Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak- Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2016 selesai disusun.

dokumen-dokumen yang mirip
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak- Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2017 selesai disusun.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak- Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2015 selesai disusun.

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN. dilaporkan sebesar 100% sehingga sudah mencapai target K1 100%.

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU TENGAH TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

BAB I P E N D A H U L U A N

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN TRIWULAN I

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 2

Transkripsi:

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak- Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2016 selesai disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2016 berisi data tahun 2015 merupakan gambaran kondisi kesehatan di wilayah Kabupaten Bantul yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul. Profil kesehatan berisi tentang visi dan misi Dinas Kesehatan, gambaran umum wilayah, gambaran pencapaian program, sarana prasarana kesehatan dan pola penyakit yang didapatkan dari kompilasi laporan seluruh sarana kesehatan di Kabupaten Bantul dan disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Kami menyadari bahwa penyusunan profil ini masih banyak kekurangan dalam penyajian data, kelengkapan data, akurasi data serta ketepatan waktu penyajian. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil dimasa datang kritik dan saran pembaca kami harapkan. Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil ini kami ucapkan terimakasih dan semoga bermanfaat. Bantul, Mei 2016 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul drg. Maya Sintowati Pandji, MM Pembina Utama Muda, IV/c NIP.19591105 198803 2 002 Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 1

Daftar Isi Halaman Kata Pengantar 1 BAB I Pendahuluan 3 BAB II Gambaran Umum 2.1 Kondisi Geografis 5 2.2 Demografi 6 BAB III Derajat Kesehatan Masyarakat Bantul 3.1 Umur Harapan Hidup 8 3.2 Angka Kematian 9 3.3 Angka Kesakitan 13 3.4 Status Gizi 21 BAB IV Situasi Upaya Kesehatan 4.1 Pelayanan Kesehatan 23 4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 39 4.3 Promosi Kesehatan 40 4.4 Kesehatan Lingkungan 40 BAB V Situasi Sumber Daya Kesehatan 5.1 Tenaga Kesehatan 44 5.2 Pembiayaan Kesehatan 45 5.3 Sarana Kesehatan 45 BAB VI Kesimpulan 47 Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 2

B a b 1 P e n d a h u l u a n V isi pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul adalah Masyarakat Sehat yang Mandiri. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, seluruh upaya kesehatan yang dilakukan oleh sektor kesehatan, non kesehatan, swasta dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan upaya mengatasi masalah kesehatan perlu dicatat dan dikelola dengan baik dalam suatu Sistem Informasi Kesehatan (SIK). Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence base diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu guna pengambilan keputusan disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah dokumen Profil Kesehatan Kabupaten Bantul yang merupakan gambaran situasi kesehatan di wilayah Kabupaten Bantul dan diterbitkan setiap tahun. Setiap edisi memuat berbagai data dan informasi tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, pendidikan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan dan keluarga berencana. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2016 ini menggambarkan situasi Derajat Kesehatan Masyarakat meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Upaya Kesehatan meliputi pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan. Sumber Daya Kesehatan meliputi sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2015. Semua informasi yang terangkum dalam dokumen Profil Kesehatan dipergunakan dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul pada Tahun 2015, serta pembinaan dan pengawasan program di bidang kesehatan. Sistematika Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2016 adalah sebagai berikut : Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 3

Bab 1 Pendahuluan. Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas Bab 2 Bantul Projo Tamansari Bab ini menyajikan gambaran umum Kabupaten Bantul yang meliputi keadaan geografi, batas wilayah, cuaca, keadaan penduduk dan tingkat pendidikan Bab-3 : Derajat Kesehatan Masyarakat Bantul Bab ini berisi uraian mengenai indikator angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan (kesehatan ibu, kesehatan anak, perbaikan gizi masyarakat, imunisasi, kesehatan usila dan pra usila, keluarga berencana, kejadian luar biasa, pelayanan kesehatan masyarakat miskin), akses dan mutu pelayanan kesehatan, promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini berisi uraian mengenai tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sarana kesehatan. Bab-6 : Kesimpulan Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2015 serta hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul untuk mencapai Masyarakat Bantul Sehat Yang Mandiri. Lampiran Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Kabupaten Bantul dan 81 tabel data Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 4

Bab 2 B a n t u l B u m i P r o j o T a m a n s a r i 2. 1. K o n d i s i G e o g r a f i s K abupaten Bantul merupakan salah satu dari lima Kabupaten yang ada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan luas wilayah seluruhnya mencapai 506,9 Km 2 dan merupakan 15,91% dari seluruh luas wilayah Propinsi DIY. Kabupaten Bantul terletak di bagian Selatan Wilayah Propinsi DIY, yaitu antara 07 o 44 04 08 o 00 27 LS dan 110 o 12 34 110 o 31 08 BT. Gambar 1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Bantul Peta diatas menunjukkan batas wilayah administrasi Kabupaten Bantul, di sebelah Utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 5

Kontur geografis meliputi dataran rendah pada bagian tengah, perbukitan pada bagian Timur dan Barat, dengan bentang alam relatif membujur dari Utara ke Selatan. Tata guna lahan yaitu Pekarangan 36,16 %, Sawah 33,19 %, Tegalan 14,90 % dan Tanah Hutan 3,35 %. Kabupaten Bantul tergolong wilayah yang rawan bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, tsunami dan bencana akibat dampak dari letusan gunung Merapi. Kabupaten Bantul beriklim Tropis, yang mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan, dengan Temperatur rata-rata 22 o C 36 o C. Secara administratif Kabupaten Bantul terdiri atas 17 kecamatan, yang terdiri dari 75 desa dan 933 dusun. Kecamatan yang paling jauh adalah Kecamatan Dlingo dengan jarak sekitar 30 Km dari Ibukota Kabupaten, yang wilayahnya merupakan perbukitan dan berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul. 2.2. Demografi Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul melaporkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Bantul pada Tahun 2015 sebanyak 971.511 jiwa, dengan jumlah penduduk Laki-laki sebanyak 481.510 jiwa dan jumlah penduduk Perempuan sebanyak 490.001 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Bantul rerata 1.917 orang per Km 2, dengan wilayah kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Banguntapan yaitu sebesar 4.838 jiwa per Km 2. Sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Dlingo yaitu sebesar 646 jiwa per Km 2. Piramida Penduduk Kabupaten Bantul Tahun 2015 di bawah ini menjelaskan jumlah penduduk terbanyak adalah golongan usia 24-29 tahun, terdapat pada penduduk berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Rasio Jenis Kelamin adalah 0,98. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 6

Gambar 2. Piramida Penduduk Tahun 2014 Piramida Penduduk 2015 70-74 60-64 50-54 40-44 30-34 20-24 10-14 0-4 -60000-40000 -20000 0 20000 40000 60000 Perempuan Laki Jumlah penduduk miskin yang dilaporkan di Kabupaten Bantul pada tahun 2015 dan telah memiliki kartu Jamkesmas sejumlah 472.445 jiwa atau sebesar 48,77 % dari total penduduk Kabupaten Bantul Gambar 3 Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 7

Bab 3 Derajat Kesehatan Masyarakat Bantul D erajat Kesehatan Masyarakat Bantul ditunjukkan dengan suatu indikator status kesehatan, yaitu Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo), Angka Kematian, Angka Kesakitan dan Angka Status Gizi. Gambaran Bantul Sehat dari berbagai data dan informasi yang dilaporkan adalah sebagai berikut 3.1. Umur Harapan Hidup Penghitungan Umur Harapan Hidup (UHH) Waktu Lahir di Kabupaten Bantul pada Tahun 2015 adalah 73,24 tahun sedangkan pada Tahun 2014 adalah 73,22 (BPS Kabupaten Bantul, 2015). Umur harapan hidup di Kabupaten Bantul cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2011 sebesar 73,14 meningkat menjadi 73,24 pada Tahun 2015. Peningkatan UHH ini dipengaruhi oleh multifaktor, antara lain faktor kesehatan menjadi salah satu yang berperan penting didalamnya. Grafik 1. Umur Harapan Hidup di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 74,17 74,26 74,36 74,45 74,50 73,14 73,17 73,19 73,22 73,24 2011 2012 2013 2014 2015 Bantul DIY Sumber : BPS Kabupaten Bantul 3.2. Angka Kematian 3.2.1. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka kematian ibu pada tahun 2015 lebih baik dibandingkan pada tahun 2014. Hal tersebut ditandai dengan turunnya angka kematian Ibu, jika pada Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 8

Tahun 2014 sebesar 104,7/100.000 Kelahiran Hidup yaitu sejumlah 14 kasus, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 11 kasus sebesar 87,5/100.000. Target AKI tahun 2015 adalah 70/100.000 Kelahiran Hidup. Grafik 2. Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup Di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 120 100 80 60 40 20 0 111,2 104,7 96,83 90 85 87,5 80 75 70 52,2 2011 2012 2013 2014 2015 AKI Bantul Target Renstra Bantul Hasil Audit Maternal Perinatal (AMP) menyimpulkan bahwa penyebab kematian ibu pada Tahun 2015 adalah Pre Eklampsia Berat (PEB) sebanyak 36% (4 kasus), Pendarahan sebesar 36% (4 kasus), TB Paru 18% (2 kasus), dan Emboli air Ketuban 9% (1 kasus) Grafik 3. Penyebab Kematian Ibu Tahun 2015 9% 36% 36% 18% Pendarahan TB Paru PEB Emboli Air Ketuban Penyebaran kasus kematian ibu di Kabupaten Bantul terjadi pada beberapa wilayah kecamatan, dengan jumlah kasus terbanyak dilaporkan terjadi di Puskesmas Sedayu II, Banguntapan I dan Jetis I (2 kasus). Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 9

Gambar 4. 3.2.2. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka kematian bayi pada Tahun 2015 sebanyak 8,35/1.000 kelahiran hidup lebih baik jika dibanding Tahun 2014 8,75/1.000 kelahiran hidup. Perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten Bantul dari Tahun 2011 sampai dengan 2015 disajikan pada grafik 4 berikut ini. Grafik 4. Angka Kematian Bayi per 1.000 KH Kab. Bantul Tahun 2011-2015 10 8,5 9 9,38 8,6 8,5 8,75 8 8,35 7,5 7 5 0 2011 2012 2013 2014 2015 AKB Target Renstra Bantul Grafik diatas menunjukkan adanya kecenderungan penurunan Angka Kematian Bayi dari Tahun 2013 ke tahun 2015, sudah bisa melampaui target MDG s yang ditargetkan 23 per 1000 kelahiran hidup Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 10

Gambar 5. Kasus kematian bayi di Kabupaten Bantul Tahun 2015 sejumlah 105 kasus, dan terjadi hampir di semua wilayah kecamatan di Kabupaten Bantul. Kecamatan dengan kematian bayi tertinggi yaitu di wilayah Puskesmas Banguntapan I sebanyak 8 kasus. Penyebab kematian bayi terbesar adalah karena BBLR sebanyak 30 kasus, sedangkan kematian karena Asfiksia, kelainan Kongenital dan lainnya hampir sama jumlah kasusnya, seperti tampak pada grafik di bawah ini. Grafik 5. Penyebab Kematian Bayi Tahun 2015 Lainnya 27 Asfiksia 27 Kelainan Kongenital 31 BBLR 30 25 26 27 28 29 30 31 32 Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 11

3.2.3. Angka Kematian Balita Kasus kematian balita pada Tahun 2015 sebanyak 119 Balita dengan jumlah kematian Balita terbesar di wilayah Puskesmas Banguntapan I sebanyak 9 Balita. Selengkapnya penyebaran kasus kematian Balita di Kabupaten Bantul tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 6. 3.3. Angka Kesakitan 3.3.1. Pola Penyakit Pola kunjungan rawat jalan Puskesmas dari tahun ke tahun menunjukkan pola yang hampir sama. Penyakit menular yang selalu masuk dalam sepuluh besar penyakit di Puskesmas selama beberapa tahun terakhir adalah Diare. Beberapa catatan penting dikaitkan dengan kunjungan rawat jalan di Puskesmas adalah munculnya berbagai penyakit tidak menular yang semakin meningkat. Hipertensi, Asma, Nasofaringitis dan diabetes mellitus merupakan penyakit yang memperlihatkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sepuluh besar penyakit berdasarkan kunjungan rawat jalan yang dilaporkan Puskesmas disajikan pada gambar di bawah ini. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 12

Grafik 6. Distribusi 10 Besar Penyakit Di Puskesmas se- Kabupaten Bantul Tahun 2015 Conjunctivitis, unspecified Skizofrenia Diare dan gastroenteritis yang Diabetes mellitus YTT Asma Dyspepsia Diabetes mellitus non-dependen Myalgia Hipertensi esensial (primer) Nasofaringitis akut (common cold) 4587 6336 6489 6549 6553 14527 17088 20746 38641 44068 Laporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2015 menjelaskan bahwa kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit, khususnya Rumah Sakit Panembahan Senopati sudah didominasi oleh penyakit tidak menular. Hal ini mempertegas kesimpulan bahwa di Kabupaten Bantul telah terjadi transisi epidemiologi dengan semakin menonjolnya penyakit-penyakit tidak menular, khususnya penyakit hipertensi. Distribusi sepuluh besar penyakit rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit Panembahan Senopati Kabupaten Bantul Tahun 2015 diperlihatkan pada gambar-gambar berikut. Grafik 7. Distribusi 10 Besar Penyakit pada Pasien Rawat Jalan Di RS Panembahan Senopati Bantul Tahun 2015 Conjuntivitis Impacted Teeth Presbyopia Myopia Impacted Cerumen Necrosis Of Pulp Stiffness Of Joint Not Dyspepsia Low Back Pain Essential (Primary) hypetension 577 1083 1358 1358 1451 1775 2551 3955 4390 20065 Sumber : RS Panembahan Senopati Kabupaten Bantul Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 13

Grafik 8. Distribusi 10 Besar Penyakit pada Pasien Rawat Inap Di RS Panembahan Senopati Bantul Tahun 2015 URINARY TRACT INFECTION, SITE CONGENITAL PNEUMONIA ACUTE NASHOPARYNGITIS OTHER LOW BIRTH WEIGHT BIRTH ASPHYXIA UNPECIFIED DYSPEPSIA DIARRHOEA AND GASTROENTERITIS NEONATAL JAUNDICE, UNSPECIFIED SINGLE DELIVERY BY CAESAREAN ESSENTIAL (PRIMARY) HYPERTENSION 375 384 385 408 414 483 581 697 703 848 Sumber : RS Panembahan Senopati Kabupaten Bantul 3.3.2. Penyakit Menular 1) Diare Angka kesakitan diare pada tahun 2015 sebesar 4,57 per 1000 penduduk dan dilaporkan bahwa 100% balita yang menderita diare sudah ditangani. Kasus tertinggi terdapat di wilayah Puskesmas Banguntapan I sebesar 305 kasus. Grafik 9. Angka Kesakitan Diare di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 30 20 21,99 22 10 0 5,92 4,26 4,57 2011 2012 2013 2014 2015 IR Diare 2) Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada Tahun 2015 jumlah kasus DBD naik bila dibandingkan pada Tahun 2014. Pada tahun 2014 terdapat 622 kasus DBD (IR 0,64 ), sedangkan pada Tahun 2015 sebanyak 1441 kasus (IR 1,48 ). Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 14

Grafik 10. Angka Kesakitan (IR) dan Angka Kematian (CFR) Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Bantul Tahun 2011 2015 1,6 1,4 1,2 1,28 1,48 1 0,8 0,6 0,81 0,67 0,64 0,92 0,4 0,2 0 0,27 0,3 0,16 0 2011 2012 2013 2014 2015 CFR DBD IR DBD Gambar 7. Peta penyebaran penyakit DBD pada Tahun 2015 memperlihatkan bahwa kasus demam berdarah terdapat di seluruh wilayah kecamatan. Kejadian paling tinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II sebanyak 175 kasus. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 15

Laporan tatalaksana penanganan penderita DBD di Kabupaten Bantul bahwa 100% penderita sudah ditangani oleh pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Bantul. 3) Tuberkulosis (TBC) Penemuan kasus TB BTA Positif pada Tahun 2015 sebesar 66,80 % naik dibandingkan Tahun 2014 yang dilaporkan sebesar 44,19 %. Jumlah kematian akibat TB dilaporkan sejumlah 11 orang. Angka kesuksesan (Succes Rate) terdiri dari angka kesembuhan dan pengobatan lengkap TB Paru. Angka kesuksesan pada tahun 2015 dilaporkan sebesar 95,09 %. Angka kesembuhan (Cure rate) pada tahun 2014 dilaporkan sebesar 63,39 %. Angka kesembuhan pengobatan TB di Kabupaten Bantul pada Tahun 2015 turun bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 82,19 dan angka kesembuhan ini juga berada di bawah target Nasional (85%). Penurunan angka kesembuhan ini merupakan dampak dari meningkatnya jenis kasus TB Multi Drug Resisten (MDR). 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Grafik 11. Angka Penemuan Kasus dan Kesembuhan TB di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 86,4 86,12 44,23 42,9 79,75 81,7 52,68 44,19 2011 2012 2013 2014 2015 % Kesembuhan % Penemuan Kasus 74,33 66,8 Penyebaran kasus TB terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Bantul. Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak ada di Puskesmas Sewon I sebanyak 23 orang. Peta berikut menunjukkan penyebaran kasus TB di Kabupaten Bantul. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 16

Gambar 8 4) Infeksi Menular Seksual (Syphilis) Pada Tahun 2015 dilaporkan penemuan kasus Syphilis sebanyak 9 kasus. Jumlah kasus ini meningkat bila dibandingkan dengan Tahun 2014 sebanyak 5 kasus. 5) HIV dan AIDS Hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2015 ditemukan 35 kasus baru HIV. Jumlah ini lebih baik dibanding tahun 2014 sebanyak 72 penderita HIV. Penderita AIDS Tahun 2015 sebanyak 5 kasus, yang semuanya sudah ditangani sesuai tatalaksana penanganan HIV dan AIDS. Penyebaran kasus HIV positif baru terjadi hampir pada semua umur. Umur yang paling banyak terkena kasus HIV AIDS adalah pada umur 20-49 tahun. Menilik umur ini, berarti mulai terinfeksi pada umur 15-an tahun. Berikut ini tabel penyebaran kasus HIV pada golongan umur di Kabupaten Bantul. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 17

< 1 TAHUN 1-4 TAHUN 5-14 TAHUN 15-19 TAHUN 20-29 TAHUN 30-39 TAHUN 40-49 TAHUN 50-59 TAHUN 60 TAHUN Grafik 13. Penyebaran kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Bantul Tahun 2015 12 10 8 11 8 10 6 4 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 4 1 1 2 0 HIV AIDS Mencermati grafik diatas, diperlukan pencegahan sejak awal, yaitu pada umur remaja melalui kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) HIV AIDS. 6) Kusta Angka penemuan kasus penderita baru kusta (NCDR) di Kabupaten Bantul pada Tahun 2015 dilaporkan sebesar 3 orang. Jenis kasus kusta yang ditemukan yaitu Kusta Multi Basiler (MB) sebanyak 1 orang dan Pausi Basiler (PB) sebanyak 2 penderita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sewon I. Semua penderita Kusta dilaporkan 100% telah ditangani. 7) Acute Flaccid Paralysis < 15 Tahun Kasus AFP pada penduduk yang berumur < 15 tahun di Kabupaten Bantul pada tahun 2015 sebanyak 2,72 per 100.000 penduduk (6 kasus). Kejadian AFP dilaporkan paling banyak ditemukan di Puskesmas Kasihan II sebanyak 2 kasus. 8) Malaria Pada tahun 2015 dilaporkan ada 3 penderita kasus malaria di Kabupaten Bantul. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 18

9) Filariasis Pada tahun 2014 di Kabupaten Bantul dilaporkan tidak ada kasus Filariasis. 10) PD3I : Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan imunisasi (PD3I) yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, dan Polio tidak ditemukan di wilayah Kabupaten Bantul. Namun, pada Tahun 2015 terdapat 54 kasus campak. Jumlah ini menurun bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 168 kasus. 11) Pneumonia Balita Peta penyebaran penemuan dan penanganan kasus pneumonia Balita di Kabupaten Bantul tahun 2015, disajikan pada gambar berikut ini. Gambar 10. Pada tahun 2015 penyakit Pneumonia Balita di Kabupaten Bantul dilaporkan sebanyak 1004 kasus, dan telah ditangani (100%) sesuai tatalaksana penanganan pneumonia balita. Kasus penyakit ini meningkat bila dibandingkan tahun 2014 sebanyak 849 kasus. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 19

% 3.4. Angka Status Gizi Pemantauan status gizi Balita di Kabupaten Bantul pada tahun 2015 dilaporkan Balita gizi buruk ada 195 Balita, dengan jumlah Laki-laki 108 Balita dan Perempuan 87 Balita. Prevalensi Balita gizi buruk sesuai standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) sebesar 0,38%. Grafik 14. Angka Gizi Buruk Balita (BB/U) di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 0,6 0,4 0,52 0,44 0,42 0,38 0,38 0,2 0 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun Balita Gizi Buruk Grafik diatas menunjukkan penurunan secara signifikan prevalensi gizi buruk pada Balita sesuai standar Berat Badan menurut Umur (BB/U), yaitu pada Tahun 2010 sebesar 0,58% menurun menjadi 0,38% pada Tahun 2014 dan 2015. Berikut disajikan peta penyebaran kasus gizi buruk di Kabupaten Bantul tahun 2015. Gambar 11. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 20

Kasus gizi buruk pada Balita tertinggi ada di wilayah Puskesmas Piyungan sebanyak 7 kasus. Intervensi yang telah dilakukan pada Balita gizi buruk adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan dengan menggunakan anggaran APBD Kabupaten Bantul. Selanjutnya untuk perawatan khusus bagi Balita gizi buruk sesuai dengan standar Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) mencapai 100%, artinya sebanyak 40 Balita yang mengalami gizi buruk (dengan Indikator BB/TB), telah mendapatkan perawatan. Untuk Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), pada Tahun 2015 sebesar 3,6 % dengan persentase bayi baru lahir yang ditimbang sebesar 100 %. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 21

% K4 Bab 4 Situasi Upaya Kesehatan D alam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat Bantul yang optimal, berikut disajikan upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2015 oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul beserta jaringannya. 4.1. Pelayanan Kesehatan 4.1.1. Kesehatan Ibu Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1, K4, Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3, dan Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 pada tahun 2015 dilaporkan mencapai 100% sehingga telah mencapai target K1 95%. Untuk cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 tahun 2015 dilaporkan 90,98 %, kurang dari target K4 95%. Berikut disajikan gambar grafik Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kabupaten Bantul Tahun 2011 2015. Selengkapnya disajikan pada grafik berikut. 120 Grafik 16. Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 dan K4 Di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 100 100 100 100 100 100 95 95 95 95 95 80 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun K1 K4 Target Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 22

Berikut disajikan gambar peta penyebaran cakupan K4 Ibu Hamil tahun 2015 Gambar 13. Gambar diatas memperlihatkan cakupan kunjungan K4 ibu hamil Tahun 2015 tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kretek sebesar 98,54 %. Cakupan kunjungan terendah terdapat di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan II sebesar 73,83 %. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 ini memperlihatkan kinerja pelayanan kesehatan bagi ibu hamil masih harus ditingkatkan lagi mulai dari promosi kesehatan dengan pemberian motivasi bagi ibu dan keluarga mengenai kepentingan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care/ANC) sesuai dengan prosedur dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada kehamilan. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 cenderung meningkat. Cakupan persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan pada Tahun 2015 dilaporkan mencapai 99,96% sudah diatas target 95%. Berikut disajikan gambar peta dan grafik kecenderungan cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 23

101 100 99 98 97 96 95 94 93 92 Grafik 17. Cakupan Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 99,87 99,9 99,96 99,98 99,96 2011 2012 2013 2014 2015 K4 Target Upaya pencegahan penyakit tetanus ibu hamil dilakukan melalui vaksinasi TT Ibu hamil. Pada tahun 2015 cakupan ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT sebesar 100 % naik dibanding tahun 2014 (77.1 %), sudah melebihi target 95 %. Gambar 14. Anemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kematian ibu melahirkan. Upaya pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kabupaten Bantul Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 24

dilaksanakan melalui program pemberian Tablet Fe kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet yang terbagi dalam tiga kali pemberian selama kehamilannya. Ibu hamil yang mendapatkan tablet besi (Fe1 dan Fe3) di Kabupaten Bantul tahun 2015 mencakup Fe1 sebanyak 94,17% dan Fe3 sebanyak 84,57%. Cakupan tablet besi tersebut dibawah target 85 %. Berikut disajikan grafik kecenderungan pemberian tablet Fe3 kepada ibu hamil pada tahun 2011-2015. Grafik 18. Cakupan Pemberian Tablet Fe3 Ibu Hamil Di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 90 89 88 87 86 85 84 83 82 89,49 87,37 87,43 85 84,56 85 85 85 85 84,57 2011 2012 2013 2014 2015 Fe 3 Target Cakupan pemberian Fe pada ibu hamil yang sudah mencapai target ini, ternyata tidak merata di seluruh Puskesmas. Puskesmas dengan pemberian tablet Fe yang cukup tinggi100 %, yaitu pada Puskesmas Imogiri I. Berikut disajikan gambar peta distribusi cakupan pemberian tablet Fe tahun 2015. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 25

Gambar 15 Pelayanan pada ibu hamil resiko tinggi/komplikasi pada Tahun 2015 mencakup 2.527 orang. Ibu hamil resiko tinggi (Bumil Risti)/komplikasi yang dirujuk sebanyak 88,51% dari target jumlah Bumil. Pencapaian ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 87,75%. Target penanganan Bumil Risti tahun 2015 adalah 100 %, dan seluruh Bumil Risti /komplikasi yang ditemukan seluruhnya sudah ditangani. 150 Grafik 19. Cakupan Pelayanan Bumil Risti yang Dirujuk / Ditangani Di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 100 50 100 80,9 83,7 82,4 87,75 88,51 0 2011 2012 2013 2014 2015 Bumil Risti Ditangani Target Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 26

Berikut disajikan gambar peta cakupan pelayanan Bumil risti/komplikasi yang dirujuk/ditangani di Kabupaten Bantul Tahun 2015. Gambar 16 Pelayanan pada ibu nifas pada tahun 2015 sebesar 95,10% sama dengan tahun 2014 sudah di atas target kunjungan ibu nifas 95%. Berikut disajikan gambar peta cakupan kunjungan ibu nifas tahun 2015. Gambar 17. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 27

% Vit A Bufas Cakupan pemberian vitamin A Ibu nifas Tahun 2015 sebesar 99,31% naik bila dibanding Tahun 2014 sebesar 98,83%, dan sudah diatas target 85 %. 105 Grafik 20. Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A Ibu Nifas Di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 100 95 90 85 80 90,62 98,96 99,29 98,83 99,31 75 2011 2012 2013 2014 2015 Vit A Bufas Cakupan vitamin A untuk ibu nifas tertinggi terdapat di Puskesmas Pundong, Bambanglipuro, Bantul II, Jetis I, Dlingo II, Pleret, Banguntapan I, Banguntapan II, Sewon I dan Sewon II ( 100 %), sedangkan cakupan terendah di Puskesmas Sedayu I (94,74%). Gambar 18 Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 28

4.1.2. Keluarga Berencana Akseptor KB Baru di Kabupaten Bantul tahun 2015 dilaporkan sebesar 9,3 % dari 149.683 Pasangan Usia Subur. Peserta KB Aktif dilaporkan 80,5 % dari PUS, dengan metode kontrasepsi terbanyak yaitu menggunakan metode Suntik. 4.1.3. Kesehatan Anak Kunjungan Neonatus (KN) di Kabupaten Bantul pada tahun 2015 berdasarkan laporan adalah sebagai berikut, KN 1 sebesar 99,1 %, KN 3/ KN lengkap sebesar 95,6 %. Pencapaian ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yaitu KN1 99,1 % dan KN 3/ KN lengkap baru mencapai 94,8 %. Gambar 19 Gambar diatas memperlihatkan bahwa semua wilayah kerja puskesmas untuk pencapaian cakupan KN1 lebih dari 95%. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 29

Gambar 20 Gambar diatas menyajikan persentase kunjungan KN3 terendah terdapat di Puskesmas Pundong. Jumlah neonatal resiko tinggi pada tahun 2015 sebanyak 1.886 bayi dan yang ditangani sebesar 89 % (1.678 bayi). Gambar 21 Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 30

Peta diatas memperlihatkan persentase cakupan penanganan neonatal resiko tinggi terendah ada di Puskesmas Sedayu II, Sewon II dan Pajangan. Kunjungan Bayi minimal 4 kali di Kabupaten Bantul tahun 2015 dilaporkan sebesar 90,4% turun 0,1% bila dibandingkan tahun 2014 yang sudah mencapai 90,5%, selengkapnya disajikan pada gambar berikut ini. Gambar 22 Bayi yang lahir di Kabupaten Bantul tahun 2015 dilaporkan 100% ditimbang, hasilnya adalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sejumlah 3,6%. Bayi dengan BBLR tersebut semuanya sudah ditangani. Kasus BBLR terdapat di semua wilayah kerja puskesmas se-kabupaten Bantul dan tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Pleret yang mencapai 38 kasus. Kasus BBLR terendah dilaporkan terdapat di Puskesmas Sewon I sebanyak 5 kasus. Penyebaran cakupan BBLR se-kabupaten Bantul selengkapnya disajikan pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 31

Gambar 23 Cakupan bayi yang diberi ASI eksklusif di Kabupaten Bantul Tahun 2015 sebesar 74,73 % naik bila dibandingkan Tahun 2014 sebanyak 71,55%, selengkapnya disajikan pada gambar 24 berikut ini. Gambar 24. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 32

Bayi yang sudah diberikan vitamin A sebanyak 2 kali pada saat bulan Vitamin A yaitu bulan Februari dan Agustus adalah sebanyak 99,76 %, sedangkan untuk anak Balita sebesar 99,86 %. Gambar 25. Gambar 26. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 33

Kedua grafik diatas memperlihatkan cakupan pemberian Vitamin A pada bayi dan anak Balita. Masih terdapat beberapa Puskesmas dengan cakupan pemberian Vitamin A yang kurang dari 99% yaitu untuk Vitamin A bayi terdapat di Puskesmas Sanden, sedangkan pada Balita terdapat di Puskesmas Banguntapan I. Untuk itu, perlu dilakukan sweeping pemberian Vitamin A pada enam Puskesmas tersebut. Pemantauan pertumbuhan balita merupakan alat untuk mengetahui status gizi anak Balita. Peran serta masyarakat turut memberikan andil dalam pencapaian indikator ini. Pada Tahun 2015, tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan di Posyandu (D/S) sebesar 80,61 %, diatas target 80%. Dengan demikian terlihat bahwa masih ada masyarakat yang tidak membawa anak balitanya untuk ditimbang di posyandu. Pencapaian hasil penimbangan sesuai indikator Balita yang naik berat badan saat ditimbang (N/D) menunjukkan bahwa 61,76% Balita naik berat badannya, namun masih di bawah target 70 %. Selengkapnya disajikan pada grafik berikut. Grafik 21. Cakupan Pemantauan Pertumbuhan Balita (D/S dan N/D) Di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 100 50 75,3 76,4 77,6 79,02 80,61 58,9 60,4 59,68 60,17 61,76 0 2011 2012 2013 2014 2015 D/S N/D Salah satu indikator status gizi Balita yang mudah diketahui masyarakat yaitu adanya Garis Merah di Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita. Hasil penimbangan menunjukkan persentase Balita yang memiliki berat badan di Bawah Garis Merah (BGM) sebesar 0,6 %. Semua Balita BGM dari keluarga miskin telah mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yaitu 100%. Anggaran MP-ASI dibebankan pada APBD Kabupaten Bantul. Berikut disajikan gambar peta penyebaran Balita BGM di Kabupaten Bantul Tahun 2015. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 34

Gambar 27 Penjaringan kesehatan anak usia sekolah di SD/MI dilaporkan sudah mencapai 100%. Pelayanan kesehatan gigi melalui Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sudah dilaksanakan di seluruh sekolah SD/MI di Kabupaten Bantul. Dalam rangka meningkatkan program kesehatan gigi di sekolah, sebanyak 100% sekolah melaksanakan sikat gigi massal. Semua murid SD/MI diperiksa kesehatan giginya dalam pelayanan UKGS. 4.1.4. Imunisasi Laporan pencapaian program imunisasi lengkap di Kabupaten Bantul tahun 2015 dilaporkan 96,46 % naik bila dibandingkan tahun sebelumnya 95,39%. Selengkapnya pencapaian program imunisasi lengkap di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 disajikan pada gambar berikut. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 35

100 97,72 96,22 Grafik 22. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 94,67 94,83 97,34 96,57 97,1 96,93 90 90 90 86,56 89,37 90 90 100 DPT-HB 3 Campak 80 80 80 80 80 80 80 Target Campak Target DPT- HB3 60 2011 2012 2013 2014 2015 60 Target 100 % desa UCI (Universal Child Immunization)di Kabupaten Bantul telah tercapai. 4.1.5. Kesehatan Pra Usila dan Usila Pelayanan kesehatan pada kelompok prausila dan usila pada Tahun 2015 melalui Program Kesehatan Usila di Kabupaten Bantul mencakup 51,25 %. 4.1.6. Kejadian Luar Biasa Pada tahun 2015 dilaporkan di Kabupaten Bantul telah terjadi KLB/Kejadian Luar Biasa tersebut terjadi di 26 Desa. Desa-desa yang terjadi KLB tersebut seluruhnya telah ditangani kasus KLB-nya pada kurang dari 24 jam. 4.1.7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Program Kesehatan Masyarakat Miskin sudah mencakup seluruh (100%) masyarakat miskin yang terdaftar di Kabupaten Bantul sebagai peserta Jaminan Kesehatan. Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat miskin Tahun 2015 dilaporkan lebih dari 100%. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 36

4.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Jangkauan atau akses pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas telah menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Bantul, berikut disajikan peta jangkauan pelayanan kesehatan puskesmas di Kabupaten Bantul Tahun 2015 Gambar 28. Peta Jangkauan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Di Kabupaten Bantul Tahun 2015 Pelayanan kegawatdaruratan pada sarana kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2014 yaitu 16 Puskesmas, 11 RS Umum, dan 3 RS Khusus. Untuk pelayanan laboratorium kesehatan dasar dilaporkan 100% sudah memiliki laboratorium kesehatan dasar, yaitu 27 Puskesmas, 11 RS Umum, dan 3 RS Khusus. 4.3. Promosi Kesehatan Pendataan rumah tangga ber-perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tahun 2015 di Kabupaten Bantul, menjelaskan bahwa sebanyak 224.786 rumah tangga yang dipantau ternyata baru sebesar 49,38 % yang telah ber- PHBS (Komposit) atau 97,46 (Strata III). Berikut disajikan gambar grafik kecenderungan keluarga ber-phbs di Kabupaten Bantul tahun 2011-2015 (Komposit). Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 37

Grafik 23. Keluarga ber-phbs Di Kabupaten Bantul Tahun 2011 2015 (Komposit) 60 50 40 30 35,1 42,65 41,7 46,36 49,38 20 10 0 2011 2012 2013 2014 2015 Rumah tangga yang ber-phbs adalah rumah tangga yang pada saat pendataan PHBS semua indikatornya terpenuhi atau dengan kata lain jika ada satu indikator yang gagal didalam penilaian PHBS dirumah tangga-nya maka tidak dapat diklasifikasikan rumah tangga ber-phbs. Strata III dalam PHBS apabila dalam suatu rumah tangga melaksanakan indikator PHBS tatanan rumah tangga dengan jumlah 10 sampai dengan 15. Posyandu di Kabupaten Bantul pada tahun 2015 dilaporkan sebanyak 1.132 posyandu dengan semua posyandu aktif atau sebesar 100%. Strata Posyandu tahun 2015 yaitu Posyandu Pratama 3,80%, Posyandu Madya 30,21%, Posyandu Purnama 42,40% dan Posyandu Mandiri 23,59%. 4.4. Kesehatan Lingkungan Pemeriksaan kesehatan lingkungan rumah pada Tahun 2015 telah mencakup hampir semua rumah yang ada atau berjumlah 239.787 unit. Dari rumah yang diperiksa kesehatan lingkungannya, sebanyak 64,53 % masuk dalam kategori rumah sehat. Berikut disajikan gambar penyebaran rumah sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2015. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 38

Gambar 29 Jumlah keluarga di Kabupaten Bantul Tahun 2014 yang diperiksa akses air layak sebanyak 97,56%, dengan hasil yaitu seluruh keluarga yang diperiksa akses air bersihnya sudah mengakses air bersih dengan memanfaatkan sumur gali sebesar 87,75%. Hasil pemeriksaan sarana sanitasi dasar dirumah tangga dijelaskan pada grafik berikut: Grafik 24. Pemeriksaan Sanitasi Rumah Tangga Yang memenuhi Syarat Kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2015 Pemeriksaan Sanitasi Rumah Tangga ( % ) 93,74 1,55 4,38 0,32 Leher Angsa Komunal Cemplung Plengseng Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 39

Pengembangan lingkungan sehat di Kabupaten Bantul telah dilakukan, dan salah satu indikatornya adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM mencakup 5 (lima) pilar, yaitu Stop Buang Air Bersih Sembarangan (BABS), cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga, penanganan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah rumah tangga. Desa bisa dikatakan STBM apabila bisa memenuhi salah satu pilar tersebut yang dinyatakan dengan deklarasi masyarakat dan ditandatangani oleh camat. Desa STBM di Kabupaten Bantul ada 54 desa dengan memenuhi Deklarasi pilar Stop BABS. Pemeriksaan kesehatan lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU) memperoleh hasil tingkat kesehatan lingkungannya sebagaimana tertera pada grafik berikut. Grafik 25. Tingkat kesehatan lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU) Di Kabupaten Bantul Tahun 2015 Tingkat kesehatan lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU) di Kabupaten Bantul Tahun 2015 Hotel 12 12 Saran Pendidikan Sarana Kesehatan 54 59 391 573 Memenuhi Syarat Kesehatan Yang Ada Grafik diatas menjelaskan bahwa hotel telah diperiksa dan 100 % sehat, sarana pendidikan 68,24% sehat, sarana kesehatan 91,52 % sehat. Pembinaan kesehatan Pengolahan Makan sejumlah 1660 TPM telah memenuhi syarat kesehatan. Hasil Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) Tahun 2015 diperoleh Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 86,33%. Berikut disajikan gambar penyebaran ABJ di Kabupaten Bantul. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 40

Gambar 30. Masih ada 1 Puskesmas yang capaian Angka Bebas Jentik (ABJ) nya dibawah 80% yaitu Puskesmas Bambanglipuro, oleh karena itu sangat perlu ditingkatkan kebersihan lingkungan dan meningkatkan PSN di tingkat Dusun. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 41

Bab 5 Situasi Sumber Daya Kesehatan U ntuk mencapai status kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diperlukan sumber daya kesehatan, meliputi tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sarana kesehatan. Berikut disajikan situasi sumber daya kesehatan di Kabupaten Bantul 5.1. Tenaga Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2015 berdasarkan pendidikan disajikan pada gambar berikut. Grafik 26. JumlahTenaga Kesehatan Berdasarkan Pendidikan Di Kabupaten Bantul Tahun 2015 900 876 800 700 600 Dokter Spesialis Dokter Umum 500 Dokter Spesialis Gigi Dokter Gigi 400 404 Apoteker Tenaga Gizi 300 Perawat Bidan 200 100 0 137 151 5 55 37 74 48 60 Tenaga Kesmas Sanitarian Jumlah Tenaga Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 42

5.2. Pembiayaan Kesehatan Alokasi Anggaran Kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2015 berjumlah Rp. 166.040.169.700,- bersumber dari anggaran APBD Kabupaten, APBD I dan APBN yang dikelola oleh Dinas Kesehatan. Anggaran kesehatan perkapita penduduk tahun 2015 sebesar Rp 170.909,-. Persentase Anggaran Kesehatan Tahun 2015 dari berbagai sumber sebesar 7,11 % terhadap total Anggaran APBD Kabupaten Bantul. Berikut disajikan gambar grafik kecenderungan persentase realisasi APBD Kesehatan dibandingkan dengan APBD Total tahun 2015. Grafik 27. Persentase Alokasi Anggaran Kesehatan Per APBD Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 16,76 15,36 14,97 14,21 12,62 2011 2012 2013 2014 2015 5.3. Sarana kesehatan Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Bantul yang meliputi Puskesmas dan jajarannya,rumah Sakit Pemerintah dan serta sarana lainnya ditampilkan pada tabel berikut. Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 43

No Tabel 1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Bantul Fasilitas Pelayanan Kesehatan Umum 2011 (unit) 2012 (unit) 2013 (unit) 2014 (unit) 2015 (unit) 1 Rumah Sakit Umum 9 10 10 10 10 2 Rumah Sakit Khusus 3 3 4 4 4 3 Balai Pengobatan 70 55 29 25 57 4 Rumah Bersalin 33 22 18 14 14 5 Klinik Pratama - - - 12 43 6 Klinik Utama - - - 2 2 7 Klinik Rawat Inap Medik Dasar - 3 5 5 5 8 Apotek 108 100 106 110 110 9 Toko Obat 3 2 1 1 1 10 Laboratorium Kesehatan 4 3 3 4 4 11 Optik 11 12 11 11 12 12 Puskesmas Rawat Inap 16 16 16 16 16 13 Puskesmas Non Rawat Inap 11 11 11 11 11 14 Puskesmas Pembantu 67 67 67 67 67 15 Puskesmas Keliling 27 27 27 27 27 16 Posyandu 1123 1.123 1.128 1.132 1.132 17 Industri Kecil Obat Tradisional - - 4 14 1 18 Pengobat Tradisional - - 17 40 53 Sumber : Dinas Kesehatan, 2015 Sarana kesehatan berupa Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), di Kabupaten Bantul sudah terbentuk 75 Desa Siaga dengan 16 Puskesmas Ranap dan 11 Puskesmas Non Ranap. Gambar 31 Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 44

Bab 6 Kesimpulan B erdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul tahun 2014 yang dilaporkan, dapat disimpulkan bahwa indikator kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantul adalah 1. Jumlah Kematian Ibu dilaporkan sebesar 11 Kasus 2. Jumlah Kematian Bayi dilaporkan sebesar 105 Kasus 3. Jumlah Kematian Balita dilaporkan sebesar 119 Kasus 4. AFP Rate (non polio) < 15 th dilaporkan sebesar 2,72 per 100.000 penduduk umur < 15 tahun 5. Angka Kasus Baru TB Paru 33,04 per 100.000 penduduk, Angka Kesembuhan Kasus TB Paru 63,39 %, dan Success Rate TB Paru 95,09 %. 6. Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani dilaporkan sebesar 1034 Kasus 7. Angka Kesakitan DBD dilaporkan sebesar 148,3 per 100.000 penduduk 8. Kasus baru HIV positif dilaporkan 35 kasus dan kasus AIDS 5 kasus 9. Jumlah Gizi Buruk dilaporkan sebesar 40 balita gizi buruk (BB/TB) dan 0,38 menurut BB/U. Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantul, sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan, yang hasilnya sebagai berikut 1. Persentase cakupan kunjungan Ibu hamil K1: 100%, K4 : 90,98 %, 2. Persentase cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan : 99,96% 3. Persentase cakupan KB aktif sebesar 80,45 % 4. Persentase cakupan desa UCI sebesar 100% 5. Persentase cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 96,46% 6. Persentase Ibu Hamil mendapat Tablet Fe3 sebesar 84,57 % 7. Persentase Desa yang terkena KLB ditangani kurang dari 24 jam sebesar 100% sebanyak 26 Desa 8. Persentase penduduk tercakup Jaminan Kesehatan sebesar 98,75 % 9. Persentase Rumah Tangga ber PHBS sebesar 97,46% 10. Jumlah Desa dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ada 75 Desa. 11. Persentase APBD Kesehatan terhadap Total APBD sebesar 14,21%, dengan biaya perkapita kesehatan sebesar Rp 333.521,- Profil Kesehatan Kab.Bantul 2016 45