BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini persaingan yang terjadi di dunia pariwisata semakin ketat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. terbentang dari Sabang sampai Merauke, dimana didalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata telah menjadi bagian penting dan memiliki posisi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan nilai

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kepuasan pelanggan.perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. langsung adalah meningkatnya penjualan sehingga perusahaan akan memiliki lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, semakin padat dan dinamisnya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah jasa pelayanan penginapan.

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Data Jumlah Hotel Di Jawa Barat Tahun Jumlah Hotel Kota Bogor 47. Kota. Sukabumi. Kota

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan pelayanan yang berkualitas ditujukan untuk memperoleh

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL RIYADI PALACE SALA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

Bab I PENDAHULUAN. untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa. pengunjung lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

BAB I PENDAHULUAN. berarti kosong dan oke dari kata oke sutura atau orkestra. Karaoke berarti sebuah

BAB I PENDAHULUAN. maraknya kebutuhan manusia rupanya membawa angin segar bagi dunia bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%)

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT- ATRIBUT JASA PELAYANAN TAMAN REKREASI WATER PARK DI KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia RATA-RATA PENGELUARAN PER ORANG (USD) PER KUNJUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI LABORATORIUM DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA TESIS. Diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman sekarang ini, segala sektor kehidupan semakin modern, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pulau Umang Resort & Spa berada pada kategori kuat, artinya bahwa budaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Wisatawan Mancanegara di Indonesia. (Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsumen sehingga memudahkan produsen untuk mencapai tujuannya, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pelanggan. Para penyedia produk berupaya memenangkan. persaingan dari para kompetitornya dengan mengimplementasikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya organisasi harus di arahkan untuk fokus terhadap strategi.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan bahkan dapat mencapai target omset yang terus meningkat.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Jasa layanan di bidang jual beli sepeda motor second tidak hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. juga berlangsung pesat. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan customer oriented berlomba

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Meningkatnya persaingan dari pesaing

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Melihat perkembangan bisnis dan perekonomian yang semakin melejit pesat,

2015 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DEPARTEMEN FRONT OFFICE TERHADAP KEPUASAN TAMU DI BANYAN TREE RESORT BINTAN

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diperlukan. Contoh saja jasa transportasi yang dimana dahulu orang orang sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern ini persaingan yang terjadi di dunia pariwisata semakin ketat sehingga semua resort atau hotel berlomba-lomba memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya bagi hotel mereka. Untuk memberikan pelayanan terbaik, pihak manajemen hotel terus berusaha meningkatkan pelayanan agar dapat memenuhi kriteria standar layanan hotel (Dimyanti, 1989: 58). Dalam satu dasawarsa terakhir persaingan yang terjadi disektor jasa sangat tajam. Untuk itu, perusahaan jasa mulai berlomba-lomba mempunyai perbedaan (differentiation) khususnya dalam kualitas pelayanan (service quality). Persaingan yang ketat, dimana semakin banyak perusahan yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dengan harga bersaing (Tjiptono, 1997: 23-24). Menurut Lewis & Boom 1983 (dalam Tjiptono, 2008:85) Kualitas pelayanan bisa diartikan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Sehingga strategi yang didasarkan dalam industri jasa adalah dengan menyampaikan secara konsisten layanan yang 1

2 bermutu tinggi serta komitmen manajemen dalam meningkatkan kualitas pelayanan untuk memuaskan pelanggan secara terus-menerus. Kualitas pelayanan melibatkan semua manajer dan karyawannya karena alat dari kualitas pelayanan ini adalah sumber daya manusia dimana semua posisi memiliki kapasitas dan keinginan untuk dapat merespon serta memberikan layanan jasa terhadap segala kebutuhan tamu. Hasil akhir dalam proses jasa adalah untuk memberikan manfaat yang memenuhi dan/atau melampaui kepuasan tamu atau wisatawan yang berkunjung ke resort tersebut. Seperti yang diuraikan oleh Tjiptono, 1997: 24 bahwa: Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan. Pulau Umang Resort & Spa merupakan sebuah kawasan wisata yang berlokasi di teluk selamat datang, Desa Sumur, Pandeglang-Banten. Pulau Umang merupakan suatu resort hotel yang dibedakan dari hotel lainnya oleh fakta bahwa resort merupakan pilihan terakhir dari para tamu. Dengan kata lain, para tamu berencana untuk datang ke resort tertentu karena pemandangan alam sekelilingnya, aktifitas yang tersedia atau hanya untuk menghindari dari kehidupan mereka sehari-hari. Biasanya, para tamu di resort hotel tinggal untuk jangka waktu yang lama daripada para tamu hotel sementara. General Manger yang biasanya merencanakan, mengatur, dan mengarahkan acara, ini penting adanya untuk kepuasan tamu. Atmosfer yang lebih menyenangkan dan membuat rileks membedakan resort ini dengan rekan usaha lain yang lebih komersial.

3 Tujuan dari seluruh karyawan resort adalah untuk menyediakan pengalaman yang akan dinikmati para tamu, menceritakan kepada teman-teman mereka tentang resort ini, dan ingin kembali ke resort ini lagi. Suatu resort biasanya sejauh ini sangat memperhatikan dan melayani penuh makanan, minuman, kamar, dan kebutuhan yang bersifat rekreasi untuk para tamu. Pulau Umang Resort Hotel mengambil konsep Living in Nature dengan design arsitektur yang bernafas alam serba terbuka memberi kesan menyatu dengan alam, hal ini dapat dilihat dari design villa yang menarik dan menghadap ke laut lepas. Sama halnya dengan fasilitas lainnya memiliki view langsung ke arah laut lepas. Jarak tempuh menuju Pulau Umang Resort & Spa dengan mengendarai mobil sekitar 5 jam dari pintu tol Kebon Jeruk. Perjalanan yang cukup melelahkan, untuk itu kualitas pelayanan yang diberikan kepada tamu pun harus dapat memuaskan tamu tersebut. Untuk menciptakan kepuasan wisatawan tersebut, maka karyawan dari suatu hotel atau resort harus melakukan interaksi yang baik dengan para tamunya. Guest Relation Officer (GRO) merupakan salah satu bagian di resort yang memiliki kecenderungan paling tinggi untuk berinteraksi sosial terutama dengan tamu. Selama 24 jam penuh Guest Relation Officer (GRO) harus dapat melayani tamu tersebut. Agar menjadi tenaga yang professional dalam memberikan kualitas pelayanan maka diperlukan penguasaan kompetensi sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan keterampilan (skill).

4 Setiap tamu yang datang memiliki satu Guest Relation Officer (GRO) yang akan mendampingi tamu dan memandu selama tamu tersebut berada di Pulau Umang. Untuk itu Guest Relation Officer (GRO) bagi pulau Umang Resort and Spa dikenal sebagai bagian yang pertama dan terakhir dari tamu. Tamu yang datang di resort akan disambut, dan pada waktu akan check out pun tamu masih berhubungan dengan Guest Relation Officer (GRO) untuk membantu menyelesaikan billing pada saat menginap dan mengantarkan tamu hingga dermaga. Jadi sudah sewajarnya bila kesan yang mendalam akan tercipta dibagian ini. Guest Relation Officer (GRO) juga merupakan tempat keluhan utama para tamu. Seorang yang keinginannya tidak terpenuhi, atau bahkan bila tidak dengan segera dipenuhi, maka dia akan complaint. Banyak hal bisa menjadi keluhan bagi tamu. Bila resort tidak mampu mengelola kualitas pelayanan dengan baik, maka Guest Relation Officer (GRO) akan menjadi tempat keluhan tamu. Sebagai contoh pada saat tamu ingin melakukan aktifitas seperti snorkeling/fishing, GRO tidak segera merespon atau memberikan layanan yang tamu inginkan maka itu akan menimbulkan complaint, complaint yang dilakukan oleh tamu dilakukan secara langsung atau melalui guest comment. Berdasarkan guest comment yang diberikan kepada tamu, ada beberapa yang menunjukkan bahwa keluhan mereka cenderung kurang puas dari segi pelayanan yang diberikan GRO. Seperti GRO kurang dapat mengatur waktu dengan tamu,maupun keberadaan GRO pada saat tamu berlibur. Sehingga penulis meneliti dari segi kualitas pelayanan yang diberikan GRO namun perlu diketahui tidak semua tamu

5 yang datang mengisi guest comment yang disarankan sehingga perusahaan kesulitan dalam mengevaluasi kekurangan yang ada di pulau umang baik dari segi kualitas pelayanan maupun hal lainnya, karena kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan tamu dan berakhir dengan kepuasan tamu. Berdasarkan pada uraian yang telah dipaparkan diatas, maka penulis akan membahasnya pada penulisan skripsi ini dengan judul: Peranan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Tamu di Pulau Umang Resort & Spa. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan Guest Relation Officer (GRO) pada tamu di Pulau Umang Resort and Spa? 2. Bagaimana tingkat kepuasan tamu terhadap layanan yang diberikan Guest Relation Officer (GRO) di Pulau Umang Resort and Spa? 3. Seberapa besar hubungan antara kualitas pelayanan pada bagian Guest Relation Officer (GRO) dengan kepuasan tamu di Pulau Umang Resort and Spa? C. Tujuan Masalah Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui peranan kualitas pelayanan pada bagian GRO di Pulau Umang Resort and Spa.

6 2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan tamu di Pulau Umang Resort and Spa. 3. Untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan pada bagian Guest Relation Officer (GRO) terhadap kepuasan tamu di Pulau Umang Resort and Spa. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan akan dapat memberi kan manfaat kepada: 1. Penulis a. Dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman mengenai kepariwisataan. b. Dapat memberikan perluasan wawasan berpikir sehingga dapat mengaplikasikan konsep dan teori yang di dapat kedalam kehidupan sehari-hari. 2. Pihak Pulau Umang Resort & Spa Manfaat teoritis, guna memberikan sumbangan pemikiran dan masukan dalam hal kualitas pelayanan yang baik dalam memenuhi kepuasan yang berkunjung ke Pulau Umang Resort & Spa. 3. Pembaca dan penulis selanjutnya Sebagai bahan rujukan dan referensi bacaan yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut yang berkaitan antara kualitas pelayanan Guest Relation Officer (GRO) terhadap kepuasan tamu.

7 E. Kerangka Pemikiran Lewis & Booms, 1983 (dalam Fandy Tjiptono, 2005: 121), mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa baik tingkat jasa yang diberikan, mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Berdasarkan definisi ini kualitas pelayanan atau pelayanan dapat diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Lima determinan kualitas pelayanan menurut (Lovelock, 1991: 368), dapat disingkat menjadi TERRA yaitu: 1. Tangible (berwujud) 2. Empathy (empati) 3. Responsiveness (cepat tanggap) 4. Reability (keandalan). 5. Assurance (kepastian) Yang melandasi dasar pemikiran penelitian ini adalah untuk mengkaji masalah peranan kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan tamu. Pulau Umang akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap tamu yang datang. Setiap tamu yang datang pasti mempunyai harapan untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan. Kepuasan tamu merupakan suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan tamu dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan

8 yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Menurut Supranto (2006 : 107) ada enam butir kepuasan tamu yaitu: 1. Availability of Service (Keberadaan Pelayanan) 2. Responsiveness of Service (Ketanggapan Pelayanan) 3. Timeliness of Service (Ketepatan Pelayanan) 4. Profesionalism of Service (Profesionalisme Pelayanan) 5. Over All Satisfaction with Service (Kepuasan keseluruhan dengan Pelayanan) 6. Over All Satisfaction with Product (Kepuasan keseluruhan dengan Barang) Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Service quality diukur dengan TERRA : 1. Tangible (berwujud) 2. Empathy (empati) 3. Responsiveness (cepat tanggap) 4. Reability (keandalan) 5. Assurance (kepastian) Sumber : Lovelock, 1991 : 368 Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2010 Kepuasan tamu dapat diukur oleh : 1. Availability of Service (Keberadaan Pelayanan) 2. Responsiveness of Service (Ketanggapan Pelayanan) 3. Timeliness of Service (Ketepatan Pelayanan) 4. Profesionalism of Service (Profesionalisme Pelayanan) 5. Over All Satisfaction with Service (Kepuasan keseluruhan dengan Pelayanan) 6. Over All Satisfaction with Product (Kepuasan keseluruhan dengan Barang) Sumber : Supranto, 2006 : 107