Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang

dokumen-dokumen yang mirip
2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

Lampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Ulangan I II III

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai

Mulai. Pembersihan kulit durian. Pencacahan kulit durian. Penimbangan kulit durian. Pemasakan kulit durian. Penambahan NaOH 5 %

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Selesai. Merangkai alat

DESAIN BENTUK PENGELUARAN HASIL CETAKAN PADA ALAT PENCETAK KOMPOS SKRIPSI. Oleh : MAWADDAH APIFUDDIN

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

M T. 1 liter air, Kebutuhan bahan bakar. 3 liter air, Kebutuhan bahan bakar

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN ALAT PENCETAK KOMPOS DENGAN VARIASI BENTUK CETAKAN

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

efektif alat (kg/jam)

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

Lampiran 1. Hasil Perhitungan Biomassa Tanaman Kangkung di Laboratorium. a. Biomassa Tanaman Hari ke-15 Sebelum Dikeringkan

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Biaya Investasi. Biaya Peralatan Medis = Rp Biaya Desain dan Pra-Operasi = Rp

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di D.I. Yogyakarta pada

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016

Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian. Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian. Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KABINET UNTUK IKAN PORA-PORA (Mystacoleucus padangensis)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

BAB I PENDAHULUAN. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi,

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

EVALUASI INVESTASI ANGKUTAN KOTA TRAYEK ST HALL - SARIJADI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

VII. RENCANA KEUANGAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA BIAYA Dan MANFAAT

RANCANG BANGUN ALAT PEMASAK LEMANG TIPE VERTIKAL

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

TAKARIR. = Pipa Selubung. = Pipa Produksi

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan Tabel 2. Data penelitian Ulangan Berat Kompos yang dicetak (gr) Waktu pencetakan (detik) Berat kompos yang rusak (gr) Hasil cetakan yang rusak I 450 132 80 Bintang II 470 127,2 100 Persegi 4 III 490 130,8 100 Persegi 4 Rata-rata 470 130 93.3333 1. Kapasitas Efektif Alat BK KA =...(7) T 0,47 = x 3600 130 Jam KA = 13,02kg / jam 2. Persentase Kerusakan Hasil BR % kerusakan = x100%...(8) BA 93,33 = x100% 470 = 19,86%

Lampiran 2. Analisis ekonomi I. Unsur Produksi 1. Biaya Pembuatan Alat Awal = Rp. 1.775.000 2. Biaya Pembuatan Tambahan Alat 1. Bahan = Rp.200.000 2. Biaya perakitan = Rp. 100.000 Total P = Rp. 2.075.000 3. Umur ekonomi (n) = 7 tahun 4. Nilai akhir alat (S) = 10 % dari P 5 Jam kerja = 5 jam/hari 6. Produksi/hari = 65,05 kg 7. Biaya operator = Rp. 25.000/hari 8. Biaya perbaikan = Rp. 14,98 / jam 9. Bunga modal dan asuransi = Rp. 213.428,57 / tahun 10. Biaya sewa gedung = Rp. 20.750 / tahun 11. Pajak = Rp. 41.500 / tahun 12. jam kerja alat per tahun = 1495 jam / tahun ( asumsi 299 hari efektif berdasarkan 2009) II. Perhitungan Biaya Produksi

1. Biaya Tetap (BT) 1. Biaya penyusutan ( P S) D =...(10) n ( 2.075.000 207.500) D = 7 D = 266.785,71Rp / tahun 2. Bunga modal dan asuransi Bunga modal pada bulan Mei 16%, Asuransi 2% Bunga modal dan asuransi i( P)( n + 1) I =...(11) 2n 18%(2.075.000)(7 + 1) = 2X 7 = Rp.213.428,57 /tahun 3. Biaya sewa gedung = 1 %. P = 1% X 2.075.000 = 20,750/Tahun 4. Pajak

= 2 %. P = 1% X 2.075.000 = 41,500/ tahun Total Biaya Tetap (BT) = Rp.542.464,28/tahun 2. Biaya Tidak Tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) = 1,2% ( P S) 1495 jam = 1,2%(2.075.00 207.500) 1495/ jam = Rp. 14,99/jam 2. Biaya operator = Rp. 5.000/Jam Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp.5.014,99

Biaya pencetakan kompos Biaya Pokok BT = + BTT C...(9) x 542.464,28 = + 5.014,98 X 0.076Jam / kg 1495/ jam = Rp. 413,37/kg

Lampiran 3. Break Event Point N = F R ( V )...(13) Biaya tetap (F) = Rp. 542.464,29/tahun Biaya tidak tetap (V) = Rp. 5.014,99 / jam (1 jam = 13,01 kg) = Rp. 385,31 Penerimaan dari tiap kg produksi = (16% x (BT+BTT)) + (BT+BTT) = Rp. 6.238,30/kg Harga minimal pupuk yang akan dijual setelah diproduksi adalah sebesar Rp. 6.238,30/Kg. Maka nilai R dapat kita hitung dengan mengalikan harga minimal pupuk dengan kapasitas alat pencetak kompos dengan variasi cetakan selama 1 jam operasi Alat akan mencapai break event point jika alat telah mencetak kompos sebanyak N = F R ( V ) = Rp.542.464,28/ tahun ( Rp.6.238,28/ Kg 385,47 / tahun) = Rp.542.464,28 / tahun Rp.5.852,81 kg / tahun = Rp.92, 68Kg

Lampiran 4 Net Present Value sebagai berikut: Berdasarkan persamaan 5 nilai NVP alat ini dapat dihitung dengan rumus CIF COF 0.(5) Investasi : Rp. 2.075.000 Pendapatan : Rp. 9.326.254,17 Nilai akhir : Rp. 207.500 Pembiayaan : Rp. 7.497.410/tahun Keuntungan yang diharapkan : Rp 16% Keuntungan yang diharapkan : Rp 20% Umur alat : 7 tahun Cash in Flow 16% 1. Pendapatan : investasi x (P/A, 16%,7) : Rp. 2.075.000 x 4,044 : Rp. 37.715.371,87 2. Nilai akhir : nilai akhir x (P/F, 16%,7) : Rp.207.500 x 0,3552 : Rp. 73.710,92 Jumlah CIF : Rp. 37.789.082,79

Cash out Flow 16% 1. Investasi : Rp. 2.075.000 2. pembiayaan : pembiayaan x (P/A, 16%, 7) : Rp. 7.497.410 x 4,044 = Rp. 30.319.526,04 Jumlah COF : Rp. 32.394.526,04 NVP 16% = CIF COF = Rp. 37.789.082,79 32.394.526,04 = Rp. 5.394.556,75 Cash in Flow 20% 1. Pendapatan : investasi x (P/A, 20%,7) : Rp. 2.075.000 x 3,605 : Rp. 33.621.146,28 2. Nilai akhir : nilai akhir x (P/F, 16%,7) : Rp.207.500 x 0,2791 : Rp. 57.913,25 Jumlah CIF : Rp. 33.679.059,53 Cash out Flow 20%

1. Investasi : Rp. 2.075.000 2. pembiayaan : pembiayaan x (P/A, 16%, 7) : Rp. 7.497.410 x 3,605 = Rp. 27.028.163,05 Jumlah COF : Rp. 29.028.163,05 NVP 20% = CIF COF = Rp. 33.679.059,53 29.103.163,05 = Rp. 4.575.896,48 Jadi besarnya NPV 20% adalah Rp. 5.394.552,75 dan NVP 20% adalah Rp. 4.575.896,48. Jadi nilai NVP dari alat ini 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.

Lampiran 5. Internal Rate Of Return Keuntungan yang diharapkan (p) = 16% Keuntungan yang diperedeksi (q) = 20% X IRR = P% + X ( q% p%) X Y 4.575.896,48 IRR = 20% + X (20% 16%) 5.394.556,75 4.575.896,48 IRR = 42.35%

Lampiran 6. Flowchart Penambahan Alat Mulai Penentuan komponen Perancangan alat Persiapan bahan dan alat Pengukuran dan pemotongan bahan Perakitan dan pengelasan Perakitan akhir Tidak Pengujian Alat Penempahan alat Layak

Data: Parameter 1. Kapasitas alat 2. Waktu operasi Selesai

Lampiran 7. Flowchart Pembuatan Bahan Mulai Bahan Penimbangan bahan Pencampuran bahan Selesai

Lampiran 8. Flowchart Perakitan Alat Mulai Alat pencetak kompos dengan variasi bentuk Persiapan engkol, plat besi, gir, plat gerigi Pemasangan engkol pada alat pengeluaran hasil cetakan Selesai

Lampiran 9. Tekanan efektif rata-rata pada plat penekan Menurut Yohanes (2009) tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya tiap satuan luas. Apabila gaya terdistribusi secara merata pada suatu luasan, maka tekanan dapat ditentukan dengan membagi gaya dengan luas, sehingga dapat dituliskan dalam bentuk berikut ini. PP = FF AA. (1) dimana: P = tekanan (kgf/m 2 atau N/m 2 ) F = gaya (kgf atau N) A = luas (m 2 ) Besarnya kapasitas dongkrak yang digunakan sebesar 2 ton = 2.000 Kg dan luas penampang plat penekan sebesar 690 cm bekerja pada plat penekan : 2 maka dapat dihitung besarnya tekanan yang diketahui: F = 2.000Kg A = 690 cm 2 ditanya : P =? P = F N...(1) P = 2000Kg 2 690cm P = 2,89Kg / cm 2 P = 2,9Kg / cm 2

Lampiran 10. Spesifikasi alat pencetak kompos dengan variasi bentuk cetakan Dimensi Panjang : 30,4 cm Lebar : 23,4 cm Tinggi : 63 cm Plat penekan Panjang : 30 cm Lebar : 23 cm Tinggi : 1 cm Luas penampang : 690 cm 2 Plat pencetak Panjang : 30 cm Lebar : 23 cm Tinggi : 1 cm Luas penampang : 690 cm 2 Berat : 47,2 kg Kapasitas efektif : 13,01 kg/jam Kerusakan hasil : 19,85 %

Tebal plat siku : 0,2 cm Lebar plat siku : 2,8 cm Tekanan efektif rata-rata yang bekerja pada plat penekan : 2,9 Kg/cm 2

Lampiran 11. Pemeliharaan dan keselamatan kerja Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan alat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk merawat serta menjaga setiap fasilitas atau peralatan dari bagian-bagian alat pencetak kompos dengan variasi bentuk cetakan agar dalam keadaan siap pakai dengan kondisi yang baik dan tahan lama. Jadi, dengan adanya kegiatan pemeliharaan atau perawatan pada alat pencetak kompos dengan variasi bentuk ini maka alat dapat dipergunakan untuk produksi sesuai dengan rencana atau tidak terganggu sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai. Adapun tujuan pemeliharaan adalah sebagai berikut : - Menjaga kondisi peralatan agar dalam keadaan siap pakai. - Menghindari kerusakan yang lebih berat. - Alat dapat tahan lama dan dapat beroperasi dengan baik. - Hasil yang diharapkan dapat tercapai. Pemeliharaan bagian-bagian alat Agar pemeliharaan alat pencetak kompos dengan variasi bentuk cetakan dapat dengan baik dan benar maka harus terlebih dahulu diketahui prinsip kerja dari alat tersebut. Diharapkan dengan menguasai prinsip kerja maka kemungkinan kerusakan yang terjadi dapat ditanggulangi sedini mungkin. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah perawatan preventif.

Tabel 3. Pemeliharaan bagian-bagian alat pencetak kompos dengan variasi bentuk cetakan No. Bagian alat Bentuk pemeliharaan 1. Pegas - Dengan tidak membiarkannya selalu dalam keadaan merenggang 2. Plat penekan - Membersihkan kotoran yang menempel yang dapat menyebabkan korosi - Memberi minyak gemuk pada lubang tempat plat bergerak naik turun 3. Plat pencetak - Membersihkan kotoran yang menempel yang dapat menyebabkan korosi - Mengembalikan posisi plat tuas pengungkit ke posisi semula 4. Tuas Pengungkit - Memperbanyak gemuk pada tuas dan lubang yang terdapat pada bagian atas tuas 5. Engkol - Dengan tidak membiarkan posisi dalam keadaan naik Keselamatan kerja Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama proses kerja. Keselamatan kerja pada alat pencetak kompos dengan variasi bentuk cetakan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Keselamatan alat - Hindari memasukkan bahan isian yang berlebihan karena dapat membuat plat pencetak maupun plat menekan menjadi baling. - Plat penekan harus kembali ke posisi semula untuk mempermudah pengisian pada proses selanjutnya. - Pastikan pegas terpasang pada tempatnya dan tidak ada kekenduran karena apabila pegas terlepas dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Keselamatan operator Pada saat mengoperasikan alat, jangan meletakkan atau memasukkan tangan di antara plat penekan dan plat pencetak ataupun sela di antara pegas dengan roler untuk menghindari kemungkinan tangan terjepit.

Lampiran 11. Tabel suku bunga Tabel 4. Tingkat suku bunga dengan hubungan P/F Tahun Tingkat suku bunga 15 % 16 % 17 % 1 0.8696 0.8622 0.8475 2 0.7561 0.7435 0.7182 3 0.6575 0.6412 0.6086 4 0.5718 0.5531 0.5158 5 0.4972 0.4772 0.4371 6 0.4323 0.4117 0.3704 7 0.3759 0.3552 0.3139............ Tabel 5. Tingkat suku bunga dengan hubungan P/A Tahun Tingkat suku bunga 15 % 16 % 17 % 1 0.870 0.862 0.847 2 1.626 1.606 1.566 3 2.283 2.247 2.174 4 2.855 2.800 2.690 5 3.352 3.277 3.127

6 3.748 3.689 3.498 7 4.160 4.044 3.812............

Lampiran 13. Foto Alat 1. Tampak atas 2. Tampak samping

3. Tampak belakang 4.Tampak bawah

5. Plat cetakan 6.Persiapan bahan dan pengadukan bahan

7. Proses pengujian alat

8. Hasil cetakan yang bagus 9. Hasil cetakan yang rusak

10. Pengunaan pupuk