BAB I PENDAHULUAN. dengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman antara pihak bank dengan pihak lain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang perlu mengutamakan kualitas pelayanan. Apabila bank tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan ekonomi yang relatif lebih maju, peran. lembanga keuangan tidak dapat disampingkan. Lembaga keuangan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. koperasi di indonesia merupakan bagian dari bagian usaha nasional secara keseluruhan. Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian

2.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dana pinjaman, membayar zakat, atau melakukan penagihan. 1

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengharamkan bunga bank yang didalamnya terdapat unsur unsur riba kantor di tahun 2012 menjadi di tahun 2014.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang bagus dipercaya dapat mempengaruhi nilai dan kepuasan nasabah sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan perusahaan yang sangat penting bagi masyarakat khususnya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Taksiran Agunan terhadap Keputusan Nasabah Memilih. Pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil di BMT Pahlawan Cabang Ngemplak

BAB I PENDAHULUAN. pertama dalam mejalankan bisnis perbankan. yang sesuai dengan kondisi pasar. Nasabah lebih cenderung memilih bank yang

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak

BAB III PERUMUSAN MASALAH

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Bank Sumut adalah satu usaha jasa keuangan dengan bentuk Perseroan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu bersaing dan harus memperhatikan kepuasaan konsumen. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT THDP PELAYANAN BANK BCA DI KOTA MEDAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

Bab I PENDAHULUAN. Dalam dunia kuliner yang makin pesat ini yang menuntut kreativitas, rasa, tempat, peforma UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR TABEL. 1.4 Kepuasan Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa...

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keserasian, keselarasan dan keseimbangan unsur-unsur pemerataan pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kredit adalah pemberian yang kontra prestasinya akan terjadi pada waktu yang akan datang. Kredit adalah penyediaan yang ditulis antara lain disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman antara pihak bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban hutang setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan (Widjaja, 1990 dalam Tjiptono, 2004). Pengertian kredit secara yuridis dapat dilihat pada Undang Undang No.10 Tahun 1998 Pasal I Ayat 11 tentang perbankan, bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberi bunga. Kredit merupakan sebuah produk dari Bank dalam melayani nasabahnya. Selain tabungan, kredit mempunyai banyak ragam yang salah satunya adalah kredit UMKM yang dahulunya di kenal dengan sebutan kredit mikro saja. Dengan disahkannya Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada tanggal 4 Juli 2008, kini Indonesia telah memiliki definisi UMKM yang lebih lengkap dibanding dengan definisi dalam UU lama yaitu UU No. 5 Tahun 1995 yang mendefinisikan hanya untuk Usaha Kecil. Definisi tersebut didasarkan pada kriteria usaha, yaitu asset/kekayaan bersih dan atau omset/penjualan tahunan. Bagi BI sebagai lembaga yang

2 menerbitkan data statistik kredit UMKM, pemberlakuan tentang UU UMKM berdasarkan kriteria usaha adalah suatu hal yang perlu bahkan menjadi keharusan untuk mensosialisasikannya karena berdampak kepada data statistik kredit UMKM yang selama ini menggunakan kriteria kredit UMKM berdasarkan plafon kredit Mikro, Kecil dan Menengah (Kredit MKM) sejak tahun 2003 (Kolom BI Implikasi Pemberlakuan UU No. 20/2008 terhadap Data Kredit UMKM). Semakin banyaknya kompetitor dalam pemberian kredit, tentu saja masing-masing Bank mempunyai strategi tersendiri dalam menarik nasabah sebanyak-banyaknya. Dengan pemberian bunga ringan, kompensasi pembayaran, prosedur singkat atau persyaratan yang tidak ribet merupakan contoh strategi bank dalam menarik minat nasabah. Selain itu pihak bank menyadari pentingnya kualitas pelayanan dalam melayani nasabahnya karena bank bergerak dalam pelayanan jasa. Hal ini yang kemudian bisa di menjadi tolak ukur dari para nasabah untuk kembali menggunakan jasa kredit dari bank tersebut. Dari besarnya jumlah kredit yang diberikan, sesuai dengan pengamatan peneliti kadar kualitas pelayanan pun juga akan berbeda, baik pada usaha mikro, usaha kecil, atau usaha menengah. Hal inilah yang dianggap peneliti sebagai fenomena tentang kualitas pelayanan pada nasabah kredit mikro. Apa yang diteliti ini adalah sebuah temuan penting pada pengembangan pengukuran kualitas pelayanan, berdasarkan model Pasuraman dkk, dalam Tjiptono (2008) yang terdiri dari: (1) berwujud (tangible), (2) keandalan (reliability), (3) daya tanggap (responsiveness), (4) jaminan (assurance), dan (5) empati (emphaty). Hal ini didukukng oleh Engel dkk dalam Tjiptono (2008) yang menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah evaluasi setelah dilakukannya

3 transaksi dimana alternatif yang dipilih setidaknya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan akan muncul ketika hasil tidak sesuai dengan harapan. Tujuan utama bank adalah membuat nasabah mereka loyal atau setia kepada bank. Bagi perusahaan yang terpenting adalah proses dan mekanisme mencapai loyalitas pelanggan. Untuk dapat mewujudkan loyalitas pelanggan yang dibutuhan perusahaan adalah menciptakan kepuasan pelanggan sebagai dasar. Konsep loyalitas merupakan konsep dasar dalam memahami hubungan pemasaran. Pada hakekatnya loyalitas berkaitan dengan faktor intenal dalam setiap diri perusahaan. Bagi perusahaan memandang arti penting loyalitas adalah merupakan perwujudan moral yang positif dari pelanggan terhadap perusahaan (Calik dan Balta, 1996 dalam Supranto, 2001). Beberapa penelitian telah dilakukan dalam upaya untuk meneliti keterkaitan empiris antara kualitas pelayanan dan pengaruhnya terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah. Simamora (2007) nasabah pada Bank Tabungan Negara cabang Semarang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kualitas pelayanan reputasi perusahaan, dan nilai pelanggan dengan kepuasan nasabah. Kepuasan nasabah akan meningkatkan loyalitas nasabah. Krismanto (2009) melakukan penelitian menggunakan 119 responden nasabah Bank Rakyat Indonesia Cabang Semarang Pattimura. Analisis data mempergunakan Structural Equation Model. Hasil penelitian ini menunjukkan

4 diantaranya bahwa kualitas pelayanan berdampak positip terhadap kepuasan nasabah. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian Simamora (2007) dan Krismanto (2009). Penelitian dikembangkan dengan mengadopsi model kualitas pelayanan yang digunakan oleh Zeithaml dan Berry (2000). Mutu pelayanan memiliki 5 (lima) dimensi yang terdiri dari: (1) Tangible (berwujud) seperti penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media komunikasi, (2) Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk melaksakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, (3) Responsiveness (daya tanggap) yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan, (4) Assurance (jaminan/keyakinan) yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau assurance, dan (5) empathy (empati) yaitu syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan. Pemilihan kelima dimensi pelayanan tersebut juga berdasarkan model yang digunakan oleh hasil Pasuraman dkk, dalam Tjiptono (2008) yang menyebutkan beberapa atribut guna mengevaluasi pelayanan jasa, yakni: (1) bukti langsung (tangible), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi; (2) keandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan; (3) daya tanggap (responsiveness), keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap; (4) jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, risiko atau keragu-raguan; dan 5) empati (emphaty), meliputi kemudahan

5 dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. PT. Bank Panin adalah salah satu perusahaan perbankan yang berupaya menerapkan strategi berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan tujuan akhir dimilikinya pelanggan yang loyal. Bank ini didirikan tahun 1971 dan menjadi bank pertama yang menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta pada1982. PT Bank Panin sejak didirikan selalu berusaha memberikan nilai bagi semua pemangku kepentingan melalui keseimbangan antara kehatihatian dan pertumbuhan yang progresif. Sebagai perbankan ritel, produk dan layanan PT Bank Panin dapat digunakan secara individual maupun kombinasi, untuk memenuhi kebutuhan perorangan. Pada 2009 nasabah dapat memilih produk simpanan dan pembiayaan yang disediakan di tempat-tempat yang sesuai, karena Bank berpartisipasi pada berbagai promosi diantaranya bermitra dengan perusahaan otomotif, agen properti, dan pengembang besar, termasuk Usaha Kredit Mikro (UKM). Berbagai upaya peningkatan pelayanan kredit telah banyak dilakukan, terutama berdasarkan informasi dari para nasabah baik berupa keluhan, harapan, ataupun usulan yang berhubungan dengan pelayanan kredit yang telah mereka terima. Dari berbagai feedback yang ada, permasalahan yang banyak dikeluhkan oleh para nasabah sehubungan dengan pelayanan kredit pada PT. Bank Panin (Tbk) secara umum dapat dikelompokkan menjadi beberapa poin, yaitu: (1) Pemberian informasi yang kurang jelas oleh para pemasar; (2) Penjelasan informasi yang tidak lengkap oleh para pemasar; (3) Ketepatan waktu pencairan yang tidak sesuai perjanjian; (4) Sistem birokrasi pelayanan kredit yang terlalu

6 berbelit; (5) Sikap dan perilaku pemasar yang tidak memahami arti penting pelanggan; (6) Salah seorang pemasar memberikan pelayanan dengan ketus; (7) Waktu antrian pencairan di teller yang lama; dan (8) Teller lambat dalam melayani (kotak saran PT. Bank Panin, Tbk. per 3 Oktober 2011). Berdasarkan pemaparan diatas, dapat diperoleh gambaran bahwa keberhasilan pelayanan kredit PT. Panin Bank (Tbk) sangat tergantung pada kualitas pelayanan dari karyawan, baik yang berhubungan langsung dengan produk kredit, birokrasi, ataupun pelayanan yang bersifat teknis. PT Panin Bank selama ini menerapkan strategi menjadi bank pilihan yang dapat memberikan penawaran yang memuaskan kebutuhan jasa keuangan nasabah. Oleh sebab itu, kepuasan nasabah menjadi faktor kunci suksesnya penerapan strategi tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagaimana berikut: a. Apakah faktor-faktor kualitas pelayanan yaitu kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti langsung (tangible) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Panin cabang Jombang? b. Apakah faktor-faktor kualitas pelayanan yaitu kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti langsung (tangible) berpengaruh terhadap loyalitas nasabah PT. Bank Panin cabang Jombang? c. Apakah kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah PT. Bank Panin cabang Jombang?

7 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah pada sub-bab sebelumnya, tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: a. Untuk mencari bukti empiris pengaruh faktor-faktor kualitas pelayanan yaitu keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti langsung (tangible) terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Panin cabang Jombang. b. Untuk mencari bukti empiris pengaruh faktor-faktor kualitas pelayanan yaitu keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti langsung (tangible) terhadap loyaliatas nasabah PT. Bank Panin cabang Jombang. c. Untuk mencari bukti empiris pengaruh kepuasan terhadap loyalitas nasabah PT. Bank Panin cabang Jombang D. Kegunaan penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya: a. Memberikan masukan kepada PT. Bank Panin Jombang berupa informasi tentang pengaruh kualitas pelayanan yaitu keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty), dan bukti langsung (tangible) terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Panin cabang Jombang. b. Hasil penelitian ilmiah khususnya tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah dapat menjadi rujukan bagi penelitian di masa mendatang.