BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. b. Kepribadian Narsisme. B. Definisi Operasional
|
|
- Lanny Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Variabel Tergantung : Aggressive Driving 2. Variabel Bebas : a. Crowding b. Kepribadian Narsisme B. Definisi Operasional Definisi ini didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati. Berikut ini adalah definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini : 1. Aggressive Driving Aggressive driving adalah perilaku berkendara yang dilakukan dengan sengaja dan dapat meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengendara, penumpang, atau orang yang berada di sekitarnya, yang didorong oleh gangguan sekitar, permusuhan atau untuk mempersingkat waktu perjalanan. Aggressive driving pada penelitian ini diukur menggunakan skala aggressive driving yang diadaptasi oleh Utami (2010) dan dimodifikasi oleh peneliti dalam segi makna maupun tata bahasa. Skala disusun 53
2 digilib.uns.ac.id 54 berdasarkan karakteristik dari perilaku aggressive driving yang dikemukakan oleh Tasca (2000) yang terdiri dari membuntuti kendaraan yang berada di depannya dalam jarak yang dekat, berpindah-pindah jalur, melewati pengendara lain dengan tidak patut atau kasar, melewati kendaraan yang berada di depannya dalam jarak yang dekat, melewati pengendara lain melalui bahu jalan, berpindah jalur seenaknya tanpa memberikan tanda, tidak memberi jalan kepada pengendara lain, tidak memberi kesempatan pengendara lain untuk melewatinya, tidak memberikan kesempatan pengendara lain untuk masuk atau berganti jalur dalam keadaan macet, berkendara dalam kecepatan yang jauh melebihi batas norma yang menyebabkan seringnya terjadi perilaku membuntuti pengendara lain dalam jarak dekat atau berpindah jalur seenaknya, melanggar rambu tanda berhenti, dan melanggar lampu merah. Subyek yang memperoleh skor tinggi pada skala ini mengindikasikan subyek melakukan aggressive driving dengan tingkat yang tinggi, tetapi apabila subyek memperoleh skor yang rendah maka subyek melakukan aggressive driving dengan tingkat yang rendah pula. 2. Crowding Crowding adalah persepsi individu yang bersifat positif maupun negatif terhadap banyaknya individu atau objek benda yang berada di sekitarnya. Crowding pada penelitian ini diungkap menggunakan skala crowding yang diadaptasi dari Darmawan (2015) dan dimodifikasi oleh
3 digilib.uns.ac.id 55 peneliti. Skala disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Stokols dan Sundstrom (dalam Gifford, 2014) yaitu situasional, emosional, dan perilaku. Subyek yang memperoleh skor tinggi pada skala ini mengindikasikan subyek mengalami crowding yang tinggi, tetapi apabila subyek memperolek skor yang rendah maka subyek mengalami crowding yang rendah pula. 3. Kepribadian Narsisme Kepribadian narsisme adalah kecenderungan individu untuk memiliki perhatian yang terpusat pada dirinya, tidak memiliki kepedulian terhadap orang lain, dan membutuhkan kekaguman dari orang lain untuk menjaga harga dirinya. Kepribadian narsisme pada penelitian ini diungkap dengan menggunakan skala kepribadian narsisme yang disusun berdasarkan kriteria kepribadian narsisme menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders V (2013), yaitu adanya perasaan kagum yang terpusat pada dirinya sendiri, mempunyai keasyikan tersendiri dengan fantasi yang berkaitan dengan kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan yang tidak terbatas, adanya keyakinan bahwa, ia adalah orang yang spesial dan unik, yang hanya dapat dimengerti oleh orang spesial atau seharusnya bergaul dengan orang yang spesial juga atau orang yang ternama, membutuhkan kekaguman dari orang lain sebanyak-banyaknya, adanya perasaan untuk mempunyai hak yang lebih daripada yang lainnya, sadar dalam mengeksploitasi orang lain untuk mendapatkan keinginan pribadi, tidak
4 digilib.uns.ac.id 56 memiliki empati terhadap orang lain, iri kepada orang lain atau meyakini bahwa, orang lain iri pada mereka, dan menampilkan sikap yang arogan, kasar, dan juga sombong terhadap orang lain. Subyek yang memperoleh skor tinggi pada skala ini mengindikasikan subyek memiliki kepribadian narsisme yang tinggi, tetapi apabila subyek memperolek skor yang rendah maka subyek memiliki kepribadian narsisme yang rendah pula. C. Populasi, Sampel, dan Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar SMA pengendara motor di Jakarta Timur yang tidak diketahui pasti jumlahnya. 2. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 pelajar SMA pengendara motor di Jakarta Timur. Jumlah ini ditentukan berdasarkan pendapat Roscoe (dalam Sugiyono, 2010) bahwa penelitian dengan analisis multivariat (korelasi atau regresi berganda) maka jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ialah minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, maka jumlah minimal sampel yang digunakan ialah sebanyak 30 orang sehingga sesuai pendapat tersebut jumlah sampel sebanyak 100 orang telah memenuhi syarat.
5 digilib.uns.ac.id Sampling Teknik pengambilan sampel atau sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Teknik pengambilan sampel atau sampling dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Teknik sampel jenuh ini digunakan karena skala di distribusi secara online, dan seluruh responden yang telah mengisi skala online tersebut dijadikan sampel. Selain itu, ada beberapa karakteristik yang harus dipenuhi sebagai sampel adalah sebagai berikut : a. Pelajar SMA (Sekolah Menengah Atas) di Jakarta Timur, b. Berusia tahun, c. Memiliki sim C, d. Bersedia menjadi subjek dalam penelitian. D. Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer berupa respons dari subyek penelitian atas pernyataan-pernyataan yang ada pada tiap-tiap skala. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala aggressive driving, skala crowding, dan skala kepribadian narsisme. 1. Skala Aggressive Driving Skala dalam penelitian ini menggunakan modifikasi skala aggressive driving yang dibuat oleh Utami (2010) berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Tasca (2000) mengenai karakteristik dari aggressive driving yaitu membuntuti kendaraan yang berada di depannya dalam jarak
6 digilib.uns.ac.id 58 yang dekat, berpindah-pindah jalur, melewati pengendara lain dengan tidak patut atau kasar, melewati kendaraan yang berada di depannya dalam jarak yang dekat, melewati pengendara lain melalui bahu jalan, berpindah jalur seenaknya tanpa memberikan tanda, tidak memberi jalan kepada pengendara lain, tidak memberi kesempatan pengendara lain untuk melewatinya, tidak memberikan kesempatan pengendara lain untuk masuk atau berganti jalur dalam keadaan macet, berkendara dalam kecepatan yang jauh melebihi batas norma yang menyebabkan seringnya terjadi perilaku membuntuti pengendara lain dalam jarak dekat atau berpindah jalur seenaknya, melanggar rambu tanda berhenti, dan melanggar lampu merah. Skala ini dimodifikasi dari pemilihan kata hingga makna yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti serta dengan menyesuaikan jumlah aitem skala pada penelitian sebelumnya. Skala aggressive driving ini terdiri atas 41 aitem dengan 23 aitem favourable dan 18 aitem unfavourable. Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala yang memiliki empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Sering (SS), Sering (S), Jarang (J), Tidak Pernah (TP). Tabel 3 Distribusi Skor Skala Aggressive Driving Pilihan Jawaban Favourable Unfavourable SS (Sangat Sering) 4 1 S (Sering) 3 2 J (Jarang) 2 3 TP (Tidak Pernah) 1 4
7 digilib.uns.ac.id 59 Adapun blueprint skala aggressive driving adalah sebagai berikut : Tabel 4 Blueprint Skala Aggressive Driving No Indikator No. Aitem Jumlah Fav Unfav F % 1 Membuntuti kendaraan yang berada di 1, depannya dalam jarak yang dekat 2 Berpindah-pindah jalur 2, 26 14, Melewati pengendara lain dengan tidak patut 3, 15, atau kasar 4 Melewati kendaraan yang berada di depannya dalam jarak yang dekat 5 Melewati pengendara lain melalui bahu jalan 17 5, Berpindah jalur seenaknya tanpa memberikan 6, 29 18, tanda 7 Tidak memberi jalan kepada pengendara lain 7 19, Tidak memberi kesempatan pengendara lain 8, untuk melewatinya 9 Tidak memberikan kesempatan pengendara 21, lain untuk masuk atau berganti jalur dalam keadaan macet 10 Berkendara dalam kecepatan yang jauh melebihi batas norma yang menyebabkan 22, 35, seringnya terjadi perilaku membuntuti pengendara lain dalam jarak dekat atau berpindah jalur seenaknya 11 Melanggar rambu tanda berhenti 11, 38, Melanggar lampu merah 12, 41 24, Jumlah Skala Crowding Skala dalam penelitian ini menggunakan modifikasi skala crowding yang dibuat oleh Darmawan (2015), berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Stokols dan Sundstrom (dalam Gifford, 2014), mengenai aspek crowding yaitu situasional, emosional, dan perilaku. Skala ini dimodifikasi dari pemilihan kata hingga makna yang disesuaikan
8 digilib.uns.ac.id 60 dengan kebutuhan peneliti serta dengan menyesuaikan jumlah aitem skala pada penelitian sebelumnya. Skala crowding ini terdiri atas 37 aitem dengan 24 aitem favourable dan 13 aitem unfavourable. Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala yang memiliki empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Tabel 5 Distribusi Skor Skala Crowding Pilihan Jawaban Favourable Unfavourable SS (Sangat Sesuai) 4 1 S (Sesuai) 3 2 TS (Tidak Sesuai) 2 3 STS (Sangat Tidak Sesuai) 1 4 Adapun blueprint skala crowding adalah sebagai berikut : Tabel 6 Blueprint Skala Crowding No Aspek Indikator No. Aitem Jumlah Fav Unfav F % 1 Situasional Terganggu oleh kehadiran 1, orang baru Gangguan Fisik 2, 14, 32, Situasi yang tidak nyaman 3, Emosional Tertekan 16, Menurunnya toleransi 28, Berkurangnya afiliasi 6, Suasana hati (mood) 7, memburuk Mudah tersinggung 8, Perilaku Mengeluh 20, Menghindari situasi Terlibat konflik dengan 11, orang lain Ceroboh saat 12, mengoperasikan kendaraan Jumlah
9 digilib.uns.ac.id Skala Kepribadian Narsisme Pengukuran kepribadian narsisme dalam penelitian ini menggunakan skala yang dibuat oleh peneliti sendiri, yang mengacu pada kriteria kepribadian narsisme yang dikemukakan oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders V (2013), yaitu adanya perasaan kagum yang terpusat pada dirinya sendiri, mempunyai keasyikan tersendiri dengan fantasi yang berkaitan dengan kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan yang tidak terbatas, adanya keyakinan bahwa, ia adalah orang yang spesial dan unik, yang hanya dapat dimengerti oleh orang spesial atau seharusnya bergaul dengan orang yang spesial juga atau orang yang ternama, membutuhkan kekaguman dari orang lain sebanyak-banyaknya, adanya perasaan untuk mempunyai hak yang lebih daripada yang lainnya, sadar dalam mengeksploitasi orang lain untuk mendapatkan keinginan pribadi, tidak memiliki empati terhadap orang lain, iri kepada orang lain atau meyakini bahwa, orang lain iri pada mereka, dan menampilkan sikap yang arogan, kasar, dan juga sombong terhadap orang lain. Skala kepribadian narsisme ini terdiri atas 28 aitem dengan 16 aitem favourable dan 12 aitem unfavourable. Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala yang memiliki empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).
10 digilib.uns.ac.id 62 Tabel 7 Distribusi Skor Skala Kepribadian Narsisme Pilihan Jawaban Favourable Unfavourable SS (Sangat Sesuai) 4 1 S (Sesuai) 3 2 TS (Tidak Sesuai) 2 3 STS (Sangat Tidak Sesuai) 1 4 Adapun blueprint skala kepribadian narsisme adalah sebagai berikut : Tabel 8 Blueprint Skala Kepribadian Narsisme No Indikator No. Aitem Jumlah Fav Unfav F % 1 Adanya perasaan kagum yang terpusat pada dirinya sendiri 2 Mempunyai keasyikan tersendiri dengan fantasi yang berkaitan dengan kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan yang tidak terbatas 3 Adanya keyakinan bahwa, ia adalah orang yang spesial dan unik, yang hanya dapat 3, 11, dimengerti oleh orang spesial atau seharusnya bergaul dengan orang yang spesial juga atau orang yang ternama 4 Membutuhkan kekaguman dari orang lain 12, sebanyak-banyaknya 5 Adanya perasaan untuk mempunyai hak 19, yang lebih daripada yang lainnya 6 Sadar dalam mengeksploitasi orang lain 6, untuk mendapatkan keinginan pribadi 7 Tidak memiliki empati terhadap orang lain 7, 20 14, Iri kepada orang lain atau meyakini bahwa, 8, orang lain iri pada mereka 9 Menampilkan sikap yang arogan, kasar, 15, 22, dan juga sombong terhadap orang lain Jumlah
11 digilib.uns.ac.id 63 E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur Validitas memiliki arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang akan diukur sepertti yang dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut. Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga apabila tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran maka dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2012). Adapun validitas pada skala pada penelitian ini menggunakan validitas isi, dimana validitas isi ditentukan melalui pendapat profesional atau professional judgment dalam proses telaah soal. Professional judgment yang berperan pada penelitian ini adalah dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II. Setelah itu dilakukan penghitungan dengan teknik corrected item total correlation. Aitem skala yang memiliki koefisien korelasi lebih dari 0,3 dianggap memiliki daya beda yang memuaskan, sedangkan aitem dibawah 0,3 dianggap gugur (Azwar, 2013). Guna mempermudah penghitungan, maka untuk menghitung corrected item total correlation digunakan program Statistical Product and Service Solution versi 23.0 for Windows.
12 digilib.uns.ac.id Reliabilitas Alat Ukur Konsep reliabilitas mengacu pada konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan, keajegan pada pengukuran. Hasil suatu pengukuran akan dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2012). Skala dianggap memiliki reliabilitas apabila memiliki nilai Cronbach s Alpha diatas 0,6 (Azwar, 2012). Reliabilitas dinyatakan dengan koefiensi realibilitas ( ) dengan rentang 0 sampai 1,00. Alat ukur yang memiliki koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti memiliki reliabilitas yang tinggi, sebaliknya koefisien reliabilitas mendekati angka 0, maka reliabilitasnya rendah. Penelitian ini juga dibantu dalam perhitungan termasuk uji reliabilitas dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23.0 for Windows. F. Teknis Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis pertama menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara dua variabel bebas yaitu crowding dan kepribadian narsisme dengan variabel tergantung yaitu aggressive driving. Selanjutnya, untuk melakukan analisis data hipotesis kedua dan ketiga menggunakan analisis korelasi parsial, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel. Terdapat beberapa syarat yang
13 digilib.uns.ac.id 65 harus dipenuhi sebelum menganalisis data menggunakan teknik analisis regresi linear berganda yaitu : 1. Uji Asumsi Dasar a. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk membuktikan bahwa, populasi data berdistribusi normal atau tidak yang dibuktikan dengan melihat nilai Kolmogorv-Smirnov. Data yang dinyatakan berdistribusi normal apabila taraf signifikansi diatas 0,05. b. Uji linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui dua variabel mempunyai hubungan linear atau tidak. Dua variabel dikatakan linera apabila taraf signifikansinya kurang dari 0, Uji Asumsi Klasik a. Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi antar variabel bebas (independen). Persyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya hubungan multikolinearitas. b. Uji heteroskedastisitas Uji heterokedalitas adalah variasi residual yang tidak sama pada semua pengamatan model regresi. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya heterokedatisitas.
14 digilib.uns.ac.id 66 c. Uji otokorelasi Uji otokorelasi digunakan untuk menguji model regresi linear yang memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain. Apabila ditemukan adanya korelasi, maka ada masalah otokorelasi. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya otokorelasi. Guna mempermudah penghitungan, maka seluruh pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23.0 for Windows.
BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.
76 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah 2.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel tergantung Varibel bebas : Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung : Eksistensi diri pada cover dancer boyband dan girlband Korea 2. Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu satu variabel kriterium dan dua variabel prediktor, sebagai berikut: 1. Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau sifat, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel merupakan suatu simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Bebas : a. Regulasi diri b. Hubungan interpersonal dalam keluarga 2. Variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik Pengumpulan Data, (F) Validitas dan Reliabiltas Alat Ukur, (G) A. Tipe Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam suatu penelitian salah satu unsur yang paling penting adalah metodologi penelitian. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan sebagai berikut : (A) Tipe Penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Alienasi 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua 3. Variabel Mediator : Konsep
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas: Kohesivitas keluarga dan harga diri 2. Variabel tergantung: Kesepian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini bersifat komparasional. Desain komparasional menurut Arikunto (2010 ) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan dua kejadian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: 1. Variabel tergantung : Stres Kerja 2. Variabel bebas : a. Hardiness b. Kecerdasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi
31 BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi Variabel Penelitian, (B). Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C). Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan korelasional. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Azwar (2013, h.5) adalah penelitian yang menekankan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi ganda yaitu bentuk analisa variabel ( data) untuk mengetahui pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah pengelompokan yang logis dari dua atau lebih atribut (Machfoedz, 010). Variabel disebut juga sebagai objek penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)
87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasi. Penelitian dengan teknik korelasi merupakan penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Konformitas 2. Variabel Bebas : Nilai Budaya Jawa B. Definisi Operasional 1. Konformitas Konformitas merupakan tendensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan
BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan emosional dan komunikasi interpersonal. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional yaitu korelasi parsial. Menurut Arikunto (2002:23) penelitian kuantitatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Bullying 2. Variabel Bebas : a. Secure Attachment dengan Orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y) 2. Variabel bebas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif korelasional yang melihat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.
49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional yaitu merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel penelitian dan definisi operasional 1. Variabel Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Syarat utama sebelum melakukan sebuah penelitian adalah menentukan variabel-variabel penelitian agar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah
23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis korelasi. Korelasi merupakan istilah statistik yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,
33 BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di institusi Kepolisian yang berjumlah 100 orang. Populasi adalah kumpulan individu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan
BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuki meneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: Variabel tergantung Variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional, yang ingin mengukur hubungan variabel bebas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tmasan tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini berjeniskan penelitian kuantitatif, dimana prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 000). Maksud korelasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang dinyatakan
Lebih terperinciBAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam melakukan penelitian ilmiah. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda (Turmudi dan Sri Harini,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional dengan menggunakan teknik analisa regresi berganda ( multiple regresion).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variable dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas : Lingkungan Kerja Fisik 2. Variabel Terikat : Produktivitas Kerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Tergantung : Perilaku mengemudi berisiko 2. Variabel Bebas : Kontrol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian Kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
Lebih terperinci