DISIPLIN PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

dokumen-dokumen yang mirip
Membangun Sosial Emosi Anak. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Membangun Karakter Anak Usia Dini SERI BACAAN ORANG TUA

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup?

SERI BACAAN ORANG TUA

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup?

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Membangun Sosial Emosi Anak. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

PROGRAM PENANAMAN DISIPLIN PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

PEMBINAAN PESERTA DIDIK DALAM PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH. Oleh : Pitriani

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BIMBING SI KECIL UNGKAPKAN EMOSI

Komunikasi Orang Tua. dan Pengaruhnya Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan

LANGKAH EFEKTIF MENDISPLINKAN ANAK USIA TK & SD

Ramadan di Negeri Jiran

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak

Tema Parenting : (Mengasah Kemampuan Berbahasa) SERI BACAAN ORANG TUA TANDA PERKEMBANGAN ANAK USIA 2 4 TAHUN

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I

PENANGANAN ANAK BERMASALAH DENGAN KASIH SAYANG

Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF

41 A. Menyampaikan Pesan Pendek

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

6 KEBIASAAN BAYI YANG MASIH TERBAWA SAMPAI BATITA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2

BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak

Mengasah Kecerdasan. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

LETTER OF CONSENT. Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini

LAMPIRAN 1. Angket Pola Asuh Orangtua. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Kelas : 5. Pendidikan Orangtua :

Membangun Sosial Emosi Anak. di Usia 0 2 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

Sukses Mengasuh Anak. Usia 3 6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong

Orang Tuamu T. nakmu, Tet. Ajaran dan Nasihat Tuhan.

Kegiatan Sehari-hari

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

KOMUNIKASI DENGAN AUD SERI BACAAN ORANG TUA

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

Lampiran B.2 Kuesioner. Nama : Kelas : Alamat :

ANGKET SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia

LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

CHECK LIST BEHAVIOR SUBJEK I

Menumbuhkan Kemandirian Anak

Secara umum komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau pertukaran katakata/gagasan dan perasaan, di antara dua orang atau lebih.

ANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :...

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

kegiatan sehari hari pelajaran 2

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh peneliti, di PAUD X Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara

PEMBENTUKAN KARAKTER KEDISIPLINAN SEJAK ANAK USIA DINI MELALUI PENGENALAN NILAI-NILAI KEPRAMUKAAN

Berpikir Benar, Berpikir Positif Oleh Elsa Sakina

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

Analisis Turunnya Prestasi Akademik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seorang anak sejak lahir tentu sejatinya membutuhkan kasih sayang yang

BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemandirian anak dalam melakukan aktivitas merupakan bagian yang teramat penting dalam upaya mendidik

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mencapai kepribadian yang sesuai dengan norma-norma yang

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

Transkripsi:

30 SERI BACAAN ORANG TUA DISIPLIN PADA ANAK Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Milik Negara Tahun 2011 Tidak Diperjualbelikan

Disiplin Pada Anak Dr. Rose Mini

4 Disiplin Pada Anak

RUNTUHNYA KEDISIPLINAN DALAM KELUARGA Setiap hari terdengar kegaduhan dari dalam rumah Ibu Ani. Kegaduhan itu bersumber dari kemarahan Ibu Ani kepada Doni, anaknya. Penyebabnya, Doni tidak mau mandi. Ini berlangsung setiap hari pada pagi dan sore hari. Pada akhirnya, Ibu Ani akan selalu menggendong Doni ke dalam kamar mandi, dan Doni akan terus menangis sampai ia selesai mandi. Keadaan seperti di rumah Ibu Ani pasti sering dialami oleh semua keluarga. Ada saja perilaku anak yang membuat ibubapak kesal, misal, anak tidak mau cuci tangan sebelum makan atau anak tidak mau tidur dan sebagainya. Semua permasalahan itu bersumber pada satu hal yakni disiplin. Kata disiplin memang sangat mudah untuk diucapkan namun sulit untuk dipraktekkan. Tidak ada ibu-bapak Disiplin Pada Anak 5

yang menginginkan anaknya tidak disiplin. Kenyataannya, orangtualah yang tidak menyiapkan anaknya untuk menjadi seorang yang disiplin. Ada kalanya ibu-bapak tidak memiliki keteraturan dalam menerapkan sebuah kesepakatan atau aturan. Contoh, saat ini Doni tidak mau mandi, namun ibu-bapak tidak memberikan sanksi (hukuman) apa-apa. Pada waktu yang lain, bila Doni tidak mau mandi maka ibu-bapaknya akan memarahi dan memukul Doni. Nah, ketidakteraturan ini yang menjadi salah satu penyebab anak tidak disiplin. Walaupun begitu tidak ada ibu-bapak yang secara sengaja menginginkan anaknya tidak disiplin. Ibu-bapak selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Ketidaktahuan ibu-bapak tentang cara mendisiplinkan anak bisa jadi salah satu penyebabnya. Akibatnya, tingkah laku anaknya tidak sesuai dengan yang diharapkan lingkungan. Dalam buku ini akan dijelaskan mengenai pengertian disiplin, bagaimana cara menanamkan disiplin pada anak dan kiat-kiat khusus untuk orangtua dalam menerapkan disiplin. 6 Disiplin Pada Anak

PENGERTIAN DISIPLIN Disiplin adalah proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaankebiasaan tertentu atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu. Terutama, yang meningkatkan kualitas mental dan moral. Jadi inti dari disiplin ialah membiasakan anak untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan aturan yang ada dilingkungannya. Untuk itu disiplin dapat diartikan secara luas. Disiplin dapat mencakup pengajaran, bimbingan atau dorongan yang dilakukan orangtua kepada anaknya. Menerapkan disiplin kepada anak bertujuan agar anak belajar sebagai mahluk sosial. Sekaligus, agar anak mencapai pertumbuhan serta perkembangan yang optimal. Tujuan awal dari disiplin ialah membuat anak terlatih dan terkontrol. Untuk mencapai itu, ibu-bapak harus mengajarkan kepada anak bentuk tingkah laku yang pantas dan tidak pantas Disiplin Pada Anak 7

atau yang masih asing bagi anak. Sampai pada akhirnya, anak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Ketika sudah berdisiplin, anak dapat mengarahkan dirinya sendiri tanpa pengaruh atau pun disuruh oleh orang lain. Dalam pengaturan diri ini berarti anak sudah mampu menguasai tingkah lakunya sendiri dengan berpedoman pada norma-norma yang jelas, standar-standar dan aturanaturan yang sudah menjadi milik sendiri. Disiplin juga mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri anak. Untuk itu, orangtua harus secara aktif dan terus menerus melakukan pendisiplinan itu. Atau, secara bertahap mengembangkan pengendalian dan pengarahan diri sendiri itu kepada anak. Cara yang paling baik mendisiplinkan anak ialah dengan menggunakan pendekatan yang positif. Misal, memberikan teladan, dorongan, berkomunikasi, pujian dan hadiah. Sedangkan cara negatif untuk mendisiplinkan anak antara lain dengan memarahi, memukul atau membuat anak marah sehingga proses belajarnya kurang maksimal. 8 Disiplin Pada Anak

DASAR-DASAR MENERAPKAN DISIPLIN Ibu- bapak adalah kunci dari keberhasilan mendisiplinkan anak. Untuk itu, ibu-bapak sebaiknya mengetahui dan memahami dasar-dasar menerapkan kedisiplinan untuk memudahkan mendisiplinkan anak. Berikut ada beberapa dasar-dasar mendisiplinkan anak yang patut dicermati: 1. Tentukan perilaku khusus yang ingin diubah. Ibu-bapak hendaknya menyampaikan hal-hal yang nyata dan bukannya tidak nyata. Jangan hanya mengatakan kepada anak untuk menjadi rapi ; jelaskan bahwa ibubapak ingin agar ia membereskan balok-balok mainannya sebelum ia pergi bermain. 2. Katakan dengan tepat apa yang diinginkan. Sampaikan apa yang diinginkan dengan tepat kepada anak, agar ibu-bapak dapat menunjukan caranya kepada Disiplin Pada Anak 9

anak. Contoh, jika menginginkan anak berhenti merengek ketika menginginkan sesuatu. Ibu-bapak hendaknya menunjukkan kepada anak, cara meminta yang baik. Membimbing anak dengan cara memperlihatkan contoh tindakan yang diinginkan akan membantu anak dapat memahami sesuatu dengan tepat. 3. Puji anak jika ia telah melakukan perintah ibu-bapak. Pujilah apa yang dilakukan oleh anak. Jangan sekadar asal memuji anak. Misal, Bagus sekali Nak, dapat duduk dengan tenang, dan bukannya, Kamu adalah anak yang baik karena dapat duduk dengan tenang. Pusatkan perhatian atau pujian pada perilaku anak, karena perilaku itulah yang akan dikendalikan. 4. Tetaplah memuji bila perilaku yang baru memerlukan dukungan pujian. Jika ingin mengajarkan anak bertingkah laku baik, cara yang terbaik adalah memberikan contoh tingkah 10 Disiplin Pada Anak

laku yang diinginkan. Pujian harus tetap diberikan untuk mendorong mengulangi cara yang benar dalam melakukan segala sesuatu. 5. Hindari adu kekuatan dengan anak-anak. Gunakan taktik atau siasat untuk menghindar dari pertentangan antara ibu-bapak dan anak. Contoh, jika ibu-bapak menginginkan anak tidur lebih awal, coba gunakan teknik mengalahkan waktu. Cara ini mengalihkan wewenang ibu-bapak kepada benda mati. Coba Nak, bisa tidak tidur sebelum jarum pendeknya tepat di angka 9. 6. Lakukan pengawasan. Melakukan pengawasan dapat diartikan anak memerlukan pengawasan yang hampir terus-menerus. Namun, bukan berarti ibu-bapak harus selalu menemani anak setiap waktu sepanjang hari. Ketika anak sedang bermain, maka orangtua dapat memantau waktu bermain, membantu anak mempelajari kebiasaan bermain yang baik dengan waktu yang terbatas. 7.Jangan mengingatkan anak pada perbuatannya terdahulu. Jangan mengungkit perilaku salah yang sudah berlalu. Jika seorang anak melakukan kesalahan, dan terusmenerus diungkit hanya akan menimbulkan kemarahan. Tindakan ini malah akan meningkatkan perilaku buruk. Mengungkit kesalahan yang telah lalu hanya menjadikan kesalahan itu sebagai contoh yang tidak boleh dilakukan. Tidak menunjukkan yang harus dilakukan. Mengingatkan anak akan kesalahannya hanya merupakan latihan untuk membuat kesalahan yang baru Disiplin Pada Anak 11

5 LANGKAH MENDISIPLINKAN ANAK Untuk mendisiplinkan anak memang dituntut kesabaran dari orangtua. Selain itu, keyakinan atau kepercayaan diri bahwa ibu-bapak mampu mendisiplinkan anak. Berikut anak 5 langkah yang harus dipahami. 1.Tenang Bila ingin mendisiplinkan anak menjadi tenang sebaiknya ibu-bapak harus tenang terlebih dahulu. Jangan dalam 12 Disiplin Pada Anak

keadaan marah ataupun cemas. Ketika sedang tenang maka pesan yang disampaikan ibu-bapak kepada anak pun menjadi lebih jelas diterima oleh anak. 2. Percaya pada intuisi. Ibu-bapak adalah orang yang paling mengenal anaknya, sehingga mengetahui perilaku dan sifat anaknya. Ini akan lebih mudah dalam mendisiplinkan anak. Untuk itu tumbuhkan keyakinan bahwa ibu-bapak mampu. Disiplin Pada Anak 13

3. Pemilihan waktu yang tepat. Mendisiplinkan anak harus pada waktu yang tepat dan terus berulang secara teratur. Pemilihan waktu yang tepat, tanpa menunda-nunda akan membuat anak memahami bahwa ia harus melakukan yang diminta oleh ibu-bapaknya. 4. Percaya pada kemampuan ibu-bapak Untuk mendisiplinkan anak membutuhkan keyakinan bahwa ibu-bapak mampu melakukannya. Jangan mudah menyerah atau pun mudah terpancing oleh perilaku anak sehingga memnyebabkan k e m a r a h a n. Ibu-bapak harus yakin s u d a h memiliki kiat-kiat untuk menanamkan disiplin kepada anak. 5. Percaya pada kemampuan anak Ibu-bapak harus yakin bahwa anak dapat didisiplinkan. Bila satu atau dua kali gagal, 14 Disiplin Pada Anak

bukan berarti bahwa anak tidak dapat disiplin. Percayalah bahwa perubahan tingkah laku pada anak pasti akan terjadi karena anak mampu untuk belajar disiplin. Untuk mengajarkan disiplin kepada anak, sebaiknya tidak hanya dengan perintah atau marah-marah. Bisa jadi anak tidak memahami keinginan ibu-bapak untuk menerapkan kedisiplinan. Anak malah hanya menangkap pesan kemarahan ibu-bapaknya. Misal, ibu-bapak sering marah bila anaknya tidak mau membereskan mainan. Bila mainannya tidak dibereskan maka ibu-bapak akan memberikan hukuman. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengajarkan kedisiplinan adalah: Memberikan contoh (menjadi model) Ibu-bapak harus memberikan contoh dan penjelasan agar anak memahami manfaat dari disiplin. Namun bila hanya memberi contoh tanpa menerangkan maksudnya, membuat anak tidak mengerti mengapa ia harus bertingkah laku baik. Anak hanya melakukan sekadar Disiplin Pada Anak 15

mengikuti orangtuanya saja, sehingga terkadang menjadi salah mengartikan contoh yang dilihat. Memberikan penjelasan dan tanya jawab. Berikan penjelasan kepada anak, apa yang harus dilakukan. Jangan lupa untuk menyampaikan pula alasannya. Jelaskan pula manfaatnya bagi anak bila ia bertingkah laku baik. Ibu-bapak harus yakin bahwa anak paham akan apa yang dilakukan. Penjelasan harus dilakukan berkali-kali sampai anak betul-betul bisa melakukan perilaku tersebut dan mengerti kenapa harus dilakukan. Selanjutnya, bila anak sudah menguasai perilaku tersebut, orangtua tidak perlu berada didekat anak agar perilaku yang 16 Disiplin Pada Anak

baik itu muncul. Anak, akan dengan senang hati memunculkan perilaku tersebut karena memahami manfaatnya. Misal, anak harus tidur siang, jelaskan kepada anak bahwa bila ia tidak tidur siang maka sore hari tidak akan mengantuk. Anak bisa main dan menonton tv. Tetapi, kalau tidak tidur siang maka ia akan mengantuk nantinya. Disiplin Pada Anak 17

Contoh Tahapan Menerapkan kedisiplinan Untuk menerapkan kedisiplinan yang harus diingat oleh ibubapak adalah harus bersikap tenang dan tahu keadaan anak, sehingga tahu kapan waktu yang tepat untuk mendisiplinkan anak. Selain itu, ibu-bapak harus percaya bahwa ibu-bapak bisa mendisiplinkan anak dan anak dapat didisiplinkan. Berikut contoh tahapan mendisiplinkan anak untuk membereskan mainannya setelah digunakan. Tahap Pertama Tentukan perilaku yang diinginkan: mainan yang tadinya berantakan dibereskan masuk ke kotak kembali. Tahap kedua Katakan kepada anak apa yang sudah di tentukan di tahap pertama, dan katakan pula kegunaannya bila anak membereskan mainannya yaitu anak tidak akan kehilangan mainannya dan mudah untuk mencarinya kembali bila ia ingin memainkannya lagi (tahap kedua ini bisa diulang-ulang dengan tanya jawab dengan anak) Tahap ketiga Puji anak bila tingkah lakunya sudah baik yaitu membereskan mainannya dan memasukkannya ke dalam kotak. Tahap keempat Bisa terus diulang sampai kedisiplinan yang diinginkan menjadi menetap pada anak. 18 Disiplin Pada Anak

Disiplin Pada Anak 19

TIP 1. Untuk menerapkan disiplin pada anak, ada aturan utama yang jelas. Namun tetap ada kelenturan dari aturan disesuaikan dengan situasi saat itu. 2. Ibu-bapak dan anak harus memperluas pengetahuan melalui buku, televisi, majalah dan media lainnya. 3. Ibu-bapak tidak memaksakan keinginan tetapi lebih mengajar dan berbicara dengan anak. Sesuai dengan usia anak. 4. Mendisiplinkan anak tidak hanya dengan ancaman atau hukuman. Namun dengan membantu anak memahami tujuan atau keuntungannya, bila ia melakukan perlaku itu. 5. Jangan sering mencela anak sehingga anak jadi sedih dan malu. Dikhawatirkan nantinya anak bisa tidak percaya diri. 20 Disiplin Pada Anak

HADIAH, PUJIAN DAN HUKUMAN Untuk menerapkan disiplin kepada anak, ibu-bapak kerap memberikan imbalan. Imbalan ini dapat berupa hadiah atau pujian. Akibatnya, anak ingin mengulangi lagi perilaku itu dengan harapan mendapatkan hadiah atau pujian kembali. Namun, apakah pemberian hadiah selalu bermanfaat? Sebaliknya, bila anak tidak disiplin, orangtua kerap memberikan hukuman. Tujuan pemberian hukuman ini adalah agar anak menyadari bahwa perilaku yang telah dilakukan adalah tidak baik. Namun, bermanfaatkah pemberian hukuman kepada anak? Hadiah Ibu-bapak sering mengandalkan hadiah, khususnya bila menghadapi anak kecil. Ibu-bapak menggunakan uang untuk membujuk anak agar mau mengerjakan tugasnya. Terkadang ibu-bapak juga menyogok dengan memberi kue, agar anak mau makan sayur, menempelkan bintang emas di tangan untuk mengajak anak menggosok gigi secara teratur, dan lain-lain. Hadiah begitu seringnya dimanfaatkan untuk membujuk Disiplin Pada Anak 21

anak. Banyak orang mengira bahwa hadiah merupakan metode yang tepat agar anak mau mengerjakan perilaku yang diharapkan oleh orangtuanya. Tetapi, apakah begitu? Pemberian hadiah akhirnya membuat anak bosan dan menilai bahwa hadiah adalah hal yang biasa yang selalu akan didapatnya. Lama kelamaan hadiah akan menjadi kurang baik untuk mendisiplinkan anak karena: - Hadiah kehilangan nilainya. Uang, mainan dan lainlain akan tidak ada artinya kalau anak sudah memiliki semuanya. - Anak dapat memperoleh hadiahnya sendiri. Dengan semakin anak besar maka anak akan dapat menemukan hadiahnya dan kebutuhannya sendiri. - Anak hanya akan bertingkah laku baik bila ada hadiahnya. Bila tidak ada hadiahnya maka tingkah lakunya akan kembali lagi buruk. - Anak akan merasa bila tidak ada hadiah artinya ia dihukum. Pujian Selain hadiah ibu-bapak juga sering memberikan pujian. Arti kata pujian adalah kata-kata yang artinya baik tentang 22 Disiplin Pada Anak

seseorang, perilaku seseorang, atau prestasi seseorang. Beberapa contoh pesan-pesan pujian: - Kamu anak yang baik. - Kamu sudah menjadi pemain tenis yang sangat baik. - Kamu benar karena menolak untuk pergi. - Rambut kamu bagus sekali. - Lukisan-lukisanmu indah sekali. - Permainanmu benar-benar menunjukkan kemajuan. - Pekerjaan rumahmu sekarang jauh lebih baik. - Kamu pasti mampu mendapatkan nilai bagus. - Pekerjaanmu sangat menyenangkan. Pemberian pujian harus berhati-hati, karena terkadang anak tidak tahu maksud dari pujian itu sendiri. Misal, setelah anak selesai makan nasi, buah dan minum susu, ibu memuji dengan mengatakan pinter. Sebaliknya anak menjadi tidak tahu ia pinter untuk tingkah laku yang mana? Ia pinter karena makan buah atau makan nasi atau minum susu. Untuk itu, ketika ibu-bapak memuji tingkah laku anak harus dijelaskan, tingkah laku mana yang dipuji. Misal, Bagus nak, kamu sudah menghabiskan susumu. Disiplin Pada Anak 23

Hukuman. Hukuman biasanya diberikan kepada anak, ketika muncul tingkah laku yang buruk atau tingkah laku yang tidak sesuai harapan ibu-bapak. Banyak ibu-bapak yang menggunakan macam-macam hukuman selain hukuman fisik. Misal, dikurung dalam kamar, disuruh tidur tanpa makan malam, tak boleh 24 Disiplin Pada Anak

main ke luar rumah, tidak diajak omong, merampas mainan kesayangan anak, memaksa anak untuk menghabiskan makanan yang tidak disukainya, memanggil anak-anak dengan nama ejekan, membuatnya malu di depan teman-temannya. Ada cara agar hukuman menjadi berguna dengan baik, yakni sebagai berikut: - Bila tingkah laku yang buruk muncul maka anak diberi hukuman. Ketika tingkah laku itu muncul lagi maka ibu- Disiplin Pada Anak 25

bapak harus ajeg tetap memberi hukuman pada anak. - Hukuman harus dilaksanakan segera setelah tingkah laku yang tidak baik dilakukan oleh anak. - Hukuman seharusnya tidak dilaksanakan di depan anakanak lain. Kalau tidak, anak bisa malu dan menjadi marah terhadap orangtua. - Ibu-bapak harus menjaga bahwa tingkah laku yang salah itu, jangan sampai diberi hadiah. - Anak-anak tidak boleh dihukum terlalu berat atau terlalu sering, karena anak mungkin akan melarikan diri. Misal, berhenti berusaha, meninggalkan tempat, berhenti sekolah, lari dari rumah, keluar dari tim, melarikan diri ke alkohol dan obat bius. Ketika memberikan hukuman harus diingat, bahwa hukuman yang diberikan adalah hukuman yang ringan. Jangan sampai hukuman berat seperti memukul (fisik). Bila orangtua sering memberi hukuman, maka hukuman ringan akan berubah menjadi hukuman berat. Hal ini dapat terjadi karena biasanya saat menghukum ibu-bapak dalam kondisi marah sehingga sulit untuk mengontrol dirinya sendiri. Adanya hukuman sering membuat anak tidak paham, kenapa satu perilaku boleh dilakukan dan perilaku lain tidak boleh dilakukan. Perilaku yang baik muncul di kala orangtua ada, sedangkan dikala tidak ada orangtua maka perilaku yang buruk akan muncul kembali. Anak yang biasa dihukum akan meninggalkan kesedihan, ketakutan, kemarahan yang memengaruhi perkembangan jiwa anak. Selain itu hukuman yang diberikan pada anak 26 Disiplin Pada Anak

dapat memupuk kekerasan dan kemarahan pada anak, sehingga nantinya anak dapat menjadi orang yang memiliki sifat keras, kasar pada orang lain. Melihat dampaknya yang kurang baik maka lebih baik hukuman tidak digunakan, kecuali dengan pemikiran yang matang dan keahlian yang baik dari penghukum (orangtua). Disiplin Pada Anak 27

PESAN UNTUK IBU-BAPAK Dengan memahami cara-cara dan aturan yang harus dikuasai saat mendisiplinkan anak, maka ibu-bapak akan lebih mudah untuk mengajarkanl tingkah laku yang baik kepada anak. Cara-cara yang sudah disampaikan dibuku ini dapat digunakan untuk mendisiplinkan berbagai macam tingkah laku misalnya makan, menggosok gigi, mandi dan lain-lainnya. Selain itu perlu diingat bahwa ibu-bapak pasti dapat mendisiplinkan anak dan ibu-bapak harus yakin bahwa anak pasti dapat disiplin. Bila kedua hal ini diingat maka ibu-bapak tidak akan cepat marah ketika sedang mengajarkan disiplin pada anak. Semoga buku ini bisa berguna. 28 Disiplin Pada Anak

Sumber Bacaan : Goerge S. Morrison, Early Childhood Education Today, Eleventh edition, Peaarson International Edition, New Jersey, 2009 Robert S. Siegler., Martha Wagner Alibali, Children s Thinking, Fourth Edition, Prentice Hall, 2005 Thomas Gordon, Teaching Children Self-Dicipline, New York, 1989 Ferry Wickoff, Barbara Unell, Dicipline without Shouting or Spanking, 1992 Charles Schaefer, terjemahan Turman Sirait, Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplinkan Anak, Mitra Utama, Jakarta, 1996 Disiplin Pada Anak 29

30 Disiplin Pada Anak

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2011