Kalau untuk orang yang tidak beriman dibikin beriman dong, jangan dikasih fasilitas. Ini difasilitasi untuk berzina.

dokumen-dokumen yang mirip
Sugiri Syarief, Ketua BKKBN

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi

Indonesia sebagai salah satu peserta ICPD, melaksanakan program KRR. Faktanya,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Rokhmat S Labib, Ketua DPP HTI

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Saat ini masyarakat mengalami depresi sosial skala tinggi. Depresi ini lahir karena tidak ada pegangan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh menurunnya daya tubuh akibat infeksi oleh virus HIV

Bagaimana tanggapan Anda dengan digelarnya Pekan Kondom Nasional?

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul akibat

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. dampaknya terus berkembang (The Henry J. Kaiser Family Foundation, 2010).

Islam memiliki tatanan sosial yang paripurna untuk menjaga seluruh lapisan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN sebanyak 1,1 juta orang (WHO, 2015). menurut golongan umur terbanyak adalah umur tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent)

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya dengan yang negatif remaja dengan mudah terbawa ke hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai

Ibu rumahtangga merupakan istilah yang digunakan untuk. menggambarkan seseorang yang telah menikah serta menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pelaku transeksual atau disebut waria (Wanita-Pria) belum

Gara-gara seks bebas, ia pun tertular HIV/AIDS dari laki-laki yang dicintainya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari. penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun tersebut usia produktif penduduk Indonesia paling banyak dengan usia

BAB 1 : PENDAHULUAN. Indonesia, sejak tahun Kementerian Kesehatan telah mengembangkan model pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka morbiditas dan angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi Human

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga veneral (dari kata venus yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. pesan yang akan disampaikan (Azrul & Azwar, 1983). Sedangkan Glanz, dkk.,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus ialah virus yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk Indonesia tahun , BPS, BAPPENAS, UNFPA, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di negara berkembang, dimana penyakit IMS membuat

BAB I PENDAHULUAN. sistem imun dan menghancurkannya (Kurniawati, 2007). Acquired

BAB 1 PENDAHULUAN. Pandemi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), saat ini merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2009 pada Kelompok Remaja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2004/2005

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI KELAS XI SMA YADIKA CICALENGKA

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab

2015 INTERAKSI SOSIAL ORANG D ENGAN HIV/AID S (OD HA) D ALAM PEMUD ARAN STIGMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS. tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV (Kemenkes RI, 2014).

JOURNAL GAMBARAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIKI ANAK PADA WANITA DENGAN HIV POSITIF DI KOTA BOGOR. Yunita Anggraeni, Fakultas Psikologi

BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP HIV/AIDS PADA MURID SMA ISLAM X JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia merupakan remaja berumur tahun dan sekitar 900

BAB I PENDAHULUAN. Timbulnya suatu penyakit dalam masyarakat bukan karena penyakit

Nomor : PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN. umur, jenis kelamin, dan ras. Epidemi penyakit HIV/AIDS menjadi masalah

TINJAUAN PUSTAKA BAB II 2.1. HIV/AIDS Pengertian HIV/AIDS. Menurut Departemen Kesehatan (2014), HIV atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG AIDS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 SURAKARTA SKRIPSI

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan jumlah kasus Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. kali muncul di wilayah Bali pada tahun 1987 (Toha Muhaimin: 2009).

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

ANALISIS EPIDEMIOLOGI HIV AIDS DI KOTA BANDUNG DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

mereaksi dengan cara yang khas pula terhadap situasi sosial yang ada. dengan perkembangan tehnologi industrialisasi dan urbanisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB I PENDAHULUAN. dari dua jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut

Aborsi Tidak Aman Jadi Penyebab Kematian Ibu 16 Agustus :58:42

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian HIV dan AIDS Di Puskesmas Kassi-kassi Kota Makassar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit HIV/AIDS dan penularannya di dunia meningkat dengan cepat, sekitar 60 juta orang di dunia telah

BAB I PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus).

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

BAB 1 PENDAHULUAN. pencegahan IMS yang dilaksanakan di banyak negara, nampaknya belum

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DAN PENCEGAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut DR. Nana Mulyana selaku Kepala Bidang Advokasi dan. Kemitraan Kementerian Kesehatan hasil Riset Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang

Transkripsi:

Kalau untuk orang yang tidak beriman dibikin beriman dong, jangan dikasih fasilitas. Ini difasilitasi untuk berzina. Penyakit HIV/AIDS muncul karena seks bebas. Kalau pun ada penularan dari suami ke istri atau sebaliknya, sebenarnya awalnya salah satu karena telah melakukan seks bebas dengan orang lain. Tidak ada cerita, orang yang terikat tali pernikahan dan setia pada pasangannya, terkena penyakit HIV/AIDS. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan, penularan AIDS dari 1 April 1987 hingga 30 Juni 2013 didominasi oleh seks bebas (heteroseksual). Dari 43.667 kasus AIDS, sebanyak 26.158 kasus (59,9 persen) disebabkan oleh seks bebas. Sedangkan yang lewat jarum suntik sebanyak 7.883 kasus, homoseks 1.030 kasus, transfusi darah 86 kasus, transmisi perinatal 1.194 kasus, lainnya 7.126 kasus. Maka logika sederhananya, pencegahan penularan AIDS bisa dilakukan dengan mencegah terjadinya seks bebas, baik itu bagi heteroseksual maupun homoseksual. Lho kok malah masyarakat difasilitasi untuk tetap melakukan seks bebas dengan menggunakan kondom? Apakah logika ini tidak koplak (baca: bodoh)? 1 / 5

Jadi pernyataan dia (Menkes) salah besar. Kalau untuk orang yang tidak beriman dibikin beriman dong, jangan dikasih fasilitas. Ini difasilitasi untuk berzina. Seolah-olah berzina itu halal, padahal haram. Meskipun pakai kondom, tetap haram, jajan tetap haram! kata psikiater senior Dadang Hawari. Ia mempertanyakan, mengapa memakai narkoba dilarang, tapi seks bebas tidak dilarang. Di mana logikanya? Tidak masuk akal! Ini katanya kondom hanya untuk orang yang kurang iman, yang berisiko. Mengapa kita memberi peluang pada risiko itu? katanya lagi. Kakak kandung almarhum Mun im Idris ini membantah bahwa kondom bisa melindungi pemakainya dari HIV/AIDS secara total 100 persen. Dadang menyebut, itu adalah salah besar. Karena kondom dibuat dari latex, berarti berserat berpori-pori. Kalau tidak berserat dan tidak berpori-pori itu dari plastik, sanggahnya. Data penilitan menunjukkan, ukuran pori-pori kondom 1/16 mikron saat latex tidak meregang. Pori-pori itu akan melebar jika meregang. Sedangkan ukuran virus AIDS itu 1/250 mikron. Di sinilah sebenarnya mengapa ada yang menyebut bahwa kondom itu memiliki cacat mikroskopik (pinholes). Ia mengungkapkan, penelitian di Indonesia lima tahun yang lalu untuk KB dengan kondom menunjukkan kegagalan sebanyak 20 persen. Apalagi untuk HIV/AIDS! Sekarang kenyataannya, dengan menggunakan kondom ternyata semakin banyak pula yang terkena HIV/AIDS, padahal kampanye sudah bertahun-tahun, pengidap HIV/AIDS semakin banyak, bukannya menurun, terangnya. Di Amerika, sepertiga jumlah kondom yang beredar di pasar bocor. Kesimpulan dari penelitian dari Badan POM di Amerika tahun 2005, tidak dikampanyekan lagi kondom karena dinilai gagal. Menurut H Jafe dari Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Syarikat atau United State Center of Diseases Control (US CDC), kondomisasi yang dijalankan sejak tahun 1982 terbukti gagal. Evaluasi pada tahun 1995 amat mengejutkan apabila angka kematian akibat AIDS menduduki tangga pertama, mengatasi penyakit jantung dan kanker di AS. 2 / 5

Pakar AIDS dari Harvard AIDS Institute, Amerika Serikat, J Mann sejak 1995, tak lagi menganjurkan program kondomisasi. Rekomendasi ini diikuti para pakar lainnya dan pemerintah AS hingga sekarang. Rusak Akidah dan Akhlak Kalau terbukti kondom tidak mampu mencegah penularan HIV/AIDS, lalu mengapa dikampanyekan? Seolah pemerintah bilang: Bolehlah Anda melakukan hubungan seks bebas dengan siapa saja, asalkan memakai kondom. Direktur Kita dan Buah Hati Elly Risman menuding pemerintah telah melegalkan seks bebas melalui program ini. Pemerintah lewat Menteri Kehatan mengatakan kepada rakyatnya silakan ngeseks bebas asal pakai kondom. Negara kita sudah menghalalkan seks bebas asal pakai kondom, tandasnya. Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bachtiar Nasir menilai program kondomisasi itu akan menjadi masalah baru karena akan menyebarkan seks bebas. Program pembagian kondom harus segera dihentikan karena dampak negatifnya lebih besar, ujarnya. Humas DPD HTI Jawa Timur MuhammadUsman menyatakan, kampanye kondom ini sangat berbahaya karena bisa merusak akidah. Mereka menolak peran agama dalam menyikapi penyakit mematikan tersebut. Mereka menanamkan perilaku hidup bebas tanpa aturan ala Barat yang sekuler-liberal. Menurut dokter ini, kondomisasi melegitimasi rakyat untuk berhubungan seksual di luar nikah alias zina suatu hal yang dilarang oleh Islam. [] emje BOKS Pikiran Bobrok Ahok 3 / 5

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama meminta masyarakat agar lebih memahami bahaya AIDS dan resiko penularannya yang sudah semakin meluas. Jangan malu untuk pakai kondom. Kalau sudah ngerti bagaimana cara penularan AIDS, pastinya sudah paham arti penggunaan kondom. Takutnya, kalau tidak tahu penularannya, orang bisa tidak sengaja melakukannya, ujar Ahok di Bundaran HI, Ahad (1/12/2013). Ia menekankan, pentingnya menghindari seks bebas, terutama di kalangan pelajar SMP dan SMA yang melakukan seks sebelum menikah. Hal ini ditegaskan Ahok mengingat sejak tahun 2000 sudah ditemukan kasus AIDS di kalangan siswa SMP dan SMA di DKI Jakarta. Ini menakutkan! Makanya kita musti rame-rame menyadarkan warga untuk mencegah ini, kata Ahok yang juga menjabat selaku Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta. Ia tak setuju agama dibawa-bawa dalam menanggulangi masalah ini. Ia meminta penanggulangan virus HIV/AIDS tak perlu dikaitkan dengan agama, apalagi stigma terhadap pengidapnya. "Kita tidak bisa memaksa orang untuk ikut Tuhan. Kenapa kita kita jadi Tuhan di dunia? Sejak tahun 2000 kita temukan kasus anak SMA kena HIV. Menakutkan. Mari jangan terjebak dengan simbol agama. Kita perangi HIV, bukan orangnya," kata Ahok seperti dikutip merdeka.com. Pengamat sosial Iwan Yanuar menyebut, komentar Ahok soal seruan penggunaan kondom bagi pelaku seks berisiko, ngawur dan mencerminkan sesat pikir otak sekulernya. Omong kosong program kondomisasi bisa menghentikan atau menurunkan dengan cepat penularan virus HIV, PMS dan kehamilan di luar nikah. Di kalangan medis saja masih banyak perdebatan soal efektifitas kondom, kok bisa Ahok dan juga LSM-LSM liberal menyatakan kondom itu efektif, katanya. Ia menilai, komentar Ahok menandakan orang kalah menghadapi budaya seks bebas, atau justru mencari pembenaran dengan budaya bejat itu. Merasa tidak sanggup menghentikan seks bebas, ya sudah bekali saja mereka dengan kondom. Ini justru membuka peluang bagi yang belum berzina untuk berzina. Yang penting kan pakai kondom, tandas Iwan. 4 / 5

Soal agama, Iwan menilai, Ahok juga ngawur. Sekarang, kita tanya, apa yang bisa menghentikan orang tidak berzina kalau bukan karena takut dosa? tanyanya. Menurutnya, kalau orang sudah diserukan agar meninggalkan agama, jangan dipaksa ikut Tuhan, lalu bagaimana bisa mencegah penularan HIV? Tuhannya saja sudah dicampakkan, apalagi kondomnya! Iwan mengatakan, Ahok seharusnya melihat realita angka penularan HIV itu lebih tinggi di kawasan yang secara umum nilai sosial budayanya liberal, ketimbang yang warganya secara umum masih menjaga norma-norma agama. Seruan Ahok ini justru berbahaya. Sarat sekulerisme dan liberalisme, mendorong orang untuk tidak takut lagi pada Tuhan. Itulah khas orang sekuler, Tuhan hanya dibutuhkan kalau kondisi kepepet. Tapi untuk urusan syahwat, Tuhannya dimasukkan dalam kotak, tegasnya. [] 5 / 5