BAB 5 RINGKASAN. kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

ANALISIS KESALAHAN PERUBAHAN KEIYOUSHI PADA SISWA KELAS XII BAHASA SMAN 1 PAGAK - KABUPATEN MALANG SKRIPSI OLEH DWI AYU ARIASTUTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3. Carla Amelia Iarr

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI

ANALISIS LIRIK LAGU HERO DAN AND I LOVE YOU DARI BAND MR.CHILDREN DENGAN TEORI PENGKAJIAN PUISI DAN KONSEP KEBUTUHAN EKSISTENSIAL DALAM KETERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, fikiran, maksud serta tujuan kepada

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: AULIA ALFARABI ANESTYA NIM

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi, dibutuhkan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi yang

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Semantik mempelajari hubungan antara tanda-tanda atau lambang-lambang yang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan berkomunikasi. Mengenai komunikasi ini, Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

PELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

REGISTER OTAKU IDOL GROUP 48 FAMILY DALAM KOMUNITAS RINGO 48 DI MALANG SKRIPSI OLEH: M. RIAN WIJAYANTO NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

Bab 5. Ringkasan. Bahasa itu sendiri mempunyai dua pengertian, pertama menyatakan alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke

BAB I PENDAHULUAN. simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. pikiran, maupun ide kepada lawan bicara.

BAB 2. Tinjauan Pustaka

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

Bab 2. Landasan Teori. teori Needs Analysis, dan teori Relativitas dalam penerjemahan.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa たび tabi beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu komponen yang digunakan antara satu manusia

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

GAYA BAHASA KIASAN DALAM ALBUM CLICKED SINGLES BEST 13 KARYA L ARC~EN~CIEL SKRIPSI OLEH JAHRATUN NISA

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI. Oleh : RIA MA RIFATUN NISA

BAB I PENDAHULUAN. setiap bahasa memiliki ciri-ciri yang sama. Misalnya, dalam tataran ilmu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama

Abstraksi. Kata kunci : fungsi partikel mo, Umibe no Kafuka.

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

Penyimpangan Penggunaan Danseigo dan Joseigo Terhadap Shuujoshi dalam Serial Animasi Kantai Collection SKRIPSI

Bab 5. Ringkasan. Bahasa adalah sistem tanda yang menimbulkan reaksi yang sama pada lawan bicara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

Transkripsi:

BAB 5 RINGKASAN Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali. Hampir dalam semua kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila banyak perhatian yang dicurahkan pada masalah yang berhubungan dengan bahasa. Ilmu yang mempelajari tentang bahasa disebut linguistik. Salah satu bidang ilmu dalam linguistik adalah sintaksis. Sintaksis adalah studi gramatikal mengenai kalimat. Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat Bahasa Jepang dibagi menjadi dua, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Berikut ini adalah contoh kalimat tunggal dan kalimat majemuk: 1. ひろしはテレビを見る 'Hiroshi menonton TV.' 1. 転校 という言葉の意味は学校を変えることです 'Makna dari kata tenkou adalah berpindah sekolah.' くつぬ 2. 日本では靴を脱いで部屋に入るのが一般的である 'Di Jepang, melepas sepatu sebelum memasuki ruangan adalah hal yang biasa.' 58

Kalimat nomor 1 adalah kalimat tunggal, sedangkan kalimat nomor 2 dan 3 adalah kalimat majemuk. Dalam kalimat majemuk terdapat sebuah klausa utama atau induk kalimat dan klausa tambahan atau anak kalimat. Anak kalimat yang digarisbawahi pada kalimat nomor 2 dan 3 adalah umekomisetsu (klausa tersembunyi). Dalam umekomisetsu tersebut terdapat no dan koto. No dan koto tersebut termasuk ke dalam golongan kata benda yaitu keishiki meishi, yang mempunyai fungsi yang sama yaitu membendakan kalimat dan frase. Namun, selama ini saya merasakan adanya keterbatasan pengetahuan dan informasi tentang cara pemakaian no dan koto, sehingga saya merasa kesulitan dalam membedakan pemakaian di antara kedua keishiki meishi tersebut. Oleh karena itu, saya ingin mengetahui bagaimanakah kemampuan pemelajar Bahasa Jepang lainnya dalam membedakan pemakaian no dan koto. Saya membatasi penelitian pada mahasiswa semester enam Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Bina Nusantara Jakarta, dengan menggunakan metode kuesioner atau angket. Angket tersebut berisi soal-soal tentang pemakaian no dan koto, yang terdiri terdiri dari dua bagian. Bagian pertama terdiri dari empat buah soal tentang keishiki meishi. Dan bagian kedua terdiri dari 12 soal tentang pemakaian no dan koto dalam kalimat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah agar pemelajar Bahasa Jepang 59

tidak lagi mengalami kesulitan dalam membedakan pemakaian no dan koto. Dari analisis jawaban mahasiswa/i yang terdapat pada soal-soal angket, saya memperoleh hasil bahwa sebagian besar mahasiswa/i tidak mengalami kesulitan dalam membedakan pemakaian no dan koto. Pada soal nomor 1A dan 1B, sebagian besar mahasiswa/i mampu menjawab dengan benar. Tetapi, saya melihat adanya kesalahpahaman pada mahasiwa/i tentang pemakaian koto pada soal tersebut. Mereka terfokus pada kata shumi, maksudnya jika suatu kalimat menjelaskan shumi (hobi), maka koto yang dipakai. Padahal koto dipakai karena di belakang predikatnya ada jodoushi desu. Pada soal nomor 2 dan 3 tidak ada mahasiswa/i yang menjawab salah, karena baik no ataupun koto dapat digunakan. Tetapi, saya melihat bahwa kebanyakan mahasiswa/i cenderung memakai no saja atau koto saja. Padahal, jika predikatnya menyatakan perasaan dan penilaian, maka kedua-duanya baik no ataupun koto dapat dipakai tanpa merubah makna kalimat tersebut. Pada soal nomor 4A dan 4B sebagian besar mahasiswa/i mampu menjawab dengan benar. Tetapi, jawaban yang benar lebih banyak ditemukan pada soal nomor 4B. Dari hal tersebut, saya melihat adanya kesalahpahaman lagi pada mahasiswa/i dalam pemakaian koto. Mereka terkecoh oleh ~ga aru di akhir kalimat. Menurut mereka, jika 60

ada ~ga aru, maka koto yang dipakai. Padahal, koto pada soal tersebut dipakai untuk membendakan kata sifat, lalu menyatakannya sebagai suatu hal yang bersifat abstrak. Pada soal nomor 5 dan 6 sebagian besar mahasiswa/i mampu menjawab dengan benar. Mereka mengetahui bahwa no dipakai apabila kata kerja dalam induk kalimatnya adalah aktivitas pengindraan seperti melihat dan mendengar (bunyi atau suara). No dipakai untuk menyatakan bahwa objek dari kata kerja tersebut adalah hal yang bersifat nyata/konkret. Pada soal nomor 7 sebagian besar mahasiswa/i mampu menjawab dengan benar. Mereka mengetahui bahwa no dipakai dalam kalimat penekanan (kyouchoubun). Kesalahan mahasiswa/i paling banyak ditemukan pada soal nomor 8. Pada soal ini, dapat dilihat bahwa mahasiswa/i tidak dapat membedakan apakah perbuatan menunggu itu bersifat nyata/tidak. Dengan kata lain, mahasiswa/i belum menguasai dengan baik konsep konkret dan abstrak yang membedakan pemakaian no dan koto. Pada soal nomor 9 dan 10 sebagian dari mahasiswa/i mampu menjawab dengan benar. Mereka mengetahui bahwa koto dipakai untuk menyatakan suatu hal yang bersifat abstrak. Mereka menyadari bahwa objek dari pemikiran ataupun perintah itu bersifat tidak nyata/abstrak. Pada soal nomor 11A tidak ada mahasiswa/i yang menjawab salah. Tetapi, dapat 61

dilihat bahwa mahasiswa/i cenderung memakai no saja. Padahal, apabila subjek dan predikat dalam suatu kalimat dibendakan maka kedua-duanya baik no ataupun koto dapat dipakai untuk membendakan subjeknya. Berarti mereka tidak mengetahui adanya kesamaan dalam pemakaian no dan koto. Pada soal nomor 11B sebagian besar mahasiswa/i mampu menjawab dengan benar. Pada soal ini, mereka mengetahui no dipakai karena ada jodoushi desu di akhir kalimat. Pada soal nomor 12 sebagian mahasiswa/i mampu menjawab dengan benar. Tetapi sebagiannya lagi tidak mampu menjawab dengan benar. Mahasiswa yang menjawab salah tidak mengetahui bahwa pemakaian no dan koto untuk kata kerja kiku (mendengar) dapat dibedakan menurut objek yang didengar. Pada soal nomor 12, objek yang didengar adalah perkataan/ucapan. Jadi, kiku di sini digolongkan ke dalam aktivitas penyampaian. Dari hasil analisis jawaban kuesioner tersebut saya menyimpulkan bahwa mahasiswa/i sudah mampu membedakan pemakaian no dan koto dengan baik. Tetapi, mahasiswa/i cenderung tidak mengetahui adanya kesamaan dalam pemakaian no dan koto. Jadi, secara garis besar no dipakai untuk menyatakan hal, keadaan, dan aktivitas yang bersifat nyata/konkret, sedangkan koto dipakai untuk menyatakan hal, keadaan, dan aktivitas yang bersifat abstrak/tidak nyata. 62