Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 036/HK.150/C/01/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGUATAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017

LAPORAN TAHUNAN 2013 DIREKTORAT PERBENIHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2013

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207.1/HK.140/C/02/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

- 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/Permentan/HK.140/2/2016 TANGGAL : 5 Pebruari 2016

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

6. Tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang dalam DIPA Induk sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang


LAPORAN TAHUNAN 2015 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

I. EVALUASI UPSUS 2015

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

PEDOMAN TEKNIS KEGIATAN PENGEMBANGAN SISTEM PERBENIHAN HORTIKULTURA 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Keragaan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

Sistem Perbenihan Jagung

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

KATA PENGANTAR. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008

LAPORAN KINERJA 2016 BAB I PENDAHULUAN

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

Jakarta, Januari 2010 Direktur Jenderal Tanaman Pangan IR. SUTARTO ALIMOESO, MM NIP

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA 2016

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2015. Laporan Kinerja disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran perbenihan tanaman pangan, sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang dituangkan dalam bentuk Penetapan Kinerja Tahun 2015, yaitu terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat. Diharapkan hasil evaluasi tersebut sebagai dasar acuan untuk lebih menyempurnakan program dan kegiatan peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan di masa mendatang. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Jakarta, Maret 2016 Direktur Perbenihan Ibrahim Saragih Nip. 195912301981031016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 i

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... iv DAFTAR LAMPIRAN... v RINGKASAN EKSEKUTIF... iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan... 1 1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja... 2 1.4 Sumber Daya Manusia (SDM)... 5 1.5 Dukungan Anggaran... 6 II. PERENCANAAN KINERJA... 7 III. AKUNTABILITAS KINERJA... 10 A. Capaian Kinerja Organisasi... 10 B. Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan 35 C. Realisasi Anggaran. 36 D. Permasalahan dan Hambatan... 37 IV. PENUTUP... 38 Lampiran Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 ii

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2015 7 Tabel 2. Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai 9 Tahun 2015 Tabel 3. Rencana dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai 10 Benih Tanaman Pangan Tahun 2015 Tabel 4. Realisasi Anggaran Kegiatan UPTD BPSBTPH Tahun 2015 11 Tabel 5. Perbandingan Realisasi Serapan Anggaran UPTD BPSBTPH TA. 13 2014 dengan TA 2015 Tabel 6. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Tanaman pangan sampai 14 dengan akhir Desember 2015 Tabel 7. Realisasi Penangkaran dan Produksi Benih Tahun 2015 15 Tabel 8. Percapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2014 16 dibandingkan Tahun 2015 Tabel 9. Realisasi Anggaran Sarana Prasarana,Peralatan dan Inventaris 17 Kantor BBI Tahun 2015 Tabel 10. Rencana dan Realisasi Anggaran dan Perbanyakan Benih 18 Sumber UPTD BBI Tahun 2015 Tabel 11. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2014 19 dibandingkan Tahun 2015 Tabel 12. Rencana dan Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi 21 TA.2015 Tabel 13. Rencana dan Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai 22 TA.2015 Tabel 14. Pencapaian Pemberdayaan Penangkar benih Tahun 2014 23 dibanding Tahun 2015 Tabel 15. Realisasi Penyerapan Anggaran Sistem Pengelolaan Penyediaan 24 Benih TA. 2015 Tabel 16. Pencapaian Serapan Anggaran Direktorat Perbenihan Tahun 25 2014 dibandingkan Tahun 2015 Tabel 17. Rencana dan Realisasi Penjualan Benih Bersubsidi Padi Inbrida, 26 Padi Hibrida, Jagung Hibrida, dan Kedelai TA 2015 Tabel 18. Perbandingan Persentase Penjualan Subsidi Benih tahun 2014 26 dibandingkan tahun 2015 Tabel 19. Stok Cadangan Benih Nasional (CBN) Berdasarkan Surat 28 Penugasan Direktur Jenderal Tanaman Pangan 2015 Tabel 20. Rencana dan Realisasi Seribu Desa Mandiri Benih 30 Tabel 21. Perkembangan Bantuan Benih Padi Inbrida dalam Rangka 32 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Per Provinsi Tabel 22. Realisasi Bantuan Benih Jagung Hibrida dalam Rangka Perluasan 34 Areal tanam (PAT) Per Provinsi Tabel 23. Realisasi Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan Kedeai TA.2015 36 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 iii

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tabel 24. Tabel 25. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2011-2015 36 Realisasi Penyerapan Anggaran Sistem Pengelolaan Penyediaan Benih TA. 2015 37 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 iv

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1. Perbandingan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015 Grafik 2. Persentase Pencapaian Pemberdayaan Penangkar Benih Tahun 2015 dibandingkan Tahun 2014 Grafik 3. Perbandingan Persentase Penjualan Subsidi Benih Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015 Grafik 4. Perbandingan Persentase Penjualan Subsidi benih Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015 Grafik 5. Perkembangan Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2011-2015 19 23 27 35 36 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 v

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan DAFTAR LAMPIRAN 1. Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2015 2. Rencana dan Realisasi pengiriman galur/mutan Uji Adaptasi/Multilokasi Tahun 2015 3. Daftar Varietas Tanaman Pangan yang Dilepas Tahun 2015 4. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Padi Tahun 2015 5. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Jagung Tahun 2015 6. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Tahun 2015 7. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah Tahun 2015 8. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau Tahun 2015 9. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Ubi Kayu Tahun 2015 10. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Ubi Jalar Tahun 2015 11. Realisasi Luas Penangkaran Benih Padi Kelas BD,BP dan BR Tahun 2015 12. Realisasi Luas Penangkaran Benih Jagung Kelas BD,BP dan BR Tahun 2015 13. Realisasi Luas Penangkaran Benih Kedelai Kelas BD,BP dan BR Tahun 2015 14. Realisasi Luas Penangkaran Benih Kacang Tanah Kelas BD,BP dan BR Tahun 2015 15. Realisasi Luas Penangkaran Benih Kacang Hijau Kelas BD,BP dan BR Tahun 2015 16. Realisasi Produksi Benih Padi Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2015 17. Realisasi Produksi Benih Jagung Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2015 18. Realisasi Produksi Benih Kedelai Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2015 19. Realisasi Produksi Benih Kacang Tanah Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2015 20. Realisasi Produksi Benih Kacang Hijau Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 vi

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan RINGKASAN EKSEKUTIF Dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, perbenihan yang merupakan sektor indutri hulu mempunyai peranan yang sangat strategis, terutama pada faktor ketersediaan dan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang memenuhi aspek kualitas dan kuantitas, dibarengi dengan aplikasi pupuk berimbang akan sangat berpengaruh terhadap produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Berkaitan dengan upaya pengembangan perbenihan tanaman pangan, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melibatkan semua unsur terkait, baik teknis maupun administrasi di tingkat pusat dan daerah, serta para stakeholder lainnya. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan perbenihan tanaman pangan beserta permasalahan/kendala yang dihadapi pada tahun 2015, dilakukan Evaluasi Kinerja pada seluruh aspek kegiatan perbenihan dan hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai bahan penyusunan program pengembangan pada tahun-tahun berikutnya. Seiring dengan upaya merealisasikan good government, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melaksanakan berbagai kegiatan, mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, serta yang telah dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja pada tahun 2015 yaitu Terselenggaranya Sistem Pembinaan Lembaga Perbenihan Tanaman Pangan yang Efisien di Lokasi Penerapan Budidaya Tanaman Pangan yang Tepat, untuk mencapai hal tersebut Direktorat Perbenihan pada Tahun 2015 mengalokasikan anggaran untuk program dan kegiatan meningkatkan ketersediaan benih unggul bersertifikat, meningkatkan kualitas pengawasan dan sertifikasi benih serta memberdayakan dan meningkatkan peranan kelembagaan benih. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan tanaman pangan, untuk mendorong peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, dalam rangka mendukung peningkatan produksi tanaman pangan. Berdasarkan uraian pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIN) Tahun 2015, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pelayanan Pengawasan dan Sertifikasi Benih UPTD BPSBTPH dari rencana sebanyak 32 balai terealisasi 32 balai atau 100% dengan kategori capaian vii Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan berhasil; dari alokasi anggaran Rp. 41.246.561.000,00 terealisasi Rp. 38.952.687.000,00 atau (94,44%), sedangkan realisasi fisik sebesar 97,66%. Kegiatannya meliputi pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran dan pelayanan sertifikasi benih oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) diberikan pada produsen benih perorangan/kelompok, Balai Benih, Swasta, badan usaha milik pemerintah dan penangkar benih. Sedangkan pelabelan diberikan terhadap benih-benih yang telah lulus uji sertifikasi. Jika dibandingkan dengan Realisasi Anggaran Kegiatan UPTD BPSBTPH Tahun 2014, prosentase realisasi serapan anggaran tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 10,46%. 2. Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih dengan meningkatnya produksi benih padi 2,5 ton/ha, benih jagung 1,0 ton/ha dan benih kedelai 1,0 ton/ha, capaian realisasi perbanyakan benih sumber sebesar 384,5 ha dari rencana 411 ha atau 93,60% kategori capaian berhasil, sedangkan capaian produksi untuk padi 587.590 kg dari rencana 530.000 kg atau 110,53% kategori sangat berhasil, jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat berhasil, sedangkan kedelai 59.568 kg dari rencana 175.000 kg atau 34,04% kategori kurang berhasil, karena tanam kedelai dilakukan pada bulan Oktober s.d Desember, sehingga produksinya pada bulan Februari s.d Maret 2016. Sedangkan untuk realisasi Anggaran dari alokasi Rp. 9.626.422.000,00 terealisasi Rp. 8.987.826.465,00 (93,37%), anggaran sarana dan prasarana serta inventarisasi kantor BBI terealisasi sebesar 9,19% atau Rp. 3.957.558.525,00 dari alokasi anggaran Rp.4.339.930.000,00 di 18 Provinsi. 3. Pemberdayaan penangkar benih dengan meningkatnya produksi benih padi minimal 3 ton/ha dan untuk benih kedelai minimal 1 ton/ha sebanyak 175 unit. Capaian pelaksanaan pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai tahun 2015 telah dialokasikan kegiatan pemberdayaan penangkar benih seluas 6.250 ha, 175 unit dengan total Anggaran Rp. 21.125.000.000,00 yang terdiri dari pemberdayaan penangkar benih padi seluas 3.750 ha, 75 unit, Rp. 13.125.000.000,00 yang terbagi menjadi 74 Kabupaten/Kota dan pemberdayaan penangkar benih kedelai seluas 2.500 ha, 100 unit, Rp. 8.000.000.000,00 yang terbagi menjadi 95 Kabupaten. Dari rencana alokasi pemberdayaan penangkar benih padi 3.750 ha dan kedelai 2.500 ha, realisasi pemberdayaan penangkar benih padi 2.536 ha (67,63%) dengan total Anggaran Rp. 12.425.000.000,00 (94,67%) dan kedelai 1.513 ha (60,52%) dengan total Anggaran Rp. 7.680.000.000,00 (96,00%). viii Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 4. Terlaksananya pembinaan dan pengawalan sebesar 1 paket dari rencana 1 paket atau sebesar 100% dengan kategori capaian berhasil. 5. Disamping kegiatan yang masuk dalam indikator kinerja Direktorat Perbenihan juga mendapatkan kegiatan tambahan untuk mendukung peningkatan produksi benih Tahun 2015 sebagai berikut: a. Realisasi penjualan benih bersubsidi padi inbrida, padi hibrida, jagung hibrida, dan kedelai sebanyak 14.136.516 kg (12,13%) terhadap pagu dan (82,02%) terhadap DUPBB terdiri dari benih padi inbrida 13.801.951 kg (14,01%) terhadap pagu dan (82,73%) terhadap DUPBB, padi hibrida 145.495 kg (9,70%) terhadap pagu dan (73,09%) terhadap DUPBB, dan kedelai 189.070 kg (1,26%) terhadap pagu dan (53,63%) terhadap DUPBB. b. Stok CBN sampai dengan akhir tahun 2015 untuk komoditas padi inbrida sebesar 12.603.623 kg, padi hibrida 815,910 kg, jagung hibrida 1.784.835 kg, jagung komposit 1.075.426 kg dan kedelai 8.180.685 kg. Penggunaan benih CBN berdasarkan Surat Penugasan Direktur Jenderal Tanaman Pangan selama tahun 2015 hanya untuk benih padi inbrida sebanyak 953.919 kg, sehingga stock benih sampai dengan akhir 2015 untuk benih padi inbrida 11.649.705 kg, padi hibrida 815,910 kg, jagung hibrida 1.784.835, jagung komposit 1.075.426 dan kedelai sebesar 8.180,685 kg. c. Kinerja Alokasi pengembangan seribu desa mandiri benih di 32 provinsi sebesar 1.000 unit (10.000 ha) dengan anggaran RP. 170.000.000.000,00 (seratus tujuh puluh miliar). Realisasi tanam sampai dengan Januari seluas 6.687 ha (66,90%) sedangkan realisasi anggaran (SP2D) sebesar Rp. 169.150.000.000,00 (99,50%). d. Bantuan benih padi inbrida dalam rangka rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) pada tahun 2015 sebesar 45.477.982 kg atau 83,83% terhadap pagu revisi dan 88,17% terhadap kontak, realisasi anggaran berdasarkan SP2D sebesar Rp 418.483.761.622,00 atau 81,44% terhadap pagu revisi dan 86,99% terhadap kontrak, yang tidak terealisasi sebesar Rp. 55.695.342.753,00. e. Bantuan benih jagung hibrida dalam rangka Perluasan Areal Tanam (PAT) pada tahun 2015 sebesar 13.964.560 kg atau 101,39% terhadap pagu revisi dan 99,11% terhadap kontak, realisasi anggaran berdasarkan SP2D sebesar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 ix

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Rp 674.162.533.747,00 atau 97,89% terhadap pagu revisi dan 97,51% terhadap kontrak, yang tidak terealisasi sebesar Rp.6.210.717.912,00. 6. Tujuan pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan hambatan dalam terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat. Hasil yang dicapai (Outcome) dari pengukuran kinerja kegiatan perbenihan tersebut diatas yaitu tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai sebagai berikut : Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi sebesar 50,88% dari rencana 50,00% atau 101,76%; 2) penggunaan benih varietas unggul bersertifikat jagung sebesar 50,40% dari rencana 50,00% atau 100,80%, dan 3) penggunaan benih varietas unggul bersertifikat kedelai sebesar 38,56% dari rencana 35,00% atau 110,17%. 7. Alokasi anggaran terdiri dari anggaran pusat Rp.11.895.524.000,00, dana dekonsentrasi Rp.58.622.022.000,00 dan dana Tugas Pembantuan Rp.24.625.000.000,00. Realisasi penyerapan anggaran secara keseluruhan sebesar Rp.86.041.433.573,00 atau 90,43%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang merupakan unit Eselon 2 memiliki struktur organisasi sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mendukung tercapainya sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan. Direktorat Perbenihan memiliki kebijakan perbenihan untuk mendorong pencapaian sasaran produksi adalah mengembangkan dan menyebarkan varietas unggul, meningkatkan produksi dan distribusi benih, meningkatkan pengawasan mutu dan sertifikasi benih serta mengoptimalkan kelembagaan perbenihan. Kebijakan tersebut tertuang dalam kegiatan Direktorat Perbenihan antara lain ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat, optimalisasi pengawasan dan sertifikasi benih, peningkatan peran kelembagaan perbenihan, pengawalan/pembinaan, monitoring dan evaluasi. Implementasi kegiatan tersebut difasilitasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2015 yang sifatnya sebagai stimulan pada tercapainya tujuan dan sasaran dibidang perbenihan. 1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tentang Organisasai dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, bagian keempat Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai kedudukan dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Unit Eselon I). Direktorat Perbenihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan tanaman pangan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud di atas, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan menyelenggarakan fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; 2) Pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; 1

3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; 4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; dan 5) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan. 1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari : 1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih a. Seksi Penilaian Varietas b. Seksi Pengawasan Mutu Benih 2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia a. Seksi Padi b. Seksi Serealia Non Padi 3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi a. Seksi Aneka Kacang b. Seksi Aneka Umbi 4) Subdirektorat Kelembagaan Benih a. Seksi Kelembagaan Produksi b. Seksi Kelembagaan Pengawasan 5) Subbagian Tata Usaha 6) Kelompok Jabatan Fungsional 2

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Subbagian Tata Usaha Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih Subdirektorat Produksi Benih serealia Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi Subdirektorat Kelembagaan Benih Seksi Penilaian Varietas Seksi Padi Seksi Aneka Kacang Seksi Kelembagaan Produksi Seksi Pengawasan Mutu benih Seksi Serealia Non Padi Seksi Aneka Umbi Seksi Kelembagaan Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Masing-masing unit organisasi tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: 1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih Tugas Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih : Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih. Fungsi Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; 3

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih. 2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia Tugas Subdirektorat Produksi Benih Serealia : Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih serealia. Fungsi Subdirektorat Produksi Benih serealia : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi. 3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi Tugas Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi : Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi. Fungsi Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi. 4) Subdirektorat Kelembagaan Benih Tugas Subdirektorat Kelembagaan benih : Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan benih. Fungsi Subdirektorat Kelembagaan Benih : 4

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih. 5) Subbagian Tata Usaha Tugas Subbagian Tata Usaha : Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan. 6) Kelompok Jabatan Fungsional Tugas Kelompok Jabatan Fungsional : Melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1.4. Sumber Daya Manusia (SDM) Berdasarkan data kepegawaian bahwa sumber daya manusia (SDM) Direktorat Perbenihan pada tahun 2015 berjumlah 59 (lima puluh sembilan) orang teknis dan non teknis. Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2015 komposisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut : a) Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit kerja Direktorat Perbenihan tahun 2015 dapat diklasifikasi sebagai berikut : Doktor (S3) 2 orang, Magister (S2) 13 orang, Sarjana (S1) 26 orang, Sarjana Muda (D3) 2 orang, SLTA 14 orang, SLTP 1 orang dan SD 1 orang. b) Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut : golongan IV 14 orang, golongan III 38 orang, golongan II 6 orang dan golongan I sebanyak 1 orang. c) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan sebagai berikut : jenis kelamin pria 29 orang dan jenis kelamin wanita 30 orang. 1.5. Dukungan Anggaran Pada Tahun Anggaran 2015, Direktorat Perbenihan dalam melaksanakan pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui 5

program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp.95.142.546.000,00 (Sembilan puluh lima miliar seratus empat puluh dua juta lima ratus empat puluh enam ribu rupiah). Rincian alokasi anggaran terdiri dari anggaran pusat Rp.11.895.524.000,00, dana dekonsentrasi Rp.58.622.022.000,00 dan dana Tugas Pembantuan Rp.24.625.000.000,00. 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan tahun 2015 merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja diharapkan dapat mewujudkan capaian strategis khususnya dalam mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang menjadi sasaran dalam menunjang program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, seperti pada Table 1. Tabel 1. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2015 NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KERJA TARGET 1 Terselenggaranya sistem pembinaan lembaga 1 perbenihan tanaman pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanamna pangan yang tepat 2 3 Pelayanan Pengawasan dan Sertifikasi Benih UPTD BPSBTPH Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih dengan meningkatnya produksi benih padi 2,5 ton/ha, benih jagung 1,0 ton/ha dan benih kedelai 1 ton/ha Pemberdayaan Penangkar Benih dengan meningkatnya produksi benih padi minimal 3 ton/ha dan untuk benih kedelai minimal 1 ton/ha 32 Balai 421 Ha 175 Unit 4 Terlaksananya pembinaan dan pengawalan 1 Paket Untuk mendukung terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat, Direktorat perbenihan melalui Anggaran APBN menetapkan indikator kinerja sebagai berikut: 1. Pelayanan Pengawasan dan Sertifikasi Benih UPTD BPSBTPH di 32 (tiga puluh dua) Balai. Untuk menjamin mutu benih tanaman pangan yang diproduksi dan beredar, maka perlu dilakukan kegiatan sertifikasi dalam proses produksi benih dan kegiatan pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran yang akan dipergunakan oleh petani/pengguna benih dalam kegiatan usaha taninya. 7

Pemerintah menugaskan UPTD BPSBTPH yang ada di setiap provinsi untuk mengawasi mutu benih yang beredar dan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut termasuk sertifikasi benih, penilaian varietas, pengawasan mutu dan peredaran benih, melalui APBN Kementerian Pertanian dialokasikan anggaran dekonsentrasi bagi UPTD BPSBTPH sebesar Rp. 41.246.591.000,00. Volume dan jenis benih yang disertifikasi sesuai perkembangan permintaan/permohonan sertifikasi benih oleh produsen/penangkar benih. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan secara terus menerus melakukan upayaupaya untuk memantapkan kelembagaan pengawasan mutu benih (UPTD BPSBTPH) agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Salah satu upaya yang dilakukan untuk optimalisasi kelembagaan pengawasan mutu benih (UPTD BPSBTPH) adalah adanya alokasi anggaran untuk meningkatkan kompetensi para petugas UPTD BPSBTPH dan penyempurnaan secara bertahap sarana prasarana kelembagaan UPTD BPSBTPH. Pengawas Benih Tanaman (PBT) berperan penting dalam pengawasan mutu benih tanaman yang berkedudukan pada UPTD BPSBTPH Provinsi. Pada tahun 2015 direncanakan pemberian insentif kepada 838 orang PBT di 32 (tiga puluh dua) UPTD BPSBTPH. 2. Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih dengan meningkatkannya produksi benih padi 2,5 ton/ha, benih jagung 1,0 ton/ha dan benih kedelai 1 ton/ha. Dalam rangka mendukung penyediaan benih sumber khususnya kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) sesuai peraturan Menteri Pertanian Nomor 347/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Benih Tanaman Pangan dan atau Hortikultura, maka ditugaskan kepada Balai benih untuk melakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP. Dalam rangka pelaksanaan perbanyakan benih sumber tersebut pemerintah tetap mengalokasikan anggaran perbanyakan yang melalui anggaran APBN Dekonsentrasi Provinsi sebesar Rp. 13.966.352.000,00. Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan TA 2015, rencana perbanyakan benih sumber pada areal produksi padi, jagung, dan kedelai di Balai Benih di 31 Provinsi seluas 421 ha, namun karena adanya penghematan anggaran dan sesuai usulan dari daerah direvisi menjadi 411 ha disamping untuk perbanyakan benih anggaran tersebut juga dialokasikan untuk kegiatan yang mendukung tercapainya perbanyakan benih sumber seperti sarana prasarana, peralatan dan inventaris kantor BBI. 3. Pemberdayaan Penangkar Benih dengan meningkatkannya produksi padi minimal 3 ton/ha dan untuk kedelai minimal 1 ton/ha. 8

Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan, khususnya padi, jagung dan kedelai. Untuk mendukung ketersediaan benih varietas unggul bermutu di daerah dalam rangka peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, maka pada tahun 2015 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengalokasikan kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai. Kegiatan Pemberdayaan penangkar benih dilakukan untuk membantu penangkar benih dalam penyediaan benih padi dan kedelai, bantuan biaya sertifikasi (pemeriksaan lapang, uji laboratorium dan label) dan bantuan biaya prosesing benih dengan tujuan : a. Meningkatkan kemampuan penangkar/kelompok penangkar benih dalam pengelolaan produksi dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat. b. Menumbuh kembangkan penangkar/kelompok penangkar benih di daerah yang kelembagaan penangkar benihnya belum berkembang. Tabel 2. Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai Tahun 2015 No Komoditas Pagu Anggaran Pemberdayaan Penangkar Benih Tahun 2015 Kab Unit Rencana (Ha) 1 Padi 13,125,000,000.00 74 75 3,750 2 Kedelai 8,000,000,000.00 95 100 2,500 21,125,000,000.00 169 175 6,250 Sumber data : Subdit Kelembagaan Direktorat Perbenihan TP 4. Terlaksananya Pembinaan dan Pengawalan Kegiatan Sistem Perbenihan Tanaman Pangan. Pembinaan dan pengawalan untuk kegiatan perbenihan baik di pusat dan provinsi pelaksanaannya meliputi : koordinasi, sosialisasi, monitoring, evaluasi, pembinaan dan pelaporan ditinglkat pusat dan provinsi, yang targetnya 1 paket. Indikator keberhasilannya untuk kegiatan tersebut adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi, pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan. 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan proses penilaian atas keberhasilan atau kegagalan kinerja sasaran dan kegiatan kinerja mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses akuntabilitas kinerja meliputi kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran, pencapaian sasaran strategis, evaluasi dan analisis capaian kinerja, akuntabilitas keuangan, hambatan dan kendala, serta upaya dan tindak lanjut. Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2015 ditetapkan berdasarkan penilaian melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (capaian > 100%), (2) berhasil (capaian 80-100%), (3) cukup berhasil (capaian 60-79%), dan (4) kurang berhasil (capaian < 60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan. A. Capaian Kinerja Organisasi Pada dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan menetapkan sasaran kegiatan terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat. 1. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran strategis tersebut sebagai berikut : 1) Pelayanan Pengawasan dan Sertifikasi Benih UPTD BPSBTPH dari rencana sebanyak 32 balai terealisasi 32 balai atau 100% dengan kategori capaian berhasil; 2) Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih dengan meningkatnya produksi benih padi 2,5 ton/ha, benih jagung 1,0 ton/ha dan benih kedelai 1,0 ton/ha, capaian realisasi perbanyakan benih sumber sebesar 384,5 ha dari rencana 411 ha atau 93,60% kategori capaian berhasil, sedangkan capaian produksi untuk padi 585.790 kg dari rencana 530.000 kg atau 110,53% kategori sangat berhasil, jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat berhasil, sedangkan kedelai 59.568 kg dari rencana 175.000 kg atau 34,04% kategori kurang berhasil. Tabel 3. Rencana dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Tahun 2015 NO KOMODITAS KELAS TANAM (HA) PRODUKSI (KG) % % BENIH Rencana Realisasi Rencana Realisasi Capaian 1 Padi BS-BD 72.00 65.02 90.31 180,000.00 143,490.0 79.72 cukup berhasil BD-BP 140.00 132.00 94.29 350,000.00 442,300.0 126.37 sangat berhasil JUMLAH 212.00 197.02 92.93 530,000.00 585,790.0 110.53 sangat berhasil 2 Jagung BS-BD 9.00 7.00 77.78 9,000.00 6,446.0 71.62 cukup berhasil BD-BP 15.00 14.50 96.67 15,000.00 34,285.0 228.57 sangat berhasil JUMLAH 24.00 21.50 89.58 24,000.00 40,731.00 169.71 sangat berhasil 3 Kedelai BS-BD 49.00 46.00 93.88 49,000.00 14,474.0 29.54 kurang berhasil BD-BP 126.00 120.00 95.24 126,000.00 45,094.0 35.79 kurang berhasil JUMLAH 175.00 166.00 94.86 175,000.00 59,568.00 34.04 kurang berhasil TOTAL 411.0 384.5 93.56 729,000.0 686,089.0 94.11 Berhasil 10

3) Pemberdayaan penangkar benih dengan meningkatnya produksi benih padi minimal 3 ton/ha dan untuk benih kedelai minimal 1 ton/ha sebesar 167 unit dari rencana 175 unit atau sebesar 95,42% dengan kategori capaian berhasil; 4) Terlaksananya pembinaan dan pengawalan sebesar 1 paket dari rencana 1 paket atau sebesar 100% dengan kategori capaian berhasil. 2. Tercapainya indikator kinerja tersebut diatas didukung oleh lainnya sebagai berikut : a. Capaian pelaksanaan Pelayanan Pengawasan dan Sertifikasi Benih UPTD BPSBTPH di 32 balai. Capaian indikator kinerja pelayanan pengawasan dan sertifikasi benih UPTD BPSBTPH di 32 balai dari alokasi anggaran Rp. 41.246.561.000,00 terealisasi Rp. 38.952.687.000,00 atau (94,44%), sedangkan realisasi fisik sebesar 97,66%. Secara rinci terdapat pada tabel 4. Tabel 4 Realisasi Anggaran Kegiatan UPTD BPSBTPH Tahun 2015 No Provinsi Total Anggaran 2015 Realisasi Anggaran Rp. (.000) Rp (.000) % 1 Aceh 1.928.295 1.789.458 92,80 2 Sumatera Utara 1.482.830 1.407.651 94,93 3 Sumatera Barat 1.683.595 1.548.907 92,00 4 Riau 760.230 684.207 90,00 5 Jambi 1.102.340 1.015.605 92,13 6 Sumatera Selatan 1.445.114 1.374.348 95,10 7 Bengkulu 1.106.020 1.104.914 99,90 8 Lampung 1.147.575 1.128.873 98,37 9 DKI Jakarta 318.784 264.591 83,00 10 Jawa Barat 2.716.590 2.571.996 94,68 11 Jawa Tengah 3.249.429 3.021.969 93,00 12 Jawa Timur 3.268.930 3.203.551 98,00 13 DI Yogyakarta 1.199.863 1.184.265 98,70 14 Kalimantan Barat 1.152.850 1.102.506 95,63 15 Kalimantan Selatan 1.246.400 1.117.253 94,45 16 Kalimantan Tengah 993.000 904.262 97,25 17 Kalimantan Timur 841.260 764.105 90,83 18 Sulawesi Utara 1.149.640 1.103.654 92,00 19 Sulawesi Tengah 962.540 901.469 93,66 20 Sulawesi Selatan 2.138.720 2.053.765 96,03 21 Sulawesi Tenggara 1.175.379 1.024.225 87,14 22 Bali 1.070.700 888.681 83,00 23 NTB 1.659.606 1.556.523 94,39 24 NTT 1.115.405 1.081.580 96,97 25 Maluku 934.530 934.330 99,98 26 Papua 863.860 843.311 97,63 27 Maluku Utara 832.990 823.997 98,92 28 Banten 841.740 757.566 90,00 29 Bangka Belitung 472.400 462.952 98,00 30 Gorontalo 848.373 807.995 95,24 31 Papua Barat 772.150 772.150 100,00 32 Sulawesi Barat 765.423 752.028 98,25 TOTAL 41.246.561 38.952.687 94,44 11

Kegiatannya meliputi pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran dan pelayanan sertifikasi benih oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) diberikan pada produsen benih perorangan/kelompok, Balai Benih, Swasta, badan usaha milik pemerintah dan penangkar benih. Sedangkan pelabelan diberikan terhadap benihbenih yang telah lulus uji sertifikasi. Jika dibandingkan dengan Realisasi Anggaran Kegiatan UPTD BPSBTPH Tahun 2014, prosentase realisasi serapan anggaran tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 10,46%. Secara rinci perbandingan capaian kinerja pemberdayaan penangkar benih tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 5. 12

Tabel 5. Perbandingan Realisasi Serapan Anggaran UPTD BPSBTPH TA 2014 dengan TA 2015 NO PROPINSI (SATKER) TAHUN ANGGARAN 2014 Rp. (.000) TAHUN ANGGARAN 2015 Rp. (.000)* TOTAL ANGGARAN 2014 REALISASI- DIPA % TOTAL ANGGARAN 2015 REALISASI- DIPA SELISIH DENGAN TAHUN ANGGARAN 2014 % ABSOLUT % 1 DKI JAKARTA 129.950 64.778 49,85 318.784 264.591 83,00 33,15 0,67 2 JAWA BARAT 7.500.800 7.350.263 97,99 2.716.590 2.571.996 94,68 (3,32) (0,03) 3 JAWA TENGAH 9.168.394 5.703.643 62,21 3.249.429 3.021.969 93,00 30,79 0,49 4 DI YOGYAKARTA 2.376.396 2.206.509 92,85 1.199.863 1.184.265 98,70 5,85 0,06 5 JAWA TIMUR 9.905.000 6.959.820 70,27 3.268.930 3.203.551 98,00 27,73 0,39 6 ACEH 3.358.904 2.950.471 87,84 1.928.295 1.789.458 92,80 4,96 0,06 7 SUMATERA UTARA 4.207.751 3.239.907 77,00 1.482.830 1.407.651 94,93 17,93 0,23 8 SUMATERA BARAT 2.886.694 2.525.785 87,50 1.683.595 1.548.907 92,00 4,50 0,05 9 RIAU 1.862.017 1.308.887 70,29 760.230 684.207 90,00 19,71 0,28 10 JAMBI 2.161.865 1.693.726 78,35 1.102.340 1.015.605 92,13 13,79 0,18 11 SUMATERA SELATAN 4.082.348 3.200.217 78,39 1.445.114 1.374.348 95,10 16,71 0,21 12 LAMPUNG 3.206.558 2.990.974 93,28 1.147.575 1.128.873 98,37 5,09 0,05 13 KALIMANTAN BARAT 2.087.528 1.450.745 69,50 1.152.850 1.102.506 95,63 26,14 0,38 14 KALIMANTAN TENGAH 2.394.146 2.164.073 90,39 993.000 904.262 91,06 0,67 0,01 15 KALIMANTAN SELATAN 2.486.253 2.113.380 85,00 1.246.400 1.117.253 89,64 4,64 0,05 16 KALIMANTAN TIMUR 1.802.980 1.329.121 73,72 841.260 764.105 90,83 17,11 0,23 17 SULAWESI UTARA 2.445.590 2.335.465 95,50 1.149.640 1.103.654 96,00 0,50 0,01 18 SULAWESI TENGAH 1.653.475 1.388.847 84,00 962.540 901.469 93,66 9,66 0,12 19 SULAWESI SELATAN 5.143.432 4.720.541 91,78 2.138.720 2.053.765 96,03 4,25 0,05 20 SULAWESI TENGGARA 2.488.146 2.332.151 93,73 1.175.379 1.024.225 87,14 (6,59) (0,07) 21 MALUKU 2.236.000 1.948.828 87,16 934.530 934.330 99,98 12,82 0,15 22 BALI 1.448.292 1.182.210 81,63 1.070.700 888.681 83,00 1,37 0,02 23 NUSA TENGGARA BARAT 4.013.549 3.856.434 96,09 1.659.606 1.556.523 93,79 (2,30) (0,02) 24 NUSA TENGGARA TIMUR 3.524.000 2.649.428 75,18 1.115.405 1.081.580 96,97 21,79 0,29 25 PAPUA 2.902.000 2.704.469 93,19 863.860 843.311 97,62 4,43 0,05 26 BENGKULU 2.376.131 2.213.528 93,16 1.106.020 1.104.914 99,90 6,74 0,07 27 MALUKU UTARA 2.079.000 2.023.340 97,32 832.990 823.997 98,92 1,60 0,02 28 BANTEN 2.426.960 2.359.468 97,22 841.740 757.566 90,00 (7,22) (0,07) 29 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 554.575 513.365 92,57 472.400 462.952 98,00 5,43 0,06 30 GORONTALO 1.172.367 1.092.376 93,18 848.373 807.995 95,24 2,06 0,02 31 PAPUA BARAT 2.242.000 2.233.800 99,63 772.150 772.150 100,00 0,37 0,00 32 SULAWESI BARAT 2.033.000 1.786.913 87,90 765.423 752.028 98,25 10,35 0,12 JUMLAH 98.356.101 82.593.460 83,97 41.246.561 38.952.687 94,44 10,46 0,12 Keterangan: *) Berdasarkan laporan Bagian Keuangan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 13

a. Pengawasan Mutu dan Peredaran Benih Pengawasan benih yang beredar di pasaran merupakan salah satu upaya untuk mengetahui kondisi benih yang beredar di pasaran, yang merupakan upaya untuk melindungi petani/konsumen benih agar dapat memperoleh benih yang tetap terjamin mutunya. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pelanggaran dalam produksi dan peredaran benih benih seperti pemalsuan benih dan peredaran benih kadaluarsa. Capaian kinerja pengecekan mutu benih tanaman pangan tahun 2015 sampai dengan akhir Desember 2015 untuk padi sebanyak 7.514,96 ton, dengan rincian yang memenuhi standar mutu benih 6.745,58 ton (89,76%) dan tidak memenuhi standar mutu 769,38 ton (10,24%), jagung komposit sebanyak 103,37 ton, dengan rincian yang memenuhi standar mutu benih 70,56 ton (68,26%) dan tidak memenuhi standar mutu 32,81 ton (31,74). jagung hibrida sebanyak 2.720,77 ton, dengan rincian yang memenuhi standar mutu benih 1.539,64 ton (56,59%) dan tidak memenuhi standar mutu 1.181,13 ton (43,41%), kedelai sebanyak 3.070,35 ton dengan rincian yang memenuhi standar mutu benih 1.845,59 ton (60,11%) dan tidak memenuhi standar mutu 1.224,76 ton (39,89%), kacang tanah sebanyak 19,33 ton, dengan rincian yang memenuhi standar mutu benih 12,52 ton (64,77%) dan tidak memenuhi standar mutu 6,81 ton (35,23 %) dan kacang hijau sebanyak 5,95 ton, dengan rincian yang memenuhi standar mutu benih 5,22 ton (87,73 %) dan tidak memenuhi standar mutu 0,73 ton (12,27 %). Secara rinci realisasi Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Tanaman Pangan sampai dengan akhir Desember 2015 NO KOMODITAS HASIL PENGECEKAN MUTU BENIH (TON) BENIH YANG DI CEK MEMENUHI TIDAK MEMENUHI (TON) % % STANDAR STANDAR 1 Padi 7,514.96 6,745.58 89.76 769.38 10.24 2 Jagung Komposit 103.37 70.56 68.26 32.81 31.74 3 Jagung Hibrida 2,720.77 1,539.64 56.59 1,181.13 43.41 4 Kedelai 3,070.35 1,845.59 60.11 1,224.76 39.89 5 Kc. Tanah 19.33 12.52 64.77 6.81 35.23 6 Kc. Hijau 5.95 5.22 87.73 0.73 12.27 Sampai dengan akhir Desember 2015, jumlah benih yang tersalur baik yang ada di produsen maupun pengedar benih adalah : Benih padi sebanyak 116.397,10 ton terdiri dari kelas BD 2.461,23 ton, BP 72.559,61 ton, BR 41.149,60 ton, dan Hibrida 226,66 ton. 14

Benih jagung sebanyak 27.331,72 ton terdiri dari kelas BD 23,17 ton, BP 239,54 ton, BR 7.960,44 ton, dan Hibrida 19.108,57 ton. Benih kedelai sebanyak 7.244,07 ton terdiri dari kelas BD 74,80 ton, BP 892,64 ton dan BR 6.276,64 ton. Benih kacang tanah sebanyak 55,57 ton terdiri dari kelas BD 0,60 ton, kelas BP 11,76 ton, dan kelas BR 43,21 ton. Benih kacang hijau sebanyak 7,19 ton terdiri dari kelas BD 0,67 ton, kelas BP 1,23 ton, dan kelas BR 5,30 ton. b. Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Capaian kinerja luas areal penangkaran benih tanaman pangan tahun 2015 untuk areal penangkaran benih padi seluas 85.793.25 ha, benih jagung 16.880,86 ha, benih kedelai 34.911,65 ha, benih kacang tanah 370,84 ha dan kacang hijau 110,20 ha dan realisasi produksi benih varietas unggul bersertifikat untuk benih padi sebanyak 202.975,29 ton, benih jagung 43.021,67 ton, benih kedelai 22.009,30 ton, kacang tanah 265,03 ton dan kacang hijau 20,48 ton. Secara rinci realisasi luas areal penangkaran dan produksi benih tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Realisasi Penangkaran dan Produksi Benih Tahun 2015 NO KOMODITAS KELAS BENIH LUAS PENANGKARAN (HA) 1 Padi BD 1,316.70 3,299.02 BP 37,819.77 116,035.68 BR : 46,656.78 83,640.59 - Inbrida 46,581.07 83,585.06 - Hibrida 75.71 55.53 Jumlah Padi 85,793.25 202,975.29 2 Jagung BD 75.97 90.84 BP 644.35 292.74 BR : 16,160.54 42,638.09 - Komposit 1,251.10 1,440.91 - Hibrida 14,909.44 41,197.18 Jumlah Jagung 16,880.86 43,021.67 3 Kedelai BD 189.96 80.64 BP 6,194.73 3,580.09 BR 28,526.96 18,348.57 Jumlah Kedelai 34,911.65 22,009.30 4 Kacang Tanah BD 28.48 15.28 BP 53.96 36.39 BR 288.40 213.36 Jumlah Kc.Tanah 370.84 265.03 5 Kacang Hijau BD 8.32 0.78 BP 54.18 11.60 BR 47.70 8.10 Jumlah Kc Hijau 110.20 20.48 Outcome Kegiatan : PRODUKSI (TON) Terjaminnya mutu benih tanaman pangan yang diproduksi sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan berdasarkan Permentan Nomor 56/Permentan/PK.110/11/2015 Tahun 2015 tentang Produksi, sertifikasi dan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan dan Tanaman Hijauan Pakan Ternak, Kepmentan Nomor:354/HK.130/C/05/2015 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Produksi Benih Bina Tanaman Pangan dan Kepmentan Nomor 15

:355/HK.130/C/05/2015 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan. Tabel 8. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015 TAHUN Selisih % Tahun 2014 2014 2015 Dibandingkan Tahun 2015 NO KOMODITAS KELAS BENIH RENCANA REALISASI RENCANA REALISASI (%) (%) Absolut % TANAM (HA) TANAM (HA) TANAM (HA) TANAM (HA) 1 Padi BS-BD 89,00 87,00 97,75 72,00 65,02 90,31 (7,45) (7,6) BD-BP 144,00 133,00 92,36 140,00 132,00 94,29 1,92 2,1 2 Jagung BS-BD 31,00 25,50 82,26 9,00 7,00 77,78 (4,48) (5,4) BD-BP 66,00 52,00 78,79 15,00 14,50 96,67 17,88 22,7 3 Kedelai BS-BD 58,00 56,00 96,55 49,00 46,00 93,88 (2,67) (2,8) BD-BP 128,00 121,00 94,53 126,00 120,00 95,24 0,71 0,7 JUMLAH 516,00 474,50 91,96 411,0 384,5 93,56 1,60 1,7 Secara umum jika dibandingkan dengan realisasi tanam perbanyakan benih sumber tahun 2014, realisasi tanam tahun 2015 mengalami selisih prosentanse sebesar 1,60%, atau kenaikan prosentase sebesar 1,70% ha dibandingkan realisasi tahun 2014. Realisasi tanam perbanyakan benih sumber padi, jagung dan kedelai kelas BS-BD mengalami penurunan sebesar 7,45%, 4,45%, dan 2,67% dibandingkan tahun lalu ini dikarenakan masa kemarau yang lebih panjang, terjadinya kabut asap, dan keterbatasan benih sumber kedelai. Outcome: Tersedianya benih sumber tanaman pangan kelas benih Benih Dasar dan Benih Pokok yang dapat digunakan oleh produsen benih. b. Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih dengan meningkatnya produksi benih padi 2,5 ton/ha, benih jagung 1,0 ton/ha dan benih kedelai 1,0 ton/ha. Untuk meningkatkan produksi benih sumber di balai benih diperlukan kegiatan pendukung selain usaha tani untuk perbanyakan benih juga administrasi balai benih, optimalisasi sarana dan prasarana serta pembinaan. Capaian kinerja perbanyakan benih sumber sebesar 384,5 ha dari rencana 411 ha atau 93,60% kategori capaian berhasil, sedangkan capaian produksi untuk padi 587.590 kg dari rencana 530.000 kg atau 110,87% kategori sangat berhasil, jagung 25.206 kg dari rencana 24.000 kg atau 105,03% kategori sangat berhasil, sedangkan kedelai 59.568 kg dari rencana 175.000 kg atau 34,04% kategori kurang berhasil, karena tanam kedelai dilakukan pada bulan Oktober s.d Desember, sehingga produksinya pada bulan Februari s.d Maret 2016. 16

Sedangkan untuk realisasi sarana dan prasarana serta inventarisasi kantor BBI terealisasi sebesar 9,19% atau Rp. 3.957.558.525,00 dari alokasi anggaran Rp.4.339.930.000,00 di 18 Provinsi. Seperti pada Tabel 9 berikut Tabel 9. Realisasi anggaran Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor BBI Tahun 2015 NO BBI/ PROVINSI PAGU ANGGARAN REALISASI (RP) (RP) URAIAN % 1 Aceh Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 67,000,000 65,700,000 Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 3,500,000,000 3,154,840,000 2 Sumbar Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 51,500,000 51,334,950 3 Jambi Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 9,460,000 9,460,000 4 Sumsel Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 9,000,000 8,998,000 5 Bengkulu Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 66,200,000 66,200,000 6 Lampung Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 31,000,000 31,000,000 7 Jabar Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 96,000,000 94,800,000 8 Jateng Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 243,000,000 230,835,000 9 DIY Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 84,000,000 83,540,000 10 NTB Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 39,650,000 18,450,575 11 Kalteng Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 14,000,000 13,980,000 12 Sulteng Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 12,000,000 12,000,000 13 Sultera Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 20,000,000 19,300,000 14 Sulbar Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 10,000,000 10,000,000 15 Maluku Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 7,000,000 7,000,000 16 Malut Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 30,000,000 30,000,000 17 Papua Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 40,000,000 40,000,000 18 Pabar Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 10,120,000 10,120,000 JUMLAH 4,339,930,000 3,957,558,525 98.06 90.14 99.68 100.00 99.98 100.00 100.00 98.75 94.99 99.45 46.53 99.86 100.00 96.50 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 91.19 17

Tabel10. Rencana dan Realisasi Anggaran dan Perbanyakan Benih Sumber UPTD BBI Tahun 2015 NO BBI/ PROVINSI PAGU ANGGARAN (RP) REALISASI PER 31 DES 2015 (RP) % TOTAL PADI, JAGUNG, KEDELAI TOTAL PAJALE (BS-BD & BD-BP) Realisasi Produksi (Kg) BS-BD BD-BP TOTAL RENCANA REALISASI % RENCANA REALISASI % RENCANA REALISASI % PADI Jagung Kedelai (HA) (HA) (HA) (HA) (HA) (HA) BD BP BD BP BD BP 1 Aceh 495,076,000 482,055,012 97.37 2.00 1.00 50.00 10.00 10.00 100.00 12.00 11.00 91.67-4,000.00 2 Sumut 566,317,000 539,432,900 95.25 4.00 4.00 100.00 10.00 10.00 100.00 14.00 14.00 100.00 - - 3 Sumbar 308,725,000 300,700,668 97.40 4.00 4.00 100.00 11.00 11.00 100.00 15.00 15.00 100.00 4,450.00 5,970.00 1,275.00 3,605.00 4 Riau 185,689,000 120,890,700 65.10 3.00 1.00 33.33 4.00 3.00 75.00 7.00 4.00 57.14 2,530.00 720.00 877.00 5 Jambi 249,950,000 231,803,630 92.74 5.00 2.00 40.00 11.00 11.00 100.00 16.00 13.00 81.25 4,210.00 11,570.00 2,000.00 1,800.00 1,400.00 6 Sumsel 237,800,000 228,644,700 96.15 2.00 2.00 100.00 7.00 7.00 100.00 9.00 9.00 100.00 - - 7 Bengkulu 189,350,000 189,350,000 100.00 3.00 3.00 100.00 3.00 1.00 33.33 6.00 4.00 66.67 6,800.00 700.00 750.00 8 Babel 47,955,000 46,349,600 96.65 1.00 1.00 100.00 - - - 1.00 1.00 100.00 - - - 9 Lampung 346,850,000 343,381,500 99.00 6.00 6.00 100.00 14.00 14.00 100.00 20.00 20.00 100.00 5,850.00 26,800.00 - - 10 Banten 139,100,000 130,263,200 93.65 4.00 4.00 100.00 4.00 1.00 25.00 8.00 5.00 62.50 4,540.00 - - 11 Jabar 1,060,515,000 1,047,917,500 98.81 11.00 11.00 100.00 44.00 44.00 100.00 55.00 55.00 100.00 30,480.00 68,650.00-12,100.00 12 Jateng 456,850,000 449,112,915 98.31 10.00 10.00 100.00 9.00 9.00 100.00 19.00 19.00 100.00 49,670.00 153,980.00 1,740.00 2,341.00 13 DIY 260,310,000 239,815,380 92.13 4.00 4.00 100.00 4.00 4.00 100.00 8.00 8.00 100.00 2,360.00 17,060.00 - - 14 Jatim 527,846,000 519,683,140 98.45 10.00 10.00 100.00 22.00 22.00 100.00 32.00 32.00 100.00-5,150.00 12,080.00 845.00 10,605.00 15 Bali 255,601,000 235,021,140 91.95 3.00 3.00 100.00 6.00 5.50 91.67 9.00 8.50 94.44 4,540.00 22,240.00 2,330.00 80.00-16 NTB 484,393,000 417,689,000 86.23 8.00 7.00 87.50 19.00 19.00 100.00 27.00 26.00 96.30-802.00 17 NTT 278,415,000 264,494,250 95.00 4.00 3.00 75.00 7.00 6.00 85.71 11.00 9.00 81.82 8,300.00 2,000.00 - - 18 Kalbar 332,785,000 303,935,000 91.33 5.00 4.00 80.00 11.00 11.00 100.00 16.00 15.00 93.75 1,300.00 2,700.00 - - 19 Kalteng 258,720,000 257,020,000 99.34 3.00 3.00 100.00 10.00 10.00 100.00 13.00 13.00 100.00 490.00 600.00 - - 20 Kalsel 411,560,000 398,336,930 96.79 5.00 5.00 100.00 13.00 13.00 100.00 18.00 18.00 100.00 2,600.00 13,160.00 400.00-21 Kaltim 156,449,000 156,449,000 100.00 4.00 4.00 100.00 2.00 2.00 100.00 6.00 6.00 100.00 6,050.00 5,350.00 - - 22 Sulut 236,500,000 212,850,000 90.00 3.00 2.00 66.67 4.00 4.00 100.00 7.00 6.00 85.71 1,830.00 - - 23 Sulteng 214,800,000 193,320,000 90.00 5.00 5.00 100.00 8.00 8.00 100.00 13.00 13.00 100.00 2,690.00-1,500.00 24 Sulsel 562,013,000 386,620,000 68.79 5.00 5.00 100.00 28.00 24.00 85.71 33.00 29.00 87.88 510.00 47,010.00 - - 25 Sultera 213,642,000 210,349,300 98.46 3.00 3.00 100.00 4.00 4.00 100.00 7.00 7.00 100.00 1,680.00 9,800.00 5,714.00 6,414.00 26 Gorontalo 206,781,000 191,590,000 92.65 3.00 3.00 100.00 4.00 4.00 100.00 7.00 7.00 100.00 520.00 2,650.00 696.00 350.00 - - 27 Sulbar 97,500,000 92,161,000 94.52 1.00 1.02 102.00 1.00 1.00 100.00 2.00 2.02 101.00 2,610.00 4,930.00 1,200.00 700.00 28 Maluku 217,900,000 171,560,000 78.73 2.00 2.00 100.00 4.00 3.00 75.00 6.00 5.00 83.33 3,500.00 - - - 29 Malut 202,790,000 202,790,000 100.00 4.00 2.00 50.00 4.00 2.00 50.00 8.00 4.00 50.00 - - - - 30 Papua 241,360,000 241,360,000 100.00 2.00 2.00 100.00 2.00 2.00 100.00 4.00 4.00 100.00 5,250.00 37,900.00 - - 31 Pabar 182,880,000 182,880,000 100.00 1.00 1.00 100.00 1.00 1.00 100.00 2.00 2.00 100.00 1,560.00 1,700.00 - - JUMLAH 9,626,422,000 8,987,826,465 93.37 130.00 118.02 90.78 281.00 266.50 94.84 411.00 384.52 93.56 143,490.00 442,300.00 6,446.00 18,760.00 14,474.00 45,094.00 Keterangan: *) data sementara 18