34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode yang di tanggung perusahaan dengan metode tunjangan pajak. 4.1.1 Sejarah PT. Skev Sejahtera PT. Skev Sejahtera Jaya didirikan oleh seseorang yang bernama Samari. Beliau mendirikan perusahaan tersebut karena ingin mengembangkan jiwa bisnisnya. Perusahaan tersebut bergerak dibidang dagang, yaitu menjual aneka jenis sofa, kursi kayu, etalase, spring bed dan aneka mebel lainnya. PT. Skev Sejahtera didirikan pada bulan Desember tahun 2009. PT. Skev Sejahtera berkedudukan di Adityawarman 55, Surabaya. Perusahaan ini banyak menjual barang hasil dagangannya ke luar daerah hingga keluar negeri. Kualitas yang bagus menjadi andalan produk perusahaan ini. Adapun maksud dan tujuan perusahaan ini adalah : 34
35 a. Tujuan jangka pendek Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai perusahaan adalah misalnya kurang dari 1 tahun adalah mampu menjual barang sesuai target perusahaan yaitu sebanyak 300 produk. b. Tujuan jangka panjang Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai perusahaan adalah : 1. Berusaha meningkatkan profit perusahaan 2. Membuka cabang di wilayah lain.
36 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi PT. Skev Sejahtera adalah sebagai berikut ( Gambar 4.1 ) Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. Skev Sejahtera Komisaris Direktur Ka. Bagian Ka. Bagian Ka. Bagian Ka. Bagian Pembelian Personalia Keuangan Pemasaran Dan Gudang Dan Umum Pembelian Kredit Promosi Penerimaan Kasir Penjualan Gudang Pembukuan Pengiriman Sumber : Olahan penulis
37 Berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi sesuai dengan job description pada masing masing bagian, yaitu : a) Komisaris : - Memberikan nasehat kepada direktur dalam melaksanakan pengurusan perusahaan - Bertindak sebagai wakil dari pemegang saham - Melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan b) Direktur : - Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang - Memberikan masukan kepada bawahan apabila diperlukan c) Kepala Bagian Pembelian dan Gudang - Menandatangani segala urusan pembelian, penerimaan dan gudang - Memberikan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berkaitan dengan pembelian dan gudang - Kepala bagian pembelian dan gudang membawahi beberapa bagian yang terlibat dalam transaksi pembelian antara lain : 1. Bagian Pembelian - Mengeluarkan order pembelian kepada konsumen yang dipilih - Membuat pesanan pembelian dan memesan barang kepada suplier 2. Bagian Penerimaan
38 - Memeriksa jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari suplier - Membuat laporan penerimaan barang 3. Bagian Gudang - Mempersiapkan barang yang akan dikirim - Mengontrol persediaan barang dalam gudang - Menyerahkan surat order penjualan kebagian pengiriman d) Kepala Bagian Personalia dan Umum - Menilai dan mengukur kinerja pegawai - Mengangkat dan memberhentikan pegawai - Memberikan pelatihan kepada pegawai agar mempunyai motivasi kerja e) Kepala Bagian Keuangan - Melakukan analisa keuangan termasuk masalah pajak - Melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas, penerimaan dan pengeluaran kas - Melakukan verifikasi atas semua buku penjualan baik tunai maupun kredit - Bertanggung jawab atas segala kegiatan keuangan Kepala Bagian Keuangan membawahi beberapa bagian antara lain : 1. Kredit Memeriksa data kredit pelanggan dan batas kredit pelanggan
39 Memberi otorisasi penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih lagi 2. Kasir Menerima daftar penerimaan kas, bukti kas masuk dan cek Memberikan tanggal dan cap lunas pada tiap bukti penerimaan dan pengeluaran kas Bertanggung jawab dalam menerima dan mengeluarkan uang kas perusahaan 3. Pembukuan Melaksanakan penyelesaian administrasi keuangan Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya Melaksanakan tata pembukuan keuangan f) Kepala Bagian Pemasaran - Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang berhubungan dengan pemasaran - Memonitoring dan mengarahkan proses-proses diseluruh divisi pemasaran - Membuat laporan hasil penjualan secara berkala dan melaporkannya kepada pimpinan Kepala bagian pemasaran membawahi beberapa bagian antara lain : 1. Promosi - Melaksanakan program promosi yang disetujui oleh kepala bagian pemasaran
40 - Mengusulkan program-program promosi - Menentukan pemasangan iklan terkait promosi produk 2. Penjualan - Membuat faktur penjualan - Mencatat order yang diterima dari pemesan - Menganalisa laporan penjualan 3. Pengiriman - Menyerahkan barang yang dipesan sesuai dengan yang tercantum dalam faktur penjualan yang diterima - Membuat nota pengiriman 4.2 Analisis Data Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang mampu mengatur sistem manajemennya, termasuk manajemen sumber daya manusia karena sumber daya manusia yang baik akan memberikan kemajuan untuk perusahaan itu sendiri. Selain itu perusahaan juga harus mampu mengolah sistem keuangan agar perusahaan dapat terus berkembang dan kesejahteraan karyawan terjamin. Salah satu cara agar dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut adalah meminimalkan pembayaran pajak. 4.2.1 Perhitungan Penghasilan Karyawan Dalam PPh pasal 21 atas gaji karyawan, pajak yang ditanggung perusahaan termasuk dalam penghasilan yang dipotong sesuai dengan peraturan perundang-undangan
41 perpajakan. Dibawah ini data tentang penghasilan karyawan tetap dengan jumlah karyawan 22 orang yaitu :
42
43 Berdasarkan penghasilan karyawan pada tabel diatas untuk gaji karyawan rata-rata sebesar Rp 36.500.000, setiap bulan dan bonus sebesar Rp 10.200.000, sedangkan untuk PPh pasal 21 terutang perbulan metode ditanggung perusahaan untuk semua karyawan sebesar Rp 626.350, ratarata setahun untuk membayar pajak PPh pasal 21 sebesar Rp 7.516.500, 4.2.2 Laporan Laba Rugi Perusahaan Pada laporan laba rugi tanpa perencanaan pajak, dilakukan dengan cara penjualan dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor, kemudian laba kotor dikurangi bebanbeban menghasilkan laba bersih. Langkah terakhir yaitu mengurangi laba bersih dengan pajak yang harus dibayar sehingga menghasilkan laba bersih setelah pajak, untuk bisa melihat lebih lengkapnya bisa dilihat pada tabel 4.2 berikut :
44 Tabel 4.2 Laporan Laba - Rugi Per 31 Desember 2012 (Sebelum Tax Planning ) ( Dalam Rupiah ) PENJUALAN 4.000.000.000,00 HARGA POKOK PENJUALAN 1.500.000.000,00 LABA ( RUGI ) KOTOR 2.500.000.000,00 BIAYA OPERASIONAL BIAYA PENJUALAN 550.000.000,00 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI : - BIAYA GAJI 438.000.000,00 - BIAYA PAJAK PPH Pasal 21 7.516.500,00 - TUNJANGAN KARYAWAN 122.400.000,00 - BIAYA LAIN-LAIN 50.000.000,00 JUMLAH BIAYAUMUM & ADMINISTRASI 617.916.500,00 JUMLAH BIAYA OPERASIONAL LABA ( RUGI ) USAHA 1.167.916.500,00 1.332.083.500,00 PENDAPATAN/ ( BEBAN ) LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN 15.700.000,00 JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN LABA ( RUGI ) BERSIH SEBELUM PAJAK 15.700.000,00 1.347.783.500,00 Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan laporan keuangan PT. Skev Sejahtera diketahui dari perhitungannya biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kewajiban perpajakan sebesar Rp 626.375 perbulan untuk setahun rata-rata harus membayar Rp 7.516.500 ini bisa dilihat dari akun Biaya Pajak PPH Pasal 21.
45 Dalam hal ini PT. Skev Sejahtera setiap bulannya harus memenuhi kewajiban perpajakannya. Pajak PPh pasal 21 yang harus dikeluarkan dengan biaya rata-rata perbulan Rp 626.375, seperti yang disebutkan sebelumnya PT. Skev Sejahtera melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan kewajiban yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dan pengisian SPT yang dibayarkan melalui SSP paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan pelaporan SPT Pph Pasal 21 paling lambat pada tanggal 20 bulan berikutnya. Dari perhitungan diatas pada PT. Skev Sejahtera diketahui untuk laba sebelum perencanaan pajak sebesar Rp 1.347.783.500. 4.2.3 Penerapan perencanaan Pajak Hal yang dilakukan dalam penerapan perencanaan pajak adalah perusahaan mempunyai kebijakan untuk membayar PPh 21 karyawannya dan hal itu tidak boleh dianggap sebagai biaya dalam perhitungan pajak, sehingga pembayaran PPh 21 karyawan dijadikan tunjangan pajak agar dapat dijadikan biaya perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode gross up yaitu dengan memberi tunjangan pajak sebesar pajak PPh 21 terutang yang ditambahkan pada gaji karyawan, akan tetapi penyetoran pajak tetap dilakukan oleh perusahaan dengan mengambil tunjangan pajak dari tiap karyawan yang menerima tunjangan pajak.
46 4.3 Interpretasi 4.3.1 Penghitungan Laporan Laba Rugi Setelah Perencanaan Pajak Pada laporan laba rugi dengan perencanaan pajak atau tax planning, dilakukan sama dengan yang dilakukan pada laporan laba rugi tanpa perencanaan pajak, yaitu penjualan dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor, kemudian laba kotor dikurangi beban-beban menghasilkan laba bersih. dengan pajak yang harus dibayar sehingga menghasilkan laba bersih setelah pajak Untuk mengetahui besarnya tunjangan pajak yang harus dibayar perusahaan dengan metode gross up dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
47
48 Dari perhitungan diatas dalam PT. Skev Sejahtera diketahui untuk pembayaran PPh 21 dengan menggunakan metode gross up dalam setahun sebesar Rp 7.910.325. Perhitungan tersebut berbeda dengan besarnya PPh 21 terutang yang ditanggung perusahanan dalam setahun membayar sebesar Rp. 7.516.500. Pada hasil perhitungan antara tunjangan pajak metode gross up dengan PPh 21 ditanggung perusahaan terdapat selisih yaitu PPh pasal 21 dengan gross up Rp. 7.910.325 PPh pasal 21 ditanggung perusahaan Rp. 7.516.500 Selisih Rp. 393.825
49 Tabel 4.4 Laporan Laba - Rugi Per 31 Desember 2012 ( Metode Gross Up ) ( Dalam Rupiah ) PENJUALAN 4.000.000.000,00 HARGA POKOK PENJUALAN 1.500.000.000,00 LABA ( RUGI ) KOTOR 2.500.000.000,00 BIAYA OPERASIONAL BIAYA PENJUALAN 550.000.000,00 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI : - BIAYA GAJI 438.000.000,00 - BIAYA PAJAK Pph PASAL 21 7.910.325,00 - TUNJANGAN KARYAWAN 130.177.500,00 - BIAYA LAIN-LAIN 50.000.000,00 JUMLAH BIAYAUMUM & ADMINISTRASI 626.087.825,00 JUMLAH BIAYA OPERASIONAL LABA ( RUGI ) USAHA 1.176.087.825,00 1.323.912.175,00 PENDAPATAN/ ( BEBAN ) LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN 15.700.000,00 JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN LABA ( RUGI ) BERSIH SEBELUM PAJAK 15.700.000,00 1.339.612.175,00 Sumber : Olahan Penulis Dalam perhitungan laporan keuangan diatas setelah dilakukan perencanaan pajak dengan metode gross up biaya operasional terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Biaya administrasi dan umum ini terdiri dari gaji karyawan, Biaya Pph pasal 21,Tunjangan Karyawan dan
50 Biaya lain-lain. Tunjangan pajak tersebut sebesar Rp 7.777.500, sedangkan untuk biaya pajak PPh 21 besarnya sama dengan tunjangan pajak yaitu sebesar Rp 7.910.325 yang mempunyai selisih sebesar Rp. 132.825 dengan asumsi jumlah karyawan tetap yaitu 22 karyawan. 4.3.2 Pajak yang Dibayar Setelah adanya Perencanaan Pajak Nama Akun Tabel 4.5 Penerapan Perencanan Pajak ( Dalam Satuan Rupiah ) Sebelum Gross UP Sesudah Gross Up Selisih Penjualan 4.000.000.000 4.000.000.000 - Harga Pokok Penjualan 1.500.000.000 1.500.000.000 - Biaya Penjualan 550.000.000 550.000.000 - Biaya Gaji 438.000.000 438.000.000 - Biaya Pajak PPH Pasal 21 7.516.500 7.910.325 393.825 Tunjangan karyawan 122.400.000 130.177.500 7.777.500 Biaya Lain-lain 50.000.000 50.000.000 - Pendapatan lain-lain 15.700.000 15.700.000 - Laba ( Rugi ) Sebelum Pajak 1.347.783.500 1.339.612.175 (8.171.325) Pajak PT. Skev Sejahtera 168.472.937 167.451.521 (1.021.416) Sumber : Diolah Penulis
51 Dari perhitungan diatas dalam perusahaan bisa diketahui untuk pembayaran pajak pph pasal 21 setahun rata-rata sebesar Rp 7.516.500 jika dilakukan perencanaan pajak dengan metode gross up maka pajak yang harus dibayarkan sebesar Rp 7.910.325 itu akan ditanggung perusahaan tapi dalam bentuk sebagai tunjangan pajak bagi karyawan. Perbedaan antara metode ditanggung perusahaan dengan metode tunjangan pajak adalah kalau PPh 21 yang terutang ditanggung perusahaan menjadi beban perusahaan akan tetapi, kalau metode tunjangan pajak PPh yang terutang menjadi beban karyawan tetapi karyawan tersebut diberikan sebuah tunjangan pajak sebesar pajak 21 terutang