BAB I PENDAHULUAN. klasik dan mempunyai dua cabang utama yaitu mekanika klasik Newtonian dan teori

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penelaahan gejala dan sifat berbagai sistem mikroskopik. Perkembangan

SOLUSI PERSAMAAN DIRAC PADA KASUS SPIN SIMETRI UNTUK POTENSIAL SCARF TRIGONOMETRIK PLUS COULOMB LIKE TENSOR DENGAN METODE POLINOMIAL ROMANOVSKI

SOLUSI PERSAMAAN DIRAC DENGAN PSEUDOSPIN SIMETRI UNTUK POTENSIAL ROSEN MORSE PLUS COULOMB LIKE TENSOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYNOMIAL ROMANOVSKI

Alpiana Hidayatulloh Dosen Tetap pada Fakultas Teknik UNTB

Persamaan Dirac, Potensial Scarf Hiperbolik, Pseudospin symetri, Coulomb like tensor, metode Polynomial Romanovski PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. (konsep-konsep fisika) klasik memerlukan revisi atau penyempurnaan. Hal ini


PENYELESAIAN PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL ROSEN MORSE HIPERBOLIK DENGAN COULOMB LIKE TENSOR UNTUK SPIN SIMETRI MENGGUNAKAN METODE HIPERGEOMETRI

SOLUSI PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL SCARF II TRIGONOMETRI TERDEFORMASI-Q PLUS TENSOR TIPE COULOMB DENGAN MENGGUNAKAN METODE NIKIFOROV UVAROV

Disusun Oleh : SENDRO WAHONO M SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 16, No. 2, Oktober 2015

Disusun oleh: BETA NUR PRATIWI M SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains

Disusun Oleh : DYAH AYU DIANAWATI M SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains

ANALISIS ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG RELATIVISTIK PADA KASUS SPIN SIMETRI DAN PSEUDOSPIN SIMETRI UNTUK POTENSIAL ECKART DAN POTENSIAL MANNING

Solusi Persamaan Schrödinger untuk Potensial Hulthen + Non-Sentral Poschl-Teller dengan Menggunakan Metode Nikiforov-Uvarov

Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami no 36A Kentingan Surakarta Ph , Fax

ANALISIS PERSAMAAN DIRAC D DIMENSI UNTUK POTENSIAL POSCHL-

ANALISIS FUNGSI GELOMBANG DAN ENERGI PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL NON SENTRAL MENGGUNAKAN POLINOMIAL ROMANOVSKI

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIRAC PADA KASUS SPIN SIMETRI DAN PSEUDOSPIN SIMETRI DENGAN POTENSIAL SCARF II TRIGONOMETRI PLUS

Kata kunci: persamaan Schrӧdinger, potensial Pöschl-Teller, potensial Scarf II terdeformasi-q, potensial Scarf Trigonometrik, metode iterasi asimtot.

ANALISIS SPEKTRUM ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG PERSAMAAN SCHRODINGER POTENSIAL NON- SENTRAL SHAPE. INVARIANCE q-deformasi MENGGUNAKAN METODE

ANALISIS ENERGI RELATIVISTIK DAN FUNGSI

ANALISA FUNGSI ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG DARI POTENSIAL ECKART PLUS HULTHEN DIMENSI-D DENGAN METODE NIKIFOROV UVAROV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYELESAIAN PERSAMAAN SCHRODINGER TIGA DIMENSI UNTUK POTENSIAL NON-SENTRAL ECKART DAN MANNING- ROSEN MENGGUNAKAN METODE ITERASI ASIMTOTIK

Analisis Energi Osilator Harmonik Menggunakan Metode Path Integral Hypergeometry dan Operator

SOLUSI PERSAMAAN SCHRÖDINGER UNTUK KOMBINASI POTENSIAL HULTHEN DAN NON-SENTRAL POSCHL- TELLER DENGAN METODE NIKIFOROV-UVAROV

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

ANALISIS SPEKTRUM ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG

ANALISIS ENERGI, FUNGSI GELOMBANG, DAN INFORMASI SHANNON ENTROPI PARTIKEL BERSPIN-NOL UNTUK POTENSIAL PӦSCHL-TELLER TRIGONOMETRI DAN KRATZER

PROBABILITAS PARTIKEL DALAM KOTAK TIGA DIMENSI PADA BILANGAN KUANTUM n 5. Indah Kharismawati, Bambang Supriadi, Rif ati Dina Handayani

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ILMU FISIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 16, No. 2, Oktober 2015

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Teori Relativitas Umum Einstein

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BUKU PANDUAN TUGAS BESAR PEMROGRAMAN KOMPUTER. Pengampu : Mohtar Yunianto, M.Si Nuryani, Ph.D

POK O O K K O - K P - OK O O K K O K MAT A ERI R FISIKA KUANTUM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SOLUSI PERSAMAAN SCHRODINGER D-DIMENSI UNTUK POTENSIAL NON SENTRAL SHAPE INVARIANT DENGAN METODE NIKIFOROV-UVAROV

16 Mei 2017 Waktu: 120 menit

Pendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan

KB.2 Fisika Molekul. Hal ini berarti bahwa rapat peluang untuk menemukan kedua konfigurasi tersebut di atas adalah sama, yaitu:

PERSAMAAN SCHRÖDINGER TAK BERGANTUNG WAKTU DAN APLIKASINYA PADA SISTEM POTENSIAL 1 D

SOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

BA B B B 2 Ka K ra r kt k eri r s i tik i k S is i tem Ma M kr k o r s o ko k p o i p k i Oleh Endi Suhendi

ASAL USUL PERKEMBANGAN FISIKA YANG TERCATAT SEJARAH. Oleh : Agus Sudarmanto

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG POTENSIAL NON SENTRAL ROSEN MORSE PLUS HULTHEN, ROSEN MORSE, DAN COULOMB MENGGUNAKAN POLINOMIAL ROMANOVSKI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENDAHULUAN FISIKA KUANTUM. Asep Sutiadi (1974)/( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari interaksi di antara penyusun inti tersebut. Penyusun inti meliputi

FISIKA HAKIKAT FISIKA

Teori Atom Mekanika Klasik

jadi olahragawan, jadi wartawan, jadi pengusaha, jadi anggota DPR, jadi menteri, atau mungkin juga jadi presiden. Bagi mereka itu pemahaman ilmu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA

SOLUSI PERSAMAAN SCHRODINGER UNTUK POTENSIAL NON SENTRAL KOMBINASI POTENSIAL COULOMB, ECKART PLUS POTENSIAL PÖSCHL-TELLER I MENGGUNAKAN METODE

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA

RANCANGAN PEMBELAJARAN KIMIA FISIKA III

Penentuan Spektrum Energi dan Fungsi Gelombang Potensial Morse dengan Koreksi Sentrifugal Menggunakan Metode SWKB dan Operator SUSY

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menambah informasi dan referensi mengenai interaksi nukleon-nukleon

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

Silabus dan Rencana Perkuliahan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

FISIKA MODERN. Pertemuan Ke-7. Nurun Nayiroh, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Apa itu Atom? Miftachul Hadi. Applied Mathematics for Biophysics Group. Physics Research Centre, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

III. SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata kuliah : FISIKA KUANTUM Kode : FI 363 SKS : 3 Nama Dosen : Yuyu R.T, Parlindungan S. dan Asep S

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI

I. Nama Mata Kuliah : MEKANIKA II. Kode / SKS : MFF 1402 / 2 sks III. Prasarat

TEORI GANGGUAN UNTUK MENENTUKAN KOREKSI ENERGI ELEKTRON PADA ATOM BERUKURAN INTI TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN (1-1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

TUGAS AKHIR ANALISIS DIMENSI ATOM HIDROGEN DAN APLIKASINYA PADA EFEK STARK ANDREW SUWANDI NPM :

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

= (2) Persamaan (2) adalah persamaan diferensial orde dua dengan akar-akar bilangan kompleks yang berlainan, solusinya adalah () =sin+cos (3)

Partikel Elementer dan Interaksi Alamiah

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

SIFAT GELOMBANG PARTIKEL DAN PRINSIP KETIDAKPASTIAN. 39. Elektron, proton, dan elektron mempunyai sifat gelombang yang bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN

Aristoteles. Leukipos dan Demokritos. John Dalton. Perkembangan Model Atom. J.J. Thomson. Rutherford. Niels Bohr. Mekanika Kuatum

Analisis Energi Osilator Harmonik Menggunakan Metode Path Integral Hypergeometry dan Operator

Mekanika Kuantum. Orbital dan Bilangan Kuantum

tak-hingga. Lebar sumur adalah 4 angstrom. Berapakah simpangan gelombang elektron

Keunggulan Pendekatan Penyelesaian Masalah Fisika melalui Lagrangian dan atau Hamiltonian dibanding Melalui Pengkajian Newton

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Bunyi Teori Atom Dalton:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika yang berkembang sampai akhir abad yang ke 19 dikenal sebagai fisika klasik dan mempunyai dua cabang utama yaitu mekanika klasik Newtonian dan teori medan elektromagnetik. Mekanika klasik dicirikan oleh kehadiran partikel sebagai suatu yang terkurung di dalam ruang. Istilah terkurung secara sederhana dapat dikatakan adanya batas yang jelas antara materi dengan lingkungan diluar dirinya. Hasil eksprimen menunjukkan bahwa konsep-konsep fisika yang berdasarkan hukumhukum newton tidak bisa digunakan untuk menjelaskan konsep baru yang tidak sama dengan fisika klasik Pengembangan konsep baru ini merupakan hasil kerja sama antara dugaan yang radikal yang diusulkan oleh teoritis dengan hasil eksprimen yang brillian yang diperoleh oleh kelompok eksprimen yang menghasilkan teori baru dalam fisika yang disebut dengan teori kuantum (Beiser, 1992). Perkembangan fisika klasik bertumpu pada hukum-hukum Newton, baik dalam bidang mekanika, panas, gelombang dan listrik magnet, namun dalam pendeskripsian dinamika gerak partikel dalam masing-masing bidang tersebut disamping menggunakan persamaan-persamaan dari hukum newton, persamaan Hamiltonian dan lagrange juga banyak digunakan. Persamaan Hamiltonian pada dasarnya juga dijabarkan berdasarkan bentuk persamaan energi total yang merupakan jumlah energi kinetik dan energi potensial partikel tersebut, dan dari Hamiltonian 1

juga dapat dijabarkan hukum newton II. Persamaan Hamiltonian terutama diaplikasikan pada sistem yang komplek, misalnya sistem banyak partikel. Sedangkan gelombang elektromagnetik, dideskripsikan oleh potensial vektor dan skalar (Cari dan Suparmi, 2012). Untuk benda-benda yang mikroskopis mekanika klasik tidak dapat menjelaskannya karena tidak dapat diamati secara langsung, jadi harus menggunakan konsep baru yang dapat menjelaskan benda-benda yang bersifat mikroskopis. Pengembangan konsep baru ini merupakan hasil kerja sama antara dugaan yang radikal yang diusulkan oleh teoritis dengan hasil eksprimen yang brillian yang diperoleh oleh kelompok eksprimen yang menghasilkan teori baru dalam fisika yang disebut dengan teori kuantum. Mekanika kuantum merupakan cabang dari ilmu fisika yang membahas tentang benda-benda yang bersifat mikroskopis serta menjelaskan perilaku materi serta interaksinya dengan energi pada skala atom dan partikel subatomik (Suparmi, 2011). Pada mekanika kuantum membahas tentang partikel-partikel baik nonrelativistik maupun relativistik. Partikel yang berisfat nonrelativitak seperti pada persamaan schrodinger yang digunakan untuk mencari fungsi dan energi gelombang sedangkan pendeskripsian relativistik partikel dengan membatasinya dengan hanya pada gerakan relativistik partikel yang biasanya digambarkan menggunakan persamaan Klein-Gordon atau persamaan Dirac tergantung pada karakter spin partikel. Partikel nol misalnya pada meson, dapat dijelaskan oleh persamaan Kleinperpustakaan.uns.ac.id 2

Gordon Sedangkan partikel spin-setengah seperti elektron, dijelaskan oleh persamaan Dirac ( Yahya, 2010). Dalam hal ini kita menyelesaian sebuah solusi persamaan Dirac dengan metode dan model potensial yang berbeda. Penyelesaian Persamaan Dirac diselesaikan dengan beberapa kasus seperti atom hidrogen dan harmonik selain itu juga persamaan dirac telah diselesaikan secara analitis untuk beberapa potensial seperti jenis potensial seperti Woods Saxon, Hulthen, Eckart, Hylleraas, dan Manning Rosen. model potensial paling berguna untuk menggambarkan interaksi antara dua atom dalam molekul diatomik Berbagai metode telah diadopsi untuk mencari solusi dari persamaan Dirac Metode ini termasuk metode faktorisasi, metode aljabar, mekanika kuantum metode Supersymmetrik, metode iterasi asimtotik, metode Nikiforov - Uvarov dan lain-lain. (Ikot dan Louis, 2012). Akpan N. Ikot menyelesaian persamaan Dirac dengan potensial umum Hylleraas dengan metode Nikiforov-Uvarov (NU), kemudian Yahya menyelesaikan persamaan Dirac menggunakan potensial skalar dan vektor Eckart dengan metode Nikivorof-uvarof. Ferhat Taskın dan Gokhan Kocak menyelesaikan persamaan dirac untuk potensial Posch Teller, dan Kayode John Oyewumi menyelesaikan persamaan Dirac dengan potensial Rosen Morse. Persamaan Dirac juga dapat diselesaikan untuk beberapa kasus seperti spin simetri dan pseudospin simetri untuk beberapa potensial sentral dengan menggunakan metode seperti metode Nikivarov Uvarov,polynomial Romanovski, hipergeometri dan lain-lain. Perilaku partikel bergantung pada medan potensial yang 3

mempengaruhi partikel tersebut. Terdapat beberapa tipe potensial dalam kuantum untuk menggambarkan dinamika partikel di mekanika kuantum. Beberapa contoh dari potensial tersebut adalah potensial Coloumb, Morse, Rosen-Morse, Manning Rosen, kelompok Poschl-Teller, kelompok Gendensthein, Symetrical Top, Eckart, Scraft dan Kepler dalam hypersphere (Suparmi, 2011b). dan potensial - potensial tesebut dapat diselsesaikan dengan persamaan dirac. seperti Potensial Scarft Rosen- Morse. Potensial Rosen-Morse merupakan potensial matematis yang dapat menggambarkan dinamika gluon pada Quantum Cronodynamics (QCD) (Jasso dan Kirbach, 2006). Dengan demikian, kombinasi dari kedua potensial ini dapat menggambarkan dinamika gluon yang tersusun secara teratur pada Quantum Cronodynamics (QCD). Berdasarkan uraian diatas kami mencoba untuk menyelesaikan persamaan Dirac untuk kasus spin simetri dan pseudospin simetri pada potensial Rosen Morse, potensial Scarf trigonometrik dan potensial Scarf hiperbolik dengan metode polynomial Romanovski. Kami memilih menggunakan potensial tersebut karena potensial tersebut belum banyak yang menggunakannya dan juga ketiga potensial tersebut mengandung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dapat dituliskan perumusan masalah sebagai berikut: 4

1. Bagaimana pengaruh persamaan Dirac untuk potensial Rosen Morse trigonometrik dan Scarft trigonometrik dan hiperbolik untuk kasus spin simetri dan pseudospin simetri menggunakan metode polynomial Romanovski? 2. Bagaimana bentuk penyelesaian persamaan Dirac untuk potensial Rosen Morse dan Scarft trigonometrik dan hiperbolik untuk kasus spin simetri dan pseudospin simetri menggunakan metode polynomial Romanovski? 3. Bagaimana bentuk visualisasi persamaan Dirac untuk Rosen Morse dan Scarft trigonometrik dan hiperbolik menggunakan spin symetri dengan metode polynomial Romanovski menggunakan software matlab 2011? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini antara lain adalah: 1. Menentukan pengaruh persamaan Dirac untuk potensial Rosen Morse dan Scarft trigonometrik dan hiperbolik untuk kasus spin simetri dan pseudospin simetri dengan metode menggunakan polynomial Romanovski 2. Menentukan bagaimana bentuk energi dan fungsi gelombang persamaan Dirac untuk potensial Rosen Morse dan Scarft trigonometrik dan hiperbolik untuk kasus spin simetri dan pseudospin simetri dengan metode polynomial Romanovski 3. memvisualisasikan persamaan Dirac untuk Rosen Morse dan Scarft trigonometrik dan hiperbolik untuk kasus spin simetri dan pseudospin simetri dengan metode polynomial Romanovski menggunakan software matlab 2011 5

D. Batasan Masalah Pembatasan pada penelitian ini dibatasi pada: 1. Persamaan Dirac diselesaikan dengan metode polynomial Romanovski Jenis potensial yang digunakan adalah potensial Rosen Morse dan Scarft trigonometrik dan hiperbolik untuk kasus spin simetri dan pseudospin simetri 2. Visualisasi grafik persamaan Dirac dengan menggunakan matlab 2011 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Persamaan Dirac dapat diselsaikan untuk kasus spin simetri dan pseudospin simetri pada potensial Rosen Morse,Scarf trigonometric dan Scarf hiperbolik dengan menggunakan metode polynomial Romanovski. Langkah-langkah penyelesaiannya dengan metode polynomial Romanovski dapat digunakan sebagai alternative untuk menyelesaikan persamaan Dirac dengan potensial yang lain yang memiliki tipe yang sama. 2. Manfaat praktis Hasil energi dan fungsi gelombang pada masing-masing potensial diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang mekanika kuantum khususnya bidan fisika teori. 6