KODE: :26/ /011/C/RDHP/2013 KALENDER TANAM (KATAM) DI PROVINSI BENGKULU

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RDHP) DEMFARM

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU

KODE: 26/ /011/D/RDHP/2013 DEMFARM KEDELAI. YONG FARMANTA, SP, MSi

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN SL-PTT PADI DAN JAGUNG DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

KODE: 26 / /011/E/RDHP/2013 PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI PROVINSI BENGKULU

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) TA 2015

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENDAMPINGAN SL-PTT PADI DAN JAGUNG DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENGAWALAN PENGEMBANGAN KAWASAN PADI DI KABUPATEN BENGKULU UTARA

PENYUSUNAN PROGRAM DAN RENCANA KERJA/TEKNIS/PROGRAM DR. WAHYU WIBAWA,MP

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENINGKATAN JEJARING KERJASAMA DALAM PENYEBARAN INOVASI TEKNOLOGI

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SOSIALISASI, TEMU INFORMASI, PAMERAN, MELATIH DI BPP)

PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS, DAN EFEKTIVITAS INTERAKSI ANTARA PENYULUH- PENELITI BPTP BENGKULU DENGAN PEMANGKU KEBIJAKAN DAERAH

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU

KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN

KERJASAMA KEMITRAAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SPESIFIK LOKASI (KKP3SL) (PENYULUH- Kemitraan Diseminasi)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi. Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

LAPORAN AKHIR PENGELOLAAN RUMAH KACA DI BPTP BENGKULU

KALENDER TANAM TERPADU

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

REKOMENDASI PEMUPUKAN PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI DI PROVINSI BENGKULU

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH

Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km.6,5 Bengkulu 38119

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN JERUK DI PROVINSI BENGKULU

LAPORAN AKHIR TAHUN PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI PROVISI BENGKULU

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN HASIL JUDUL KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN GOWA. Andi Ella, dkk

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN NASIONAL PETERNAKAN (TERNAK KAMBING)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR TAHUN DEFARM KEDELAI

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

Umi Pudji Astuti, Wahyu Wibawa, dan Andi Ishak. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu ABSTRAK

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN:

GUGUS KALENDER TANAM TERPADU PROVINSI BENGKULU

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PADI SPESIFIK BENGKULU

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

TEMU INFORMASI TEKNOLOGI LAHAN KERING MENDUKUNG INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN DAN DISEMINASI

SOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

KEGIATAN PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN MELALUI INISIATIF LOKAL POOR FARMERS INCOME IMPROVEMENT THROUGH INNOVATION. Tahun Anggaran 2007

STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA PADI BERKELANJUTAN DI KALIMANTAN SELATAN MELALUI PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN MELALUI INOVASI (M-P3MI) BERBASIS JERUK DI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU

KATA PENGANTAR. Bengkulu, Oktober 2010 Penanggung jawab Kegiatan, Dr. Wahyu Wibawa, MP.

PETUNJUK TEKNIS PETANI PENGAMAT TAHUN 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI HASIL LITKAJIBANGRAP BADAN LITBANG PERTANIAN DI PROVINSI BENGKULU

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi 2012

PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI PROVINSI BENGKULU

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI DISEMINASI INOVASI PERTANIAN

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

[ nama lembaga ] 2012

Kajian Kinerja dan Dampak Program Strategis Departemen Pertanian

seperti Organisasi Pangan se-dunia (FAO) juga beberapa kali mengingatkan akan dilakukan pemerintah di sektor pangan terutama beras, seperti investasi

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PETUNJUK PELAKSANAAN

POTENSI LEMBAGA PERBENIHAN DALAM PENYEDIAAN BENIH PADI DI PROVINSI BENGKULU PENDAHULUAN

Abstrak

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip

Kementerian Pertanian 2012

BAB I. PENDAHULUAN. Tahun. Pusat Statistik 2011.htpp:// [Diakses Tanggal 9 Juli 2011]

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

I. PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber pendapatan bagi sebagian besar penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

Transkripsi:

KODE: :26/1801.019/011/C/RDHP/2013 KALENDER TANAM (KATAM) DI PROVINSI BENGKULU YONG FARMANTA, SP, MSi BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013

LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul RDHP : Kalender Tanam (KATAM) di Provinsi Bengkulu. 2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu 3. Alamat Unit Kerja : JL. Irian KM, 6,5 Bengkulu 38119 4. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA. 2012 5. Status Kegiatan (L/B) : Baru 6. Penanggung Jawab a. Nama : Yong Farmanta, SP, MSi b. Pangkat/Golongan : Penata /IIIc c. Jabatan Fungsional : Peneliti Pertama 7. Lokasi : 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu 8. Tahun Mulai : 2013 10. Tahun Selesai : 2014 11. Output Tahunan : Kalender tanam Dinamik dijadikan rujukan dan pedoman bagi stakeholders dan petani dalam menentukan waktu tanam, varietas, dan pemupukan di Provinsi Bengkulu. 12. Output Akhir : Tersedianya informasi kalender tanam terpadu dinamik yang akurat pada tingkat Kecamatan di Provinsi Bengkulu. 13. Biaya : Rp 75.000.000 (Tujuh Puluh Lima Juta) Koordinator Program Penanggung Jawab RDHP Dr. Wahyu Wibawa, MP NIP.196904271998031001 Yong Farmanta, SP, MSi NIP. 19790116 200312 1 002 Mengetahui, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Menyetujui, Kepala BPTP Bengkulu Dr. Agung Hendriadi, M.Eng. NIP. 19610802 198903 1 001 Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 195902061986031002 1

RINGKASAN 1 Judul : Kalender Tanam (Katam) di Provinsi Bengkulu. 2 Unit kerja : BPTP Bengkulu 3 Lokasi : Provinsi Bengkulu 4 Status (L/B) : Baru 5 Tujuan : Meningkatkan akurasi Katam dinamik di Provinsi Bengkulu 6 Keluaran : Katam dinamik di jadikan rujukan dan pedoman bagi stakeholders dan petani dalam menentukan waktu tanam, verietas dan pemupukan spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu. 7 Hasil/pencapaian : Penggunaan Kalender tanam dalam menentukan waktu tanam 8 Prakiraan Manfaat : Petani dapat menentukan waktu tanam yang tepat sehingga dapat mendapatkan produksi yang tinggi dengan mengacu pada kalender tanam. 9 Prakiraan Dampak : Produktivitas usahatani meningkat dengan dengan memanfaatkan kalender tanam. 10 Metodologi : KATAM dilaksanakan di 10 kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu. Kegiatan Katam meliputi: a) Koordinasi internal dan antar institusi b).workshop, sosialisasi/apresiasi Katam, c). Penyiapan dan distribusi bahan informasi Katam. Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan 1-2 kali dalam sebulan. Kegiatan workshop akan dilakukan di masingmasing kabupaten/ kota dengan peserta berjumlah sekitar 20 orang per kabupaten/kota dari unsur pejabat Dinas Pertanian dan Bapeluh (6 orang), Korluh/PPL/PPK (33 orang), KTNA (3 Orang), petani. Acara yang akan dilaksanakan dalam workshop diantaranya adalah: 1). Pengumpulan dan pengisian form/kuisioner 2). Penjelasan KATAM, 3). Pemaparan hasil secara singkat dari hasil up date katam, dan metode penyuluhan. 11 Jangka Waktu : 4 (empat) tahun (2013-2016) 12 Biaya : Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) 2

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang KATAM adalah perangkat untuk mempermudah stakeholders dan petani dalam penentuan waktu tanam, varietas, dosis pemupukan dan potensi gangguan OPT. KATAM bersifat dinamis dan masa berlakunya hanya satu tahun (3 musim tanam). KATAM terpadu yang akurat dan valid diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menghindarkan petani dari resiko yang berkaitan dengan ketidakpastian iklim, seperti kekeringan dan banjir. Pendampingan yang holistik, bersinergi, terkoordinir, terfokus dan terukur sangat diharapkan oleh semua pihak dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu cara untuk mengurangi senjang hasil adalah dengan menerapkan teknologi yang spesifik lokasi dengan pendekatan penentuan kalender tanam. Katam adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui waktu tanam yang tepat. 1.2 Dasar Pertimbangan Masalah utama perberasan nasional adalah memulihkan pertumbuhan dan stabilitas produksi padi, sehingga terjadi percepatan produksi (Simatupang, 2001). Kendala antar sektoral dalam peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya padi sawah, semakin kompleks. Hal ini merupakan akibat dari berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan strategis di luar sektor pertanian yang sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi pangan. Konversi lahan produktif tidak dapat dihindarkan dan bahkan secara nasional diperkirakan lajunya mencapai 100.000 ha/tahun. 1.2 Tujuan Tujuan KATAM pada tahun 2013 adalah meningkatkan pemahaman stakeholders dan petani terhadap katam dinamik melalui pemanfaatan IT (Website) dan media cetak. 3

1.3 Keluaran yang Diharapkan Keluaran pada tahun 2013 adalah Katam dinamik dijadikan rujukan dan pedoman bagi stakeholders dan petani dalam penentuan waktu tanam, varietas dan pemupukan di Provinsi Bengkulu. Katam dinamik dapat diakses, mudah di pahami oleh stakeholders dan petani melalui pemanfaatan IT (Website) dan media cetak. 1.4. Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya up date dan peningkatan validitas (improvement) dari Katam dinamik di Provinsi Bengkulu. Koordinasi yang baik dari berbagai institusi dan ketersediaan saprodi berkaitan erat dengan tingkat adopsi KATAM. 1.5 Perkiraan Manfaat dan Dampak 1.5.1 Manfaat Meningkatnya pemahaman petani terhadap aspekaspek teknis budidaya dengan pendekatan PTT untuk komoditas padi. Meningkatkan kemampuan petani dalam merancang usaha tani yang efisien baik dalam penggunaan input maupun pemanfaatan sumberdaya lahan, dan mengurangi ketergantungannya terhadap penggunaan pupuk anorganik. Semakin baik koordinasi dan semakin terjamin ketersediaan saprodi diharapkan dapat meningkatkan akselerasi adopsi teknologi. Peningkatan pemanfaatan Katam dinamik akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas, produksi dan pendapatan petani. 1.5.2 Dampak Katam dapat diadopsi secara luas oleh petani dalam rangka meningkatkan pendapatan dan mewujudkan pertanian 4

yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta mewujudkan tepat waktu tanam. II. TINJAUAN PUSAKA Pendampingan merupakan bagian dari kegiatan diseminasi. Diseminasi teknologi merupakan proses timbal balik, para pelaku menyediakan, menerima informasi dan teknologi sehingga diperoleh kesepahaman dan kesepakatan bersama. Kegiatan diseminasi dalam pendekatan Spectrum Diseminasi Multi Chanels (SDMC), dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jalur komunikasi dan pemangku kepentingan (stakeholders) terkait. Ilustrasi pada Gambar 1 menunjukkan pola-pola yang merupakan spectrum diseminasi beserta beragam channel yang dapat digunakan dalam proses distribusi informasi inovasi teknologi tersebut. Dengan kondisi iklim yang tidak menentu, sehingga kita perlu bekerja keras dalam memacu peningkatan dan kontinuitas produksi di tengah ancaman dampak perubahan iklim. Perubahan iklim berimplikasi terhadap pergeseran awal musim tanam dan pola tanam, ancaman kekeringan, banjir dan serangan OPT. Upaya peningkatan produksi memerlukan strategi yang cermat berdasarkan prakiraan iklim yang akurat. Untuk memandu upaya ini diperlukan alat bantu antisipatif berupa kalender tanam terpadu. Kalender tanam terpadu tidak hanya memuat kapan waktu tanam, tetapi juga memuat rekomendasi pupuk, varietas dan potensi gangguan OPT. Dengan adanya Kalender tanam terpadu diharapkan petani dapat menentukan waktu tanam yang terbaik dan sekaligus menetapkan varietas yang sesuai dan pemupukan yang rasional. Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan sekaligus menekan gagal panen akibat kondisi iklim yang ekstrem baik genangan maupun kekeringan. 5

III. PROSEDUR 3.1 Lokasi kegiatan dan waktu Kegiatan KATAM Tahun 2013 dilaksanakan di 10 Kabupaten/kota yaitu Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kaur. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari Desember 2013. 3.2 Ruang lingkup Pendampingan dilakukan setiap tahun, dengan target/sasaran adalah pengguna antara dan pengguna akhir (petani/kelompok tani). Pendampingan dilakukan di 10 kabupaten/kota seprovinsi Bengkulu. Pendampingan yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu meliputi: 1) Pembentukan Tim KATAM dan Tim Teknis KATAM. 2) Pelaksanaan kegiatan utama (koordinasi intern dan antar institusi; nara sumber; pelaksana apresiasi, pelatihan, sosialisasi KATAM; penyediaan dan distribusi bahan informasi teknolog 3) Pelaporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan). Kegiatan pendampingan oleh BPTP Bengkulu akan diprioritaskan pada penyampaian materi KATAM melalui media elektronik (IT), khususnya kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan stakeholders di tingkat provinsi dan kabupaten sesuai dengan bagan tata hubungan kerja antara Tim Pengendali, Tim Pembina dan Tim Pelaksana dalam Permentan No. 45 Tahun 2011 (Kementerian Pertanian, 2011). Pendampingan tidak hanya ditujukan kepada pengguna antara tetapi juga kepada pengguna akhir/petani untuk mendapatkan umpan balik dari pelaksanaan kegiatan KATAM. Kegiatan ini akan dikemas dalam bentuk workshop di masing-masing kabupaten/kota yang diikuti oleh pejabat dari Dinas Pertanian Kabupaten, pejabat dari Bapeluh Kabupaten, KTNA kabupaten, Korluh Kecamatan. Dalam workshop ini akan dilakukan validitas Katam. Pendampingan diprioritaskan dalam pemahaman serta pemanfaatan KATAM hingga di tingkat BPP. 6

3.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 3.3.1 Persiapan Penyusunan RODHP RODHP disusun sebagai penjabaran dan perincian dari RDHP. RODHP lebih rinci dan operasional baik dari aspek administrasi/keuangan dan kegiatan yang akan dilaksanakan. RODHP selanjutnya diturunkan dan dirincikan lagi menjadi juklak kegiatan diseminasi. Penyusunan Tim Teknis KATAM BPTP Bengkulu. Tim Teknis disusun berdasarkan kompetensi dari staf yang ada di BPTP Bengkulu. Tugas dari Tim Teknis ini diantaranya adalah untuk menyusun bahan/materi untuk pelatihan PL II dan III, menyusun bahan informasi teknologi dan sebagai narasumber. Penyusunan data base (kalender tanam, penyuluh pendamping kegiatan KATAM). contact person dari 3.3.2 Pelaksanaan kegiatan 1. Koordinasi intern dan antar institusi. Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan 1-2 kali dalam sebulan. Dalam pertemuan ini akan dibahas kemajuan dan tindak lanjut kegiatan di masing-masing kabupaten. Koordinasi antar institusi baik ditingkat regional (stakeholders di provinsi dan Kabupaten) maupun nasional. Koordinasi di tingkat regional, khususnya ditingkat kabupaten direncanakan dalam bentuk kunjungan dan pemaparan kegiatan atau presentasi kegiatan kepada stakeholders (Dinas Pertanian Kabupaten maupun Badan Pelaksana Penyuluhan). Koordinasi di tingkat nasional dilakukan pada Balit maupun Puslit lingkup Badang Litbang sebagai sumber inovasi teknologi (BB Penelitian Padi, Balitklimat). 2. Workshop pemanfaatan dan implementasi Katam Terpadu. Kegiatan workshop akan dilakukan di masing-masing kabupaten/kota dengan peserta berjumlah sekitar 20 orang per 7

kabupaten/kota dari unsur pejabat Dinas Pertanian dan Bapeluh, Korluh/PPL/PPK, KTNA petani ketua Poktan/gapokta). Acara yang akan dilaksanakan dalam workshop diantaranya adalah: 1). Pengumpulan dan pengisian form/kuisioner, 2). Pemanfaatan IT (web) dalam penelusuran informasi inovasi teknologi dari BPTP Bengkulu dan pemanfaatan Katam dinamik 4). Pemaparan hasil secara singkat dari hasil up date katam, metode penyuluhan dan faktor penentu adopsi. Tahapan dalam pengumpulan dan pengisian form/kuisioner terhadap petani/penyuluh/ktna adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data yang berkaitan dengan update/validasi data Katam dinamik dari Korluh di masing-masing kecamatan. Form data isian yang memuat teknologi existing tentang waktu tanam, pola tanam, luas tanam, pemupukan, varietas, dan produktivitas per desa dalam 1 kecamatan diserahkan 1 bulan sebelum jadwal pelaksanaan workshop. b. Pengisian form oleh penyuluh/korluh yang berkaitan dengan kondisi iklim dan waktu tanam. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mendiskripsikan kondisi iklim yang ada. c. Pengisian kuisioner oleh petani untuk mengetahui 3. Nara sumber Katam dinamik Penyampaian materi dilakukan melalui pelaksanaan workshop/sosialisasi, atau pelatihan PL 2 maupun PL 3 di Provinsi dan kabupaten/kota secara on call bases. 4. Penyusunan laporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan). 3.3.3 Parameter yang Diukur Frekuensi pendampingan (workshop, sosialisasi, pelatihan). Jumlah dan jenis bahan informasi yang disebarluaskan sebagai bahan penyuluhan. Jumlah stakeholders dan petani yang mengakses web BPTP Bengkulu. Jumlah petani dan stakeholders yang mendapat pelatihan KATAM Terpadu Peningkatan pemahaman dan pemanfaatan KATAM Terpadu 8

IV. ANALISIS RESIKO Analisis resiko diperlukan untuk mengetahui berbagai resiko yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan. Dengan mengenal resiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun strategi ataupun cara penanganan resiko baik secara antisipatif maupun responsif (Tabel 4.1 dan 4.2). Tabel 4.1 Daftar resiko pelaksanaan KATAM tahun 2013. NO. RESIKO PENYEBAB DAMPAK 1. Katam Terpadu belum diacu sebagai alat dalam penentuan waktu tanam, pemupukan dan varietas anjuran - Penyuluh pertanian belum memahami sepenuhnya manfaat KATAM Terpadu - Tanam serempak dalam satu hamparan tidak terwujud dan sering gagal panen akibat cekaman lingkungan (banjir/kekeringan ) serta ledakan OPT Tabel 2. Daftar penanganan resiko dalam pelaksanaan KATAM tahun 2013. NO. RESIKO PENYEBAB PENANGANAN 1. Katam Terpadu belum diacu sebagai alat dalam penentuan waktu tanam, pemupukan dan varietas anjuran - Penyuluh pertanian belum memahami sepenuhnya manfaat KATAM Terpadu - Dilakukan sosialisasi, workshop, dan update untuk pemutahiran data serta peningkatan pemahaman penyuluh terhadap KATAM dan implementasinya 9

V. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANA 5.1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan Tabel 5.1 Tenaga pelaksana KATAM di BPTP Bengkulu No Nama/NIP Jabatan Fungsional/Bi dang keahlian Jabatan dalam Kegiatan 1 Yong Farmanta, SP, MSi 197901162003121002 Peneliti Pertama/Ilmu Tanah & Iklim 2. Nurmegawati, SP Peneliti/Ilmu Tanah 3. Yartiwi Peneliti Pertama/Agrono mi Penanggung jawab Anggota Anggota Uraian Tugas 1. Mengkoordinir anggota tim dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. 2. Membuat perencanaan, mengkordinir pelaksanaan kegiatan pendampingan SL-PTTdi seluruh kab/kota di Provinsi Bengkulu. 3. Mengevaluasi kinerja dan pencapaian anggota tim secara periodik/per bulan 4. Bertanggungjawab terhadap Kepala Balai dan memberikan laporan fisik dan keuangan secara periodik (bulanan). 1. Membantu penanggungjawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelapor SL-PTT di Kabupaten Bengkulu Selatan 2. Memberikan laporan perkembangan kegiatan pendampingan Katam di Kab. Bengkulu Selatan secara periodik (Bulanan) kepada Penjab. 1. Membantu penanggungung jawab dalam entry data dan pengetikan. 2. Membantu dalam distribusi bahan, pengepakan dan pengamatan lapangan di kabupaten/kota. 3. Lap. secara periodik. Alokasi Waktu (Jam /minggu) 7 10 12 10

5.2 Jangka waktu kegiatan No Uraian kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Penyusunan RDHP Penyusunan/pembahasan 2 perbaikan RODHP 3 Koordinasi 4 Pelaksanaan 5 Laporan bulanan 6 Laporan tengah tahun 7 Laporan akhir tahun 5.3 Pembiayaan No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan 1 Belanja Bahan - ATK, komputer supplies, bahan informasi - Penggandaan dan laminasi - Konsumsi dalam rangka temu lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data 2 Honor output kegiatan - UHL - Honor Petugas Lapang - Entry data 3 Belanja Barang non operasional Lainnya - Akomodasi dalam rangka temu lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data 1 paket 1 paket 300 OH 45 OH 119 OH 100 OH (Rp.000) 3.455 8.000 50 35.000 100.000 35.000 5 kali 4.000 Jumlah Biaya (Rp.000) 26.455 3.455 8.000 15.000 16.975 1.575 11.900 3.500 20.000 20.000 4 Belanja Jasa Profesi 10 kali 500.000 5.000 5 Belanja perjalanan lainnya - Perjalanan daerah 18 OH 365.000 6.570 J u m l a h 75.000 11

DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Pertanian. 2012. Petunjuk Teknis Gugus Tugas. Kalender Tanam Terpadu dan Perubahan Iklim. Bogor. BBSDLP. 2012. Lokakarya Nasional. Perubahan Iklim. Bogor. Farmanta Y. 2012. Intersepsi Hujan oleh Tajuk Tanaman Kelapa Sawit. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ditjen Tanaman Pangan. 2008. Pedoman Umum: Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi, Jagung, dan Kedelai melalui pelaksanaan SL-PTT. Dirjen Tanaman Pangan. 72 p. Kementerian Pertanian. 2011. Peraturan Menteri Pertanian No.: 45/Permentan/OT.140/8/2011. Kementerian Pertanian. Jakarta. 90 hal. Kementerian Pertanian. 2012. Seminar Kalender Tanam dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Pertanian dan Tanaman. Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. 12