BAB 1 PENDAHULUAN. Di saat Federal Express membuka poros Asia-nya di Taiwan pada tahun 1998, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan efisiensi sebuah manajemen operasional perusahaan dalam jangka

Strategi Operasi untuk Barang & Jasa

Ir. Dicky Gumilang, MSc. Manajemen Rantai Pasokan

TAP MANAJEMEN OPERASI I. PENENTUAN LOKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Disain Jejaring (Network Design)

Pemilihan Lokasi BAB 6 PEMILIHAN LOKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin maju mengakibatkan

STRATEGI LOKASI Suhada, ST, MBA

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi dunia usaha yang penuh persaingan pada saat ini, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Alexandros dkk (2005) dalam penelitiannya mengenai implementasi metodologi

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipakai sebagai patokan untuk mengatur atau menata penempatan fasilitasfasilitas

Lokasi dan Inovasi. Empat faktor yang mempengaruhi inovasi :

Manajemen Operasi Internasional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Merancang Jaringan Supply Chain

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang produksi, distribusi maupun retail untuk mengoptimalkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Pembahasan Materi #5

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia bisnis saat ini, persaingan merupakan hal yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis retail merupakan usaha penjualan sejumlah komoditas kepada

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

Faktor-faktor Pertimbangan Lokasi

1. Metode pemeringkatan faktor (Location Factor Rating)

Mengapa tata letak dipandang sebagai sebuah strategi?

BAB 2 INDUSTRI KARGO UDARA. Jumlah global lalu lintas kargo udara dunia adalah 202 miliar RTK (Revenue

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Denyut persaingan meningkat, seiring lonjakan nilai perdagangan dan arus

BAB I PENDAHULUAN. diera informasi ini, perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Hal ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

Copyright Rani Rumita

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persediaan merupakan aspek penting dalam setiap perusahaan baik yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

BAB I PENDAHULUAN. distribusi sangat tergantung kepada pemilihan moda transportasi yang

Ir. Dicky Gumilang, MSc. Manajemen Rantai Pasokan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan kemajuan ekonomi dewasa ini. memacu pertumbuhan industri di segala bidang, termasuk industri hasil

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri jasa kargo sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Keberhasilan perusahaan bukan semata terletak pada produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (shareholder). Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang telah terjadi menjadi semakin meningkat. Persaingan tidak hanya

Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN pulau. Dan Indonesia adalah Negara Maritim. Oleh sebab transportasi laut sangat

Strategi Tata Letak (Layout Strategy) I

BAB I PENDAHULUAN. B a b 1 P e n d a h u l u a n. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan informasi keuangan secara spesifik disebut informasi

BAB I PENDAHULUAN. mengingat perusahaan ekspedisi semakin banyak bermunculan dan menawarkan

STRATEGI INTERNASIONAL

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban. dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. objektif sehingga secara efektif bisa memberikan gambaran tentang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah kata yang tidak asing untuk masyarakat saat ini. Investasi

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah:

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

Kewirausahaan. Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha. Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bidang karena setiap fasilitas mempunyai tata letak. Tata letak yang baik dapat

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia konstruksi sekarang ini banyak sekali hal-hal yang

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan

STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di saat Federal Express membuka poros Asia-nya di Taiwan pada tahun 1998, dan menggandakan penerbangannya ke Cina, Federal Express menetapkan tahapan untuk penerbangan keliling dunia -nya yang baru, yang menghubungkan poros paket Paris dan Memphis ke Asia. Di saat Mercedes mengumumkan rencananya untuk membangun pabrik luar negeri terbesarnya yang pertama di Vance, Alabama, Mercedes menggenapkan masa satu tahun dalam proses pemilihan diantara 170 lokasi di 30 negara bagian dan 2 negara. Di saat Hard Rock Cafe membuka cafe-nya di Moskow pada akhir tahun 2002, HRC menghabiskan masa 3 tahun pada proses persiapan lanjut menjadi sebuah rantai pasokan makanan Rusia. Salah satu keputusan strategis yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan seperti Federal Express, Mercedes dan Hard Rock adalah dimana mereka harus menempatkan operasi mereka. Sejumlah perusahaan di dunia menggunakan konsep dan teknik yang dibahas dalam bab ini untuk menjawab masalah lokasi, mengingat lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai contoh, biaya transportasi saja bisa mencapai 25% harga jual produk. Hal ini berarti bahwa seperempat total pendapatan perusahaan mungkin dibutuhkan hanya untuk menutup biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar dari perusahaan. Karena lokasi adalah pemacu biaya yang begitu signifikan, perusahaan meyakini bahwa lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan strategi bisnis perusahaan. Tujuan

2 dari strategi lokasi adalah memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan. Organisasi atau perusahaan secara terus menerus membangun berbagai fasilitas baru dan memperluas yang sudah ada. Walaupun penentuan lokasi organisasi yang tepat tidak selalu sangat penting, biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena daya perubahan produktivitas tenaga kerja, valuta asing, biaya-biaya dan masyarakat sekitar. Tetapi bagaimanapun juga, penempatan fasilitas fasilitas yang baik akan membantu organisasi untuk meminimumkan biaya-biaya. Di samping itu, adanya perbedaan sukses organisasi (perusahaan) dan perbedaan kekuatan dan atau kelemahan organisasi, sering terjadi karena faktor faktor lokasi. Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor - faktor positif. Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun jangka panjang, dan ini akan meningkatkan daya saing perusahaan. Dalam sektor bisnis jasa, seperti lokasi kantor cabang bank, toko toko pengecer, pusat pusat pelayanan kesehatan masyarakat, unit pemadam kebakaran, dan lain - lain, bahkan memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang lebih kompleks. Di masa lain, yang mungkin dihadapi perusahaan adalah perlunya perluasan usaha; hal ini dapat dilakukan dengan memperluas pabrik yang ada sekarang atau menempatkan pabrik baru di lain tempat. Di saat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Sebagai contoh, jika sebuah lokasi pabrik baru berada dalam satu daerah dengan biaya energi yang tinggi, bahkan manajemen yang baik dengan strategi penekanan biaya energi yang luar biasa pun akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik namun tenaga kerja pada lokasi yang dipilih mahal, kurang terlatih, dan memiliki etos kerja yang buruk. Dengan demikian, kerja keras yang dilakukan

3 manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe-tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Untuk bisnis seperti kargo, lokasi kantor dan pemilihan gudang dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Dalam situasi persaingan, faktor-faktor lokasi dapat menjadi faktor-faktor kritis yang membuatnya sangat penting. Jadi, alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan kebutuhan masing masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu persoalan individual. Hal ini disebut pendekatan situasional atau contingency untuk pembuatan keputusan bila dinyatakan secara sederhana, semuanya bergantung. Selain lokasi, salah satu faktor yang juga berpengaruh adalah tata letak. Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas dan biaya serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah atau respons cepat. Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan. Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang sebagai sesuatu yang dinamis. Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan dan fleksibel. Agar dapat mengatasi perubahan model produk secara cepat dan mudah, dan masih dalam tingkat produksi yang memadai, manajer operasi harus memberikan fleksibelitas dalam desain tata letak. Untuk mendapatkan fleksibelitas dalam tata letak, para manajer melatih pekerja mereka secara bersilang, merawat peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja secara

4 berdekatan dan menggunakan peralatan yang kecil dan mudah dipindahkan. Dalam beberapa hal, peralatan yang menggunakan roda sangat tepat digunakan, untuk mengantisipasi perubahan yang akan terjadi pada produk, proses atau volume produksi. PT. Bajika Express yang berlokasi di Jalan Taman Sunter Indah blok KI 1 no 19 sudah beroperasi selama 15 tahun. Dibandingkan dengan perusahaan besar seperti Fed Ex, DHL, TNT, Tiki, dsb, perusahaan ini masih terbilang perusahaan kecil. Namun, bukan berarti pemilihan lokasi dan tata letak kantor bagi PT. Bajika Express menjadi tidak penting. Di dalam industri kargo, pemilihan lokasi terutama gudang dan kantor, tata letak kantor, sangatlah penting dalam menentukan efisiensi, efektivitas pengiriman dan menghasilkan tata letak yang ekonomis bagi perusahaan. PT. Bajika Express menginginkan lokasi baru untuk mengatasi masalah lokasi kantor yang jauh dari gudang yang berada di Sukarno-Hatta, Cengkareng dan keinginan untuk mencari lokasi yang mampu untuk mendekatkan PT. Bajika Express dengan kliennya. Selain itu, PT. Bajika Express juga menginginkan desain tata letak yang ekonomis bagi lokasi barunya. Oleh karena itu penulis ingin memecahkan masalah di PT. Bajika Express dengan mengambil topik Analisis Strategi Lokasi dan Tata Letak Kantor pada PT. Bajika Express. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan di dalam PT. Bajika Express adalah lokasi kantor yang jauh dari lokasi gudang (yang berada di Sukarno Hatta, Cengkareng) dan keinginan untuk mencari lokasi yang mampu untuk mendekatkan PT. Bajika Express dengan kliennya. Selain itu, ditinjau dari segi tata letak kantor, tata letak yang ada sekarang ini tidak berhasil memaksimalkan pemanfaatan ruang secara efektif dan efisien. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan adanya permasalahan pada lokasi dan tata letak kantor. Untuk lebih terarah pembahasan ini, maka pengidentifikasi masalah sebagai

5 berikut : 1. Bagaimana merumuskan strategi lokasi kantor yang efektif pada PT. Bajika Express untuk memperoleh keunggulan bersaing? 2. Bagaimana merumuskan strategi tata letak kantor yang efektif pada PT. Bajika Express untuk memperoleh keunggulan bersaing? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk merumuskan strategi lokasi kantor pada PT. Bajika Express dalam memperoleh keunggulan bersaing. 2. Untuk merumuskan strategi tata letak kantor pada PT. Bajika Express dalam memperoleh keunggulan bersaing. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan : Dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. Bajika Express dalam memutuskan strategi lokasi dan tata letak kantor yang bersaing. 2. Bagi Penulis : Sebagai bahan kajian antara teori yang diperoleh selama kuliah dengan teori secara nyata yang diperoleh pada objek penelitian/ lapangan serta memperluas wawasan dalam menganalisis suatu strategi lokasi dan tata letak kantor yang tepat. 3. Bagi pembaca : Sebagai salah satu kontribusi bagi pengetahuan dan wawasan tentang strategi lokasi dan tata letak kantor yang banyak digunakan perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Yang sekiranya dapat berguna untuk penelitian selanjutnya.