ADIDAS adizero F50 DI PURWOREJO

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

Berikut adalah definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

08FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI Periklanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II LANDASAN TEORI

diungkapkan oleh Bambang Setiawan dengan judul "Analisis minat beli

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Kekuatan global akan terus mempengaruhi kehidupan bisnis dan pribadi setiap orang. Produksi akan pindah ke lokasi yang lebih menguntungkan secara ekonomi, atau tindakan pemerintah yang proteksionis akan menghentikan perpindahan produksi itu namun menaikkan biaya bagi setiap orang. Teknologi akan terus maju, jadi ada dorongan yang terus menerus kearah deregulasi sector ekonomi. Semakin banyak orang, di semakin banyak negara, yakni bahwa pasar bekerja lebih baik di bawah kondisi yang relatif bebas dimana para pembeli dapat memutuskan apa dan dimana harus membeli dan perusahaan bebas untuk memusatkan apa yang harus dibuat dan dijual. Banyaknya Negara memprivatisasikan perusahan-perusahaan milik Negara untuk segera menuai manfaat yang ditimbulkan oleh pesaing. (Firdaus, 2008:160) Pemasaran berurusan dengan pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan manusia. Salah satu definisi paling singkat tentang pemasaran adalah "memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan" (Firdaus, 2008:160). Menurut Rangkuti (2004:37) mengemukakan : "Pemasaran adalah kegiatan mencari pembeli dalam rangka meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan penjualan." Selanjutnya Firdaus (2008:161) "Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu oleh suatu sama lain." Kemudian Oesman (2010:19) berpendapat bahwa : "Pemasaran adalah suatu fungsi secara organisasi dan seperangkat proses dari penciptaan, komunikasi dan penyampaian nilai kepada pelanggan dan 7

8 untuk mengelola kerelasian pelanggan dengan cara yang bermanfaat baik bagi organisasi maupun bagi stakeholders." 2.2 Bauran Pemasaran 2.2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Dalam konsep pemasaran terdapat variabel bauran pemasaran atau merketing mix. Bauran pemasaran merupakan kumpulan variabel-variabel pemasaran yang dikendalikan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk mencaoai tujuan perusahaan khususnya pasar sasaran. Beberapa definisi bauran pemasaran diutarakan beberapa ahli diantaranya sebagai berikut : Menurut Kotler dan Keller (2009:22) Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran Menurut Tjiptono (2006:23) : Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa istilah bauran promosi pada empat variabel inti yaitu produk, harga, tempat, dan promosi yang dirancang untuk mencapai pasar sasaran sehingga kegiatan pemasaran dapat efektif dan efesien. Dengan begitu tujuan perusahaan dapat dicapai dengan maksimal. Kotler dan keller (2009:63) mengklasifikasikan marketing mix yang terdiri dari : 1. Produk Merupakan wujud yang ditawarkan perusahaan kepada pasar, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Wujud produk terdiri dari kualitas,rancangan. Bentuk, merek dan kemasan. Produk dapat berupa barang dan jasa.

9 2. Harga Merupakan suatu ukuran untuk profitabilitas suatu produk, dan sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan suatu proporsi nilai produk kepada konsumen. 3. Tempat Merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan sehingga produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. 4. Promosi Serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan khususnya pemasar yang akan menawarkan produknya kepada konsumen dengan cara memperkenalkan, mengkomunikasikan dan membujuk konsumen secara langsung tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual. 2.3 Promosi 2.3.1 Pengertian Promosi Pada hakekatnya promosi adalah segala upaya atau cara untuk memberitahukan atau menawarkan suatu produk atau jasa kepada konsumen dengan tujuan agar konsumen tertarik dan mau membeli produk tersebut dan mengkonsumsinya. Dengan begitu, perusahaan atau distributor produk mendapatkan feedback berupa memperoleh keuntungan lewat peningkatan penjualan. Beberapa pendapat ahli tentang promosi menjelaskan tentang pengertian promosi, beberapa pendapat itu antara lain : Menurut Kotler dan Keller ( 2009:32 ) mendefinisikan promosi adalah salah sarana yang digunakan untuk perusahaan dalam upaya menginformasikan, membujuk, mengingatkan, konsumen secara langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual

10 Menurut william j stanton yang dikutip oleh djaslim saladin (2006:171 ) Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan into dari kegiatan pemasaran yang berperan penting dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat produk agar dapat mendorong dan menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dalam sebuah promosi. 2.3.2 Bauran Promosi Bauran promosi merupakan alat yang digunakan untuk melakukan promosi. Alat promosi ini digunakan oleh perusahaan pada saat produk akan dipromosikan ke pasar sasaran. Bauran promosi sangat penting bagi pemasar yang akan menentukan bentuk promosi yang akan dilakukan sehingga dapat tercapai target penjualan yang dinginkan. Jenis jenis alat promosi atau bentuk bentuk promosi dinamakan promotional mix. Menurut Kotler & Keller (2009:24) mendefinisikan bauran promosi sebagai berikut : Bauran promosi merupakan tugas dari oerusahaan dalam mendisribusikan total anggaran promosi melalui lima alat promosi, yaitu periklanan, promosi, penjualan, hubungan masyarakat, penjualan perorangan dan pemasaran langsung Menurut Bashu Swastha dan Irawan ( 2008:349 ) : Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan penjualan

11 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran promosi adalah sebuah alat promosi meliputi penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan dan publisitas yang direncanakan dalam rangka aktivitas perisahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kotler dan keller (2009:24), mengatakan bahwa unsur bauran promosi terdiri dari lima perangkat utama yaitu : 1. Iklan / advertesing : adalah semua bentuk penyajian non personal berupa promosi ide, barang atau jasa yang terbayar dengan sponsor tersebut. 2. Sales promotion : merupakan beraga jenis insentif jangka pendek untuk mendorong minat pembelian produk terhadap konsumen. 3. Public relation and publicity : berbagai program untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. 4. Personal selling : suatu bentuk interaksi pribadi langsung antara penjual dengan calon pembeli. Penjual melakukan presentasi kepada pembeli untuk menjawab dan menerima pesan dari komsumen. 5. Direct marketing : hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segera dari pelanggan. 2.4 Celebrity Endorser 2.4.1 Pengertian Celebrity Endorser Definisi celebrity endorser menurut McCracken adalah any individual who enjoys public recognition and who uses this recognition on behoalf of a consumer good by appearing with it in an advertisement (1989:310). Shimp (2007:302) menjelaskan celebrity endorser merupakan bintang televisi, actor film, atlet terkenal, hingga individu yang sudah meninggal, yang dapat mempengaruhi sikap serta perilaku konsumen pada produk yang diiklankannya.

12 Shimp (2007:304) membuat akronim ( singkatan ) untuk memudahkan seseorang, khususnya pelajar dalam mengingat karakteristik endorser yang dikenal TEARS (trustworthiness dan expertise merupakan dimensi dan kredibilitas, sedangkan phisycalattractiveness, respect, dan similarity merupakan dimensi dari daya Tarik). kepercayaan, diartikan sebagai keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki oleh pemberi pesan, sehingga orang tersebut dianggap terpercaya.tinggi rendahnya trusthworthiness seorang selebriti dapat dilihat dari kejujuran, intgritas dan kepercayaan diri seorang sumber. keahlian, diartikan sebagai keahlian yang dimiliki oleh pemberi pesan kaitannya dengan merek yang di iklankannya. Tinggi rendahnya expertise seorang selebriti dilihat dari pengetahuan, pengalaman serta keterampilan. daya Tarik fisik diartikan sebagai daya Tarik fisik selebriti.tinggi rendahnya physical attractiveness seorang selebriti dilihat dari kecantikan, ketampanan, kegagahan dan sebagainya. respek diartikan sebagai kualitas yang menjadi pujian atau penghargaan seseorang dikarenakan prestasi atau kepandaian selebriti. Tinggi rendahnya respect seorang selebriti dilihat dari kemampuan acting, kecakapan atletis, dan kepribadian yang menarik. kesamaan, diartikan sebagai tingkatan dimana selebriti dianggap memiliki kesamaan dengan audien misalnya usia, jenis kelamin, suku, dan sebagainya. Semakin banyak kesamaan atau kemiripan antara sumber dengan konsumen maka iklan tersebut akan semakin menarik perhatian konsumennya. 2.4.2 Message Message adalah bagaimana dan kenapa pesan yang ingin disampaikan.yang perumusan pesannya membutuhkan pemecahan empat masalah, yaitu isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan sumber pesan. Sumber pesan adalah siapa yang harus mengatakannya atau dapat juga dikatakan sebagai penyampai pesan atau siapa yang akan menyampaikan pesan tersebut. Penyampaian pesan atau dengan istilah endorser menurut. Shimp (2003;460) yang di alih bahasakan oleh Sahrial, membagi endorser ke dalam dua

13 jenis; yaitu: Celebrity Endorser dan Typical Person Endorser. Sedangkan menurut Shimp (2001;460) yang di alih bahasakan oleh Sahrial: Celebrity Endorser adalah para bintang TV, actor film, para atlet terkenal, dan pribadi-pribadi yang telah mati digunakan secara luas di dalam iklan-iklan di majalah, iklan radio, dan iklan TV untuk mendukung produk Selebriti adalah seorang (aktor, penghibur, tokoh, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang di dukung Dari pendapat tersebut dapar ditarik kesimpulan bahwa selebriti seorang public figur yang dikenal oleh orang banyak dan mampu menarik perhatian.dengan demikian apabila produk yang ditawarkan dengan menggunakan jasa selebriti diharapkan mampu menarik minat beli konsumen. Tanggapan maksimal akan tercapai apabila iklan yang disampaikan oleh seorang Celebrity Endorser dapat menggerakan minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Keputusan beli timbul setelah menerima stimulus dari sesuatu yang ia lihat. Kotler dan Keller (2006:181) mengemukakan tahap-tahap proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen sebagai berikut: 1. Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai saat pembelian mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. 2. Pencarian informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. 3. Evaluasi alternatif Konsumen membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional, konsumen melihat produk sebagai kumpulan sifatsifat atau ciri-ciri tertentu dengan kemampuan yang beragam dalam memberikan manfaat yang dicari dan dalam memuaskan kebutuhan tersebut, ciri-ciri tersebut atribut produk.

14 4. Keputusan pembelian Dalam tahap evaluasi, komsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan.konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. 5. Perilaku pasca pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Apabila perusahaan dapat menyediakan produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen, maka akan terjadi hubungan yang saling menguntukan antar semua pihak. Bintang iklan yang efektif akan dapat membangkitkan kesadaran konsumen terhadap suatu merk produk, yang kemudian dapat pula menciptakan keputusan pembelian terhadap produk tersebut. Sebaliknya, Bintang Iklan yang tidak tepat hanya akan memboroskan biaya, bahkan akan mendapatkan reaksi yang negatif dari masyarakat sehingga dapat membawa kesan negatif pula pada produk yang ditawarkan. Tujuan dipakainya Selebriti sebagai Endorser antara lain karena atributatribut yang mereka miliki, seperti: kecantikan, keberanian, atletisme, kekuatan, daya intelektual, dan daya tarik seksual. Hal ini akan mengarahkan konsumen untuk mempersepsikan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang sama dengan kualitas yang dimiliki oleh selebriti yang mengiklankannya. Dengan syarat-syarat tersebut terdapat hubungan yang berarti (Meaningfull Relationship) atau kecocokan (match-up) dengan produk yang diiklankannya (endorsed). Tanggapan maksimal tercapai apabila iklan yang disampaikan oleh seorang Celebrity Endorser dapat menggerakkan minat konsumen untuk membeli produk dengan mereka dapat melihat dari sisi konsumen, apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kemampuan dalam menganalisis inilah yang

15 pada nantinya akan menjadi tolak ukur keberhasilan dari suatu perusahaan pemasaran, bahwa apa yang telah dilakukan oteh perusahaan itu dapat memenuhi kepuasan konsumen dan kepuasan diri atau tidak. Mengenai perilaku konsumen, perusahaan harus mengetahui respon konsumen agar dapat mengarahkan konsumen sasaran ke tingkat yang lebih jauh lagi, yaitu tingkat kesiapan membeli. 2.5 Minat Beli 2.5.1 Pengertian Minat Beli Minat dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai ingin atau keinginan.keinginan adalah keadaan ketika seseorang mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi dan memutuskan bahwa hanya produk dan jasa saja yang mempunyai keistimewaan tertentu saja yang dapat memuaskannya.( Limb, Hair, McDaniel, 2000 : 188). Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler,2005) : 1. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. 2. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak. Menurut Ferdinand (2006), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator minat transaksional, minat refrensial, minat preferensial dan minat eksploratif. Menurut Keller (1998), minat konsumen adalah seberapa besar kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya.

16 2.5.2 Faktor faktor yang mempengaruhi minat beli Swastha dan irawan (2005:349) mengemukakan faktor faktor yang mempengaruhi minat beli berhubungan dengan perasaan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli, kegagalan biasanya menghilangkan minat. Tidak ada pembelian yang terjadi jika konsumen tidak pernah menyadari kebutuhan dan keinginannya. Pengenalan masalah (problem recognition) terjadi ketika konsumen melihat adanya perbedaan yang signifikan antara apa yang dia miliki dengan apa yang dia butuhkan. Berdasarkan pengenalannya akan masalah selanjutnya konsumen mencari atau mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang produk yang dia inginkan. Terdapat dua sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu kebutuhan fisik, yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber informasi luar seperti persepsi konsumen lain.selanjutnya informasi yang telah diperoleh digabungkan dengan informasi yang telah diperoleh digabungkan dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya. Semua input berupa informasi tersebut membawa konsumen pada tahap dimana dia mengevaluasi setiap pilihan dan mendapatkan keputusan terbaik yang memuaskan dari prespektif dia sendiri. Tahapan terakhir ada tahap dimana konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak membeli produk. 2.5.3 Indikator minat beli Menurut ferdinand (2002:129), minat beli dapat diidentifikasi indikator indikator sebagai berikut : a) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

17 Preferensi ini hanya dpat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. d) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku, seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat sifat positif dari produk tersebut. 2.6 Tabel Penelitian Terdahulu Peneliti & Variabel Alat Hasil Judul penelitian analisis Penelitian Penelitian Sunny Sugiarto Independen Analisis Kepopuleran (2012) variabel, regresi (visibility) visibility, berganda celebrity Pengaruh credibility, Uji endorse Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi kasus pada produk Mie Sedap) attractiveness, power Dependen variabel, Minat Beli reliability dan validity Uji asumsi Uji multikoloni eritas Uji heteroskeda s Uji f Uji t rberpengaru h terhadap minat beli (signifikan) Kredibilitas celebrity endorser berpengaruh terhadap minat beli (signifikan) Attractivenes s celebrity endorser berpengaruh terhadap minat

18 beli(tidak signifikan) Kekuatan (power) celebrity endorser berpengaruh terhadap minat beli (signifikan) Ajeng Independen Uji Celebrity penihapsari variabel realibilitas endorser dan (2008) celebrity Corrected typical person endorser dan item total berpengaruh typical person correlation terhadap minat endoser Uji beda beli Dependen rata-rata variabel beli minat Uji korelasi person Uji T 2.7 Kerangka Pemikiran 2.7.1 Hubungan antara Celebrity Endorser (Selebriti Pendukung) dengan Minat Beli Pemilihan celebrity endorserdalam beriklan telah biasa dilakukan oleh perusahaan untuk menarik minat pasar. Celebrity endorseradalah memanfaatkan seorang artis, entertainer,atlet, dan public figure yang dikenal masyarakat karena kemampuannya di suatu bidang yang dapat mendukung produk yang dipromosikannya di suatu bidang yangbdapat mendukung produk yang dipromosikannya (Shimp, 2003), menurut Kotler (1997) pemilihan tokoh dalam menyampaikan pesan merupakan factor yang sangat penting, tokoh tersebut harus

19 dikenal luas, mempunyai pengaruh positif yaitu efek emosi yang positif terhadap audien dan sesuai dengan yang dibintanginya. Menurut Mc.cracken (1986) dalam amos (2008) celebrity endorseradalah individu yang mendapat pengakuan public atas prestasinya dan dipercaya untuk menjadi ikon sebuah iklan. Hal ini juga di perkuat dengan pendapat dari rossiter dan percy (1998) bahwa celebrity endorser merupakan model iklan yang berperan besar dalam mempengaruhi audien didalam iklan suatu produk. Jadi dapat disimpulkan celebrity endorser adalah pemanfaatan seorang public figure yang terkenal oleh masyarakat dan mendapat pengakuan public atas presentasinya dan dipercaya menjadi ikon sebuah iklan sehingga dapat mendukung produk yang dipromosikannya. Rossiter dan percy (1998) berpendapat bahwa agar celebrity endorser dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, maka endorser harus memiliki empat karakteristik yang dikenal dengan VisCAP, yaitu : 1. Visibility (kepopuleran) 2. Credibility (kredibilitas) 3. Attractiveness (daya Tarik) 4. Power (kekuatan) Menurut Sciffman dan Kanuk (2004) dari semua karateristik VisCAP diatas, yang dimiliki oleh seorang celebrity endorser dapat mendukung program kampanye produk serta dapat mempengaruhi minat beli konsumen dan kemudian dapat mendongkrak penjulan produk. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Sunny Sugiarto, 2012) tentang pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli konsumen (studi kasus pada produk Mie Sedap) dimana independen variabelnya berupa visibility, credibility, attractiveness, power, dinyatakan bahwa pengaruh VisCAP celebrity endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. (elysia Stephanie,2013) melakukan penelitian tentang pengaruh kredibilitas endorser terhadap minat beli melalui sikap dimana independen variabelnya berupa attractiveness, trustworthiness, expertise, variable mediasi berupa sikap dan dependen variable berupa minat beli, dinyatakan adanya pengaruh kredibilitas

20 endorser terhadap minat beli. Dari hasil penelitian diatas, makaakan diajukan hipotesis. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Celebrity endorser Promosi Iklan Media Minat beli 2.8 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka peneliti mengemukakan suatu hipotesis dari identifikasi masalah dan tujuan penelitian sebagai berikut: Tidak terdapat pengaruh antara celebrity endorser terhadap minat beli