Sorpsi Air untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan

dokumen-dokumen yang mirip
Peranan a w dalam Pendugaan dan Pengendalian Umur Simpan

PENENTUAN UMUR SIMPAN BAHAN PANGAN

Aplikasi Prinsip Kinetika untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan

UMUR SIMPAN. 31 October

PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN

STABILITAS KANDUNGAN GIZI DAN PENDUGAAN UMUR SIMPAN FLAKES BERBAHAN BAKU TEPUNG SINGKONG

PENDAHULUAN. sebagai bahan baku atau bahan tambahan untuk membuat berbagai jenis makanan.

HASIL DAN PEMBAHASAN. yang optimum untuk gum arabika dan tapioka yang kemudian umur simpannya akan

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

DAFTAR TABEL. 1. Kandungan gizi tepung ubi jalar per 100 g Karakteristik amilosa dan amilopektin... 11

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Manisan merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah tidak asing

pangan fungsional yang beredar di pasaran. Salah satu pangan fungsional yang

PEWDUGAAN PERUBAHAN RADAR AIR TEPUNG KEDELAI SELAMA PENYIMPAM AN DALAM KEMASAN PLASTLK POLiETilEN

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

SKRIPSI EVALUASI PERMEANSI UAP AIR PADA KEMASAN FLEKSIBEL DAN METODE PENENTUAN UMUR SIMPAN WAFER STICK DI PT ARNOTT S INDONESIA, BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas

Pengeringan (drying)/ Dehidrasi (dehydration)

Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Teknologi

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENENTUAN UMUR SIMPAN KRIPIK PISANG KEJU GORONTALO DENGAN PENDEKATAN KURVA SORPSI ISOTERMIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Karakteristik teh hijau No Parameter SNI Menurut Nasution dan Tjiptadi (1975) 1 Keadaan - Rasa

I. PENDAHULUAN. sebagai bahan utamanya dan bumbu pelengkap seperti terasi, garam, asam jawa.

KONSEP DASAR PENGE G RIN I GA G N

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan perkebunan salak pondoh di Kabupaten Sleman meliputi

PENDUGAAN MASA KADALUSA DENGDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) Oleh. Elita Survani Gultom 1), Dahlia 2), Suparmi 2)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Pengeringan Lapisan Tipis Buah Mahkota Dewa

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

METODOLOGI. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

Kemampuan yang ingin dicapai:

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah,

adalah produk pangan dengan menggunakan bakteri probiotik. Produk pangan Bakteri probiotik merupakan bakteri baik yang dapat memberikan keseimbangan

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN R i n i Y u l i a n i n g s i h

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK BISKUIT DENGAN METODE AKSELERASI BERDASARKAN PENDEKATAN KADAR AIR KRITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

METODE Waktu dan Tempat Metode Penelitian Uji penyimpanan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI. Penelitian dilaksanakan di laboratorium PT KH Roberts Indonesia dan

SHELF LIFE OF Spirulina BISCUIT WITH DIFFERENT PACKAGING By: ABSTRACT

MEMPELAJARI PENYIMPANAN I'RODUIC TERIPANG ICIZRINC (Ilolotlrurio scnbro) DALAM 1)ISIIBACAI ICEMASAN I'LASTIIC DAN PENDUGAAN UMUR SIMPANNYti

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

ISSN No Media Bina Ilmiah 45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Menimbang : Mengingat :

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL. Oleh

Lampiran 1. Form isian organoleptik terhadap pengolahan beras pratanak UJI HEDONIK. Nama :... Tanggal :...

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

PENGARUH BAHAN KEMAS SELAMA PENYIMPANAN TERHADAP PERUBAHAN KADAR AIR GULA KELAPA (Cocos Nucifera Linn) PADA BERBAGAI SUHU DAN RH LINGKUNGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Lembaga Pemberi Kode Halal Asing yang Disahkan Oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

KADAR AIR KESETIMBANGAN (Equilibrium Moisture Content) BUBUK KOPI ROBUSTA PADA PROSES ADSORPSI DAN DESORPSI

DARl KELAPA KMINA-1, KHINA-2 DAN KHINA-3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2011, No BAB 9 FORMAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pangan Instan dan Penyimpangan Mutunya. sertifikat produksi pangan industri rumah tangga, mendefinisikan bahwa pangan

PENENTUAN UMUR SIMPAN PIA NANGKA DENGAN METODE ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) BERDASARKAN PENDEKATAN MODEL KADAR AIR KRITIS SKRIPSI

Pengaruh Suhu Q10. Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Baiq Rein (2010), makanan tradisional merupakan makanan yang

PENENTUAN KADAR AIR LAPIS TUNGGAL MENGGUNAKAN PERSAMAAN BRUNAUER-EMMETT-TELLER (BET) DAN GUGGENHAIM-ANDERSON-deBOER (GAB) PADA BUBUK TEH

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis

Program Studi Teknologi Pangan

Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Grup I- Label Pangan

LAPORAN AKHIR PKM-P PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

KLAIM PENURUNAN RISIKO PENYAKIT

8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan Alat

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

UMUR SIMPAN DAN KULITAS PRODUK. Souvia Rahimah 17 Desember 2009

Pengawetan pangan dengan pengeringan

PENERAPAN KATEGORISASI RISIKO PENILAIAN PANGAN OLAHAN. Direktorat Penilaian Keamanan Pangan 19 Desember 20170

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

Transkripsi:

Aplikasi Prinsip Isoterm Sorpsi Air untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan Uji Umur Simpan Yang Dipercepat (Accelerated Shelf Life Test) Berdasarkan Model Isoterm Sorpsi Air 1

Interaksi antara bahan pangan, pengemas dan lingkungannya selama penyimpanan Sensitivitas Produk Pangan Kering Terhadap Perubahan Kadar Air Produk-produk kering : - sensitif terhadap perubahan kadar air - mempunyai karakteristik k.a. kritis : k.a. produk (maksimum) dimana mutu produk masih diterima. Contoh : Biskuit (kadar air 2% pd RH 10%) pada kondisi RH penyimpanan tertentu t t : RH 32% k.a. 4,5% Kadar air kritis RH 44% k.a. 6,5% Ka > Ka kritis RH 90% k.a. 10% lembek & berjamur 2

Penentuan Kadar Air Kritis Melakukan percobaan penentuan Isoterm Sorpsi Air (ISA) ISA: kurva hubungan antara RH udara penyimpanan dan kadar air kesetimbangan pada produk dibiarkan mencapai kesetimbangan selama penyimpanan RH (%) = a w *100 RH udara penyimpanan bisa diatur dengan menyeimbangkan udara menggunakan larutan garam jenuh yang sesuai RH udara penyimpanan 3

Percobaan penentuan ISA dengan cara penyimpanan produk pada berbagai kondisi RH penyimpanan yang berbeda-beda. Kurva Kenaikan Kadar Air Menuju ke Kadar Air Kesetimbangan Selama Penyimpanan Pada Berbagai Kondisi RH 4

Fenomena Histerisis Pada Kurva ISA Perubahan mutu (secara subjektif maupun secara objektif) dikaitkan dengan perubahan kadar air produk 5

Metoda Akselerasi Kondisi Penyimpanan (Performance Method) Pengamatan thd kenaikan atau penyusutan berat produk (perubahan k.a) yang dikemas dan disimpan pada beberapa RH ----> A, BdanC Kad dar air (%) A B C ka kritis a b c Waktu pengamatan (hari) Metoda Akselerasi Kondisi Penyimpanan (Performance Method) Kadar air (% %) A B ka kritis a b c Waktu pengamatan (hari) Lakukan ekstra/intrapolasi untuk kondisi standar, yaitu 90-92% 92% RH pada 38 o C 60-65% 65% RH pada 27 o C 6

Metode Waktu Paruh : Kurva isotermik dianggap garis lurus : log {(Me-Mo)/(Me-M)} M)} = Kt Lakukan percobaan pada : RH tinggi (90-92%) 92%) dan Suhu tinggi (38 o C) Waktu paruh = T 1/2 tercapai pada saat (Me-Mo)/(Me Mo)/(Me-M) M) = 2 sehingga Log 2 = KT 1/2 atau K = (log 2)/T 1/2 Metode Waktu Paruh : Kurva isotermik dianggap garis lurus : log {(Me-Mo)/(Me Mo)/(Me-M)} M)} = Kt 7

Metoda Waktu Paruh : log {(Me-Mo)/(Me Mo)/(Me-M)} M)} = Kt (Me-Mo)/(Me-M) M) = 2 Log 2 = KT 1/2 K = (log 2)/T 1/2 Kemiringan = - (log 2)/T 1/2 Log (Me-M) M) Waktu pengamatan (hari) Metoda Waktu Paruh Pendugaan waktu paruh pada kondisi penyimpanan normal dapat diduga dengan : T 1/2,2 2 = T 1/2,1 1 (P (P k 1 /P 2 ) ; dimana P 1 = tekanan uap air jenuh pada suhu T1 (mis : 50 mmhg pada 38 o C) P 2 = tekanan uap air jenuh pada suhu T2 (mis : 31 mmhg pada 27 o C) 1/2,11 ;T 1/2,2 2 = waktu paruh pada kondisi 1 dan 2 k = konstanta, tgt pada jenis kemasan k LDPE = 1,0 k HDPE = 1,0 k saran = 1,6 k selopan = 1,0-1,9 T 1/2,11 8

- Tentukan Q 0 - Tentukan Q s BEBERAPA CATATAN - Tentukan kondisi penyimpanan dan distribusi normal - Penentuan data aneh - Kasus : T nilai i k - Nilai mutu selama penyimpanan UPAYA MEMPERPANJANG UMUR/MASA SIMPAN 9

Kenapa memperpanjang umur simpan? MUTU PANGAN DIPENGARUHI OLEH BANYAK FAKTOR Oksigen ph Gesekan Katalis Inhibitor Tekanan Cahaya Waktu Suhu MUTU Benturan/ stres fisik Interaksi internal Air (Aw, RH, Kadar Air) Interaksi Eksternal Masa Simpan = f (air, oksigen, ph, suhu waktu) 10

MASA SIMPAN : ditentukan oleh faktor kritis yang paling cepat rusak Bahan mentah berkualitas rendah Kondisi i pengolahan yang jelek Kondisi pengemasan yang tidak baik Kondisi penyimpanan/distribusi/ penjajaan kurang baik Memperpanjang (Managing) Masa Kadaluwarsa?? Q 0-1 litas (mutu) Qual 0 2 4 6 8 10 Masa Kadaluwarsa- 1 Batas Mutu 1 Waktu penyimpanan (bulan) 11

Memperpanjang (Managing) Masa Kadaluwarsa?? 1. Meningkatkan Mutu Awal Produk Q 0-2 Q 0-1 litas (mutu) Qual 0 2 4 6 8 10 2 Masa Kadaluwarsa- 2 Batas Mutu 1 Waktu penyimpanan (bulan) Memperpanjang (Managing) Masa Kadaluwarsa?? 2. Memperlambat Laju Penurunan Mutu Q 0-1 litas (mutu) Qual 3 Batas Mutu 1 0 2 4 6 8 10 Masa Kadaluwarsa-3 Waktu penyimpanan (bulan) 12

Bagaimana Cara Menentukan Tanggal Kadaluwarsa? Produsen menetapkan tanggal kadaluwarsa yang menunjukkan bahwa produknya masih memenuhi persyaratan mutu hingga tanggal tersebut Produsen harus dapat memberikan alasan atau menunjukkan data yang dapat mendukung penetapan tanggal Kadaluwarsa untuk produknya Produsen atau pihak yang memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia atau pihak yang mengedarkan apabila berbeda b dengan yang memasukkan, bertanggung jawab terhadap tanggal Kadaluwarsa Tanggal Kadaluwarsa dicantumkan pada kemasan dengan tulisan baik digunakan sebelum.. (tulis tanggal, bulan dan tahun Kadaluwarsa) Bagaimana Cara Menentukan Tanggal Kadaluwarsa? Dalam hal produk pangan dengan masa Kadaluwarsa lebih dari (tiga) bulan diperbolehkan hanya mencantumkan bulan dan tahun Kadaluwarsa saja. Tanggal Kadaluwarsa dapat juga dicantumkan terpisah dari tulisan asalkan diikuti dengan petunjuk tempat pencantuman tanggal Kadaluwarsa, seperti tutup botol, bagian bawah kaleng bagian dan tempat lain yang sesuai. Jika Kadaluwarsa tergantung pada cara penyimpanan, petunjuk cara penyimpanan pangan harus ditulis pada label. 13

Bagaimana tentang petunjuk penyimpanan dan petunjuk penggunaan perlu disajikan? Pada label pangan yang memerlukan penyimpanan khusus harus dicantumkan cara penyimpanan Pangan yang memerlukan penyimpanan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan cara penyimpanan untuk masing-masing produk Padal label pangan yang memerlukan penyiapan sebelum digunakan, harus dicantumkan petunjuk penggunaan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain susu formula bayi, susu formula lanjutan, pangan bayi dan pangan diet Diskusi 14

Penentuan Model Penurunan Mutu : penentuan overage, yaitu Kualitas (mutu) re elatif? Formula? 100 80 60 40 20 0 pengolahan 0 2 4 6 8 10 Waktu penyimpanan (bulan) Jumlah yang dinyatakan pada label: Jumlah pada saat kapan??? Penentuan Model Penurunan Mutu : penentuan waktu/tanggal kadaluwarsa penentuan overage, yaitu Overage = Jumlah pada produk Jumlah yang dinyatakan (label) Jumlah yang dinyatakan (label) x 100 % 15

Penentuan Model Penurunan Mutu : penentuan overage, yaitu Qualitas (mutu) re elatif 100 80 60 40 20 0 0 2 4 6 8 10 Waktu penyimpanan (bulan) Jumlah yang dinyatakan pada label: Jumlah pada saat kapan??? 1 secara Klaim kandungan gizi secara absolut/mutlak XXXX XXXX 300 mg Apa artinya? 16

XXXX 1 Kandungan Gizi Klaim kandungan gizi secara absulut/mutlak : Kandungan zat gizi umumnya menurun selama penyimpanan? 300 mg 300 mg 300 mg waktu Perlu regulasi Perlu studi kinetika perubahan mutu 1 Klaim kandungan gizi secara absulut/mutlak : Kandungan zat gizi umumnya menurun selama penyimpanan XXXX Ref : Codex (Tolerance & Compliance) Batas toleransi : kesehatan publik, Kadaluwarsa, ketelitian analisis, variabilitas proses, stabilitas zat gizi, dll Perlu diatur Bervariasi Umum +/- 20% +10%,+20% Perlu studi kinetika Perubahan mutu 17

terimakasih 18

19