BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Deniaty Sinaga, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat saja terganggu, sebagai akibat dari gangguan dalam pendengaran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan lingkungan sosial yang lebih luas di masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

, 2016 PERILAKU SOPAN SANTUN ANAK TUNAGRAHITA SEDANG TERHADAP GURU BERDASARKAN POLA ASUH ORANG TUA DI SLB NEGERI TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan Hawa sebagai pendamping bagi Adam. Artinya, manusia saling

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amilia Wahyuni, 2014 Analisis kemampuan berbahasa anak tunarungu ditinjau dari peran orang tua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar

2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa pendidikan di SMK adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu

2015 PENGAJARAN TOILETTRAINING PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kompetensinya.

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

BAB I PENDAHULUAN. mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia lahir ke dunia akan mengalami pertumbuhan dan. perkembangan. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan. Ketika remaja dihadapkan pada lingkungan baru misalnya lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan organisasi terkecil dalam masyarakat. Secara historis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN. telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

2015 ANALISIS KONTRASTIF TINDAK TUTUR UCAPAN SELAMAT DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA INDONESIA

2016 HUBUNGAN TINGKAT STRES MAHASISWA DENGAN HASIL INDEKS PRESTASI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial. Sebagai makhluk individu ia memiliki sifat dan ciri-ciri yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah merubah peradaban manusia, menjadikan manusia menjadi. berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial di lingkungan sekolah. Dalam melaksanakan fungsi interaksi sosial, remaja

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

HAYAT NUR ISNAINI JUNIARTI,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeyen Yeni Aminah, 2014

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar

AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU

PENDAHULUAN. ciri skala usahanya yang kecil dan tidak ekonomis serta dilakukan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pendidikan yang terbaik yakni pendidikan yang mencangkup. kepada kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang beralamat di Jl. Rajekwesi 59-A Perak Bojonegoro. Di SLB-B Putra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIDASARKAN PADA TEORI SCHOENFELD

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

PROPOSAL PENELITIAN. Isah Cahyani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara

BAB I PENDAHULUAN. dengan penampilan yang memprihatinkan seperti muka memelas, pakaian kumal, dan

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah hal yang sangat mendasar bagi setiap makhluk hidup. Ziberman (dalam Mulyana, 2000, hlm. 4) merumuskan bahwa tujuan komunikasi dapat dibagi menjadi dua kategori besar. Pertama, untuk memenuhi tugas-tugas penting bagi kehidupan kita, memuaskan rasa penasaran kira akan lingkungan dan menikmati hidup. Yang kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain. Salah satu fungsi komunikasi yaitu fungsi sosial yang mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, memupuk hubungan dengan orang lain dan membangun konsep diri. Selain itu komunikasi juga menjadi sarana untuk menyampaikan norma-norma yang berlaku baik secara horzontal, yaitu dari masyarakat ke masyarakat yang lain, maupun secara vertikal, yaitu dari generasi ke generasi. (Mulyana, 2000, hlm. 5) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 721), komunikasi didefinisikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sementara itu Ruben dan Stewart (2006, hlm. 19) mendefinisikan komunikasi sebagai berikut komunikasi manusia adalah proses melalui mana individu dalam hubungan, kelompok, organisasi, dan masyarakat membuat dan menggunakan informasi untuk berhubungan satu sama lain dan dengan lingkungan. Secara umum, komunikasi dapat dikatakan sebagai proses penyampaian pesan antara makhluk hidup. Untuk dapat melakukan komunikasi ada dua fungsi berbeda yang perlu dikuasai oleh individu. Dua fungsi tersebut adalah menangkap maksud orang lain dan menyampaikan maksud kepada orang lain. Tanpa dua fungsi ini dapat dipastikan komunikasi tidak dapat berjalan dengan semestinya.

2 Dalam sebuah keluarga, komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan seharihari. Pertukaran pesan yang terjadi dalam sebuah keluarga bukan hanya untuk mempertahankan tetapi juga untuk menghidupkan sebuah keluarga. Keluarga yang komunikasinya tidak berjalan dengan baik besar kemungkinan mengalami berbagai masalah dalam keluarganya. Penelitian penelitian tentang hubungan keluarga menunjukkan bahwa semua hubungan dalam keluarga merupakan faktor penting dalam perkembangan individu. Namun dari semua hubungan dalam keluarga, hubungan orang tua dan anak merupakan hubungan yang paling penting dan paling berpengaruh pada perkembangan individu terutama pada masa-masa awal kehidupan individu tersebut. Kelangsungan hidup anak-anak sangat bergantung pada orang dewasa di sekitar mereka. Faktanya, bayi manusia bergantung pada orang lain lebih lama dibandingkan dengan makhluk hidup spesies lain. Hubungan orang tua dan anak yang baik tentunya ditunjang dengan komunikasi yang baik pula. Komunikasi antara orang tua dan anak juga merupakan dasar perkembangan psikologis anak. Komunikasi yang lebih intim melibatkan sentuhan dan dekapan yang dapat membuat anak merasa nyaman dan aman. Komunikasi intim juga melibatkan perkataan (bahasa) verbal yang penuh makna untuk menjelaskan hal-hal yang tidak diketahui anak. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak akan melahirkan anak yang cerdas. Soyomukti (2012, hlm. 147) memaparkan bahwa jika aliran informasi antara penyampaian pesan dan penerimaan pesan berjalan dengan lancar, pesan yang disampaikan mendatangkan kejelasan dan pencerahan/penyadaran (bukan manipulasi atau kebohongan) maka komunikasi yang baik dapat terjadi. Anak belajar banyak hal dan mengalami proses perkembangan awal dalam keluarga. Dalam proses tersebut tentu saja tidak lepas dari peranan orang tua dalam mengkomunikasikan pemahaman-pemahaman baru kepada anak. Proses pengembangan karakter manusia memerlukan komunikasi yang baik. Komunikasi antarindividu yang terjadi dalam keluarga bertujuan untuk mempererat hubungan antar individu dalam keluarga. Selain itu komunikasi yang

3 baik antara orang tua dan anak dapat menunjang perkembangan bahasa yang baik pula bagi anak. Bagi orang tua, terkadang mendidik anak bisa menjadi sangat sulit jika tidak dapat mengkomunikasikannya dengan baik. Tidak jarang orang tua mengalami stress dan frustasi karena merasa tidak mampu mendidik anak mereka. Orang tuna rungu juga melalui fase perkembangan hidupnya sebagai orang tua. Banyak orang tuna rungu memilih pasangan yang juga tuna rungu dan sekitar 90% mereka memiliki anak-anak dengan kemampuan pendengaran yang normal. Perbedaan kondisi kemampuan pendengaran antara orang tua dan anak rentan memunculkan kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan dalam penyampaian maksud dan keinginan. Orang tua yang tunarungu tentu perlu menyesuaikan keterbatasan dirinya dengan tanggung jawab mereka untuk memenuhi kebutuhankebutuhan anak baik kebutuhan materi, fisiologis, psikologis maupun kebutuhan untuk membangun relasi sosial. Penelitian Mallory, Schein dan Zingle (dalam Singleton, 2000, hlm. 226), mengenai persepsi dan performace orang tua tuna rungu dalam mengasuh anak, menghasilkan bahwa orang tua tunarungu sebenarnya memiliki pandangan yang positif mengenai efektivitas pengasuhan dalam keluarga mereka. Namun pada kenyataannya, hubungan komunikasi antara orang tua tunarungu dengan anak mereka yang berpendengaran normal memiliki perbedaan yang jelas dalam hal bahasa. Beberapa penelitian menyatakan bahwa 90% orang tunarungu lahir dan tumbuh besar dari orang tua normal. Saat orang tua mendapati bahwa anak mereka tunarungu, sudah pasti orang tua mencari berbagai informasi dari berbagai sumber untuk mengasuh dan merawat anak mereka yang tunarungu. Hal ini mengakibatkan anak tunarungu yang telah dewasa dan berkeluarga tidak memiliki contoh nyata dalam mengasuh anak dengan pendengaran normal. Berdasarkan alasan itu peneliti merasa terpanggil dan tertarik mengadakan penelitian ini dengan judul Pola Komunikasi Orang Tua Tunarungu dengan Anak Mereka yang Memiliki Pendengaran Normal.

4 B. Fokus Penelitian Membatasi masalah yang akan diteliti, dan supaya dapat mengungkap lebih dalam mengenai masalah yang diteliti maka peneliti menentukan fokus masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana orang tua tunarungu dan anaknya yang memiliki pendengaran normal menggunakan pola komunikasi verbal dan nonverbal? 2. Bagaimana kemampuan bahasa anak dengan pendengaran normal yang lahir dari orang tua tunarungu? 3. Kendala apa saja yang dihadapi oleh orang tua tunarungu dan anaknya yang memiliki pendengaran normal dalam berkomunikasi? 4. Upaya apa saja yang di lakukan oleh orang tua tunarungu dan anaknya yang memiliki pendengaran normal dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam berkomunikasi? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pola komunikasi yang terjadi dalam keluarga orang tua tunarungu dengan anak yang memiliki pendengaran normal. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah: a. Penelitian ini diharapkan dapat mengemukakan penggunaan pola komunikasi verbal dan nonverbal oleh orang tua tunarungu dengan anaknya yang memiliki pendengaran normal? b. Penelitian ini diharapakan dapat mengungkapkan kemampuan bahasa anak dengan pendengaran normal yang lahir dari orang tua tunarungu. c. Penelitian ini diharapkan dapat mengemukakan kendala yang dihadapi oleh orangtua tunarungu dalam berkomunikasi dengan anaknya yang memiliki pendengaran normal.

5 d. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan upaya apa saja yang dilakukan oleh orang tua tunarungu dalam berkomunikasi dengan anaknya yang memiliki pendengaran normal. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur untuk penelitian lebih lanjut mengenai pola orang tua tunarungu dengan anaknya yang memiliki pendengaran normal. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu orang tua tunarungu yang memiliki anak dengan pendengaran normal dalam aspek komunikasi di tengahtengah keluarga mereka. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan pengetahuan mengenai individu tunarungu. E. Struktur Organisasi Skripsi Adapun sistematika penulisan di dalam penelitian ini yaitu terdapat lima bab, sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan Pada bab ini mencakup latar belakang masalah yang menjadikan dasar dilakukan penelitian mengenai komunikasi orang tua tunarungu dengan anaknya yang memiliki pendengaran normal. Kemudian rumusan masalah penelitian berguna untuk menunjukkan aspek apa saja yang ingin diungkap dalam penelitian. Selain itu, adapula tujuan dan manfaat penelitian untuk menjelaskan apa yang dimaksud dan mengapa penelitian ini dilakukan. Selanjutnya, struktur organisasi skripsi berisi tentang urutan penulisan dari setiap bab, dimulai dari bab pertama hingga bab terakhir.

6 2. Bab II Kajian Pustaka Bab ke dua yaitu kajian pustaka yang mencakup beberapa poin yang berkaitan dengan rinci konsep tunarungu yang mencakup definisi, klasifikasi dan dampak ketunarunguan. Kemudian konsep komunikasi yang menjabarkan tentang pengertian dan fungsi komunikasi. Selanjutnya rincian tentang pola komunikasi orang tua yang berisi tentang pola komunikasi sendiri, komunikasi keluarga, dan juga penjabaran mengenai orang tua tunarungu serta komunikasinya dengan anak yang memiliki pendengaran normal. 3. Bab III Metode Penelitian Bab ke tiga berisi penjabaran metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian. Pada bab ini dijelaskan secara rinci desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Partisipan dan tempat penelitian dalam penelitian ini yaitu keluarga dengan orang tua tunarungu dan anak yang memiliki pendengaran normal. Selain itu, pengumpulan data juga disajikan pada bab tiga ini yakni melalui wawancara, observasi, studi dokumen, dan catatan lapangan. Setelah itu, data dianalisis dengan cara disusun secara sistematis melalui data reduction (reduksi data) dan data display (penyajian data). 4. Bab IV Temuan Dan Pembahasan Bab ke empat menyampaikan temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data sesuai dengan urutan rumusan masalah penelitian dan pembahasan temuan penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu pembahasan mengenai bagaimana pola komunikasi orang tua tunarungu dengan anaknya yang memiliki pendengaran normal, untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. 5. Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi Bab terakhir adalah bab ke lima yang mencakup keseluruhan pembahasan dari penelitian dan dirangkum dengan simpulan, implikasi, dan rekomendasi serta hal-hal yang ditemukan oleh penulis selama penelitian dilaksanakan. Simpulan merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk uraian padat maupun butir-butir. Kemudian implikasi dan rekomendasi yang ditemukan dari

7 lapangan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat yang berhubungan dengan penelitian.