KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

dokumen-dokumen yang mirip
PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

KEMUNGKINAN GOLPUT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA

RASIONALITAS PILKADA DAN CALON INDEPENDEN UNTUK PILKADA DKI JAKARTA

ISU-ISU PUBLIK DAN PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA 2007

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK. LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN

POPULARITAS DAN PELUANG TOKOH LOKAL

Flow chart penarikan sampel exit poll

Konsolidasi Demokrasi. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Tiga Tahun Partai Politik : Masalah Representasi Aspirasi Pemilih

Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017

Menurunnya Kinerja Pemerintah dan Disilusi terhadap Partai Politik

Kedaerahan dan Kebangsaan dalam Demokrasi Sebuah Perspektif Ekonomi-Politik. Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jakarta, 20 Maret 2007

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

KECENDERUNGAN SIKAP & PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

EXIT POLL PILGUB DKI JAKARTA 11 Juli 2012

RASIONALITAS PEMILIH: KONTESTASI PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

KECENDERUNGAN SWING VOTER MENJELANG PEMILU LEGISLATIF 2009

LAPORAN SURVEI MEMPREDIKSI PEMENANG PILKADA BANTEN 2017

KONTROVERSI PUBLIK TENTANG LGBT DI INDONESIA

KEPERCAYAAN PUBLIK PADA PEMBERANTASAN KORUPSI

Survei Opini Publik Toleransi Sosial Masyarakat Indonesia

PENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017

LEGITIMASI DEMOKRATIK WAKIL RAKYAT: PARTAI, DPR DAN DPD

PELUANG DAN HARAPAN DPD RI: SEBUAH EVALUASI PUBLIK

BRR Gagal, Aceh Hilang dari Peta NKRI Evaluasi Publik Aceh dan Nias Setahun Pasca Tsunami

Publik Ingin Gubernur Jakarta Yang Bisa Atasi Banjir, Sampah dan Macet. Kerjasama dengan Cikom LSI

KUALITAS PERSONAL DAN ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN DI MATA PEMILIH

MEDIA MASSA DAN SENTIMEN TERHADAP PARTAI POLITIK MENJELANG PEMILU 2014

INTERNET, APATISME, DAN ALIENASI POLITIK

LAPORAN HASIL SURVEI PELUANG KANDIDAT DI PILKADA SULAWESI BARAT Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) Selasa, 7 Februari 2017

LAPORAN TELESURVEI PERSEPSI PUBLIK TERHADAP PILKADA DKI JAKARTA JULI 2016

PELUANG CALON-CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI JAWA BARAT

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

PRO-KONTRA PILKADA LANGSUNG. Temuan Survei: 25 Oktober 3 November 2014

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

QUICK COUNT PILPRES & PILKADA PALING PRESISI PROPOSAL SURVEI PILKADA SERENTAK 2018

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

TREND ORIENTASI NILAI-NILAI POLITIK ISLAMIS VS NILAI-NILAI POLITIK SEKULER DAN KEKUATAN ISLAM POLITIK

EVALUASI PUBLIK TERHADAP DPR DAN KETUA DPR PILIHAN MASYARAKAT

SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH TERHADAP POLITIK UANG

RILIS HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA APRIL HARI JELANG PILGUB, SUARA AHOK-DJAROT NAIK TAJAM MUNGKINKAH ANIES-SANDI DISALIP?

KRITERIA IDEAL MENTERI DAN EVALUASI ATAS KINERJA PEMERINTAHAN SBY MENJELANG TERBENTUKNYA KABINET BARU

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

Press Release HASIL SURVEI

LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN

HASIL JAJAK PENDAPAT PUBLIK SEPUTAR PEMILUKADA DKI JAKARTA 2012

AKUNTABILITAS POLITIK: EVALUASI PUBLIK ATAS PEMERINTAHAN. Temuan Survei Nasional

BAB III DATA RESPONDEN

PROSPEK ISLAM POLITIK

EFEK CALON TERHADAP PEROLEHAN SUARA PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

EFEK KAMPANYE DAN EFEK JOKOWI: ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU LEGISLATIF 2014

Refleksi dan Harapan Ekonomi-Politik Evaluasi Publik Nasional. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

SILENT REVOLUTION : KAMPANYE, KOMPETISI CALEG, DAN KEKUATAN PARTAI MENJELANG PEMILU Lembaga Survei Indonesia (LSI) Oktober 2008

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

DUA TAHUN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI ACEH DAN NIAS PASCA-TSUNAMI : EVALUASI PUBLIK

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

LAPORAN SURVEI MEMPREDIKSI KANDIDAT PILKADA SUMATERA SELATAN 2018

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

KOMUNALISME DAN POPULISME MASYARAKAT INDONESIA

DEBAT CAPRES-CAWAPRES DAN KECENDERUNGAN SIKAP PEMILIH

Metodologi Quick Count

KESENJANGAN PENDAPATAN: Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK SURVEI NASIONAL

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

Rilis Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur 2018

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Publik Terhadap Pilkada DKI Jakarta OKTOBER 2016

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

EVALUASI 13 TAHUN REFORMASI DAN 18 BULAN PEMERINTAHAN SBY - BOEDIONO

PROTES MASSA DAN KEPEMIMPINAN NASIONAL SEBUAH EVALUASI PUBLIK

Politik Uang dan Rekayasa Politik Ancam Transisi Demokrasi

SURVEI PILGUB DKI 2017 MEMAHAMI PETA KOMPETISI PUTARAN KE-2 PILGUB DKI. Media Survei Nasional

Pelajaran dari Kasus Pansus Bank Century

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

KINERJA PETAHANA DAN PELUANG PARA PENANTANG DALAM PILKADA DKI JAKARTA

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

LAPORAN SURVEI PROVINSI BANTEN (DATA SURVEI 7 12 APRIL 2016)

Perdamaian dan Politik Lokal di Nangroe Aceh Darussalam. Survei Nasional Maret Lembaga Survei Indonesia (LSI)

INI KATA PUBLIK JAKARTA TENTANG CALON GUBERNUR MEREKA

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

KASUS BANK CENTURY DI MATA PUBLIK

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

EVALUASI PUBLIK TERHADAP KINERJA 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

Transkripsi:

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA Temuan Survei 22 25 Juli 2007

Ringkasan temuan utama Secara umum, kampanye yang sedang berlangsung tidak merubah perilaku pemilih. Kampanye belum mampu merubah perilaku pemiluh terhadap pasangan calon. Sebelum dan sesudah tiga hari kampanye, jumlah pemilih Adang dan Fauzi tidak berubah. Selisihnya tetap sekitar 32%-34%, di mana Faizi-Prijanto unggul atas Adang-Dani. Sebab tidak banyaknya pengaruh kampanye adalah bahwa pada umumnya warga sudah memutuskan pilihan sebelum masa kampanye. Sementara kualitas dan intensitas kampanye relatif seimabang. Tidak ada calon yang materi dan cara kampanyenya lebih baik dari lawan. Materi kampanye keduanya masih terpaku dengan slogan, dan dangkal. Karena itu, kampanye tak mampu membongkar pilihan yang telah ditentukan. Kampanye sejauh ini tidak punya nilai elektoral apa-apa.

LATAR BELAKANG MASALAH Kampanye adalah untuk meningkatkan peluang menang seorang calon, atau untuk merubah peta kekuatan dukungan pada calon. Apakah ini terjadi dalam kampanye Pilkada DKI? Kalau dalam survei sebelum kampanye selisih kemungkinan perolehan suara antara Adang dan Fauzi sekitar 32% di mana Fauzi berada di atas Adang, apakah setelah kampanye berlangsung 3 hari terjadi perubahan selisih ini, menjadi lebih kecil atau menjadi lebih besar? Bila tidak maka kampanye tidak ada manfaatnya bagi kedua calon. Sejauhmana Golput dapat mempengaruhi kekuatan pasangan? Apakah kalau Golput besar memperbesar peluang Adang untuk memenagkan Pilkada?

INDIKATOR Pilihan atas pasangan calon bila Pilkada dilakukan sekarang. Kemungkinan merubah pilihan Kemungkinan merubah pilihan karena kampanye Media kampanye Kampanye: Di tingkat agregat, sebelum dilakukan kampanye (15-18 Juli) dan setelah kampanye tiga hari (22-25).

Metodologi Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di PROPINSI DKI JAKARTA yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dalam survei ini jumlah sampel ditetapkan sebanyak 600 orang. Dengan metode multistage random sampling, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sebesar +/- 4.1% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari 60 Kelurahan dari seluruh Kota yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan (10 responden). Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 15% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Flow Chart : Multistage Random Sampling Populasi desa/kelurahan tingkat DKI Jakarta Kota 1 Ds 1 Ds n Kota 2 Ds 1 Ds m RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 KK1 KK2 Desa/kelurahan di tingkat Kota/Kabupaten dipilih secara random dengan jumlah proporsional RT/lingkungan dipilih secara random sebanyak 5 dari tiap-tiap desa terpilih Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Laki-laki Perempuan Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan

Temuan: Validasi sampel

Profile Demografi Responden Relatif Terhadap Populasi KATEGORI BPS LSI KATEGORI BPS LSI Laki-laki GENDER 50.6 50.2 <= SD PENDIDIKAN 32.3 23.3 Perempuan 49.4 49.8 SLTP 21.5 15.1 AGAMA SLTA 36.2 40.7 Muslim 85.7 88.7 Kuliah 10.0 20.8 Katolik 4.0 3.4 WILAYAH Protestan 6.0 5.3 JAKARTA BARAT 21.1 22.4 Lainnya 4.2 2.4 JAKARTA PUSAT 11.8 12.2 ETNIS JAKARTA SELATAN 22.8 23.0 Jawa 35.2 35.2 JAKARTA TIMUR 28.2 27.7 Betawi 27.6 27.6 JAKARTA UTARA 15.8 14.7 Sunda 15.3 15.3 KEPULAUAN SERIBU 0.3 0.0 Minang 3.2 3.2 Tionghoa 5.5 5.5 Lainnya 13.2 13.2

KESIAPAN MEMILIH

Kepemilikan KTP Apakah Ibu/Bapak memiliki KTP? (%) 98 0,8 0,9 Ya, dan masih berlaku Punya tapi sudah kadaluarsa Tidak punya

Apakah Ibu/Bapak tahu/pernah dengar bahwa pada bulan 8 Agustus 2007 Gubernur DKI Jakarta akan dipilih secara langsung oleh warga DKI Jakarta? (%) 100 88 94 75 50 Tahu Tidak tahu 25 0 12 Pre-kampanye (16-18 Juli) Masa kampanye 1 (22-25 Juli) 6 Ada sedikit kenaikan awareness publik (6%) dengan akan dilakukannya Pilkada 8 Agustus sebelum dan sesudah tiga hari kampanye.

PERILAKU MEMILIH

Kemungkinan Terpilih Seandainya pemilihan langsung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta diadakan hari, pasangan mana yang akan dipilih atau dianggap paling pantas untuk didukung? (%) 56 22 22 Adang darodjatun Dani Anwar Fauzi Bowo Prijanto Belum tahu

Trend pilihan kotor: mengabaikan yang tak terdaftar dan yang menyatakan tak akan ikut memilih (%) 100 80 84 Fauzi (Prijanto) 60 65 49 49 55 54 56 Adang (Dani) 40 20 0 15 1 22 13 31 20 Agus' 06 Jan' 07 Feb'07 April' 07 Mei' 07 Juli, 15-18 28 23 25 20 24 22 22 Juli, 22-25 Belum tahu (calon lain) Tidak terjadi perubahan perilaku pemilih sebelum dan setelah kampanye tiga hari.

Kemungkinan Merubah Pilihan Seberapa besar kemungkinannya ibu/bapak merubah pilihan tersebut? (%) 100 75 50 25 0 6 26 36,7 25,8 Sangat besar Cukup besar Kecil Tidak mungkin atau hampir tidak mungkin 5,5 Tidak tahu Ada sekitar 37% pemilih yang kemungkinan merubah pilihan pada hari H. Ini cukup besar.

Perilaku memilih menurut kemungkinan merubah pilihan. (%) 100 80 60 58 60 52 67 Adang-Dani Fauzi-Prijanto 40 20 11 31 21 29 19 19 19 13 Belum tahu 0 Sangat besar Cukup besar Kecil Hampir tidak akan Perubahan pilihan kemungkinan besar terjadi secara random sehingga tidak banyak meru Perolehan suara antara dua pasangan calon..

KAMPANYE DAN PERILAKU MEMILIH

Kemungkinan Merubah Pilihan Sebentar lagi atau bahkan sudah mulai ibu/bapak memasuki hari-hari kampanye calon gubernurdki Jakarta untuk menarik agar ibu/bapak memilih salah satu calon gubernur DKI. Apakah kampanye dua minggu sebelum pemilihan pada tanggal 8 Agustus 2007 nanti bisa merubah pilihan ibu/bapak terhadap pasangan calon gubernur DKI yang sekarang sudah ibu/bapak pilih? (%) 25.2 35.1 31.4 5.9 Sangat besar Cukup besar Kecil Tidak mungkin atau hampir tidak mungkin 2.4 Tidak tahu Sekitar 31% warga yang mengambang, dan bisa dipengaruhi kampanye dua minggu Sebelum hari H.

Tidak ada dampak pada kekuatan perolehan suara dua pasangan pada kelompok yang mungkin merubah pilihan dan yang tidak merubah pilihan. Perilaku memilih menurut kemungkinan berubah karena kampanye dua minggu menjelang hari H (%) 100 80 64 Adang-Dani 60 53 53 53 Fauzi-Prijanto Belum tahu 40 20 23 24 26 20 27 19 18 18 0 Sangat besar Cukup besar Kecil Hampir tidak mungkin

Kampanye Ada berbagai cara calon gubernur DKI Jakarta menarik atau meyakinkan pemilih. Di antara caracara berikut, mana yang menurut ibu/bapak paling menarik dan meyakinkan ibu/bapak sejauh ini sehingga mau memilih calon tersebut? (%) Iklan calon di Televisi Tatap muka langsung dengan calon Berita, bukan iklan, di TV Spanduk/baliho/stiker Pertemuan umum Lewat penjelasan tokoh-tokoh masyarakat Berita, bukan iklan, di Koran Lewat penjelasan anggota keluarga Lewat penjelasan kelompok-kelompok di masyarakat Iklan calon di Koran Lewat penjelasan orang-orang partai pendukung Berita, bukan iklan, di radio Lewat penjelasan teman kerja, kuliah, dll Iklan calon di radio 21,7 21,6 18,1 11,5 10,6 5,6 2,9 2,7 1,9 1,1 1 0,4 0,3 0,1

Kampanye Menurut ibu/bapak pasangan mana yang paling mengesankan lewat cara di atas? (%) 57.1 26.1 16.8 ADANG DARODJATUN - DANI ANWAR FAUZI BOWO - PRIJANTO TT/TJ Cara kampanye tidak berpengaruh terhadap perolehan suara antara dua pasangan.

Kampanye Menurut ibu/bapak pasangan mana yang paling mengesankan lewat cara di atas? (%) Iklan calon di Televisi 23,4 60,9 Tatap muka langsung dengan calon 27,8 50,8 Berita, bukan iklan, di TV 23,6 60,4 Spanduk/baliho/stiker 23,9 65,7 Pertemuan umum 25,8 54,8 ADANG DARODJATUN - DANI ANWAR FAUZI BOWO - PRIJANTO Tidak ada perbedaan hubungan antara media kampanye dengan pilihan pada pasangan calon, hanya sedikit lebih kuat pada Adang pada tatap muka dibanding media lain.

Kampanye Menurut ibu/bapak, kampanye mana yang lebih simpatik dan dapat menarik pemilih oleh calon dari cara-cara kampanye berikut? (%) 18.2 34.9 46.6 Pawai dan pertemuan massa pemilih Penjelasan visi dan misi di koran, TV, atau radio oleh calon, tanpa berdebat dengan lawan-lawannya Debat visi-misi calon dan disiarkan secara langsung lewat televisi Kampanye lewat media massa lebih menarik simpati massa pemilih, ketimbang pengerahan massa langsung.

Kampanye negatif Beberapa hari yang lalu ada demonstrasi yang meminta KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) mengusut dugaan korupsi pembebasan tanah di daerah DKI yang diduga melibatkan Wakil Gubernur Fauzi Bowo. Apakah ibu/bapak pernah membaca atau mendengar berita tersebut? (%) 76 24 Ya Tidak

Kampanye Kalau pernah baca atau dengar, apakah ibu/bapak yakin bahwa Fauzi Bowo terlibat dalam korupsi tersebut? (%) 78,4 16,4 5,2 Yakin Tidak yakin karena demontrasi itu digerakan oleh lawan Fauzi dalam pemilihan gubernur Tidak tahu Kalaupun isu itu mungkin benar, tapi dikeluarkan di saat kampanye resmi menumbuhkan Kecurigaan yang besar di masyarakat bahwa isu tersebut rekayasa politik lawan.

PENGARUH PARTAI

Pemilu legislatif Kalau pemilihan umum untuk memilih anggota DPR diadakan hari ini, partai politik mana yang akan ibu/bapak pilih? (%) 29,1 22,3 20,2 19,1 14,5 15,4 14,0 11,6 9,2 7,3 8,2 7,0 6,2 5,7 10,2 PKS DEMOKRAT PDIP GOLKAR PPP PAN Lainnya TT/BT Apr_04 Juli_07

Perilaku memilih menurut pilihan partai bila pemilu anggota DPR diadakan sekarang (%) 100 80 78 69 64 72 77 60 55 50 40 33 36 20 13 13 9 18 18 13 18 22 6 16 14 9 0 PKS PD PDIP PAN PPP GOLKAR nonpartisan Adang-Dani Fauzi-Prijanto Belum tahu Pengaruh partai cukup kuat. Potensi tidak memilih pada non-partisan paling banyak.

KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

Kesimpulan Tidak ada indikasi yang menunjukan adanya perubahan berarti dalam perilaku memilih warga DKI Jakarta sebelum dan sesudah tiga hari kampanye berlangsung. Kampanye tidak merubah pilihan warga terhadap calon. Sebelum dan sesudah tiga hari kampanye, kecenderungan pilihan pada pasangan Adang-Dani dan Fauzi-Prijanto tidak berubah. Fauzi-Prijanto masih 32% di atas Adang-Dani, dan yang belum menentukan pilihan juga tidak berubah, yakni sekitar 22%. Bila analisis dipilah hanya pada warga yang tahu diri mereka terdaftar, tahu tidak terdaftar, atau tidak tahu apakah terdaftar atau tidak terdaftar, Fauzi-Prijanto tetap unggul jauh atas Adang-Dani. Bila analisis dipilah menurut warga yang pesimis dan yang optimis dengan hasil Pilkada, juga tidak ada perbedaan jumlah pilihan pada dua pasangan ini. Demikian juga bila analisis pilihan pada calon didasarkan atas warga yang berpotensi Golput ataupun yang hampir dipastikan akan memilih, tidak ada perbedaan perolehan suara yang berarti dari dua pasangan ini. Tidak berpengaruhnya Kampanye terhadap perilaku pemilih karena sebagian besar warga telah menentukan pilihan, dan hanya sekitar 30% yang kemungkinan bisa berubah hingga Hari H nanti.

Kesimpulan Yang 30% ini kemungkinan besar terdistribusi secara random, sehingga kemungkinan tidak merubah siapa yang akan menang dalam Pilkada nanti. Di samping itu, hampir setiap warga sudah aware dengan dua pasangan calon itu, sementara kampanye mereka hingga sekarang masih terbatas pada upaya untuk memperkenalkan diri dan dengan slogan-slogan dangkal. Tidak dalam, dan karena itu tidak mampu membongkar sikap pemilih yang umumnya telah menentukan pilihan itu. Menurut pemilih, mereka lebih simpati pada kampanye dialog atau debat secara langsung di media massa, bukan dengan pertemuan umum atau pengerahan massa. Bila ini dilakukan secara intensif dalam sisa waktu kampanye yang ada, mungkin bisa merubah kecenderungan perilaku pemilih warga DKI Jakarta. Bila tidak ada perubahan cara kampanye ini, maka kampanye tidak akan merubah perilaku pemilih. Tidak berpengaruhnya kampanye juga disebabkan oleh posisi kekuatan dua calon yang tidak seimbang ketika memasuki masa kampanye. Fauzi-Prijanto sudah unggul jauh sbelum kampanye, sedangkan kekuatan kampanye pasangan Adang-Dani tidak lebih kuat dari pasangan Fauzi-Adang. Keadaan ini membuat kampanye tak berdampak pada perilaku pemilih.