ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION TESIS KUNTORO BENNYARDHI D. NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana


BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V ANALISIS SUPPLY SYSTEM

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu


Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

Bab III Metodologi Penelitian

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

KAJIAN POLA RANTAI PASOK PENGEMBANGAN PERUMAHAN TESIS ERY RADYA JUARTI NIM :

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

Bab VI Kesimpulan dan Saran

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

ANALISIS POLA DAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN PERUMAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN TENTANG POLA OUTSOURCING SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DAN KONSULTAN DI JAKARTA TESIS MAGISTER

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit.

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Sutoyo Soepiadhy NRP

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK


BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab IV Studi Kasus. Metode Pengumpulan Data

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

Lampiran A. Data Penelitian

Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon

Transkripsi:

ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Istitut Teknologi Bandung Oleh : KUNTORO BENNYARDHI D. NIM : 250 04 024 Program Studi Teknik Sipil Pengutamaan Manajemen dan Rekayasa Konstruksi INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

ABSTRAK ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION Oleh: Kuntoro Bennyardhi D. NIM : 250 04 024 Manajemen supply chain adalah salah satu cara meningkatkan keunggulan dalam menghadapi kompetisi yang ketat dalam industri konstruksi. Kontraktor dalam melakukan proses produksinya menyertakan suatu aliran sumber daya fisik seperti tenaga kerja, material dan peralatan untuk menghasilkan suatu keluaran. Aliran tersebut yang dinamakan supply system. Supply system merupakan bagian dari supply chain, supply chain mungkin terdiri dari satu atau lebih supply system. Oleh karena itu, kontraktor perlu mendefinisikan, mendesain, dan menerapkan supply system untuk mengirim aliran sumber daya secara efektif. Penelitian dilakukan dengan survei studi kasus proyek konstruksi yang besar dan proyek konstruksi yang kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi supply system yang dilakukan oleh kontraktor pada proyek konstruksi yang besar dan supply system yang dilakukan oleh kontraktor pada proyek konstruksi yang lebih kecil. Dari hasil studi kasus diketahui bahwa ada keterlibatan owner dalam supply system pada proyek konstruksi yang besar yang berpengaruh pada metode kontrak, pola supply chain, aliran supply yang terjadi, birokrasi, koordinasi, leadtime, dan variabilitas pasokan dan permintaan pada keseluruhan sistem menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan supply system pada proyek konstruksi yang lebih kecil. Kata kunci: supply system, supply chain, proyek konstruksi besar, proyek konstruksi kecil. iv

ABSTRACT ANALYSIS SUPPLY SYSTEM ON CONSTRUCTION PROJECT PROJECT FOR TOWARD LEAN CONSTRUCTION By: Kuntoro Bennyardhi D. NIM : 250 04 024 Management of supply chain is one way to improve excellence in face of tight competition in construction industry. Contractors incorporate flows of physical resoures e.g. labour, equipments and material to produce output in the production process. These flows are called supply systems. Supply systems are part of a supply chain, a supply chain may contain one or more supply systems. A contractor is required to define, design, and implement supply systems to deliver effective flows of resources. This research is aimed to identify supply systems which are implemented by contractors on a big construction project and a smaller one. The case study results revealed that there is involvement of owner in the supply system of the big construction project which influences contract, pattern of supply chain, flows of supply that happened, bureaucracy, coordination, leadtime, and variability supply and demand the whole system then become more complex than the supply system on the smaller project. Keyword: system supply, chain supply, big construction project and small construction project. v

DAFTAR WAWANCARA KEPADA KONTRAKTOR (TINGKAT ORGANISASI PROYEK) Judul Penelitian : Analisis Supply System pada Proyek Konstruksi Untuk Menuju Lean Construction KUNTORO BENNYARDHI 25004024 - Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB GAMBARAN UMUM PENELITIAN Dewasa ini banyak sekali tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan yang bergerak dalam industri jasa konstruksi. Walaupun terdapat banyak peluang tetapi, tantangan dan hambatan juga terus mengikutinya, hal itu disebabkan karena semakin ketatnya persaingan di bidang usaha. Tingkat persaingan yang tinggi dan kompetitif akan mendorong perusahaan-perusahaan jasa konstruksi untuk berupaya : Menekan pemborosan (waste) dalam proses produksinya. Membuat strategi manajemen yang efektif dan efesien. Upaya penekanan pemborosan (waste) sangat erat kaitannya dengan pendekatan lean. Salah satu proses penting dalam pendekatan lean adalah identifikasi aktivitas-aktivitas mana yang memberikan nilai tambah dan mana yang tidak. Aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non-value added) sebaiknya dikurangi atau dihilangkan. Pendekatan lean pada awalnya dikembangkan dan dipromosikan oleh Toyota Motor Corporation dengan menerapkan suatu sistem produksi yang dikenal sebagai sistem produksi Toyota. Tujuan utama dari sistem ini adalah menyingkirkan berbagai jenis pemborosan (waste) yang tersembunyi dalam perusahaan lewat aktivitas perbaikan (Monden, 1993). Proses produksi secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan input menjadi output sehingga bisa dimanfaatkan oleh konsumen atau pelanggan. Kontraktor dalam melakukan proses produksinya menyertakan suatu aliran (flow) sumber daya fisik (seperti tenaga kerja, material, peralatan, dan sebagainya), modal dan informasi untuk menghasilkan suatu output (hasil konstruksi). Flow tersebut yang kemudian dinamakan sebagai supply system (Arbulu & Ballard, 2004). Wawancara tentang supply system ini bertujuan mengidentifikasi supply system yang ada pada proyek konstruksi dengan studi kasus proyek Grand Indonesia di Jakarta dan proyek Lucky Square di Bandung. Teknik pencarian data tentang pelaksanaan supply system yang dilakukan kontraktor dalam melaksanakan proyek konstruksi akan dilakukan melalui observasi ke lapangan. Observasi lapangan dilakukan dengan teknik wawancara, penyebaran kuesioner dan pengamatan dokumen yang memungkinkan untuk diakses. Wawancara dan penyebaran kuesioner dapat dilakukan terhadap calon responden yaitu pihak-pihak yang terlibat

terhadap pelaksanaan supply system. Pihak-pihak tersebut antara lain pimpinan proyek (project manager) atau manajer lapangan (site manager) atau bagian teknik & rekayasa (site engineering) atau bagian pelaksanaan (operation) atau bagian logistik (logistic). Materi wawancara secara umum adalah sebagai berikut: a. Gambaran umum proyek b. Struktur organisasi proyek c. Perencanaan pelaksanaan proyek d. Perencanaan supply system e. Kegiatan pelaksanaan dan pengendalian f. Tindakan perbaikan Demikianlah gambaran umum tentang penelitian Analisis supply system pada proyek konstruksi untuk menuju lean construction. Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran dan kesuksesan penelitian ini atas ketersediaan waktu, bantuan serta kerjasamanya.

A. GAMBARAN UMUM PROYEK 1. Nama proyek : 2. Pemilik proyek : 3. Fungsi bangunan : 4. Lokasi proyek : 5. Kontraktor struktur : 6. Besaran proyek Nilai kontrak : Luas lokasi proyek : Luas bangunan : Ketinggian bangunan : 7. Waktu pelaksanaan : B. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK 1. Pihak manajemen di proyek: Project Manager Manager Lapangan (Site Manager) Manager Teknik dan Rekayasa (Site Engineering) Manager Operasi Produksi (Operation Manager) Manager Adm & Keuangan Lainnya 2. Staff bidang Teknik dan Rekayasa: Perencanaan operasi Pengendalian operasi Juru gambar Pengendalian mutu Administrasi teknik Lainnya 3. Staff bidang Operasi Produksi: Kepala Pelaksana Pelaksana Supervisor Lainnya 4. Staff bidang Adm & Keuangan: Adm & Keuangan Akuntansi Adm Logistik Umum :.....orang

Lainnya 5. Jumlah personil pegawai proyek 6. Bagaimana diagram alir wewenang, tugas, tanggung jawab dan koordinasi antara personil pegawai proyek? C. PERENCANAAN PELAKSANAAN PROYEK C.1. Perencanaan pelaksanaan 1. Apakah perencanaan pelaksanaan (construction planning) yang dibuat pada waktu penawaran proyek disusun kembali secara detail, lebih akurat dan lebih spesifik? 2. Tingkatan perencanaan apa saja yang dilakukan oleh kontraktor? Perencanaan master schedule Perencanaan bulanan Perencanaan mingguan Perencanaan harian 3. Tingkat kedalaman perencanaan yang dilakukan oleh kontraktor? Perencanaan jadwal pelaksanaan Perencanaan metode pelaksanaan Penentuan jumlah tenaga kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan Penentuan jumlah material yang dibutuhkan oleh suatu pekerjaan Penentuan jumlah peralatan yang dibutuhkan oleh suatu pekerjaan Lainnya, 4. Dalam melaksanakan tahapan-tahapan untuk mewujudkan suatu pekerjaan, apakah dilakukan analisis dan pemisahan terhadap kegiatan utama dengan kegiatan pendukung? Jika dilakukan, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? C.2. Analisis beban dan kapasitas 1. Dalam merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan, apakah kontraktor melakukan analisis terhadap beban (ukuran dan jumlah) pekerjaan dan kapasitas yang dimiliki oleh pekerja? 2. Dalam merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan, apakah kontraktor melakukan analisis terhadap beban (ukuran dan jumlah) pekerjaan dan kapasitas yang dimiliki oleh peralatan? 3. Jika dilakukan, apakah analisis terhadap beban dan kapasitas tersebut dilakukan pada saat: Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan

Mingguan Hanya pada saat terjadi deviasi antara pencapaian aktual dengan pencapaian rencana 4. Apakah kegiatan analisis terhadap beban dan kapasitas tersebut merupakan prosedur formal dari perusahaan? C.3. Analisis hambatan 1. Apakah dilakukan analisis hambatan sebelum kegiatan pekerjaan dilakukan dalam proyek ini? Jika ada, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? 2. Jika dilakukan, apakah analisis hambatan tersebut dilakukan pada saat: Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Hanya pada saat terjadi deviasi antara pencapaian aktual dengan pencapaian rencana 3. Hambatan-hambatan apa saja yang dianalisis dalam proyek ini? Gambar kerja (shop drawing) Pekerjaan yang dilakukan sebelumnya (prerequisite work) Pekerjaan persiapan yang diperlukan Kesiapan lahan kerja Ijin kerja dari owner Sumber daya tenaga kerja/manusia yang diperlukan Sumber daya peralatan yang diperlukan Sumber daya bahan/material yang diperlukan Sumber daya keuangan yang diperlukan Pasokan material dari supplier Pengiriman material ke lokasi pekerjaan 4. Hambatan apa yang sangat berpengaruh besar pada keberhasilan proyek? C.4. Analisis waktu tunggu 1. Apakah dilakukan analisis waktu tunggu suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan karena terjadi delay pada pekerjaan sebelumnya? 2. Jika dilakukan, apakah analisis waktu tunggu tersebut dilakukan pada saat:

Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Hanya pada saat terjadi deviasi antara pencapaian aktual dengan pencapaian rencana 3. Apakah kegiatan analisis terhadap waktu tunggu tersebut merupakan prosedur formal dari perusahaan? C.5. Analisis ketidakpastian 1. Apakah dilakukan analisis ketidakpastian sebelum kegiatan pekerjaan dilakukan dalam proyek ini? 2. Jika dilakukan, apakah analisis ketidakpastian tersebut dilakukan pada saat: Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Hanya pada saat terjadi deviasi antara pencapaian aktual dengan pencapaian rencana 3. Ketidakpastian apa saja yang dianalisis dalam proyek ini? Lokasi daerah tempat adanya proyek Keadaan lokasi tempat proyek (tebing, dekat sungai, laut, dan sebagainya) Masyarakat di sekitar lokasi proyek Adat istidat di lokasi proyek Musim cuaca pada saat berlangsungnya proyek (hujan/kemarau) Tingkat inflasi Perubahan sistem politik Waktu pengiriman pendatangan sumber daya material ke lokasi proyek Waktu pengiriman pendatangan sumber daya peralatan ke lokasi proyek Waktu kedatangan pekerja ke lokasi proyek Kemungkinan terjadinya kerusakan peralatan yang digunakan 4. Ketidakpastian apa yang sangat berpengaruh besar pada keberhasilan proyek?

D. PERENCANAAN SUPPLY SYSTEM D.1. Analisis sumber daya D.1.1. Tenaga kerja 1. Apakah dilakukan analisis sumber daya tenaga kerja dalam perencanaan sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek ini? 2. Sejauh mana tingkat kedalaman perencanaan sumberdaya tenaga kerja yang dilakukan oleh kontraktor? Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu bulan Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu minggu Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu hari Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dalam suatu pekerjaan 3. Dalam perencanaan kebutuhan tenaga kerja, apakah kontraktor melakukan analisis terhadap produktifitas pekerja yang direncanakan dalam proyek ini? 4. Jika dilakukan, sejauh mana tingkat kedalaman analisis produktifitas pekerja yang dilakukan oleh kontraktor? Penentuan tingkat produktifitas yang harus dicapai oleh pekerja Penentuan jumlah tenaga kerja untuk menyelesaikan suatu kegiatan pekerjaan Penentuan komposisi keahlian pekerja dalam suatu grup penyelesaian pekerjaan Lainnya, D.1.2. Peralatan 1. Apakah dilakukan analisis sumber daya peralatan dalam perencanaan sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek ini? 2. Sejauh mana tingkat kedalaman perencanaan sumberdaya peralatan yang dilakukan oleh kontraktor? Perencanaan kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu bulan Perencanaan kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu minggu Perencanaan kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu hari Perencanaan kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam suatu pekerjaan 3. Dalam perencanaan kebutuhan peralatan, apakah kontraktor mempertimbangkan produktivitas peralatan yang akan digunakan?

4. Jika dilakukan, faktor-faktor apa saja yang memepengaruhi produktivitas peralatan yang dipertimbangkan? Kondisi pekerjaan Kondisi peralatan Ukuran alat (kapasitas) Ketrampilan dan motivasi operator Cara kerja / metode Manajemen/pengelolaan peralatan Jumlah dan komposisi peralatan Lainnya, D.1.3. Material 1. Apakah dilakukan analisis sumber daya material dalam perencanaan sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek ini? 2. Sejauh mana tingkat kedalaman perencanaan sumberdaya material yang dilakukan oleh kontraktor? Perencanaan kebutuhan material yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu bulan Perencanaan kebutuhan material yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu minggu Perencanaan kebutuhan material yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu hari Perencanaan kebutuhan material yang diperlukan dalam suatu pekerjaan 3. Dalam perencanaan kebutuhan material, apakah kontraktor melakukan analisis tingkat waste material yang akan terjadi dalam proyek ini? D.2. Resource levelling (pemerataan sumber daya) 1. Dalam merencanakan sumber daya yang dibutuhkan, apakah kontraktor melakukan resource levelling terhadap sumber daya dalam proyek ini? 2. Jika dilakukan, apakah resource levelling tersebut dilakukan pada saat: Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Harian 3. Apakah resource levelling dalam merencanakan sumber daya yang dibutuhkan ini merupakan prosedur formal dari perusahaan?

4. Hambatan-hambatan apa dalam melakukan resource levilling pada proyek ini? D.3. Resource allocation (pengalokasian sumber daya) 1. Apakah dilakukan resource allocation terhadap sumber daya dalam proyek ini? 2. Jika dilakukan, apakah resource allocation tersebut dilakukan pada saat: Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Harian 3. Apakah resource allocation ini merupakan prosedur formal dari perusahaan? 4. Hambatan-hambatan apa dalam melakukan resource allocation pada proyek ini? D.4. Ukuran penyangga 1. Apakah dilakukan analisis terhadap jumlah bahan/material yang distok/disimpan? 2. Apakah dilakukan analisis terhadap lamanya waktu penyimpanan bahan/material tersebut? 3. Apakah dilakukan analisis terhadap luas area yang dibutuhkan untuk penyimpanan dalam proyek ini? 4. Apakah luas tempat penyimpanan tergantung luas area yang tersedia? 5. Bagaimana penentuan lokasi tempat penyimpanan dalam proyek ini? 6. Apakah tempat penyimpanan yang dibuat lebih dari satu lokasi? Alasannya, 7. Apakah dilakukan analisis jarak tempat penyimpanan dengan lokasi tempat kerja? 8. Apakah ada kecenderungan penyimpanan dalam jumlah kecil atau penyimpanan dalam jumlah besar? 9. Hambatan apa saja dalam penentuan jumlah bahan/material yang distok/disimpan dan lokasi tempat penyimpanan dalam proyek ini? D.5. Subkontrak 1. Bagaimana prosedur proses pemilihan subkontraktor dalam pelaksanaan proyek ini? 2. Apa yang menjadi alasan penggunaan subkontraktor dalam proyek ini? Menguragi resiko Keterbatasan sumber daya Meningkatkan efesiensi Meningkatkan kualitas Permintaan owner Alasan lain,

3. Pekerjaan apa saja yang disubkontrakkan oleh kontraktor dalam proyek ini? Pekerjaan tanah Pekerjaan pondasi Pekerjaan struktur bawah Pekerjaan struktur atas Pekerjaan konstruksi baja Pekerjaan waterproofing Pekerjaan mecanical & electrical (ME) Pekerjaan pintu jendela Pekerjaan atap Pekerjaan interior Pekerjaan finishing Pekerjaan lainnya, 4. Lingkup pekerjaan apa saja dari subkontraktor dalam proyek ini? Menyediakan jasa tenaga kerja saja Menyediakan jasa tenaga kerja dan material Menyediakan jasa tenaga kerja dan peralatan Menyediakan jasa tenaga kerja, material, dan peralatan Menyediakan jasa lainnya, 5. Bagaimana sistem pemilihan subkontraktor dalam pelaksanaan proyek ini? Pemilihan langsung Tender terbuka Tender terbatas Pemilihan lainnya, 6. Kriteria apa saja dalam memilih subkontraktor yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan proyek ini? Pengalaman Keuangan Peralatan Personelnya Kriteria lainnya, 7. Bagaimana bentuk kontrak dengan subkontraktor? 8. Hambatan apa saja yang dialami dalam proses subkontrak dalam proyek ini? D.6. Pemilihan supplier 1. Bagaimana prosedur proses pemilihan supplier dalam pelaksanaan proyek ini? 2. Bagimana sistem pemilihan subkontraktor dalam pelaksanaan proyek ini? Pemilihan langsung

Tender terbuka Tender terbatas Pemilihan lainnya, 3. Kriteria apa saja dalam memilih supplier dalam pelaksanaan proyek ini? Keandalan supplier Ukuran supplier Jarak lokasi supplier dan lokasi proyek Layanan purna jual yang ditawarkan supplier Syarat pembayaran yang diminta oleh supplier Kemampuan supplier untuk menyediakan bahan dalam keadaan tidak pasti Kriteria lainnya, 4. Lingkup pekerjaan apa saja dari supplier dalam proyek ini? Memasok bahan saja Memasok bahan dan mengirim ke lokasi proyek Memasok bahan, mengirim, dan memasang 5. Supplier apa saja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek ini? 6. Bagaimana bentuk kontrak dengan supplier? 7. Hambatan apa saja yang dialami dalam pemilihan supplier dalam proyek ini? E. KEGIATAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN E.1. Pengendalian 1. Apakah kontraktor melakukan pengendalian dalam permintaan akan sumber daya pada proyek ini? 2. Bagaimana kontraktor melakukan pengendalian permintaan akan sumber daya dalam proyek ini? 3. Apakah kontraktor melakukan pengendalian dalam penggunaan sumber daya pada proyek ini? 4. Bagaimana kontraktor melakukan pengendalian penggunaan sumber daya dalam proyek ini? 5. Apakah ada prosedur formal pada pengendalian permintaan dan pengguaan terhadap sumber daya yang dilakukan kontraktor dalam penggunaan sumber daya pada proyek ini? E.2. Pengarahan, koordinasi, dan komunikasi 1. Bagaimana koordinasi dilakukan antara bagian logistik, bagian teknik & rekayasa, dan bagian pelaksana/operasional? 2. Bagaimana kontraktor melakukan pengarahan, koordinasi, dan komunikasi? 3. Pihak-pihak yang berkoordinasi dengan pekerja: Kooordinator pelaksana

Staff pelaksana Mandor E.3. Pengadaan sumber daya E.3.1. Pengadaan tenaga kerja 1. Bagaimana proses pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan proyek? 2. Apakah kontraktor mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut dalam melakukan pengadaan tenaga kerja? Pengalaman bekerjasama dengan pekerja sebelumnya Pekerja di sekitar lokasi proyek Harga satuan pekerja 3. Faktor mana yang paling dominan dalam pengadaan tenaga kerja yang akan dipakai? 4. Pengadaan tenaga kerja yang digunakan dilakukan dengan : Melalui perantara mandor borong Langsung dengan pekerja Cara lain, 5. Kapan pengadaan tenaga kerja untuk untuk melaksanakan proyek dilakukan? Pengadaan dilakukan pada awal proyek. Pengadaan dilakukan secara berkala. Pengadaan dilakukan pada waktu material dibutuhkan untuk memenuhi pelaksanaan kegiatan dalam waktu dekat. 6. Hambatan apa yang dialami dalam pengadaan tenaga kerja dalam proyek ini? E.3.2. Pengadaan peralatan 1. Bagaimana proses pengadaan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan proyek? 2. Pengadaan peralatan yang digunakan dilakukan dengan : Beli, alasannya Leasing, alasannya Sewa, alasannya 3. Peralatan yang dibeli meliputi apa saja? 4. Peralatan yang dileasing meliputi apa saja? 5. Peralatan yang disewa meliputi apa saja? 6. Kapan pengadaan peralatan yang digunakan dalam proyek dilakukan? Pengadaan dilakukan pada awal proyek. Pengadaan dilakukan pada waktu alat dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan dalam waktu dekat.

Lainnya, 7. Hambatan apa yang dialami dalam pengadaan peralatan dalam proyek ini? E.3.3. Pengadaan material 1. Bagaimana proses pengadaan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan proyek? 2. Jenis material apa saja yang digunakan dalam proyek ini? Material mentah (raw material), yaitu Material jadi, yaitu Material campuran, yaitu Material prefab, yaitu Material lainnya, yaitu 3. Kapan pengadaan material untuk memenuhi kebutuhan proyek dilakukan? Pengadaan dilakukan pada awal proyek. Pengadaan dilakukan secara berkala. Pengadaan dilakukan pada waktu material dibutuhkan untuk memenuhi pelaksanaan kegiatan dalam waktu dekat. 4. Hambatan apa yang dialami dalam pengadaan material dalam proyek ini? E.4. Pengelolaan dan alokasi sumber daya E.4.1. Tenaga kerja 1. Pengelolaan level pekerja (jumlah dan komposisi) dalam melakukan kegiatan pekerjaan dilakukan oleh: Mandor Pelaksana Kepala pelaksana Pihak lain, 2. Apa yang dilakukan terhadap pekerja yang telah selesai mengerjakan suatu pekerjaan, tetapi masih dibutuhkan untuk pekerjaan selanjutnya? Untuk sementara waktu diberhentikan. Dialihkan untuk membantu pekerjaan lain. Lainnya, 3. Apakah dilakukan analisis terhadap kelebihan jumlah pekerja dalam suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan? 4. Apakah dilakukan analisis terhadap kegiatan pekerja yang sebenarnya tidak perlu dilakukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan? 5. Apakah dilakukan pencatatan terhadap pergerakan pekerja yang tidak memberikan nilai tambah dalam proyek ini?

E.4.2. Peralatan 1. Pengelolaan peralatan yang digunakan dalam kegiatan pelaksanaan dalam proyek ini dilakukan oleh: Manajer pelaksana, peralatan apa saja Staf pelaksana, peralatan apa saja Mandor, peralatan apa saja Pekerja, peralatan apa saja 2. Apakah dilakukan analisis terhadap kelebihan jumlah peralatan dalam proyek ini? 3. Apakah dilakukan analisis terhadap pergerakan peralatan yang tidak perlu dalam proyek ini? 4. Apakah dilakukan pencatatan terhadap waktu peralatan sedang tidak digunakan dalam proyek ini? E.4.3. Material 1. Bagaimana peran masing-masing pihak dalam pengelolaan material dalam proyek ini? Bagian logistik Bagian teknik & rekayasa Bagian pelaksana 2. Apakah dilakukan analisis terhadap kelebihan atau kekurangan material dalam proyek ini? 3. Apakah dilakukan analisis mengenai waktu penyimpanan suatu bahan/material sebelum digunakan dalam proyek ini? Jika ada, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? 4. Apakah dilakukan analisis terhadap waktu pengiriman bahan/material tempat penyimpanan sampai ke tempat lokasi pekerjaan? Jika ada, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? 5. Apakah ada pencatatan terhadap pemindahan bahan/material dalam penyimpanan? Jika ada, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? E.5. Inventory Control 1. Bagaimana prosedur penerimaan bahan/material yang dibutuhkan proyek? 2. Apakah dilakukan analisis terhadap waktu pengiriman bahan/material dari supplier sampai ke tempat penyimpanan? Jika ada, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? 3. Bagaimana melakukan pemeriksaan terhadap bahan/material yang diterima? Bahan/material yang diserahkan supplier telah diuji coba dan disetujui sesuai dengan spesifikasi Kualitas bahan/material harus sama dalam penyerahan dan permintaan Kualitas bahan/material (merk) harus sama dalam cacatan penyerahan

Bahan/material yang diserahkan supplier dalam urutan yang baik 6. Apa yang dilakukan bila ada bahan/material yang tidak sesuai dengan pemesanan? 7. Apakah dilakukan pencatatan terhadap penerimaan dan pengeluaran bahan/ material? Kalau ada pencatatan, bagaimana cara melakukan pencatatan tersebut? Media apa yang digunakan untuk pencatatan? 8. Apakah ada pemeriksaan terhadap bahan/material yang disimpan untuk memperkuat catatan petugas penyimpanan? 9. Berapa periodik pemeriksaan tersebut dilakukan? Setiap bulan Setiap minggu Setiap hari 10. Bagaimana prosedur pengeluaran bahan/material untuk keperluan proyek? 11. Hambatan apa yang dialami dalam mengontrol inventori dalam proyek ini? E.6. Pengawasan 1. Bagaimana standar dalam melakukan pengawasan yang dilakukan kontraktor? 2. Bagaimana kontraktor melakukan pengawasan pemakaian sumber daya yang digunakan dalam proyek ini? Mempercayakan kepada mandor Pengawasan dilakukan oleh staff pelaksana Pengawasan dilakukan oleh site manager Pengawasan dilakukan oleh staff logistik Lainnya 3. Berapa periodik pengawasan dilakukan oleh kontraktor? Setiap bulan Setiap minggu Setiap hari Setiap ada pekerjaan yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek 4. Alat apakah yang dipakai kontraktor dalam pengawasan untuk dijadikan dokumentasi atas pekerjaan yang telah dilaksanakan: Foto Video Dokunetasi lainnya, E.7. Laporan kegiatan 1. Bentuk laporan kegiatan pekerjaan dalam pelaksaan konstruksi yang telah dilakukan kontraktor dalam bentuk: Laporan kegiatan harian

Laporan kegiatan mingguan Laporan kegiatan bulanan Lainnya, 2. Informasi apa yang terdapat dalam laporan kegiatan Laporan kegiatan harian: Kondisi cuaca pada saat berlangsungnya kegiatan pada hari yang bersangkutan. Jumlah dan jenis tenaga kerja yang bekerja pada hari yang bersangkutan. Jumlah dan jenis material yang digunakan pada hari yang bersangkutan. Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan pada hari yang bersangkutan. Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan pada hari bersangkutan. Jumlah kuantitas pekerjaan yang diselesaikan pada hari yang bersangkutan. Lainnya, Laporan kegiatan mingguan Jumlah dan jenis tenaga kerja yang bekerja dalam satu minggu yang bersangkutan. Jumlah dan jenis material yang digunakan dalam satu minggu yang bersangkutan. Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan dalam satu minggu yang bersangkutan. Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam satu minggu bersangkutan. Jumlah kuantitas pekerjaan yang diselesaikan dalam satu minggu yang bersangkutan. Lainnya, Laporan kegiatan bulanan Jumlah dan jenis tenaga kerja yang bekerja dalam satu bulan yang bersangkutan. Jumlah dan jenis material yang digunakan dalam satu bulan yang bersangkutan. Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan dalam satu bulan yang bersangkutan. Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam satu bulan bersangkutan. Jumlah kuantitas pekerjaan yang diselesaikan dalam satu bulan yang bersangkutan. Lainnya, E.8. Penilaian pemakaian sumber daya 1. Apakah ada penilaian terhadap pemakaian sumber daya tenaga kerja aktual dengan sumber daya tenaga kerja rencana? 2. Apakah ada penilaian terhadap pemakaian sumber daya peralatan aktual dengan sumber daya peralatan rencana?

3. Apakah ada penilaian terhadap pemakaian sumber daya material aktual dengan sumber daya material rencana? 4. Bagaimana melakukan penilaian terhadap pemakaian sumber daya dalam proyek ini? Deviasi antara produktifitas aktual pekerja dengan produktifitas rencana Deviasi antara penggunaan tenaga kerja aktual dengan penggunaan tenaga kerja rencana Deviasi antara penggunaan bahan/material aktual dengan penggunaan bahan/ material rencana Deviasi antara penggunaan peralatan aktual dengan penggunaan peralatan rencana Lainnya,... 5. Penilaian terhadap pemakaian sumber daya dalam proyek ini dilakukan: Setiap hari Setiap minggu Setiap bulan Lainnya 6. Apakah hasil penilaian pemakaian sumber daya untuk kegiatan operasi proyek konstruksi tersebut disebarluaskan? 7. Kepada pihak-pihak siapa saja penyebarluasan hasil penilaian pemakaian sumber daya dilakukan: Pihak intern kontraktor dalam proyek Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan operasi proyek termasuk: Pekerja Mandor Subkontraktor Supplier E.9. Rapat evaluasi 1. Apakah kontraktor melakukan rapat evaluasi dengan pihak ekstern (mandor borong, supplier, dan subkontraktor) untuk membahas perkembangan proyek? 2. Berapa periodik rapat tersebut dilakukan? Setiap bulan Setiap minggu Setiap hari 3. Apakah kontraktor melakukan rapat evaluasi secara intern untuk membahas perkembangan proyek? 4. Berapa periodik rapat tersebut dilakukan? Setiap bulan

Setiap minggu Setiap hari 5. Apakah dilakukan rapat evaluasi antara pihak manajemen proyek dengan pihak manajemen pusat untuk membahas perkembangan proyek? 6. Berapa periodik rapat tersebut dilakukan? Setiap bulan Setiap minggu Setiap hari E.10. Analisis penyimpangan 1. Apakah dilakukan analisis penyimpangan pemakaian sumber daya yang telah dilakukan dalam proyek ini? 2. Jika dilakukan, apakah analisis penyimpangan tersebut dilakukan pada saat: Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Harian Hanya pada saat terjadi deviasi antara pencapaian yang dilakukan dengan pencapaian rencana 3. Apa yang dilakukan kontraktor jika menemukan penyimpangan pemakaian sumber daya dalam proyek ini? E.11. Tindakan peningkatan 1. Apakah dilakukan kontraktor setelah melakukan evaluasi dan analisis penyimpangan terhadap sumber daya dalam proyek ini? 2. Apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? 3. Apakah dilakukan pelatihan terhadap sumber daya tenaga kerja untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan? 4. Jika dilakukan, level manakah yang pernah dilakukan pelatihan? Level manajer proyek Level staff proyek Level mandor Level pekerja