BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

INFORMASI DIFERENSIAL. Oleh: Ani Hidayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan diantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen. sebuah keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen.

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial. yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi yang harus memilih keputusan. Sebelum manajer

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL BELAJAR AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama seorang manajer sebuah perusahaan adalah membuat perencanaan,

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dunia bisnis yang tengah terjadi sekarang ini memaksa

ABSTRAK. Kata kunci: Biaya Relevan, Laba Diferensial. Universitas Kristen Maranatha

BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

BAB II BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN. tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk

Implementasi Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Taktis Pada Cv Makmur Jaya Bandung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

BIAYA RELEVAN DALAM KEPUTUSAN JANGKA PENDEK (BIDANG PRODUKSI)

ABSTRAK. Kata kunci: Relevant Cost, keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

BAB II LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK. Akuntansi Manajemen. oleh: ani hidayati

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah

BAB II BAHAN RUJUKAN

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakar di bidang akuntansi manajemen, baik perorangan maupun dalam wadah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Manajer

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL PADA USAHA ZAHRA LANGGENG KONVEKSI DAN SABLON

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK TERTENTU

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pihak

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB 1 KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Ada beberapa pengertian mengenai akuntansi. Menurut S. Munawir (2002:5), pengertian akuntansi dari segi prosesnya adalah: Suatu proses identifikasi, pengukuran, pencatatan, penggolongan, pelaporan, dan penganalisisan transaksi-transaksi keuangan suatu organisasi secara sistematis. Berdasarkan kepada siapa penyajian informasi keuangan lebih dititikberatkan, Halim dan Supomo (2002:3) menyatakan bahwa: Akuntansi dapat dikelompokan menjadi dua; yaitu akuntansi manajemen yang menyajikan informasi untuk pihak internal perusahaan; dan informasi akuntansi keuangan yang menyajikan informasi keuangan untuk pihak eksternal perusahaan. 2.1.2 Pengertian akuntansi manajemen Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyajikan laporan-laporan sebagai satu satuan usaha untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Menurut Halim dan Supomo (2000:3) menyatakan bahwa akuntansi manajemen adalah: Suatu kegiatan (process) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen. Sedangkan menurut Mulyadi (2001:1) menyatakan pendapat bahwa: Akuntansi manajemen memiliki dua arti, yaitu akuntansi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan dan akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi 9

10 Akuntansi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan dimaksudkan sebagai suatu proses pengolahan informasi untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan, koordinasi, dan pengendalian organisasi. Sedangkan akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi dimaksudkan sebagai penggambaran informasi yang dihasilkan oleh pengolahan informasi keuangan. Informasi merupakan suatu fakta, data pengamatan, persepsi atau sesuatu yang lain yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang yang mengandung ketidakpastian dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia. Sedangkan menurut Mulyadi (2001:4) mengemukakan bahwa perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan terletak pada: 1. Dasar pencatatan 2. Fokus informasi 3. Lingkup informasi 4. Sifat yang dihasilkan 5. Keterlibatan dalam perilaku manusia 6. Disiplin sumber yang melandasi Berdasarkan perbedaan pokok di atas, Mulyadi mengemukakan suatu penjelasan mengenai akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi keperluan manajemen, yang digunakan oleh mereka yang berada dalam perusahaan. Karena akuntansi manajemen menggunakan informasi ini terutama untuk pengambilan keputusan, maka fokus informasi akuntansi manajemen adalah orientasi masa depan. Akuntansi manajemen juga dapat menyediakan informasi akuntansi mengenai perusahaan secara keseluruhan, namun lingkup informasi yang disediakan akuntansi manajemen terutama mengenai bagian-bagian dalam perusahaan dan informasi inilah yang menjadi acuan bagi para pengambil keputusan dalam suatu bagian perusahaan (Mulyadi 2001:6)

11 Selain itu, akuntansi manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan memiliki dua disiplin sumber yaitu ilmu ekonomi dan ilmu psikologi sosial, yang membimbing perilaku manusia dalam organisasi. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka akuntansi manajemen adalah suatu proses atau kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan yang berorientasi ke masa yang akan datang, ditujukan untuk pihak internal perusahaan, terutama pihak manajemen perusahaan untuk pemenuhan kebutuhan manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsinya. 2.1.3 Tipe informasi akuntansi manajemen Sesuai dengan tujuannya, akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi akuntansi bagi pihak manajemen yang dalam pelaksanaan fungsi pokoknya sangat memerlukan informasi-informasi, terutama untuk perencanaan, koordinasi, dan pengendalian kegiatan bisnis perusahaan. Menurut Mulyadi (2001:16) informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe yaitu: informasi akuntansi penuh (full accounting information), informasi akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting information), dan informasi akuntansi diferensial (differential accounting information). 1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information) Informasi akuntansi penuh dapat mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang dan mencakup informasi mengenai biaya, pendapatan, dan atau aktiva, produk, atau departemen karena informasi ini digunakan untuk pelaporan informasi keuangan dan analisis kemampuan menghasilkan laba rugi suatu divisi atau bagian secara khusus, pada bagian inilah akuntansi informasi penuh yang berisi informasi masa lalu digunakan. Menurut Mulyadi (2001:17) dalam hubungannya dengan kesatuan usaha tertentu (divisi atau bagian tertentu dalam perusahaan) informasi akuntansi penuh dapat berupa biaya penuh (full cost information), informasi pendapatan penuh (full revenue information), dan atau informasi aktiva penuh (full asset information)

12 Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi mengenai masa yang akan datang bermanfaat untuk pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan untuk menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu, dan penentuan harga jual dalam cost type contract. (Mulyadi 2001:17) Informasi akuntansi penuh yang berisi masa lalu bermanfaat untuk menganalisis prestasi masing-masing manajer dalam perusahaan, dan digunakan untuk menentukan harga jual produk atau penyerahan jasa yang disepakati bersama antara pembeli dan penjual dalam suatu kontrak jual beli. (Halim, Supomo, 2000:7) 2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information) Dalam pengambilan keputusan manajemen menggunakan berbagai masukan di dalam model pengambilan keputusan mereka, yang dapat bersifat keuangan, non keuangan, dan bahkan yang bersifat nonkuantitatif. Informasi akuntansi manajemen digunakan manajemen dalam rangka untuk menjalankan fungsinya yaitu fungsi manajemen yang utama yaitu planning atau perencanaan, coordinating atau koordinasi, dan controlling atau pengendalian. Konsep informasi diferensial adalah informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Menurut Mulyadi (2001:17) menyatakan bahwa: Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan biaya, pendapatan dan atau aktiva dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain Informasi ini memiliki dua unsur pokok yaitu merupakan informasi yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Sedangkan menurut S. Munawir (2002:305) informasi akuntansi diferensial adalah: Informasi biaya yang akan terjadi di masa depan (future cost) yang diperkirakan akan berbeda untuk setiap alternatif dan bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan memilih salah satu alternatif tindakan yang terbaik.

13 Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua ciri utama; pertama, informasi akuntansi merupakan informasi yang akan datang; kedua, informasi akuntansi merupakan informasi yang berbeda diantara berbagai macam alternatif yang dihadapi oleh berbagai keputusan. Informasi akuntansi diferensial ini sangat diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan, yaitu mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia, ditinjau dari segi pengorbanan dan manfaat yang diperoleh bila suatu alternatif tindakan diambil. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, maka informasi akuntansi diferensial adalah informasi yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif diantara berbagai alternatif yang tersedia, maka informasi akuntansi yang bermanfaat adalah informasi akuntansi yang berbeda diantara setiap alternatif tindakan yang dipilih. Adapun mafaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek (Mulyadi, 2001:126) yaitu 1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision) 2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or process further) 3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan (stop or continue product line) 4. Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision) Informasi akuntansi diferensial terdiri dari: biaya diferensial (differential cost), pendapatan diferensial (differential revenue), dan aktiva diferensial (differential asset) (Mulyadi, 2001:17) 3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting Information) Menurut Mulyadi (2001:18) Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi biaya, pendapatan, dana atau aktiva yang dibutuhkan dalam proses penyusunan anggaran yang digunakan untuk menilai suatu pimpinan pusat pertanggungjawaban. Misalnya: Manajer tiap manajer dalam organisasi merencanakan biaya, pendapatan, aktiva yang menjadi tanggung jawabnya di

14 bawah koordinasi manajer puncak, dan menyusun anggaran berdasarkan informasi akuntans pertanggungjawaban ini. Informasi akuntansi pertanggungjawaban tersebut juga digunakan untuk mengamati pelaksanaan anggaran dan menilai seberapa jauh setiap manajer tersebut melaksanakan rencananya. Berdasarkan hal tersebut, lebih lanjut Mulyadi (2001:19) mengemukakan: Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan dasar untuk menganalisis prestasi manajer sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing. bahwa: Kemudian menurut Halim dan Supomo (2001:9) juga mengemukakan Untuk tujuan analisis prestasi masing-masing manajer pusat pertanggungjawaban, informasi akuntansi ini lebih efektif daripada informasi akuntansi penuh, karena informasi akuntansi pertanggungjawaban lebih bersifat khusus pada suatu pusat pertanggungjawaban. Berikut ini disajikan perbandingan manfaat ketiga tipe informasi akuntansi manajemen. Tipe Informasi Akuntansi Manajemen (aktiva, pendapatan, dan atau biaya) Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information) Tabel 2.1 Tipe Informasi Akuntansi Manajemen Manfaat Informasi masa lalu Informasi masa yang akan datang Pelaporan informasi keuangan Penyusunan program Analisis kemampuan menghasilkan laba Jawaban atas pertanyaan: berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu? Penentuan harga jual dalam cost type contract. Penetuan harga jual normal Penentuan harga transfer Penentuan harga jual dalam perusahaan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah

15 Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information) Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting Information) Tidak ada Penilaian kinerja Pemotivasian manajer Pengambilan keputusan pemilihan alternatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang Penyusunan anggaran 2.2 Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information) Seperti telah diketahui bahwa salah satu fungsi utama manajemen adalah perencanaan, di dalam perencanaan ini manajemen dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai alternatif tindakan, di dalam proses pengambilan keputusan manajemen seringkali menghadapi ketidakpastian. Oleh karena itu manajemen memerlukan informasi yang relevan dan dapat diandalkan sehingga dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi dan memungkinkan manajemen menentukan pilihan dengan cepat. Salah satu informasi penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan adalah informasi akuntansi diferensial. Informasi akuntansi diferensial terbagi menjadi tiga jenis yaitu biaya diferensial (differential cost), pendapatan diferential (diferential revenue), dan aktiva diferential (diferential asset) (Mulyadi, 1993:18). Berikut ini akan diuraikan tiap-tiap jenis informasi diferensial. 2.2.1 Biaya Diferensial A. Pengertian Biaya Biaya menurut S. Munawir (2002:307) didefinisikan sebagai berikut: Sebagai nilai kas atau setara dengan kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa yang diperkirakan akan memberikan manfaat saat ini atau masa depan pada orang (pengorbanan yang terjadi dalam rangka untuk memperoleh suatu barang atau jasa yang bermanfaat), dikatakan setara dengan kas karena sumber daya non kas juga dapat dtukarkan dengan barang atau jasa.

16 Sedangkan menurut Mulyadi (1999:8) mengemukakan pengertian biaya dalam arti luas yaitu Pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kmungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut: 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2. Diukur dalam satuan uang 3. Yang telah terjadi atau potensial akan terjadi 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan ekonomi untuk memperoleh manfaat tertentu. B. Biaya Diferensial Biaya dalam hubungannya dengan keputusan yang diusulkan, pelaksanaan, atau evaluasi dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok, dan salah satunya adalah biaya diferensial. Biaya diferensial ini dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. berikut: Biaya diferensial menurut Mulyadi (2001:118) menyatakan sebagai Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif. Sedangkan S. Munawir (2002:498) menyatakan bahwa: Biaya relevan juga disebut sebagai biaya diferensial, karena biaya relevan adalah semua biaya yang akan mempengaruhi suatu pengambilan keputusan.

17 Menurut Mulyadi (2001:116) membedakan antara pengertian istilah biaya diferensial dengan biaya relevan, walaupun seringkali istilah biaya relevan digunakan untuk maksud yang sama untuk menyebutkan biaya diferensial. Beliau menyatakan bahwa sebenarnya semua biaya adalah biaya relevan, karena menurut definisi biaya, semua biaya adalah pengorbanan ekonomi untuk tujuan tertentu, sehingga tidak ada biaya yang tidak relevan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat didefinisikan bahwa biaya diferensial memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1. Biaya diferensial sebagai biaya masa yang akan datang (future cost) Pengambilan keputusan merupakan pemilihan berbagai macam alternatif untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu informasi biaya diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan masa yang akan datang. Biaya masa yang akan datang adalah biaya yang diperkirakan akan terjadi dalaam periode yang akan datang. 2. Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda Karena banyaknya macam informasi akuntansi yang berada dalam suatu perusahaan, tidak mungkin semua informasi ini relevan dengan berbagai macam alternatif yang dipilih. Oleh karena itu tidak semua tipe informasi akuntansi harus dilaporkan kepada manajemen untuk keperluan pengambilan keputusan. Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang dan berbeda diantara alternatif maka biaya tersebut relevan dengan analisis yang dilakukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. Dalam konsep biaya, terdapat biaya yang relevan terhadap pengambilan keputusan, dan juga biaya yang tidak relevan terhadap pengambilan keputusan. Berikut ini akan dibahas biaya-biaya yang relevan terhadap pengambilan keputusan. a. Biaya Tambahan (incremental cost) Salah satu biaya difrensial yang relevan terhadap pengambilan keputusan adalah biaya tambahan. Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial yang berhubungan dengan suatu alat yang bersangkutan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan (Mulyadi, 2001:121).

18 Hal ini sesuai dengan pendapat Halim dan Supomo (2000:81) yang mengemukakan bahwa biaya tambahan adalah biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif dipilih. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa biaya tambahan adalah biaya suatu jumlah biaya diferensial yang bertambah yang merupakan akibat dari pemilihan alternatif kegiatan. b. Biaya Terhindarkan (avoidable cost) Jika suatu alternatif yang diusulkan tidak berhubungan dengan penambahan kegiatan, melainkan berhubungan dengan peniadaan kegiatan, maka biaya yang menyangkut kegiatan tersebut dapat dihindari. Biaya tersebut disebut biaya terhindarkan (avoidable cost), yaitu suatu biaya yang dapat ditiadakan jika suatu alternatif dipilih (Mulyadi 2001:122). Biaya terhindarkan ini sesungguhnya merupakan variasi dari biaya tambahan, sehingga biaya terhindarkan ini sering disebut dengan istilah penghematan biaya tambahan (incremental cost saving atau negative incremental cost). Sedangkan Garrison dan Horren (2001:569) mengemukakan bahwa biaya terhindarkan adalah biaya yang dapat dihilangkan baik seluruhnya maupun sebagian dengan memilih salah satu alternatif yang tersedia. Sehingga berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dijelaskan bahwa biaya terhindarkan adalah biaya yang dapat dihindari jika suatu alternatif yang dipilih menyangkut peniadaan suatu kegiatan. Sedangkan kebalikan dari biaya terhindarkan (avoidable cost) adalah biaya tak terhindarkan (unavoidable cost). Hal ini sesuai dengan pendapat Horngren (1993:153) bahwa: Cost that continue even if an operation halted are not relevant because they are not affected by a decision to delete the department. Sedangkan menurut S. Munawir (2002:500) biaya tak terhindarkan atau unavoidable cost adalah : Biaya yang tetap akan terjadi terlepas dari alternatif mana yang dipilih.

19 c. Biaya Kesempatan (opportunity cost) Biaya diferensial lain yang juga merupakan biaya yang relevan terhadap pengambilan keputusan adalhah biaya kesempatan. Menurut Mulyadi (2001:123), biaya kesempatan adalah: Pendapatan yang dikorbankan atau penghematan biaya jika suatu alternatif dipilih. Pendapat tersebut didukung oleh Samryn (2001:279), yang mengemukakan bahwa: Biaya kesempatan yaitu potensi perolehan keuntungan berupa pendapatan atau penghematan biaya yang hilang karena memilih suatu alternatif. Dari pendapat-pendapat tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa biaya kesempatan merupakan pendapatan yang hilang akibat suatu pemilihan alternatif. d. Biaya Keluar dari Kantong (out of pocket cost) Salah satu biaya diferensial yang relevan terhadap pengambilan keputusan adalah biaya keluar dari kantong (out of pocket cost), yang didefinisikan sebagai biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka waktu dekat sebagai akibat keputusan yang akan diambil (Mulyadi, 2001:123). Dari pendapat yang telah dikemukakan, maka jelaslah bahwa biaya yang keluar dari kantong adalah biaya yang menyangkut pengeluaran kas yang harus digunakan untuk membiayai suatu proyek atau kegiatan. e. Biaya variabel (variable cost) Biaya variabel akan berubah jumlah sesuai dengan perubahan volume kegiatan tetapi Mulyadi (2001:120) menyatakan bahwa: Tidak semua biaya variabel relevan terhadap pengambilan keputusan. Mungkin saja keputusan yang akan diambil berhubungan dengan biaya variabel, tetapi tidak selalu berpengaruh terhadap jumlah biaya tersebut. Contoh lebih lanjut dikemukakan, misalnya manajemen menghadapi pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai metode pengangkutan bahan baku dan penggudangannya. Metode apapun yang akhirnya diambil tidak akan mempengaruhi jumlah biaya variabel.

20 Sedangkan Halim dan Supomo (2000:15) mengemukakan bahwa: Biaya variabel adalah biaya yang totalnya selalu berubah secara proporsional (sebanding) dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa biaya variabel dapat menjadi biaya relevan dalam pengambilan keputusan, tetapi hal tersebut tidak mutlak mengingat adanya kondisi tertentu pada keputusan yang akan diambil, sehingga harus dilakukan pengamatan yang hati-hati dan teliti untuk menentukan apakah biaya variabel tersebut relevan atau tidak. Demikian telah dibahas biaya-biaya yang relevan terhadap pengambilan keputusan, dan selanjutnya akan dibahas biaya-biaya yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Biaya tetap (fixed cost) Biaya tetap adalah biaya-biaya yang dalam jaeak kapasitas (range of capacity) tertentu totalnya tidak berubah, meskipun volume kegiatan perusahaan berubah-ubah. Sejauh tidak melampaui kapasitas, biaya tetap total tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume kegiatan perusahaan (Halim dan Supomo, 2000:18). Pendapat ini didukung oleh pendapat Mulyadi (2000:120) yang mengemukakan bila suatu biaya tetap dapat diusut jejaknya ke dalam suatu keputusan khusus dan hanya akan terjadi bila keputusan khusus tersebut dilaksanakan, maka biaya tetap tersebut dapat diperhitungkan sebagai biaya relevan. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat djelaskan bahwa pada umumnya karena sifatnya yang tetap, biaya tetap bukan merupakan biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan. Tetapi ada beberapa kondisi yang memungkinkan biaya tetap menjadi biaya relevan. b. Biaya Terbenam (sunk cost) Biaya terbenam merupakan biaya yang terjadi akibat pengambilan keputusan yang lalu (Mulyadi, 2001:123). Biaya terbenam bukan merupakan biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan.

21 Garrison dan Norren (2001:569) mengemukakan bahwa: Biaya terbenam adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat dihindari dari apapun keputusan yang dibuat oleh manajer Selanjutnya Samryn (2001:280) menguatkan pendapat tersebut lebih lanjut: Biaya terbenam yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh suatu keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa yang akan datang. Pendapat ini sesuai dengan Mulyadi yang kemudian mengemukakan contoh dari biaya terbenam adalah biaya depresiasi, biaya amortisasi, dan biaya deplesi (Mulyadi, 2001:123) Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa biaya terbenam merupakan biaya yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan, didefinisikan sebagai biaya yang terjadi pada masa lalu dan tidak dapat diubah. 2.2.2 Pendapatan Diferensial A. Pengertian Pendapatan Henry Simamora (2000:24) mengemukakan bahwa: Pendapatan adalah kenaikan aktiva perusahaan atau pemnuhan kewajiban perusahaan (atau kombinasi dari keduanya) selama periodse tertentu yang berasal dari pengiriman barang-barang, penyerahan jasa, atau kegiatan-kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan sentral perusahaan. Sedangkan menurut Horngren (1996:12) mengemukakan bahwa: Pendapatan adalah nilai uang yang diperoleh perusahaan dalam rangka menyediakan barang dan jasa Selanjutnya Horngren, dkk menjelaskan bahwa pendapatan akan meningkatkan ekuitas pemilik karena akan meningkatkan aktiva perusahaan sedangkan kewajiban perusahaan tidak berubah.

22 Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa pendapatan adalah pertambahan dalam modal yang bukan diakibatkan oleh pertambahan modal dari pemilik, melainkan dari kegiatan bisnis perusahaan. B. Pengertian Pendapatan Diferensial Halim dan Supomo (2000:76) menyatakan bahwa: Pendapatan diferensial merupakan pendapatan yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi lainnya. Pendapat ini tidak berbeda jauh dengan pendapat yang dikemukakan oleh Samryn (2001:279), yaitu: Pendapatan diferensial yaitu suatu perbedaan atau selisih pendapatan antara dua alternatif umumnya berupa incremental revenue atau suatu kenaikan atau tambahan pendapatan karena memilih suatu alternatif. Sedangkan menurut Mulyadi (2001:116) mengemukakan bahwa: Pendapatan diferensial merupakan informasi akuntansi diferensial yang berhubungan dengan pendapatan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa pendapatan diferensial adalah informasi masa yang akan datang yang berupa pendapatan yang berbeda pada alternatif keputusan yang satu dengan alternatif keputusan yang lain. 2.2.3 Aktiva diferensial A. Pengertian Aktiva Henry Simamora (2000:12) mengemukakan bahwa: Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diraih oleh perusahaan.

23 Menurut Horngren, dkk (1996:11) mengemukakan bahwa: Aktiva adalah sumber ekonomi dari suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi usaha tersebut dimasa depan. Berdasarkan pendapat ini juga dikemukakan bahwa karakteristik utama aktiva adalah: (1) aktiva merupakan sumber daya ekonomi, (2) sumber daya ekonomi tersebut harus dikuasai dan dikontrol oleh sebuah entitas (dalam hal ini perusahaan), dan (3) aktiva merupakan sumber daya yang akan digunakan untuk menghasilkan arus kas masuk. Dari pernyataan-pernyataan tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa aktiva adalah sumber daya yang dimiliki dan dikuasai perusahaan yang dapat digunakan (menghasilkan manfaat) oleh perusahaan pada kegiatan masa yang akan datang dan merupakan hasil dari kegiatan masa lalu. Oleh karena itu keberadaan aktiva sangat menunjang kegiatan operasi perusahaan di masa yang akan datang meskipun transaksi perolehan aktiva tersebut terjadi di masa lalu, serta dengan adanya aktiva inilah perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan baik. B. Pengertian Aktiva Diferensial Menurut Mulyadi (2001:116) mengemukakan bahwa: Aktiva diferensial merupakan tambahan investasi dalam mesin dan ekuipmen, sehingga ditekankan bahwa dalam istilah aktiva diferensial yang dimaksud, aktiva diferensial berupa investasi dalam aktiva tetap. 2.3 Informasi Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan 2.3.1 Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial untuk Pengambilan Keputusan Setelah dibahas pada sub bab sebelumnya bahwa informasi akuntansi diferensial dapat digunakan dalam pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang, yang digunakan dalam analisis kuantitatif untuk menentukan alternatif tindakan terbaik yang harus dipilih. Adapun pengertian dari pengambilan keputusan menurut Ibnu Syamsi, S.U (2000:5) adalah:

24 Tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan. adalah: Sedangkan menurut Ulbert Silalahi (2002:207) pengambilan keputusan Kegiatan yang dilakukan oleh seorang (pimpinan) atau sekelompok orang (antara pimpinan dan bawahan) dalam usaha memecahkan dan mencari solusi dari suatu problema yang dihadapi dengan merumuskan, menetapkan berbagai alternatif. Satu dari berbagai alternatif yang dianggap paling baik, tepat, dan rasional dipilih untuk dilaksanakan. Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka pengambilan keputusan berarti memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap paling tepat dari berbagai alternatif yang akan dipilih. Alternatif yang dipilih dan dan sekaligus sebagai keputusan harus fleksibel, realistis, dan mungkin untuk dilaksanakan dengan dukungan sarana, prasarana, dan sumber-sumber daya yang tersedia baik manusia maupun materiil. Pengambilan keputusan dilaksanakan melalui enam tahap yang berurutan. Menurut Hansen dan Mowen (1997:267) berikut ini: 1. Kenali dan tetapkan masalah 2. Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak atas masalah, eliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak. 3. Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak. Klasifikasikan biaya dan manfaat sebagai relevan atau tidak, serta eliminasi biaya dan manfaat yang tidak relevan dari pertimbangan. 4. Hitung total biaya dan manfaat relevan masng-masing alternatif nilailah faktor-faktor kualitatif 5. Tetapkan alternatif yang menawarkan manfaat terbesar Menurut Mulyadi (2001:126) sebuah perusahaan pada umumnya menghadapi empat macam pengambilan keputusan jangka pendek sebagai berikut:

25 1. Membeli atau membuat sendiri 2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk 3. Menghentikan atau melanjutkan produksi tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan 4. Menerima atau menolak pesanan khusus Sedangkan keputusan jangka panjang yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah (1) keputusan membuat atau membeli yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar kemudian mempetimbangkan untuk memproduksi sendiri produk tersebut (Mulyadi, 2001:131) dan (2) keputusan menjual atau memproses lebih lanjut yang memerlukan investasi dalam mesin atau ekuipmen (Mulyadi, 2001:143). Sedangkan Halim dan Supomo (2000:68) mengemukakan bahwa: keputusan jangka panjang yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah (1) menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan, dan (2) penggantian aktiva tetap. Maka berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa keputusan jangka panjang yang sering dihadapi oleh perusahaan terdiri dari empat macam keputusan, yaitu: 1. Keputusan membuat atau membeli, dengan situasi sebelumnya perusahaan membeli dan kemudian mempertimbangkan untuk membuat sendiri 2. Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut yang membutuhkan penambahan investasi dalam bentuk mesin dan ekuipmen 3. Keputusan menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan 4. Keputusan penggantian aktiva tetap 2.3.2 Informasi Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Produk Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa salah satu kegunaan informasi akuntansi diferensial adalah pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, adakalanya perusahaan memperoleh pesanan penjualan dengan harga khusus.

26 Menurut S. Munawir (2002:502) dikatakan bahwa pesanan khusus harus mempunyai syarat sebagai berikut: 1. Harga jual per unit pesanan khusus dibawah harga jual normal 2. Perusahaan masih mempunyai kapasitas menganggur sehingga penambahan produksi untuk memenuhi pesanan khusus tersebut hanya mengakibatkan peningkatan biaya variabel, sedangkan biaya tetap jumlahnya tidak berubah. Jika jumlah pesanan khusus melebihi kapasitas menganggur maka pesanan tersebut akan meningkatkan biaya tetap sehingga sebaiknya tidak diterima. 3. Dapat dilakukan pemisahan pasar antara pasar penjualan normal dengan pasar pnjualan pesanan khusus, dalam arti bahwa pasar penjualan rutin tidak akan terganggu dengan adanya penjualan pesanan khusus tersebut. khusus adalah: Adapun menurut Horngren (2000:381) yang mempengaruhi keputusan One type of decision that affects output levels involves accepting or rejecting special order when there is idle production capacity and where the order has no long run implication, we use the term one time only special orders to describe these condition. Berdasarkan pendapat di atas, maka karakteristik pesanan khusus yaitu: 1. Pesanan khusus termasuk ke dalam pengambilan keputusan jangka pendek. 2. Pesanan khusus tersebut datangnya sekali-sekali, tidak rutin. 3. Jangka waktu pesanan khusus tersebut rata-rata kurang dari enam bulan. 4. Pesanan khusus tersebut diterima apabila ada kapasitas produksi yang menganggur. 5. Harga jual pesanan khusus lebih rendah daripada harga jual normal. 6. Pesanan khusus tidak memiliki implikasi jangka panjang, maksudnya dengan diterima pesanan khusus tidak akan berpengaruh terhadap harga pasar pesaing dan pelanggan lainnya. 7. Dapat dilakukan pemisahan pasar, diperlukan pemisahan pasar antara penjual biasa dan penjual untuk melayani pesanan khusus. Tujuan pemisahan tersebut agar harga jual kepada umum lebih tinggi karena pengaruh dari harga jual pesanan khusus yang jumlahnya lebih sedikit.

27 Untuk mempertimbangkan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial yang relevan oleh pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Apabila perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, maka pengerjaan pesanan khusus tersebut menyebabkan kenaikan biaya produksi yang bersifat tetap dan variabel. Dengan demikian biaya produksi tetap dan variabel tersebut merupakan biaya diferensial yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif. Akan tetapi jika operasi perusahaan masih dibawah kapasitas penuh dan memungkinkan pengerjaan pesanan khusus tersebut tanpa menambah kapasitas pabrik, maka dalam hal ini biaya produksi yang bersifat variabel merupakan biaya diferensial. Jika dengan pengerjaan pesanan khusus tersebut menyebabkan kenaikan biaya usaha selain biaya produksi yang berubah, biaya tersebut juga merupakan biaya diferensial yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. (Halim dan Supomo, 2000:80) Mulyadi (2001:149) mengemukakan: Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus), maka pesanan khusus sebaiknya diterima. Dilain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak. Maka berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa penggunaan analisis informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak produk secara umum adalah membandingkan antara pendapatan diferensial dengan biaya diferensial. Pendapatan diferensial atas pesanan khusus merupakan pendapatan yang akan diperoleh jika pesanan khusus tersebut diterima, yaitu sebesar total pendapatan dari penjualan pesanan tambahan atau sebesar harga jual per unit pesanan tambahan dikali dengan jumlah unit penjualan. Sedangkan biaya diferensial atas pesanan khusus adalah tambahan biaya yang terjadi untuk melayani pesanan khusus tersebut atau biaya variabel per unit pesanan khusus dikali jumlah unit penjualannya. Dari perbandingan tersebut dapat diambil dua keputusan yaitu:

28 1. Jika pendapatan diferensial > daripada biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya diterima 2. Jika pendapatan diferensial < daripada biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak 2.4 Laba 2.4.1 Pengertian Laba Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba dan besar kecilnya laba yang dicapai merupakan ukuran kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaannya. Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan dampak dari operasi perusahaan yang berjalan dengan efektif dan efisien, serta kualitas dari pemimpin (manajemen yang baik). Meskipun ada beberapa cara untuk mengukur laba, semuanya itu berdasarkan pada konsep dasar bahwa laba adalah pengembalian (return) yang melebihi investasi. Secara umum pengertian laba adalah selisih yang menguntungkan (positif) antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang merupakan salah satu tujuan bisnis. Pengertian laba menurut Mulyadi (2001:225) adalah: Laba merupakan ukuran yang seringkali dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan. Laba diferensial menurut Supriyono (1991:275) adalah: Laba yang akan datang yang berbeda diantara berbagai macam alternatif yang dipilih. Besarnya laba diferensial dihitung dari perbedaan antara laba pada alternatif tertentu dibandingkan dengan laba pada alternatif yang lainnya. 2.4.2. Jenis-jenis Laba Laba dapat dibagi ke dalam beberapa macam, yaitu: 1. Laba kotor, merupakan selisih antara pendapatan penjualan dengan harga pokok barang yang dijual.

29 2. Laba usaha, merupakan laba kotor dikurangi biaya-biaya operasi perusahaan 3. Laba sebelum pajak, merupakan laba usaha ditambah hasil diluar operasi perusahaan dan dikurangi biaya atau kerugian yang terjadi diluar aktivitas normal perusahaan. 4. Laba bersih merupakan laba sebelum pajak dikurangi oleh pajak penghasilan. Bagian dari laba bersih inilah yang akan dibandingkan sebagai deviden pada pemegang saham. 2.4.2 Penghitungan Laba Perhitungan laba suatu perusahaan dapat dilakukan setiap bulan, namun untuk tujuan praktis perhitungan laba rugi dilakukan pada akhir periode akuntansi. Perhitungan ini dinyatakan dalam suatu laporan laba rugi bersamaan dengan penyusunan neraca. Perhitungan laba rugi umumnya mempunyai dua tujuan yaitu tujuan internal dan eksternal. Tujuan internal berhubungan dengan usaha manajemen untuk mengarahkan aktifitas perusahaan pada kegiatan yang menguntungkan. Dengan diketahui besarnya laba, manajemen dapat mengukur peningkatan laba dibandingka dengan tahun-tahun sebelumnya yang menghasilkan kontribusi pada laba keseluruhan dan usaha-usaha yang tidak memberikan kontribusi dan sebagainya. Sedangkan tujuan eksternal, perhitungan laba rugi ditujukan untyuk memberikan pertanggungjawaban pada para pemegang saham untuk kepentingan perpajakan, dan untuk keperluan permohonan kredit pada bank atau lembaga keuangan lainnya. 2.5.4 Pengaruh Informasi Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Manajemen Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada sub bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa setiap perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya dan untuk mewujudkan hal ini peranan manajemen sangatlah penting. Manajemen

30 bertanggungjawab untuk mengambil keputusan-keputusan yang penting dalam perusahaan. Dalam pengambilan keputusan tersebut manajemen sering dihadapkan pada beberapa alternatif tindakan yang harus dipilih salah satunya. Dalam memilih alternatif tindakan yang terbaik, manajemen membutuhkan informasi-informasi yang relevan, dan salah satu informasi yang relevan tersebut adalah informasi akuntansi diferensial. Dengan menggunakan informasi akuntansi diferensial, manajemen akan dapat menentukan alternatif tindakan yang terbaik yang harus diambil. Salah satu contohnya adalah alternatif dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, perusahaan dapat menentukan menerima atau menolak pesanan khusus tersebut yaitu dengan melihat perbandingan antara pendapatan yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan. Jika pendapatan > biaya maka sebaiknya pesanan diterima tetapi sebaliknya jika pendapatan < biaya, maka sebaiknya pesanan ditolak. Dengan terpilihnya salah satu alternatif tindakan yang terbaik berdasarkan analisis informasi akuntansi diferensial, akan dapat menambah pendapatan sehingga dengan demikian akan dapat berpengaruh terhadap peningkatan laba perusahaan. Jadi berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan manajemen, yang paling tepat untuk menerima atau menolak pesanan khusus produk, berpengaruh terhadap peningkatan laba perusahaan.