Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah

dokumen-dokumen yang mirip
(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS. Fatia Fatimah Tati Rajati Andriyansah. UPBJJ-UT Padang

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 2010

BAB II. 2.1 MDG s Dan SDG s. A. MDG s

PERKEMBANGAN PENCAPAIAN

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

Secara lebih sederhana tentang IPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Angka harapan hidup pd saat lahir (e0)

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD , RPJMD ,

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI

SERIAL PEDOMAN TEKNIS

Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah

& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV. PENCAPAIAN MDG s DI INDONESIA Hasil Pencapaian Tujuan Pertama: Penanggulangan Kemiskinan dan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemakmuran masyarakat yaitu melalui pengembangan. masalah sosial kemasyarakatan seperti pengangguran dan kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

BAB II PERENCANAAN KINERJA

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

KATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

BAB IV P E N U T U P

BAB III KAJI ULANG DAN INTEGRASI KEBIJAKAN

KONFERENSI INTERNASIONAL CSR DAN MEMERANGI GIZI BURUK DALAM MENCAPAI MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Jakarta, 13 Desember 2010

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan

Nina Sardjunani. Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi. Reuni Akbar Alumni ITB 75, Jakarta, 31 Januari 2011

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Penanggulangan Kemiskinan

TUJUAN 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan

Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs)

Corporate Social Responsibility (CSR) dapat mewujudkan peningkatan KATA PENGANTAR

TUJUAN 3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

NATAPRAJA Jurnal Kajian Ilmu Administrasi Negara

TUJUAN 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

MENGGAPAI TARGET MDGs DALAM PROGRAM KB NASIONAL. Oleh : Drs. Andang Muryanta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG

PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011

ORGANISASI PKK SEBAGAI SALAH SATU SARANA PENCAPAIAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALs di TINGKAT AKAR RUMPUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

DAFTARISI Arah Kebijakan 2.r-5.4. Indikatif Program dan Kegiatan Rencana Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

Lampiran 1 KUESIONER RISKESDAS

BAB VII P E N U T U P

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

Sulit menciptakan keadilan dan kesetaraan gender jika negara terus menerus memproduksi kebijakan yang bias gender. Genderisasi kebijakan publik telah

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

TINJAUAN PUSTAKA Masalah Gizi Ganda

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. negara karena dari sanalah kecerdasan dan kemampuan bahkan watak bangsa di masa

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

KONTRIBUSI KB DALAM PENINGKATAN HDI PROVINSI DIY. Oleh ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

Periode Dasa Warsa Pembangunan Manusia Indonesia Dinamika arah, kebijakan dan sasaran pembangunan manusia dapat ditelusuri secara rinci sejak 1950-an

Kata Pengantar BAB 4 P E N U T U P. Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi

Transkripsi:

STRATEGI DAN INOVASI PENCAPAIAN MDGs 2015 DI INDONESIA Oleh Dr. Afrina Sari. M.Si Dosen Universitas Islam 45 Bekasi Email: afrina.sari@yahoo.co.id ABSTRACT Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan ekstrem posisi awal tahun 1990 20,6 persen telah bergeser 7,5 persen pada tahun 2010. Indonesia bertekad dapat mencapai MDGs pada 2015. Beberapa target dari tujuan MDGs yang perlu kerja keras antara lain; menuntaskan kemiskinan nasional, memberikan ruang kepada pekerja perempuan untuk lebih berkontribusi, Penyediaan air minum perpipaan untuk perkotaan dan perdesaan, menuntaskan kekurangan gizi pada anak. Untuk hal semuanya perlu Inovasi pelaksanaan MDGs dengan membuka kesempatan kepada pihak terkait seperti kepala daerah, lembaga-lembaga masyarakat untuk partisipasi dalam mewujudkan target dari tujuan MDGs. Kata Kunci: Tujuan MDGs, Target yang perlu kerja keras, Inovasi Latar Belakang Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah

mendapatkan kehidupan yang layak tercapai seperti apa yang di cita-citakan sebagai sebuah bangsa. Tujuan keluarga tentunya menginginkan keluarga yang sehat dan bahagia, dimana setiap anggota keluarganya mendapatkan pendidikan yang bermutu bagi anak-anaknya. Harapan hidup lainnya tentunya mendapatkan sandang dan pangan yang berkecukupan serta memiliki sebuah rumah yang layak untuk di huni oleh seluruh anggota keluarganya. Saat ini Indonesia sudah dikategorikan sebagai negara berpanghasilan menengah. Dikatakan seperti itu karena penghasilan masyarakat Indonesia berdasarkan Gross national Index (GNI), yang dihitung dari nilai pasar total dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu, maka penghasilan perkapita Indonesia tahun 2007 adalah $ 1.650. Nilai ini setara dengan Rp. 1.250.000 per bulan. Jika dibandingkan dengan negara lain, maka Indonesia masuk urutan ke-142 dari 209 negara di dunia (UNDP, 2008). Delapan tujuan MDGs yang harus di laksanakan oleh setiap negara yang mendeklarasikannya yaitu; 1)

menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, 2) mencapai pendidikan dasar untuk semua, 3) mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, 4) menurunkan angka kematian anak, 5) meningkatkan kesehatan ibu, 6) memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, 7) memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan 8) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut dalam mendeglarasikan tujuan MDGs memiliki kewajiban untuk melaksanakan upaya untuk mencapai target MDGs dan memonitor perkembangan kemajuan pencapaian. Upaya pencapaian MDGs merupakan sebuah rangkaian proses jangka panjang berkesinambungan. Hal ini bukan merupakan hal yang mudah, terutama pada saat Indonesia masih berada pada masa transisi memulihkan diri dari krisis multidimensional yang diawali dengan krisis ekonomi-moneter pada tahun 1997, menuju pemerintahan yang lebih demokratis dan melaksanakan reformasi dihampir seluruh bidang kehidupan. Hal ini membutuhkan kerjasama dari semua lapisan masyarakat mulai dari pemerintah,

masyarakat, dunia usaha, dunia politik, dan institusi akademis. Hal inilah yang akan di kaji dalam tulisan ini, bagaimana strategi yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dengan menjalankan program-program pembangunan masyarakat untuk mewujudkan tujuan pembangunan millennium. Tujuan dan Target MDGs Delapan Tujuan MDGs telah di jabarkan dalam target-target yang dapat diukur dan progresnya dapat dipantau dan dilaporkan dengan menggunakan indikatorindikator yang dapat diverifikasi dan diperbandingkan secara internasional. Kepada setiap negara diberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan dan melakukan lokalisasi terhadap indicator-indikator tersebut. Untuk lebih jelasnya di sajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel. 1 Tujuan dan target MDGs Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan kelaparan 2. Pendidikan Dasar untuk semua 3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan 4. Menurunkan Angka kematian anak 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya Target 1. Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya dibawah $ 1 PPP per hari menjadi setengah antara 1990-2015. 2. Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990-2015 3. Memastikan pada 2015 semua anakanak dimanapun laki-laki maupun perempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar. 4. Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada2005 dan disemua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015. 5. Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya, antara 1990 dan 2015. 6. Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara 1990-2015 7. Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunkannya jumlah kasus baru pada 2015 8. Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit lainnya pada 2015.

7. Memastikan Keberlanjutan Lingkungan Hidup 8. Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan 9. Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang. 10. Penurunan sebesar separuh, proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015. 11. 11. Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020. 12. Melakukan pembangunan lebih lanjut system keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat di prediksi, dan tidak diskriminatif. 13. Penanggulangan masalah pinjaman luar negeri melalui upaya nasional maupun internasional dalam rangka pengelolaan pinjaman luar negeri yang berkesinambungan dalam jangka panjang 14. Bekerjasama dengan negara-negara berkembang dalam mengembangkan dan menerapkan strategi untuk menciptakan lapangan kerja yang layak dan produktif bagi penduduk usia muda 15. Bekerja sama dengan sector swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, sebagaimana diukur oleh indikator USD

1,00 per kapita per-hari, menjadi setengahnya. Kemajuan juga telah dicapai dalam upaya untuk lebih menurunkan lagi tingkat kemiskinan, sebagaimana diukur oleh garis kemiskinan nasional dan dari tingkat saat ini sebesar 13,33 persen (2010) menuju targetnya 8 10 persen pada tahun 2014. Prevalensi kekurangan gizi pada balita telah menurun dari 31 persen pada tahun 1989 menjadi 18,4 persen pada tahun 2007, sehingga Indonesia diperkirakan dapat mencapai target MDGs sebesar 15,5 persen pada tahun 2015. Upaya Indonesia untuk mencapai target MDGs tentang pendidikan dasar dan melek huruf sudah menuju pada pencapaian target 2015 (on-track). Bahkan Indonesia menetapkan pendidikan dasar melebihi target MDGs dengan menambahkan sekolah menengah pertama sebagai sasaran pendidikan dasar universal. Pada tahun 2008/2009 angka partisipasi kasar (APK) SD/MI termasuk paket A telah mencapai 116,77 persen dan angka partisipasi murni (APM) sekitar 95,23 persen. Padatingkat sekolah dasar (SD/MI) acara umum disparitas partisipasi pendidikan antarprovinsi semakin menyempit dengan APM di hampir semua

provinsi telah mencapai lebih dari 90,0 persen. Usaha untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan telah dicapai dan hasilnya telah meningkatnya kesetaraan gender disemua jenjang dan jenis pendidikan. Rasio angka partisipasi murni (APM) perempuan terhadap laki-laki disekolah dasar dan sekolah menengah pertama berturut-turut sebesar 99,73 dan 101,99 pada tahun 2009, dan rasio melekm huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15 sampai 24 tahun telah mencapai 98,85. Menurunkan angka kematian anak telah menunjukkan angka yang signifikan dari 68 pada tahun 1991 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007, sehingga target sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 doperkirakan dapat tercapai. Target kematian anak diperkirakan akan dapat tercapai. Di Indonesia, angka kematian ibu melahirkan (MMR/maternal Mortality Rate) menurun dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga

diperlukan kerja keras untuk mencapai target tersebut. Upaya menurunkan angka kematian ibu didukung pula dengan meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi dan menurunkan unmet need yang dilakukan melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Tingkat prevalensi HIV/AIDS cenderung meningkat di Indonesia, terutama pada kelompok risiko tinggi, yaitu pengguna narkoba suntik dan pekerja seks. Jumlah kasus HIV/AIDS yang dilaporkan di Indonesia meningkat dua kali lipat antara tahun 2004 dan 2005. Angka kejadian malaria per-1000 penduduk manurun dari 4,68 pada tahun 1990 menjadi 1,85 pada tahun 2009. Sementara itu, pengendalian penyakit Tuberkulosis yang meliputi penemuan kasus dan pengobatan telah mencapai target. Tingkat emisi gas rumah kaca di Indonesia cukup tinggi, walaupun upaya peningkatan luas hutan, pemberantasan pembalakan hutan, dan komitmen untuk melaksanakan kerangka kebijakan penurunan emisi karbon dioksida dalam 20 tahun kedepan telah dilakukan. Proporsi

rumah tangga dengan akses air minum layak meningkat dari 37,73 persen pada tahun 1993 menjadi 47,71 persen pada tahun 2009. Sementara itu, proporsi rumah tangga dengan akses sanitasi layak meningkat dari 24,81 persen (1993) menjadi 51,19 persen (2009). Upaya untuk mengakselerasi pencapaian target air minum dan sanitasi yang layak terus dilakukan melalui investasi penyediaan air minum dan sanitasi yang layak terus di lakukan melalui investigasi penyediaan air minum dan sanitasi, terutama untuk melayani jumlah penduduk perkotaan yang terus meningkat. Untuk daerah perdesaan, penyediaan air minum dan sanitasi dilakukan melalui upaya pemberdayaan masyarakat agar memiliki tanggungjawab dalam penggelolaan infrastruktur dan pembangunan sarana. Indonesia merupakan partisipan aktif dalam berbagai forum internasional dan mempunyai komitmen untuk terus mengembangkan kemitraan yang bermanfaat dengan berbagai organisasi multilateral, mitra bilateral dan sector swasta untuk mencapai pola pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan (pro-poor). Indonesia

telah mendapat manfaat dari mitra pembangunan internasional. Untuk meningkatkan efektifitas kerjasama dan pengelolaan bantuan pembangunan di Indonesia, Jakarta Commitment telah ditandatangani bersama 26 mitra pembangunan pada tahun 2009. Bersamaan dengan ini, Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan pinjaman luar negeri pemerintah terhadap PDB dari 24,6 persen pada tahun 1996 menjadi 10,9 persen pada tahun 2009. Sementara itu, Debt Service Ratio Indonesia juga telah menurun 51 persen pada tahun 1996 menjadi 22 persen pada tahun 2009. Program-program pencapaian MDGs di Indonesia Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri perkotaan dan perdesaan Untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2007. Melaui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya

penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan PNPM Mandiri dilaksanakan hingga tahun 2015. Hal ini sejalan dengan target waktu pencapaian tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs). Pelaksanaan PNPM Mandiri yang berdasar pada indikator-indikator keberhasilan yang terukur akan membantu Indonesia mewujudkan pencapaian targettarget MDGs tersebut. Program Keluarga Harapan (PKH) Program keluarga Harapan (PKH) merupakan suatu program penanggulangan kemiskinan. Program ini juga di jadikan sebagai salah satu program yang menunjang pencapaian MDGs pada tahun 2015.

Tujuan utama PKH adalah membantu mengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada kelompok masyarakat sangat miskin. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target MDGs. Inovasi Pencapaian MDGs Beberapa target dari Tujuan MDGs yang perlu dilaksanakan dengan kerja keras antara lain adalah penurunan tingkat kemiskinan secara nasional. Masih belum menunjukkan perubahan pada tahun 1990 sebesar 15,1 persen pada tahun 2010 sebesar 15,4 persen. Ini merupakan tantangan dalam pencapaian MDGs tahun 2015. Target penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dan Balita menghadapi kendala karena penurunannya sangat lambat.

Keberhasilan pelaksanaan berbagai upaya pencapaian MDGs sangat ditentukan oleh terlaksananya good governance di tingkat Kabupaten/Kota yang memiliki otonomi dan tanggung jawab sangat besar dalam era desentralisasi ini. Keberhasilan pencapaian tujuan MDGs di Indonesia, perlu diberikan kesempatan kepada pemerintah daerah Kabupaten/Kota untuk ikut aktif dalam melaksanakan kebijakan yang mengarah kepada pencapaian MDGS. Bentuk penghargaan sebagai sebuah keberhasilan adalah wujud penghargaan dari sebuah Kinerja. Bisa di lakukan dalam bentuk AWARDS MDGs, atau memfasilitasi dengan anggaran atau pembiayaan inovasi pelaksanaan MDGs.

KESIMPULAN Pencapaian MDGS dengan strategi pembangunan yang telah ada akan lebih bermakna pencapaian tersebut dilakukan dengan partisipasi dari semua pihak di Indonesia mulai dari Pemerintahan, LSM, Jajaran Swasta, Masyarakat umum dan Masyarakat Sekolah. Sebuah gerakan dalam rangka mewujudkan pencapaian MDGs pada tahun 2015 dapat dilakukan dengan mengadakan kompetisi antara daerah Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA BAPPENAS,2010; Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2010; Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasiona/BAPPENAS. ISBN-979-3764-64-1 Badan Pusat Statistik (1009) Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009, Jakarta. Bank Indonesia (2009) Laporan Perekonomian Indonesia 2009.Jakarta. UPPKH Pusat, 2007; Pedoman Umum PKH Jakarta. Pusdiklat Kesos, 2007, Model Diklat TOT PKH, Jakarta. UNDP,2008 Indicators table 2008, Human Development Indices http://hdr.undp. org/en/ Statistics/ data/hdi/2008