BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

TUGAS MATAKULIAH : MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA. Dosen : Ai Rosita, S.T., M.T.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

BAB III ANALISA MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PRODUKSI STAF GUDANG

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

BAB III ANALISA SISTEM. Pada bab analisa sistem ini akan dijelaskan mengenai konsep kegiatan analisis

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

ABSTRAK. Kata kunci: Pajak Pertambahan Nilai, perencanaan pajak, PPN terutang. Universitas Kristen Maranatha

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

ekonomi Sesi JURNAL KHUSUS A. KONSEP DASAR JURNAL KHUSUS B. KOMPONEN JURNAL KHUSUS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. busana muslim. Pada awalnya Perusahaan X ini hanya menjual gamis. dari ukuran anak-anak sampai orang dewasa.

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB II HASIL SURVEY. PT. Bina Adidaya adalah jenis usaha yang bergerak dibidang

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Tahunan. Aplikasi E-SPT Tahunan ini tergolong aplikasi yang masih baru

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

ABSTRAK. Kata kunci : Alternatif Kebijakan PPh Pasal 21, Pajak Penghasilan Terutang. Universitas Kristen Maranatha

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA PT BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. : Latifah Amanatillah NPM : Dosen Pembimbing :Lies Handrijaningsih

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

Lampiran 1 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

Hasil Wawancara dengan CV. AGH. Tanggal Wawancara : 22 Oktober 2013

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Pert 12. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Prosedur Pencatatan Piutang Pada PT. Tresna Sukses Mandiri. Nama : Yulina Merrys Pradipta Npm :

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II HASIL SURVEY. setidaknya lebih dari 6 tahun. Awal mula CV MJS berdiri karena pemilik melihat

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual (Waluyo, 2013:2). Dalam

Bab 7 Kas. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sunli Grafika Pekanbaru, yang berdiri dikota Teluk Kuantan Kabupaten

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

Transkripsi:

34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode yang di tanggung perusahaan dengan metode tunjangan pajak. 4.1.1 Sejarah PT. Skev Sejahtera PT. Skev Sejahtera Jaya didirikan oleh seseorang yang bernama Samari. Beliau mendirikan perusahaan tersebut karena ingin mengembangkan jiwa bisnisnya. Perusahaan tersebut bergerak dibidang dagang, yaitu menjual aneka jenis sofa, kursi kayu, etalase, spring bed dan aneka mebel lainnya. PT. Skev Sejahtera didirikan pada bulan Desember tahun 2009. PT. Skev Sejahtera berkedudukan di Adityawarman 55, Surabaya. Perusahaan ini banyak menjual barang hasil dagangannya ke luar daerah hingga keluar negeri. Kualitas yang bagus menjadi andalan produk perusahaan ini. Adapun maksud dan tujuan perusahaan ini adalah : 34

35 a. Tujuan jangka pendek Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai perusahaan adalah misalnya kurang dari 1 tahun adalah mampu menjual barang sesuai target perusahaan yaitu sebanyak 300 produk. b. Tujuan jangka panjang Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai perusahaan adalah : 1. Berusaha meningkatkan profit perusahaan 2. Membuka cabang di wilayah lain.

36 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi PT. Skev Sejahtera adalah sebagai berikut ( Gambar 4.1 ) Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. Skev Sejahtera Komisaris Direktur Ka. Bagian Ka. Bagian Ka. Bagian Ka. Bagian Pembelian Personalia Keuangan Pemasaran Dan Gudang Dan Umum Pembelian Kredit Promosi Penerimaan Kasir Penjualan Gudang Pembukuan Pengiriman Sumber : Olahan penulis

37 Berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi sesuai dengan job description pada masing masing bagian, yaitu : a) Komisaris : - Memberikan nasehat kepada direktur dalam melaksanakan pengurusan perusahaan - Bertindak sebagai wakil dari pemegang saham - Melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan b) Direktur : - Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang - Memberikan masukan kepada bawahan apabila diperlukan c) Kepala Bagian Pembelian dan Gudang - Menandatangani segala urusan pembelian, penerimaan dan gudang - Memberikan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berkaitan dengan pembelian dan gudang - Kepala bagian pembelian dan gudang membawahi beberapa bagian yang terlibat dalam transaksi pembelian antara lain : 1. Bagian Pembelian - Mengeluarkan order pembelian kepada konsumen yang dipilih - Membuat pesanan pembelian dan memesan barang kepada suplier 2. Bagian Penerimaan

38 - Memeriksa jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari suplier - Membuat laporan penerimaan barang 3. Bagian Gudang - Mempersiapkan barang yang akan dikirim - Mengontrol persediaan barang dalam gudang - Menyerahkan surat order penjualan kebagian pengiriman d) Kepala Bagian Personalia dan Umum - Menilai dan mengukur kinerja pegawai - Mengangkat dan memberhentikan pegawai - Memberikan pelatihan kepada pegawai agar mempunyai motivasi kerja e) Kepala Bagian Keuangan - Melakukan analisa keuangan termasuk masalah pajak - Melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas, penerimaan dan pengeluaran kas - Melakukan verifikasi atas semua buku penjualan baik tunai maupun kredit - Bertanggung jawab atas segala kegiatan keuangan Kepala Bagian Keuangan membawahi beberapa bagian antara lain : 1. Kredit Memeriksa data kredit pelanggan dan batas kredit pelanggan

39 Memberi otorisasi penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih lagi 2. Kasir Menerima daftar penerimaan kas, bukti kas masuk dan cek Memberikan tanggal dan cap lunas pada tiap bukti penerimaan dan pengeluaran kas Bertanggung jawab dalam menerima dan mengeluarkan uang kas perusahaan 3. Pembukuan Melaksanakan penyelesaian administrasi keuangan Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya Melaksanakan tata pembukuan keuangan f) Kepala Bagian Pemasaran - Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang berhubungan dengan pemasaran - Memonitoring dan mengarahkan proses-proses diseluruh divisi pemasaran - Membuat laporan hasil penjualan secara berkala dan melaporkannya kepada pimpinan Kepala bagian pemasaran membawahi beberapa bagian antara lain : 1. Promosi - Melaksanakan program promosi yang disetujui oleh kepala bagian pemasaran

40 - Mengusulkan program-program promosi - Menentukan pemasangan iklan terkait promosi produk 2. Penjualan - Membuat faktur penjualan - Mencatat order yang diterima dari pemesan - Menganalisa laporan penjualan 3. Pengiriman - Menyerahkan barang yang dipesan sesuai dengan yang tercantum dalam faktur penjualan yang diterima - Membuat nota pengiriman 4.2 Analisis Data Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang mampu mengatur sistem manajemennya, termasuk manajemen sumber daya manusia karena sumber daya manusia yang baik akan memberikan kemajuan untuk perusahaan itu sendiri. Selain itu perusahaan juga harus mampu mengolah sistem keuangan agar perusahaan dapat terus berkembang dan kesejahteraan karyawan terjamin. Salah satu cara agar dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut adalah meminimalkan pembayaran pajak. 4.2.1 Perhitungan Penghasilan Karyawan Dalam PPh pasal 21 atas gaji karyawan, pajak yang ditanggung perusahaan termasuk dalam penghasilan yang dipotong sesuai dengan peraturan perundang-undangan

41 perpajakan. Dibawah ini data tentang penghasilan karyawan tetap dengan jumlah karyawan 22 orang yaitu :

42

43 Berdasarkan penghasilan karyawan pada tabel diatas untuk gaji karyawan rata-rata sebesar Rp 36.500.000, setiap bulan dan bonus sebesar Rp 10.200.000, sedangkan untuk PPh pasal 21 terutang perbulan metode ditanggung perusahaan untuk semua karyawan sebesar Rp 626.350, ratarata setahun untuk membayar pajak PPh pasal 21 sebesar Rp 7.516.500, 4.2.2 Laporan Laba Rugi Perusahaan Pada laporan laba rugi tanpa perencanaan pajak, dilakukan dengan cara penjualan dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor, kemudian laba kotor dikurangi bebanbeban menghasilkan laba bersih. Langkah terakhir yaitu mengurangi laba bersih dengan pajak yang harus dibayar sehingga menghasilkan laba bersih setelah pajak, untuk bisa melihat lebih lengkapnya bisa dilihat pada tabel 4.2 berikut :

44 Tabel 4.2 Laporan Laba - Rugi Per 31 Desember 2012 (Sebelum Tax Planning ) ( Dalam Rupiah ) PENJUALAN 4.000.000.000,00 HARGA POKOK PENJUALAN 1.500.000.000,00 LABA ( RUGI ) KOTOR 2.500.000.000,00 BIAYA OPERASIONAL BIAYA PENJUALAN 550.000.000,00 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI : - BIAYA GAJI 438.000.000,00 - BIAYA PAJAK PPH Pasal 21 7.516.500,00 - TUNJANGAN KARYAWAN 122.400.000,00 - BIAYA LAIN-LAIN 50.000.000,00 JUMLAH BIAYAUMUM & ADMINISTRASI 617.916.500,00 JUMLAH BIAYA OPERASIONAL LABA ( RUGI ) USAHA 1.167.916.500,00 1.332.083.500,00 PENDAPATAN/ ( BEBAN ) LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN 15.700.000,00 JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN LABA ( RUGI ) BERSIH SEBELUM PAJAK 15.700.000,00 1.347.783.500,00 Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan laporan keuangan PT. Skev Sejahtera diketahui dari perhitungannya biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kewajiban perpajakan sebesar Rp 626.375 perbulan untuk setahun rata-rata harus membayar Rp 7.516.500 ini bisa dilihat dari akun Biaya Pajak PPH Pasal 21.

45 Dalam hal ini PT. Skev Sejahtera setiap bulannya harus memenuhi kewajiban perpajakannya. Pajak PPh pasal 21 yang harus dikeluarkan dengan biaya rata-rata perbulan Rp 626.375, seperti yang disebutkan sebelumnya PT. Skev Sejahtera melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan kewajiban yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dan pengisian SPT yang dibayarkan melalui SSP paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan pelaporan SPT Pph Pasal 21 paling lambat pada tanggal 20 bulan berikutnya. Dari perhitungan diatas pada PT. Skev Sejahtera diketahui untuk laba sebelum perencanaan pajak sebesar Rp 1.347.783.500. 4.2.3 Penerapan perencanaan Pajak Hal yang dilakukan dalam penerapan perencanaan pajak adalah perusahaan mempunyai kebijakan untuk membayar PPh 21 karyawannya dan hal itu tidak boleh dianggap sebagai biaya dalam perhitungan pajak, sehingga pembayaran PPh 21 karyawan dijadikan tunjangan pajak agar dapat dijadikan biaya perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode gross up yaitu dengan memberi tunjangan pajak sebesar pajak PPh 21 terutang yang ditambahkan pada gaji karyawan, akan tetapi penyetoran pajak tetap dilakukan oleh perusahaan dengan mengambil tunjangan pajak dari tiap karyawan yang menerima tunjangan pajak.

46 4.3 Interpretasi 4.3.1 Penghitungan Laporan Laba Rugi Setelah Perencanaan Pajak Pada laporan laba rugi dengan perencanaan pajak atau tax planning, dilakukan sama dengan yang dilakukan pada laporan laba rugi tanpa perencanaan pajak, yaitu penjualan dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor, kemudian laba kotor dikurangi beban-beban menghasilkan laba bersih. dengan pajak yang harus dibayar sehingga menghasilkan laba bersih setelah pajak Untuk mengetahui besarnya tunjangan pajak yang harus dibayar perusahaan dengan metode gross up dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

47

48 Dari perhitungan diatas dalam PT. Skev Sejahtera diketahui untuk pembayaran PPh 21 dengan menggunakan metode gross up dalam setahun sebesar Rp 7.910.325. Perhitungan tersebut berbeda dengan besarnya PPh 21 terutang yang ditanggung perusahanan dalam setahun membayar sebesar Rp. 7.516.500. Pada hasil perhitungan antara tunjangan pajak metode gross up dengan PPh 21 ditanggung perusahaan terdapat selisih yaitu PPh pasal 21 dengan gross up Rp. 7.910.325 PPh pasal 21 ditanggung perusahaan Rp. 7.516.500 Selisih Rp. 393.825

49 Tabel 4.4 Laporan Laba - Rugi Per 31 Desember 2012 ( Metode Gross Up ) ( Dalam Rupiah ) PENJUALAN 4.000.000.000,00 HARGA POKOK PENJUALAN 1.500.000.000,00 LABA ( RUGI ) KOTOR 2.500.000.000,00 BIAYA OPERASIONAL BIAYA PENJUALAN 550.000.000,00 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI : - BIAYA GAJI 438.000.000,00 - BIAYA PAJAK Pph PASAL 21 7.910.325,00 - TUNJANGAN KARYAWAN 130.177.500,00 - BIAYA LAIN-LAIN 50.000.000,00 JUMLAH BIAYAUMUM & ADMINISTRASI 626.087.825,00 JUMLAH BIAYA OPERASIONAL LABA ( RUGI ) USAHA 1.176.087.825,00 1.323.912.175,00 PENDAPATAN/ ( BEBAN ) LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN 15.700.000,00 JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN LABA ( RUGI ) BERSIH SEBELUM PAJAK 15.700.000,00 1.339.612.175,00 Sumber : Olahan Penulis Dalam perhitungan laporan keuangan diatas setelah dilakukan perencanaan pajak dengan metode gross up biaya operasional terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Biaya administrasi dan umum ini terdiri dari gaji karyawan, Biaya Pph pasal 21,Tunjangan Karyawan dan

50 Biaya lain-lain. Tunjangan pajak tersebut sebesar Rp 7.777.500, sedangkan untuk biaya pajak PPh 21 besarnya sama dengan tunjangan pajak yaitu sebesar Rp 7.910.325 yang mempunyai selisih sebesar Rp. 132.825 dengan asumsi jumlah karyawan tetap yaitu 22 karyawan. 4.3.2 Pajak yang Dibayar Setelah adanya Perencanaan Pajak Nama Akun Tabel 4.5 Penerapan Perencanan Pajak ( Dalam Satuan Rupiah ) Sebelum Gross UP Sesudah Gross Up Selisih Penjualan 4.000.000.000 4.000.000.000 - Harga Pokok Penjualan 1.500.000.000 1.500.000.000 - Biaya Penjualan 550.000.000 550.000.000 - Biaya Gaji 438.000.000 438.000.000 - Biaya Pajak PPH Pasal 21 7.516.500 7.910.325 393.825 Tunjangan karyawan 122.400.000 130.177.500 7.777.500 Biaya Lain-lain 50.000.000 50.000.000 - Pendapatan lain-lain 15.700.000 15.700.000 - Laba ( Rugi ) Sebelum Pajak 1.347.783.500 1.339.612.175 (8.171.325) Pajak PT. Skev Sejahtera 168.472.937 167.451.521 (1.021.416) Sumber : Diolah Penulis

51 Dari perhitungan diatas dalam perusahaan bisa diketahui untuk pembayaran pajak pph pasal 21 setahun rata-rata sebesar Rp 7.516.500 jika dilakukan perencanaan pajak dengan metode gross up maka pajak yang harus dibayarkan sebesar Rp 7.910.325 itu akan ditanggung perusahaan tapi dalam bentuk sebagai tunjangan pajak bagi karyawan. Perbedaan antara metode ditanggung perusahaan dengan metode tunjangan pajak adalah kalau PPh 21 yang terutang ditanggung perusahaan menjadi beban perusahaan akan tetapi, kalau metode tunjangan pajak PPh yang terutang menjadi beban karyawan tetapi karyawan tersebut diberikan sebuah tunjangan pajak sebesar pajak 21 terutang