Solusi Penyediaan Lahan untuk Kesejahteraan Petani Berkelanjutan?: Meneraca Ulang Program Injeksi Tanah dan Konversi Lahan

dokumen-dokumen yang mirip
Dekade Berbagi Akses Penyediaan Lahan Untuk Kesejahteraan Petani Berkelanjutan

PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PERTANAHAN

Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo

I. PENDAHULUAN. ketimpangan struktur agraria, kemiskinan dan ketahanan pangan, dan

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG PERTANAHAN TAHUN

REFORMA AGRARIA DAN REFLEKSI HAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia saat ini masih menghadapi persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

Pengantar Presiden - Ratas Tentang Reforma Agraria, Kantor Presiden Jakarta, 24 Agustus 2016 Rabu, 24 Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah menunjukkan terdapat berbagai permasalahan muncul terkait dengan

21 Januari 2017 PENYEDIAAN LAHAN UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN

REGULASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBERIAN HAK ATAS TANAH UNTUK PERKEBUNAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa yang harus diusahakan, dimanfaatkan dan. dipergunakan untuk sebesar besar kemakmuran rakyat.

BAB V PENUTUP. pemilikan hak yang bertahap berupa Hak Erfpacht, HGU hasal Konversi Hak

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan waktu pertumbuhan penduduk yang cepat. fungsi. Masalah pertanahan akan selalu timbul dari waktu ke waktu.

BAB II PENGATURAN HUKUM PROGRAM PEMBAHARUAN AGRARIA NASIONAL. A. Latar Belakang Lahirnya Program Pembaharuan Agraria Nasional

PERTEMUAN MINGGU KE-10 LANDREFORM DI INDONESIA. Dosen: Dr. Suryanti T. Arief, SH., MKn., MBA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang terbentang luas, terdiri dari pulau-pulau yang besar

PERSOALAN AREAL PERKEBUNAN PADA KAWASAN KEHUTANAN. - Supardy Marbun - ABSTRAK

KONFLIK PERTANAHAN (AGRARIA) alam memiliki nilai sosial

BAB II. Tinjauan Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan pengertian mengenai tanah, adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan sumber agraria yang memiliki makna ekonomis serta

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 KAJIAN LEGISLASI LAHAN DALAM MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN

KATA PENGANTAR. Profil Pertanahan Provinsi Kalimantan Barat Kementerian PPN / Bappenas

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

I. PENDAHULUAN. memiliki julukan lumbung beras Provinsi Bali, memiliki luas 839,33

LAND REFORM INDONESIA

Idham Arsyad Sekretaris Jendral Konsorsium Pembaruan Agraria

BAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait

I. 0PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Total Tahun

PEMBERIAN HAK GUNA USAHA DAN HAK GUNA BANGUNAN : PROSES, SYARAT-SYARAT, HAK DAN KEWAJIBAN

KEBIJAKAN DAN PERMASALAHAN PENYEDIAAN TANAH MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN

LAND REFORM ATAS TANAH EKS HGU PT RSI DI KABUPATEN CIAMIS SUATU KAJIAN HUKUM

Road Map Pembaruan Agraria di Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN A.

I. PENDAHULUAN. umum disebabkan dua faktor, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor

I. PENDAHULUAN. Sudah disadari bersama bahwa masalah agraria adalah masalah yang rumit dan

BAB VII PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL DI DESA PANGRADIN TERHADAP PROGRAM PEMBAHARUAN AGRARIA NASIONAL (PPAN)

BAB I PENDAHULUAN. ayat (2) UU No.5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria yang merupakan

Resiko Korupsi dalam REDD+ Oleh: Team Expert

KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA. Ketahanan Pangan. Dalam Kerangka Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB II PENGATURAN TANAH TERLANTAR MENURUT HUKUM AGRARIA. tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus.

LESTARI BRIEF KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN USAID LESTARI PENGANTAR. Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri

MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN DESA PASCA UU 6/2014 TENTANG DESA

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus merupakan

DAFTAR ISI Penegakan Hukum Tanah Dalam ImplementasiAsas Fungsi Sosial Hak Atas Tanah

BAB VI LANGKAH KE DEPAN

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Omswastiastu (untuk Provinsi Bali)

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


PENDAHULUAN Latar Belakang

[Opini] Maria SW Sumardjono Jum at, 23 September Menghadirkan Negara

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat yang dilakukan di seluruh

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN TANAH TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERTANAHAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

PETA MASALAH HUKUM PERTANIAN PROF.DR.ROMLI ATMASASMITA GURUBESAR (EM) UNPAD

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Baik sebagai sumber penghidupan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan tanah. Tanah sangat penting bagi manusia sebagi tempat

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 138/PUU-XIII/2015 Penggunaan Tanah Hak Ulayat untuk Usaha Perkebunan

Penggunaan Lahan Pertanian dan Arah Pengembangan ke Depan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tanah merupakan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1.PENDAHULUAN. masih memerlukan tanah ( K. Wantjik Saleh, 1977:50). sumber penghidupan maupun sebagai tempat berpijak

Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 35/PUU-X/2012 Tentang Tanah Hak ulayat Masyarakat Hukum Adat

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI KECAMATAN JASINGA

Mia Siscawati. *Program Studi Kajian Gender-Program Pascasarjana UI *Pusat Kajian Antropologi-FISIP UI

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dari roda. perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hakekatnya bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

PROGRAM EKONOMI PDI PERJUANGAN Oleh : Muhammad Islam

V. KESIMPULAN DAN SARAN. dengan dinamika konflik agraria dalam kehidupan sosial masyarakat Desa

HUKUM AGRARIA. Seperangkat hukum yang mengatur Hak Penguasaan atas Sumber Alam. mengatur Hak Penguasaan atas Tanah. Hak Penguasaan Atas Tanah

BAB I PENDAHULUAN. pengertiannya seringkali rancu. Sesungguhnya pengertian lahan lebih luas

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN TANAH TERLANTAR

Arah Masa Depan Kondisi Sumberdaya Pertanian Indonesia

II. VISI, MISI, DAN TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANAHAN. B. Misi Yang Akan Dilaksanakan. A. Visi Pembangunan Pertanahan

EKSISTENSI DAN PROSPEK UUPA SEBAGAI PERATURAN DASAR AGRARIA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 tentang Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat dan Hak Perorangan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. banyak, masih dianggap belum dapat menjadi primadona. Jika diperhatikan. dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian.

Pendaftaran Tanah. Mata kuliah Hukum Tanah Perkuliahan ke 4

CATATAN KRITIS TERHADAP RUU PERTANAHAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Tanah Dan Pemberian Hak Atas Tanah. yaitu permukaan bumi atau lapisan bumi yang diatas sekali.

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEBIJAKAN LAHAN ABADI UNTUK PERTANIAN SULIT DIWUJUDKAN

Transkripsi:

Solusi Penyediaan Lahan untuk Kesejahteraan Petani Berkelanjutan?: Meneraca Ulang Program Injeksi Tanah dan Konversi Lahan Endriatmo Soetarto & DwiWulan Pujiriyani Seminar Nasional Solusi Penyediaan Lahan untuk Kesejahteraan Petani Berkelanjutan, Pontianak, Sabtu 21 Januari 2017,

Konstitusionalisme Politik Agraria Nasional: Hubungan Manusia dengan Tanah Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila Kevakuman panjang Penataan agraria di awal kemerdekaan (1945-1960) UUPA sebagai pedoman/pegangan dalam menyusun hukum agraria nasional berdasarkan Pancasila Hubungan manusia Indonesia & tanah di wilayah Indonesia bersifat kodrati dan abadi

Latar Historis UUPA 1 Pilihan politik demokrasi parlementer (tarik menarik antara taat saluran hukum vs perubahan cepat/revolusioner) 2 Gagasan pembentukan Pantia Negara Perumus UUPA (sebutan Panitia Negara agar memiliki sifat permanen institusi secara politik), dapat bekerja lebih stabil mengeksplorasi RUUPA sesuai UUD 45pasal 33 & falsafah Pancasila 3 Pada 1960 lahir UUPA yang menciptakan Hukum Agraria Nasional berstruktur tunggal berdasarkan Hukum Adat sebagai hukum asli (pengakuan legal & apresiasi perjuangan rakyat untuk memulihkan hak & daulatnya atas tanah 4 UUPA memuat reforma agraria yang meliputi panca program termasuk penghapusan hak-hak asing dan konsesi kolonial atas tanah

Petani dan Tanah: Hubungan Kodrati dan Abadi Tanah Petani Sumber panguripan, basis produksi pangan, sumber pendapatan/nafkah untuk bisa hidup bermartabat sejahtera Penyediaan lahan & kondisi kesejahteraan petani di Indonesia kurang menggembirakan 0,2% penduduk menguasai 56% aset nasional (BPN, 2012) Indeks gini 0,39 per Maret 2016 (angka sebenarnya bisa 0,7 karena indeks gini ini belum menghitung konsentrasi penguasaan aset, baru berdasarkan konsumsi) (MSO, 2017) Alih fungsi lahan 100 ribu ha/tahun, kecepatan pembukaan areal pertanian baru 50-60 ribu ha/tahun (jika sudah beralihfungsi, butuh 10 tahun untuk mengembalikan pada kondisi semula) (KPK, 2016); konversi lahan di Jawa (2003-2013) seluas 508.287 ha (Andreas, 2016)

Deruralisasi, Depeasantisasi, dan Deagrarianisasi Desa menjadi kampung halaman/tempat untuk pulang tapi bukan untuk mencari penghasilan Desa kehilangan peran sebagai sumber pangan dan usaha tani perubahan ekologi persawahan menjadi perkebunan Penduduk yang bekerja di sektor pertanian semakin menurun (sebaliknya sektor manufaktur dan jasa terus meningkat) Selama 10 tahun (2003-2013), terdapat 500.000 keluarga tani/tahun yang tercerabut dari lahan pertaniannya

Petani tak Bertanah? Agrarian Citizenship? Butuh lahan-lahan baru? Tanpa tanah petani kehilangan agrarian citizenship-nya (Hak untuk memperoleh kewarganegaraan agraria hanya jika petani berdaulat atas tanah dan mampu memulihkan identitasnya sebagai penjaga akar kehidupan dan pewaris jangkar peradaban bangsa Skema-skema injeksi tanah Potensi tanahtanah baru Problematika Tanah-tanah terlantar, pelepasan kawasan hutan, alokasi 20% dari tanah HGU, legalisasi tanahtanah yang diokupasi dll Internal pemerintahan - potensi tanah-tanah injeksi ini kewenangannya tersebar di tangan pejabat dari berbagai instansi pemerintah dan sering berbenturan

Skema Pelaksanaan Reforma Agraria Versi ATR Tahun 2015 Strategi Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria 2016-2019

Persoalan Injeksi Tanah baru 1.Tersebarnya Kewenangan antar instansi 3. Ketegangan proses inklusi dan eksklusi yang rentan memicu konflik sosial 2. Pengintegrasian dalam sistem pembangunan yang bermasalah (menimbulkan kantong kemiskinan baru) 4. Penetapan subjek yang seringkali manipulatif

Merawat dan Memajukan Prakarsa Lokal Budaya Tani Unggul: Akar Kehidupan dan Jangkar Peradaban Kemampuan skema program injeksi lahan Kecepatan konversi lahan Bagaimana dengan keberadaan petani & budaya taninya yang sudah eksisting? (Contoh: Masyarakat Kasepuhan di Jawa Barat, Subak di Bali) Memelihara dan merawat eksistensi petani yang sudah ada ini sangat penting dilakukan Mereka sangat rentan dengan berbagai tekanan dan kebijakan yang justru tidak berpihak

Meneraca Ulang antara Injeksi Tanah dan Alih Fungsi Lahan (Deagrarianisasi) Skema injeksi lahan yang berhasil dilakukan dan berkelanjutan Tanah-tanah pertanian subur yang sudah dihancurkan/dialihfungsikan Alih fungsi bukan sekedar peralihan tanah, melainkan sebuah kondisi yang menunjukkan rusaknya hubungan yang kodrati dan abadi antara manusia dengan tanah Injeksi tanah jika dikatakan mampu menjawab alih fungsi, perlu dipertanyakan mereka yang ditampung melalui program-program baru/injeksi tanah sebenarnya akan dirancang menjadi komunitas-komunitas atau satuan-satuan sosial ekonomi dalam format yang mana (lagi?), atau akan diplot ke dalam skema pembangunan yang seperti apa?.

Solusi Penyediaan Lahan Memberikan pengakuan pada ruang hidup petani bahwa petani dan bertani adalah sebuah profesi dan sekaligus hak hidup Profesi pertanian merupakan profesi yang mulia, yang tak terbantahkan perannya sebagai sokoguru ekonomi dan pembangunan, dan secara politis diakui, dibenarkan, dan bahkan dilindungi secara konstitusional Mereka (petani) adalah kelompok yang profesinya secara historis sudah berjalan sejak lama, artinya sudah berlanjut, dan tinggal memerlukan komitmen politis Menggunakan skema pelepasan kawasan-kawasan HGU di Jawa