BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. b. Kepribadian Narsisme. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakanpenelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang memepengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pola asuh otoriter) dan variabel terikat (perilaku bullying) sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Tergantung : Penyesuaian diri mahasiswa perantauan tahun pertama. 2. Variabel Bebas : Adversity quotient Dukungan sosial teman sebaya B. Definisi Operasional Berdasarkan konsep-konsep yang telah diuraikan, maka definisi operasional mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Penyesuaian Diri Mahasiswa Perantauan Tahun Pertama Penyesuaian diri adalah proses yang terjadi secara terus-menerus yang dilakukan oleh individu dengan dirinya, kepada orang lain serta lingkungan untuk mengatasi konflik dan kesulitan sehingga tercipta hubungan yang serasi dan harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitar. Mahasiswa perantauan tahun pertama adalah peserta didik yang menuntut ilmu di Universitas Sebelas Maret yang berasal dari luar Provinsi Jawa Tengah dan berada di semester satu dan dua. Penyesuaian diri dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala penyesuaian diri berdasarkan aspek penyesuaian diri yang dikemukakan oleh Mu tadin (2002) yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. 53

54 Hasil skala penyesuaian diri yaitu semakin tinggi skor skala yang diperoleh menunjukkan semakin tingginya penyesuaian diri pada mahasiswa perantauan tahun pertama, sebaliknya semakin rendah skor skala menunjukkan semakin rendah kemampuan penyesuaian diri mahasiswa perantauan tahun pertama. 2. Adversity Quotient Adversity quotient adalah daya tahan seseorang untuk mengatasi krisis dan kesulitan, kemampuan menyelesaikan masalah dan mengatasi hambatan dalam memperoleh kesuksesan. Adversity quotient dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan aspekaspek yang dikemukakan oleh Stoltz (2000) yang dapat dilihat dari empat indikator, yaitu: Control, Origin and Ownership, Reach, dan Endurance. Adversity quotient yang dimiliki oleh mahasiswa perantauan tahun pertama akan ditunjukkan oleh skor yang diperoleh responden melalui skala adversity quotient. Semakin tinggi skor yang diperoleh, menunjukkan semakin tingginya adversity quotient pada mahasiswa perantauan tahun pertama, sebaliknya semakin rendah skor yag diperoleh menunjukkan semakin rendah pula adversity quotient pada mahasiswa perantauan tahun pertama. 3. Dukungan Sosial Teman Sebaya Dukungan sosial teman sebaya adalah dukungan yang diberikan oleh teman sebaya kepada individu berupa bantuan, dorongan, penerimaan, dan perhatian

55 yang dapat membantu mengurangi beban dalam menghadapi permasalahan dan dapat membuat penerima menjadi lebih tenang, diperhatikan, dan dicintai. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan sosial teman sebaya dengan aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh House (dalam Smet, 1994) yang terbagi menjadi empat aspek dasar yaitu: Emotional support, Esteem support, Instrumental Support, dan Information support. Skor skala dukungan sosial teman sebaya yang menghasilkan nilai semakin tinggi menunjukkan dukungan sosial teman sebaya yang didapatkan oleh mahasiswa perantauan tahun pertama semakin tinggi pula, namun sebaliknya apabila skor yang didapatkan semakin rendah maka menunjukkan dukungan sosial teman sebaya juga semakin rendah. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas responden atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Berdasarkan tujuan penelitian, maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa perantauan tahun pertama Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret dengan jumlah 152 mahasiswa. Karakteristik populasi dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan mahasiswa yang memenuhi kriteria penelitian. Adapun karakteristik tersebut adalah:

56 a. Mahasiswa yang berasal dari luar Provinsi Jawa Tengah yang menuntut ilmu pengetahuan di Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret tahun 2016. Hal ini berdasarkan definisi mahasiswa perantauan adalah mahasiswa yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang berada di luar daerah asalnya, Universitas Sebelas Maret Surakarta terletak di Provinsi Jawa Tengah sehingga peneliti memutuskan untuk mengambil populasi mahasiswa yang berasal dari luar provinsi Jawa Tengah. b. Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di semester satu dan dua atau mahasiswa angkatan tahun 2015. 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti dan dimaksudkan untuk menggeneralisasikan atau mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 2006). Penelitian ini merupakan penelitian survey atau studi populasi, maka sampel yang akan digunakan adalah keseluruhan populasi yaitu 152 mahasiswa. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi yang cukup terbatas dan agar peneliti dapat memperoleh data hasil penelitian yang representatif. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari mahasiswa perantauan tahun pertama Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret yang berasal dari tujuh program studi yaitu Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Kimia, Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Teknik Elektro. Adapun jumlah mahasiswa perantauan tahun pertama Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret adalah sebagai berikut:

57 Tabel 1 Daftar Jumlah Mahasiswa Perantauan Tahun Pertama Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta No. Program Studi Jumlah 1. Teknik Sipil 32 2. Arsitektur 29 3. Teknik Industri 22 4. Teknik Mesin 29 5. Teknik Kimia 10 6. Perencanaan Wilayah dan Kota 17 7. Teknik Elektro 13 Jumlah 152 D. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari mahasiswa perantauan tahun pertama Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret yaitu melalui tanggapan atas tiga skala yang diberikan oleh peneliti. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data diri responden yang diperoleh dari bagian Biro Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan Bagian Pendidikan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, serta data yang diperoleh dari tempat penelitian yakni berupa dokumentasi ketika pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga jenis skala sikap, yaitu skala penyesuaian diri, skala dukungan sosial teman sebaya, dan skala adversity quotient. Skala yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada skala model Likert yaitu metode penskalaan pernyataan individu yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentu nilai skalanya (Azwar, 2012). Skala yang digunakan dalam penelitian ini bergerak dari skor 1 sampai 4. Responden diminta untuk memilih

58 salah satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Cara penilaian skala menggunakan empat kategori jawaban yaitu: Tabel 2 Distribusi Skor Skala Kategori Jawaban Skor Favorable (F) Unfavorable (UF) SS (Sangat Sesuai) 4 1 S (Sesuai) 3 2 TS (Tidak Sesuai) 2 3 STS (Sangat Tidak Sesuai) 1 4 2. Skala Penyesuaian Diri Skala penyesuaian diri untuk mengukur penyesuaian diri pada mahasiswa perantauan tahun pertama dengan menggunakan skala model Likert. Skala penyesuaian diri disusun menurut aspek yang dikemukakan oleh Mu tadin (2002) yang dimodifikasi dari Fitriany (2008). Hasil uji reliabilitas skala penyesuaian diri menunjukkan hasil yang reliabel dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,939. Hal tersebut berarti, skala penyesuaian diri telah memenuhi persyaratan keandalan alat ukur sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Aspek-aspek penyesuaian diri yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. Skala penyesuaian diri dalam penelitian ini terdiri dari 41 aitem yang terbagi dalam 24 aitem favorable dan 17 aitem unfavorable. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula penyesuaian diri pada mahasiswa perantauan tahun pertama. Semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula penyesuaian diri pada mahasiswa perantauan tahun pertama. Blue print skala penyesuaian diri dapat dilihat pada tabel 3.

59 Tabel 3 Blue Print Skala Penyesuaian Diri No Dimensi Indikator 1. Penyesuaian Pribadi Nomor Aitem F UF Jumlah a. Menerima diri sendiri 1,7 12 3 b. Kesadaran akan kelebihan dan kekurangan diri c. Bertindak objektif sesuai kondisi diri 3, 8, 20, 37, 40 15, 25, 31 14, 39 7 21, 38 5 d. Pengendalian diri 6, 11 29, 41 4 2. Penyesuaian Sosial a. Hubungan sosial 4, 9, 16, 22, 6 26 32 b. Hubungan harmonis 2, 13, 24 5 19, 30 c. Interaksi dan komunikasi 5, 27 17, 33, 5 dengan lingkungan 34 d. Mematuhi aturan atau 10, 18, 23, 35, 6 norma yang berlaku 28 36 Jumlah 24 17 41

60 3. Skala Adversity Quotient (AQ) Adversity Quotient dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala adversity quotient yang dimodifikasi dari Susanty (2011) berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Stoltz (2000) yaitu control (kendali), origin and ownership (asal usul dan pengakuan), reach (jangkauan), endurance (daya tahan). Hasil uji reliabilitas skala penyesuaian diri ditunjukkan dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,815 serta daya beda aitem bergerak dari 0,238 hingga 0,587. Hal tersebut berarti, skala adversity quotient telah memenuhi persyaratan keandalan alat ukur sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Skala adversity quotient terdiri dari 40 aitem yang terbagi dalam 20 aitem favorable dan 20 aitem unfavorable. Blue print skala adversity quotient dapat dilihat pada tabel 4.

61 Tabel 4 Blue Print Skala Adversity Quotient No Dimensi Indikator 1. Control (Kendali) Mempunyai kendali yang kuat dalam menghadapi kesulitan, menggunakan berbagai pendekatan untuk mencari suatu pemecahan permasalahan yang lebih berdaya dan proaktif. Nomor Aitem F UF 1, 7, 3, 16, 20, 26, 31, 36 32 Jumlah 9 2. Origin and Ownership (Asal usul dan Pengakuan) Mengetahui akibat dari perbuatan yang dilakukan dengan tidak menyalahkan diri sendiri serta belajar dari kesalahan, sehingga dapat meraih keberhasilan 2, 8, 21, 27, 33 4, 11, 17, 24, 37 10 4. Reach (Jangkauan) a. Merespon kesulitan bukan sebagai peristiwa buruk. 9, 14 25, 30, 38 5 b. Akibat dari kesulitan tidak menjangkau ke seluruh aspek kehidupan. 22, 34, 40 5, 12, 18 6 5. Endurance (Daya Tahan) Menganggap kesulitan dan penyebab kesulitan itu bersifat sementara, cepat berlalu, dan kecil kemungkinan terjadi kembali di lain waktu. 10, 15, 23, 28, 35 6, 13, 19, 29, 39 10 Jumlah 20 20 40

62 4. Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya Skala dukungan sosial teman sebaya diukur menggunakan skala model Likert berdasarkan teori dukungan sosial teman sebaya menurut House (dalam Smet, 1994), terdapat empat aspek yaitu: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Skala terdiri dari 35 aitem yang terbagi dalam 19 aitem favorable dan 16 aitem unfavorable. Blue print skala dukungan sosial teman sebaya dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Blue Print Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya No Aspek Indikator 1. Dukungan Emosional a. Penyediaan rasa nyaman, ketentraman hati, dan perasaan dicintai. Nomor Item F UF Jumlah 16, 32 5, 13 4 2. Dukungan Penghargaan 3. Dukungan Instrumental 4. Dukungan Informasi b. Ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian. a. Ungkapan penghargaan pofitif. b. Persetujuan gagasan atau perasaan. a. Bantuan dalam bentuk material. b. Bantuan dalam bentuk tindakan a. Bantuan berupa saran, masukan, atau peringatan. b. Bantuan tambahan pengetahuan. 12, 24, 34 11, 21 5 2, 19 7, 28 4 6, 27 8, 29 4 3, 31 23, 30 4 18, 22, 33 1, 20, 35 9, 15 5 4, 14 5 10, 25 17, 26 4 Jumlah 19 16 35

63 E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian Validitas adalah sejauh mana instumen mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur (Azwar, 2012). Skala dalam penelitian ini akan diuji validitas isi yang didasarkan pada telaah dan revisi butir pernyataan berdasarkan pendapat profesional (professional judgement). Uji validitas selanjutnya adalah validitas internal. Pada tahap tersebut dilakukan seleksi aitem berdasarkan daya beda aitem yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Taraf signifikansi yang digunakan dalam menguji validitas skala-skala penelitian adalah 5%. Aitem dengan probabilitas kurang dari 0,05 dianggap gugur (Arikunto, 2010). 2. Uji Reliabilitas Intrumen Penelitian Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat sejauh mana kestabilan hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok responden yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek yang diukur dalam diri responden belum berubah (Azwar, 2012). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung koefisien Cronbach s Alpha. Reliablilitas alat ukur dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas (Azwar, 2012). Perhitungan uji reliabilitas alat ukur menggunakan program SPSS for windows versi 18.

64 F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik. Berdasarkan hipotesis dan tujuan penelitian, maka teknik analisis regresi ganda dipilih untuk menganalisis data hasil penelitian. Analisis regresi ganda digunakan untuk menguji hubungan antara satu variabel tergantung dengan dua variabel bebas, serta memprediksi seberapa besar variabel-variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel tergantung. Penggunaan teknik analisis regresi ganda dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient dan dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri pada mahasiswa perantauan tahun pertama. Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi ganda yaitu: 1. Uji Asumsi Dasar a. Uji normalitas, bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Hal ini dilakukan dengan melihat nilai One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data yang dinyatakan berdistribusi normal apabila signifikasinya lebih besar dari 0,05. b. Uji linearitas, dilakukan untuk mengetahui apakah data dari dua variabel bebas berkorelasi linear dengan data dari variabel tergantung atau tidak secara signifikan. Dua variabel dapat dikatakan linear apabila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji multikolinearitas, dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antarvariabel independen dalam model regresi.

65 Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi yaitu tidak ada multikolinearitas. b. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya heteroskedastisitas. c. Uji otokorelasi, digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik otokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya otokorelasi dalam model regresi. Apabila uji asumsi dasar telah terpenuhi dan terbebas dari uji asumsi klasik, maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi ganda. Untuk mempermudah perhitungan, penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 18.00 for windows.