Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 08/11/2013. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression

dokumen-dokumen yang mirip
STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

Pertemuan 10 STATISTIKA INDUSTRI 2. Multiple Linear Regression. Multiple Linear Regression. Multiple Linear Regression 19/04/2016

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah, ST., MT

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

MA2081 Statistika Dasar

BAB 2 LANDASAN TEORI

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 17/12/2014

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 13/11/2013

Statistik Parametrik

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. teknik yang umum digunakan untuk menganalisis. hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran

STATISTIKA DASAR MAF Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI


BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

REGRESI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani /

Atina Ahdika. Universitas Islam Indonesia 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

Analisis Korelasi & Regresi

Regresi Linier Berganda

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. jagung antara lain produktifitas, luas panen, dan curah hujan. Pentingnya

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian kejahatan dapat dilihat dari beberapa segi pandang yaitu:

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

2.1 Pengertian Regresi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

SESI 13 STATISTIK BISNIS

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

REGRESI LINIER BERGANDA

Regresi dengan Microsoft Office Excel

Transkripsi:

Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Outline: Regresi Linier Sederhana dan Korelasi (Simple Linier Regression and Correlation) Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and Probability for Engineers, 5 th Ed. John Wiley & Sons, Inc., 2011. Walpole, R.E., Myers, R.H., Myers, S.L., Ye, K., Probability & Statistics for Engineers & Scientists, 9 th Ed. Prentice Hall, 2012. Introduction to Linier Regression Introduction to Linier Regression Dasar: studi mengenai hubungan dua atau lebih variabel Deterministik linier: Single variable: Y = β 0 + β 1 x Multiple variable: Y = β 0 + β 1 x 1 + β 2 x 2 Y : Dependent Variable / responses x : Independent Variable / regressors β 0 = intercept β 1 = slope Introduction to Linier Regression Kondisi nyata: sangat jarang terjadi deterministik linier Contoh: Konsumsi energi rumah tangga, dipengaruhi oleh ukuran rumah Pemakaian BBM, dipengaruhi berat muatan ANALISA REGRESI: Pertama kali digunakan oleh Sir Francis Galton, untuk studi keterkaitan tinggi seorang ayah dan anak laki-laki-nya. Tool statistik yang digunakan untuk memodelkan dan mengeksplorasi hubungan antara variabel yang nondeterministik Digunakan untuk melakukan peramalan / prediksi, optimasi 1

Karl Gauss: mengusulkan cara estimasi β 0 dan β 1, sehingga meminimasi sum of square deviasi vertikal Estimasi β 0 dan β 1 pada SLR: ϵ : random error; dengan mean = 0, σ 2 tidak diketahui n : jumlah observasi Variansi (σ 2 ) titik observasi: variasi error pada persamaan regresi linier σ 2 diestimasikan dengan s 2 Berdasarkan data tabel di atas (pengaruh hydrocarbon terhadap purity / kemurnian udara): Hitung s 2 nya! 2

Estimasikan persamaan garis regresi untuk data pada tabel di bawah ini (hitung pula estimasi variansi errornya). Misalnya X adalah persentase kenaikan biaya periklanan dan Y adalah persentase kenaikan hasil penjualan. Berapakah besarnya ramalan persentase kenaikan penjualan jika biaya iklan dinaikkan menjadi 15%? Tentukan variansi (kesalahan baku) regresi linier yang terbentuk. X (%) Y (%) 1 2 2 4 4 5 5 7 7 8 9 10 10 12 Menggunakan Uji-t Dilakukan untuk menduga nilai parameter model regresi dan membentuk confidence intervals Asumsi ϵ berdistribusi normal Pengujian yang dilakukan: T hitung: H 0 : β 1 = β 10 s 2 vs H 1 : β 1 β 10 H 1 : β 1 > β 10 H 1 : β 1 < β 10 H 0 : β 1 = β 10 H 1 : β 1 β 10 H 1 : β 1 > β 10 H 1 : β 1 < β 10 H 0 : β 1 = 0 H 1 : β 1 0 H 0 : β 0 = β 00 H 1 : β 0 β 00 β 00 : konstanta Daerah penolakan: t 0 > t α,n 2 t 0 < t α,n 2 Degree of freedom = n 2 β 10 : konstanta T hitung: H 0 : β 1 = 0 H 1 : β 1 0 vs T 0 = β 1 s 2 S xx Daerah penolakan: H 0 : β 0 = β 00 vs T hitung: β 0 β 00 T 0 = s 2 n 1 x 2 i (ns xx ) Daerah penolakan: H 1 : β 0 β 00 H 1 : β 0 > β 00 H 1 : β 0 < β 00 Degree of freedom = n 2 t 0 > t α,n 2 t 0 < t α,n 2 Degree of freedom = n 2 3

H 0 : β 1 = 0 vs H 1 : β 1 0 Jika H 0 diterima, artinya tidak ada hubungan linier antara x dan Y. Jika H 0 diterima, artinya x sedikit mempengaruhi variasi nilai Y, dengan estimator terbaik untuk Y oleh setiap nilai x adalah y = Y. (gambar a) Jika H 0 diterima, memang benar antara x dan Y tidak ada hubungan linier. (gambar b) H 0 : β 1 = 0 vs H 1 : β 1 0 Jika H 0 ditolak, artinya x memilik pengaruh pada variabilitas nilia Y. Jika H 0 ditolak, artinya terdapat cukup hubungan linier antara x dan Y. (gambar a) Jika H 0 ditolak, artinya terdapat hubungan linier antara x dan Y, namun lebih tepat digambarkan dengan hubungan polynomial yang lain (gambar b). : Lakukan uji hipotesa pada parameter slope tidak sama dengan nol untuk model regresi linier pengaruh hydrocarbon terhadap purity / kemurnian udara di atas (diketahui α = 0,01). Pendugaan Interval Koefisien Regresi (Slope & Intercept) Berdasarkan data tabel pengaruh hydrocarbon terhadap purity / kemurnian udara, carilah dugaan interval slope-nya: Jika menggunakan confidence interval (tingkat kepercayaan) 95%, maka: σ 2 = s 2 = n i=1(y i y) 2 β 1 S xy = 1,18 n 2 Confidence Interval Tentukan interval dari parameter intercept dan slope pada biaya periklanan dan kenaikan penjualan berikut, dengan α = 5% atau tingkat keyakinan 95% dan jelaskan artinya! X (%) Y (%) 1 2 2 4 4 5 5 7 7 8 9 10 10 12 4

Peramalan (Prediction) Terhadap Rata-rata Respon (Y) Berdasarkan data tabel pengaruh hydrocarbon terhadap purity / kemurnian udara, carilah interval prediksi untuk Y, dengan x 0 = 1,00% Sebelumnya telah diperoleh persamaan regresi Sehingga = 89,23 Interval prediksi Y: Peramalan (Prediction) terhadap Single Respon (Y) Berdasarkan data tabel pengaruh hydrocarbon terhadap purity / kemurnian udara, carilah interval prediksi untuk Y, dengan x 0 = 1,00% Sebelumnya telah diperoleh persamaan regresi Sehingga y 0 = 89,23 Interval prediksi Y: To reflect error of precdict future observed response Prediction Dengan menggunakan data dari tabel biaya iklan dan kenaikan penjualan (di atas), Buatlah: a. Ramalan interval untuk individu Y, jika biaya iklan dinaikkan menjadi 15% dengan tingkat keyakinan 99%! b. Ramalan interval untuk rata-rata E(Y), jika biaya iklan dinaikkan menjadi 15% dengan tingkat keyakinan 99%! Correlation Analisa korelasi: Menggambarkan hubungan antara variable X dan Y Jika nilai X besar maka nilai Y besar, dan sebaliknya. Contoh: X = fasilitas belajar, Y = prestasi siswa. Jika nilai X besar maka nilai Y kecil, dan sebaliknya. Contoh: X = usia pakai mobil, Y = nilai jual mobil. Note: Korelasi tidak secara otomatis menunjukkan adanya hubungan kausalitas / sebab akibat atau timbal balik Contoh: tinggi badan menyebabkan berat badanya bertambah, tetapi berat badannya bertambah belum tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah. kemiskinan dengan kebodohan kebersihan dengan kesehatan 5

Scatter Diagram of Correlation Correlation Analisa korelasi: Population coefficient correlation = ρ Menggunakan sample coefficient correlation 31 Disebut juga Pearson product-moment correlation coefficient. r bernilai antara -1 dan +1. Hati-hati dalam mengintrepertasikan nilai r. Nilai r = 0.3 dan r = 0.6, bukan berarti hubungan X dan Y kedua 2x lipat X dan Y pertama. Correlation Sample coefficient of determination Hitung koefisien korelasinya dan intrepertasikan. Menunjukkan proporsi total variasi pada nilai variabel Y yang dapat digambarkan secara linier oleh variabel X Nilai korelasi 0.6, berarti terdapat 36% variasi nilai Y dalam sample yang dipengaruhi secara linier oleh nilai X Pertemuan 9 - Persiapan Materi Regresi linier berganda dan korelasi Regresi nonlinier 6